• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Bauran Pemasaran

Tujuan manajemen pemasaran yang paling utama meliputi

tercapainya target penjualan, meraih pangsa pasar, menaikkan tingkat

perutmbuhan penjualan, melakukan penetrasi pasar, mendapatkan

rentabilitas, meraih citra dan reputasi pasar, melaksanakan

pertanggungjawaban sosial, dan mecari inovasi-inovasi baru. Untuk

melaksanakan pertanggangjawaban sosial, dan mencari inovasi-inovasi

baru. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan alokasi sumber-sumber daya

organisasi. Segenap kombinasi kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut

dinamakan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi perencanaan

produk, penetapan harga, distribusi fisik, manajemen saluran distribusi,

dan promosi.

a. Produk

Menurut Kotler (2000:231), produk merupakan segala sesuatu yang

dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan

atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan

pasarnya, yang dimaksud dengan produk dalam kaitan ini adalah

seperangkat sifat-sifat yang nyata dan tidak nyata yang meliputi

bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan, warna, merek, jasa,

Menurut Sunarto (2004:134), ada lima hal yang harus diperhatikan

dalam pengembangan produk, sehingga dapat menstimuli konsumen

untuk melakukan pembelian. Kelima hal tersebut antara lain:

1) Atribut Produk

Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkkan penentuan

manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dalam

bentuk atribut produk seperti kualitas, fitur, dan rancangan.

a. Kualitas produk berarti kualitas kerja atau kemampuan produk

untuk melaksanakan fungsinya. Perusahaan memilih tingkat

kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat

kualitas produk pesaing.

b. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan

dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang

memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah

salah satu cara paling efektif untuk bersaing.

c. Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang

ampuh bagi perusahaan. Rancangan lebih dari sekedar kulit,

tetapi bagaimana mencapai rancangan produk yang member

kontribusi pada kegunaan suatu produk begitu juga

penampilannya.

2) Pemberian merek (branding)

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain,

diharapkan dapat memberikan identitas dan membedakannya dari

penawaran produk pesaing (Kotler, 2000:236). Nama merek

membantu konsumen untuk mengidentifikasikan produk yang

mungkin menguntungkan mereka. Suatu merek menyampaikan enam

makna, yaitu: atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian, dan

pemakai. Pemberian merek juga memberikan keuntungan kepada

penjual dan membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar.

3) Pengemasan

Desain dan pengemasan (packaging) merupakan proses yang

berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container)

dan pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan penggunaan

kemasan meliputi: (1) sebagai pelindung isi (protection), (2) untuk

memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), (3)

memberikan daya tarik (promotion), (5) sebagai identitas (image)

produk, misalnya berkesan kokoh/awet, lembut, atau mewah, (6)

informasi (labeling), dan (7) sebagai cermin inovasi produk.

4) Pemberian label

Label memiliki beberapa fungsi, antara lain:

a. Label mengidentifikasikan produk atau merek.

b. Lebel menggambarkan beberapa hal mengenai produk:

perusahaan yang membuat, dimana dibuat, isinya, bagaimana

c. Lebel mempromosikan produk melalui angka gambar yang

menarik. Dewasa ini, label turut pula menyertakan keterangan

harga, masa kadaluarsa, dan kandungan gizi yang terkandung di

dalam produk.

5) Jasa pendukung produk

Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa

jenis jasa, yang dapat menjadi bagian dari penawaran total.

Perusahaan menggunakan jasa prndukung produk sebagai alat untuk

memperoleh keunggulan konpetitif. Perusahaan harus merancang

produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan secara menguntungkan.

Suatu produk mungkin merupakan barang yang nyata, jasa, tempat,

orang, atau ide. Para konsumen pada kenyataannya membeli lebih dari

sekedar sifat-sifat fisik yang melekat pada barang tersebut. Mereka

membeli pemuas kebutuhan dalam bentuk manfaat produk yang

dibelinya (Sastradipoera, 2003:65).

Menurut Paul dan Olson (2002:198), mendeskripsikan tujuh

karakteristik yanga harus dimiliki sebuah produk baru agar sukses

dalam menjaring pelanggan. Ketujuh faktor tersebut anatara lain:

1. Compability, adalah derajat kekonsistenan produk terhadap berbagai

kebutuhan konsumen yang berbeda-beda.

2. Trialability, dapat dicoba sehingga konsumen dapat mengetahui dan

3. Observability, kemampuan produk untuk dapat dilihat dan dirasakan

oleh orang lain.

4. Speed, adalah seberapa cepat keungulan dari produk dapat dirasakan

oleh konsumen.

5. Simplicity, adalah kemudahan produk untuk dimengerti dan

digunakan.

6. Competitive adventages, adalah memiliki keunggulan bersaing

dalam hal kelas, bentuk, dan merek.

7. Product simboly, adalah bagaimana tingkat kepentingan produk atau

merek bagi konsumen.

b. Harga

Harga menurut Joseph, (2002:246), adalah “….which is given

upon an exchange to acquire goods or service” (apa yang diberikan

sebagai alat tukar untuk mendapatkan barang atau jasa). Sedangkan

Kotler (2000:278), mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang yang

dibayarkan atas barang dan jasa atau jumlah nilai yang konsumen

tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau

menggunakan barang atau jasa.

Penetapan harga (pricing) meliputi kebijaksanaan manajemen

untuk menentukan jumlah uang yang akan dibebankan kepada para

konsumen dan perantara bagi produk yang dihasilkan perusahaan.

yang perlu disesuaikan, tergantung pada sifat khas penawaran kepada

pembeli.

