• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR SISTEM BASIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGANTAR SISTEM BASIS DATA"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PENGANTAR SISTEM BASIS DATA

(3)

UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta

Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4

Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi.

Pembatasan Pelindungan Pasal 26

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap:

penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual;

Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan;

Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan Pengumuman sebagai bahan ajar; dan

penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga Penyiaran.

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(4)

PENGANTAR SISTEM BASIS DATA

CANGGIH AJIKA PAMUNGKAS, M.KOM

(5)

PENGANTAR SISTEM BASIS DATA

Canggih Ajika Pamungkas, M.Kom

Desain Cover:

Andre Tantri Yanuar, A.Md. Kom

Sumber : -

Proofreader:

Edy Susena, S.Kom., M.Kom

Ukuran:

ix, 75, Uk: 15.5x23

ISBN:

978-623-94115-3-4

Cetakan Pertama:

Agustus 2020

Hak Cipta 2020, Pada Penulis Isi di luar tanggung jawab percetakan

Copyright © 2020 by Politeknik Indonusa Surakarta All Right Reserved

Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau

Memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit

POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA

Jl. KH. Samanhudi No. 31 Mangkuyudan, Surakarta Telp/Fax: (0271) 743479, 720026 Website: www.poltekindonusa.ac.id Email: perpus@poltekindonusa.ac.id

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan semua nikmatnya sehingga penulis berhasil menyelesaikan buku yang berjudul “Pengantar Sistem Basis Data” ini dengan tepat waktu tanpa adanya kendala yang berarti.

Tujuan dari penyusunan buku ini adalah untuk memudahkan para mahasiswa sistem informasi dalam memahami basis data.

Keberhasilan penyusunan buku ini tentunya bukan atas usaha penulis saja namun ada banyak pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan untuk suksesnya penulisan buku ini.

Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara moril ataupun material sehingga buku ini berhasil disusun.

Buku yang ada di hadapan pembaca ini tentu tidak luput dari kekurangan. Selalu ada celah untuk perbaikan. Sehingga, kritik, saran serta masukan dari pembaca sangat kami harapan dan kami sangat terbuka untuk itu supaya buku ini semakin sempurna dan lengkap.

Surakarta, Agustus 2020 Penulis

Canggih Ajika Pamungkas, M.Kom

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Data dan Informasi ... 1

B. Sistem Informasi ... 1

C. Komponen Sistem Informasi ... 2

D. Basis Data ... 2

E. Operasi Dasar Basis Data ... 2

F. Pemanfaatan Basis Data ... 3

G. Penerapan Basis Data ... 3

H. Kriteria Basis Data ... 4

I. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) ... 4

J. Peranan Basis Data dalam Pengembangan Sistem Informasi ... 4

BAB II. SISTEM BASIS DATA ... 6

A. Pengertian Sistem Basis Data ... 6

B. Komponen Sistem Basis Data ... 6

C. Penyusun Sistem Basis Data ... 6

D. Bahasa Basis Data ... 8

E. Pengguna Basis Data ... 8

BAB III. LINGKUNGAN BASIS DATA ... 10

A. Kekangan Dalam Basis Data ... 10

B. Organisasi File Basis Data ... 11

C. Arsitektur Sistem Basis Data ... 12

(8)

D. Konsep DBMS ... 13

E. Kamus Data... 14

BAB IV. RELATIONAL DATABASE MODEL ... 16

A. Terminologi Relational Database Model... 16

B. Karakteristik Model Basis Data Relasional ... 17

C. Komponen Relasi ... 17

D. Kunci Relasi ... 18

E. Relasi Antar Entity ... 19

F. Basis Data yang Baik ... 19

BAB V. NORMALISASI ... 21

A. Pengertian ... 21

B. Tujuan normalisasi ... 21

C. Anomali ... 21

D. Dependensi (Ketergantungan) ... 24

E. Dekomposisi ... 26

F. Bentuk Normalisasi ... 27

BAB VI. MENGENAL MYSQL. ... 33

A. Mengenal MySQL ... 33

B. Kelebihan MySQL ... 34

C. Mengenal SQL (Structured Query Language) ... 25

BAB VII. FUNGSI – FUNGSI PADA MYSQL ... 37

A. Mengaktifkan Direktori MySQL Server ... 37

B. Masuk dan Keluar dari Server MySQL ... 38

C. Bantuan dalam MySQL ... 39

BAB VIII. ADMINISTRASI MYSQL ... 42

A. Membuat User Baru ... 42

B. Memberikan Wewenang Untuk User ... 42

(9)

BAB IX. DDL (DATA DEFINITON LANGUAGE) ... 43

A. Type Data pada MySQL ... 43

B. Menciptakan Database ... 46

C. Menghapus Database ... 47

D. Menciptakan Tabel ... 48

E. Melihat Struktur Tabel ... 49

F. Menghapus Tabel ... 50

G. Membuat Kunci Primer (Primary Key) ... 50

H. Membuat Kolom Unik (Unique) ... 51

I. Manipulasi Tabel ... 52

BAB X. DML (DATA MANIPULATION LANGUAGE) 54 A. Memasukkan Data pada tabel (INSERT) ... 54

B. Memperbarui Isi Data (UPDATE) ... 55

C. Menghapus Data (DELETE) ... 56

BAB XI. SELEKSI DATA ... 57

A. Menampilkan Data Dari sebuah Tabel ... 57

B. Menampilkan Data dengan Perintah WHERE... 58

C. Menampilkan Data dengan BETWEEN ... 58

D. Menampilkan Data dengan Perintah LIKE ... 59

E. Menampilkan Data dengan Pengurutan Sorting (ORDER BY) ... 59

F. Menampilkan Data dengan Pengelompokkan data (GROUP BY) ... 60

G. Menampilkan sesuai dengan Fungsi Stastistic ... 61

H. Menampilkan Data Sesuai dengan Fungsi String ... 61

I. Menampilkan data dengan nilai tertinggi dalam sebuah tabel (MAX) ... 62

(10)

J. Menampilkan data dengan nilai terendah

dalam sebuah tabel (MIN) ... 62

BAB XII. SQL JOINS ... 63

A. Inner Join ... 63

B. Left Join ... 64

C. Right Join ... 64

BAB XIII. REPLIKASI DATABASE MySQL ... 67

A. Replikasi Database ... 67

B. Manfaat Replikasi ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 74

TENTANG PENULIS ... 75

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Data dan Informasi

Data merupakan nilai yang merepresentasikan deskripsi dari suatu objek atau kejadian. Informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Data lebih bersifat historis, sedangkan informasi mempunyai tingkatan yang lebih tinggi, lebih dinamis, serta mempunyai nilai yang sangat penting

