• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rangkuman Materi Sejarah Dakwah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rangkuman Materi Sejarah Dakwah"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

--{Rangkuman Materi Sejarah

Dakwah}----{Pengertian, Ruang Lingkup, Dan Fungsi--{Sejarah Dakwah

}--A. Pengertian, Ruang Lingkup dan Fungsi Sejarah Dakwah 1. Pengertian

Sejarah dakwah berasal dari dua kata, yaitu “sejarah” dan “dakwah”. Sejarah berasal dari bahasa Arab “syajarah” yang berarti pohon. Sedangkan “dakwah” secara etimologis berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan. Kata da’a mengandung arti : menyeru, memanggil, dan mengajak. Dakwah artinya seruan, panggilan, dan ajakan. Dakwah Islam dapat

dipahami sebagai seruan, panggilan, dan ajakan kepada Islam.

Dengan demikian, “sejarah dakwah” dapat diartikan sebagai peristiwa masa lampau umat manusia dalam upaya mereka menyeru, memanggil, dan mengajak umat manusia kepada Islam serta bagaimana reaksi umat yang diseru dan perubahan-perubahan apa yang terjadi setelah dakwah digulirkan, baik langsung maupun tidak langsung.

2. Ruang Lingkup Sejarah Dakwah

Pembatasan ruang lingkup kajian dakwah berangkat dari jawaban pertanyaan kapan dakwah Islam dimulai. Aspek kesejarahan yang dipotret adalah aktivitas umat dalam memenuhi perintah Allah SWT. Untuk menyebarkan agama, membina masyarakat, melakukan transformasi sosial budaya, memelihara agama, dan mempertahankannya dari serangan musuh-musuh Islam. Sejarah Islam juga memotret bagaimana perjuangan menegakkan agama dalam rentang masa yang begitu panjang ini mengalami pasang surut. 3. Kedudukan dan Fungsi Sejarah Dakwah

Adapun fungsi mempelajari sejarah dakwah antara lain sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi perjuangan para Rasul dan kegigihan mereka dalam menyebarkan dakwah tauhid.

2. Mengidentifikasi penyakit umat setiap zaman dan bagaiman mencari jalan keluar dari penyakit tersebut.

3. Menentukan sikap dalam berdakwah dengan bercermin dari sejarah yang benar. 4. Mengetahui faktor kemajuan dan kemunduran dakwah dari masa ke masa. 5. Untuk memupuk semangat perjuangan para da’i.

(2)

7. Memprediksi apa yang bakal terjadi dengan peran Islam di masa mendatang dalam rangka penataan kehidupan masyrakat baru.

--{Kondisi Bangsa Arab Sebelum

Islam}--A. Keadaan geografis jazirah arab

Semenanjung Arab adalah semenanjung yang terletak di sebelah barat daya Asia. Wilayahnya memiliki luas 1.745.900 kilometer persegi. Semenanjung ini dinamakan jazirah karena tiga sisinya berbatasan dengan air, yakni di sebelah timur berbatasan dengan teluk Oman dan teluk Persi, di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Hindia dan teluk Aden, di sebelah barat berbatasan dengan laut merah. Hanya di sebelah utara, jazirahini berbatasan dengan daratan atau padang pasir Irak dan Syiria.

Secara geografis, daratan jazirah Arab didominasi padang pasir yang luas, serta memiliki iklim yang panas dan kering. Hampir lima per enam daerahnya terdiri dari padang pasir dan gunung batu

.

B. Keadaan sosial dan budaya bangsa arab sebelum islam

Masyarakat Arab terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu penduduk kota (Hadhary) dan penduduk gurun (Badui). Penduduk kota bertempat tinggal tetap. Mereka telah mengenal tata cara mengelola tanah pertanian dan telah mengenal tata cara perdagangan. Bahkan hubungan perdagangan mereka telah sampai ke luar negeri. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah memiliki peradaban cukup tinggi.

Sementara masyarakat Badui hidupnya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya guna mencari air dan padang rumput untuk binatang gembalaan mereka.

(3)

Mereka tidak mempunyai sistem pemerintahan yang ideal dan tidak mengindahkan nilai-nilai moral. Pada saat itu, tingkat keberagamaan mereka tidak berbeda jauh dengan masyarakat primitif.

