BAB IV. RELATIONAL DATABASE MODEL
F. Basis Data yang Baik
Pembentukan basis data yang baik akan memberikan sejumlah keuntungan :
Tabel-tabel dan relasi lebih kompak
Struktur masing-masing tabel lebih efisien dan sistematik
Kebutuhan ruang penyimpanan data lebih efisien
Redundansi data yang optimal akan meningkatkan integritas data
Tidak ada ambiguitas data di semua tabel
BAB V NORMALISASI
A. Pengertian
Normalisasi adalah suatu teknik yang membuat tabel dengan struktur yang baik dengan cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Kriteria yang mendefinisikan level-level pada normalisasi adalah bentuk normal. Melalui normalisasi dapat membentuk struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.
B. Tujuan Normalisasi
Normalisasi perlu dilakukan agar hubungan dalam basis data menjadi mudah dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru. Selain itu, tujuan normalisasi adalah menghilangkan kerangkapan data, mengurangi kompleksitas, mempermudah pemodifikasian data.
C. Anomali
Masalah-masalah yang timbul dalam pembuatan tabel yang disebut dengan anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang mempunyai efek samping yang tidak diharapkan. Misal : data tidak konsisten, suatu data hilang pada saat dihapus, dll.
Anomali ada 3 jenis yaitu : 1) Anomali peremajaan
Anomali ini terjadi bila ada perubahan pada sejumlah data yang mubazir, tetapi tidak seluruhnya diubah. Contoh:
Tabel Mahasiswa
nama_mahasiswa program_studi jumlah_sks Kartika Putri Manajemen Informatika 5
Claudia Citra Manajemen Informatika 2 Yudi Permadi Manajemen Informatika 2 Claudia Citra Manajemen Informatika 1
Seandainya Claudia Citra dengan program_studi manajemen Informatika pindah ke Komunikasi Massa maka pengubahan data hanya dilakukan pada data pertama menjadi:
Tabel Mahasiswa
nama_mahasiswa program_studi jumlah_sks Kartika Putri Manajemen Informatika 5
Claudia Citra Komunikasi Massa 2 Yudi Permadi Manajemen Informatika 2 Claudia Citra Manajemen Informatika 1
Pada tabel tersebut terlihat bahwa data tentang nama_mahasiswa Claudia Citra tidak sama yang menyebabkan data tidak konsisten.
2) Anomali Penyisipan
Anomali ini terjadi pada saat penambahan data ternyata ada elemen yang kosong dan elemen tersebut justru menjadi key.
Contoh : Tabel Ekstrakurikuler nim ekstrakurikuler biaya B12110 Karate 30.000
B12112 Tenis 35.000
B12110 Tenis 35.000
B12111 Paduan Suara 20.000 B12110 Bulu Tangkis 20.000
Misalnya akan tambah ekstrakurikuler baru yaitu Pemrograman Android dengan biaya 50.000 akan tetapi belum ada seorangpun yang ikut ekstrakurikuler pemrograman android ini, sehingga data menjadi:
Tabel Ekstrakurikuler
nim ekstrakurikuler biaya B12110 Karate 30.000
B12112 Tenis 35.000
B12110 Tenis 35.000
B12111 Paduan Suara 20.000 B12110 Bulu Tangkis 20.000
Pemrograman Android
50.000
3) Anomali penghapusan
Anomali ini terjadi apabila dalam satu baris/ tuple ada data yang akan dihapus sehingga akibatnya terdapat data lain yang hilang. Contoh pada tabel ekstrakurikuler data nim B12112 akan dihapus karena sudah tidak ikut ekstrakurikuler lagi sehingga akibatnya data ekstrakurikuler tenis dan biaya 35.0000 akan ikut terhapus.
D. Dependensi (Ketergantungan)
Konsep dasar pada tahap normalisasi yang menjelaskan hubungan atribut atau secara lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan atribut lainnya.
Macam-macam dependensi, yaitu : 1) Dependensi Fungsional
Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional terhadap atribut X jika dan hanya jika setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y.
