• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep DBMS

Dalam dokumen PENGANTAR SISTEM BASIS DATA (Halaman 23-0)

BAB III. LINGKUNGAN BASIS DATA

D. Konsep DBMS

DBMS (Data Base Management System) merupakan perangkat lunak yang memberikan fasilitas untuk melakukan fungsi pengaturan, pengawasan, pengendalian, pengolahan, dan koordinasi terhadap semua proses yang terjadi pada sistem basis data.

Komponen-komponen utama DBMS :

Query language

Digunakan oleh bagian lain dengan sedikit perintah sederhana

Contoh : SQL (Structure Query Language), QBE (Query By Example)

Report generator

Dirancang untuk membuat cetakan, yang memiliki

perintah- perintah untuk membuat header, judul, kolom, summary, dll.

DML (Data Manipulation Language)

Terdiri dari perintah-perintah yang disediakan dalam program aplikasi untuk melakukan manipulasi data seperti append, list, atau update

DDL (Data Definition Language)

Dengan bahasa ini dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur tabel, dll.

Hasil dari kompilasi perintah DDL menjadi Kamus Data, yaitu data yang menjelaskan data sesungguhnya

Contoh : Create, Modify report, Modify structure

Recovery

Merupakan kemampuan untuk mengembalikan data yang rusak atau hilang akibat operasi basis data (insert, update, delete, dll.)

Data dictionary

Digunakan untuk memelihara definisi-definisi standar seluruh rinci data dalam lingkup kecil pada sistem basis data

Database

Merupakan bagian dari DBMS yang menyediakan data dalam berbagai tipe dan format untuk memenuhi kebutuhan pemakai

Access routine

Suatu rutin yang dapat dipanggil dan dipergunakan oleh program lain untuk mengakses basis data E. Kamus Data

DBMS memberikan fasilitas data dictionary (kamus

data) untuk mendefinisikan nama-nama rinci data dan format penyimpanannya

Kamus data digunakan untuk :

Pada tahap analisis, sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem

Pada tahap perancangan sistem, digunakan untuk merancang input, laporan-laporan dan database

Kamus data berisi : Nama arus data, alias, bentuk data, arus data, penjelasan atau keterangan-keterangan, periode terjadinya transaksi, volume arus data yang mengalir dalam periode tertentu, struktur data

BAB IV

RELATIONAL DATABASE MODEL

A. Terminologi Relational Database Model

Model ini menjelaskan tentang hubungan logik antar data dalam basis data dengan cara memvisualisasikan ke dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukan atribut-atribut

Istilah-istilah dalam model basis data relasional :

Record : Sebuah baris dalam suatu relasi.

Disebut juga tuple

Cardinality : Banyaknya record dalam sebuah relasi

Atribut : Suatu kolom dalam sebuah relasi Domain : Batasan nilai dalam atribut dan tipe dipilih dan dipakai untuk membedakan suatu record

kolom

B. Karakteristik Model Basis Data Relasional

Relasi dalam model basis data relasional memiliki karakteristik :

Semua entry / elemen data pada suatu baris dan kolom tertentu harus mempunyai nilai tunggal (single value), atau suatu nilai yang tidak dapat dibagi lagi (atomic value), bukan suatu kelompok pengulangan

Semua entry / elemen data pada suatu kolom tertentu dalam relasi yang sama harus mempunyai jenis yang

C. Komponen Relasi

Tabel relasional mempunyai 2 komponen :

Intention

Terdiri dari dua bagian yaitu struktur penamaan (naming structure) dan batasan integritas (integrity constraint)

Struktur penamaan menunjukkan nama tabel dan nama atribut yang ada lengkap dengan dengan batasan nilai dan tipe datanya

Batasan integritas dipengaruhi oleh integritas referential yang meliputi key constraint dan referensial constraint.

