• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suspensi adalah kumpulan komponen kendaraan yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat

Dalam dokumen Modul G Teknik Kendaraan Ringan (Halaman 82-91)

permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan

kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem

suspensi kendaraan terletak di antara bodi (rangka) dengan roda.

Gambar 3. 1: Sistem Suspensi Untuk itu maka suspensi harus dapat :

 Mengantar gerakan roda

 Memungkinkan roda tetap menapak pada jalan

67  Meneruskan gaya pengemudian dan pengereman.

Ada dua jenis utama suspensi yaitu :

 Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi poros kaku ( aksel rigid)

 Sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas.

Gambar 3. 2: Sistem Suspensi Depan

a. Sistem suspensi dependen atau aksel rigid

Sistem Suspensi dependen adalah roda dalam satu poros dan dihubungkan dengan poros kaku ( aksel rigid ), poros kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol ( control arm ). Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang sebagian besar kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda belakang.

Suspensi tersebut mempunyai sikap saling mempengaruhi sikap roda kiri atau kanan serta badan mobil apabila salah satu roda memegas. Salah satu keuntungan suspensi tipe rigid ini adalah kontruksinya yang sederhana dan kuat.

68

Gambar 3. 3: Suspensi Dependen ( Aksel Rigid )

Macam – Macam konstruksi Suspensi Aksel Rigid

Bahan aksel rigid umumnya dibuat dari baja yang diperkuat dengan proses perlakuan panas (temper). Yang menjadi perhatian penting adalah tidak boleh memanaskan aksel sampai temperatur tertentu yang menyebabkan struktur bahan berubah, sehingga kekuatan aksel menjadi berkurang.

1) Aksel Canggah

Aksel dibuat menyerupai canggah yang dihubungkan King Pin dengan spindel. Aksel semacam ini sering digunakan pada mobil berat ( truk dan bus ) serta mobil jeep.

Gambar 3. 4: Suspensi Rigid Aksel Canggah

2) Aksel Kepalan Tinju

Pada suspenssi jenis ini aksel dibuat menyerupai kepalan tinju yang dihubungkan oleh King-Pin dan Spindel. Aksel semacam ini

69 sering digunakan pada mobil berat yaitu truck dan bus dan aksel dibuat dari baja profil I.

Gambar 3. 5: Suspensi Rigid Aksel Kepalan Tinju

Ujung aksel berbentuk seperti kepalan tinju yang dihubungkan oleh king pin dengan spindel.

3) Aksel Pipa Rigid Berpegas Koil

Konstruksi aksel rigid dengan pegas koil lebih rumit karena harus dilengkapi dengan lengan melintang ( lateral rod / panhard rod ) dan lengan memanjang, tetapi pemegasan lebih nyaman dan suspensi menjadi lebih ringan.

Gambar 3. 6: Aksel Rigid Berpegas Coil

Penahan Gaya Memanjang

Lengan–lengan berfungsi untuk mengantar gerakan roda ( pegas koil tidak dapat menerima beban horisontal ) arah memanjang dan melintang. Karena pegas koil tidak dapat menahan gaya horisontal arah memanjang dan melintang yang menyebabkan

70

kedudukan pegas berubah-ubah. Untuk itu tugas ini dipikul oleh lengan memanjang.

Pada saat terjadi pengereman, pada aksel terjadi puntiran dan pergeseran arah memanjang. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dua jenis lengan yaitu lengan memanjang bawah dan atas ( lengan torsi ).

Penahan gaya melintang

Gambar 3. 7: Aksel Rigid dengan Lengan Panhard

Penahan gaya melintang dengan batang Panhard ( Panhard rod ).Salah satu ujungnya dipasang pada aksel ujung yang lain dipasang pada rangka/bodi. Batang panhard harus dibuat sepanjang mungkin, untuk menghindari geseran arah ke samping (sifat jalan yang tidak aman).