B. Sistem Informasi

Sistem Informasi merupakan suatu suatu sistem dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian- kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan. Sistem Informasi Manajemen merupakan sekumpulan elemen yang saling berhubungan, saling berinteraksi dan bekerjasama antara berbagai bagian dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, pemasukan data, dan menghasilkan keluaran berupa informasi yang berguna dan mempunyai nilai nyata, sebagai dasar pengambilan keputusan,

(12)

mendukung kegiatan manajemen dan operasional dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada bagi proses tersebut guna mencapai tujuan organisasi

C. Komponen Sistem Informasi

SI terdiri dari beberapa komponen, antara lain : Hardware : CPU, Disk, Terminal, Printer

Software : Sistem operasi, sistem basis data, program aplikasi

Personil : Operator sistem, Penyedia masukan, Pengguna, Keluaran

Data : Data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu

Prosedur : Instruksi dan kebijaksanaan untuk mengoperasikan sistem

D. Basis Data

Basis Data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. Basis data bisa diartikan juga sebagai sekumpulan data yang disusun dalam bentuk beberapa tabel yang saling memiliki relasi maupun berdiri sendiri.

E. Operasi Dasar Basis Data

Berikut beberapa operasi dasar basis data :

Create database : Perintah yang digunakan untuk membuat basis data dengan nama yang diberikan

Drop database : Perintah yang digunakan untuk

(13)

menghapus basis data dengan nama yang diberikan

Create table : Perintah yang digunakan untuk menciptakan suatu tabel dalam basis data

Drop table : Perintah yang digunakan untuk menghapus suatu tabel dalam basis data

Insert : Perintah yang digunakan untuk memasukkan data (record) ke dalam tabel

Update : Perintah yang digunakan untuk memperbaharui data (record) pada table

Delete : Perintah yang digunakan untuk menghapus data (record) pada table F. Pemanfaatan Basis Data

Pemanfaatan basis data yaitu :

Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi

Menentukan kualitas informasi : akurat, tepat waktu dan relevan.

Mengurangi duplikasi data (data redundancy)

Hubungan data dapat ditingkatkan

Manipulasi terhadap data dengan cepat dan mudah

Efisiensi penggunaan ruang penyimpanan G. Penerapan Basis Data

Tidak ada sistem informasi yang bisa dibangun tanpa adanya basis data, sehingga bisa dikatakan posisi basis data

(14)

pada sebuah sistem informasi adalah sangat penting.

H. Kriteria Basis Data

Berorientasi pada data dan bukan berorientasi pada program

Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa mengubah basis datanya

Dapat berkembang dengan mudah, baik volume maupun strukturnya

Dapat digunakan dengan cara berbeda-beda

Kerangkapan data minimal

I. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Merupakan perangkat lunak yang didesain untuk melakukan penyimpanan dan pengaturan basis data

Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan data, dll.

J. Peranan Basis Data dalam Pengembangan Sistem Informasi

Sistem Informasi berperan sebagai sistem karena mempunyai ruang lingkup yang relatif lebih luas dan lebih kompleks. Sedangkan sistem basis data merupakan subsistem karena menjadi bagian dan berada di dalam Sistem Informasi

Sistem basis data adalah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi.

(15)

Keberadaan sistem basis data di dalam Sistem Informasi adalah mutlak. Sistem Informasi tidak akan terwujud tanpa melibatkan basis data

(16)

BAB II

SISTEM BASIS DATA

A. Pengertian Sistem Basis Data

Sistem Basis Data merupakan sekumpulan basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersama-sama, personil yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer yang mendukungnya.

B. Komponen Sistem Basis Data

Komponen-komponen utama penyusun sistem basis data adalah :

Perangkat keras

Sistem operasi

Basis data

Sistem pengelola basis data (DBMS)

Pemakai (Programmer, User mahir, user umum, user khusus)

C. Penyusun Sistem Basis Data

Sistem basis data merupakan lingkup terbesar dalam organisasi data. Sistem basis data mencakup semua bentuk komponen data yang ada dalam suatu sistem. Sedangkan basis data merupakan komponen utama yang menyusun sistem basis data

(17)
(18)

D. Bahasa Basis Data

Bahasa basis data merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam berinteraksi, yang telah ditetapkan oleh pembuat DBMS. Bahasa basis data dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

1) Data Definition Language (DDL)

DDL merupakan kumpulan perintah SQL yang digunakan untuk membuat (create), mengubah (alter) dan menghapus (drop) struktur dan definisi tipe data dari objek- objek database. Dengan bahasa ini dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur tabel, dll. Hasil dari kompilasi perintah DDL menjadi Kamus Data, yaitu data yang menjelaskan data sesungguhnya

2) Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language merupakan kumpulan perintah query yang digunakan untuk memanipulasi data pada database. DML Berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data, yang berupa insert, update, delete, dll. Ada 2 jenis, yaitu prosedural (ditentukan data yang diinginkan dan cara mendapatkannya) dan non-prosedural (tanpa menyebutkan cara mendapatkannya)

E. Pengguna Basis Data

Secara umum pengguna basis data dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

1) Database Administrator

Database administrator (DBA) merupakan pengguna

(19)

yang memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan baik data maupun program.

Fungsi DBA adalah

Mendefinisikan struktur basis data

Mendefinisikan struktur penyimpanan dan metode akses

Memodifikasi organisasi fisik

Memberikan kewenangan pada user untuk mengakses data

Menspesifikasikan keharusan integritas data 2) Database User

Ada 4 pemakai basis data, yaitu :

Programmer aplikasi  Merupakan pembuat program aplikasi

Casual user / Naïve User  Pemakai yang sudah mahir, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tapi menggunakan query

End user  Pemakai yang belum mahir, hanya menjalankan aplikasi yang sudah dibuat oleh programmer aplikasi

Specialized user  Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka pemrosesan data, namun untuk keperluan khusus seperti CAD, AI, ES, dll

(20)

BAB III

LINGKUNGAN BASIS DATA

A. Kekangan Dalam Basis Data

Penyusunan basis data digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data, yaitu :

1) Redundansi Data

Redudansi data merupakan munculnya data-data yang sama secara berulang-ulang pada beberapa file basis data yang semestinya tidak diperlukan Akan mengakibatkan proses updating lebih lama dan memungkinkan terjadinya inconsistency data.