Menurut Tjiptono (2002:67), mengemukakan bahwa harga dapat

ditetapkan dengan berbasis pada permintaan. Metode ini menekankan

pada faktor-faktor yang didasarkan pada berbagai pertimbangan antara

lain: (1) kemampuan pelanggan untuk membeli (daya beli), (2)

kemauan pelanggan untuk membeli, (3) posisi suatu produk dalam gaya

hidup pelanggan, (4) manfaat yang diberikan produk tersebut kepada

pelanggan, (5) harga produk-produk subsitusi, (6) sifat persaingan non

harga, (7) perilaku konsumen secara umum, dan (8) segmen-segmen

dalam pasar.

Terkadang perusahaan melakukan penyesuaian-penyesuaian

khusus terhadap harga dalam bentuk diskon, allowance, dan

penyesuaian geografis.

1) Diskon, merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual

kepada pembeli sebagai penghargaan dari aktivitas tertentu dari

pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

2) Allowance, merupakan pengurangan dari harga menurut daftar (list

price) kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu

yang dilakukan pembeli.

3) Penyesuaian geografis, merupakan penyesuaian terhadap harga yang

dilakukan oleh produsen sehubungan dengan biaya transportasi

Menurut Boyd, (2000:219), harga mempengaruhi tingkat

permintaan. Sebagian besar konsumen mencari produk pengganti yang

lebih murah, misalnya dengan beralih ke merek lain. Salah satu aplikasi

prinsip perilaku konsumen yang utama dalam hal penetapan harga

adalah memprediksikan dampak perubahan harga terhadap konsumen.

Yaitu, bagaimana para konsumen akan bereaksi apabila perusahaan

menaikkan atau menurunkan harga produknya. Harga sebuah produk

atau jasa merupakan faktor penentu utama permintaan pasar. Konsumen

sangat tergantung pada harga sebagai indicator kualitas sebuah produk

terutama pada saat mereka harus membuat keputusan membeli

sedangkan informasi yang dimiliki tidak lengkap.

Menurut Tjiptono (2002:73), harga memiliki dua peranan utama

dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu (1) peranan

alokasi dari harga yang membantu para pembeli memutuskan cara

memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan

berdasarkan daya belinya, dan (2) peranan informasi dari harga yang

mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas.

c. Tempat (Place)

Tempat merupakan unsur yang penting bagi perusahaan dimana

perusahaan melakukan kegiatan usahanya. Definisi tempat menurut

Saladin (2002:107), merupakan seperangkat lembaga yang melakukan

semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk

Tempat meliputi masalah membawa produk yang tepat ke pasar

sasaran seperti barang dan jasa bergerak ke tangan konsumen melalui

saluran distribusi. Jadi dapat didefinisikan bahwa tempat merupakan

seperangkat lembaga yang dipergunakan oleh perusahaan dalam

pemindahan kepemilikan dari produsen ke tangan konsumen.

Menurut Simamora (2001:36) tempat diartikan sebagai berikut:

”Bagi produsen tempat adalah bagaimana mendekatkan produk kepada konsumen agar tersedia dalam tempat dan jumlah yang tepat, sedangkan bagi konsumen, tempat adalah kenyamanan atau kemudahan untuk memperoleh produk”.

Fungsi saluran distribusi atau tempat menurut Saladin (2002:108),

yaitu:

1. Penelitian (research), yaitu pengumpulan informasi penting untuk

perencanaan dan melancarkan pertukaran.

2. Promosi (promotional), yaitu pengembangan dan penyebaran

komunikasi pemasaran.

3. Kontak (contact), yaitu mencari dan menjalin hubungan dengan

calon pembeli.

4. Penyesuaian (matching), yaitu mempertemukan penawaran sesuai

dengan permintaan pembeli.

5. Negosiasi (negotiation), yaitu usaha untuk mencapai persetujuan

akhir.

6. Distrubusi fisik (physical distribution), yaitu transportasi dan

7. Pembiayaan (financing), yaitu permintaan dan penyebaran dana

untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut.

8. Pengambilan resiko (risk taking), yaitu perkiraan mengenai resiko

sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Dari penjelasan di atas maka tempat meliputi masalah membawa

produk yang tepat ke pasar sasaran seperti barang dan jasa, bergerak ke

tangan konsumen melalui tempat atau saluran distribusi.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh

perusahaan terhadap konsumen dan perantara, dengan tujuan

menyampaikan informasi yang bersifat memberitahukan, membujuk

dan mengingatkan kembali akan segala sesuatu mengenai produk yang

dihasilkan atau dipasarkan.

Namun Alma (2000:234), menyarankan tambahan 3 P untuk

bauran pemasaran, yang terdiri dari:

e. Orang (People)

Berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan

pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani

oleh orang, maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi

sehingga memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

f. Bukti fisik (Physical Evidence)

Berarti konsumen akan melihat keadaan nyata dari benda-benda

akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabot, bahkan

sampai ke pakaian seragam karyawan.

g. Proses

Proses ini terjadi diluar pandangan konsumen. Konsumen tidak

mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang ia

terima harus memuaskan. Misalnya proses pemberian jasa yang

dilakukan oleh perusahaan berupa jasa dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas, maka dapat ketahui bahwa bauran pemasaran

atau marketing mix terdiri atas barang (produk, price, place, promotion) dan

jasa (people, phsical evidence, proses) dimana bauran tersebut berguna untuk

diaplikasikan dalam sistem pemasaran suatu perusahaan.

Dokumen terkait