• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman Materi USBN Sejarah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rangkuman Materi USBN Sejarah"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

Pengertian Sejarah

1. Menurut Istilah

a. Dalam bahasa Inggris, kata Sejarah berasal dari kata Historia yang berarti masa lampau; masa lampau umat Manusia.

b. Dalam bahasa Arab sejarah disebut dengan sajaratun (syajaroh) yang berarti pohon dan keturunan, maksudnya disaat kita membaca silsilah raja-raja akan tampak pohon dari yang terkecil sampai

berkembang menjadi besar, maka hal tersebut sejarah diartikan sebagai silsilah keturunan raja-raja yang berarti peristiwa

pemerintahan keluarga raja di masa lampau.

c. Dalam bahasa Yunani, kata sejarah disebut dengan istoria yang berarti belajar. Sehingga arti sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa, kejadian yang terjadi di masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

d. Dalam bahasa Jerman, kata sejarha disebut dengan geschichte yang berarti sesuatu yang telah terjadi, sesuatu yang telah terjadi di masa lampau kehidupan umat Manusia.

2. Pengertian Sejarah Menurut Bahasa

Pengertian sejarah menurut bahasa terbagi dua yaitu pengertian sejarah dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, pengertian sejarah adalah kejadian atau peristiwa. Sedangkan pengertian sejarah dalam arti luas adalah suatu peristiwa manusia yang memiliki akar dalam realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan daya rohani. Dalam bahasa Indonesia, sejarah memiliki 3 arti yaitu sejarah adalah silsilah atau asal usul, sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau dan sejarah adalah ilmu pengetahuan dan cerita.

3. Pengertian Sejarah Menurut Para ahli

a. R.Mohammad Ali: Pengertian sejarah menurut R.Mohammad Ali adalah keseluruhan perubahan dan kejadian-kejadian yang benar-benar telah terjadia atau ilmu yang menyelidiki perubahan-perubahan yang benar-benar terjadi di masa lampau.

b. Ibnu Khaldun: Menurut Ibnu Khaldun yang mendefinisikan sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.

(2)

c. Moh. Yamin, SH: Sejarah menurut Moh. Yamin, SH adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan bahan kenyataan

d. Roeslan Abdulgani: Pengertian sejarah menurut Roeslan Abdulgani adalah ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis

keseluruhan perkembangan masyarakat serta kemanusiaan di masa lampau beserta kejadian-kejadiannya; dengan masuks untuk menilai secara kritis seluruh hasil penelitiannya, untuk dijadikan

perbendaharaan-pedoman bagi penilaian dan penentuan keadaan masa sekarang serta arah progres di masa depan.

e. W.H.Walsh: Pengertian sejarah menurut W.H.Walsh adalah

pencatatan yang berarti dan penting bagi manusia. Catatan tersebut meliputi tindakan-tindakan dan pengalaman-pengalaman manusia di masa lampau pada hal-hal yang penting sehingga merupakan cerita yang berarti.

f. Patrick Gardiner: Pengertian sejarah menurut Patrick Gardiner adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.

g. J.V.Bryce: Menurut J.V. Bryce bahwa pengertian sejarah adalah catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan, dan diperbuat oleh manusia.

h. Thomas Carlyle: Pengertian sejarah menurut Thomas Carlyle adalah peristia masa lampau yang mempelajari biografi orang-orang yang dikenal. Mereka, adalah penyelamat pada zamannya. Mereka merupakan orang-rang besar yang pernah dicatat sebagai peletak dasar sejarah.

Aspek-Aspek Sejarah

Ada tiga aspek dalam sejarah yakni masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang antara lain sebagai berikut...

 Masa lampau, menjadi awal balik dalam masa yang akan datang sehingga dalam sejarah terdapat pelajaran mengenai nilai dan moral.

 Masa kini, adalah sejarah yang menjadi sumber pemahaman bagi generasi-generasi penurus dari masyarakat terdahulu sebagai cermin untuk menuju kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 Masa lampau, adalah suatu gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa dapat terjadi dalam kehidupan

(3)

tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa atau kejadian tercatat dalam sejarah.

Sumber Sejarah

Pengertian Sumber Sejarah - Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarha. Menurut Moh. Ali bahwa yang dikatakan dengan sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah sejak zaman purba sampai dengan sekarang. Sedangkan pendapat Muh. Yamin bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.

Jenis-Jenis Sumber Sejarah - Sumber sejarah dikelompok menjadi beberapa macam antara lain sebagai berikut...

1, Sumber Lisan, adalah sumber sejarah yang didapatkan langsung dari keterangan para pelaku sejarah atau saksi mata peristiwa di masa lampau. Seperti seorang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang pernah ikut serangna umum menceritakan peristiwa yang dialami kepada orang lain, apa yang sudah dialami dilihat serta yang dilakukannya

merupakan penuturan lisan (sumber lisan) yang dipakai untuk bahan penelitisan sejarah.

2. Sumber Tertulis, adalah sumber sejarah yang didapatkan dari peninggalan-peninggalan tertulis, catatan peristiwa terjadi di masa lamapu, seperti

naskah, surat kabar, dokumen, tambo (catatan tahunan dari cina), babad, dan rekaman

3. Sumber Benda (Artefak), adalah sumber sejarah yang didapatkan dengan peninggalan-peninggalan yang berupa benda-benda kebudayaan. Seperti kapak, perhiasan, candi, gerabah, manik-manik dan patung. Namun sumber sejarah tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya. Oleh karena itu sumber-sumber sejarah memerlukan penelitian, pengkajian, analisis, da penafsiran yang cermat oleh para ahli.

Berdasarkan dari urutannya yang menyampaikan sumber sejarah antara lain sebagai berikut...

 Sumber Primer, adalah peninggalan asli sejarah. Misalnya piagam, prasasti, candi, kronik, yang berasal di zamannya.

 Sumber Sekunder adalah benda-benda tiruan dari benda aslinya atau sumber pustaka hasil para para ahli sejarah, laporan penelitian, dan terjemahan kitab-kitab kuno

 Sumber Tersier, adalah buku-buku sejarah yang disusun atas laporan-laporan penelitian ahli tanpa dengan melakukan penelitian langsung

Ruang Lingkup Sejarah

Ruang lingkup sejarah merupakan pemahaman yang menjadi sejarah sebagai ilmu pengetahuan. Ruang lingkup sejarah meliputi konsep sejarah, unsur sejarah, dan hubungan sejarah dengan ilmu. Berikut penjelasan ruang

(4)

lingkup sejarah

a. Konsep Sejarah - Konsep adalah suatu wujud kemampuan akal dalam membentuk gambaran baru yang sifatnya abstrak (tidak nyata) menurut data atau suatu kajian.

Sejarah sebagai peristiwa, adalah kejadian, kenyataan (realita), aktualitas sejarah yang telah terjadi atau berlangsung di masa lalu. Sejarah

mengandung kejadian yang terladi atau berlangsung di masa lalu.

Sejarah sebagai kisah, adalah suatu rangkaian cerita yang berupa narasi yang disusun menurut ingatan, tafsiran, manusia atau kesan.

Sejarah sebagai ilmu, mempelajari kenyataan dengan mengadakan penelitian dan pengkajian mengenai peristiwa cerita sejarah. Sejarah sebagai ilmu pengetahuan terdapat beberapa syarat ilmiah misalnya empiris, objektif, teori, dan kesimpulan umum (menggeneralisasikan).

Sejarah sebagai seni, dikatakan sebagai seni karena sejarah memerlukan inutisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa dalam penulisan sejarah.

b. Unsur Sejarah - Sejarah terdiri dari 3 unsur antara lain sebagai berikut.  Ruang, adalah tempat terjadinya suatu peristiwa yang menjadi bukti

peristiwa sejarah menjadi real.

Waktu, adalah unsur sejarah yang memegang peranan penting sebagai sifat krologis dalam kajiansejarah sehingga dikenal dengan konsep periodisasi.

Manusia, adalah unsur sejarah yang menjadi sentral atau pemegang peran karena peristiwa sejarha dapat berlansung secara kompleks tergantung dari akal manusia dengan lingkungan yang ada.

c. Hubungan Sejarah dengan Ilmu

1). Persamaan Sejarah dengan Ilmu - Persamaan sejarah sebagai ilmu pengetahuan adalah berdasarkan dari pengalaman, pengamatan dan

penyerapan. Sama-sama memiliki dasar teori dan metode.

2). Perbedaan sejarah dengan ilmu - Perbedaan sejarah sebagai ilmu pengetahuan adalah dapat dipahami jika sejarah terikat oleh...

Sejarah terikat oleh waktu, karena waktu memegang peranan penting yang harus terdapat dalam sejarah. tetapi ilmu pengetahuan tidak terikat oleh waktu karena bukan hal yang penting dari ilmu pengetahuan

Sejarah terikat oleh tempat, karena memiliki sifat yang unik dan einmalig atau terjadi hanya sekali. Sifat unik terikat oleh tempat atau spasial.

(5)

Sejarah terikat oleh kekhususan, karena tempat dan waktu mmbuat sejarah menjadi uni dan khusus.