Notasi : X Y (X secara fungsional menentukan Y bisa dikatakan juga Y bergantung pada X)
Contoh: Tabel Nilai
nim nama mata_kuliah nilai
B12110 Andri Suryanto Basis Data A
C12007 Tiara Putri Basis Data A
B12112 Andi Nur Cahyo Basis Data B
B12110 Andri Suryanto Algoritma Pemrograman A B12111 Ilham Aris Prasetyo Basis Data C B12110 Andri Suryanto Struktur Data B A12007 Tiara Putri Algoritma Pemrograman B
Dengan demikian : nim nama
nim secara fungsional menentukan nama, sebab setiap nim yang sama mempunyai nama yang sama.
{nim, mata_kuliah} nilai
nim dan mata_kuliah secara fungsional menentukan nilai, sebab setiap nim dan mata_kuliah yang sama mempunyai
nilai yang sama.
Keterangan:
Bagian yang terletak di sebelah kiri tanda panah biasa disebut determinan / penentu dan bagian yang terletak di sebelah kanan panah disebut dependensi / yang tergantung.
Tanda {} digunakan untuk menentukan lebih dari satu atribut sebagai penentu atau sebagai yang tergantung.
2) Dependensi Penuh
Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional penuh terhadap X jika
Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X dan/atau
Y tidak memiliki dependensi terhadap bagian (subset) dari X
Contoh : {nim, mata_kuliah) nilai
(Bukan depedensi penuh. Tapi jika mata_kuliah dihilangkan akan menjadi dependensi penuh)
mata_kuliah nilai 3) Dependensi Parsial
Definisi : Dependensi Parsial merupakan ketergantungan fungsional dimana beberapa atribut dapat dihilangkan dari X dengan ketergantungan tetap dipertahankan
Contoh : {nim, nama, mata_kuliah) nilai
(dimana jika nama dihapus maka ketergantungan tetap ada)
4) Dependensi Transitif
Definisi : Dependensi transitif adalah kondisi dimana X,Y, Z merupakan atribut suatu relasi, dimana X Y dan Y Z. Maka dikatakan Z dependensi transitif terhadap X melalui Y Contoh : Tabel mahasiswa
Nim nama mata_kuliah dosen
B12110 Andri Suryanto Basis Data Marwoto C12007 Tiara Putri Basis Data Marwoto B12112 Andi Nur Cahyo Basis Data Marwoto B12111 Ilham Aris Prasetyo Basis Data Marwoto
nim mata_kuliah matakuliah nim
E. Dekomposisi
Pada tahap normalisasi sering kali terjadi pemecahan tabel kedalam bentuk dua atau lebih relasi. Proses pemecahaan ini disebut dengan dekomposisi. Syarat dekomposisi adalah : Tidak ada informasi yang hilang ketika suatu relasi dipecah menjadi relasi-relasi lain.
Contoh : Terdapat suatu relasi awal sebagai berikut:
nim Nama hobi
B12110 Andri Suryanto Memancing C12007 Tiara Putri Berkebun B12112 Andi Nur Cahyo Olahraga B12112 Andi Nur Cahyo Membaca
Akan dilakukan dekomposisi, dengan tidak menghilangkan informasi. Hasil dekomposisi sebagai berikut:
Nim nama B12110 Andri Suryanto C12007 Tiara Putri B12112 Andi Nur Cahyo
nim hobi
B12110 Memancing C12007 Berkebun B12112 Olahraga B12112 Membaca
F. Bentuk Normalisasi
Berikut langkah-langkah normalisasi
1) Bentuk normalisasi pertama (1NF)
Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF) jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dan tidak ada pengulangan grup atribut dalam baris. Bentuk 1NF tidak boleh mengandung grup atribut yang berulang.
Dikenakan pada tabel yang sama sekali belum ternomalisasi. Tabel yang belum ternomalisasi adalah tabel yang mempunyai atribut berulang. Contoh : terdapat suatu data sebagai berikut :
Nim Nama hobi
B12110 Andri Suryanto Memancing C12007 Tiara Putri Berkebun
B12112 Andi Nur Cahyo Olahraga, Membaca
Pada contoh di atas, hobi mempunyai atribut yang berulang. Untuk itu akan dibentuk ke normal 1NF. Syarat Normal 1NF adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal dalam satu baris.
