A. Gambaran Umum Bank Lippo, Tbk
Bank Lippo didirikan pada tahun 1948 denga n nama NV Bank Perniagaan Indonesia. Pada tahun 1987, Bank Lippo melakukan merger dengan PT. Central Commersial Bank dan tahun 1989 Bank Lippo juga melakukan merger dengan PT. Bank Umum Asia. Bank Lippo mempunyai 356 kantor cabang di Indonesia. Semua kanto r cabang telah online sejak September 1999. Pada bulan desember 1999, Bank Lippo mempunyai saham di perusahaan-perusahaan gabungan, yaitu PT. Lippo Investment Management (20%). PT. Bank BNP Lippo Indonesia (30%), PT. Tokai Lippo Bank (15,61%), PT. Lippo Pacific, Tbk (7,01%). Bank Lippo memperoleh ISO 9002 untuk operasi dan jasa credit card. Bank Lippo juga berhasil meluncurkan debit card dengan nama Visa Elektron. Pada bulan Mei 2000 telah diterbitkan 250.000 lebih debit card. Bank Lippo adalah bank pertama di Indonesia yang menawarkan debit card. Penghargaan untuk prestasi tersebut, Visa Internasional menganugerahi Bank Lippo “Visa Bank of the Year 2000”.
B. Gambaran Umum Bank Niaga, Tbk
Bank Niaga adalah salah satu bank utama sejak tahun 1995. Pada tahun 1974 sudah mendapat ijin untuk melakukan transaksi pertukaran luar negeri. Pada tahun 1980-an merupakan tonggak sejarah bagi Bank Niaga karena mendirikan kantor di Hong Kong, Los Angeles dan Pulau Grand Cayman. Pada tahun 1987, pertama kali Bank Niaga memperkenalkan ATM.
C. Gambaran Umum Bank CIMB Niaga, Tbk
Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga. Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi Bank yang pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan modern. Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991 dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.
Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking.
Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama.
Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger) sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008,
nama Bank Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga. Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam Bank CIMB Niaga pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.
D. Gambaran Umum Bank Bali Tbk
Bank Bali Tbk didirikan pada tahun 1954 sebagai bank komersial. Pada tahun 1990, bank Bali Tbk menjadi bank umum dengan menjual 15 juta saham mereka melalu Bursa Efek Jakarta (BEJ). Bank Bali dimiliki oleh Grup Bank Bali yang dikontrol oleh keluarga Djaja Ramili.
E. Gambaran Umum Bank Universal Tbk
Bank Universal Tbk didirikan pada tahun 1990 sebagai penggabungan dari Bank Perkembangan Asia dan Bank Kredit Universal. Pada tahun 1997, Bank Universal tercatat di BEJ setelah menjual 25 juta saham mereka untuk investasi publik. Bank Universal dimiliki oleh Astra Group.
F. Gambaran Umum Bank Prima Express
Bank Prima Express didirikan pada tahun 19566 dengan nama Bank Tani Nasional. Pada tahun 1990, namanya diubah menjadi Bank Prima Express.
G. Gambaran Umum Bank Artame dia
Bank Artamedia didirikan pada tahun 1990 sebagai bank umum. Bank Artamedia mendapat status sebagai bank devisa pada tahun 1995. Bank Artamedia dimiliki oleh kelompok Gramedia dan Kalbe Farma .
H. Gambaran Umum Bank Patriot
Bank Patriot didirikan pada tahun 1958 sebagai salah satu bank komersial di Indonesia.
I. Gambaran Umum Bank Permata Tbk
Bank Permata Tbk merupakan salah satu bank nasional di Indonesia yang mempunyai komitmen untuk “menjadikan hidup lebih idnah” dengan menghadirkan jasa dan layanan keuangan berkualitas untuk memudahkan nasabah dalam memanfaatkan jasa perbankan. Hadir di 32 kota mencakup 307 lokasi untuk cabang regular, preffered, dan syariah. Dengan dukungan jaringan ATM yang luas dan ragam media transaksi elektronik yang beragam (mobile banking, internet banking, dan call
center), Bank Permata terus menyempurnakan produk dan layanannya secara kontinu untuk memberikan pengalam interaksi yang terbaik bagi nasabah.
Bank Permata merupakan bank hasil penggabungan dari 5 (lima) bank di bawah pengelolaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yaitu PT Bank Bali Tbk, PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot, dimana PT Bank Bali Tbk telah ditunjuk menjadi Bank Rangka (Platform Bank) dan pada tanggal 18 Februari 2002 berganti nama menjadi Bank Permata. Sedangkan keempat bank lainnya sebagai bank yang menggabungkan diri.
Penggabungan/merger 5 bank ini merupakan implementasi dari keputusan pemerintah mengenai Program Restrukturisasi Lanjutan yang dikeluarkan pada tanggal 22 November 2001, yang bertujuan untuk membentuk suatu bank yang memiliki struktur permodalan yang kuat, kondisi keuangan yang sehat, dan berdaya saing tinggi dalam menjalankan fungsi intermediasi dengan jaringan layanan yang lebih luas dan produk yang lebih beragam. Dan sebagai hasilnya, terbentuklah Bank Permata sebagai bank yang sejak awal berkomitmen untuk menekuni segmen UKM, ritel dan komersial.