4) Aksel Rigid Berpegas Daun

Pegas daun yang dipakai pada suspensi ini adalah pegas daun yang berlapis yang dibentuk setengah elips. Lapisan pegas berbentuk elips berfungsi agar pemegasan terjadi bertahap sesuai berat / beban mobil dan gaya yang ditimbulkan oleh roda.

71 Gambar 3. 8: Aksel Rigid Berpegas Daun

Tidak dibutuhkan lengan – lengan, karena pegas daun dapat meneruskan beban / gaya memanjang dan melintang. Tiga gaya ( gaya samping, gaya memanjang, gaya tegak ) harus dapat ditahan dengan lembut oleh sistem suspensi dan kelengkapannya. Tiga gaya tersebut timbul ketika pengereman, reaksi penggerak dan pemegasan.

Penahan Gaya Memanjang

Gaya memanjang Fb, terjadi ketika pengereman dan reaksi penggerak. Gaya Fb harus dapat ditahan oleh Fb’ Gaya Fb’ adalah gaya reaksi yang timbul dari pegas daun.

Gambar 3. 9: Gaya Memanjang dari Kendaraan

Gaya reaksi penggerak dan pengereman.

Bila aksel mendapat gaya pengereman dan reaksi penggerak, aksel akan terpuntir dan menekuk pegas sehingga berbentuk huruf “S”, bagian ini mudah patah. Oleh karena itu untuk menghindari patah pada pegas daun perlu penggantung ayun.

72

Penahan gaya samping

Gambar 3. 10: Gaya Kesamping dari Kendaraan

Pegas diikat kuat oleh dua buah klem “U” pada aksel sehingga tidak bisa bergeser ke samping ketika terjadi gaya kesamping Fs. Gaya kesamping terjadi ketika mobil berbelok dan memegas.

5) Aksel De – Dion

Kedua Roda dihubungkan tetap melalui aksel pipa arah melintang. Rumah differensial dipasang langsung pada bodi, dengan demikian massa tak berpegas menjadi ringan. Poros aksel dihubungkan oleh dua arah penghubung universal (universal joint) yang memungkinkan dapat bergerak aksial.

73 b. Suspensi Independen

Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda (kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Guncangan atau getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda yang lain. Pada umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua poros rodanya, sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda depan sedangkan pada poros roda belakang menggunakan sistem suspensi dependen.

Gambar 3. 12: Sistem Suspensi Independent

Pada suspensi model bebas (independent suspension ), masing-masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas ( independen ). Roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada axle tunggal. Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda belakang mobil penumpang. Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok. Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya ini agar kendaraan berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk mencegah roda bergoyang, bergerak ke arah depan, belakang, samping, secara berlebihan, atau merubah kemiringan roda, hal ini akan mempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena faktor inilah suspensi model bebas sering digunakan pada roda depan.

74

1) Suspensi Tipe Mc Pherson

Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi tipe strut adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut assembly. Ujung lower arm dipasang pada suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik turun. Ujung lainnya dipasang ke steering knuckle arm melalui ball joint. Sebagai bagian dari suspension linkage, shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan menopang berat kendaraan. Bagian atasnya dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut diikat dengan baut pada steering knuckle.

Gambar 3. 13: Suspensi Mc Pherson Strut

2)

Suspensi Mc Pherson Strut dengan Lower arm “ L” type Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda dan bodi kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L. bentuk ini ada yang digunakan pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda depan. Lower arm bentuk L ini diikat pada body pada dua tempat melalui bushing dan ke steering knuckle melalui ball joint. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga tidak perlu menggunakan strut bar.

75 Gambar 3. 14: Suspensi Mc Pherson dengan Lengan L

3) Suspensi Double Wishbones

Bagi banyak perancang suspensi, suspensi Double

Dalam dokumen Modul G Teknik Kendaraan Ringan (Halaman 82-91)

Dokumen terkait