• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA BANGSA INDONESIA MENGHADAPI DISINTEGRASI BANGSA DALAM BENTUK PERGOLAKAN DAN PEMBERONTAKAN

Dalam dokumen Rangkuman Materi USBN Sejarah (Halaman 80-86)

1. PKI M adiun 1948 Latar belakang :

 Kekecawaan Amir Syarifudin terhadap Parlemen yang telah menjatuhkannya dari jabatan PM karena Perjanjian Renville sehingga membentuk gerakan oposisi untuk mengacaukan pemerintahan yang berkuasa pada saat itu.

 Musso yang baru saja pulang dari Uni Soviet dan kembali ingin membangun PKI menjadi partai besar.

 Menentang program Rasionalisasi Angkatan Perang oleh PM Hatta à banyak anggota PKI yang ter phk.

b. Beberapa aksi yang dilakukan di antaranya :

 melakukan aksi penculikan dan pembunuhan terhadap aparat keamanan dan profesi lain dengan melemparkan isu kepada TNI sehingga menimbulkan keresahan di kalangan rakyat dan kaum agamawan untuk menjatuhkan lawan politiknya.

 mendukung gerakan para buruh dan tani untuk memperjuangkan nasibnya lewat demo à 5 Juli 1948 Pabrik Karung Goni di Delanggu yang ujungnya berakhir dengan bentrok, dan banyak buruh yang terluka.

 Memperoklamasikan berdiriya Soviet RI 18 september 1948 c. Upaya penumpasan :

 Dari arah barat Pasukan Devisi II pimpinan Gatot Subroto dan dari arah timur Pasukan Devisi I di bawah pimpinan Sungkono

d. 30 September 1948 Madiun dapat dikuasai oleh pasukan pemerintah kaki tangan Muso dapat ditangkap dan mendapatkan hukuman. Amir Syarifudin pun dapat ditangkap dan mendapatkan hukuman mati.

2. Darul Islam /Tentara Islam Indonesia ( 1949 – 1965 )

a. Gerakan ini berpusat di Jawa Barat dipimpinan oleh Kartosuwiryo b. Latar Belakang gerakan ini :

 Penolakn perintah penarikan TNI dari kantong-kantong gerilya ke Yogyakarta (Mabes TNI saat itu)

 Keinginan untuk memiliki tentara ini disebabkan adanya Agresi Belanda yang membuat Indonesia terdesak dan keamanan setiap daerah sangat tergantung pada masing-masing wilayahnya.

c. Namun dalam perjalanannya gerakan ini mengarah pada keinginan untuk mendirikan negara sendiri dengan nama Negara IslamIndonesia dengan Syariah Islam sebagai ideologinya.

d. Secara sepihak ia memproklamasikan Negara Islam Indonesia /NII tanggal 7 Agustus 1949 à gerakan ini mendapat dukungan dari Belanda yang memang menginginkan Indonesia terpecah-pecah.

e. Pemerintah melakukan penumpasan melalui operasi Baratayudha, Kartosuwiryo tertangkap 4 Juni 1962, dan mendapatkan hukuman mati.

f. Gerakan DI/TII mendapatkan dukungan dari gerakan separatis dari daerah lain yang memiliki visi yang sama yaitu Islam, di antaranya :

 Jateng : Amir Fatah dan Kia Sumolangu dalam perjalannya dapat diitumpas oleh gerakan Banteng Nasional.

 Aceh : Daud Beaureueh

Latar belakangnya : menolak penurunan status dari daerah istimewa menjadi daerah Keresidenan ; keiginan untuk mendapatkan hak pengelolaan keuangan daerah yang lebih besar.

Keinginan untuk membentuk NII, secara sepihak memproklamasikan NII pada 20 September 1953.

 Sulawesi Selatan : Kahar Muzakar. menuntut Kesatuan Gerilyawan SulSel (KGSS) dimasukkan ke dalam Brigade Hasanuddin tetapi ditolak à bergabung dengan TII/NI pimpinan Kartosuwiryo sejak 7 Agustus 1953.

g. Penumpasan ;

 Operasi Pagar Betis 1960 à Kartosuwiryo dihukum mati 4 Juni 1962  Kahar Muzakar dihukum mati Feb 1965

 Ibnu Hajar dihukum mati Maret 1965.

3. Andi Azis ( 1949 – 1950 )

a. Terjadi di Makasar dipimpin oleh Kapten Andi Azis ( Letnan Ajudan Wali Negara NIT ).

b. Latar belakang :

 Tuntutan kepada APRIS agar anggota bekas KNIL yang menjadi penangungjawab terhadap keamanan NIT.

 Mereka direktut sebagai TNI untuk wilayah Makasar.

 Mereka menjadi pendukung pembentukan negara Federasi

c. Penumpasan dilakukan HV Worang dan berhasil membebaskan A. Yunus Mokoginta yang ditawan oleh Andi Azis.

d. PM. NIT yaitu Diapari diganti oleh Ir. Putuhena hasil pilihan pemerintah Indonesia.