Pada masa itu, kaum wanita menempati kedudukan yang sangat rendah sepanjang sejarah umat manusia. Masyarakat Arab pra Islam memandang wanita ibarat binatang piaraan bahkan lebih hina lagi. Karena para wanita sama sekali tidak mendapatkan penghormatan sosial dan tidak memiliki apapun. Kaum laki-laki dapat saja mengawini wanita sesuka hatinya dan menceraikan mereka semaunya.

C. Keadaan ekonomi bangsa arab sebelum islam

Perdagangan merupakan unsur penting dalam perekonomian masyarakat Arab pra Islam. Makkah misalnya, karena letak geografisnya yang sangat strategis maka ia menjadi tempat persinggahan para kafilah

dagang yang datang dan pergi menuju pusat perniagaan[2]. Mereka

berdagang bukan saja dengan orang Arab, tetapi juga dengan non-Arab. Kemajuan perdagangan bangsa Arab pra Islam dimungkinkan antara lain karena pertanian yang telah maju. Kemajuan ini ditandai dengan adanya kegiatan ekspor-impor yang mereka lakukan. Para pedagang Arab selatan dan Yaman pada 200 tahun menjelang Islam lahir telah mengadakan transaksi dengan Hindia, Afrika, dan Persia. Komoditas ekspor Arab selatan dan Yaman adalah dupa, kemenyan, kayu gaharu, minyak wangi, kulit binatang, buah kismis, dan anggur. Sedangkan yang mereka impor dari Afrika adalah kayu, logam, budak; dari Hindia adalah gading, sutra, pakaian dan pedang; dari Persia adalah intan. Data ini menunjukkan bahwa perdagangan merupakan urat nadi perekonomian yang sangat penting sehingga kebijakan politik yang dilakukan memang dalam rangka mengamankan jalur perdagangan ini.

D. Keadaan politik bangsa arab sebelum islam

(4)

tengah Jazirah Arab, bengisnya alam, sulitnya transportasi, dan merajalelanya badui yang merupakan faktor-faktor penghalang bagi terbentuknya sebuah negara kesatuan serta adanya tatanan politik yang benar. Mereka tidak mungkin menetap. Mereka hanya bisa loyal ke kabilahnya saja. Oleh karena itu, mereka tidak akan tunduk ke sebuah kekuatan politik di luar kabilahnya yang menjadikan mereka tidak mengenal konsep negara.

Bangsa arab sebelum datangnya islam, mereka telah mempunyai berbagai macam agama, adat istiadat, akhlak dan peraturan-peraturan hidup. Agama baru ini pun datang membawa akhlak, hukum-hukum dan peraturan-peraturan hidup. Jadinya agama ini datang kepada bangsa yang kondisinya bukan bangsa baru maka bertemulah islam dengan agama-agama jahiliah, peraturan-peraturan islam dengan peraturan-peraturan bangsa arab sebelum islam.

Masyarakat arab sebelum islam bersifat kesukuan dan tidak mengerti politik.

Sebelum islam datang disebut juga zaman jahiliah atau lebih dikenal dengan zaman kebodohan. Bodoh disini bukan dalam artian tidak berpendidikan namun lebih kepada bodoh dalam hal aqidah dan perilaku.

Sifat tercela bangsa arab sebelum datangnya islam adalah: 1. Menyembah berhala

Berhala yang disembah bangsa arab saat itu bermacam-macam bentuknya dan bahan pembuatannya tergantung dari setatus social dan ekonomi mereka pada saat itu. 2. Mengawini bekas istri ayahnya

Adat bangsa arab pada saat itu jika seorang ayah meninggal dan mempunyai seorang istri maka istri tersebut dianggap warisan dan harus dikawini oleh anaknya.

3. Suka berfoya-foya

Mereka bangga jika sudah pernah melakukan dosa dengan cara minum khamar dan mabok-mabokan sambil berfoya-foya.

4. Mengubur anak perempuan hidup-hidu

Bagi bangsa arab anak perempuan adalah suatu aib yang besar karna menurut mereka anak perempuan hanya menyulitkan tidak bisa diajak berdagang dan berperang. Oleh sebab itu dengan menghilangkan aib itu dengan ringan hati mereka menguburkan anak perempuan mereka hidup-hidup.

