• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2.1 Pengertian Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2015) Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix) menurut Kotler &

oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang di inginkan pasar sasaran.

Menurut Kotler & Keller (2012), mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat alat pemasaran perusahaan menggunakan untuk mengejar tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Alma (2011) Marketing mix merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu perangkat alat yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya dan perangkat-perangkat tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kemampuan suatu perusahaan dalam mengkombinasikan perangkat pemasaran seperti produk, struktur harga, sistem distribusi, dan kegiatan promosi

2.2.2 Unsur – Unsur Bauran Pemasaran

Kotler & Armstrong (2014) mengklasifikasikan alat-alat dari bauran pemasaran menjadi kelompok yang luas yang disebut dengan 4P dalam pemasaran:

Produk (product), Harga (price), Tempat atau distribusi (place or distribution) dan Promosi (promotion). Empat elemen pokok dalam bauran pemasaran yang dimaksud oleh Kotler & Armstrong (2014) adalah sebagai berikut :

1. Produk (Product)

Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

2. Harga (price)

Harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk

mendapatkan barang.

3. Tempat (place)

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran.

4. Promosi (promotion)

Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.

Harga merupakan unsur penting bagi perusahaan karena merupakan ukuran mengatahui berapa besar nilai dari suatu barang atau produk dengan kata lain harga dari suatu barang dan jasa yang merupakan penentuan bagi permintaan pasar.

Menurut Kotler & Armstrong (2014) price is a amount of money charged for

Marketing mix

a product or service, the sum of values that customers exchange for the benefits of having or using the product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh barang atau jasa, sejumlah nilai yang konsumen tukarkan untuk memperoleh manfaat produk atau jasa yang dimiliki atau digunakan.

Menurut Kotler & Amstrong (2014), harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaatmanfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Menurut Kotler & Keller (2016), harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya.

Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu.

Dari definisi di atas menjelaskan bahwa harga adalah salah satu unsur penting dalam sebuah perusahaan di mana dengan adanya harga maka perusahaan akan mendapatkan income bagi keberlangsungan perusahaan. Sealin itu harga juga merupakan alat yang digunakan konsumen sebagai proses pertukaran terhadap barang atau jasa.

2.3.2 Tujuan Penetapan Harga

Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah untuk menetapkan harga. Ada lima tujuan utama dari penetapan harga, yaitu kemampuan bertahan, laba saat ini maksimum, pangsa pasar maksimum, pemerahan pasar maksimum, dan kepemimpinan kualitas produk (Kotler & Keller, 2016)

1. Kelangsungan hidup perusahaan

Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan utama mereka.

Kemampuan bertahan merupakan tujuan jangka pendek; dalam jangka panjang, perusahaan harus mempelajari cara menambah nilai atau mengahadapi kepunahan.

2. Laba maksimum

Perusahaan memperkirakan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga alternative dan memilih harga yang menghasilkan laba saat ini.Strategi ini mengasumsikan bahwa perusahaan mempunyai pengetahuan atas fungsi permintaan dan biayanya.

3. Pangsa pasar maksimum

Beberapa perusahaan ingin memaksimalkan pangsa pasar mereka. Mereka percaya bahwa semakin tinggi volume penjualan, boaya unit akan semakin rendah dan laba jangka panjang semakin tinggi. Mereka menetapkan harga terendah, mengasumsikan pasar sensitif terhadap harga.

4. Pemerahan pasar maksimum

Perusahaan mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan harga tinggi untuk memaksimalkan memerah pasar. Memerah pasar akan masuk akal dalam kondisi seperti: terdapat cukup banyak pemebeli yang memiliki permintaan saat ini yang tinggi, biaya satuan memproduksi volume kecil tidak begitu tinggi hingga menghilangkan keuntungan dari mengenakan harga maksimum yang mampu diserap pasar, harga awal yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing ke pasar, dan harga yang tinggi mengkomunikasikan citra produk yang unggul.

5. Kepemimpinan kualitas produk

Perusahaan mungkin berusaha menjadi pemimpin kualitas produk di pasar.Banyak merek berusaha menjadi “kemewahan terjangkau”, produk atau asa yang ditentukan oleh karakternya oleh tingkat anggapan kualitas, selera,dan status yang tinggi dengan harga yang cukup tinggi agar tidak berada diluar jangkauan konsumen.