2) Inkonsistensi Data

Inkonsistensi data merupakan munculnya data yang tidak konsisten pada field yang sama untuk beberapa file dengan kunci yang sama Terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data atau update data. Akan mengakibatkan kesalahan pada hasil pengolahan basis data yang tidak sesuai dengan fakta

3) Isolasi Data untuk Standarisasi

Disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data yang tersebar dalam beberapa file, hal ini menyulitkan program-mer untuk mengambil dan menyimpan data.

4) Banyak Pemakai (Multi User)

Basis data dapat diakses oleh beberapa pemakai secara simultan, karena data yang diolah tidak bergantung

(21)

dan menyatu dalam program tapi terlepas dalam satu kelompok data.

5) Masalah Keamanan (Security)

Pada prinsipnya file basis data hanya boleh diakses oleh pemakai tertentu yang mempunyai wewenang.

Pembatasan dapat dilakukan melalui DBMS atau program aplikasi.

6) Masalah Integritas (Integrity)

Untuk menjaga agar unjuk kerja sistem tetap dalam pengendalian penuh. Secara teknis maka ada kunci primer yang menghubungkan beberapa file yang saling berkaitan.

7) Masalah Kebebasan Data (Independence)

Basis data yang dirancang hendaknya tidak bergantung pada program aplikasi yang dibangun Sehingga apabila ada perubahan terhadap field, tidak perlu merubah struktur programnya

B. Organisasi File Basis Data

Tujuan organisasi file dalam sistem basis data :

Menyediakan sarana pencarian record bagi pengolahan, seleksi, atau penyaringan

Memudahkan pembuatan atau pemeliharaan file Ada 2 jenis media penyimpan file :

SASD (Sequential Access Storage Device)

Proses pembacaan record harus berurutan

Tidak ada pengalamatan

Data disimpan dalam bentuk blok

Proses penulisan hanya bisa dilakukan sekali

(22)

Contoh : magnetic tape

DASD (Direct Access Storage Device)

Pembacaan record tidak harus urut

Mempunyai alamat

Data dapat disimpan dalam karakter atau blok

Proses penulisan dapat dilakukan beberapa kali

Contoh : harddisk, floppy disk Metode susunan file :

Sequential (urut)

Record disimpan berdasarkan suatu kunci

Pencarian record tertentu dilakukan record demi record berdasarkan kuncinya

Random (Acak)

Kunci record ditransformasikan ke alamat penyimpanan dalam media fisik secara acak

Indexed Sequential

Merupakan gabungan antara metode urut dan acak

Record disimpan secara berurutan dengan menggunakan kunci

Masing-masing record memiliki indeks

Pengalamatan dilakukan secara acak

Indexed Random

Record disimpan secara acak

Masing-masing record memiliki indeks C. Arsitektur sistem basis data

Pertimbangan dalam memilih arsitektur sistem basis data :

Keunggulan teknologi

Biaya pengembangan

Sesuai dengan kebutuhan pengguna

(23)

Jenis arsitektur sistem basis data :

 Sistem tunggal (Standalone)

DBMS, basis data, dan aplikasi basis data ditempatkan pada komputer yang sama.

Hanya bisa dipakai oleh satu pemakai pada saat yang bersamaan

Sistem Terpusat (Centralized system)

Terdiri dari sebuah server dan sejumlah terminal

Bagian yang terpusat adalah basis data, DBMS, dan aplikasi basis data

Sistem Client-server

Ditujukan untuk mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem terpusat

Terdiri dari 2 komponen utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data; server berisi DBMS dan basis data

D. Konsep DBMS

DBMS (Data Base Management System) merupakan perangkat lunak yang memberikan fasilitas untuk melakukan fungsi pengaturan, pengawasan, pengendalian, pengolahan, dan koordinasi terhadap semua proses yang terjadi pada sistem basis data.

Komponen-komponen utama DBMS :

Query language

Digunakan oleh bagian lain dengan sedikit perintah sederhana

Contoh : SQL (Structure Query Language), QBE (Query By Example)

Report generator

Dirancang untuk membuat cetakan, yang memiliki

(24)

perintah- perintah untuk membuat header, judul, kolom, summary, dll.

DML (Data Manipulation Language)

Terdiri dari perintah-perintah yang disediakan dalam program aplikasi untuk melakukan manipulasi data seperti append, list, atau update

DDL (Data Definition Language)

Dengan bahasa ini dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur tabel, dll.

Hasil dari kompilasi perintah DDL menjadi Kamus Data, yaitu data yang menjelaskan data sesungguhnya

Contoh : Create, Modify report, Modify structure

Recovery

Merupakan kemampuan untuk mengembalikan data yang rusak atau hilang akibat operasi basis data (insert, update, delete, dll.)

Data dictionary

Digunakan untuk memelihara definisi-definisi standar seluruh rinci data dalam lingkup kecil pada sistem basis data

Database

Merupakan bagian dari DBMS yang menyediakan data dalam berbagai tipe dan format untuk memenuhi kebutuhan pemakai

Access routine

Suatu rutin yang dapat dipanggil dan dipergunakan oleh program lain untuk mengakses basis data E. Kamus Data

DBMS memberikan fasilitas data dictionary (kamus

(25)

data) untuk mendefinisikan nama-nama rinci data dan format penyimpanannya

Kamus data digunakan untuk :

Pada tahap analisis, sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem

Pada tahap perancangan sistem, digunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan database

Kamus data berisi : Nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan atau keterangan- keterangan, periode terjadinya transaksi, volume arus data yang mengalir dalam periode tertentu, struktur data

(26)

BAB IV

RELATIONAL DATABASE MODEL

A. Terminologi Relational Database Model

Model ini menjelaskan tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan cara memvisualisasikan ke dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukan atribut-atribut

Istilah-istilah dalam model basis data relasional :

Record : Sebuah baris dalam suatu relasi.