(5)

a. Suka berperang. b. Keras.

c. Suka berjudi dan minum khamar. Sifat positif bangsa arab

a. Pemberani. b. Sabar.

c. Ketulusan dan berkata benar. d. Dermawan.

Sebelum islam datang masyarakat arab menyembah berhala dan berhala itu terpusat di kabbah.

--{Dakwah pada masa Nabi Muhammad SAW}--Dakwah Nabi di Makkah

1. Muhammad SAW. Dan tujuan pengutusannya

Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang diutus Allah SWT. Beliau berasal dari nasab yang mulia dari keturunan ismail bin Ibrahim.

Mengingat tugas beliau begitu berat, yaitu memperbaiki wajah dunia yang telah coreng-moreng dengan kejahiliahan, maka Allah SWT.Memilih Nabi Muhammad sebagai manusia yang paling layak untuk menerima amanah ini dan mempersiapkannya dan berbagai bekal yang tanpa disadari oleh Muhammad kecil.

Untuk memperkuat kepribadiannya, Allah SWT.Membekali dengan berbagai mukjizat, seperti peristiwa isra mi’raj, terbelahnya bulan, keluarnya air dari sela-sela jari beliau, bertambahnya makanan, turunnya hujan setelah beliau melakukan istisqa, dan lain-lain.Mukjizat terbesar Allah yang diturunkan ke beliau adalah Al-Qur’an.

2. kondisi objektif masyarakat mekkah saat nabi diutus

(6)

Arab ketika itu tenggelam dalam kepercayaan jahiliah.Sisa-sisa penganut agama Ibrahim sangat langka dan tidak terdengar lagi suaranya.Virus kepercayaan jahiliah begitu dahsyat sehingga merambah hampir semua lapisan masyarakat. Informasi tentang kepercayaan mereka dapat kita lihat dalam Al-Qur’an.

Agama yang masih bertahan meski banyak perubahan-perubahan adalah agama yahudi dan nasrani.Yaman memiliki komunitas nasrani yang cukup besar, demikian juga daerah ghassan, kabilah taghlib, dan tha’i.sedangkan yastrib didiami oleh yahudi dalam jumblah yang cukup banyak.

b. kondisi politik dan hukum

kondisi politik di hirah, syam , dan hijaz sangat rusak. Manusia terbagi ke dalam dua kelas, tuan, dan budak, atau pemimpin dan rakyat. Rakyatnya selalu menjadi mangsa para pemimpin.Mereka tak ubah seperti mesin yang siap memperoduksi kekayaan buat pemimpinnya, sedangkan mereka sendiri tidak mendapatkan apa-apa.Rakyat terombang-ambing dalam kesesatan, diliputi kezaliman, kehinaan, dan penyiksaan.Mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

c. kondisi sosiokultural

pada saat ini ada beberapa hal yang dapat kita lihat dari sudut sosiokultural:

1. Hubungan antara laki-laki dengan perempuan sudah rusak. 2. Perlakuan terhadap budak semena-mena.

3. Budaya miras mengakar.

3. Materi dakwah Nabi Muhammad SAW

(7)

dalam mengembah amanah Allah adalah sejauh mana orang yang tersentuh dakwah dapat menjadi manusia yang berakhlak mulia. Sepertinya, Alam tidak akan merasakan tersebarnya rahmat Allah jika akhlak mulia belum tercapai.

Al-Mubarakfury menyimpulkan bahwa materi dakwah di mekkah adalah sebagai berikut:

1. Tauhid.

2. Iman kepada hari kiamat.

3. Pembersihan jiwa dengan menjauhi segala kemungkaran dan kekejian yang menimbulkan akibat buruk, dan dengan melakukan hal-hal yang baik utama.

4. Penyerahan segala urusan kepada Allah.

5. Semua itu setelah beriman kepada risalah Muhammad.

4. Metode dakwah Nabi di Mekkah

Metode dakwah adalah ilmu tentang menyampaikan dakwah dengan cara menghilangkan halangan-halangan yang merintangi sampainya tujuan dakwah. Agar tujuan dakwah yang telah ditetapkan oleh rasullulah tersebut tidak bergeser,

beliau mengambil langkah-langkah gemilang yang tercatat dalam sejarah sebagai manusia yang paling berhasil menyebarkan ajarannya.Beliau mengambil langkah-langkah bertahap dalam pencapaian dakwah.

Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Tahapan dakwah secara rahasia selama tiga tahun

b. Tahapan dakwah secara terang-terangan terhadap penduduk mekkah, mulai tahun keempat kenabian sampai akhir tahun kesepuluh kenabian.

(8)

5. Sarana dakwah Nabi di mekkah

Al Bayanuni mendefinisikan wasa’il (sarana)dakwah sebagai: sesuatu yang dimandaatkan oleh dai dalam rangka nenerapkan manhajdakwah baik sarana maknawiyah (nonfisik) ataupun maddaniyyah (fisik).

a. sarana fisik

 Masjidilharam sebagai sarana untuk memperlihatkan kekuatan kaum muslimin.

 Bukti shafa sebagai tempat pertemuan umum di lapangan terbuka.

 Rumah sebagai tempat pengkaderan para sahabat.

 Tabligh terbuka, kefasihan, dan retorika rasullulah yang baik.

 Dakwah bil haal.

 Melakukan ta’akhi (mempersaudarakan sesame muslim).

 Meminta bantuan kepada orang lain untuk ta’ziz (kemuliaan) dakwah.

b. sarana nonfisik

 Hubungan Rasullulah SAW. Yang sangat dekat dengan Allah SWT.

 Kejujuran dan kepribadian Rasullulah yang luhur dan kehati-hatian dan kewaspadaan.

Dakwah Nabi di Madinah

1. Hijrah sebagai metode dakwah

dakwah di madinah dianggap kelahiran baru agama islam setelah ruang dakwah di mekkah terasa sempit bagi kaum muslimin. Allah SWT. Memilihkan tempat buat nabinya madinah sebagai pilot project

pembentukan masyarakat islam pertama. Madinah memang layak untuk dijadikan kawasan percontohan.

2. Negara Madinah sebagai sarana baru dakwah Rasullulah

(9)

melaksanakan semua kebijakan yang dirancang, di madinah beliau adalah penentu kebijakan.

Perbedaan kondisi tersebut menyebabkan perubahan-perubahan terjadi dalam metode dakwah.Ketika pemerintah madinah terbentuk beliau mencanangkan dua program berikut.

 Membangun masjid.

 Menjalin persatuan sesama muslim.

3. Turunnya perintah jihad

Setelah hijrah berlangsung, syiriat jihad diturunkan dan kaum muslimin diizinkan untuk melakukan perang. Syariat ini diturunkan dalam rangka untuk mengamankankan dan memelihara dakwah dari bahaya yang mengancam serta menghilangkan penghalang sampainya dakwah kepada orang yang ingin masuk islam sehingga mereka tidak khawatir dan takut untuk memeluk agama ini.

4. Dakwah dengan mengirim surat

Setelah islam menembus seluruh jazirah Arabia dan kawasan ini sudah menjadi basis kekuatan islam, Rasullulah mengeluarkan dakwahnya keluar jazirah.

5. Masyarakat madinah di bawah naungan syariat islam

Madinah yang bercahaya banar-benar menjadi kenyataan setelah dipimpin oleh Rasullulah SAW. Kegelapan jahiliah secara berthap meredup dan menghilang dari bumi madinah digantikan dengan cahaya islam. Kejahiliahan di seluruh sector digantikan oleh nilai islam.

6. Ciri umum dakwah di madinah

Ada bebrapa ciri-ciri umum dalam dakwah Nabi di madinah yang dapat diidentifikasi, yaitu:

(10)

 Mendirikan daulah islamiyyah. Daulah adalah sarana dakwah paling besar , dan merupakan lembaga terpenting yang secara resmi menyuarakan nilai-nilai dakwah.

 Adanya keseriusan untuk menerapkan hukum syariat untuk seluruh

lapisan masyarakat, baik skala personal maupun jamaah.

 Hidup berdampingan dengan musuh islam yang menyatakan ingin

hidup damai dan bermuamalah dengan mereka dengan aturan yang jelas.

