• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku

konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen

dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan

melalui sebuah proses di mana proses tersebut merupakan gambaran dari

bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk

mengambil keputusan dalam melakukan pembelian.

“Keterlibatan Konsumen Dan Pembuatan Keputusan Konsumen”

Mowen (2000) mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam

suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan yang

ditimbulkan oleh stimulus. Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa

terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan oleh apakah dia merasa

penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian produk.

1. Karakteristik yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Membeli

Kotler (2000 : 161) berpendapat bahwa pembelian konsumen

amat sangat dipengaruhi oleh beberapa karakteristik dan karakteristik

tersebut masih sulit dikendalikan oleh pemasar tetapi mereka harus

Gambar 2.1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen

Sumber: Kotler (2000: 161) Budaya Budaya Sub Budaya Kelas Budaya Sosial Kelompok acuan Keluarga Peran dan status Pribadi

Umur dan tahap daur hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya hidup Kepribadian Psikologi Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan sikap Pembeli a. Faktor Budaya

Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan

meyangkut segala aspek dalam kehidupan manusia. Dan pemasar

harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1) Budaya

Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, tingkah laku

yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga

dan lembaga penting lainnya.

2) Sub Budaya

Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama

3) Kelas Sosial Pembeli

Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para

anggotanya yang menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku

yang serupa. Menurut basu Swastha dan Irawan (Manajemen

Pemasaran Modern:107) mayarakat kita dapat dikelompokan ke

dalam tiga golongan yaitu:

a) Golongan Atas

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: para pengusaha

kaya dan para pejabat tinggi.

b) Golongan Menengah

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: karyawan intansi

pemerintah, pengusaha menengah.

c) Golongan Rendah

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : para buruh

pabrik, pegawai rendah, tukan becak, dan pedagang kecil.

Faktor ini adalah penyebab paling mendasar dari keinginan

dan tingkah laku seseorang yang berisi kumpulan-kumpulan

nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang

dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keuarga

dan lembaga penting lainnya.

b. Faktor Sosial

Tingkah laku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh

1) Kelompok

Dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran

individu atau bersama. Kelompok ini juga mempengaruhi

perilaku seseorang dalam pembeliannya dan sering dijadikan

pedoman oleh konsumen dalan bertingkah laku. Oleh karena itu,

konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik tingkah

laku fisik maupun mentalnya. Kelompok ini contohnya antara

lain : serikat buruh, perkupulan agama, lingkungan tetangga, dan

sebagainya.

2) Keluarga

Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi tingkah laku

pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian yang paling

penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam.

Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang

berbeda. Perbedaan tersebut tergantung pada kerakteristik

produk dan keluarga. Perilaku pembelian dari sebuah keluarga

juga berubah-ubah sesuai dengan perkembangan tahap di dalam

siklus kehidupan keluarga. Jenis produk yang banyak dibeli

pada masing-masing tahapanya berbeda-beda.

3) Peran dan Status Sosial Konsumen

Posisi setiap individu dalam setiap kelompok dapat ditentukan

c. Faktor Pribadi

Definisi kepribadian menurut basu Swastha dan Irawan adalah

sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk

bertingkah laku. Sebenarnya, pengaruh sifat kepribadian konsumen

terhadap pandangan dan perilaku pembeliannya adalah sangat

umum; dan usaha-usaha untuk menghubungkan norma kepribadian

dengan berbagai macam tindakan pembelian konsumen umumnya

tidak berhasil. Namun para ahli tetap percaya bahwa kepribadian itu

juga mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi

seperti:

1) Umur

Selera akan makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering

berhubungan dengan umur.

2) Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut juga akan

mempengaruhi barang atau jasa yang akan dibeli.

3) Situasi Ekonomi

Keadaan keuangan yang dimiliki oleh individu pada saat ini dan

di masa yang akan datang.

4) Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan faktor yang ikut mempengaruhi

mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan juga akan

mempengaruhi gaya hidup seseorang.