Disebut juga tuple

Cardinality : Banyaknya record dalam sebuah relasi

Atribut : Suatu kolom dalam sebuah relasi Domain : Batasan nilai dalam atribut dan tipe

datanya Derajat / degree: Banyaknya kolom dalam relasi

Candidate Key : Atribut atau sekumpulan atribut yang unik yang dapat digunakan untuk membedakan suatu record

Primary Key : Salah satu dari Candidate Key yang dipilih dan dipakai untuk membedakan suatu record

Alternate key : Candidate Key yang tidak dipilih menjadi Primary Key

Unary relation : Suatu relasi yang hanya mempunyai satu kolom

Binary relation : Suatu relasi yang hanya mempunyai dua kolom

Ternary relation : Suatu relasi yang mempunyai tiga

(27)

kolom

B. Karakteristik Model Basis Data Relasional

Relasi dalam model basis data relasional memiliki karakteristik :

Semua entry / elemen data pada suatu baris dan kolom tertentu harus mempunyai nilai tunggal (single value), atau suatu nilai yang tidak dapat dibagi lagi (atomic value), bukan suatu kelompok pengulangan

Semua entry / elemen data pada suatu kolom tertentu dalam relasi yang sama harus mempunyai jenis yang sama

Masing-masing kolom dalam sutu relasi mempunyai nama yang unik

Pada suatu relasi / tabel yang sama tidak ada dua baris yang identik

C. Komponen Relasi

Tabel relasional mempunyai 2 komponen :

Intention

Terdiri dari dua bagian yaitu struktur penamaan (naming structure) dan batasan integritas (integrity constraint)

Struktur penamaan menunjukkan nama tabel dan nama atribut yang ada lengkap dengan dengan batasan nilai dan tipe datanya

Batasan integritas dipengaruhi oleh integritas referential yang meliputi key constraint dan referensial constraint.

Key constraint tidak mengijinkan adanya nilai null pada atribut yang digunakan sebagai primary key

Referentil constraint memberikan aturan bahwa

(28)

nilai- nilai dalam atribut kunci yang digunakan untuk menghubungkan ke basis data lain tidak diijinkan memiliki nilai null

Extention

Menunjukkan isi dari tabel-tabel pada suatu waktu, cenderung berubah sewaktu-waktu

D. Kunci Relasi

Dasar penentuan primary key adalah bahwa nilai-nilai rinci data dari atribut yang digunakan sebagai primary key harus unik, tidak boleh ada nilai data yang sama pada semua record dalam basis data

Aturan-aturan lainnya :

Integritas entity

Nilai atribut yang dipilih sebagai primary key tidak boleh null untuk setiap record yang ada dalam relasi

Aturan ini menjamin bahwa semua record yang ada dalam basis data akan dapat diakses karena semua record dapat diidentifikasi berdasarkan kunci yang unik

Contoh :

nim *) nama kelamin

B12110 Andri Suryanto L

C12007 Tiara Putri P

B12112 Andi Nur Cahyo L

*) Primary key

Integritas referensial

Jika dua buah tabel direlasikan maka primary key harus menjamin bahwa untuk setiap nilai primary key tertentu dalam tabel A, harus ada pula record

(29)

dengan nilai primary key yang sama pada tabel B

Contoh :

Tabel Mahasiswa Tabel Hobi

nim nama

B12110 Andri Suryanto C12007 Tiara Putri B12112 Andi Nur Cahyo

nim hobi

B12110 Memancing C12007 Berkebun B12112 Olahraga B12112 Membaca

E. Relasi Antar Entity Ada dua jenis:

Relasi antar entity dalam satu tabel

Berupa relasi antar entity yang berupa record untuk menyediakan data atau informasi dari atribut-atribut dalam satu tabel

Contoh: dalam tabel mahasiswa dapat diperoleh informasi bahwa nim B12110 bernama Andri Suryanto dengan jenis kelamin laki-laki

Relasi antar entity dalam banyak tabel

Tipe ini mempunyai kerelasian yang lebih rumit

Ada 3 jenis : Tree, Simple network, Complex network

Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar relasi-relasi yang ada dalam sistem basis data dapat dihubungkan satu sama lain.

F. Basis Data Yang Baik

Pembentukan basis data yang baik akan memberikan sejumlah keuntungan :

Tabel-tabel dan relasi lebih kompak

Struktur masing-masing tabel lebih efisien dan sistematik

Kebutuhan ruang penyimpanan data lebih efisien

(30)

Redundansi data yang optimal akan meningkatkan integritas data

Tidak ada ambiguitas data di semua tabel

(31)

BAB V NORMALISASI

A. Pengertian

Normalisasi adalah suatu teknik yang membuat tabel dengan struktur yang baik dengan cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Kriteria yang mendefinisikan level-level pada normalisasi adalah bentuk normal. Melalui normalisasi dapat membentuk struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.

B. Tujuan Normalisasi

Normalisasi perlu dilakukan agar hubungan dalam basis data menjadi mudah dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru. Selain itu, tujuan normalisasi adalah menghilangkan kerangkapan data, mengurangi kompleksitas, mempermudah pemodifikasian data.

C. Anomali

Masalah-masalah yang timbul dalam pembuatan tabel yang disebut dengan anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang mempunyai efek samping yang tidak diharapkan. Misal : data tidak konsisten, suatu data hilang pada saat dihapus, dll.

(32)

Anomali ada 3 jenis yaitu : 1) Anomali peremajaan

Anomali ini terjadi bila ada perubahan pada sejumlah data yang mubazir, tetapi tidak seluruhnya diubah. Contoh:

Tabel Mahasiswa

nama_mahasiswa program_studi jumlah_sks Kartika Putri Manajemen Informatika 5

Claudia Citra Manajemen Informatika 2 Yudi Permadi Manajemen Informatika 2 Claudia Citra Manajemen Informatika 1

Seandainya Claudia Citra dengan program_studi manajemen Informatika pindah ke Komunikasi Massa maka pengubahan data hanya dilakukan pada data pertama menjadi:

Tabel Mahasiswa

nama_mahasiswa program_studi jumlah_sks Kartika Putri Manajemen Informatika 5

Claudia Citra Komunikasi Massa 2 Yudi Permadi Manajemen Informatika 2 Claudia Citra Manajemen Informatika 1

Pada tabel tersebut terlihat bahwa data tentang nama_mahasiswa Claudia Citra tidak sama yang menyebabkan data tidak konsisten.

2) Anomali Penyisipan

Anomali ini terjadi pada saat penambahan data ternyata ada elemen yang kosong dan elemen tersebut justru menjadi key.

(33)

Contoh : Tabel Ekstrakurikuler nim ekstrakurikuler biaya B12110 Karate 30.000

B12112 Tenis 35.000

B12110 Tenis 35.000

B12111 Paduan Suara 20.000 B12110 Bulu Tangkis 20.000

Misalnya akan tambah ekstrakurikuler baru yaitu Pemrograman Android dengan biaya 50.000 akan tetapi belum ada seorangpun yang ikut ekstrakurikuler pemrograman android ini, sehingga data menjadi:

Tabel Ekstrakurikuler

nim ekstrakurikuler biaya B12110 Karate 30.000

B12112 Tenis 35.000

B12110 Tenis 35.000

B12111 Paduan Suara 20.000 B12110 Bulu Tangkis 20.000

Pemrograman Android

50.000

3) Anomali penghapusan

Anomali ini terjadi apabila dalam satu baris/ tuple ada data yang akan dihapus sehingga akibatnya terdapat data lain yang hilang. Contoh pada tabel ekstrakurikuler data nim B12112 akan dihapus karena sudah tidak ikut ekstrakurikuler lagi sehingga akibatnya data ekstrakurikuler tenis dan biaya 35.0000 akan ikut terhapus.

