• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian; studi kasus pada Alfa mart Rempoa Sandratex

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian; studi kasus pada Alfa mart Rempoa Sandratex"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : SURONO NIM: 203081001883

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : SURONO NIM: 203081001883

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Yahya Hamja, MM Suhendra, S. Ag., MM

NIP. 19490602 1978 03 1 001 NIP. 19711206 2003 12 1 001

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

Hari ini, Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Surono NIM: 203081001883 dengan

Judul Skripsi “ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI

DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)”. Memperhatikan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Maret 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Suhendra, S.Ag., MM Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA

(4)

Hari ini, Kamis Tanggal Enam Belas Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Uji Skripsi atas nama Surono NIM: 203081001883 dengan Judul

Skripsi “ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hari ini, Kamis Tanggal Enam Belas Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Uji Skripsi atas nama Surono NIM: 203081001883 dengan Judul

Skripsi “ANALSIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN

PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)”. Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Desember 2010 Jakarta, 16 Desember 2010

(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Surono

2. Tempat Tanggal Lahir : Bantul, 08 Agustus 1971

3. Alamat : Bukit Cikasungka Blok ADF 16/31

RT. 03/09 Cikasungka Solear, Tangerang

4. Nomor Telepon : (021) 97779605

5. Status : Menikah

6. Agama : Islam

7. Kewarganegaraan : Indonesia

B. Data Pendidikan Formal

1. 1977 – 1978 : TK ABA Aisyah Ringin Harjo.

2. 1978 – 1984 : SD Muhammadiyah Bantul.

3. 1984 – 1987 : MTsN Bantul.

4. 1987 – 1990 : STM 2 Yogyakarta.

5. 2003 – 2010 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Data Keluarga

1. Ayah : Suwito Utomo

2. Ibu : Sarjiyem.

3. Isteri : Rosmalena.

4. Anak : Rais, Rahmat, dan Ridwan.

(6)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE EFFECT OF PRICING, LOCATION AND PROMOTION OF PURCHASING DECISIONS

(Studies in Alfa Mart Rempoa Sandratex)

Name: Surono NIM: 203081001883

This study aims to analyze the effect of pricing, location and promotion of their purchasing decisions. Data used in this study are primary data collected from the questionnaire to 60 consumers on the Alfa Mart Rempoa Sandratex. With the technique of sampling using convenience sampling. The method of data processing using multiple linear regression method.

From this research we can know that variable pricing, location and promotion influence on purchase decisions. This is indicated by the value of Adjusted R Square of 63%, while the rest 37% influenced by other variables that are not known.

In this research, also known as partial variable pricing, location and promotion variables significantly influence the purchase decision. While simultaneously variable pricing, location and promotion variables significantly influence the purchase decision.

(7)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH PENETAPAN HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

(Studi Pada Alfa Mart Rempoa Sandratex)

Nama : Surono

NIM : 203081001883

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada 60 konsumen pada Alfa Mart Rempoa Sandratex. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Convenience Sampling. Metode pengolahan data menggunakan metode regresi linear berganda.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel penetapan harga, lokasi dan promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Adjusted R Square sebesar 63%, sedangkan sisanya sebesar 37% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui.

Dalam penelitian ini juga diketahui secara parsial variabel penetapan harga, lokasi dan promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Sedangkan secara simultan variabel penetapan harga, lokasi dan promosi berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian.

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puja dan puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah

SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya, shalawat serta salam kepada Nabi Besar

Muhammad SAW sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan

apa yang saya harapkan.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat yang ditetapkan

dalam rangka mengakhiri studi pada jenjang Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, saya tidak lupa menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah mendukung

dalam penyusunan skripsi saya ini, antara lain kepada:

1. Skripsi ini dipersembahkan kepada almarhum kedua orang tua saya yang telah

mengasuh, membesarkan dan mendidik hingga seperti saat ini.

2. Isteri ku tercinta, anak-anak ku Rais, Rahmat, dan Ridwan yang membuat

semangat, dorongan doa kepada saya.

3. Ante, Mas Pri, Gaek yang telah memberikan semangat dorongan, doa dan

dukungan baik moril maupun material kepada saya.

4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis.

5. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah

(9)

6. Bapak Suhendra, S.Ag., MM., selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan

penuh keikhlasan.

7. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni.MM., Bapak Herni Ali, SE., MM, Ibu

Rahmawati.SE.,MM., Bapak Indoyama Nasarudin,SE, MAB., dan seluruh

dosen yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu nama nya yang memiliki peran yang sangat besar bagi

saya dalam proses perkuliahan.

8. Seluruh staf Akademik Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah bekerja

dengan baik melayani para mahasiswa, semoga amalnya diterima Allah SWT.

9. Seluruh staf dan pelanggan Alfa Mart Rempoa Sandratex yang telah membantu

saya.

10. Firmansyah.SE., Rully Eka Sapurta, SE., Soib Yulianto, SE., Heru Agus, SE.,

Heri Susanto, Komsiah, SE., Anggaraini, SE., dan Kawan-kawan angkatan

2003 yang sama-sama berjuang dan memberikan semangat sehingga

tersusunnya skripsi. Terus berjuang sampai tetes darah penghabisan..!

