• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1 Bangunan dan Fasilitas

Pabrik PT. Fabindo Sejahtera terletak di daerah pedesaan, jauh dari jalan utama dan jauh dari polusi udara, tanah dan air. Pabrik memiliki area gudang, area produksi, area pengolahan air, area pengolahan limbah, bengkel pembuatan wadah kaleng, laboratorium, dan tempat pencucian peralatan. Area gudang meliputi gudang bahan baku, gudang bahan pengemas, dan gudang barang jadi. Area produksi merupakan suatu ruangan besar yang terbagi-bagi atas area produksi skin care, pancake, puff, hoitong, talkum/eye shadow/blush on, parfum dan lipstik. Pabrik juga dilengkapi dengan sarana penyediaan air bersih, kamar kecil, tempat cuci tangan, kamar ganti pakaian, tempat sampah dan sarana pembuangan air limbah. Hal ini menunjukkan bahwa pabrik telah memiliki fasilitas sanitasi yang terencana dan teratur.

Berdasarkan fungsinya, penyediaan air bersih dibagi atas dua yaitu air untuk MCK (mandi, cuci, kakus) dan air demi kebutuhan produksi. Air yang

digunakan untuk keperluan MCK bersumber dari satu sumur dengan kedalaman 100 m, tanpa pengolahan lebih lanjut. Sedangkan air yang digunakan untuk keperluan produksi bersumber dari empat sumur dengan kedalaman 40 m. Air yang digunakan untuk proses produksi merupakan air tanpa mineral sehingga air harus mendapatkan pengolahan lebih lanjut. Air tanah yang tersedia ditampung pada bak penampung yang kemudian ditambahkan koagulan didalam clasifier. Lalu air diolah dengan mengalirkan pada bak penampung yang berisi Softener, dengan media yang digunakan adalah Resin, dimana hal ini bertujuan untuk mengurangi kesadahan atau rasa asin dari air tersebut. Memang sumber air yang berada di area pabrik merupakan air yang mengandung tingkat kesadahan yang tinggi, oleh karena itu diperlukan pengolahan khusus agar tingkat kesadahan berkurang. Setelah itu air diolah melewati RO I (Reverse Osmosis I) dan dilanjuntukan dengan RO II (Reverse Osmosis II). Selanjutnya pengolahan dilanjuntukan pada EDI (Electric Dicharge Ion). Sehingga air yang didapat memiliki TDS = 0. Bila pH air yang didapat berada dibawah standar, akan dilakukan adjustment pH sehingga mencapai pH yang diharapkan. Air yang telah melalui proses diatas akan ditampung pada bak penampungan. Air yang akan digunakan pada proses produksi akan melewati lampu UV untuk membunuh bakteri yang ada pada air. Akhirnya akan didapat air untuk produksi dengan TDS < 1, tanpa mineral, dengan pH 5,5 – 7,5 dan bebas bakteri.

Pada saat ini PT. Fabindo Sejahtera melakukan pengolahan limbah dengan menggunakan sistem penyaringan yang sederhana. Air limbah hasil produksi dilewatkan pada saringan yang terdiri dari ijuk, arang/batu apung, ijuk, pasir dan ijuk. Penyaringan ini berfungsi untuk menyaring kotoran fisik yang terdapat pada limbah cair. Sistem IPAL yang ada akan terus dikembangkan sehingga menggunakan sistem IPAL yang lebih memadai dan sesuai dengan persyaratan dari BPOM.

Ruang produksi Skin Care dilengkapi dengan lantai epoksi, dinding beton, siku-siku ruangan yang melengkung, atap yang mudah dibersihkan, penerangan dan ventilasi udara yang memadai. Hampir seluruh ruangan produksi difasilitasi hal tersebut, kecuali ruang produksi Hoitong. Ruang produksi Skin Care dilengkapi dengan ruangan grey area dan black area. Pada kedua ruangan

tersebut, dilakukan uji mikrobiologi secara berkala untuk menjamin bahwa ruang produksi telah bersih dan tidak terkontaminasi bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan rusaknya atau terdegradasinya produk dalam waktu yang cepat.