Ciri Manusia Pra Aksara

Dapat kita ketahui bahwa tradisi masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan

adalah sebagai berikut:

a. Organisasi kemasyarakatannya sudah ada,Nenek moyang kita hidup

berkelompok. Mereka bersepakat untuk hidup secara bersama, hidup gotong royong, dan demokratis. Mereka memilih seorang pemimpin yang dianggap dapat melindungi masyarakat dari berbagai gangguan termasuk gangguan roh sehingga seorang pemimpin dianggap memiliki kesaktian lebih. Cara pemilihan pemimpin yang demikian disebut primus inter pares, yaitu yang terutama di antara yang banyak.Jadi, seorang pemimpin adalah yang terbaik bagi mereka bersama.

b. Kemasyarakatan atau pranata sosialnya adalah masyarakat yang hidup berkelompok

sebagai makhluk sosial, dan bergotong royong.

c. Memiliki pengetahuan alam, yakni memanfaatkan alam di sekitarnya sebagai wujud peduli dan memelihara alam lingkungannya dan memiliki pengetahuan tentang perbintangan (astronomi), Selain digunakan untuk mengenali musim, ilmu astronomi juga sudah dimanfaatkan sebagai petunjuk arah dalam

pelayaran, yaitu Bintang Biduk Selatan dan Bintang Pari (orang Jawa menyebut Lintang Gubug Penceng) untuk menunjuk arah selatan serta Bintang Biduk Utara untuk menunjukkan arah utara. Kemampuan astronomi dan angin musim ini telah mengantarkan mereka berlayar ke barat sampai di Pulau Madagaskar, ke timur sampai di Pulau Paskah, dan ke selatan sampai di Selandia Baru serta ke arah utara sampai di Kepulauan Jepang. Pengetahuan astronomi juga digunakan dalam pertanian dengan memanfaatkan Bintang Waluku sebagai pertanda awal musim hujan.

d. Sudah mengenal sistem persawahan. Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak zaman Neolitikum, yaitu manusia hidup menetap. Mereka terdorong untuk mengusahakan sesuatu yang menghasilkan (food producing). Sistem persawahan diawali dari sistem ladang sederhana yang belum banyak menggunakan teknologi, kemudian meningkat dengan adanya teknologi pengairan hingga lahirlah sistem persawahan. Sistem irigasi dalam bercocok tanam digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dengan cara membuat pematang dan saluran air. Cara ini kemudian meningkat menjadi pembuatan terasering di lereng pegunungan, serta pembuatan bendungan atau dam air yang sederhana. Sementara itu, untuk mengerjakan sawah dibuatlah alat-alat dari logam dan mengembangkan tanaman biji-bijian, padi, juwawut, serta tanaman kering lainnya.

e. Kemampuan berlayar dan berdagang dengan memanfaatkan angin musim, bahkan

mereka sudah berani mengarungi laut luas,mengingat kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau,mengharuskan untuk menggunakan

(6)

perahu untuk mencapai pulau lainya.Kemampuan berlayar bagi masyarakat ini digunakan sebagai dasar kemampuan berdagang.Oleh karena itu, pada awal Masehi, Bangsa Indonesia sudah berlayar sampai Pulau madagaskar, Pulau Paskah,dll.

f. Sudah memiliki teknologi perundagian, yakni pengecoran logam dengan sistem bivalve dan a cire perdue.

g. .Sistem kepercayaan pada mulanya menyembah roh nenek moyang kemudian menyembah dewa.

h. Sudah memiliki sistem ekonomi barter.

Teori Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

1. Teori Nusantara

Dalam teori Nusantara dinyatakan bahwa asal mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar, melainkan dari wilayah Nusantara itu sendiri, teori nusantara menyatakan bahwa manusia purba menjadi nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri.Berikut adalah argumen yang melandasi teori Nusantara.

 Bangsa Melayu merupakan bangsa yang berperadaban tinggi. Peradaban tidak mungkin dapat dicapai apabila tidak melalui proses perkembangan dari kebudayaan sebelumnya.

 Bahasa Melayu memang memiliki kesamaan dengan bahasa Champa (Kamboja), namun persamaan tersebut hanyalah suatu

kebetulan saja.

 Adanya kemungkinan bahwa orang Melayu adalah keturunan dari Homo soloensis dan Homo Wajakensis.

 Adanya perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo-Eropa yang

berkembang di Asia Tengah.

2. Teori Yunan

Dalam teori yunan disebutkan bahwa manusia-manusia purba di Indonesia yang menjadi nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Cina bagian selatan. Menurut pendukung teori Yunan, pendapat mereka didasari oleh dua hal berikut:

 Ditemukan kapak tua di wilayah Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak tua yang ada di kawasan Asia Tengah.  Bahasa melayu yang berkembang di Nusantara memiliki

kemiripan dengan bahasa Champa yang ada di Kamboja. Hal tersebut membuka kemungkinan bahwa penduduk di Kamboja berasal dari daratan Yunan dengan menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan tersebut selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka

melanjutkan perpindahan dan sampai ke Nusantara. 3. Teori Out of Taiwan

(7)

Menurut teori Out of Taiwan, bangsa yang ada di Nusantara ini berasal dari Taiwan bukan dari daratan Cina. Pendukung teori Out of Taiwan adalah Harry Truman Simanjuntak. Menurut pendekatan linguistik, bahwa dari keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Nusantara memiliki

rumpun yang sama yaitu rumpun Austronesia. Akar dari keseluruhan cabang bahasa yang digunakan leluhur yang menetap di Nusantara berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau dikenal dengan rumpun Taiwan, selain hal tersebut menurut riset genetika yang dilakukan pada ribuan kromosom tidak menemukan kecocokan pola genetika dengan wilayah Cina.

4. Teori Out of Afrika

Menurut teori Out of Afrika, manusia modern yang hidup sekarang ini berasal dari Afrika. Dasar teori ini adalah dukungan ilmu genetik melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dengan gen laki-laki. Menurut Max Ingman (ahli genetika dari Amerika Serikat), manusia modern yang ada sekarang ini berasal dari Afrika antara kurun waktu 100-200 ribu tahun

lalu.Diperkirakan manusia Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika melakukan migrasi ke luar Afrika sekitar 50.000-70.000 tahun silam. Tujuan migrasi tersebut menuju Asia Barat. Jalur yang ditempuh ada dua yaitu mengarah ke lembah Sungai Nil, melintas Semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab Levant dan jalur kedua melewati Laut Merah.

Ciri Kehidupan Masyarakat Zaman Pra Aksara

1. Palaeolithikum

Palaeolithikum atau jaman batu tua berlangsung kurang lebih 600.000 tahun yang lalu atau selama masa Pleistosen. Jaman batu tua ditandai dengan ciri : peralatan hidup dibuat dari batu yang dikerjakan secara kasar dan tidak diasah, manusia hidup dengan berpindah tempat (nomaden) serta berlangsung pada jaman dilluvium atau jaman pleistosen.

Dari jaman paleolithikum yang berlangsung selama kala pleistosen ditandai dengan adanya bukti fosil manusia di dunia. Oleh karena itu perkembangan budaya memiliki ciri sebagai berikut:

1) manusia masih hidup mengembara (nomaden) 2) masyarakat belum mengenal bercocok tanam 3) makanan diperoleh dari alam (food gathering) 4) alat yang dibuat masih sangat kasar.

Manusia pada jaman ini dimungkinkan telah mengenal api. Hal ini dibuktikan dengan penemuan arkeologis di gua Choukoutien (Cina) berupa fosil kayu bekas terbakar. Gua tersebut didiami Sinanthropus Pekinensis yang dianggap sejaman dengan Pithecanthropus Erectus. Pada masa peralihan pleistosen ke holosen, kebudayaan paleolithikum masih berlangsung. Dalam masa

peralihan ini, kebudayaan batu tua mendapat pengaruh dengan masuknya arus kebudayaan baru dari daratan Asia. Kebudayaan yang membawa corak baru tersebut dinamakan kebudayaan mesolithikum atau jaman batu tengah. 2. Mesolithikum

(8)

20.000 tahun yang lalu atau selama kala Holosen. Jaman batu tengah di Indonesia ditandai dengan masuknya migrasi manusia dari daratan Asia. Kemampuan berpikir manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya mulai berkembang.

Adapun ciri perkembangan budayanya meliputi : 1) kehidupan manusia mulai menetap (seminomaden) 2) mulai mengenal bercocok tanam secara sederhana 3) mulai mengolah bahan makanan sendiri

4) alat yang dibuat masih mirip dengan jaman batu tua, tetapi sudah lebih halus

5) manusia pendukung kebudayaannya sudah mencapai tingkat Homo sapiens.

Kehidupan yang mulai menetap agak lama yang dilakukan manusia

merupakan titik awal dari perkembangan kehidupan manusia untuk mencapai kemajuan. Pemilihan tempat tinggal mereka, akan mempengaruhi corak kebudayaan yang dihasilkan manusia. Manusia ada yang tinggal di gua di tepi sungai, tepi pantai dan ada yang masih berpindah tempat. Jenis manusia yang hidup adalah Papua Melanesoid, misal Papua (Indonesia), Semang (Malaysia), Aeta (Philipina), Sakai (Siak) dan Aborigin (Australia). 3. Neolithikum

Neolithikum atau jaman batu baru diperkirakan berlangsung tahun 2000 SM. Kebudayaan batu baru merupakan bentuk budaya yang tersebar luas di kepulauan Indonesia.. Adapun ciri perkembangan budayanya adalah : 1) kehidupan manusia sudah menetap secara mantap

2) sudah mengenal bercocok tanam dengan baik 3) sudah mampu mengolah bahan makanan sendiri 4) alat yang dibuat dari batu sudah halus dan kompleks

5) peradaban lebih maju dan dapat membuat alat rumah tangga yang lebih baik, misal kemampuan menenun dan membuat pakaian.

Kehidupan mengembara sudah ditinggalkan, manusia mulai bercocok tanam dan beternak. Hidup menetap didukung dengan kemampuan membuat rumah secara sederhana. Hal ini mendorong pembentukan masyarakat yang memerlukan segala peraturan kerjasama. Pembentukan pemukiman

melahirkan perkampungan atau desa yang ditopang pula dengan pembagian kerja. Kerajinan tangan berkembang pesat. Perkembangan demikian menjadi dasar-dasar pertama kehidupan manusia dalam konteks masyarakat seperti sekarang ini.