 Menghadapi secara tegas pihak yang memiliki perang serta melakukan psy war (perang urat saraf) bagi kelompok yang selalu mengintai peluang atau menunggu kesempatan untuk menyerang daulah islamiah dengan mengirim pasukan-pasukan kecil, serta melakukan persiapan kekuatan untuk menghadapi bebrapa kemungkinan-kemungkinan tersebut.

 Merealisasikan universalitas dakwah islam dengan merambah

seluruh kawasan dunia.

 Melalui surat, mengirim duta, mengirim rombongan, menerima

utusan yang datang, dan seterusnya.

--{Dakwah Masa Khulafaur

Rasyidin}--A. Abu Bakar As-Shiddiq

Kepemimpinan dan kebijakan Abu Bakar As Shiddiq.

Berikut adalah kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh kholifah Abu Bakar As Shiddiq,yang merupapakn babak lanjutan dari dakwah Nabi Muhammad SAW.

a. Memerangi tiga golongan yang mengacaukan islam. 1. Orang-orang murtad.

2. Golongan yang tidak membayar zakat. 3. Orang-orang yang mengaku menjadi Nabi. b. PengumpulanMushaf Al-Qur’an.

c. Perluasan Wilayah

B. Umar bin Khattab

(11)

Berikut adalah kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh kholifah Umar bin Khattab,yang merupapakn babak lanjutan dari dakwah Nabi Muhammad SAW.

a. Perluasan Wilayah

Pada zaman Umar Bin Khattab, ekspansi dilakukan secara bertahap. Dasmaskus ibu kota Syiria jatuh dan dapat dikuasai oleh umat islam pada tahun 635 M. Setahun kemudian Byzantium dikalahkan oleh tentara islam. Dari Syiria ekspansi dilanjutkan ke Mesir di bawah pimpinan Amr Bin ash dan ke Iraq dibawah pimpin Sa’ad Bin Abi Waqash. Niskandariyah ibu kota Mesir ditaklukkan pada tahun 641 M. Meletakkan Prinsip Keadilan

b. Pengembangan Kekuasaan.

C. Utsman bin Affan

1. Kepemimpinan dan kebijakan Utsman bin Affan a. Perluasan wilayah islam.

b. Kodifikasi al-Qur’an.

Pekerjaan yang paling berat yang dirasakan oleh Usman Bin Affan pada masa pemerintahannya adalah oengumppulan Al-Qur’an (Kodifikasi Al-Qur’an)yang merupakan lanjutan kerja yang diawali oleh Abu Bakar As Siddiq atas inisiatif Umar Bin Khottob.

c. Otonomi Daerah.

d. Membentuk Angkatan Laut.

e. PengumpulanMushaf Al-Qur’an f. Perluasan Wilayah

D. Ali Bin Abi Tholib

1. Kepemimpinan dan kebijakan Ali Bin Abi Tholib a. Mengganti para Gubenur.

(12)

--{Sejarah Dakwah Masa Bani

Umayyah}--A. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah

Nama Dinasti Umayyah dinisbatkan kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abdi Manaf. Ia adalah salah seorang tokoh penting di tengah Quraisy pada masa Jahiliah. Ia dan pamannya Hasyim bin Abdu Manaf selalu bertarung untuk memperebutkan kekuasaan dan kedudukan.

Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb. Muawiyah disamping pendiri daulah Bani Abbasiyah juga sekaligus menjadi khalifah pertama. Ia memindahkan ibu kota kekuasaan Islam dari Kufah ke Damaskus.

Muawiyah tumbuh sebagai pemimpin karier. Pengalaman politik yang telah memperkaya dirinya dengan kebijaksanaan dalam memerintah, mulai dari menjadi salah seorang pemimpin pasukan di bawah komando Panglima Abu Ubbaidah bin Jarrah yang berhasil merebut wilayah Palestina, Suriah dan Mesir dari tangan Imperium Romawi yang telah menguasai ketiga daerah itu sejak tahun 63 SM.

Dengan menegakkan wibawa pemerintahan sarta menjamin integritas kekuasaan di masa-masa yang akan datang, Muawiyah dengan tegas menyelenggarakan suksesi yang damai, dengan pembaiatan putranya, Yazid, beberapa tahun sebelum khalifah meninggal dunia.