(34)

D. Dependensi (Ketergantungan)

Konsep dasar pada tahap normalisasi yang menjelaskan hubungan atribut atau secara lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan atribut lainnya.

Macam-macam dependensi, yaitu : 1) Dependensi Fungsional

Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional terhadap atribut X jika dan hanya jika setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y.

Notasi : X  Y (X secara fungsional menentukan Y bisa dikatakan juga Y bergantung pada X)

Contoh: Tabel Nilai

nim nama mata_kuliah nilai

B12110 Andri Suryanto Basis Data A

C12007 Tiara Putri Basis Data A

B12112 Andi Nur Cahyo Basis Data B

B12110 Andri Suryanto Algoritma Pemrograman A B12111 Ilham Aris Prasetyo Basis Data C B12110 Andri Suryanto Struktur Data B A12007 Tiara Putri Algoritma Pemrograman B

Dengan demikian : nim  nama

nim secara fungsional menentukan nama, sebab setiap nim yang sama mempunyai nama yang sama.

{nim, mata_kuliah}  nilai

nim dan mata_kuliah secara fungsional menentukan nilai, sebab setiap nim dan mata_kuliah yang sama mempunyai

(35)

nilai yang sama.

Keterangan:

Bagian yang terletak di sebelah kiri tanda panah biasa disebut determinan / penentu dan bagian yang terletak di sebelah kanan panah disebut dependensi / yang tergantung.

Tanda {} digunakan untuk menentukan lebih dari satu atribut sebagai penentu atau sebagai yang tergantung.

2) Dependensi Penuh

Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional penuh terhadap X jika

Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X dan/atau

Y tidak memiliki dependensi terhadap bagian (subset) dari X

Contoh : {nim, mata_kuliah)  nilai

(Bukan depedensi penuh. Tapi jika mata_kuliah dihilangkan akan menjadi dependensi penuh)

mata_kuliah  nilai 3) Dependensi Parsial

Definisi : Dependensi Parsial merupakan ketergantungan fungsional dimana beberapa atribut dapat dihilangkan dari X dengan ketergantungan tetap dipertahankan

Contoh : {nim, nama, mata_kuliah)  nilai

(dimana jika nama dihapus maka ketergantungan tetap ada)

(36)

4) Dependensi Transitif

Definisi : Dependensi transitif adalah kondisi dimana X,Y, Z merupakan atribut suatu relasi, dimana X  Y dan Y  Z. Maka dikatakan Z dependensi transitif terhadap X melalui Y Contoh : Tabel mahasiswa

Nim nama mata_kuliah dosen

B12110 Andri Suryanto Basis Data Marwoto C12007 Tiara Putri Basis Data Marwoto B12112 Andi Nur Cahyo Basis Data Marwoto B12111 Ilham Aris Prasetyo Basis Data Marwoto

nim  mata_kuliah matakuliah  nim

E. Dekomposisi

Pada tahap normalisasi sering kali terjadi pemecahan tabel kedalam bentuk dua atau lebih relasi. Proses pemecahaan ini disebut dengan dekomposisi. Syarat dekomposisi adalah : Tidak ada informasi yang hilang ketika suatu relasi dipecah menjadi relasi-relasi lain.

Contoh : Terdapat suatu relasi awal sebagai berikut:

nim Nama hobi

B12110 Andri Suryanto Memancing C12007 Tiara Putri Berkebun B12112 Andi Nur Cahyo Olahraga B12112 Andi Nur Cahyo Membaca

Akan dilakukan dekomposisi, dengan tidak menghilangkan informasi. Hasil dekomposisi sebagai berikut:

(37)

Nim nama B12110 Andri Suryanto C12007 Tiara Putri B12112 Andi Nur Cahyo

nim hobi

B12110 Memancing C12007 Berkebun B12112 Olahraga B12112 Membaca

F. Bentuk Normalisasi

Berikut langkah-langkah normalisasi

(38)

1) Bentuk normalisasi pertama (1NF)

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF) jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dan tidak ada pengulangan grup atribut dalam baris. Bentuk 1NF tidak boleh mengandung grup atribut yang berulang.

Dikenakan pada tabel yang sama sekali belum ternomalisasi. Tabel yang belum ternomalisasi adalah tabel yang mempunyai atribut berulang. Contoh : terdapat suatu data sebagai berikut :

Nim Nama hobi

B12110 Andri Suryanto Memancing C12007 Tiara Putri Berkebun

B12112 Andi Nur Cahyo Olahraga, Membaca

Pada contoh di atas, hobi mempunyai atribut yang berulang. Untuk itu akan dibentuk ke normal 1NF. Syarat Normal 1NF adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal dalam satu baris.

Tabel Mahasiswa Tabel Hobi

nim nama Nim hobi

B12110 Andri Suryanto B12110 Memancing C12007 Tiara Putri C12007 Berkebun B12112 Andi Nur Cahyo B12112 Olahraga B12112 Membaca

Tabel di atas sudah memenuhi bentuk normal 1NF, karena tidak ada atribut bernilai ganda dalam satu baris.

(39)

2) Bentuk Normal 2NF

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal kedua (2NF) jika dan hanya jika :

Memenuhi 1NF

Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut kunci (fully functionally dependent).

Aturan :

Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)

Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci

Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain

Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi

Untuk normalisasi ke bentuk 2NF, maka tabel 1NF didekomposisi menjadi beberapa tabel yang masing- masing memenuhi 2NF. Bila terdapat ketergantungan parsial maka : eliminate.

Tujuan membentuk 2NF :

semantik tabel 2NF menjadi lebih eksplisit (fully FD)

mengurangi update anomali yang masih mungkin terjadi pada 1NF

(40)

Contoh :

Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk 2NF:

nim nama_ mahasiswa program_ studi kode_ makul sks nama_ makul nilai

Primary key : nim, kode_makul

Tidak memenuhi 2NF, karena {nim, kode_makul} yang dijadikan sebagai primary key sedangkan :

{nim, kode_makul} nama_mahasiwa (dependensi parsial) {nim, kode_makul} program_studi (dependensi

parsial) {nim, kode_makul} nama_makul (dependensi

parsial)

{nim, kode_makul} sks (dependensi

parsial)

{nim, kode_makul} nilai (dependensi

fungsional) fungsional) Functional dependencynya sebagai berikut :

{nim, kode makul} nilai (fd1)

Nim {nama_mahasiswa,

program_studi}

(fd2)

kode_makul {nama_makul, sks} (fd3)

fd1 (nim, kode makul, nilai)  Tabel Nilai fd2 (nim,nama_mahasiswa,

program_studi)

 Tabel Mahasiswa fd3 (kode makul, nama_makul,

sks)

 Tabel MataKuliah

(41)

3) Bentuk Normal 3NF Aturan :

Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF)

Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya).