11. Sahabat terbaikku Hendrik, yang telah banyak membantu, selalu memberikan

dukungan dan sudah menjadi pendorong/motivasi semangat saya dalam

penyelesaian skripsi

12. Buat seluruh karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah membantu

saya terima kasih ya atas dukungannya.

(10)

Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati saya mohon maaf dan berharap

skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berharap skripsi

yang saya susun ini menjadi suatu karya yang baik serta menjadi suatu

persembahan terbaik bagi para dosen-dosen dan teman-teman yang berada di

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis.

Demikianlah kata pengantar dari saya dan sebagai suatu introspeksi diri,

saya mohon maaf atas kekurangan dan kesalahannya. Dan kekurangan hanya

terdapat pada diri saya, karena kebenaran sejati hanya milik Allah SWT saya

ucapkan terima kasih.

Jakarta, 09 Desember 2010

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan Skipsi ... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skipsi ... iii

Daftar Riwayat Hidup ... iv

Abstrack ... v

Abstrak ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Lampiran ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Serta Bauran Dari Pemasaran ... 7

1. Pengertian Pemasaran ... 7

2. Bauran Pemasaran ... 9

(12)

C. Harga ... 20

D. Lokasi ... 24

E. Promosi ... 27

F. Keputusan Pembelian ... 32

G. Penelitian Terdahulu ... 42

H. Kerangka Pemikiran ... 42

I. Hipotesis ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 46

B. Metode Penentuan Sampel ... 46

C. Metode Pengumpulan Data ... 46

1. Data Primer (Primary Data) ... 46

2. Data Sekunder (Secondary Data) ... 48

D. Metode Analisis ... 49

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Reliabilitas ... 49

3. Uji Asumsi Klasik ... 50

4. Uji Hipotesis ... 52

E. Operasionalisasi Variabel ... 55

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 57

B. Karakteristik Responden ... 58

(13)

1. Hasil Uji Validitas ... 60

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 62

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 63

a. Hasil Uji Multikolinearitas ... 63

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 63

c. Hasil Uji Normalitas ... 64

4. Hasil Uji Hipotesis ... 65

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 65

b. Hasil Uji t ... 66

c. Hasil Uji F ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 70

B. Implikasi ... 70

C. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Operasionalisasi Variabel 56

4.1 Perkiraan Biaya Investasi Awal Untuk Memiliki

Frenchise Alfa mart 58

4.2 Hasil Uji Deskripsi responden Berdasarkan

Jenis Kelamin 58

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Jenjang Pendidikan 59

4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan

Pekerjaan 60

4.5 Hasil Uji Validitas 61

4.6 Hasil Uji Reliabilitas 62

4.7 Hasil Uji Multikolinearitas 63

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi 66

4.9 Hasil Uji t 67

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Tingkah Laku Konsumen 33

2.2 Kerangka Pemikiran 44

4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas 64

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Kuesioner 74

2 Jawaban Responden 79

3 Karaktersitik Responden 90

4 Distribusi Frekuensi Pernyataan Penetapan Harga (X1) 91

5 Uji Validitas dan Reliabilitas Penetapan Harga (X1) 93

6 Distribusi Frekuensi Pernyataan Lokasi (X2) 94

7 Uji Validitas dan Reliabilitas Lokasi (X2) 95

8 Distribusi Frekuensi Pernyataan Promosi (X3) 96

9 Uji Validitas dan Reliabilitas Promosi (X3) 98

10 Distribusi Frekuensi Pernyataan Keputusan Pembelian (Y) 99

11 Uji Validitas dan Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y) 102

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memperoleh perhatian, permintaan atau konsumsi yang dapat memenuhi

kebutuhan atau kepuasan. Untuk memperlancar arus produk dari produsen ke

konsumen. Distribusi adalah kegiatan penyaluran barang dari produsen ke

konsumen, memilih saluran distribusi merupakan masalah yang sangat

penting karena kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi dapat

memperlambat atau menghambat kelancaran proses penyaluran barang.

Minimarket Alfa Mart adalah salah satu sarana saluran distribusi yang

bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen, yaitu dimana fungsi dari

Minimarket Alfa Mart itu sendiri adalah menyediakan kebutuhan

masyarakat. Untuk itu Minimarket Alfa Mart dapat bergerak sebagai usaha

ritel yang dapat membenahi diri untuk selalu berusaha memberikan pelayanan

yang terbaik bagi konsumennya, dimana dengan pelayanan ini maka para

konsumen akan merasa terpuaskan, secara otomatis akan ada kesan yang

positif dari benak konsumen sehingga ada harapan bagi perusahaan akan

kembalinya mereka untuk berbelanja kembali.

Dengan kembalinya mereka untuk berbelanja maka dapat diartikan

konsumen tersebut mempunyai persepsi yang positif tentang Minimarket Alfa

(18)

Management Minimarket Alfa Mart yaitu di sini sebagai wadah yang

berfungsi sebagai saluran distribusi, yaitu dengan memperhatikan

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian diantaranya adalah:

produk yang berkualitas, strategi penetapan harga, lokasi yang mudah

dijangkau, promosi yang baik, keamanan dan kenyaman, citra dan lain-lain.