4. Megalithikum

Kebudayaan megalithikum berlangsung pada jaman neolithikum dan jaman logam. Kebudayaan yang dihasilkan berupa bangunan batu besar. Batu besar yang dibuat tidak dikerjakan secara halus, melainkan diratakan secara kasar untuk mendapatkan bentuk yang dibutuhkan. Kebudayaan megalithikum didasarkan pada kepercayaan bahwa yang mati tetap ada hubungan dengan yang ditinggalkan. Masyarakat percaya bahwa yang mati akan memberikan

(9)

kesejahteraan dan kesuburan tanaman. Bangunan batu besar sebagai sarana untuk menghormati mereka yang telah mati. Daerah penemuannya meliputi Nias, Sumatra, Jawa, Sumbawa, Flores, dan Toraja. Kebudayaan megalithikum berawal dari masa neolithikum, yaitu sejalan dengan telah berkembangnya budaya menetap dan kehidupan masyarakat bercocok tanam. Namun demikian megalithikum mengalami perkembangan pesat justru pada jaman logam. Jenis manusia yang hidup sama dengan masa neolithikum yaitu bangsa Proto Melayu yang hidup menetap.

Teori Masuknya Agama Hindu Budha di Indonesia

a. Teori Brahmana

Van Leur merupakan tokoh utama yang melontarkan teori brahmana. Inti dari teori ini yaitu penyebaran agama dan kebudayaan India ke Indonesia dilakukan oleh golongan brahmana (pandita atau rohaniawan). Para brahmana ini datang ke Indonesia atas undangan para penguasa di Indonesia..Van Leur melandasi pendapatnya dengan keyakinan bahwa antara India dan Indonesia terjadi hubungan perdagangan. Dalam hubungan tersebut dimungkinkan bukan hanya orang-orang India yang datang ke Indonesia, melainkan juga sebaliknya banyak juga orang Indonesia yang datang ke India.

b. Teori Ksatria

Menurut R.C. Majundar, munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Ksatria atau para prajurit India. Para prajurit diduga melarikan diri dari India dan mendirikan kerajaan-kerajaan di kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara. Teori ksatria juga didukung oleh F.D.K. Bosch.Menurut F.D.K. Bosch, pada masa lampau di India sering terjadi perang antargolongan. Para prajurit yang kalah

kemudian meninggalkan India. Rupanya para prajurit tersebut ada yang sampai ke wilayah Indonesia. Para prajurit itulah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya.

c. Teori Waisya

Teori waisya dikemukakan oleh N.J. Krom. Teori ini menyatakan bahwa kaum pedagang dari India selain berdagang juga membawa adat dan kebiasaan atau budaya negaranya.N.J Krom mengungkap adanya pernikahan antara para pedagang tersebut dan wanita Indonesia. Pernikahan tersebut dianggap sebagai saluran penyebaran pengaruh yang sangat penting dalam teori ini.G. Coedes berpendapat bahwa yang memotivasi para pedagang India untuk datang ke Asia Tenggara adalah keinginan untuk memperoleh barang tambang terutama emas dan hasil hutan.

d. Teori Sudra

Di duga peperangan yang terjadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Tori sudra menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai budak.Oleh karena itu mereka pergi dari India di antaranya

(10)

datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya. Hipotesis sudra didukung oleh Von van Faber.

e. Teori Arus Balik

F.D.K. Boasch yang sebelumnya mengemukakan teori ksatria, kemudian berubah pikiran. Hal itu dapat terjadi karena dia menemuka fakta-fakta baru. Bosch berpendapat bahwa golongan cendekiawanlah yang membawa agama Hindu-Budha ke Indonesia. Golongan Cendekiawan yang dimaksud adalah para pendeta atau biksu.Teori ini didukung oleh sejarawan Van Leur. Menurut pendapat Van Leur, orang Indonesia juga berperan dalam proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha (India). Para pedagan yang berasal dari Indonesia datang sendiri ke India karena penasaran dengan kebudayaan India.

Teori Masuknya Agama Islam di Indonesia

Teori Gujarat

Teori ini dikemukakan oleh seorang professor Snouck Hurgronje, dia

berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada awal abad ke 13 M, yang dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India. Para pedagang dari Gujarat masuk untuk berdagang ke Indonesia sembari mengenalkan paham Islam di tengah kehidupan bermasyarakat.Namun, teori ini dibantah oleh beberapa ahli sejarah. Mereka berpendapat, jika Islam datang dari Gujarat, maka otomatis Islam yang berkembang di Indonesia merupakan Islam dengan paham Syiah. Hal ini karena, di Gujarat pada waktu itu, Islam yang

berkembang disana adalah Islam dengan paham Syiah. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku di Indonesia, yang mayoritas penduduknya menganut Islam dengan mazhab Syafi`i.

Teori Mekkah

Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia melalui peran langsung dari para pedagang muslim asal Timur Tengah yang sembari berdagang, menyebarkan agama Islam din Indonesia. Teori ini berpendapat bahwa, agama Islam masuk ke Indonesia berawal dari abad ke 7 M.Teori ini diperkuat dengan

ditemukannya sebuah naskah berita asal China, yang mengemukakan bahwa pada tahun 625 M, sudah mulai terdapat perkampungan bangsa Arab di Sumatera tepatnya di daerah Barus.

Teori Persia

Seorang sejarawan yang bernama P.A. Husein Hidayat mengatakan bahwa Islam masuk ke Indoenesia berawal dari masuknya para pedagang yang berasal dari Persia pada tahun ke-7 M. Mereka singgah ke Gujarat sebelum melanjutkan perjalanan ke nusantara. Hal ini juga diperkuat dengan

terdapatnya kesamaan budaya Islam antara Indonesia dengan Persia (Iran).

Kehidupan Sosial, Ekonomi, Budaya Masa Hindu-Budha Islam di

Indonesia

(11)

Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli tidak begitu saja menerima budaya-budaya baru yang berasal dari luar. Berikut beberapa pengaruh di berbagai bidang terhadap kehidupan masyarakat Indonesia :

BIDANG KEHIDUPA N

MASA

PRAAKSARA MASA HINDU-BUDHA MASA ISLAM

Keagama an Kepercayaan masyarakat saat itu adalah animisme dan dinamisme Masyarakat Indonesia secara berangsur-Angsur memeluk Agama Hindu dan Buddha

Masyarakat Indonesia secara berangsur-Angsur memeluk Agama Islam

Politik Dalam kehidupan berkelompok biasanya ada seorang pemimpin didalamnya Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan Oleh orang-orang India. Dalam sistem ini, kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas Tampuk kekuasaan kerajaan. Kemudian, pemimpin ditentukan secara turun-temurun berdasarkan hak waris sesuai dengan Peraturan hukum kasta

Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar sultan atau sunan seperti halnya para wali. Jika rajanya meninggal, tidak dimakamkan di candi tetapi dimakamkan secara Islam. Sosial Hidup berkelompok – kelompok dimana proses sosialisasi hanya terjadi intern dalam kelompok masing – masing masyarakat Indonesia mengenal aturan kasta, yaitu: Kasta Brahmana (kaum pendeta dan para sarjana), Kasta Ksatria (para prajurit, pejabat dan bangsawan), Kasta Waisya (pedagang petani, pemilik tanah dan prajurit). Kasta Sudra (rakyat jelata dan pekerja kasar). Namun, unsur budaya Indonesia lama masih tampak dominan dalam semua

Aturan kasta mulai pudar di masyarakat

(12)

lapisan Masyarakat Pendidika n Belum mengenal sistim pendidikan dan segala pengetahuan yang diperoleh masih berasal dari pengalaman hidup di alam bebas Lembaga-lembaga pendidikan semacam asrama merupakan salah satu bukti pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Lembaga pendidikan tersebut mempelajari satu bidang saja, yaitu

keagamaan.

Pendidikan Islam

berkembang di pesantren-pesanten Islam.

sebenarnya, pesantren telah berkembang sebelum Islam masuk ke Indonesia. Pesantren saat itu menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu. Setelah Islam masuk, mata pelajaran dan proses

pendidikan pesantren berubah menjadi pendidikan Islam. Sastra dan Bahasa

Belum ada karya sastra yang dihasilkan

Pengaruh Hindu-Buddha pada bahasa adalah dikenal dan digunakannya bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa oleh masyarakat Indonesia. Hasil sastra berupa kitab – kitab yang ditulis oleh Mpu Tantular, Mpu prapanca dan lainnya.

Kosakata bahasa Arab baik lisan maupn tulisan mulai banyak digunakan. Hasil karya sastra berupa hikayat, babad, suluk dan syair. Arsitektur dan Kesenian Masyarakat praaksara telah mendirikan bangunan – bangunan yang terbuat dari batu, diantaranya : Menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak dan waruga Punden berundak merupakan salah satu arsitektur Zaman Megalitikum. Arsitektur tersebut berpadu dengan budaya India yang

mengilhami pembuatan bangunan candi yang disertai patung induk berupa arca.

Islam telah

memperkenalkan tradisi baru dalam teknologi arsitektur seperti masjid dan istana. Juga

diperkenalkan dengan seni kaligrafi.

Proses Masuk dan Berkembangnya Agama Hindu Budha Islam di

Indonesia

(13)

1. Agama Hindu Budha

Agama Hindu dan Budha berasal dari Jazirah India yang sekarang meliputi wilayah negara India, Pakistan, dan Bangladesh. Kedua agama ini muncul pada dua waktu yang berbeda (Hindu: ±1500 SM, Budha: ±500 SM), namun berkembang di Indonesia pada waktu yang hampir bersamaan. Munculnya agama Hindu dan Budha di Indonesia berawal dari hubungan dagang antara pusat Hindu Budha di Asia seperti China dan India dengan Nusantara. Hubungan dagang antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang dari wilayah Hindu Budha inilah yang

menyebabkan adanya asimilasi budaya, sehingga agama Hindu dan Budha lambat laun mulai berkembang di Nusantara.

Kepulauan Nusantara yang diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) serta oleh dua samudra (Hindia dan Pasifik), mempunyai letak yang sangat strategis dalam jalur perdagangan dunia kala itu. Hal ini membuat para pedagang asing dari negeri-negeri lain seperti Cina, India, Persia, dan Arab sering singgah di kepulauan Nusantara. Para pedagang asing ini tidak hanya berkepentingan untuk berdagang di Nusantara. Mereka juga menjalin interaksi secara sosial budaya dengan masyarakat lokal, sehingga masuklah pengaruh-pengaruh kebudayaan mereka ke Nusantara, termasuk pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha.