Tabel berikut memenuhi 2NF tapi tidak termasuk 3NF:

nim nama_mahasiswa kode_program_studi nama_program_studi

Primary Key = nim

karena masih terdapat atribut non primary key (yakni nama_program_studi yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain kode_program_studi :

kode_program_studi  nama_program_studi Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi : Mahasiswa (nim, nama_mahasiswa, kode_program_studi)

Program_Studi (kode_program_studi, nama_program_studi) 4) Bentuk Normal boyce-codd (BCNF)

Bentuk ini dilakukan jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan perbaikan dari 3NF. Relasi yang memenuhi BCNF pasti memenuhi 3NF tetapi tidak sebaliknya.

Aturan :

Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X  Y maka X adalah super key

(42)

tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi

Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari primary key

5) Bentuk Normal 4NF Aturan :

Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki lebih dari sebuah multivalued atribute

Untuk setiap multivalued dependencies (MVD) juga harus merupakan functional dependencies

6) Bentuk Normal 5NF Aturan :

Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.

Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yaitu apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel- tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula

(43)

BAB VI

MENGENAL MySQL

A. Mengenal MySQL

MySQL merupakan Sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya sangat cepat, multi user serta menggunakan peintah dasar SQL (Structured Query Language).

MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa digunakan adalah MySQL FreeSoftware yang berada di bawah Lisensi GNU/GPL (General Public License).

MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain database server, MySQl juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database MySQL yang berposisi sebagai Server, yang berarti program berposisi sebagai Client. Jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan sebagai Client mupun server.

Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau disebut Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan yang bernama SQL (Structured Query Language).

(44)

B. Kelebihan MySQL

Database MySQL memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, diantaranya :

MySQL merupakan Database Management System (DBMS)

MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS) atau disebut dengan database Relational

MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya

MySQL merupakan sebuah database client

MySQL mampu menerima query yang bertupuk dalam satu permintaan atau Multi-Threading.

MySQL merupakan Database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran GigaByte sekalipun.

MySQL diidukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti visual Basic dan Delphi.

MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengakses nya.

MySQL merupakan Database Server yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh satu pihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci uniq (Unique).

(45)

C. Mengenal SQL (Structured Query Language)

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa permintaan database yang terstruktur. Bahasa SQL ini dibuat sebagai bahasa yang dapat merelasikan beberapa tabel dalam database maupun merelasikan antar database.

SQL dibagi menjadi tiga bentuk Query, yaitu : 1) DDL (Data Definition Language)

DDL adalah sebuah metode Query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah Database, Query yang dimiliki DDL adalah :

CREATE : Digunakan untuk membuat Database dan Tabel

DROP : Digunakan untuk menghapus Tabel dan Database

ALTER : Digunakan untuk melakukan perubahan struktur tabel yang telah dibuat, baik menambah Field (Add), mengganti nama Field (Change) ataupun menamakannya kembali (Rename), dan menghapus Field (Drop).

2) DML (Data Manipulation Language)

DML adalah sebuah metode Query yang dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari Query DML ini untuk melakukan pemanipulasian database yang telah dibuat. Query yang dimiliki DML adalah :

INSERT : Digunakan untuk memasukkan data pada Tabel Database

UPDATE : Digunakan untuk pengubahan terhadap data yang ada pada Tabel Database

DELETE : Digunakan untuk Penhapusan data pada

(46)

tabel Database 3) DCL (Data Control Language)

DCL adalah sebuah metode Query SQL yang digunakan untuk memberikan hak otorisasi mengakses Database, mengalokasikan space, pendefinisian space, dan pengauditan penggunaan database. Query yang dimiliki DCL adalah :

GRANT : Untuk mengizinkan User mengakses Tabel dalam Database

REVOKE : Untuk membatalkan izin hak user, yang ditetapkan oleh perintah GRANT

COMMIT : Mentapkan penyimpanan Database ROLLBACK : Membatalkan penyimpanan Database

(47)

BAB VII

FUNGSI-FUNGSI PADA MySQL

A. Mengaktifkan Direktori MySQL Server

Untuk dapat menggunakan MySQL terlebih dahulu aktifkan Server MySQL dengan menghidupkan daemond MySQL. Program MySQL yang digunakan pada modul ini adalah XAMPP 1.7, maka untuk menjalankan daemond MySQL terdapat pada direktori yaitu C:\Program Files\Xampp\Mysql\Bin

Untuk masuk kedalam server MySQL, buka MS-DOS Prompt melalui Run kemudian ketik Command atau cmd.

Maka dapat masuk ke dalam direktori MySQL melalui MS- DOS Prompt seperti di bawah ini :

Keterangan :

Database yang digunakan adalah MySQL yang berada dalam paket XAMPP for windows version 1.7.3

(48)

B. Masuk dan Keluar dari Server MySQL

MySQL adalah sebuah database server yang sangat aman. MySQL memiliki kemampuan memanajemen user dalam mengakses. Jadi, tidak semua user dapat mengakses sebuah database yang diciptakan MySQL. Maka sebelum memiliki User untuk mengakses MySQL juga dapat Mengakses database MySQL menggunakan User Root.

Berikut adalah perintah yang digunakan untuk mengkoneksikan kedalam Server MySQL :

Keterangan :

Tanda –u menerangkan bahwa akan masuk menggunakan User Name bernama Root.

Tanda –p menyatakan akan masuk menggunakan Password.

(49)

Untuk dapat keluar dari Server MysQL dapat mengetikkan intruksi :

Atau:

C. Bantuan dalam MySQL

Database MySQL menyediakan beberapa fasilitas bantuan yang berguna untuk mendokumentasikan atau memanipulasikan server yaitu dengan cara mengetikan intruksi :

Mysql> quit

Mysql> \q

Mysql > \h

(50)

Atau:

Semua Query harus diakhiri dengan tanda titik koma (;). Tanda ini menunjukkan bahwa query telah berakhir dan siap dieksekusi.