Dalam pengelolaannya Minimarket Alfa Mart terus berusaha untuk

menampilkan bentuk pelayan yang terbaik untuk meningkatkan image

Minimarket Alfa Mart dimata konsumen. Harga yang terjangkau, pelayanan

yang memuaskan, penempatan barang yang tepat, lokasi yang strategis,

tempat parkir yang luas dan gratis, karyawan yang ramah dan promosi yang

gencar serta adanya undian-undian berhadiah semua ini adalah faktor-faktor

yang dapat menarik konsumen untuk berbelanja.

Kebijakan pemasaran yang diterapkan Minimarket Alfa Mart harus

menekankan pemberian pelayanan yang memuaskan pada konsumen atau

anggota, melalui kegiatan dan strategi pemasaran yang terpadu. Dalam rangka

memberikan dan memenuhi kepuasaan anggota, Minimarket Alfa Mart perlu

melakukan usaha pembinaan langganannya/pasarnya melalui pengarahan

tindakan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan ciri atau sifat para

pembeli tersebut. Selain itu juga perlu melakukan strategi penentuan harga

yang sangat berguna bagi Minimarket Alfa Mart itu sendiri, yang akan

memberi peluang khususnya untuk mendorong keputusan pembelian.

Alasan dari pemilihan judul yang berkaitan dengan penetapan harga,

(19)

konsumen, pesaing dan pemasok akan menarik perhatian bagi pemerintah

untuk ikut campur tangan.. Barang dan jasa dapat ditentukan pada tingkat

harga berapa masyarakat sanggup membeli dan bagaimana langkah yang

dilakukan bagi Minimarket Alfa Mart dalam menentukan harga tersebut

mampu menutupi biaya yang telah dikeluarkan, disamping dapat memberikan

kontribusi keuntungan yang dicapai sehingga menjadi jelas arah dan sasaran

yang akan dituju dengan demikian keputusan pembelian konsumen dapat

berjalan dengan baik. Umumnya konsumen akan tertarik membeli sebuah

produk setelah melihat dan mempertimbangkan harganya. Dalam menentukan

harga bagi tersebut harus membuat analisis yang tepat yang akan mendorong

konsumen untuk melakukan pembelian.

Peranan lokasi dalam menyalurkan suatu barang dan jasa kepasar adalah

penting bagi suatu Minimarket Alfa Mart karena bagaimanapun baik mutu

maupun rendahnya harga barang yang dihasilkan bila lokasi yang ditetapkan

kurang tepat sasaran maka perusahaan tidak akan mencapai tujuan yang

efektif dan efisien. Untuk itu Minimarket Alfa Mart harus mampu

menentukan lokasi yang strategis dan tepat, sehingga diharapkan sebagai

salah satu pendorong konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Sedangkan promosi secara umumnya harus menciptakan hubungan

dengan konsumen. Promosi penjualan harus membantu memperkuat posisi

perusahaan dan menciptakan keterkaitan jangka panjang dengan konsumen

dan jauh lebih banyak mengenal produk yang ditawarkan. Selain itu guna dari

(20)

diketahui pelanggan dengan memperhatikan hubungan masyarakat yang dapat

membangun citra Minimarket Alfa Mart dimata konsumen.

Dari segi produk juga harus memperhatikan kualitasnya, tetapi dalam

penelitian ini penulis tidak membahas dari segi produk, dikarenakan

penelitian yang dilakukan bergerak dibidang jasa sehingga strategi produk

atau kualitas produk tidak diikutsertakan.

Strategi-strategi di atas merupakan ide atau buah fikir para pemasar yang

selalu berinovasi dalam meningkatkan keputusan pembelian. Oleh karena itu

Minimarket Alfamat sebagai sarana yang menyediakan kebutuhan atau

perlengkapan sehari-hari bagi seluruh masyarakat sekitar.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk menulis dan

membahas lebih lanjut mengenai “Analisis Pengaruh Penetapan Harga, Lokasi, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Minimarket Alfa Mart Rempoa Sandratex)”.

B. Perumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang tersebut, penyusun merumuskan

dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah penetapan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian?

2. Apakah lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian?

3. Apakah promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian?

(21)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris tentang:

a. Pengaruh penetapan harga terhadap keputusan pembelian.

b. Pengaruh lokasi terhadap keputusan pembelian.

c. Pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian.

d. Pengaruh penetapan harga, lokasi, dan promosi terhadap keputusan

pembelian.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak,

diantaranya:

a. Bagi Penulis

Memperluas informasi serta menambah wawasan dan sebagai dasar

perbandingan teori yang diperoleh selama perkuliahan yang dapat

diterapkan untuk menganalisa permasalahan yang penulis teliti.

Dalam hal ini analisis pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi

terhadap keputusan pembelian pada Minimarket Alfa Mart.

b. Bagi Civitas Akademisi

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi proses belajar

(22)

c. Bagi Masyarakat

Penelitian ini memberikan gambaran tentang penetapan harga, lokasi

dan promosi yang diharapkan memberikan sumbangan pada

khasanah ilmu pengetahuan.

d. Bagi Minimarket Alfa Mart

Penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang berguna bagi

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Umum Serta Bauran Dari Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi terpendek

pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”.