2. Agama Islam

Proses masuknya islam ke Indonesia dilakukan secara damai dengan cara menyesuaikan diri dengan adat istiadat penduduk lokal yang telah lebih dulu ada. Ajaran-ajaran Islam yang mengajarkan persamaan derajat, tidak membeda-bedakan si miskin dan si kaya, si kuat dan si lemah, rakyat kecil dan penguasa, tidak adanya sistem kasta dan menganggap semua orang sama kedudukannya dihadapan Allah telah membuat agama Islam perlahan-lahan mulai memeluk agama Islam.

Proses masuknya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai dan dilakukan dengan cara- cara sebagai berikut.

1. Melalui Cara Perdagangan

Indonesia dilalui oleh jalur perdagangan laut yang menghubungkan antara China dan daerah lain di Asia. Letak Indonesia yang sangat strategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padat karena dilalui oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk para pedagang muslim. Pada perkembangan

selanjutnya, para pedagang muslim ini banyak yang tinggal dan mendirikan

perkampungan islam di Nusantara. Para pedagang ini juga tak jarang mengundang para ulama dan mubaligh dari negeri asal mereka ke nusantara. Para ulama dan

(14)

mubaligh yang datang atas undangan para pedagang inilah yang diduga memiliki salah satu peran penting dalam upaya penyebaran Islam di Indonesia.

2. Melalui Perkawinan

Bagi masyarakat pribumi, para pedagang muslim dianggap sebagai kelangan yang terpandang. Hal ini menyebabkan banyak penguasa pribumi tertarik untuk

menikahkan anak gadis mereka dengan para pedagang ini. Sebelum menikah, sang gadis akan menjadi muslim terlebih dahulu. Pernikahan secara muslim antara para saudagar muslim dengan penguasa lokal ini semakin memperlancar penyebaran Islam di Nusantara.

3. Melalui Pendidikan

Pengajaran dan pendidikan Islam mulai dilakukan setelah masyarakat islam terbentuk. Pendidikan dilakukan di pesantren ataupun di pondok yang dibimbing oleh guru agama, ulama, ataupun kyai. Para santri yang telah lulus akan pulang ke kampung halamannya dan akan mendakwahkan Islam di kampung masing-masing. 4. Melalui Kesenian

Wayang adalah salah satu sarana kesenian untuk menyebarkan islam kepada penduduk lokal. Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh terpandang yang mementaskan wayang untuk mengenalkan agama Islam. Cerita wayang yang dipentaskan biasanya dipetik dari kisah Mahabrata atau Ramayana yang kemudian disisipi dengan nilai-nilai Islam.

KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA A. Latar belakang kedatangan bangsa Barat ke Indonesia

Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia dilatar belakangi peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani (1453), penemuan teknologi, dorongan untuk melanjutkan perang Salib. Portugis dan Spanyol merupakan pelopor

penjelajahan samudera untuk menemukan dunia baru di timur. Dan portugis juga merupakan pembuka jalan menemukan Kepulauan Nusantara sebagai daerah penghasil rempah-rempah. Kemudian disusul Belanda dan Inggris. Tujuan mereka datang ke timur tidak semata-mata untuk mencari keuntungan melalui

perdagangan rempah-rempah, tetapi juga mempunyai tujuan yang lain, yaitu : a. Gold : Mencari kekayaan dan keuntungan

b. Glory : Memburu kejayaan, mencari kekuasaan

c. Gospel : Menjalankan tugas suci unyuk menyebarkan agama nasrani B. Jalur pelayaran dan kedatangan bangsa Barat ke Indonesia

Jalur yang dilalui oleh bangsa Barat untuk menemukan rempah-rempah adalah dengan menggunakan jalur laut. Adapun proses kedatangan bangsa Barat ke Indonesia adalah sebagai berikut :

(15)

Keberhasilan Columbus menemukan benua Amerika pada pelayaran pertamanya pada tahun 1492, mendorong para pelaut lain untuk melanjutkan penjelajahan ke samudra timur dan menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Berangkatlah ekspedisi yang dipimpin oleh Magelhan disertai seorang kapten kapal yang bernama Sebastian del Cano. Magelhan mengambil jalur yang telah dilalui oleh Columbus. Setelah terus berlayar Magelhan dan rombongan mendarat di ujung selatan benua Amerika yang kemudian tempat tersebut dinamakan Selat Magelhan. Magelhan dan rombongan mendarat di Pulau Guam pada tahun 1521. Kemudian melanjutkan penjelajahannya dan menemukan Kepulauan Massava ( Filipina ) yang kemudian menyatakan bahwa daerah

tersebut merupakan daerah koloni Spanyol. Karena tindakannya itulah Magelhan dan rombongan mendapatkan perlawanan dari rakyat Mactan dan akhirnya Magellhan terbunuh dalam peperangan .

Rombongan yang selamat dalam pertempuran tersebut melarikan diri dan kemudian oleh del Cano dipimpin bergerak ke arah selatan dan menemukan Kepulauan Maluku. Kedatangan bangsa Spanyol ini diterima baik oleh Sultan Tidore yang saat itu sedang bermusuhan dengan Portugis. Sebaliknya,

kedatangan Spanyol di Maluku bagi Portugis merupakan pelanggaran atas “hak monopoli”. Oleh karena itu, timbullah persaingan antara Portugis dan Spanyol. Persaingan tersebut sejalan dengan pertentangan antara sultan Ternate dan Sultan tidore. Sultan ternate bersekutu dengan portugis, sedangkan sultan tidore bersekutu dengan Spanyol. Puncaknya Portugis dan Spanyol menempuh jalan perundingan yang di laksanakan di Saragosa (Spanyol) tahun 1529. Perundigan itu menghasilkan kesepakatan yang disebut dengan Pejanjian Saragosa yang berisi :

1. Spanyol harus meninggalkan maluku dan melakukan perdagangan di Filipina

2. Portugis tetap melakukan kegiatan perdagangan di Kep Maluku. b. Portugis

Berita Columbus berhasil menemukan daerah baru membuat Raja Portugis penasaran dan mengutus Vasco da Gama untuk melakukan ekspedisi

meenjelajahi samudra mencari Tanah Hindia. Vasco da Gama mencari jalan lain agar lebih cepat menuju Tanah Hindia. Sebelum Vasco da Gama diperintahkan oleh Raja Portugis, sudah ada pelaut lain yang melakukan pelayaran yaitu Bartholomeus Diaz. Ia melakukan pelayaran mencari daerah timur dengan

menelusuri pantai barat Afrika, hingga pada tahun 1488 karena serangan ombak yang besar terpaksa Bartholomeus Diaz dan rombongan mendarat di ujung Selatan Benua Afrika, yang kemudian tempat tersebut diberi nama Tanjung Harapan. Bartholomeus Diaz tidak melanjutkan pelayaran melainkan bertolak kembali ke negaranya.

Pada tahun 1497 Vasco da Gama berangkat dari pelabuhan Lisabon dan memulai penjelajahan mengikuti rute yang telah dilalui oleh Bartholomeus Diaz. Atas petunjuk dari pelaut bangsa Moor yang telah ia sewa, setelah singgah di Tanjung Harapan ia dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan melalui pantai timur Afrika kemudian berbelok ke kanan untuk mengarungi Samudra Hindia. Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama berhasil mendarat di Kalikut di pantai barat India. Setelah beberapa tahun tinggal di India mereka menyadari bahwa Ini bukan daerah penghasil rempah-rempah. Karena hal tersebut, tahun 1512, Alfonso de Albuquerque bersama beberapa buah kapal ke Maluku. Awalnya

(16)

masyarakat Maluku menyambut baik .Pada saat itu, kesultanan Ternate di Maluku diperintah oleh Kaicil Darus. Sultan ternate itu meminta bantuan Portugis untuk mendirikan benteng di Ternate dengan tujuan agar ternate terhindar dari

kemungkinan serangan dari daerah lain. Tahun 1522 Portugis mengabulkan pemintaan Sultan Ternate dengan mendirikan benteng Saint jhon. Pendirian benteng tersebut ternyata harus dibayar mahal oleh Ternate karena Portugis menuntut imbalan berupa hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Ternate. Sultan ternate terpaksa harus menandatangani perjanjian monopoli

pendagangan dengan Portugis. c. Belanda

Sebelum datang ke Indonesia, para pedagang Belanda membeli rempah-rempah di Lisabon (ibu kota Portugis). Pada waktu itu Belanda masih berada di bawah penjajahan Spanyol. Mulai tahun 1585, Belanda tidak lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon karena Portugis dikuasai oleh Spanyol. Dengan putusnya hubungan perdagangan rempah-rempah antara Belanda dan Spanyol mendorong bangsa Belanda untuk mengadakan penjelajahan samudra.

Pada bulan April 1595, Belanda memulai pelayaran menuju Nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman. Dalam pelayarannya menuju ke timur, Belanda menempuh rute Pantai Barat Afrika – Tanjung Harapan–Samudra Hindia–Selat Sunda–Banten.. Kedatangan rombongan Cornelis de Houtman, pada mulanya diterima baik oleh masyarakat Banten dan juga diizinkan untuk berdagang di Banten. Namun, karenanya sikap yang kurang baik sehingga orang Belanda kemudian diusir dari Banten.

Rombongan kedua dari Negeri Belanda di bawah pimpinan Jacob van Neck dengan delapan buah kapalnya tiba di Banten pada bulan November 1598. Pada saat itu hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga

kedatangan bangsa Belanda diterima dengan baik. Sikap Belanda sendiri juga sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para penguasa Banten. Keberhasilan rombongan Van Neck dalam perdagangan rempah-rempah, mendorong orang-orang Belanda yang lain untuk datang ke Indonesia. Akibatnya terjadi persaingan di antara pedagang-pedagang Belanda sendiri.