Help (\h) : Digunakan untuk menampilkan file bantuan pada MySQL

? (\?) : Perintah ini sama dengan perintah Help Clear (\c) : Berguna untuk membersihkan atau

menggagalkan semua perintah yang telah

Mysql > \?

(51)

mysql> \T d:\modul basis data.doc

berjalan dalam suatu prompt

Connect (\r) : Untuk melakukan penyegaran koneksi ke dalam database yang ada pada Server Host

Ego (\G) : Berguna untuk menampilkan data secara horizontal.

Go (\g) : Memberi perintah server untuk mengeksekusi

Tee (\T) : Mengatur tempat file yang akan didokumentasikan.

Contoh :

Note (\t) : Akhir dari (\T) yang berguna untuk mendokumentasikan semua query.

Print (\p) : Mencetak semua query yang telah diperintahkan kelayar.

Prompt (\R) : Mengubah prompt standar sesuai keinginan.

Source (\.) : Berguna untuk mengeksekusi query dari luar yang berbentuk .sql

Use (\u) : Berguna untuk memasuki database yang akan digunakan maupun mengganti database yang akan digunakan.

(52)

Bab VIII

ADMINISTRASI MySQL

MySQL Selaku database server yang mampu berjalan pada jaringan, tentu saja MySQL harus memiliki kemampuan khusus yang berguna untuk melakukan manajemen user atau mendukung system databaseyang bersifat client/server.

A. Membuat User Baru

Untuk dapat menciptkan user baru pada database mysql yang terdapat pada tabel user. Dapat dilakukan dengan menggunakan pernyataan SQL bernama INSERT.

Sintax seperti berikut :

Seteleh memberikan perintah diatas, berikan perintah :

B. Memberikan Wewenang Untuk User

Apabila User telah dibuat terlebih dahulu dan lupa untuk memberikan Hak Wewenang untuk User, maka dapat memberikan hak wewenang dengan menggunakan Perintah Query UPDATE. Sintax yang digunakan seperti berikut :

INSERT INTO user(Host,User,Password) VALUES (‘%’,’nama_user’,’password’);

FLUSH PRIVILEGES;

UPDATE user SET select_priv =’y’, Insert_priv

=’y’, Update_priv =’y’, Delete_priv =’y’,

Create_priv =’y’, Drop_priv =’y’, Alter_priv =’y’

WHERE user =’haris’;

(53)

Bab IX

DDL (DATA DEFINITION LANGUAGE)

DDL adalah sebuah metode Query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah Database.

A. Type Data pada MySQL

Tipe data adalah suatu bentuk pemodelan data yang dideklarasikan pada saat melakukan pembuatan tabel. Tipe data ini akan mempengaruhi setiap data yang akan dimasukkan ke dalam sebuah tabel. Data yang akan dimasukkan harus sesuai dengan tipe data yang dideklarasikan.

Berbagai type data pada MySQL dapat dilihat pada tabel berikut:

Type Data Keterangan

TINYINT Ukuran 1 byte. Bilangan bulat terkecil, dengan jangkauan untuk bilangan bertanda: -128 sampai dengan 127 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 255. Bilangan tak bertanda dengan kata UNSIGNED

SMALLINT Ukuran 2 Byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda : - 32768 s/d 32767 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 65535

MEDIUMINT Ukuran 3 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda : - 8388608 s/ d 8388607 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 16777215

(54)

INT Ukuran 4 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda : - 2147483648 s/d 2147483647 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 4294967295

INTEGER Ukuran 4 byte. Sinonim dari int BIGINT Ukuran 8 byte. Bilangan bulat

terbesar dengan jangkauan untuk bilangan bertanda : - 9223372036854775808 s/d 9223372036854775807 dan untuk yang tidak bertanda : 0 s/d 1844674473709551615

FLOAT Ukuran 4 byte. Bilangan pecahan DOUBLE Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan DOUBLEPRECISI

ON

Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan REAL Ukuran 8 byte. Sinonim dari DOUBLE DECIMAL (M,D) Ukuran M byte. Bilangan pecahan,

misalnya DECIMAL(5,2 dapat digunakan untuk menyimpan bilangan -99,99 s/d 99,99

NUMERIC (M,D) Ukuran M byte. Sinonim dari DECIMAL, misalnya NUMERIC(5,2) dapat digunakan untuk menyimpan bilangan -99,99 s/d 99,99

Type Data untuk Bilangan (Number)

Type Data Keterangan

DATETIME Ukuran 8 byte. Kombinasi tanggal dan jam, dengan jangkauan dari „1000-01- 01 00:00:00‟ s/d „9999-12-31

(55)

23:59:59‟

DATE Ukuran 3 Byte. Tanggal dengan jangkauan dari ‘1000- 01-01’ s/d

‘9999-12-31’

TIMESTAMP Ukuran 4 byte. Kombinasi tanggal dan jam, dengan jangkauan dari ‘1970-01- 01 00:00:00’ s/d ‘2037’

TIME Ukuran 3 byte. Waktu dengan jangkauan dari ‘839:59:59’ s/d

‘838:59:59’

YEAR Ukuran 1 byte. Data tahun antara 1901 s/d 2155

Type Data untuk Tanggal dan Jam

Type Data Keterangan

CHAR Mampu menangani data hingga 255 karakter. Tipe data CHAR mengharuskan untuk memasukkan data yang telah ditentukan.

VARCHAR Mampu menangani data hingga 255 karakter. Tipe data VARCHAR tidak mengharuskan untuk memasukkan data yang telah ditentukan.

TINYBLOB, TINYTEXT

Ukuran 255 byte. Mampu menangani data sampai 2^8-1 data.

BLOB, TEXT Ukuran 65535 byte. Type string yang mampu menangani data hingga 2^16- 1 (16M-1) data.

MEDIUMBLOB, MEDIUMTEXT

Ukuran 16777215 byte. Mampu menyimpan data hingga 2^24-1 (16M- 1) data.

(56)

LONGBLOB, LONGTEXT

Ukuran 4294967295 byte. Mampu menyimpan data hingga berukuran GIGA BYTE. Tipe data ini memiliki batas penyimpanan hingga 2^32-1 (4G-1) data.

ENUM(‘nilai1’,’nilai 2’,…,’nilaiN’)

Ukuran 1 atau 2 byte. Tergantung jumlah nilai enumerasinya (maksimum 65535 nilai)

SET(‘nilai’,’nilai2’,

…,nilaiN’)

1,2,3,4 atau 8 byte, tergantung jumlah anggota himpunan (maksimum 64 anggota)

B. Menciptakan Database

Database adalah sebuah media utama yang harus dibuat dalam membangun sebuah basis data agar nantinya dapat diletakkan beberapa tabel dengan field-fieldnya.