Key constraint tidak mengijinkan adanya nilai null pada atribut yang digunakan sebagai primary key

Referentil constraint memberikan aturan bahwa

nilai- nilai dalam atribut kunci yang digunakan untuk menghubungkan ke basis data lain tidak diijinkan memiliki nilai null

Extention

Menunjukkan isi dari tabel-tabel pada suatu waktu, cenderung berubah sewaktu-waktu

D. Kunci Relasi

Dasar penentuan primary key adalah bahwa nilai-nilai rinci data dari atribut yang digunakan sebagai primary key harus unik, tidak boleh ada nilai data yang sama pada semua record dalam basis data

Aturan-aturan lainnya :

Integritas entity

Nilai atribut yang dipilih sebagai primary key tidak boleh null untuk setiap record yang ada dalam relasi

Aturan ini menjamin bahwa semua record yang ada dalam basis data akan dapat diakses karena semua record dapat diidentifikasi berdasarkan kunci yang unik

Integritas referensial

Jika dua buah tabel direlasikan maka primary key harus menjamin bahwa untuk setiap nilai primary key tertentu dalam tabel A, harus ada pula record

dengan nilai primary key yang sama pada tabel B

Contoh :

Tabel Mahasiswa Tabel Hobi

nim nama

B12110 Andri Suryanto C12007 Tiara Putri B12112 Andi Nur Cahyo

nim hobi

B12110 Memancing C12007 Berkebun B12112 Olahraga B12112 Membaca

E. Relasi Antar Entity Ada dua jenis:

Relasi antar entity dalam satu tabel

Berupa relasi antar entity yang berupa record untuk menyediakan data atau informasi dari atribut-atribut dalam satu tabel

Contoh: dalam tabel mahasiswa dapat diperoleh informasi bahwa nim B12110 bernama Andri Suryanto dengan jenis kelamin laki-laki

Relasi antar entity dalam banyak tabel

Tipe ini mempunyai kerelasian yang lebih rumit

Ada 3 jenis : Tree, Simple network, Complex network

Hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana agar relasi-relasi yang ada dalam sistem basis data dapat dihubungkan satu sama lain.

F. Basis Data Yang Baik

Pembentukan basis data yang baik akan memberikan sejumlah keuntungan :

Tabel-tabel dan relasi lebih kompak

Struktur masing-masing tabel lebih efisien dan sistematik

Kebutuhan ruang penyimpanan data lebih efisien

Redundansi data yang optimal akan meningkatkan integritas data

Tidak ada ambiguitas data di semua tabel

BAB V NORMALISASI

A. Pengertian

Normalisasi adalah suatu teknik yang membuat tabel dengan struktur yang baik dengan cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Kriteria yang mendefinisikan level-level pada normalisasi adalah bentuk normal. Melalui normalisasi dapat membentuk struktur basis data sehingga sebagian besar ambiguity bisa dihilangkan.

B. Tujuan Normalisasi

Normalisasi perlu dilakukan agar hubungan dalam basis data menjadi mudah dimengerti, mudah dipelihara, mudah memprosesnya, dan mudah untuk dikembangkan sesuai kebutuhan baru. Selain itu, tujuan normalisasi adalah menghilangkan kerangkapan data, mengurangi kompleksitas, mempermudah pemodifikasian data.

C. Anomali

Masalah-masalah yang timbul dalam pembuatan tabel yang disebut dengan anomali. Anomali adalah proses pada basis data yang mempunyai efek samping yang tidak diharapkan. Misal : data tidak konsisten, suatu data hilang pada saat dihapus, dll.

Anomali ada 3 jenis yaitu : 1) Anomali peremajaan

Anomali ini terjadi bila ada perubahan pada sejumlah data yang mubazir, tetapi tidak seluruhnya diubah. Contoh:

Tabel Mahasiswa

nama_mahasiswa program_studi jumlah_sks Kartika Putri Manajemen Informatika 5

Claudia Citra Manajemen Informatika 2 Yudi Permadi Manajemen Informatika 2 Claudia Citra Manajemen Informatika 1

Seandainya Claudia Citra dengan program_studi manajemen Informatika pindah ke Komunikasi Massa maka pengubahan data hanya dilakukan pada data pertama menjadi:

Tabel Mahasiswa

nama_mahasiswa program_studi jumlah_sks Kartika Putri Manajemen Informatika 5

Claudia Citra Komunikasi Massa 2 Yudi Permadi Manajemen Informatika 2 Claudia Citra Manajemen Informatika 1

Pada tabel tersebut terlihat bahwa data tentang nama_mahasiswa Claudia Citra tidak sama yang menyebabkan data tidak konsisten.

2) Anomali Penyisipan

Anomali ini terjadi pada saat penambahan data ternyata ada elemen yang kosong dan elemen tersebut justru menjadi key.