4. Republik Maluku Selatan ( 1949 – 1950 ) a. Latar belakangnya :

 Dilakukan oleh bekas tentara KNIL yang pro Belanda

 Keinginan untuk mendirunikan pemerintahan sendiri/negara sendiri.

b. Pemimpin gerakannya Soumukil yang berhasil memproklamasikan Negara RMS 25 April 1950.

c. Dalam memperjuangkan cita-citanya ia bergabung bersama Andi Azis.

d. Penumpasan dilakukan oleh Kawilarang 14 Juli 1950 dan tentara APRIS yang gugur S. Sudiarso, Abdullah dan Ign Slamet Riyadi. Soumukil dan Andi Azis dapat

melarikan diri ke Maluku.

5. PRRI/Permesta

a. Merupakan pemberontakan terbesar dan terorganisasi dengan baik karena pendukung utamanya adalah Tentara Nasional Indonesia.

b. Tujuannya :

 Otonomi daerah yang lebih besar cenderung ke federasi terlebih saat dikeluarkannya Perda No.50 tahun 1950

 Menenatng system liberalism pemerintahan, hal ini tampak dari telah tersusunnya Kabinet PRRI

c. Membentuk dewan :

 Dewan Banteng à di Padang, pimpinan Ahmad Husein, 20-24 Nov 1956  Dewan Gajah à di Sumatera Utara, pimpinan Letkol Simbolon, 22 Des 1964

 Dewan Masyumi à di Sulawesi Utara, pimpinan Ventje Sumual, 18 Februari 1957.

6. Gerakan 30 September 1965

1. Sejak 1950 -1965 PKI di bawah komando DN. Aidit telah merencanakan untuk mendirikan negara komunis Indonesia.

2. Langkah yang dilakukan Aidit untuk dapat mewujudkan cita-citanya adalah : a. Melakukan penggalangan massa dengan menyusup ke partai-partai. Kader-kader

terbaiknya ditugaskan untuk menjadi anggota di berbagai organisasi massa supaya anggota gerakan tersebut mendukung gerakan mereka.

b. Mempengaruhi Soekarno untuk semakin anti terhadap bangsa barat dan USA. Hal ini berhasil terbukti dengan terbentuk Blok Nefo yang anggotanya adalah negara-negara anti kapitalis poros Jakarta Peking Pyong yhang.

c. Mengadu domba partai-partai besar (PSI dan Masyumi) dengan menyampaikan informasi kepada Soekarno bahwa kedua partai tersebut menjadi oposisi sehingga oleh Soekarno kedua partai tersebut mendapat sanksi pembekuan/ditutup.

d. Membentuk biro-biro khusus :

 Pasukan Pasopati yang dipersiapkan untuk melakukan penculikan terhadap jendral AD dengan merekrut tentara-tentara pilihan.

 Pasukan Gatotkaca yang dipersiapkan untu kmenggalang buruh dan tani untuk dijadikan pasukan ke-5 dengan basis latihannya di Halim.

 Pasukan Bimasakti yang dipersiapkan untuk pengamanan terhadap aset-aset negara yang penting seperti RRI, Telkom, Bank, Istana.

e. Ikut sebagai kontestan Pemilu 1955 dan ternyata menjadi salah satu pemenang pemilu

(PNI,Masyumi,NU,PKI). Dari kemenangannya itu keuntungan yang didapat oleh PKI adalah :

 Mempunyai wakil di parlemen.

Hal ini dapat digunakan untuk mempengaruhi keputusan pemerintah yang memerlukan persetujuan dari DPR.

 Mempunyai wakil di cabinet/menteri.

Dengan memiliki kadernya yang duduk di kabinet/menjadi menteri maka ruang gerak PKI untuk membuat kebijakan publik yang lebih menguntungkan PKI menjadi lebih leluasa.

 Memiliki akses luas di tingka pemerintah pusat maupun daerah.

PKI menjadi lebih mudah dalam mengkoordinasikan setiap program kegiatannya.  Mempunyai hak untuk mendudukan wakilnya di militer.

3. PKI mendapatkan perlawanan dari :

a. Kaum Agamawan yang tidak dapat meneria pandangan PKI yang atheis dan perilaku yang menghalalkan segala cara dalam memperjuangkan tujuannya (demo yang berujung anarkis)

b. Angkatan Darat menjadi salah satu kelompok penghalang utama PKI, dengan alasan :

 Adanya korelasi antara kesempatan berkembangnya partai Komunis di suatu negara mengakibatkan negara itu pada akhirnya menjadi negara komunis.  Tugas utama tentara untuk menyelamatkan negara kesatuan RI dari ancaman

pembubaran oleh pihak manapun. (Ideologi negara yang diterima sesuai cita-cita perjuangannya adalah Pancasila, bukan Komunis)

 Kerjasama internasional dalam rangka mengantisipasi Perang Dingin mempengaruhi politik Indonesia.

c. Kaum Nasionalis yang berusaha untuk terus mempertahankan negara RI tetap pada jalurnya yaitu Negara merdeka bebas dari pengaruh manapun juga.

