• Tidak ada hasil yang ditemukan

BASIC AND DILUTED EARNINGS PER SHARE

AND EMPLOYEES

41. BASIC AND DILUTED EARNINGS PER SHARE

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Untuk perhitungan laba bersih per saham dilusian, rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar disesuaikan dengan memperhitungkan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.

Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to equity holders of the parent entity by the weighted average number of outstanding shares during the related periods. In the calculation of diluted earnings per share, the outstanding weighted average number of shares is adjusted by calculating the effects of all potential dilutive securities.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar.

As of 31 December 2015 and 2014, there were no securities which can be converted into common shares. Therefore, diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.

2015 2014

Laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas

induk 247.112 1.587.770

Net income for the period attributable to equity holders

of the parent entity Rata-rata tertimbang jumlah saham yang

beredar selama periode berjalan 11.883.834.973 11.814.350.472

Weighted average number of outstanding shares during

the period Laba bersih per saham dasar dan dilusian

yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk (Rupiah penuh) 21 134

Basic and diluted earnings per share attributable to equity holders of the

parent entity (whole Rupiah)

42. INSTRUMEN KEUANGAN 42. FINANCIAL INSTRUMENTS

a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan

a. Classification of financial assets and financial liabilities

Instrumen keuangan pada tabel di bawah ini telah dikelompokkan berdasarkan kategori masing-masing. Kebijakan akuntansi yang signifikan pada Catatan 2h dan 2o menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.

Financial instruments in the table below have been classified based on their respective category. The significant accounting policies in Note 2h and 2o describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.

Tabel di bawah menyajikan nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Perseroan berdasarkan kategori masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The table below sets out the carrying amounts of the Company’s main financial assets and liabilities based on their respective category as of 31 December 2015 and 2014:

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended 31 December 2015 and 2014

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

42. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 42. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan)

a. Classification of financial assets and financial liabilities (continued)

31 Desember 2015/31 December 2015 Biaya Pinjaman

yang Tersedia

perolehan

diamortisasi Jumlah nilai Diperda-gangkan/ diberikan dan piutang/ untuk dijual/ lainnya/ Other tercatat/ Total Held-for- trading Loans and receivables Available-for-sale amortized cost1) carrying amount

Aset keuangan Financial assets

Kas - - 2.012.662 - 2.012.662 Cash

Giro pada Bank

Indonesia - 12.833.823 - - 12.833.823

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank-bank

lain - 1.010.124 - - 1.010.124

Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank

lain - 8.290.830 - - 8.290.830

Placements with Bank Indonesia and other banks

Aset keuangan untuk

diperdagangkan 2.989.551 - - - 2.989.551

Financial assets held for trading

Tagihan akseptasi - 4.708.845 - - 4.708.845 Acceptance receivables

Kredit yang diberikan - 125.867.973 - - 125.867.973 Loans

Efek-efek untuk tujuan

investasi - 1.649.852 5.775.705 7.483.639 14.909.196 Investment securities

Aset lain-lain - bersih - 2.038.458 - - 2.038.458 Other assets - net

2.989.551 156.399.905 7.788.367 7.483.639 174.661.462

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas segera - - - 270.110 270.110

Liabilities payable on demand

Simpanan dari nasabah: Deposits from customers:

- Giro - - - 29.594.863 29.594.863 - Demand deposit

- Tabungan - - - 25.524.180 25.524.180 - Savings

- Deposito berjangka - - - 90.341.596 90.341.596 - Time deposits

Simpanan dari bank-bank

lain - - - 2.321.856 2.321.856

Deposits from other banks

Liabilitas keuangan untuk

diperdagangkan 178.955 - - - 178.955

Financial liabilities held for trading

Utang akseptasi - - - 4.736.078 4.736.078 Acceptance payables

Obligasi yang diterbitkan - - - 672.137 672.137 Bonds issued

Utang subordinasi - - - 7.905.036 7.905.036 Subordinated debts

178.955 - - 161.365.856 161.544.811

1)

Klasifikasi ini termasuk investasi pada Sukuk dan SPNS, yang diklasifikasikan sebagai “diukur pada biaya perolehan”

1)

This classification includes investment in Sukuk and SPNS, which are classified as“measured at acquisition cost”

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended 31 December 2015 and 2014

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

42. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 42. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

a. Klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan)

a. Classification of financial assets and financial liabilities (continued)

31 Desember 2014/31 December 2014 Biaya Pinjaman

yang Tersedia

perolehan

diamortisasi Jumlah nilai Diperda-gangkan/ diberikan dan piutang/ untuk dijual/ lainnya/ Other tercatat/ Total Held-for- trading Loans and receivables Available-for-sale amortized cost1) carrying amount

Aset keuangan Financial assets

Kas - - 2.192.825 - 2.192.825 Cash

Giro pada Bank

Indonesia - 13.675.893 - - 13.675.893

Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank-bank lain - 1.099.697 - - 1.099.697