Tabel Mahasiswa Tabel Hobi
nim nama Nim hobi
B12110 Andri Suryanto B12110 Memancing C12007 Tiara Putri C12007 Berkebun B12112 Andi Nur Cahyo B12112 Olahraga B12112 Membaca
Tabel di atas sudah memenuhi bentuk normal 1NF, karena tidak ada atribut bernilai ganda dalam satu baris.
2) Bentuk Normal 2NF
Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal kedua (2NF) jika dan hanya jika :
Memenuhi 1NF
Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut kunci (fully functionally dependent).
Aturan :
Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)
Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci
Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain
Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi
Untuk normalisasi ke bentuk 2NF, maka tabel 1NF didekomposisi menjadi beberapa tabel yang masing- masing memenuhi 2NF. Bila terdapat ketergantungan parsial maka : eliminate.
Tujuan membentuk 2NF :
semantik tabel 2NF menjadi lebih eksplisit (fully FD)
mengurangi update anomali yang masih mungkin terjadi pada 1NF
Contoh :
Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk 2NF:
nim nama_ mahasiswa program_ studi kode_ makul sks nama_ makul nilai
Primary key : nim, kode_makul
Tidak memenuhi 2NF, karena {nim, kode_makul} yang dijadikan sebagai primary key sedangkan :
{nim, kode_makul} nama_mahasiwa (dependensi parsial) {nim, kode_makul} program_studi (dependensi
parsial) {nim, kode_makul} nama_makul (dependensi
parsial)
{nim, kode_makul} sks (dependensi
parsial)
{nim, kode_makul} nilai (dependensi
fungsional) fungsional) Functional dependencynya sebagai berikut :
{nim, kode makul} nilai (fd1) fd3 (kode makul, nama_makul,
sks)
Tabel MataKuliah
3) Bentuk Normal 3NF Aturan :
Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF)
Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya).
Tabel berikut memenuhi 2NF tapi tidak termasuk 3NF:
nim nama_mahasiswa kode_program_studi nama_program_studi
Primary Key = nim
karena masih terdapat atribut non primary key (yakni nama_program_studi yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain kode_program_studi :
kode_program_studi nama_program_studi Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi : Mahasiswa (nim, nama_mahasiswa, kode_program_studi)
Program_Studi (kode_program_studi, nama_program_studi) 4) Bentuk Normal boyce-codd (BCNF)
Bentuk ini dilakukan jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan perbaikan dari 3NF. Relasi yang memenuhi BCNF pasti memenuhi 3NF tetapi tidak sebaliknya.
Aturan :
Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X Y maka X adalah super key
tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi
Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari harus merupakan functional dependencies
6) Bentuk Normal 5NF Aturan :
Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.
Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yaitu apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula
BAB VI
MENGENAL MySQL
A. Mengenal MySQL
MySQL merupakan Sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya sangat cepat, multi user serta menggunakan peintah dasar SQL (Structured Query Language).
MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa digunakan adalah MySQL FreeSoftware yang berada di bawah Lisensi GNU/GPL (General Public License).
MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain database server, MySQl juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database MySQL yang berposisi sebagai Server, yang berarti program berposisi sebagai Client. Jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan sebagai Client mupun server.
Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau disebut Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan yang bernama SQL (Structured Query Language).
B. Kelebihan MySQL
Database MySQL memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, diantaranya :
MySQL merupakan Database Management System (DBMS)
MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS) atau disebut dengan database Relational
MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya
MySQL merupakan sebuah database client
MySQL mampu menerima query yang bertupuk dalam satu permintaan atau Multi-Threading.
MySQL merupakan Database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran GigaByte sekalipun.
MySQL diidukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti visual Basic dan Delphi.
MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengakses nya.
MySQL merupakan Database Server yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh satu pihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.
MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci uniq (Unique).
C. Mengenal SQL (Structured Query Language)
SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa permintaan database yang terstruktur. Bahasa SQL ini dibuat sebagai bahasa yang dapat merelasikan beberapa tabel dalam database maupun merelasikan antar database.