2.3.3 Faktor Faktor penetepan harga

Menurut Tjiptono (2014), beberapa faktor yang biasanya mempengaruhi keputusan penetapan harga, antara lain:

1. Permintaan produk

Memperkirakan permintaan total terhadap produk adalah langkah yang penting dalam penetapan harga sebuah produk. Ada dua langkah yang dapat dilakukan dalam memperkirakan permintaan produk, yaitu menentukan apakah ada harga tertentu yang diharapkan oleh pasar dan memperkirakan volume penjualan atas dasar harga yang berbeda-beda.

2. Target pangsa pasar

Perusahaan yang berupaya meningkatkan pangsa pasarnya bisa menetapkan haraga dengan lebih agresif dengan harga yang lebih rendah dibandingkan perusahaan lain yang hanya ingin mempertahankan pangsa pasarnya. Pangsa pasar dipengaruhi oleh kapasitas produksi perusahaan dan kemudahan untuk masuk dalam persaingan pasar.

3. Reaksi pesaing

Adanya persaingan baik yang sudah ada maupun yang masih potensial,

merupakan faktor yang mempunyai pengaruh penting dalam menetukan harga dasar suatu produk. Persaingan biasanya dipengaruhi oleh adanya produk serupa, produk pengganti atau substitusi, dan adanya produk yang tidak serupa namun mecari konsumen atau pangsa pasar yang sama.

4. Penggunaan strategi penetapan harga: penetrasi ratai saringan

Untuk produk baru, biasanya menggunakan strategi penetapan harga saringan.Strategi ini berupa penetapan harga yang tinggi dalam lingkup harga-harga yang diharapkan atau harga yang menjadi harapan konsumen.Sedangkan strategi berikutnya yaitu strategi penetapan harga penetrasi. Strategi ini menetapkan harga awal yang rendah untuk suatu produk dengan tujuan memperoleh konsumen dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cepat.

5. Produk, saluran distribusi dan promosi

Untuk beberapa jenis produk, konsumen lebih memilih membeli produk dengan harga yang lebih murah dengan kualitas dan kriteria yang mereka perlukan.Sebuah perusahaan yang menjual produknya langsung kepada konsumen dan melalui distribusi melakukan penetapan harga yang berbeda.

Sedangkan untuk promosi, harga produk akan lebih murah apabila biayapromosi produk tidak hanya dibebankan kepada perusahaan, tetapi juga kepada pengecer.

6. Biaya memproduksi atau membeli produk

Seorang pengusaha perlu mempertimbangkan biaya-biaya dalam produksi dan perubahan yang terjadi dalam kuantitas produksi apabila ingin dapat

menetapkan harga secara efektif. Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.

2.3.4 Metode Penetapan Harga

Menurut Kotler & Armstrong (2014), metode dalam penetapan harga penyesuaian produk (price adjustment strategies) terdapat 7 (tujuh) metode sebagai berikut:

1. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga (discount and allowance pricing) adalah untuk mengurangi harga untuk menghargai pelanggan yang memberikan respon seperti membayar lebih awal atau mempromosikan produk.

2. Penetapan harga segmentasi (segmented pricing) adalah menyesuaikan harga agar ada perbedaan untuk pelanggan, produk, atau lokasi.

3. Penetapan harga psikologi (psychological pricing) adalah menyesuaikan harga untuk menaikkan penjualan jangka pendek.

5. Penetapan harga promosi (promotional pricing) adalah sementara mengurangi harga untuk menaikkan penjualan dalam jangka pendek.

6. Penetapan harga geograpik (geographical pricing) adalah penyesuaian harga untuk memperhitungkan lokasi geograpik pelanggan.

7. Penetapan harga dinamik (dynamic pricing) adalah menyesuaikan harga untuk menawarkan kombinasi ang tepat dari mutu dan pelayanan dengan harga yang wajar.

8. Penetapan harga internasional (international pricing) adalah menyesuaikan harga untuk pasar internasional.

2.3.5 Indikator Harga

Menurut Kotler & Amstrong (2014) ada empat indikator yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Keterjangkauan harga, merupakan kemampuan daya beli konsumen atas produk yang dibelinya.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, kualitas produk yang diperoleh sebanding dengan atau bahkan lebih besar dari nilai uang yang dikeluarkan.

3. Daya saing harga, kemampuan dalam menentukan harga yang didapat dengan harga produk yang lain

4. Kesesuaian harga dengan manfaat, yaitu manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkan produk yang dibelinya.

2.4 Produk

2.4.1 Definisi Produk

Produk didefinisikan oleh Kotler & Amstrong (2014) sebagai berikut: product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or need. Arti dari definisi tersebut adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan.

Menurut Kotler & Amstrong (2014) Produk adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi

bermacam-Menurut Alma (2011) mendefinisikan produk sebagai berikut:

Seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.

