• Tidak ada hasil yang ditemukan

II.3.1 Konsep Basis Data

Menurut Connolly-Begg (2005), basis data merupakan kumpulan data yang terhubung secara logikal dan merupakan sebuah gambaran dari data yang dirancang untuk mencapai kebutuhan informasi dari sebuah organisasi.

Secara umum basis data dapat dikatakan suatu kumpulan data yang saling berhubungan dan diorganisasi sedemikian rupa sehingga data-data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat dan diproses menjadi sebuah informasi yang lebih bermanfaat.

II.3.2 Komponen Basis Data

Basis data memiliki beberapa komponen penting yaitu field, record, file, entity, atribut, dan key (Turban, Rainer, dan Potter, 2003)

1. Field/kolom, merupakan atribut dari record yang menunjukkan suatu value/item data. Kumpulan field yang membentuk suatu

record harus diberi nama untuk membedakan antara field satu dengan yang lain. Pada field ini, harus mendefinisikan tipe data dan panjang maksimal data yang akan disimpan.

20

2. Record, merupakan kumpulan field yang membentuk suatu record. Satu record menggambarkan informasi tentang individu tertentu. Kumpulan record akan membentuk file.

3. File, merupakan kumpulan data atau informasi yang memiliki nama.

4. Entity, merupakan segala sesuatu yang dapat digambarkan oleh data. Entitas juga dapat diartikan sebagai individu yang mewakili sesuatu yang nyata seperti orang, tempat, benda, atau kejadian di mana suatu informasi dipertahankan.

5. Atribut, merupakan karakteristik yang mendeskripsikan entity

tertentu. Misalnya, nama orang atau alamat.

6. Key terdiri dari primary key dan foreign key. Primary key

merupakan penanda unik dari setiap record dan dapat diambil, diubah, atau diurutkan sedangkan foreign key adalah primary key record lain yang dipakai pada record lokal.

II.3.3 Perancangan Basis Data

II.3.3.1 Perancangan Basis Data Konseptual

Merupakan proses pembuatan sebuah model dari informasi yang digunakan pada sebuah perusahaan, independen terhadap semua pertimbangan fisikal. Langkah-langkah perancangan basis data konseptual :

21 1. Mengidentifikasi tipe- tipe entitas 2. Mengidentifikasi tipe- tipe relasi

3. Mengidentifikasi dan mengasosiasikan atribut suatu entitas 4. Mengidentifikasi domain atribut

5. Mengidentifikasi atribut Candidate Key dan Primary Key

6. Mempertimbangkan konsep pemodelan enhanced

7. Memeriksa model terhadap redudansi

8. Memvalidasi model konseptual terhadap transaksi pengguna 9. Meninjau kembali model data konseptual dengan pengguna

II.3.3.2 Perancangan Basis Data Logikal

Merupakan proses dari pembuatan sebuah model dari informasi yang digunakan pada perusahaan bedasarkan pada

model data yang spesifik, tetapi independen terhadap

pertimabangan DBMS tertentu dan fisikal lainnya. Langkah- langkah perancangan basis data logikal :

1. Menghilangkan fitur yang tidak sesuai dengan model relational a. Menghilangkan tipe relasi biner Many-to-Many

b. Menghilangkan tipe relasi rekursif Many-to-Many

c. Menghilangkantipe relasi kompleks d. Menghilangkan tipe atribute Multivalued

22

2. Mendapatkan relasi untuk model data logikal lokal a. Tipe Entitas Kuat

b. Tipe Entitas Lemah

c. Tipe Relasi Biner One-to-Many

d. Tipe Relasi Biner One-to-One

e. Tipe Relasi Biner Many-to-Many

3. Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi 4. Memvalidasi relasi terhadap transaksi pengguna 5. Menentukan batasan integritas

6. Menggabungkan model data logikal lokal ke dalam model data logikal global

7. Memeriksa pertumbuhan di masa mendatang

II.3.3.3 Perancangan Basis Data Fisikal

Merupakan proses untuk menghasilkan suatu deskripsi dari implementasi basis data pada penyimpanan sekunder, juga mendeskripsikan relasi dasar, organisasi file, dan desain indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien terhadap data dan batas integritas lainnya yang masih berhubungan serta ukuran-ukuran keamanan. Langkah-langkah perancangan basis data fisikal :

1. Merancang relasi dasar

23 3. Menganalisa transaksi

4. Merancang batasan perusahaan 5. Memilih organisasi file

6. Memilih indeks

7. Memperkirakan kapasitas yang dibutuhkan 8. Merancang User Views

10.Merancang mekanisme keamanan

II.3.4 Alat Bantu Perancangan Basis Data II.3.4.1 Data Flow Diagram (DFD)

Pendekatan analisis terstruktur diperkenalkan oleh Gane dan Sarson (1979) mengenalkan pendekatan analisis terstruktur dalam hal desain sistem informasi dan menyarankan untuk menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dalam menggambarkan atau membuat model sistem. Menurut Jogiyanto (2005), DFD merupakan diagram yang menggunakan notasi simbol untuk menggambarkan arus data sistem.

Keuntungan dari penggunaan DFD adalah suatu sistem

memungkinkan untuk digambarkan dari level tertinggi kemudian diuraikan menjadi level yang lebih rendah (diagram dekomposisi) namun DFD tidak menunjukkan proses pengulangan (looping), proses keputusan, dan proses perhitungan.

24

II.3.4.1.1 Simbol Data Flow Diagram

Menurut Jogiyanto (2005) simbol yang digunakan pada DFD yaitu:

1. Kesatuan Luar (External Entity)

Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lain yang berada pada lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima output dari sistem.

Gambar 2.2 Simbol External Entity

2. Arus Data (Data Flow)

Arus data ini mengalir di antara proses, simpan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

25 3. Proses (Process)

Proses (process) menunjukan pada bagian yang mengubah input menjadi output, yaitu menunjukan bagaimana satu atau lebih input diubah menjadi beberapa output. Setiap proses mempunyai nama, nama dari proses ini menunjukan apa yang dikerjakan proses.

Gambar 2.4 Simbol Process

4. Simpanan Data (Data Store)

Data Store merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer.

Gambar 2.5 Simbol Data Store

II.3.4.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Connoly (2010), ERD digunakan untuk

menggambarkan struktur basis data secara logikal dalam bentuk diagram. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan stuktur dan hubungan antar data. Terdapat 3 (tiga) komponen dalam ERD, yaitu :

26 1. Entitas (Entity)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata eksistensinya dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas dapat berupa objek, orang, konsep, abstrak atau kejadian.

2. Relasi (Relationship)

Adalah hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau dengan entitas lainnya. Relationship digambarkan sebagai garis yang menghubungkan entitas-entitas yang dipandang memiliki hubungan antara satu dengan yang lainnya.

3. Atribut (Atributte)

Atribut mendeskripsikan karakteristik dari suatu entitas. Umumnya penetapan atribut bagi sebah entitas didasarkan pada fakta yang ada. Terdapat 3 (tiga) macam relasi dalam hubungan atribut dalam satu file, yaitu :

1. Relasi Satu ke Satu (One to One Relationsip)

Hubungan antara file pertama dengan kedua adalah satu banding satu dengan relasi antar keduanya di wakilkan dengan tanda panah tunggal.

2. Relasi Satu ke Banyak (One to Many Relationsip)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding banyak atau dapat pula dibalik, banyak banding satu dengan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut.

27

3. Relasi Banyak ke Banyak (Many to Many Relationsip)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak banding banyak dengan relasi antar keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukan hubungan banyak tersebut.

Dokumen terkait