Current accounts with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank

lain - 1.395.967 - - 1.395.967

Placements with Bank Indonesia and other banks

Aset keuangan untuk

diperdagangkan 1.905.686 - - - 1.905.686

Financial assets held for trading

Efek-efek yang dibeli dengan

janji dijual kembali - 179.926 - - 179.926

Securities purchased)

under resale agreements

Tagihan akseptasi - 6.038.397 - - 6.038.397 Acceptance receivables

Kredit yang diberikan - 131.388.463 - - 131.388.463 Loans

Efek-efek untuk tujuan

investasi - 2.634.598 10.944.279 5.279.160 18.858.037 Investment securities

Aset lain-lain - bersih - 3.138.768 - - 3.138.768 Other assets - net

1.905.686 159.551.709 13.137.104 5.279.160 179.873.659

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Liabilitas segera - - - 332.221 332.221

Liabilities payable on demand

Simpanan dari nasabah: Deposits from customers:

- Giro - - - 26.679.229 26.679.229 - Demand deposit

- Tabungan - - - 24.316.606 24.316.606 - Savings

- Deposito berjangka - - - 97.009.725 97.009.725 - Time deposits

Simpanan dari bank-bank

lain - - - 2.182.950 2.182.950

Deposits from other banks

Liabilitas keuangan untuk

diperdagangkan 107.485 - - - 107.485

Financial liabilities held for trading

Utang akseptasi - - - 6.073.505 6.073.505 Acceptance payables

Obligasi yang diterbitkan - - - 1.385.601 1.385.601 Bonds issued

Pinjaman diterima - - - 10.096 10.096 Borrowings

Utang subordinasi - - - 7.758.983 7.758.983 Subordinated debts

107.485 - - 165.748.916 165.856.401

1) Klasifikasi ini termasuk investasi pada Sukuk dan SPNS,

yang diklasifikasikan sebagai “diukur pada biaya perolehan”

1)

This classification includes investment in Sukuk and SPNS, which are classified as“measured at acquisition cost”

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended 31 December 2015 and 2014

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

42. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 42. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

b. Nilai wajar instrumen keuangan b. Fair values of financial instruments

Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasian harga pasar atau harga dealer. Untuk semua instrumen keuangan lainnya, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian lainnya.

The fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Company determines fair values using other valuation techniques.

Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan sedikit memiliki transparansi harga, nilai wajar menjadi kurang obyektif, dan membutuhkan berbagai tingkat pertimbangan tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.

For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair values is less objective, and requires varying degrees of judgement depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.

Model Penilaian Valuation Models

Perseroan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut: • Level 1: input yang berasal dari harga

kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Perseroan pada tanggal pengukuran.

• Level 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.

The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:

• Level 1: inputs that are quoted prices

(unadjusted) in active markets for identical instruments that the Company can access at the measurement date.

• Level 2: inputs other than quoted prices

included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.

• Level 3: input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut.

• Level 3: inputs that are unobservable. This

category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.

Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan arus kas yang didiskontokan, perbandingan dengan instrumen sejenis yang

harga pasarnya tersedia, serta dapat

diobservasi, serta model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian meliputi suku bunga bebas risiko

(risk-free) dan suku bunga acuan serta credit spreads yang digunakan untuk mengestimasi

tingkat diskonto, harga obligasi dan nilai tukar mata uang asing.

Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, comparison with similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates and credit spreads used in estimating discount rates, bond prices and foreign currency exchange rates.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended 31 December 2015 and 2014

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

42. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 42. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

b. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) b. Fair values of financial instruments

(continued)

Model Penilaian (lanjutan) Valuation Models (continued)

Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly

transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran.

The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value measurement that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Perseroan menggunakan model penilaian yang diakui secara luas untuk menentukan nilai wajar atas instrumen keuangan yang umum dan yang lebih sederhana, seperti swap suku bunga dan nilai tukar yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga yang dapat diobservasi atau input model biasanya tersedia di pasar untuk efek-efek utang yang tercatat di bursa dan derivatif over-the

counter (OTC) seperti swap suku bunga.

Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi

dan input model mengurangi kebutuhan

pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian terkait penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input bervariasi bergantung pada produk dan pasar dan cenderung berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan.

The Company uses widely recognised valuation models for determining the fair values of common and more simple financial instruments, such as interest rate and currency swaps that use only observable market data and require little management judgement and estimation. Observable prices or model inputs are usually available in the market for listed debt securities and simple over-the-counter (OTC) derivatives such as interest rate swaps. Availability of observable market prices and model inputs reduces the needs for management judgement and estimation and also reduces the uncertainty associated with determining fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.

Untuk instrumen yang lebih kompleks, Perseroan menggunakan model penilaian proprietary, yang biasanya dikembangkan dari model penilaian yang telah diakui. Beberapa atau semua input yang signifikan dalam model ini mungkin tidak dapat diobservasi di pasar, dan berasal dari harga pasar atau harga atau estimasi berdasarkan asumsi. Contoh instrumen yang memerlukan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan meliputi beberapa OTC structured

derivatives, pinjaman tertentu dan efek yang tidak

memiliki pasar aktif (seperti dibahas di paragraf di bawah). Model penilaian yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi yang signifikan memerlukan tingkat pertimbangan dan asumsi manajemen yang lebih tinggi dalam penentuan nilai.