Pemasaran merupakan suatu hal kegiatan yang penting untuk dilakukan

oleh setiap perusahaan, karena pamasaran adalah ujung tombak

kesuksesan dari suatu perusahaan. Dalam kegiatan pemasaran dapat

membantu proses konsentrasi dalam mengembangkan segala sumber daya

guna suatu peningkatan penjualan produk.

Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses

untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada

pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya (Kotler, 2007:6).

Menurut Joseph dkk, pemasaran adalah suatu aktivitas yang

bertujuan yang mencapai sasaran perusahaan dilakukan dengan cara

mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran

barang serta jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari

(24)

Setelah melihat berbagai persepsi dari definisi pemasaran di atas,

maka kita dapat melihat bahwa tidak terdapat suatu perbedaan persepsi

mengenai apa yang dimaksud dengan istilah pemasaran. Seiring dengan

perkembangan dalam perekonomian masyarakat, telah terjadi perubahan

dalam sikap atau paham tentang bagaimana kegiatan pemasaran

seharusnya dilaksanakan. Kegiatan pemasaran telah berkembang dari

kegiatan distribusi dan penjualan yang berorientasi pada produk menjadi

suatu falsafah yang lebih berorientasi kepada konsumen dimana falsafah

tersebut dilandasi dengan suatu sikap atau paham yang menyatakan

pemuasan kebutuhan konsumen (pembeli) adalah syarat mencapai tujuan

perusahaan. Falsafah tersebut kini telah menjadi pedoman bagi kegiatan

pemasaran yang berlandaskan pada suatu konsep yang jelas berkenaan

dengan pemasaran yang tanggap dan bertanggung jawab yang disebut

dengan konsep pemasaran. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:5),

konsep tersebut didefinisikan sebagai berikut:

Konsep pemasaran adalah suatu konsep yang berorientasi pada

konsumen yakni bahwa seluruh kebutuhan dan keinginan konsumen

merupakan prioritas utama bagi perusahaan. Konsep ini menunjukkan

bahwa tugas utama perusahaan adalah pemenuhan keinginan konsumen

yang menjadi sasaran penjualan karena itu segala perencanaan,

kebijaksanaan dan kegiatan perusahaan harus didasarkan pada kebutuhan

dan keinginan pembeli. Berhasil tidaknya pada pencapaian sasaran

(25)

kemampuan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar

perusahaan dapat berjalan lancar.

2. Bauran Pemasaran

Tujuan manajemen pemasaran yang paling utama meliputi

tercapainya target penjualan, meraih pangsa pasar, menaikkan tingkat

perutmbuhan penjualan, melakukan penetrasi pasar, mendapatkan

rentabilitas, meraih citra dan reputasi pasar, melaksanakan

pertanggungjawaban sosial, dan mecari inovasi-inovasi baru. Untuk

melaksanakan pertanggangjawaban sosial, dan mencari inovasi-inovasi

baru. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan alokasi sumber-sumber daya

organisasi. Segenap kombinasi kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut

dinamakan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi perencanaan

produk, penetapan harga, distribusi fisik, manajemen saluran distribusi,

dan promosi.

a. Produk

Menurut Kotler (2000:231), produk merupakan segala sesuatu yang

dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan

atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan

pasarnya, yang dimaksud dengan produk dalam kaitan ini adalah

seperangkat sifat-sifat yang nyata dan tidak nyata yang meliputi

bahan-bahan yang dipergunakan, mutu, harga, kemasan, warna, merek, jasa,

(26)

Menurut Sunarto (2004:134), ada lima hal yang harus diperhatikan

dalam pengembangan produk, sehingga dapat menstimuli konsumen

untuk melakukan pembelian. Kelima hal tersebut antara lain:

1) Atribut Produk

Pengembangan suatu produk atau jasa melibatkkan penentuan

manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dalam

bentuk atribut produk seperti kualitas, fitur, dan rancangan.

a. Kualitas produk berarti kualitas kerja atau kemampuan produk

untuk melaksanakan fungsinya. Perusahaan memilih tingkat

kualitas yang sesuai dengan kebutuhan pasar sasaran dan tingkat

kualitas produk pesaing.

b. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan

dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang

memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah

salah satu cara paling efektif untuk bersaing.

c. Rancangan dapat menjadi salah satu senjata bersaing yang

ampuh bagi perusahaan. Rancangan lebih dari sekedar kulit,

tetapi bagaimana mencapai rancangan produk yang member

kontribusi pada kegunaan suatu produk begitu juga

penampilannya.

2) Pemberian merek (branding)

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain,

(27)

diharapkan dapat memberikan identitas dan membedakannya dari

penawaran produk pesaing (Kotler, 2000:236). Nama merek

membantu konsumen untuk mengidentifikasikan produk yang

mungkin menguntungkan mereka. Suatu merek menyampaikan enam

makna, yaitu: atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian, dan

pemakai. Pemberian merek juga memberikan keuntungan kepada

penjual dan membantu penjual untuk melakukan segmentasi pasar.