5) Konsep diri pembeli

Faktor lain yang ikut menentukan tingkah laku pembeli adalah

konsep diri. Konsep diri merupakan cara seseorang untuk

melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai

gambaran tentang diri orang lain. Beberapa psikolog

membedakan konsep diri ini ke dalam: Konsep diri

sesungguhnya dan Konsep diri yang ideal (cara yang

dicita-citakan untuk melihat dirinya sendiri),

d. Faktor Psikologis

Pilihan barang yang dibeli oleh seseorang lebih lanjut dipengaruhi

oleh empat faktor psikologis yaitu:

1) Motivasi

Kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan individu

mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tadi.

2) Persepsi

Proses yang dilalui individu dalam memilih, mengorganisasikan,

dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran

yang berarti mengenai dunia.

3) Pengetahuan

Perubahan dalam tingkah laku individu yang muncul dari

4) Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seeorang

mengenai sesuatu, sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan,

dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide

yang relatif konsisten.

2. Proses Keputusan Pembelian

Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan

untuk membeli, dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses

pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan pembeli saja

menurut Lamb, Hair dan Mcdaniel (2002: 142) adalah:

a. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana

pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan

merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang

diinginkannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen

akan segera memahami adanya kebutuhan yag belum perlu segera

dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta

kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi.

b. Pencarian Informasi (Information Seacrh)

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih

banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan

jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Kosumen

dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain:

1) Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber Kormersial: Man, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.

3) Sumber Publik: media massa, organisasi penilai konsumen.

4) Sumber Pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk.

c. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternaitves)

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam

perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari

pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, informasi)

maupun resiko keliru dalam pemilihan.

d. Keputusan Membeli (Purchase)

Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba saatnya

bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau

tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli,

maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang

menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas,

waktu pembelian, dan cara pembayarannya.

e. Tingkah Laku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavior)

Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen

rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli

memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena

mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena

tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran.

3. Tahap-tahap Siklus Pembelian

Tiap kali konsumen membeli, konsumen akan mengalami yang

biasa kita sebut siklus pembelian. Griffin (1995:19) menyatakan ada lima

tahap siklus pembelian kembali:

a. Kesadaran (Awareness)

Langkah pertama dalam kesetian dimulai dimana pelanggan

mengetahui akan produk atau jasa dari perusahaan tersebut.

Pemberitahuan ini bisa melalui iklan, jasa pos, media cetak,

informasi dari orang lain , komunikasi, dan kegiatan pemasaran.

Pada tahap ini, pelanggan potensial mengetahui akan keberadaan

perusahaan, namun terdapat sedikit janji. Hal ini dapat menyebabkan

perusahaan lain mencari pelanggan sebelum berperusahaan semula

memulai kegiatan.

b. Pembelian Awal (Initial Purchase)

Pembelian pertama kali adalah langkah yang penting dalam

kemampuan untuk memelihara kesetian. Pertama pembelian adalah

pembelian percobaan dan perusahaan dapat mempegaruhi pelanggan

secara positif ataupun negatif dengan produk, karyawan, jasa dan

perusahaan mendapat kesempatan untuk sungguh-sungguh memulai

memelihara pelanggan yang setia.

c. Penilaian Setelah Membeli (Post Purchase Evaluation)

Setelah pembelian terjadi, pelanggan secara sadar atau tidak sadar

mengevaluasi transaksi. Jika pelanggan puas atau tidak cukup puas

akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain.

d. Keputusan untuk Membeli Kembali (Decision To Purchase)

Komitmen untuk pembelian kembali adalah sikap yang paling

penting dalam membangun kesetiaan bahkan lebih penting dari

kepuasan. Keputusan untuk membeli kembali adalah langkah alami

ketika pelanggan merasa memiliki perasaan emosional yag kuat

terhadap produk atau jasa tersebut. Salah satu cara untuk

mendapatkan keputusan pelanggan dalam membeli kembali adalah

dengan menetapkan gagasan pada pikiran pelanggan bahwa dengan

berpindah keperusahaan lain akan memakan biaya pada pelanggan.

e. Pembelian Kembali (Repurchase)

Langkah terakhir dalam tahap ini adalah pembelian kembali. Hal

dasar yang harus diperhatikan dalam kesetiaan pelanggan adalah

harus membeli lagi dan pada perusahaan yang sama. Pelanggan yang

benar-benar loyal akan menolak persaingan dan akan membeli

kembali dari perusahaan yang sama dimana sewaktu-waktu akan

Dokumen terkait