Setiap kongsi bersaing secara ketat. Di samping itu, mereka juga harus menghadapi persaingan dengan Portugis, Spanyol, dan Inggris. Melihat gelagat yang demikian, Olden Barneveld menyarankan untuk membentuk perserikatan dagang yang mengurusi perdagangan di Hindia Timur. Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah Vereenigde Oost Indiesche Compagnie (VOC) atau

Perserikatan Dagang Hindia Timur. VOC membuka kantor dagangnya yang pertama di di Banten (1602) di kepalai oleh Francois Wittert.

Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut.

1. Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.

2. Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia. 3. Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor. d. Inggris

Pada tahun 1586 Inggris mendatangi Indonesia yang dipimpin oleh Thomas Cavendish dengan melewati jalur yang sama. Ratu Elisabeth memberikan sebuah hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengurus segala

(17)

Indonesia. EIC dapat melewati jalan Portugis tetapi gagal untuk masuk Indonesia. Sejak pertama kali tiba di Indonesia tahun 1604, EIC mendirikan kantor-kantor dagangnya. Di antaranya di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan

Makassar. Pada tahun 1811, Inggris kembali melakukan penyerangan Terhadap Belanda untuk dapat menguasai Indonesia. Ketika melakukan penyerangan itu Gubernur Jendral Deandels tengah dipanggil untuk kembali ke Belanda dan digantikan oleh Gubernur Jendral Jan Jansen. Penyerangan yang dilakukan Ingris dapat melupuhkan kekuasaan Belanda. sehingga belanda menyerahkan

kekuasaannya di Indonesia kepada Inggris.

Penyerahan kekuasaan ditandai dengan di buatnya sebuah perjanjian, yang disebut dengan "Perjanjian Tuntang" pada tanggal 18 sepember 1811, yang berisikan:

a. Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada Inggris. b. Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris

c. Semua pegawai Belanda yang mau bekerja sama dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus

d. Semua hutang pemerintah Belanda yang dahulu, bukan menjadi tanggung jawab Inggris.

Satu minggu sebelum perjanjian itu dilakukan, Raja Lord Minto yang

berkedudukan di India, mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Wakil Gubernur . Sehingga Raffles memiliki kekusaan penuh di Indonesia. Kedatangan Raffles di Indonesia mendapat sebuah penyambutan yang hangat dari pada Raja-Raja Melayu saat itu. Raffles datang pertama kali ke Indonesia dengan keadaan dimana rakyat menderita dengan semua perjanjian yang telah dibuat oleh Belanda. sehingga Raffles membuat sebuah kebijakan baru meliputi:

1. Bidang Birokrasi Pemerintahan

a. Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan

b. Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem pemerintahan kolonial yang bercorak barat. c. Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi dilepaskan

kedudukannya sebagai kepala pribumi secara turun-temurun. Mereka dijadikan pegawai pemerintah kolonial yang langsung di bawah

kekuasaan pemerintah pusat. 2. Bidang Perekonomian dan Keuangan

a. Petani diberikan kebebasan untuk menanam tanaman ekspor

b. Penghapusan pajak hasil bumi (contingenten) dan sistem penyerahan wajib (Verplichte Leverantie)

c. Menetapkan sistem sewa tanah (landrent).

d. Pemungutan pajak pada mulanya secara perorangan menjadi

dibayarkan kepada kolektor yang dibantu kepala desa tanpa melalui bupati.

3. Bidang Sosial

a. Penghapusan kerja rodi (kerja paksa) b. Penghapusan perbudakan

4. Bidang Pendidikan

a. Ditulisnya buku berjudul History of Java

b. Memberikan bantuan kepada John Crawfurd untuk mengadakan penelitian yang menghasilkan buku berjudul History of the East Indian Archipelago

(18)

c. Raffles juga aktif dalam mendukung Bataviaach Genootschap, sebuah perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

d. Ditemukannya bunga bangkai yang akhirnya diberi nama Rafflesia Arnoldi

e. Dirintisnya Kebun Raya Bogor

Kekuasaan Inggris di Indonesia diakhiri dengan dibuatnya Convention Of London pada tahun 1814 yang berisikan:

1. Indonesia dikembalikan kepada Belanda.

2. Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana, tetap ditangan Inggris.

3. Cochin (di Pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai gantinya.

Kekusaan Inggris di Indonesia hanya berlangsung hanya sebentar, sekitah tahun 1811 -1816.

e. Jepang

Pada 7 Desember 1941 terjadi pengeboman Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di Asia Timur Raya, tanggal 11 Januari 1942 Jepang menduduki daerah minyak dengan mendarat di Tarakan Kalimantan Timur,di lanjutkan ke Balikpapan,Pontianak,Samarinda dan Banjarmasin. Pada tanggal 16 Februari 1942 Jepang menduduki Palembang ,setelah daerah-daerah di luar di kuasai ,Jepang memusatkan perhatiannya untuk menguasai tanah jawa sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda dan pada tanggal 1 Maret 1942 Jepang mendarat di Pulau Jawa (Teluk Banten,Indramayu dan Banjarnegara) di bawah pimpinan Letjen Hitoshi Immamura . Untuk menghadapi tentara Jepang ,Belanda pernah membentuk Komando Gabungan Tentara Serikat yang di sebut ABDACOM (American British Dutch Australian Command) yang bermarkas di Lembang .

Pasukan Jepang dengan cepat menyerbu pusat-pusat kekuatan tentara Belanda di Jawa . Tanggal 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke tangan Jepang . Tentara jepang terus bergerak ke Selatan dan menguasai kota Bogor ,dengan mudah kota-kota lain juga jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 Maret 1942 Jenderal Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda/Sekutu

menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang di wakili Letjen Hitoshi Immamura. Penandatanganan ini di laksanakan di Kalijati,Subang. Keinginan Jepang menguasai Indonesia karena Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat di manfaatkan untuk pengembangan industri Jepang,di samping itu ,juga terdorong oleh ajaran yang berkaitan dengan Shintoisme ,khususnya tentang Hakko Ichiu ,yakni ajaran tentang kesatuan kelurga umat manusia. Ajaran tersebut menyatakan bahwa bangsa Jepang dan Indonesia serumpun.

Kedatangan Jepang di Indonesia di sambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia . Jepang di elu-elukan sebagai “Saudara Tua” yang di pandang dapat membebaskan dari kekuasaan Belanda . Tentara Jepang mempropagandakan bahwa kedatangannya ke Indonesia untuk membebaskan rakyat dari

cengkraman penjajahan bangsa barat ,Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia.

(19)

Pemerintahan jepang di Indonesia kemudian membentuk pemerintahan Militer di seluruh kepulauan wilayah Indonesia bekas Hindia belanda itu wilayahnya di bagi menjadi 3 wilayah Pemerintahan Militer ;

1. Pemerintahan Militer Angkatan Darat: Tentara ke 25 (Toni Shudan ) untuk Sumatera ,pusatnya di Bukit Tinggi

2. Pemerintahan Militer Angkatan Darat: Tentara ke 16 (Asamu Shudan) untuk Jawa dan Madura ,pusatnya di Jakarta di tambah angkatan laut (Dai Ni Nankekantai)

3. Pemerintahan Militer Angkatan Laut: Armada Selatan kedua untuk daerah Kalimantan,Sulawesi,dan Maluku,pusatnya di Makasar .

Pada bidang pembentukan organisasi baru Organisasi militer bentukan Jepang:

1.) Heiho

Heiho merupakan organisasi militer resmi yang dibentuk pada bulan April 1945. Anggotanya adalah para pemuda yang berusia 18 – 25 tahun. Heiho merupakan barisan pembantu kesatuan angkatan perang dan dimasukkan sebagai bagian dari ketentaraan Jepang.

2.) PETA

PETA dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1944. Anggota PETA terdiri atas orang Indonesia yang mendapat pendidikan militer Jepang. PETA bertugas mempertahankan tanah air Indonesia. Tokoh-tokoh PETA yang terkenal antara lain Supriyadi, Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, dan Jenderal Ahmad Yani

Organisasi semimiliter bentukan Jepang

1. Seinendan (Barisan Pemuda), melatih para pemuda (14-22 tahun) agar dapat menjaga tanah airnya sendiri

2. Fujinkai (Himpunan Wanita), memberikan latihan-latihan militer pada wanita yang berusia minimal 15 tahun

3. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi), melatih pemuda (25 -35 tahun.)membantu tugas polisi

4. Suishintai (Barisan Pelopor), dipimpin oleh Ir. Soekarno

5. Gakukotai ( Barisan Pelajar), dibentuk tanggal 15 Desember 1944 6. Jibakutai (Barisan Berani Mati).

Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan yang sangat penting,waktu itu masih di berlakukan pemerintahan sementara .Berdasarkan Osamu Seirei (Undang-undang yang di keluarkan oleh Panglima Tentara ke 16) yang berisi ketentuan :

1. Jabatan Gubernur Jenderal pada masa Hindia Belanda di hapuskan di ambil alih oleh panglima tentara Jepang di Jawa

(20)

2. Para penjabat pemerintah sipil beserta pegawainya di masa Hindia belanda tetap di akui kedudukannya

3. Badan-badan pemerintah dan undang-undang di masa Belanda tetap di akui secara sah untuk sementara waktu

Adapun pemerintahan susunan militer Jepang adalah

1. Panglima tentara (GUNSHIREKAN) , kemudian di sebut Panglima Tertinggi (SEIKO SHIKIKAN) Sebagai pucuk pimpinan . Panglima tentara pertama di jabat oleh Letjen Hitoshi Immamura.