SQL dibagi menjadi tiga bentuk Query, yaitu : 1) DDL (Data Definition Language)
DDL adalah sebuah metode Query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah Database, Query yang dimiliki DDL adalah :
CREATE : Digunakan untuk membuat Database dan Field (Change) ataupun menamakannya kembali (Rename), dan menghapus Field (Drop).
2) DML (Data Manipulation Language)
DML adalah sebuah metode Query yang dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari Query DML ini untuk melakukan pemanipulasian database yang telah dibuat. Query yang dimiliki DML adalah :
INSERT : Digunakan untuk memasukkan data pada Tabel Database
UPDATE : Digunakan untuk pengubahan terhadap data yang ada pada Tabel Database
DELETE : Digunakan untuk Penhapusan data pada
tabel Database 3) DCL (Data Control Language)
DCL adalah sebuah metode Query SQL yang digunakan untuk memberikan hak otorisasi mengakses Database, mengalokasikan space, pendefinisian space, dan pengauditan penggunaan database. Query yang dimiliki DCL adalah :
GRANT : Untuk mengizinkan User mengakses Tabel dalam Database
REVOKE : Untuk membatalkan izin hak user, yang ditetapkan oleh perintah GRANT
COMMIT : Mentapkan penyimpanan Database ROLLBACK : Membatalkan penyimpanan Database
BAB VII
FUNGSI-FUNGSI PADA MySQL
A. Mengaktifkan Direktori MySQL Server
Untuk dapat menggunakan MySQL terlebih dahulu aktifkan Server MySQL dengan menghidupkan daemond MySQL. Program MySQL yang digunakan pada modul ini adalah XAMPP 1.7, maka untuk menjalankan daemond MySQL terdapat pada direktori yaitu C:\Program Files\Xampp\Mysql\Bin
Untuk masuk kedalam server MySQL, buka MS-DOS Prompt melalui Run kemudian ketik Command atau cmd.
Maka dapat masuk ke dalam direktori MySQL melalui MS-DOS Prompt seperti di bawah ini :
Keterangan :
Database yang digunakan adalah MySQL yang berada dalam paket XAMPP for windows version 1.7.3
B. Masuk dan Keluar dari Server MySQL
MySQL adalah sebuah database server yang sangat aman. MySQL memiliki kemampuan memanajemen user dalam mengakses. Jadi, tidak semua user dapat mengakses sebuah database yang diciptakan MySQL. Maka sebelum memiliki User untuk mengakses MySQL juga dapat Mengakses database MySQL menggunakan User Root.
Berikut adalah perintah yang digunakan untuk mengkoneksikan kedalam Server MySQL :
Keterangan :
Tanda –u menerangkan bahwa akan masuk menggunakan User Name bernama Root.
Tanda –p menyatakan akan masuk menggunakan Password.
Untuk dapat keluar dari Server MysQL dapat mengetikkan intruksi :
Atau:
C. Bantuan dalam MySQL
Database MySQL menyediakan beberapa fasilitas bantuan yang berguna untuk mendokumentasikan atau memanipulasikan server yaitu dengan cara mengetikan intruksi :
Mysql> quit
Mysql> \q
Mysql > \h
Atau:
Semua Query harus diakhiri dengan tanda titik koma (;). Tanda ini menunjukkan bahwa query telah berakhir dan siap dieksekusi.
Help (\h) : Digunakan untuk menampilkan file bantuan pada MySQL
? (\?) : Perintah ini sama dengan perintah Help Clear (\c) : Berguna untuk membersihkan atau
menggagalkan semua perintah yang telah
Mysql > \?
mysql> \T d:\modul basis data.doc
berjalan dalam suatu prompt
Connect (\r) : Untuk melakukan penyegaran koneksi ke dalam database yang ada pada Server Host
Ego (\G) : Berguna untuk menampilkan data secara horizontal.
Go (\g) : Memberi perintah server untuk mengeksekusi
Tee (\T) : Mengatur tempat file yang akan didokumentasikan.