2.4.2 Definisi Atribut Produk

Menurut Kotler & Armstrong (2014): “product attributes is the benefits that it will offer. These benefits are communicated and delivered by product attributes such as quality, features and style and design.” Atribut produk adalah manfaat yang akan ditawarkan. Kemudian manfaat itu dikomunikasikan dan disampaikan melalui kualitas, fitur, gaya dan desain produk

Menurut Tjiptono (2010) pengertian atribut produk adalah atribut produk adalah unsur-unsur produk yang di pandang penting oleh konsumen dan dasar pengambilan keputusan pembelian. Sedangkan Kotler & Amstrong (2014) mendefinisikan atribut produk sebagai berikut atribut produk adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan manfaat yang akan di tawarkan produk atau jasa tersebut

Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat dijadikan dasar minat beli konsumen.

2.4.3 Unsur – Unsur atribut produk

Menurut Kotler & Armstrong (2014) terdapat tiga macam komponen

atribut produk, yakni :

1. Kualitas produk, yakni salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas mmemiliki dampak langsung pada kinerja produk atau jasa. Oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan.

2. Fitur produk, yakni sebuah produk dapat ditawarkan dalam beragam fitur, model dasar, model tanpa tabahan apapun, merupakan titik awal perusahaan dapat menciptakan tingkat model yang lebih tinggi dengan menambahkan lebih banyak fitur. Fitur adalah alat kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru adalah salah satu cara yang paliing efektif untuk bersaing.

3. Gaya dan desain produk, yakni cara lain untuk menambah nilai pelanggan melalui gaya dan desain produk yang berbeda. Desain adalah konsep yang lebih besar dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk.

Gaya bisa menarik atau bahkan membosankan. Desain dimulai dengan mengamati pelanggan dan mengembangkan pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan mereka.

2.5 Lokasi

2.5.1 Definisi Lokasi

Menurut Kotler & Amstrong (2014), lokasi adalah tempat dimana aktivitas usaha dilakukan yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan atau dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran

Lupiyoadi & A (2013), mendefinisikan lokasi adalah tempat di mana

keputusan yang penting, karena tempat merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan usaha, kemudian lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan di masa depan.

Lokasi menurut Tjiptono (2015) mengacu pada berbagai aktivitas pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian atau penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.

Konsumen atau calon konsumen akan sangat terbantu sekali apabila ketika mereka menginginkan suatu produk atau jasa maka mereka menginginkan untuk sesegera mungkin menikmati produk atau jasa tersebut.

2.5.2 Pemilihan Lokasi

Area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga ia dapat mempertahankan kelangsungan hidup usaha. Pemilihan lokasi merupakan faktor bersaing yang penting dalam usaha menarik pelanggan (Kotler

& Amstrong, 2014).

Menurut Akhmad (2012), lokasi merupakan tempat yang strategis dimana konsumen dapat menjangkau tempat usaha (tempatmakan, pusat perbelanjaan, dan lainnya) dengan mudah, aman, dan memiliki tempat parkir yang luas. Menurut Heizer & Barry (2015) tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimalkan keuntungan lokasi bagi perusahaan.

Pemilihan lokasi usaha yang tepat akan menentukan keberhasilan usaha tersebut di masa yang akan datang (Akhmad, 2012). Lokasi yang strategis membuat konsumen lebih mudah dalam menjangkau dan juga keamanan yang terjamin.

Menurut Tjiptono (dalam Mandasari, 2011), ada beberapa pertimbangan

dalam menentukan pemilihan lokasi, di antaranya :

1. Akses, yaitu kemudahan untuk menjangkau, misalnya lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana/transportasi umum.

2. Visiabilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.

3. Lalu lintas (Trafic) menyangkut dua pertimbangan utama berikut :

a. Banyaknya orang yang lalu Lalang dapat memberikan peluang besar terhadap terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian yang terjadi secara spontan, tanpa perencanaan, dan tanpa melalui usahausaha khusus.

b. Kemacetan dan kepadatan lalulintas bisa menjadi hambatan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi usaha menurut Manullang (2012)antara lain:

1. Lingkungan masyarakat.

2. Kedekatan dengan pasar atau konsumen.

3. Tenaga kerja.

5. Kedekatan dengan supplier.

6. Kedekatan dengan fasilitas tranportasi umum.

2.5.3 Indikator Lokasi

Menurut Tjiptono (2014) indikator pemilihan lokasi adalah:

1. akses 2. visibilitas

3. lalu lintas(traffic)

5. lingkungan sekitar 6. kompetisi

Dokumen terkait