3) Pengemasan

Desain dan pengemasan (packaging) merupakan proses yang

berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container)

dan pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan penggunaan

kemasan meliputi: (1) sebagai pelindung isi (protection), (2) untuk

memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), (3)

memberikan daya tarik (promotion), (5) sebagai identitas (image)

produk, misalnya berkesan kokoh/awet, lembut, atau mewah, (6)

informasi (labeling), dan (7) sebagai cermin inovasi produk.

4) Pemberian label

Label memiliki beberapa fungsi, antara lain:

a. Label mengidentifikasikan produk atau merek.

b. Lebel menggambarkan beberapa hal mengenai produk:

perusahaan yang membuat, dimana dibuat, isinya, bagaimana

(28)

c. Lebel mempromosikan produk melalui angka gambar yang

menarik. Dewasa ini, label turut pula menyertakan keterangan

harga, masa kadaluarsa, dan kandungan gizi yang terkandung di

dalam produk.

5) Jasa pendukung produk

Penawaran perusahaan kepada pasar biasanya meliputi beberapa

jenis jasa, yang dapat menjadi bagian dari penawaran total.

Perusahaan menggunakan jasa prndukung produk sebagai alat untuk

memperoleh keunggulan konpetitif. Perusahaan harus merancang

produk dan jasa pendukungnya untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan secara menguntungkan.

Suatu produk mungkin merupakan barang yang nyata, jasa, tempat,

orang, atau ide. Para konsumen pada kenyataannya membeli lebih dari

sekedar sifat-sifat fisik yang melekat pada barang tersebut. Mereka

membeli pemuas kebutuhan dalam bentuk manfaat produk yang

dibelinya (Sastradipoera, 2003:65).

Menurut Paul dan Olson (2002:198), mendeskripsikan tujuh

karakteristik yanga harus dimiliki sebuah produk baru agar sukses

dalam menjaring pelanggan. Ketujuh faktor tersebut anatara lain:

1. Compability, adalah derajat kekonsistenan produk terhadap berbagai

kebutuhan konsumen yang berbeda-beda.

2. Trialability, dapat dicoba sehingga konsumen dapat mengetahui dan

(29)

3. Observability, kemampuan produk untuk dapat dilihat dan dirasakan

oleh orang lain.

4. Speed, adalah seberapa cepat keungulan dari produk dapat dirasakan

oleh konsumen.

5. Simplicity, adalah kemudahan produk untuk dimengerti dan

digunakan.

6. Competitive adventages, adalah memiliki keunggulan bersaing

dalam hal kelas, bentuk, dan merek.

7. Product simboly, adalah bagaimana tingkat kepentingan produk atau

merek bagi konsumen.

b. Harga

Harga menurut Joseph, (2002:246), adalah “….which is given

upon an exchange to acquire goods or service” (apa yang diberikan

sebagai alat tukar untuk mendapatkan barang atau jasa). Sedangkan

Kotler (2000:278), mendefinisikan harga sebagai sejumlah uang yang

dibayarkan atas barang dan jasa atau jumlah nilai yang konsumen

tukarkan dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau

menggunakan barang atau jasa.

Penetapan harga (pricing) meliputi kebijaksanaan manajemen

untuk menentukan jumlah uang yang akan dibebankan kepada para

konsumen dan perantara bagi produk yang dihasilkan perusahaan.

(30)

yang perlu disesuaikan, tergantung pada sifat khas penawaran kepada

pembeli.

Menurut Tjiptono (2002:67), mengemukakan bahwa harga dapat

ditetapkan dengan berbasis pada permintaan. Metode ini menekankan

pada faktor-faktor yang didasarkan pada berbagai pertimbangan antara

lain: (1) kemampuan pelanggan untuk membeli (daya beli), (2)

kemauan pelanggan untuk membeli, (3) posisi suatu produk dalam gaya

hidup pelanggan, (4) manfaat yang diberikan produk tersebut kepada

pelanggan, (5) harga produk-produk subsitusi, (6) sifat persaingan non

harga, (7) perilaku konsumen secara umum, dan (8) segmen-segmen

dalam pasar.

Terkadang perusahaan melakukan penyesuaian-penyesuaian

khusus terhadap harga dalam bentuk diskon, allowance, dan

penyesuaian geografis.

1) Diskon, merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual

kepada pembeli sebagai penghargaan dari aktivitas tertentu dari

pembeli yang menyenangkan bagi penjual.

2) Allowance, merupakan pengurangan dari harga menurut daftar (list

price) kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu

yang dilakukan pembeli.

3) Penyesuaian geografis, merupakan penyesuaian terhadap harga yang

dilakukan oleh produsen sehubungan dengan biaya transportasi

(31)

Menurut Boyd, (2000:219), harga mempengaruhi tingkat

permintaan. Sebagian besar konsumen mencari produk pengganti yang

lebih murah, misalnya dengan beralih ke merek lain. Salah satu aplikasi

prinsip perilaku konsumen yang utama dalam hal penetapan harga

adalah memprediksikan dampak perubahan harga terhadap konsumen.

