• Tidak ada hasil yang ditemukan

BANKS Sejak tahun 1998, Pemerintah menjamin kewajiban

Dalam dokumen AnnualReport Indonesia 2012 part 2 (Halaman 86-88)

bank umum meliputi giro, tabungan, deposito

berjangka dan deposito on call, obligasi, surat

berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang

diterima, letters of credit, akseptasi, swap mata

uang dan liabilitas kontinjensi lainnya seperti bank

garansi, standby letters of credit, performance

bonds dan liabilitas sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan liabilitas kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank.

Since 1998, the Government guarantees the obligations of private banks including current accounts, saving accounts, time deposits, deposits on call, bonds, marketable securities, interbank borrowings, fund borrowings, letters of credit, acceptances, currency swap and other contingent liabilities such as bank guarantees, standby letters of credit, performance bonds and other kinds of liabilities other than those excluded in this regulation such as subordinated loans, liabilities to directors, commissioners and related parties of the Bank.

Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, liabilitas pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005.

Ketentuan mengenai pengurangan dan

pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden No. 95 Tahun 2004.

In accordance with Letter No. S235/UP3/III/2005 of the Government Guarantee Unit (UP3) dated March 17, 2005, starting April 18, 2005, the liabilities covered under the guarantee program only includes deposits and borrowings from other banks in the form of money market transactions. Such government guarantee program will end on September 22, 2005. The regulations with respect to the reduction and termination of the government guarantee program is based on Presidential Decree No. 95 Year 2004.

Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang

merupakan simpanan yang berasal dari

masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah:

Based on the Indonesia Deposit Insurance Corporation (IDIC) Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005, the IDIC will guarantee bank deposits including current accounts, time deposits, certificate of deposits, savings accounts, and other forms of deposits, including deposits from other banks. Guaranteed bank balances of each customer are as follows:

a. maksimal sebesar Rp1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret 2007;

a. maximum of Rp1,000,000,000, from September 22, 2006 until March 21, 2007;

b. maksimal sebesar Rp100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007 sampai dengan 12 Oktober 2008.

b. maximum of Rp100,000,000, from March 22, 2007 until October 12, 2008.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI

No. 66 tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS, nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank maksimal

sebesar Rp2.000.000.000, sejak tanggal

13 Oktober 2008.

Based on the Government Regulations of RI No. 66 Year 2008 regarding Deposit Guarantee Program, the IDIC will guarantee customers’ deposit in one Bank maximum of Rp2,000,000,000, starting October 13, 2008.

36. MANAJEMEN MODAL 36. CAPITAL MANAGEMENT Kebijakan pengelolaan modal Bank bertujuan untuk

memastikan bahwa Bank memiliki struktur permodalan yang efisien, memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan usaha Bank saat ini dan untuk mempertahankan kelangsungan usaha Bank di masa yang akan datang, serta untuk memenuhi kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator.

The Bank's capital management policy aims to ensure that the Bank has an efficient capital structure, has a strong capital to support the Bank’s current business development strategy and to maintain the continuity of the Bank’s business in the foreseeable future, as well as to meet the capital adequacy set by the regulator.

Rencana Permodalan disusun oleh Direksi sebagai bagian dalam Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris.

Capital Plan is prepared by the Board of Directors as part of the Bank’s Business Plan and is approved by the Board of Commissioners.

Rencana permodalan Bank disusun berdasarkan penilaian atas kecukupan kebutuhan permodalan yang dipersyaratkan, rencana pengembangan usaha dan kebutuhan likuiditas Bank.

The Bank capital plan is formulated based on the assessment of capital adequacy requirements, business expansion plan and the Bank’s liquidity needs.

Rasio kecukupan modal Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut (dalam jutaan Rupiah):

The capital adequacy ratio of the Bank as of December 31, 2012 and 2011 is as follows (in millions Rupiah):

2012 2011

I. Komponen Modal I. Constituents capital

a. Modal inti a. Core-capital

Dana usaha neto *) 4.040.478 1.605.978 Net Interoffice fund *)

Dana dari Kantor Pusat 1.213.751 754.175 Head Office constribution fund

Saldo laba awal tahun **) 551.808 426.159 Retained earnings at beginning of year **)

Laba neto tahun berjalan (50%) **) 54.032 49.157 Current year net income (50%) **)

b. Modal pelengkap b. Supplementary capital

Penyisihan kerugian aset Allowance for probable losses on

produktif (cadangan umum) earning assets (general reserve),

maksimum 1,25% dari aset maximum of 1.25% weight risk

tertimbang menurut risiko 80.071 67.642 assets

II. Total Modal Inti dan Pelengkap 5.940.140 2.903.111 II. Total Core and Supplementary Capital

III. Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit 8.801.126 5.502.797 III. Credit Risk-Weighted Assets

IV. Aset Tertimbang Menurut Risiko

Operasional 446.946 410.413 IV. Operational Risk-Weighted Assets

V. Aset Tertimbang Menurut Risiko Pasar 63.509 24.137 V. Market Risk-Weighted Assets

VI. Total Risiko - Aset Tertimbang 9.311.581 5.937.347 VI. Total Risk-Weighted Assets

VII. Rasio Kecukupan Modal***) 67,49% 52,75% VII. Capital Adequacy Ratio***)

VIII. Rasio Kecukupan Modal****) 64,23% 52,53% VIII. Capital Adequacy Ratio****)

IX. Rasio Kecukupan Modal *****) 63,79% 48,90% IX. Capital Adequary Ratio *****)

X. Rasio Kecukupan Modal Minimum 8% 8% X. Minimum Capital Adequacy Ratio

*) Dana usaha neto tersebut di atas adalah dana usaha yang

dinyatakan. *) The amount is the declared net interoffice fund (NIOF).

**) Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan. **) Excludes effect of deferred taxes.

***) Setelah memperhitungkan risiko kredit. ***) After calculating credit risk.

****) Setelah memperhitungkan risiko pasar dan kredit. ****) After calculating credit and market risk.

Dalam dokumen AnnualReport Indonesia 2012 part 2 (Halaman 86-88)

Dokumen terkait