4. Rencana Coup d’etat dipercepat karena menurunnya kesehatan Soekarno yang tidak dapat dipastikan kesembuhannya, maka dibuatlah rencana :

a. Tahap pertama à melakukan penculikan terhadap lawan-lawan PKI yang akan menggagalkan rencananya yaitu tokoh-tokoh AD à 1 Oktober dini hari oleh pasukan Pasopati.

b. Tahap kedua à Memanfaatkan perayaan ulang tahun ABRI 5 Oktober untuk melakukan pembunuhan terhadap Soekarno saat menjadi komandan upacara. (ditembak saat dipodium)à gagal

c. Tahap ketiga à mengumumkan kepada rakyat akan adanya upaya

penggulingan kekuasaan oleh tokoh-tokoh AD yang menamakan dirinya “Dewan Jendral” àsehingga terkesan PKI menjadi pahlawan, telah menyelamatkan negara dari tindakan makar.

5. Beberapa pendapat tentang Dalang peristiwa 30 September 1965 : a. PKI dengan alasan :

 Pasukan yang melakukan penculikan dan pembunuhan para jendral adalah personel AD pimpinan Syam Kamaruzaman, tokoh utama biro khusus PKI.  Jenasah para Jendral saat ditemukan ada di lubangbuaya. Tempat ini diketahui

secara umum bahwa merupakan markas PKI.

 Tindakan tidak perikemanusiaan ini hanya dapat dilakukan oleh kelompok manusia yang tidak mengakui Tuhan sehingga tidak memiliki rasa kasih. b. Soekarno dengan didukung PKI alasan :

 Selama terjadinya penculikan hingga pengungkapan perkara Soekarno selalu berada di bawah pengawalan PKI.

 Jendral yang dibunuh adalah orang-orang yang selama ini memberikan kritik/peringatan tak kenal lelah terhadap Soekarno yang dekat dengan PKI. c. Amerika dengan alasan :

 Amerika tidak ingin Indonesia masuk ke dalam kelompok Komunis pimpinan Un Soviet à kaitkan dengan perang dingin USA X Rusia.

 USA selalu mengamati/mengikuti perkembangan Indonesia melalui AD.

d. Soeharto, dengan alasan :

 Rasa sakit hati Soeharto terhadap tokoh-tokoh AD yang telah membatasi jenjang karirnya.

 Soeharto mengetahui adanya rencana coup d’etat oleh PKI terhadap Soekarno hanya tidak mengetahui waktunya dan hal itu tidak dilakukan antisipasi/dibiarkan terjadi.

 Keinginan Soeharto untuk meningkatkan jenjang kariernya sebagai orang nomor satu di Indonesia.

 Dengan mudahnya Soeharto melakukan penelusuran kasus secara cepat. e. Tidak ada pelaku tunggal, dengan alasan :

 Semua pihak punya kepentingan dan diuntungkan (PKI, AD, Soeharto, Amerika). 6. Soekarno lamban dalam menangani peristiwa 30 Sep.1965 karena :

a. Ketidak yakinan Soekarno terhadap tuduhan bahwa dalang peristiwa itu adalah PKI, mengingat PKI selama ini selalu setia membantunya.

b. Pengaruh PKI yang sangat kuat sejak peristiwa 30 Sep. 1965 yang ditandai dengan pengawalan yang ketat yang dilakukan oleh pasukan Komunis à Soekarno dibawa ke Lubangbuaya terus Istana Negara Bogor dengan pengawalan ketat. c. Kondisi kesehatan yang menurun sehingga mempengaruhi daya konsentrasi dalam penanganan perkara.

7. Faktor yang menguntungkan Soeharto sehingga ia menjadi pengganti Soekarno : a. Rakyat terlanjur tidak percaya lagi pada Soekarno yang terkesan

lambat/mengulur-ulur waktu dalam menangani 30 Sep.1965.

b. Ditolaknya Pidato pertanggungjawaban Soekarno karena tidak membuat keputusan apapun terhadap PKI dan penanganan 30 Sep.1965 tersebut à di kalangan parlemenpun akhirnya tidak simpati terhadap Soekarno.

c. Kebencian rakyat terhadap PKI yang telah melakukan tindakan anarkhis terhadap tokoh-tokoh penting Indonesia.

d. Tuntutan rakyat akan kehidupan yang lebih baik dan keamanan yang terjamin àTritura.

e. Tindakan heroic Soeharto yang berhasil membongkar kasus 30 Sept. 1965 diterima dengan senang oleh rakyat dan kalangan politisi.

f. Jabatan Soeharto sebagai Pangkostrad (jabatan setelah menhankam jika terjadi hal-hal darurat ).

PERUBAHAN DEMOKRASI DI INDONESIA PADA MASA REFORMASI

Dalam dokumen Rangkuman Materi USBN Sejarah (Halaman 80-86)