B. Para Khalifah Dinasti Umayyah

Masa dinasti Umayyah hampir satu abad, tepatnya 90 tahun, dengan 14 khalifah. Adapun urutan khalifah Umayyah antara lain:

1. Muawiyah I bin Abi Sufyan 14-60H/661-679M 2. Yazid I bin Muawiyah 60-64H/679-683M

3. Muawiyah II bin Yazid 64H/683M

4. Marwan I bin Hakam 64-65H/683-684M 5. Abdul Malik bin Marwan 65-86H/684-705M 6. Al-Walid I bin Abdul Malik 86-96H/705-714M 7. Sulaiman bin Abdul Malik 96-99H/714-717M 8. Umar bin Abdul Aziz 99-101H/717-719M 9. Yazid II bin Abdul Malik 101-105H/719-723M 10. Hisyam bin Abdul Malik 105-125H/723-742M 11. Al-Walid II bin Yazid II 125-126H/742-743M 12. Yazid bin Walid bin Malik 126H/743M

(13)

14. Marwan II bin Muhammad 127-132H/744-750M

Muawiyah menerima kekhalifahan di Kufah dengan syarat-syarat yang diajukan oleh Hasan, yakni:

a) Agar Muawiyah tiada menaruh dendam terhadap seorang pun penduduk Irak; b) Menjamin keamanan dan memaafkan kesalahan-kesalahan mereka;

c) Agar pajak tanah negeri Ahwaz diperuntukkan kepadanya dan diberikan tiap tahun;

d) Agar Muawiyah membayar kepada saudaranya, Husain, 2 juta dihram;

Pemberian kepada Bani Hasyim haruslah lebih banyak dari pemberian kepada Bani Abdis Syams.

Muawiyah wafat pada tahun 60H di Damaskus karena sakit dan digantikan oleh anaknya, Yazid yang telah ditetapkannya sebagai putra mahkota sebelumnya. Yazid tidak sekuat ayahnya dalam memerintah, banyak tantangan yang dihadapi, antara lain membereskan pemberontakan kaum Syi’ah yang telah membaiat Husain sepeninggal Muawiyah.

C. Sasaran dakwah Bani Umayah

1. Wilayah kekuasaan kerajaan Romawi timur dan Kerajaan Persia 2. Medan dakwah di Asia kecil

3. Medan dakwah di afrika Utara 4. Medan dakwah islam ke Asia timur 5. Medan dakwah ke china

D. Usaha – Usaha Daulah Bani Umayah Dalam menyebarkan agama islam

1. Ekspansi Islam yang terjadi pada masa bani umayah wilayah – wilayah yang dikuasai meliputi: Spanyol, Afrika Utara, Syuriah, Palestina, Arabia, Irak, sebagian Asia kecil Persia, Afghanistan, India ( pakistan ), turkmenia, Uzbekistan, Kirgis (Asia Tengah).

2. Meningkatkan pembangunan tempat ibadah

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa konsep dan desain Integrasi Terminal dan Pasar di Kabupaten Polewali Mandar menggabungkan dua fungsi bangunan

Pemerintah Provinsi dengan proaktif dan jemput bola sesuai dengan strategi pelayanan. Semakin tinggi kemampuan Kementerian/Lembaga, TNI, dan POLRI dalam pemanfaatan

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer dan sekunder yang berhubungan langsung dengan rubrik Munara Cahya Majalah Manglé.. Sedangkan

Sebagai kesimpulan kepada masalah ancaman sindiket terhadap golongan juvenil, sememangnya tidak dapat dinafikan, penyalahgunaan, penagihan dadah dan pengedaran dadah di kalangan

SpamAssassin dapat menandakan apakah e-mail yang masuk ke server berisi spam atau bukan dengan mengaktifkan parameter berikut ini. Parameter di atas mengubah subject

Pada dasarnya kegiatan Muhadhoroh ini merupakan langkah awal dari Sekolah guna menciptakan lulusan-lulusan yang tidak hanya menguasai materi dan praktikum saja,

Diharapkan penurunan vigor benih dapat diatasi dengan peningkatan kerapatan benih untuk meningkatkan jumlah kecambah normal kuat yang akan digunakan untuk kegiatan

Anadara granosa yang sering disebut kerang darah karena adanya warna merah kecoklatan dari daging anadara. Warna ini terjadi karena adanya haemoglobia dalam darah. Penelitian