Contoh :
Note (\t) : Akhir dari (\T) yang berguna untuk mendokumentasikan semua query.
Print (\p) : Mencetak semua query yang telah diperintahkan kelayar.
Prompt (\R) : Mengubah prompt standar sesuai keinginan.
Source (\.) : Berguna untuk mengeksekusi query dari luar yang berbentuk .sql
Use (\u) : Berguna untuk memasuki database yang akan digunakan maupun mengganti database yang akan digunakan.
Bab VIII
ADMINISTRASI MySQL
MySQL Selaku database server yang mampu berjalan pada jaringan, tentu saja MySQL harus memiliki kemampuan khusus yang berguna untuk melakukan manajemen user atau mendukung system databaseyang bersifat client/server.
A. Membuat User Baru
Untuk dapat menciptkan user baru pada database mysql yang terdapat pada tabel user. Dapat dilakukan dengan menggunakan pernyataan SQL bernama INSERT.
Sintax seperti berikut :
Seteleh memberikan perintah diatas, berikan perintah :
B. Memberikan Wewenang Untuk User
Apabila User telah dibuat terlebih dahulu dan lupa untuk memberikan Hak Wewenang untuk User, maka dapat memberikan hak wewenang dengan menggunakan Perintah Query UPDATE. Sintax yang digunakan seperti berikut :
INSERT INTO user(Host,User,Password) VALUES (‘%’,’nama_user’,’password’);
FLUSH PRIVILEGES;
UPDATE user SET select_priv =’y’, Insert_priv
=’y’, Update_priv =’y’, Delete_priv =’y’,
Create_priv =’y’, Drop_priv =’y’, Alter_priv =’y’
WHERE user =’haris’;
Bab IX
DDL (DATA DEFINITION LANGUAGE)
DDL adalah sebuah metode Query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah Database.
A. Type Data pada MySQL
Tipe data adalah suatu bentuk pemodelan data yang dideklarasikan pada saat melakukan pembuatan tabel. Tipe data ini akan mempengaruhi setiap data yang akan
Type Data Keterangan
TINYINT Ukuran 1 byte. Bilangan bulat terkecil, dengan jangkauan untuk bilangan bertanda: -128 sampai dengan 127 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 255. Bilangan tak bertanda dengan kata UNSIGNED
SMALLINT Ukuran 2 Byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda : -32768 s/d 32767 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 65535
MEDIUMINT Ukuran 3 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda : - 8388608 s/ d 8388607 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 16777215
INT Ukuran 4 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda : - 2147483648 s/d 2147483647 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 4294967295
INTEGER Ukuran 4 byte. Sinonim dari int BIGINT Ukuran 8 byte. Bilangan bulat
terbesar dengan jangkauan untuk bilangan bertanda : - 9223372036854775808 s/d 9223372036854775807 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 1844674473709551615
FLOAT Ukuran 4 byte. Bilangan pecahan DOUBLE Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan DOUBLEPRECISI
ON
Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan REAL Ukuran 8 byte. Sinonim dari DOUBLE DECIMAL (M,D) Ukuran M byte. Bilangan pecahan,
misalnya DECIMAL(5,2 dapat digunakan untuk menyimpan bilangan -99,99 s/d 99,99
NUMERIC (M,D) Ukuran M byte. Sinonim dari DECIMAL, misalnya NUMERIC(5,2) dapat digunakan untuk menyimpan bilangan -99,99 s/d 99,99
Type Data untuk Bilangan (Number)
Type Data Keterangan
DATETIME Ukuran 8 byte. Kombinasi tanggal dan jam, dengan jangkauan dari „1000-01-01 00:00:00‟ s/d „9999-12-31
23:59:59‟
DATE Ukuran 3 Byte. Tanggal dengan jangkauan dari ‘1000- 01-01’ s/d
‘9999-12-31’
TIMESTAMP Ukuran 4 byte. Kombinasi tanggal dan jam, dengan jangkauan dari ‘1970-01-01 00:00:00’ s/d ‘2037’
Type Data untuk Tanggal dan Jam
Type Data Keterangan
CHAR Mampu menangani data hingga 255 karakter. Tipe data CHAR mengharuskan untuk memasukkan data yang telah ditentukan.