2. Kepala Pemerintahan Militer (GUNSEIKAN) di Kantor Pusat di sebut GUNSEIKANBU ,terdapat 4 BU (semacam departemen) yaitu :

 Somobu (Departemen Dalam Negeri)  Zaimubu (Departemen Keuangan)

 Sangvobu (Departemen Perusahaan,Industri dan Kerajinan tangan atau urusan Perekonomian

 Kotsubu (Departemen Lalu Lintas)  Shihobu (Departemen Kehakiman)

3. Koordinator Pemerintah dengan tugas memulihkan ketertiban dan keamanan atau semacam gubernur(GUNSEIBU) ,meliputi :

 Jawa Barat : Pusatnya di Bandung  Jawa Tengah : Pusatnya di Semarang

 Jawa Timur : Pusatnya di Surabaya

Di tambah dua daerah istimewa (kochi) yakni Yogyakarta dan Surakarta

Untuk mendukung kelancaran pemerintahan pendudukan Jepang yang bersifat militer ,Jepang juga mengembangkan pemerintahan sipil .Pada bulan Agustus 1942 ,pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem

pemerintahan antara lain :

 Mengeluarkan UU No 27 tentang pemerintahan daerah

 Dimantapkan dengan UU No 28 tentang pemerintahan shu serta tokubetsushi

Menurut UU No 28 ,pemerintah daerah tertinggi adalah shu (keresidenan) .Seluruh pulau Jawa dan Madura kecuali Kochi Jogyakarta dan Kochi Surakarta di bagi menjadi daerah-daerah shu (keresidenan) ,Shi (kotapraja),Ken

(21)

(kabupaten),Gun (kawedanan),Son (kecamatan) dan ku (desa/kelurahan) . Seluruh pulau Jawa dan Madura di bagi menjadi 17 shu .

PM. Koiso mengemukakan janji pemberian kemerdekaan kepada India Timur (Indonesia) “kelak di kemudian hari” pada 7 September 1945. Hal ini disebabkan kebijakan tersebut dikeluarkan pada saat Jepang diambang pintu kekalahan.

Peran Perjuangan Para Tokoh

1. Perjuangan Sultan Agung

2 kali Sultan Agung menyerang Belanda, namun mengalami kegagalan karena belanda membakar gudang-gudang beras persediaan bahan makanan bagi prajurit mataram. Akibatnya prajurit mataram kekurangan bahan makanan dan terjangkit berbagai macam penyakit.

2. Perjuangan Pattimura(Maluku)

Belanda menguras semua hasil alam yang dimiliki Kepulauan Maluku, seperti Rempah-rempah, akibatnya rakyat hidup sengsara dan menderita. Melihat hal itu Pattimura bangkit memimpin rakyat Maluku untuk mengusir Belanda. Pasukan Pattimura berhasil merebut benteng Duursted pada tanggal 16 Mei 1817. Dalam peristiwa ini menewaskan Residen Van Den Berg dan sebagai balasan atas kekalahannya ,Belanda mendatangkan bala bantuan yang lebih banyak dan dengan senjata lengkap untuk merebut benteng itu kembali.

3. Perjuangan Untung Suropati

Perlawanan Untung Suropati dipicu oleh ketidakadilan dan penghianatan bangsa Belanda terhadap Bangsanya. Perlawanannya dimulai tahun 1686 di Jawa Barat, kemudian diteruskan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.

4. Perjuangan pangeran diponegoro

Dengan segala siasat, belanda berhasil menanamkan pengaruhnya di kerajaan Mataram. Rakyat ditindas dengan beban berat seperti kerja rodi dan

diberlakukannya bermacam-macam pajak. Melihat keadaan itu Raden Mas Ontowiryo(Pangeran Diponegoro) dari kasultanan Yogyakarta berkeinginan mengusir Belanda. Perang dimulai setelah Belanda membuat jalan melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro. Diponegoro menggunakan siasat perang gerilya.

5. Perjuangan Tuanku Imam Bonjol

Perlawanan rakyat di wilayah Minangkabau, Sumatra Barat, terhadap Belanda dipimpin oleh Imam Bonjol. Perlawanan yang disebut juga perang Paderi ini berkobar mulai tahun 1821 -1837. Pada awalnya, perang Paderi terjadi karena adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum Paderi. Peristiwa ini merupakan kesempatan baik bagi Belanda untuk merebut Sumatra Barat, degan politik adudomba. Belanda kemudian membantu pihak yang lemah,yaitu kaum adat,untuk menghadapi kaum Paderi.Kedua kaum itu sama-sama menyadari bahwa peristiwa ini hanya akan menguntungkan Belanda semata. Kaum Paderi dan Adat kemudian bersatu melakukan perlawanan terhadap belanda.

(22)

6. Perjuangan rakyat Aceh

Serangan pertama Belanda di bawah pimpinan Jenderal Kohler berhasil di patahkan oleh pasukan rakyat Aceh yang dipimpin antara lain oleh Teuku Umar,Cut Nyak Dien, Teuku Cik Di Tiro, Panglima Polem dan Cut Mutia.Jenderal Kohler tewas dan prajutitnya kembali ke Batavia. Belanda menggunakan siasat kultur stelsel yang bersifat mempertahankan diri dalam benteng, namun gagal.

ORGANISASI PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

A. Budi Utomo

Budi Utomo didirikan pada tanggal 20 Mei 1908. Karena menandai awal berdirinya organisasi kebangsaan, tanggal itu selanjutnya dikenang sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Tokoh pendirinva adalah para mahasiswa STOVIA, seperti Soetomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan R.T. Ario Tirtokusumo. Pada mulanya, Budi Utomo bukan organisasi politik. Kegiatannya terpusat pada bidang sosial dan budaya. Sejak tahun 1915, Budi Utomo mulai bergerak di bidang politik. Pada tahun 1929, Budi Utomo masuk menjadi anggota PPPKI (Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia). Pada tahun 1935, Budi Utomo bergabung dengan PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) yang dipimpin oleh Soetomo. Penggabungan (fusi) itu membentuk organisasi baru bernama Parindra (Partai Indonesia Raya).

1. Kongres Budi Utomo yang pertama berlangsung di Yogyakarta pada

tanggal 3 Oktober – 5 Oktober 1908. Kongres ini dihadiri beberapa cabang yaitu Bogor, Bandung, Yogya I, Yogya II, Magelang, Surabaya, dan Batavia. Dalam kongres Budi Utomo yang pertama berhasil diputuskan beberapa hal berikut:

a.

Membatasi jangkauan geraknya kepada penduduk Jawa dan Madura.

b.

Tidak melibatkan diri dalam politik.

c.

Bidang kegiatan adalah bidang pendidikan dan budaya

d.

Menyusun pengurus besar organisasi yang diketuai oleh

R.T.Tirtokusumo

e.

Merumuskan tujuan utama Budi Utomo yaitu kemajuan yang selaras untuk negara dan bangsa.

B. Sarekat Islam (SI)

Pada tahun 1909, Kyai Haji Samanhudi mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk membela kepentingan pedagang Islam dari ancaman dan dominasi pedagang Cina, serta meningkatkan pengamalan ajaran Islam di antara para anggota. Pada tahun 1911, Sarekat Dagang Islam berubah nama menjadi Sarekat Islam (SI). Perubahan nama itu diikuti dengan perluasan tujuan, yakni melawan segala bentuk penindasan dan dominasi rasial. Tokoh SI antara lain Haji Oemar Said Tjokroaminoto, Haji Agus SaLim, Abdul Moeis, dan

Suryopranoto.

1.

Kongres pertama di Surabaya(20 Januari 1913) Dalam kongres ini diambil keputusan bahwa:

a.

SI bukan partai politik dan tidak akan melawan pemerintah Hindia Belanda.

b.

Surabaya ditetapkan sebagai pusat SI.

c.

HOS Tjokroaminoto dipilih sebagai ketua.

(23)

2.

Kongres kedua di Surakarta yang menegaskan bahwa SI hanya terbuka bagi rakyat biasa.

3.

Kongres ketiga di Bandung(17-24 Juni 1916)

SI bercita-cita menyatukan seluruh penduduk Indonesia sebagai suatu bangsa yang berdaulat.

4.

Kongres yang keempat di Jakarta(1917)

SI mendesak pemerintah agar membentuk Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad). SI mencalonkan H.O.S. Tjokroaminoto dan Abdul Muis sebagai wakilnya di Volksraad.

(SI) pecah menjadi dua yaitu SI Sayap Putih dan SI Sayap Merah.

1.

SI sayap kanan atau SI Sayap putih

Berlandaskan nasionalisme dan keislaman. Tokohnya HOS Cokroaminoto dan H. Agus Salim serta Surya Pranoto. Pusatnya di Jogjakarta.

2.

SI sayap kiri atau SI sayap merah

Berhalauan komunis yang nantinya menjadi PKI. Tokohnya Semaun. Pusatnya di Semarang.

C. Indische Partij

Didirikan pada tahun 1912 di kota Bandung oleh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara yang bertujuan menumbuhkan dan meningkatkan nasionalisme untuk memajukan tanah air yang dilandasi jiwa nasional serta mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.

Dengan tujuannya itu, IP menempatkan diri sebagai organisasi politik pertama di Indonesia. Pada tahun 1913, IP dinyatakan sebagai partai terlarang karena tulisan Suwardi Suryaningrat berjudul Als Ik een

Nederlander was (Jika Saya Seorang Belanda) yang secara tajam menyindir tindakan pemerintah kolonial . Program Indische Partij:

 Menanamkan cita-cita persatuan nasional Indonesia.  Memberantas kesombongan sosial dalam pergaulan

 Memberantas tindakan yang membangkitkan kebencian antar-agama dan ras.

 Memperkuat pengaruh pro-Hindia (Indonesia) dalam pemerintahan kolonial.

 Menyerukan perbaikan ekonomi bangsa Indonesia D. Muhammadiyah

Didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan dengan tujuan mengembangkan ajaran agama Islam, memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran agama yang benar, dan

memajukan pemahaman ilmu agama Islam di antara para anggota. E. Perhimpunan Indonesia

Berasal dari organisasi pelajar Indonesia bernama Indische Vereeniging. Organisasi itu didirikan pada tahun 1908 sebagai forum komunikasi di antara pelajar Indonesia yang merantau di luar negeri. Tokoh PI antara lain

Mohammad Hatta, Ali Sastroamijoyo, Abdulmajid Joyoadiningrat, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono, Gunawan Mangunkusumo, dan Nazir Datuk Pamuncak.