For more complex instruments, the Company uses proprietary valuation models, which are usually developed from recognized valuation models. Some or all the significant inputs into these models may not be observable in the market, and are derived from market prices or rates or are estimated based on assumptions. Examples of instruments involving significant unobservable inputs include certain OTC structured derivatives, certain loans and securities for which there is no active market (as discussed in the following paragraph). Valuation models that employ significant unobservable inputs require a higher degree of management judgment and estimation in the determination of value.

Pertimbangan dan estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat.

Management judgement and estimation are usually required for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended 31 December 2015 and 2014

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

42. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 42. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

b. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) b. Fair values of financial instruments

(continued)

Model Penilaian (lanjutan) Valuation Models (continued)

Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model,

sepanjang Perseroan berkeyakinan bahwa

pelaku pasar pihak ketiga akan memperhitungkan mereka dalam menentukan harga transaksi. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit instrumen termasuk penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan. Untuk mengukur derivatif yang klasifikasinya mungkin berubah dari aset menjadi liabilitas atau sebaliknya seperti swap suku bunga, nilai wajar memperhitungkan Credit Valuation Adjustment (“CVA”) dan Debit Valuation Adjustment (“DVA”) ketika pelaku pasar mempertimbangkan hal ini dalam harga derivatif. Perseroan menggunakan

Advanced Internal Rating Based ("AIRB") model

untuk mengukur CVA dan DVA. Pada tanggal 31 Desember 2015, CVA dan DVA Perseroan adalah masing-masing Rp2.572 dan Rp1.359.

Fair values estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes that a third party market participants would take them into account in pricing a transaction. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Company and the counterparty where appropriate. For measuring derivatives that might change classification from being an asset to a liability or vice versa such as interest rate swaps, fair values take into account both credit valuation adjustment (CVA) and debit valuation adjusment (DVA) when market participants take this into consideration in pricing the derivatives. The Company uses Advanced Internal Rating Based (“AIRB”) model to measure the CVA and DVA. As of 31 December 2015, the Company’s CVA and DVA were Rp2,572 and Rp1,359, respectively.

Kerangka Penilaian Valuation Framework

Penilaian aset keuangan dan liabilitas keuangan dikaji secara independen dari bisnis oleh unit Keuangan dan unit Risiko. Unit Keuangan terutama bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penyesuaian penilaian telah dilakukan secara tepat. Unit Risiko melakukan validasi harga secara independen untuk memastikan bahwa Perseroan menggunakan data pasar yang dapat diandalkan dari sumber-sumber independen (misalnya harga perdagangan dan kuotasi pialang) berdasarkan konsensus sumber data.

Valuation of financial assets and financial liabilities are subject to a review, independent of the business, by Finance and Risk units. Finance unit is primarily responsible for ensuring that valuation adjustments have been properly accounted for. Risk unit performs an independent price validation to ensure that the Company uses reliable market data from independent sources (e.g. traded prices and broker quotes) based on consensus data sources.

Model penilaian diajukan oleh bisnis dan divalidasi oleh unit Risiko. Model penilaian disetujui oleh Direktur Bisnis, Direktur Risiko dan Direktur Keuangan. Unit Risiko melakukan pengkajian tahunan terhadap model penilaian untuk memastikan bahwa hasil penilaian mencerminkan harga pasar.

Valuation model is proposed by the business and is validated by Risk unit. Valuation model is approved by Business Director, Risk Director and Finance Director. Risk unit performs annual review on the valuation model to ensure that the result of the valuation reflects the market prices.

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT BANK PERMATA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014

(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus)

PT BANK PERMATA Tbk AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO THE CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS Years Ended 31 December 2015 and 2014

(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

42. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 42. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

b. Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) b. Fair values of financial instruments

(continued)

Kerangka Penilaian (lanjutan) Valuation Framework (continued)

Unit Risk melakukan pengkajian tengah tahunan terhadap kelayakan sumber data pasar yang digunakan dalam penilaian. Data pasar yang digunakan untuk validasi harga mencakup pula sumber data perdagangan terkini yang melibatkan pihak lawan eksternal atau pihak ketiga seperti Bloomberg, Reuters, pialang dan

pricing providers. Data pasar yang digunakan

harus sedapat mungkin mencerminkan pasar yang secara berkesinambungan dapat berevolusi mengikuti perkembangan pasar dan instrumen keuangan. Untuk menentukan kualitas dari input data pasar, faktor-faktor seperti independensi, relevansi, kehandalan, ketersediaan berbagai sumber data dan metodologi yang digunakan oleh pricing provider juga dipertimbangkan.

Risk unit performs a semi-annual review of the suitability of the market data sources used for valuation. The market data used for price

Dokumen terkait