VARCHAR Mampu menangani data hingga 255 karakter. Tipe data VARCHAR tidak mengharuskan untuk memasukkan data yang telah ditentukan.
TINYBLOB, TINYTEXT
Ukuran 255 byte. Mampu menangani data sampai 2^8-1 data.
BLOB, TEXT Ukuran 65535 byte. Type string yang mampu menangani data hingga 2^16-1 (2^16-16M-2^16-1) data.
LONGBLOB, LONGTEXT
Ukuran 4294967295 byte. Mampu menyimpan data hingga berukuran GIGA BYTE. Tipe data ini memiliki batas penyimpanan hingga 2^32-1 (4G-1) data.
ENUM(‘nilai1’,’nilai 2’,…,’nilaiN’)
Ukuran 1 atau 2 byte. Tergantung jumlah nilai enumerasinya (maksimum 65535 nilai)
SET(‘nilai’,’nilai2’,
…,nilaiN’)
1,2,3,4 atau 8 byte, tergantung jumlah anggota himpunan (maksimum 64 anggota)
B. Menciptakan Database
Database adalah sebuah media utama yang harus dibuat dalam membangun sebuah basis data agar nantinya dapat diletakkan beberapa tabel dengan field-fieldnya.
Perintah yang digunakan untuk menciptakan database pada MySQL dengan Syntax berikut :
Contoh :
CREATE DATABASE nama_database;
Pada contoh diatas, query OK menyatakan bahwa pembuatan database dengan nama “akademik” berhasil dibuat, untuk melihat database yang ada pada MySQL dapat menggunakan Sintax berikut :
Contoh :
C. Menghapus Database
Untuk menghapus Database yang telah dibuat dapat menggunakan query SQL berikut :
Drop berarti menghapus. Query SQL ini berfungsi untuk menghapus sebuah database, seperti contoh berikut : Contoh :
SHOW DATABASES;
DROP DATABASE nama_database;
D. Menciptakan Tabel
Tabel merupakan obyek utama yang harus ada pada sebuah basis data karena di dalamnya semua data akan disimpan. Tabel terletak pada sebuah database, sehingga pembuatan tabel dilakukan setelah sebuah database telah dibuat. Dalam tabel terdapat bari dan kolom. Baris diistilahkan dengan recordset dan kolom dengan field.
Field
Record
Untuk membuat sebuah tabel atau lebih, database harus diaktifkan dulu karena tabel akan dimasukkan ke dalam database yang akan diaktifkan. Sintax untuk mengaktifkan Database adalah:
Contoh:
Setelah masuk ke dalam database dapat membuat sebuah tabel atau lebih. Untuk membuat tabel dapat
nim nama
B12111 Ilham Aris Prasetyo B12112 Lucky Pratama B12113 Indah Puji Lestari
program studi
menggunakan sintax di bawah ini:
Contoh:
Pada contoh diatas, query OK menyatakan bahwa pembuatan tabel dengan nama “akademik” berhasil dibuat, untuk melihat tabel yang ada pada database dapat menggunakan Sintax berikut:
Contoh :
E. Melihat Struktur Tabel
Setelah tabel dibuat, dapat melihat tipe data dan panjang recordset dengan cara menampilkan struktur tabel.
Perintah yang digunakan untuk menampilkan struktur tabel adalah :
CREATE TABLE nama_tabel (field-1 type(length), field-2 type(length), field-3 type(length),...
...(...));
SHOW tables;
Atau
Contoh :
F. Menghapus Tabel
Untuk menghapus Tabel yang telah dibuat dapat menggunakan query SQL berikut :
Drop berarti menghapus. Query SQL ini berfungsi untuk menghapus sebuah Tabel, seperti contoh berikut :
G. Membuat Kunci Primer (Primary Key)
Dalam membuat sebuah database akan menemukan sebuah record yang data nya tidak boleh sama dengan record yang lain. Agar data tidak kembar maka harus
DESC nama_tabel;
DESC nama_tabel;