Ruang produksi parfum terdiri dari ruang mixing dan ruang filling yang tergabung dengan ruang packing. Tidak seperti ruangan produksi lainnya, ruang produksi parfum saat ini tidak dilengkapi dengan black area dan grey area (masih dalam perencanaan renovasi). Walaupun parfum yang diproduksi berbahan dasar alkohol, namun ruangan mixing dan filling belum dilengkapi dengan pengatur suhu dan kelembaban. Ruangan ini difasilitasi dengan 3 kipas angin dan 3 blower untuk sirkulasi udara. Selain itu ruangan filling dan packing tidak tertutup rapat, yang berkontak langsung dengan udara luar. Dalam ruangan ini pegawai yang bekerja terlihat memakai alat pelindung diri yang kurang memadai, yaitu hanya berupa baju laboratorium dan beberapa pekerja tidak menggunakan masker. Hal ini sebaiknya penting untuk diperhatikan, karena bau parfum yang menyengat dapat mengganggu kesehatan pekerja apabila terpapar parfum terus-menerus. Oleh karena itu sebaiknya didisain masker khusus untuk pekerja di bagian parfum, yang dapat menetralisir bau menyengat dan menghambat penghirupan yang terlalu berlebihan dari aroma parfum. Selain itu sebaiknya ruang black area dan grey area juga segera dipisahkan dengan alasan menjaga higienitas produk.

Hoitong adalah bedak tabur dengan konsep tradisional yang mampu menyerap minyak. Hoitong juga memiliki fungsi sebagai masker atau bedak dingin,yang dapat mengurangi jerawat dan menghaluskan kulit. Hoitong merupakan salah satu produk yang memiliki tingkat penjualan yang tinggi setelah parfum. Selain dipasarkan di Indonesia, hoitong juga diekspor ke Malaysia. Ruang produksi hoitong telah direnovasi menjadi dua bagian yaitu grey area dan black area, yang terdiri dari ruang mixing, cetak, pengeringan, filling dan packing. Karena masih dalam tahap renovasi, ruangan ini masih belum sepenuhnya menerapkan CPKB. Lantainya masih terbuat dari keramik dan belum dilapisi oleh epoksi. Pada pertemuan antara lantai dan dinding membentuk sudut mati sehingga dapat mendeposit debu dan mempersulit saat pembersihan ruangan. Pada ruang pengeringan sirkulasi udara kurang berjalan dengan lancar sehingga kondisi ruangan menjadi agak lembab. Hal ini mengakibatkan waktu pengeringan yang

dibutuhkan menjadi lebih lama dari seharusnya. Namun hal ini sedang diupayakan oleh pihak Research and Development PT. Fabindo Sejahtera untuk menemukan metode pengeringan yang lebih efektif dan efisien.

Ada beberapa fasilitas yang masih perlu dilengkapi dan diperbaiki. Salah satu contohnya adalah mengenai penerangan pada ruang mixing Pancake masih kurang memadai, ada beberapa lampu yang tidak dilengkapi dengan penutup kaca sehingga dapat menyimpan banyak debu dan sulit dibersihkan. Selain itu lantai pada ruang mixing hoitong yang masih berupa lantai keramik menyebabkan lantai menjadi licin akibat sisa-sisa serbuk pada saat mixing. Hal ini dapat membahayakan pekerja karena dapat terpeleset. Oleh karena itu ruang produksi Hoitong sebaiknya memerlukan penanganan segera agar sesuai dengan CPKB, sehingga kebersihan produk tetap terjaga dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Selain ruang produksi, ruangan yang perlu diperhatikan adalah laboratorium. Laboratorium Quality Control (QC) telah memenuhi CPKB, yang mengharuskan pemisahan ruang untuk masing-masing pemeriksaan. Laboratorium terdiri dari ruang IPC (in process control), instrument, pemeriksaan finish goods, pemeriksaan packaging dan ruang mikro. Laboratorium Research and Development juga memiliki peralatan dan bahan yang cukup lengkap, dengan alat trial yang telah disesuaikan sedemikian rupa dengan alat di ruang produksi. PT. Fabindo Sejahtera masih belum memiliki departemen Quality Assurance (QA), sehingga bagian itu masih dipegang oleh QC dan dikerjakan bersama-sama dengan R&D. Namun sebaiknya perlu dipikirkan lebih mendalam untuk memisahkan bagian QC dengan QA sehingga pekerjaan QC dapat lebih terfokus menangani mutu yang dihasilkan dari proses produksi. Sejauh ini bila ada keluhan dari konsumen, keluhan akan diterima oleh bagian QC dan selanjutnya akan diteruskan ke bagian R&D untuk diidentifikasi permasalahannya. Namun PT. Fabindo Sejahtera selalu berusaha untuk mengupayakan produk yang dihasilkan bermutu baik, sehingga kasus keluhan konsumen atau penarikan barang jadi jarang terjadi. PT. Fabindo Sejahtera juga terus berusaha menyempurnakan kondisi ruang-ruang produksinya agar sesuai dengan CPKB.

Kekurangan-kekurangan yang ada saat ini berusaha untuk diperbaiki dengan mengadakan renovasi secara bertahap.

Dokumen terkait