Yaitu, bagaimana para konsumen akan bereaksi apabila perusahaan

menaikkan atau menurunkan harga produknya. Harga sebuah produk

atau jasa merupakan faktor penentu utama permintaan pasar. Konsumen

sangat tergantung pada harga sebagai indicator kualitas sebuah produk

terutama pada saat mereka harus membuat keputusan membeli

sedangkan informasi yang dimiliki tidak lengkap.

Menurut Tjiptono (2002:73), harga memiliki dua peranan utama

dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu (1) peranan

alokasi dari harga yang membantu para pembeli memutuskan cara

memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan

berdasarkan daya belinya, dan (2) peranan informasi dari harga yang

mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas.

c. Tempat (Place)

Tempat merupakan unsur yang penting bagi perusahaan dimana

perusahaan melakukan kegiatan usahanya. Definisi tempat menurut

Saladin (2002:107), merupakan seperangkat lembaga yang melakukan

semua kegiatan (fungsi) yang digunakan untuk menyalurkan produk

(32)

Tempat meliputi masalah membawa produk yang tepat ke pasar

sasaran seperti barang dan jasa bergerak ke tangan konsumen melalui

saluran distribusi. Jadi dapat didefinisikan bahwa tempat merupakan

seperangkat lembaga yang dipergunakan oleh perusahaan dalam

pemindahan kepemilikan dari produsen ke tangan konsumen.

Menurut Simamora (2001:36) tempat diartikan sebagai berikut:

”Bagi produsen tempat adalah bagaimana mendekatkan produk kepada konsumen agar tersedia dalam tempat dan jumlah yang tepat, sedangkan bagi konsumen, tempat adalah kenyamanan atau kemudahan untuk memperoleh produk”.

Fungsi saluran distribusi atau tempat menurut Saladin (2002:108),

yaitu:

1. Penelitian (research), yaitu pengumpulan informasi penting untuk

perencanaan dan melancarkan pertukaran.

2. Promosi (promotional), yaitu pengembangan dan penyebaran

komunikasi pemasaran.

3. Kontak (contact), yaitu mencari dan menjalin hubungan dengan

calon pembeli.

4. Penyesuaian (matching), yaitu mempertemukan penawaran sesuai

dengan permintaan pembeli.

5. Negosiasi (negotiation), yaitu usaha untuk mencapai persetujuan

akhir.

6. Distrubusi fisik (physical distribution), yaitu transportasi dan

(33)

7. Pembiayaan (financing), yaitu permintaan dan penyebaran dana

untuk menutup biaya dari saluran pemasaran tersebut.

8. Pengambilan resiko (risk taking), yaitu perkiraan mengenai resiko

sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Dari penjelasan di atas maka tempat meliputi masalah membawa

produk yang tepat ke pasar sasaran seperti barang dan jasa, bergerak ke

tangan konsumen melalui tempat atau saluran distribusi.

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh

perusahaan terhadap konsumen dan perantara, dengan tujuan

menyampaikan informasi yang bersifat memberitahukan, membujuk

dan mengingatkan kembali akan segala sesuatu mengenai produk yang

dihasilkan atau dipasarkan.

Namun Alma (2000:234), menyarankan tambahan 3 P untuk

bauran pemasaran, yang terdiri dari:

e. Orang (People)

Berarti orang yang melayani ataupun yang merencanakan

pelayanan terhadap para konsumen. Karena sebagian besar jasa dilayani

oleh orang, maka orang tersebut perlu diseleksi, dilatih, dimotivasi

sehingga memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

f. Bukti fisik (Physical Evidence)

Berarti konsumen akan melihat keadaan nyata dari benda-benda

(34)

akan memperhatikan bangunan, interior, peralatan, perabot, bahkan

sampai ke pakaian seragam karyawan.

g. Proses

Proses ini terjadi diluar pandangan konsumen. Konsumen tidak

mengetahui bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang ia

terima harus memuaskan. Misalnya proses pemberian jasa yang

dilakukan oleh perusahaan berupa jasa dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas, maka dapat ketahui bahwa bauran pemasaran

atau marketing mix terdiri atas barang (produk, price, place, promotion) dan

jasa (people, phsical evidence, proses) dimana bauran tersebut berguna untuk

diaplikasikan dalam sistem pemasaran suatu perusahaan.

B. Retail

Perdagangan eceran atau saat ini biasa disebut sebagai perdagangn

retail ataupun bisnis retail merupakan kegiatan usaha yang menjual baik

berupa barang ataupun jasa kepada konsumen baik untuk keperluan sendiri,

keluarga maupun rumah tangga. Peritel atau retailer merupakan mata rantai

dalam proses distribusi.

1. Potensi Omzet Bisnis Retail

Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar juga jumlah barang

dan jasa yang dibutuhkan, baik itu kebutuhan pribadi maupun kebutuhan

rumah tangga, selain kebutuhan pangan seperti beras, makanan siap saji

(35)

seperti salon, laundry, bengkel, penginapan, dan lainnya (Hendri Ma’ruf,

2005:23).