Contoh : Tabel Ekstrakurikuler nim ekstrakurikuler biaya B12110 Karate 30.000

B12112 Tenis 35.000

B12110 Tenis 35.000

B12111 Paduan Suara 20.000 B12110 Bulu Tangkis 20.000

Misalnya akan tambah ekstrakurikuler baru yaitu Pemrograman Android dengan biaya 50.000 akan tetapi belum ada seorangpun yang ikut ekstrakurikuler pemrograman android ini, sehingga data menjadi:

Tabel Ekstrakurikuler

nim ekstrakurikuler biaya B12110 Karate 30.000

B12112 Tenis 35.000

B12110 Tenis 35.000

B12111 Paduan Suara 20.000 B12110 Bulu Tangkis 20.000

Pemrograman Android

50.000

3) Anomali penghapusan

Anomali ini terjadi apabila dalam satu baris/ tuple ada data yang akan dihapus sehingga akibatnya terdapat data lain yang hilang. Contoh pada tabel ekstrakurikuler data nim B12112 akan dihapus karena sudah tidak ikut ekstrakurikuler lagi sehingga akibatnya data ekstrakurikuler tenis dan biaya 35.0000 akan ikut terhapus.

D. Dependensi (Ketergantungan)

Konsep dasar pada tahap normalisasi yang menjelaskan hubungan atribut atau secara lebih khusus menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan atribut lainnya.

Macam-macam dependensi, yaitu : 1) Dependensi Fungsional

Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional terhadap atribut X jika dan hanya jika setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y.

Notasi : X  Y (X secara fungsional menentukan Y bisa dikatakan juga Y bergantung pada X)

Contoh: Tabel Nilai

nim nama mata_kuliah nilai

B12110 Andri Suryanto Basis Data A

C12007 Tiara Putri Basis Data A

B12112 Andi Nur Cahyo Basis Data B

B12110 Andri Suryanto Algoritma Pemrograman A B12111 Ilham Aris Prasetyo Basis Data C B12110 Andri Suryanto Struktur Data B A12007 Tiara Putri Algoritma Pemrograman B

Dengan demikian : nim  nama

nim secara fungsional menentukan nama, sebab setiap nim yang sama mempunyai nama yang sama.

{nim, mata_kuliah}  nilai

nim dan mata_kuliah secara fungsional menentukan nilai, sebab setiap nim dan mata_kuliah yang sama mempunyai

nilai yang sama.

Keterangan:

Bagian yang terletak di sebelah kiri tanda panah biasa disebut determinan / penentu dan bagian yang terletak di sebelah kanan panah disebut dependensi / yang tergantung.

Tanda {} digunakan untuk menentukan lebih dari satu atribut sebagai penentu atau sebagai yang tergantung.

2) Dependensi Penuh

Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional penuh terhadap X jika

Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X dan/atau

Y tidak memiliki dependensi terhadap bagian (subset) dari X

Contoh : {nim, mata_kuliah)  nilai

(Bukan depedensi penuh. Tapi jika mata_kuliah dihilangkan akan menjadi dependensi penuh)

mata_kuliah  nilai 3) Dependensi Parsial

Definisi : Dependensi Parsial merupakan ketergantungan fungsional dimana beberapa atribut dapat dihilangkan dari X dengan ketergantungan tetap dipertahankan

Contoh : {nim, nama, mata_kuliah)  nilai

(dimana jika nama dihapus maka ketergantungan tetap ada)

4) Dependensi Transitif

Definisi : Dependensi transitif adalah kondisi dimana X,Y, Z merupakan atribut suatu relasi, dimana X  Y dan Y  Z. Maka dikatakan Z dependensi transitif terhadap X melalui Y Contoh : Tabel mahasiswa

Nim nama mata_kuliah dosen

B12110 Andri Suryanto Basis Data Marwoto C12007 Tiara Putri Basis Data Marwoto B12112 Andi Nur Cahyo Basis Data Marwoto B12111 Ilham Aris Prasetyo Basis Data Marwoto

nim  mata_kuliah matakuliah  nim

E. Dekomposisi

Pada tahap normalisasi sering kali terjadi pemecahan tabel kedalam bentuk dua atau lebih relasi. Proses pemecahaan ini disebut dengan dekomposisi. Syarat dekomposisi adalah : Tidak ada informasi yang hilang ketika suatu relasi dipecah menjadi relasi-relasi lain.