(24)

Berdiri pada tanggal 23 Mei 1920. Dalam melaksanakan programnva, PKI berpegang teguh pada kebijakan Komintern (Komunis Internasional). SI terpecah menjadi SI Merah (julukan untuk SI prokomunis) dan SI Putih (julukan untuk SI nonkomunis). Akhirnya, aturan disiplin SI, mengharuskan anggota SI Merah keluarr dari SI. Peristiwa pada tahun 1921 itu menandai berdirinya PKI sebagai organisasi politik yang berdiri sendiri.

G. Partai Nasional Indonesia

Didirikan pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung di bawah pimpinan Ir. Sukarno. PNI bertujuan mencapai Indonesia merdeka dengan usaha sendiri. Ideologi PNI disebut Marhaenisme. Sebagai wadah persatuan politik yang ada di Indonesia pada tanggal 17 Desember 1927 diselenggarakan kongres pertama dengan tujuan agar langkah dan perjuangan partai-partai yang ada seragam. Kongres Partai Nasional Indonesia pertama di Surabaya( 27 – 30 Mei 1928). Kongres ini menetapkan beberapa hal berikut.

1. Susunan program yang meliputi:

a. bidang politik untuk mencapai Indonesia merdeka,

b. bidang ekonomi dan sosial untuk memajukan pelajaran nasional. 2. Menetapkan garis perjuangan yang dianut adalah nonkooperasi. 3. Memperbaiki keadaan politik, ekonomi dan sosial dengan kekuatan

sendiri.

Berikut program-programnya: Bidang Politik

 Memperkuat rasa kebangsaan dan persatuan Indonesia.  Menyebarkan pengetahuan tentang sejarah nasional.  Menuntut kemerdekaan pers dan berserikat

Bidang Ekonomi

 Membentuk tata perekonomian vang melibatkan rakyat kecil.  Mengusahakan pembentukan

koperasi.

Bidang Sosial

 Memajukan pengajaran untuk rakyat kecil.

 Meningkatkan kedudukan kaum wanita.

 Memperhatikan kepentingan buruh dan tani.

H. Persatuan Bangsa Indonesia

Berawal dari Indonesische Studie Club yang didirikan oleh Dr. Sutomo di Surabaya, pada tahun 1924. Kegiatan PBI menitikberatkan pada rakyat. Salah satu usahanya adalah mendirikan rukun tani. Kegiatan PBI selanjutnya adalah menggalakkan koperasi, membentuk serikat kerja, dan meningkatkan pengajaran dan pendidikan rakyat. Pada tahun 1935, PBI dan Budi Utomo bergabung membentuk Parindra.

I. Nahdatul Ulama

Pendiri NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dari Pondok Pesantren Tebu Ireng. NU berdiri pada tanggal 31 Januari 1926. NU bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan budaya.

Tujuan Nahdatul Ulama adalah mencerdaskan umat Islam dan menegakkan syariat agama Islam berdasarkan Mazhab Syafi’i. Selain bergerak dalam

(25)

bidang agama pendidikan, sosial, dan budaya NU juga bergerak dalam bidang politik.

J. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

Tokoh GAPI antara lain Muhammad Husni Thamrin, Amir Syarifuddin, dan Abikusno Cokrosuyoso. Konferensi GAPI, tanggal 4 Juli 1939, menghasilkan seruan Indonesia Berparlemen. Seruan itu tidak menuntut kemerdekaan penuh, melainkan suatu parlemen berdasarkan sendi-sendi demokrasi. Untuk melaksanakan aksinya, GAPI mengadakan Kongres Rakyat Indonesia, tanggal 25 Desember 1939. Keputusan penting dari kongres tersebut antara lain :

1. penetapan bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan 2. bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan

Menjelang kedatangan Jepang, tuntutan GAPI semakin gencar melalui pembentukan Majelis Rakyat Indonesia, yang merupakan kelanjutan Kongres Rakyat Indonesia. Namun, tuntutan itu langsung redup setelah Jepang menguasai Indonesia.

DAMPAK PENJAJAHAN SAMPAI KEBANGKITAN NASIONAL A. Dampak di bidang Politik

Masa penjajahan Belanda:

 Pemerintah kolonial ikut campur tangan dalam pemerintahan Kerajaan.

 Kedudukan raja terikat oleh struktur pemerintahan kolonial.

 Pemerintahan dibentuk dengan sistem sentralisasi yang pusatnya di Batavia

 Keberadaan rakyat Indonesia pada masa itu dibagi menjadi 2, yaitu : a. Situasi sebelum dijalankannya politik etis, dan

b. Situasi sesudah dijalankannya politik etis.

Situasi sebelum dijalankannya politik etis, kehidupan masyarakat terdiri atas tiga golongan, yaitu :

 Masyarakat kalangan bawah, yaitu meliputi : kaum buruh, pedagang, petukang, dan pekerja rendah lainnya.

 Masyarakat kalangan menengah, yaitu meliputi : petani yang memiliki tanah dan para pegawai pemerintahan kolonial Belanda.

 Masyarakat kalangan atas, yaitu meliputi : Pemuka agama dan para Bangsawan.

Sedangkan keberadaan setelah dijalankannya politik etis, keberadaan masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya kalangan-kalangan pelajar. Masa kebangkitan nasional:

 Melarang penggunaan Bahasa Belanda dan memperbolehkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.

 Dibentuknya badan persiapan kemerdekaan Indonesia, yaitu BPUPKI dan PPKI. Dengan kemunculan badan persiapan ini, muncullah ide Pancasila.

 Mendukung semangat Anti-Belanda, sehingga secara tidak langsung Jepang ikut mendukung semangat jiwa nasionalisme Indonesia.

 Memberi kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk ikut serta dalam pemerintahan politik.

 Dilarangnya kegiatan politik dan dibubarkannya organisasi politik yang ada.

(26)

B. Dampak di bidang Ekonomi Masa penjajahan Belanda:

1. Para pengusaha pribumi kedudukannya menjadi aparatur pemerintah kolonial, mereka tidak lagi mendapatkan penghasilan dan upeti seperti sebelumnya

2. Nasib rakyat, terutama para petani menanggung beban yg amat berat. Petani harus menanam tanaman yang diperintahkan pemerintah kolonial.

3. Sistem perdagangan dikuasai oleh pihak penjajah (monopoli). Hal ini tidak memberikan keuntungan apa pun untuk rakyat Indonesia. Sebaliknya, banyak rakyat yang hidup dalam kemiskinan dan kelaparan.

Masa kebangkitan nasional:

 Jepang mengeksploitasi SDA dan SDM untuk kepentingan perang.

 Jepang mengambil secara paksa makanan, pakaian dan pembekalan lainnya dari rakyat Indonesia tanpa kompensasi.

 Terjadinya inflasi dan krisis ekonomi yang sangat menyengsarakan rakyat.

 Terputusnya hubungan antar daerah akibat dari self sufficiency.

 Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang sehingga seluruh

potensi SDA dan bahan mentah lainnya digunakan untuk mendukung industri perang.

 Penerapan sanksi yang berat oleh Jepang dengan menerapkan sistem

ekonomi secara ketat.

 Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan menunjang kegiatan perang).

C. Dampak di bidang Sosial Masa penjajahan belanda:

 Diskriminasi dan intimidasi berdasarkan golongan dalam kehidupan masyarakat dan suku bangsa. Kedudukan sosial bangsa Indonesia dibagi menjadi 3 kelas, yaitu :

1. kelas satu diduduki oleh bangsa Barat 2. kelas dua oleh Timur Asing

3. kelas tiga diduduki oleh masyarakat pribumi.

 Orang Eropa (kulit putih) memiliki hak isitimewa daripada rakyat pribumi yang dibebani oleh kewajiban dan tidak dilindungi hukum

 Tidak semua anak pribumi dapat memperoleh pendidikan

 Di bidang pemerintahan, tidak semua jabatan tersedia untuk orang pribumi Masa kebangkitan nasional:

 Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang

yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.

 Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu Tonarigami atau Rukun Tetangga (RT).

 Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.

 Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.

 Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada di bawah pengawasan Jepang.

(27)

D. Dampak di bidang Budaya

Dalam bidang ini, budaya Barat sangat berpengaruh dalam kehidupan rakyat Indonesia. Kehidupan Barat sedikit demi sedikit berkembang menjadi tata kehidupan pribumi, mulai dari cara pergaulan, gaya hidup, bahasa dan cara berpakaian. Sedangkan pada masa penjajahan jepang Jepang mendirikan Keimin Bunka Shidosho (Pusat Kebudayaan) tanggal 1 April 1943 di Jakarta. Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas kebudayaan Indonesia.

E. Dampak pendidikan

A. Pendidikan Pada Masa Kolonial Belanda

Pemerintah kolonial Belanda mempunyai ambisi dan strategi sendiri ketika menerapkan pola pendidikan modern. Pada awalnya, Pemerintah Kolonial Belanda hanya memberikan model pendidikan pada anak bangsa yang berupa sekolah ongko loro dan ongko siji. Sekolah ini bertujuan agar anak bangsa mendapatkan pendidikan 1 tahun dan 3 tahun saja, materi yang diberikan berupa ketrampilan berhitung, membaca, dan menulis sederhana. Hal ini dilakukan karena di satu sisi pemerintah Belanda ingin mendapatkan tenaga administrasi level bawah yang bergaji rendah, di sisi lain Belanda tidak ingin memberikan sepenuhnya ilmu pengajaran dan pengetahuan bagi anak bangsa yang status sosialnya dipandang rendah. Pemerintah Kolonial Belanda memberikan persyaratan bagi siswa yang masuk di sekolah ongko siji dan loro. Syarat utamanya adalah latar belakang keningratan bagi siswa-siswanya.

