• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DATA

B. Analisis Data

1. Bank CIMB Niaga, Tbk sebelum merger

Pada bulan Mei 2008, Bank Niaga resmi berubah nama menjadi Bank CIMB Niaga. Dalam rangka memenuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang ditetapkan Bank Indonesia, Khazanah Nasional Berhad sebagai pemilik saham mayoritas Bank Lippo dan juga saham pengendali Bank Niaga (melalui CIMB Group), melakukan penggabungan (merger) kedua bank tersebut secara resmi pada tanggal 1 November 2008 yang diikuti dengan pengenalan logo kepada masyarakat luas.

NO. Nama Bank 2005 2006 2007

1. Bank Lippo 20,79% 13,81% 12,09%

2. Bank Niaga 10,49% 11,21% 10,48%

Tabel 5.1 Faktor Permodalan (CAR)

Pada tahun 2005, nilai rasio CAR yang dihasilkan oleh Bank Lippo berada pada posisi sehat yaitu 20,79%. Sedangkan pada tahun 2006, nilai rasio CAR yang dihasilkan oleh Bank Lippo mengalami penurunan menjadi 13,81%. Dan pada tahun 2007, nilai rasio CAR yang dihasilkan kembali mengalami penurunan menjadi 12,09%. Dilihat dari hasil tersebut, kemampuan Bank Lippo dalam kecukupan modal masih sehat yaitu berada di atas 8% seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia walaupun dari tahun 2005 sampai tahun 2007 terus mengalami penurunan.

Sedangkan pada Bank Niaga, nilai rasio yang dihasilkan ada tahun 2005 adalah 10,49%. Sedangkan pada tahun 2006, nilai rasio CAR yang dihasilkan mengalami peningkatan menjadi 11,21%. Tetapi pada tahun 2007 nilai rasio CAR yang dihasilkan oleh Bank Niaga mengalami penurunan menjadi 10,48%.

Gambar 5.1 Grafik CAR Bank CIMB Niaga sebelum merge r

Dalam penelitian ini, Kualitas Aktiva Produktif (KAP) diproksikan dengan Return on Risked Assets (RORA). Risked Assets adalah kredit yang diberikan ditambah dengan penempatan surat-surat berharga. Nilai RORA yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah maksimal 15,5%.

NO. Nama Bank 2005 2006 2007

1. Bank Lippo 5,66% 3,09% 4,1%

2. Bank Niaga 2,22% 2,41% 2,26%

Tabel 5.2 Faktor Kualitas Aktiva Produktif (RORA)

Jika dilihat pada ketetapan maksimum 15,5% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, pada tahun 2005 nilai rasio RORA yang dihasilkan Bank Lippo adalah 5,66% dan pada tahun 2006 nilai rasio RORA yang dihasilkan meningkat menjadi 3,09%. Sedangkan pada tahun 2007, nilai

rasio RORA yang dihasilkan menurun menjadi 4,1%.

Sedangkan nilai RORA yang dihasilkan oleh Bank Niaga pada tahun 2005, 2006 dan 2007 berada pada posisi yang hampir sama tiap tahunnya yaitu berada pada rata-rata 2,29%. Pada tahun 2005, nilai rasio RORA yang dihasilkan adalah 2,22%. Sedangkan pada tahun 2006 adalah 2,41%. Dan pada tahun 2007, nilai rasio RORA yang dihasilkan adalah 2,26%.

Gambar 5.2 Grafik RORA Bank CIMB Niaga sebelum me rger

Aspek manajemen pada penilaian kinerja finansial bank dalam penelitian ini tidak dapat menggunakan pola yang ditetapkan Bank Indonesia, tetapi dapat diproksikan dengan Profit Margin.

NO. Nama Bank 2005 2006 2007

1. Bank Lippo 71,8% 56,12% 66,05%

2. Bank Niaga 75,26% 63,01% 77,63%

Tabel 5.3 Faktor Manaje men (NPM)

Dalam nilai rasio Nett Profit Margin (NPM), nilai rasio NPM yang dihasilkan oleh Bank Lippo pada tahun 2005 adalah 71,8%. Pada tahun 2006, nilai rasio NPM yang dihasilkan mengalami penurunan yang sangat jauh yaitu 56,12%. Bank Lippo berusaha meningkatkan nilai rasio NPM mereka pada tahun 2007 dimana nilai rasio NPM yang dihasilkan kembali meningkat menjadi 66,05%.

Pada tahun 2005, nilai rasio NPM yang dihasilkan oleh Bank Niaga adalah 75,26%. Sedangkan pada tahun 2006 nilai rasio NPM yang dihasilkan mengalami penurunan menjadi 63,01%. Tetapi pada tahun 2007 nilai rasio NPM yang dihasilkan mengalami peningkatan 77,63%.

Pada tahun 2005, nilai rasio ROA yang dihasilkan oleh Bank Lippo adalah 1,79% dan dapat disimpulkan bahwa Bank Lippo cukup produktif. Hal ini seperti pada ketetapan Bank Indonesia d i mana jika nilai rasio ROA yang dihasilkan lebih dari 1,5% maka bank tersebut dapat dikatakan produktif dalam mengelola aset mereka. Pada tahun 2006, terjadi penurunan sedikit pada nilai rasio ROA mereka yaitu 1,73%. Dan pada tahun 2007, nilai rasio ROA yang dihasilkan kembali meningkat menjadi 2,71%.

Dilihat pada nilai rasio ROA yang dihasilkan, Bank Niaga dapat dikatakan produktif. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio ROA yang dihasilkan pada tahun 2005, 2006 dan 2007 berada di atas 1,5%. Pada tahun 2005, nilai rasio ROA yang dihasilkan adalah 1,79%. Dan mengalami peningkatan pada tahun 2006 yaitu 2,00%. Tetapi pada tahun 2007, nilai rasio ROA mengalami sedikit penurunan yaitu berada pada 1,87%.