Contoh : Terdapat suatu relasi awal sebagai berikut:

nim Nama hobi

B12110 Andri Suryanto Memancing C12007 Tiara Putri Berkebun B12112 Andi Nur Cahyo Olahraga B12112 Andi Nur Cahyo Membaca

Akan dilakukan dekomposisi, dengan tidak menghilangkan informasi. Hasil dekomposisi sebagai berikut:

Nim nama B12110 Andri Suryanto C12007 Tiara Putri B12112 Andi Nur Cahyo

nim hobi

B12110 Memancing C12007 Berkebun B12112 Olahraga B12112 Membaca

F. Bentuk Normalisasi

Berikut langkah-langkah normalisasi

1) Bentuk normalisasi pertama (1NF)

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal pertama (1NF) jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dan tidak ada pengulangan grup atribut dalam baris. Bentuk 1NF tidak boleh mengandung grup atribut yang berulang.

Dikenakan pada tabel yang sama sekali belum ternomalisasi. Tabel yang belum ternomalisasi adalah tabel yang mempunyai atribut berulang. Contoh : terdapat suatu data sebagai berikut :

Nim Nama hobi

B12110 Andri Suryanto Memancing C12007 Tiara Putri Berkebun

B12112 Andi Nur Cahyo Olahraga, Membaca

Pada contoh di atas, hobi mempunyai atribut yang berulang. Untuk itu akan dibentuk ke normal 1NF. Syarat Normal 1NF adalah suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal dalam satu baris.

Tabel Mahasiswa Tabel Hobi

nim nama Nim hobi

B12110 Andri Suryanto B12110 Memancing C12007 Tiara Putri C12007 Berkebun B12112 Andi Nur Cahyo B12112 Olahraga B12112 Membaca

Tabel di atas sudah memenuhi bentuk normal 1NF, karena tidak ada atribut bernilai ganda dalam satu baris.

2) Bentuk Normal 2NF

Suatu relasi disebut memenuhi bentuk normal kedua (2NF) jika dan hanya jika :

Memenuhi 1NF

Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut kunci (fully functionally dependent).

Aturan :

Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu (1NF)

Semua atribut bukan kunci hanya boleh tergantung (functional dependency) pada atribut kunci

Jika ada ketergantungan parsial maka atribut tersebut harus dipisah pada tabel yang lain

Perlu ada tabel penghubung ataupun kehadiran foreign key bagi atribut-atribut yang telah dipisah tadi

Untuk normalisasi ke bentuk 2NF, maka tabel 1NF didekomposisi menjadi beberapa tabel yang masing- masing memenuhi 2NF. Bila terdapat ketergantungan parsial maka : eliminate.

Tujuan membentuk 2NF :

semantik tabel 2NF menjadi lebih eksplisit (fully FD)

mengurangi update anomali yang masih mungkin terjadi pada 1NF

Contoh :

Tabel berikut memenuhi 1NF tapi tidak termasuk 2NF:

nim nama_ mahasiswa program_ studi kode_ makul sks nama_ makul nilai

Primary key : nim, kode_makul

Tidak memenuhi 2NF, karena {nim, kode_makul} yang dijadikan sebagai primary key sedangkan :

{nim, kode_makul} nama_mahasiwa (dependensi parsial) {nim, kode_makul} program_studi (dependensi

parsial) {nim, kode_makul} nama_makul (dependensi

parsial)

{nim, kode_makul} sks (dependensi

parsial)

{nim, kode_makul} nilai (dependensi

fungsional) fungsional) Functional dependencynya sebagai berikut :

{nim, kode makul} nilai (fd1) fd3 (kode makul, nama_makul,

sks)

 Tabel MataKuliah

3) Bentuk Normal 3NF Aturan :

Sudah berada dalam bentuk normal kedua (2NF)

Tidak ada ketergantungan transitif (dimana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya).