Namun setelah munculnya politik etis yang dimotori van Deventer dan Baron van Hoevel, maka terjadi perubahan kebijakan pendidikan di Indonesia. Sistem sekolah dan kurikulum mengalami banyak perubahan. Semula jenjang pendidikan terlama di bangku sekolah dasar hanya tiga tahun berubah menjadi 5 (lima) tahun dan 6 (enam tahun). Model sekolah ini dinamakan schakel school dan HIS (Holland Inlandsche School). Materi pengajaran mengalami perubahan yang cukup banyak. Tingkat kesulitan mengalami peningkatan dan tidak setiap anak bangsa bisa menjadi siswa di sekolah iniMereka yang berasal dari kalangan rakyat biasa tetap tidak diperbolehkan memasuki jenjang pendidikan HIS. Mereka yang berasal dari kalangan priyayi rendah, tentu saja harus ngenger dahulu agar dapat diterima menjadi siswa sekolah ini. Bahasa Belanda menjadi bahasa pengantar dalam kegiatan belajar di sekolah ini. Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan pula ELS (Eropesch Lagere School) sebagai sekolah dasar untuk anak-anak Eropa dan China Lagere School bagi anak-anak keturunan Tionghoa.

Di tingkat lanjut, pemerintah Kolonial Belanda mendirikan MULO yang setingkat SMP jaman sekarang. Kurikulum yang dipergunakan semakin lengkap. Bahasa Belanda tetap menjadi bahasa pengantar. Selain itu diajarkan bahasa

Perancis dan Inggris. Tidak setiap anak bangsa bisa memperoleh pendidikan tingkat ini. Banyak kendala rasialis dan sosial yang menghalangi anak bangsa untuk

memperoleh kesempatan ini. Jika dibandingkan jaman sekarang lulusan MULO sebanding kualitasnya dengan lulusan S-1 sekarang. Bagi lulusan MULO maka ia berhak mendapatkan tempat pekerjaan di struktur kepegawaian negeri maupun militer pemerintah Kolonial Belanda.

(28)

Pada level yang tertinggi, kebijakan Kolonial Belanda menjelang pertengahan abad ke-20 mulai mendirikan sekolah setingkat SLTA sekarang dengan sebutan AMS (Algemens Middlebars School) dan HBS (Hoogere Bourgere School). Minimal anak bangsawan tinggi yang diperbolehkan memasuki jenjang sekolah ini. Untuk AMS ditempuh selama 3 (tiga) tahun, sedangkan untuk HBS ditempuh 5 (lima) tahun. Siswa yang bersekolah di HBS secara sosial ia adalah pribumi yang sudah

disamakan derajatnya dengan bangsa Eropa/Belanda. Pada pendidikan tingkat ini, kualitas menjadi sebuah ukuran mutlak. Oleh karena pola pendidikannya yang disiplin dengan kurikulum yang jelas maka dengan sendirinya menghasilkan alumni yang disegani oleh siapa saja. Para alumninya antara lain: Soekarno, Hatta, Sutan Syahrir, Syafruddin Prawiranegara, Soetomo, Cipto Mangunkusuma, A. Rivai, Suwardi Suryaningrat, dsb.

B. Pendidikan di Masa Kebangkitan Nasional

Didorong semangat untuk mengembangkan pengaruh dan wilayah sebagai bagian dari rencana membentuk Asia Timur Raya yang meliputi Manchuria, Daratan China, Kepulauan Filiphina, Indonesia, Malaysia, Thailand, Indo China dan Rusia di bawah kepemimpinan Jepang, negera ini mulai melakukan ekspansi militer ke berbagai negara sekitarnya tersebut. Dengan konsep “Hakko Ichiu” (Kemakmuran Bersama Asia Raya) dan semboyan “Asia untuk Bangsa Asia”, bangsa fasis inipun menargetkan Indonesia sebagai wilayah potensial yang akan menopang ambisi besarnya. Dengan konteks sejarah dunia yang menuntut dukungan militer kuat, Jepang mengelola pendidikan di Indonesia pun tidak bisa dilepaskan dari

kepentingan ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem pendidikan di masa pendudukan Jepang sangat dipengaruhi motif untuk mendukung kemenangan militer dalam peperangan Pasifik. Setelah Februari 1942 menyerang Sumatera Selatan, Jepang selanjutnya menyerang Jawa dan akhirnya memaksa Belanda menyerah pada Maret 1942. Sejak itulah Jepang kemudian menerapkan beberapa kebijakan terkait pendidikan yang memiliki implikasi luas terutama bagi sistem pendidikan di era kemerdekaan. Hal-hal tersebut antara lain:

1. Dijadikannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan Bahasa Belanda;

2. Adanya integrasi sistem pendidikan dengan dihapuskannya sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial di era penjajahan Belanda.

Sistem pendidikan pada masa pendudukan Jepang itu kemudian dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Pendidikan Dasar (Kokumin Gakko / Sekolah Rakyat). Lama studi 6 tahun. Termasuk SR adalah Sekolah Pertama yang merupakan konversi nama dari Sekolah dasar 3 atau 5 tahun bagi pribumi di masa Hindia Belanda.

2. Pendidikan Lanjutan. Terdiri dari Shoto Chu Gakko (Sekolah Menengah Pertama) dengan lama studi 3 tahun dan Koto Chu Gakko (Sekolah Menengah Tinggi) juga dengan lama studi 3 tahun.

3. Pendidikan Kejuruan. Mencakup sekolah lanjutan bersifat vokasional antara lain di bidang pertukangan, pelayaran, pendidikan, teknik, dan pertanian.

(29)

Guna memperoleh dukungan tokoh pribumi, Jepang mengawali dengan menawarkan konsep Putera Tenaga Rakyat di bawah pimpinan Soekarno, M. Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan K.H. Mas Mansur pada Maret 1943. Konsep ini dirumuskan setelah kegagalan the Triple Movement yang tidak menyertakan wakil tokoh

pribumi. Tetapi PTR akhirnya mengalami nasib serupa setahun kemudian. Pasca ini, Jepang tetap merekrut Ki Hajar Dewantoro sebagai penasehat bidang pendidikan mereka. Upaya Jepang mengambil tenaga pribumi ini dilatarbelakangi pengalaman kegagalan sistem pendidikan mereka di Manchuria dan China yang menerapkan sistem Nipponize (Jepangisasi). Karena itulah, di Indonesia mereka mencobakan format pendidikan yang mengakomodasi kurikulum berorientasi lokal. Jepang juga memandang perlu melatih guru-guru agar memiliki keseragaman pengertian

tentang maksud dan tujuan pemerintahannya. Materi pokok dalam latihan tersebut antara lain:

1 Indoktrinasi ideologi Hakko Ichiu;

2 Nippon Seisyin, yaitu latihan kemiliteran dan semangat Jepang; 3 Bahasa, sejarah dan adat-istiadat Jepang;

4 Ilmu bumi dengan perspektif geopolitis; serta

5 Olaharaga dan nyanyian Jepang. Sementara untuk pembinaan kesiswaan. Jepang mewajibkan bagi setiap murid sekolah untuk rutin melakukan beberapa aktivitas berikut ini:

1 Menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo setiap pagi;

2 Mengibarkan bendera Jepang, Hinomura dan menghormat Kaisar Jepang, Tenno Heika setiap pagi;

3 Setiap pagi mereka juga harus melakukan Dai Toa, bersumpah setia kepada cita-cita Asia Raya;

4 Setiap pagi mereka juga diwajibkan melakukan Taiso, senam Jepang; 5 Melakukan latihan-latihan fisik dan militer;

6 Menjadikan bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam pendidikan. Bahasa Jepang menjadi bahasa yang juga wajib diajarkan.

Setelah menguasai Indonesia, Jepang menginstruksikan ditutupnya sekolah-sekolah berbahasa Belanda, pelarangan materi tentang Belanda dan bahasa-bahasa Eropa lainnya. Termasuk yang harus ditutup adalah HCS, sehingga memaksa

peranakan China kembali ke sekolah-sekolah berbahasa Mandarin di bawah

koordinasi Hua-Chino Tsung Hui, yang berimplikasi pada adanya proses resinification (penyadaran dan penegasan identitas sebagai keturunan bangsa China). Kondisi ini antara lain memaksa para guru untuk mentranslasikan buku-buku berbahasa asing kedalam Bahasa Indonesia untuk kepentingan proses pembelajaran. Selanjutnya sekolah-sekolah yang bertipe akademis diganti dengan sekolah-sekolah yang

bertipe vokasi. Jepang juga melarang pihak swasta mendirikan sekolah lanjutan dan untuk kepentingan kontrol, maka sekolah swasta harus mengajukan izin ulang untuk dapat beroperasi kembali. Taman Siswa misalnya terpaksa harus mengubah Taman Dewasa menjadi Taman Tani, sementara Taman Guru dan Taman Madya tetap tutup. Kebijakan ini menyebabkan terjadinya kemunduran yang luar biasa bagi dunia pendidikan dilihat dari aspek kelembagaan dan operasonalisasi pendidikan lainnya. Sementara itu terhadap pendidikan Islam, Jepang mengambil beberapa kebijakan antara lain: (1) Mengubah Kantor Voor Islamistische Zaken pada masa Belanda yang dipimpin kaum orientalis menjadi Sumubi yang dipimpin tokoh Islam sendiri, yakni

Referensi

Dokumen terkait

Sejarah sebagai Ilmu (History as Educative), Sejarah merupakan pengetahuan tentang peristiwa di masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian ilmiah, dan

Sumber lisan merupakan keterangan langsung dari pelaku atau saksi dari suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau.. Sumber benda merupakan sumber yang diperoleh dari

Dari beberapa uraian di atas dapat kita buat kesimpulan bahwa sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau

Dari beberapa uraian di atas dibuat kesimpulan sederhana bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa

Dari uraian diatas dapat diartikan bahwa Sejarah Kebudayaan Islam adalah peristiwa dan kejadian yang benar-benar ada pada masa lampau, catatan peristiwa yang

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih menitikberatkan pada penelitian gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa tetapi

Dari beberapa pengertian sejarah dan kajian teori sejarah di atas maka dapat disimpulkan bahwa kajian sejarah mempelajari, menelisik peristiwa serta merekontruksi

Ada juga yang mendefinisikan sejarah sebagai peristiwa masa lampau yang tidak hanya sekadar memberi informasi tentang terjadinya peristiwa itu, tetapi juga