2. Pertumbuhan Pasar Retail

Pasar retail terus tumbuh dan berkembang merupakan dampak dari

berbagai bidang, diantaranya adalah : (Hendri Ma’ruf,2005:23)

a. Demografi

Jumlah penduduk yang meningkat menyebabkan jumlah barang dan

jasa juga ikut mengalami peningkatan. Komposisi penduduk

menurut usia yang berubah, misalnnya karena harapan hidup yang

meningkat. Membuat ragam produk pun mengikuti, baik dalam

jumlah maupun jenis.

b. Sosial dan Budaya

Masyarakat yang semakin aktif dalam kehidupan sosial mereka akan

meningkatkan pengadaaan baik barang maupun jasa dalam

memenuhi kebutuhan kegiatan mereka, sedangkan budaya yang

dipengaruhi oleh agama misalnya, akan menimbulkan adanya

permintaan barang maupun jasa yang dibutuhkan oleh kegiatan

dalam budaya maupun keagamaan.

c. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi merupakan suatu celah bagi produsen agar

mampu menawarkan produknya kepada konsumen dengan tampilan

(36)

d. Globalisasi

Gaya hidup merupakan suatu aspek kehidupan masyarakat yang

dipengaruhi oleh faktor ini. Sehingga permintaan serta keinginan

masyarakat cenderung semakin bertambah dan semakin beragam.

e. Infrastruktur

Infrastruktur yang berkembang akan menjadi kesempatan

tumbuhnya pasar ritel. Ketika infrastruktur telah semakin maju pada

tiap daerah, maka hal tersebut akan memudahkan produsen untuk

memenuhi permintaan para konsumen.

f. Hukum

Hukum juga merupakan bidang yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan pasar ritel, baik itu hukum maupun peraturan yang

menghambat seperti ditutupnya kabupaten dan kota diluar kota-kota

utama sebagai wilayah operasional peritel terbesar.

C. Harga

Harga adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang menghasilkan

biaya. Harga adalah unsur bauran pemasaran yang paling mudah disesuaikan;

ciri-ciri produk, saluran bahkan promosi membutuhkan lebih banyak waktu.

Harga juga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan

tersebut kepada pasar tentang produk dan mereknya (Kotler 2005: 139).

Isman Pepadri (2002) harga adalah sejumlah uang yang ditentukan

(37)

sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan

konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan

keputusan pembelian.

Harga adalah Sejumlah uang dibebankan atau suatu produk jasa,

jumlah dari nilai yang ditukar konsumen. Atau karena memiliki dan

menggunakan produk dan jasa tersebut (Kotler dan Amstrong 2001:439)

1. Menentukan Kebijakan Penetapan Harga (Kotler 2005:142).

a. Memilih tujuan penetapan harga

Pertama-tama perusahaan tersebut memutuskan dimana ingin

memposisikan tawaran pasarnya. Makin jelas tujuan suatu

perusahaan, makin mudah menetapkan harga.

b. Menentukan permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaaan yang berbeda

dan karena itu mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan

pemasaran suatu perusahaan.

c. Memperkirakan biaya

Permintaan menentukan batas harga yang tertinggi yang dapat

dikenakan perusahaan untuk produknya. Biaya menentukan batas

terendahnya.

d. Menganalisa biaya, harga dan tawaran pesaing

Adanya kemungkinan harga yang ditentukan permintaaan pasar dan

biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan

(38)

e. Memilih metode penetapan harga

Dengan adanya ketiga C- jadwal permintaan pelanggan (customer’s

demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing

(competitor’s prices)- perusahaan akan siap memilih harga.

f. Memilih harga akhir

Dalam memilih harga akhir ini, perusahaan harus

mempertimbang-kan faktor-faktor tambahan, yang meliputi penetapan harga

spikologis, penetapan harga berbagi laba dan resiko dan kebijakan

penetapan harga perusahaan, dan dampak harga terhadap pihak lain.

Harga adalah “Sejumlah uang dibebankan atau suatu produk jasa, jumlah

dari nilai yang ditukar konsumen. Atau karena memiliki dan

menggunakan produk dan jasa tersebut” (Kotler dan Amstrong 2001:439)

2. Kebijaksanaan Harga Ritailer

Ada beberapa price policy yang dilakukan oleh retailer yaitu sebagai

berikut:

(Buchari Alma 2004:173).

a. Margin Pricing

Adalah penentuan harga penjualan yang dikehendaki tergantung

kepada biaya yang telah dikeluarkan lambat atau cepat peredaran

barang, tingkat bunga yang berlaku, resiko kerusakan dan

(39)

b. Price Lining

Adalah kebijaksanaan harga disini adalah menggolongkan

barang-barang kedalam kelompok yang berharga satuan Rp. 10.000,

Rp. 20.000, Rp. 50.000, dan sebagainya. Mungkin saja

barang-barang yang telah digolongkan tersebut terlalu mahal pun sebagian

terlalu murah.

c. Competitors Price

Untuk memperoleh reputasi sebagai toko yang murah untuk

barang-barang yang dikenal oleh umum.

d. Discount House

Adalah suatu toko eceran yang menjual barang-barang dari merek

yang terkenal, dengan suatu potongan yang menarik, sehingga harga

sesungguhnya lebih rendah dari harga umum.

e. Judgement Pricing

Dasar penetapan harga disini berdasarkan atas kira-kira saja.