Tabel berikut memenuhi 2NF tapi tidak termasuk 3NF:

nim nama_mahasiswa kode_program_studi nama_program_studi

Primary Key = nim

karena masih terdapat atribut non primary key (yakni nama_program_studi yang memiliki ketergantungan terhadap atribut non primary key yang lain kode_program_studi :

kode_program_studi  nama_program_studi Sehingga tabel tersebut perlu didekomposisi menjadi : Mahasiswa (nim, nama_mahasiswa, kode_program_studi)

Program_Studi (kode_program_studi, nama_program_studi) 4) Bentuk Normal boyce-codd (BCNF)

Bentuk ini dilakukan jika dan hanya jika semua penentu (determinan) adalah kunci kandidat (atribut yang bersifat unik). BCNF merupakan perbaikan dari 3NF. Relasi yang memenuhi BCNF pasti memenuhi 3NF tetapi tidak sebaliknya.

Aturan :

Bentuk BCNF terpenuhi dalam sebuah tabel, jika untuk setiap functional dependency terhadap setiap atribut atau gabungan atribut dalam bentuk: X  Y maka X adalah super key

tabel tersebut harus di-dekomposisi berdasarkan functional dependency yang ada, sehingga X menjadi super key dari tabel-tabel hasil dekomposisi

Setiap tabel dalam BCNF merupakan 3NF. Akan tetapi setiap 3NF belum tentu termasuk BCNF . Perbedaannya, untuk functional dependency X A, BCNF tidak membolehkan A sebagai bagian dari harus merupakan functional dependencies

6) Bentuk Normal 5NF Aturan :

Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah lossless decomposition menjadi tabel-tabel yg lebih kecil.

Jika 4 bentuk normal sebelumnya dibentuk berdasarkan functional dependency, 5NF dibentuk berdasarkan konsep join dependence. Yaitu apabila sebuah tabel telah di-dekomposisi menjadi tabel-tabel lebih kecil, harus bisa digabungkan lagi (join) untuk membentuk tabel semula

BAB VI

MENGENAL MySQL

A. Mengenal MySQL

MySQL merupakan Sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya sangat cepat, multi user serta menggunakan peintah dasar SQL (Structured Query Language).

MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa digunakan adalah MySQL FreeSoftware yang berada di bawah Lisensi GNU/GPL (General Public License).

MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer database bernama Michael Widenius. Selain database server, MySQl juga merupakan program yang dapat mengakses suatu database MySQL yang berposisi sebagai Server, yang berarti program berposisi sebagai Client. Jadi MySQL adalah sebuah database yang dapat digunakan sebagai Client mupun server.

Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk database relasional atau disebut Relational Database Management System (RDBMS) yang menggunakan suatu bahasa permintaan yang bernama SQL (Structured Query Language).

B. Kelebihan MySQL

Database MySQL memiliki beberapa kelebihan dibanding database lain, diantaranya :

MySQL merupakan Database Management System (DBMS)

MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS) atau disebut dengan database Relational

MySQL Merupakan sebuah database server yang free, artinya bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya

MySQL merupakan sebuah database client

MySQL mampu menerima query yang bertupuk dalam satu permintaan atau Multi-Threading.

MySQL merupakan Database yang mampu menyimpan data berkapasitas sangat besar hingga berukuran GigaByte sekalipun.

MySQL diidukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti visual Basic dan Delphi.

MySQL adalah database menggunakan enkripsi password, jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengakses nya.

MySQL merupakan Database Server yang multi user, artinya database ini tidak hanya digunakan oleh satu pihak orang akan tetapi dapat digunakan oleh banyak pengguna.

MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci uniq (Unique).

C. Mengenal SQL (Structured Query Language)

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa permintaan database yang terstruktur. Bahasa SQL ini dibuat sebagai bahasa yang dapat merelasikan beberapa tabel dalam database maupun merelasikan antar database.

SQL dibagi menjadi tiga bentuk Query, yaitu : 1) DDL (Data Definition Language)

DDL adalah sebuah metode Query SQL yang berguna untuk mendefinisikan data pada sebuah Database, Query yang dimiliki DDL adalah :

CREATE : Digunakan untuk membuat Database dan Field (Change) ataupun menamakannya kembali (Rename), dan menghapus Field (Drop).