Perintah yang digunakan untuk menciptakan database pada MySQL dengan Syntax berikut :

Contoh :

CREATE DATABASE nama_database;

(57)

Pada contoh diatas, query OK menyatakan bahwa pembuatan database dengan nama “akademik” berhasil dibuat, untuk melihat database yang ada pada MySQL dapat menggunakan Sintax berikut :

Contoh :

C. Menghapus Database

Untuk menghapus Database yang telah dibuat dapat menggunakan query SQL berikut :

Drop berarti menghapus. Query SQL ini berfungsi untuk menghapus sebuah database, seperti contoh berikut : Contoh :

SHOW DATABASES;

DROP DATABASE nama_database;

(58)

D. Menciptakan Tabel

Tabel merupakan obyek utama yang harus ada pada sebuah basis data karena di dalamnya semua data akan disimpan. Tabel terletak pada sebuah database, sehingga pembuatan tabel dilakukan setelah sebuah database telah dibuat. Dalam tabel terdapat bari dan kolom. Baris diistilahkan dengan recordset dan kolom dengan field.

Field

Record

Untuk membuat sebuah tabel atau lebih, database harus diaktifkan dulu karena tabel akan dimasukkan ke dalam database yang akan diaktifkan. Sintax untuk mengaktifkan Database adalah:

Contoh:

Setelah masuk ke dalam database dapat membuat sebuah tabel atau lebih. Untuk membuat tabel dapat

nim nama

B12111 Ilham Aris Prasetyo B12112 Lucky Pratama B12113 Indah Puji Lestari

program studi Manajemen

Informatika Manajemen Informatika Manajemen Informatika

USE nama_database;

(59)

menggunakan sintax di bawah ini:

Contoh:

Pada contoh diatas, query OK menyatakan bahwa pembuatan tabel dengan nama “akademik” berhasil dibuat, untuk melihat tabel yang ada pada database dapat menggunakan Sintax berikut:

Contoh :

E. Melihat Struktur Tabel

Setelah tabel dibuat, dapat melihat tipe data dan panjang recordset dengan cara menampilkan struktur tabel.

Perintah yang digunakan untuk menampilkan struktur tabel adalah :

CREATE TABLE nama_tabel (field-1 type(length), field-2 type(length), field-3 type(length),...

...(...));

SHOW tables;

(60)

Atau

Contoh :

F. Menghapus Tabel

Untuk menghapus Tabel yang telah dibuat dapat menggunakan query SQL berikut :

Drop berarti menghapus. Query SQL ini berfungsi untuk menghapus sebuah Tabel, seperti contoh berikut :

G. Membuat Kunci Primer (Primary Key)

Dalam membuat sebuah database akan menemukan sebuah record yang data nya tidak boleh sama dengan record yang lain. Agar data tidak kembar maka harus

DESC nama_tabel;

DESCRIBE nama_tabel;

DROP TABLE nama_tabel;

(61)

membuat sebuah kolom yang dideklarasikan sebagai kunci primer (primary key), Primary key hanya diperboleh kan dibuat satu kunci. Syntax untuk menciptakan kunci primer (primary key) adalah:

Contoh:

H. Membuat Kolom Unik (Unique)

Kolom Unique merupakan sebuah bentuk kolom yang tidak mengizinkan adanya data kembar. Apabila pada proses input terdapat data kembar maka proses tersebut akan digagalkan atau ditolak oleh database. Syntax untuk menciptakan Kolom unik (Unique) adalah :

Contoh:

CREATE TABLE nama_tabel (field-1 type(length), field-2 type(length),... ...(...),UNIQUE (field- 1,field-2));

CREATE TABLE nama_tabel (field-1

type(length)PRIMARY KEY, field-2 type(length),...

...(...));

(62)

I. Manipulasi Tabel

Perubahan tabel yang telah dibuat akan selalu dilakukan mengingat perkembangan database, termasuk diantaranya menambahkan beberapa field pada tabel, mengganti nama field maupun tabel.

1) Mengganti Nama Tabel

Query SQL untuk merubah nama tabel dengan menggunakan RENAME, Sintax seperti berikut :

2) Menambah Field pada Tabel

Menambah kolom dapat diartikan sebagai langkah untuk menyisipkan field baru pada sebuah tabel. Untuk melakukan penambahan Field maka ALTER spesifikasi yang digunakan adalah ADD. Sintax yang digunakan adalah

Contoh :

3) Menghapus Field pada Tabel

Pada pembuatan database pasti terdapat kesalahan seperti pada field tabel yang berlebihan dan lain-lain. Untuk melakukan Penghapusan Field maka ALTER spesifikasi

ALTER TABLE nama_tabel ADD nama_field Type_data(length);

RENAME TABLE tabel_lama TO tabel_baru;

(63)

yang digunakan adalah DROP. Sintax yang digunakan adalah :

ALTER TABLE nama_tabel DROP nama_field;

Gambar

Tabel Mahasiswa  Tabel Hobi
Tabel Mahasiswa
Tabel Ekstrakurikuler
Tabel Mahasiswa    Tabel Hobi
+4

Referensi

Dokumen terkait

• DEFAULT pada struktur tabel digunakan untuk memberikan nilai bawaan /default pada suatu field jika nilai tersebut tidak dimasukkan.

• Membuat sebuah tabel yang menyimpan informasi tentang pegawai anda -seperti nama, tanggal gajian, Nomor ID, bahkan Foto. • Membuat sebuah tabel untuk menyimpan

• Membuat sebuah tabel yang menyimpan informasi tentang pegawai anda -seperti nama, tanggal gajian, Nomor ID, bahkan Foto. • Membuat sebuah tabel untuk menyimpan

• Menurut Date: basis data dapat dianggap tempat untuk sekumpulan berkas data terkomputerisasi, dengan tujuan utama memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia

Dalam pengujian basis data ini dilakukan untuk mengetes tabel-tabel yang sudah kita normalisasi apakah sudah normal atau belum. Untuk itu kita mesti mengonsep dulu

Sebelum kita membuat suatu tabel yang digunakan untuk menyimpan data, maka harus terlebih dahulu dibuat database yang merupakan kumpulan atau berisi tabel-tabel yang saling

Database relational atau normalisasi adalah suatu proses untuk merelasikan field dari tabel yang satu dengan tabel lainnya, di mana dalam salah satu tabel

Normalisasi Normalisasi merupakan parameter digunakan untuk menghindarari duplikasi terhadap tabel dalam basi data dan juga merupakan proses mendekomposisikan sebuah tabel yang masih