NO. Nama Bank 2005 2006 2007

1. Bank Lippo 1,79% 1,73% 2,71%

2. Bank Niaga 1,79% 2% 1,87%

Tabel 5.4 Faktor Rentabilitas (ROA)

Di bawah ini dapat dilihat pergerakan nilai rasio ROA dalam bentuk grafik dari tahun 2005 sampai 2007.

Gambar 5.4 Grafik ROA Bank CIMB Niaga sebelum merge r

Pada tahun 2005, nilai rasio BOPO yang dihasilkan oleh Bank Lippo adalah 78,35%. Dan pada tahun 2006 terjadi peningkatan pada nilai rasio BOPO di mana nilai yang dihasilkan adalah 74,17%. Hal ini terus berlanjut pada tahun 2007 di mana nilai rasio BOPO kembali meningkat menjadi 71,53%.

Sedangkan nilai rasio BOPO yang dihasilkan oleh Bank Niaga pada tahun 2005 adalah 82,18%. Sedangkan pada tahun 2006, nilai rasio BOPO mengalami penurunan menjadi 82,63%. Pada tahun 2007, nilai rasio BOPO yang dihasilkan oleh Bank Niaga kembali mengalami penurunan walaupun sedikit yaitu berada pada 82,7%.

NO. Nama Bank 2005 2006 2007

1. Bank Lippo 78,35% 74,17% 71,53%

2. Bank Niaga 82,18% 82,63% 82,7%

Gambar 5.5 Grafik BOPO Bank CIMB Niaga sebelum merger

Batasan kewajaran angka LDR adalah dibawah 115% yang berarti jumlah kredit yang disalurkan sama dengan jumlah dana masyarakat yang berhasil dihimpun bank.

NO. Nama Bank 2005 2006 2007

1. Bank Lippo 30,26% 43,21% 58,65%

2. Bank Niaga 83,22% 82,80% 90,04%

Tabel 5.6 Faktor Likuiditas (LDR)

Kemampuan Bank Lippo dalam kewajiban likuiditas mereka bisa dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai rasio LDR yang dihasilkan pada tahun 2005 dan 2006 mencapai 30,26% dan 43,21%. Sedangkan pada tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 58,65%.

Dilihat dari nilai rasio LDR yang dihasilkan oleh Bank Niaga pada tahun 2005 nilai rasio LDR yang dihasilkan oleh Bank Niaga adalah 83,22%. Terjadi peningkatan pada tahun 2006 dimana nilai rasio LDR

yang dihasilkan mencapai 82,80%. Tetapi pada tahun 2007, nilai rasio LDR yang dihasilkan oleh Bank Niaga kembali mengalami penurunan menjadi 90,04%.

Gambar 5.6 Grafik LDR Bank CIMB Niaga sebelum me rger

Pada tahun 2005, tingkat kesehatan Bank Lippo berada pada predikat cukup sehat dengan nilai rasio CAMEL sebesar 79,6. Sedangkan pada tahun 2006, tingkat kesehatan Bank Lippo masih berada di predikat cukup sehat dengan nilai rasio CAMEL sebesar 79,5 turun 0,1 dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya penurunan nilai rasio CAR dari 20,79 % pada tahun 2005 menjadi 13,81 % pada tahun 2006. Pada tahun 2007, nilai rasio CAMEL Bank Lippo kembali turun menjadi 78,4. Penurunan nilai rasio CAMEL tersebut diakibatkan penurunan nilai rasio CAR menjadi 12,09 % walaupun adanya peningkatan pada rasio Nett Profit Margin sebesar 66,05% dari tahun 2006 yang hanya mencapai 56,12%. Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai CAMEL Bank Lippo dari

tahun 2005 sampai 2007 dapat dikatakan cukup sehat karena berada pada rata-rata 79,16.

Pada tahun 2005,tingkat kesehatan Bank Niaga berada pada predikat sehat dengan nilai rasio CAMEL sebesar 81,22. Sedangkan pada tahun 2006, tingkat kesehatan Bank Niaga berada pada predikat cukup sehat dengan nilai rasio CAMEL sebesar 78,64. Penurunan tingkat kesehatan Bank Niaga tersebut diakibatkan dari penurunan nilai rasio Nett Profit Margin yang turun dari 18,81% pada tahun 2005 menjadi 15,7 % pada tahun 2006. Pada tahun 2007, tingkat kesehatan Bank Niaga kembali berada pada predikat sehat dengan nilai rasio CAMEL sebesar 81,02. Hal ini diakibatkan karena adanya peningkatan nilai rasio CAR menjadi 24,15% dan Nett Profit Margin yang naik cukup tinggi sebesar 19,4 % atau naik sebesar 3,7% dari tahun 2006. Dari rata-rata nilai CAMEL yang dihasilkan oleh Bank Niaga pada tahun 2005 sampai 2007, maka Bank Niaga berada pada predikat cukup sehat. Dengan nilai rata-rata CAMEL yang dihasilkan adalah 80,29.

NO. Nama Bank 2005 2006 2007

1. Bank Lippo 79,6 79,51 78,44

2. Bank Niaga 81,22 78,64 81,02

Tabel 5.7 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank (CAMEL)

Perhitungan nilai rasio CAMEL untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 dan lampiran 11. Dari nilai rasio CAMEL yang dihasilkan dapat dilihat secara grafis seperti gambar di bawah ini.

Gambar 5.7 Grafik CAMEL Bank CIMB Niaga sebelum

me rger

Dokumen terkait