2) DML (Data Manipulation Language)

DML adalah sebuah metode Query yang dapat digunakan apabila DDL telah terjadi, sehingga fungsi dari Query DML ini untuk melakukan pemanipulasian database yang telah dibuat. Query yang dimiliki DML adalah :

INSERT : Digunakan untuk memasukkan data pada Tabel Database

UPDATE : Digunakan untuk pengubahan terhadap data yang ada pada Tabel Database

DELETE : Digunakan untuk Penhapusan data pada

tabel Database 3) DCL (Data Control Language)

DCL adalah sebuah metode Query SQL yang digunakan untuk memberikan hak otorisasi mengakses Database, mengalokasikan space, pendefinisian space, dan pengauditan penggunaan database. Query yang dimiliki DCL adalah :

GRANT : Untuk mengizinkan User mengakses Tabel dalam Database

REVOKE : Untuk membatalkan izin hak user, yang ditetapkan oleh perintah GRANT

COMMIT : Mentapkan penyimpanan Database ROLLBACK : Membatalkan penyimpanan Database

BAB VII

FUNGSI-FUNGSI PADA MySQL

A. Mengaktifkan Direktori MySQL Server

Untuk dapat menggunakan MySQL terlebih dahulu aktifkan Server MySQL dengan menghidupkan daemond MySQL. Program MySQL yang digunakan pada modul ini adalah XAMPP 1.7, maka untuk menjalankan daemond MySQL terdapat pada direktori yaitu C:\Program Files\Xampp\Mysql\Bin

Untuk masuk kedalam server MySQL, buka MS-DOS Prompt melalui Run kemudian ketik Command atau cmd.

Maka dapat masuk ke dalam direktori MySQL melalui MS-DOS Prompt seperti di bawah ini :

Keterangan :

Database yang digunakan adalah MySQL yang berada dalam paket XAMPP for windows version 1.7.3

B. Masuk dan Keluar dari Server MySQL

MySQL adalah sebuah database server yang sangat aman. MySQL memiliki kemampuan memanajemen user dalam mengakses. Jadi, tidak semua user dapat mengakses sebuah database yang diciptakan MySQL. Maka sebelum memiliki User untuk mengakses MySQL juga dapat Mengakses database MySQL menggunakan User Root.

Berikut adalah perintah yang digunakan untuk mengkoneksikan kedalam Server MySQL :

Keterangan :

Tanda –u menerangkan bahwa akan masuk menggunakan User Name bernama Root.

Tanda –p menyatakan akan masuk menggunakan Password.

Untuk dapat keluar dari Server MysQL dapat mengetikkan intruksi :

Atau:

C. Bantuan dalam MySQL

Database MySQL menyediakan beberapa fasilitas bantuan yang berguna untuk mendokumentasikan atau memanipulasikan server yaitu dengan cara mengetikan intruksi :

Mysql> quit

Mysql> \q

Mysql > \h

Atau:

Semua Query harus diakhiri dengan tanda titik koma (;). Tanda ini menunjukkan bahwa query telah berakhir dan siap dieksekusi.

Help (\h) : Digunakan untuk menampilkan file bantuan pada MySQL

? (\?) : Perintah ini sama dengan perintah Help Clear (\c) : Berguna untuk membersihkan atau

menggagalkan semua perintah yang telah

Mysql > \?

mysql> \T d:\modul basis data.doc

berjalan dalam suatu prompt

Connect (\r) : Untuk melakukan penyegaran koneksi ke dalam database yang ada pada Server Host

Ego (\G) : Berguna untuk menampilkan data secara horizontal.

Go (\g) : Memberi perintah server untuk mengeksekusi

Tee (\T) : Mengatur tempat file yang akan didokumentasikan.

Contoh :

Note (\t) : Akhir dari (\T) yang berguna untuk mendokumentasikan semua query.

Print (\p) : Mencetak semua query yang telah diperintahkan kelayar.

Prompt (\R) : Mengubah prompt standar sesuai keinginan.

Source (\.) : Berguna untuk mengeksekusi query dari luar yang berbentuk .sql

Use (\u) : Berguna untuk memasuki database yang akan digunakan maupun mengganti database yang akan digunakan.

Bab VIII

ADMINISTRASI MySQL

MySQL Selaku database server yang mampu berjalan pada jaringan, tentu saja MySQL harus memiliki kemampuan khusus yang berguna untuk melakukan manajemen user atau mendukung system databaseyang bersifat client/server.

A. Membuat User Baru

Untuk dapat menciptkan user baru pada database

Untuk dapat menciptkan user baru pada database

Dalam dokumen PENGANTAR SISTEM BASIS DATA (Halaman 23-0)