Misalnya harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan

sebagai imbalan barang atau jasa yang diperdagangkan dan sesuatu

yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan keinginan

konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam

pengambilan keputusan pembelian disebutkan oleh model

kejarangan barang tersebut.

f. Customary Prices

(40)

g. Odd Prices

Kebijaksanaan harga ini biasanya memasang harga seperti Rp. 2.975

untuk harga seharusnya Rp. 3.000 dengan harga tersebut secara

psikologis konsumen merasa memperoleh untung besar, membayar

Rp. 2.975 daripada Rp. 3.000.

h. Combination Offers

Saat ini banyak kita lihat produsen menjual sisir, minyak rambut dan

cermin diikat dalam satu bentuk paket dengan harga jual Rp. 15.000,

hal seperti itulah yang disebutkan dengan Combination Offer.

D. Lokasi

1. Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi

Fandy Tjiptono (2005: 147), pemilihan lokasi harus

memper-timbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Akses: lokasi mudah dijangkau sarana transportasi umum.

b. Visibilitas: lokasi dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang

norma.

c. Lalu lintas (Traffic): disini ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,

yaitu:

1) Banyaknya orang yang lalu lalang dapat memberikan peluang

terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian seringkali

terjadi spontan, tanpa perencanaan.

(41)

hambatan.

d. Tempat parkir yang luas, nyaman dan aman, baik untuk kendaraan

roda dua maupun roda empat.

e. Ekspansi: tersedianya tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha

dikemudian hari.

f. Lingkungan: daerah sekitar yang mendukung terhadap jasa yang

ditawarkan.

g. Kompetisi: dengan melihat banyaknya pesaing dilokasi tersebut.

h. Peraturan pemerintah: dengan melihat peraturan pemerintah

mengenai penggunaan lokasi tersebut (tatakota, peruntukkan dan

lain-lain).

Selain lokasi, perusahaan juga harus memeperhatikan desain dan

tata letak fasilitas jasa agar dapat memberikan sentuhan tersendiri bagi

calon pembeli.

2. Desain dan Tata Letak Fasilitas

Desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan

pembentukan persepsi pelanggan, karena desain dan tata letak fasilitas

jasa akan berpengaruh pada kualitas jasa yang ditawarkan kepada

pelanggan.

Menurut Fandy Tjiptono (2005:148), faktor-faktor yang

berpengaruh dalam desain fasilitas jasa, yaitu:

a. Sifat dan tujuan organisasi jasa, desain disesuaikan pada peruntukan

(42)

b. Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang dan tempat, setiap

perusahaan jasa yang membutuhkan lokasi fisik untuk mendirikan

fasilitas jasanya perlunya mempertimbangkan sejumlah faktor,

seperti kemampuan finacial, ketersediaan tanah, peraturan

pemerintah berkenaan dengan kepemilikan tanah dan pembebasan

tanah, dan lain-lain.

c. Fleksibilas, desain sebaiknya memperhatikan rencana

pengem-bangan operasionalnya dikemudian hari.

d. Faktor estetis, dalam merancang desain sebaiknya faktor estetis juga

diperhatikan, karena dengan fasilitas jasa yang tertata rapi, menarik

dan estetis akan meningkatkan sikap positif pelanggan terhadap

sikap positif pelanggan terhadap produk/jasa yang ditawarkan.

e. Masyarakat dan lingkungan sekitar, desain inteior sebaiknya juga

memperhatikan kondisi masyarakat sekitar, baik yang berhubungan

dengan masalah sosial, budaya dan lingkungan hidup.

f. Biaya kontruksi dan operasi, biaya konstruksi dipengaruhi oleh

kebutuhan energi ruangan, yang berkaitan dengan perubahan suhu.

Selain desain tata letak fasilitas jasa juga tidak kalah penting

dalam menciptakan persepsi dari konsumen, oleh karena itu perusahaan

jasa perlu mengembangkan pemahaman akan respon pelanggan terhadap

berbagai aspek tata letak fasilitas jasa.

Menurut Fandy Tjiptono (2005: 149), unsur-unsur yang perlu

(43)

a. Pertimbangan/perencanaan spasial: aspek-aspek seperti simetri,

proporsi, tekstur, warna dikombinasikan dan dikembangkan untuk

mendorong respon intelektual maupun emosional dari orang yang

melihatnya, respon inilah yang dipersepsikan sebagai kualitas visual.

b. Perencanaan ruangan: unsur ini mencakup perancangan interior dan

arsitektur, seperti penempatan perabotan dan perlengkapan dalam

ruangan.

c. Perlengkapan/perabotan: perlengkapan/perabotan memiliki beberapa

fungsi. Diantaranya sebagai sarana pelindung barang-barang

berharga berukuran kecil, sebagai barang pajangan, sebagai tanda

penyambutan bagi para pelanggan, dan sebagai sesuatu yang

menunjukan status pemilik atau penggunanya.

d. Tata cahaya: dalam perencanaan tata letak faktor pencahayaan juga

perlu dipertimbangkan.

e. Warna: banyak orang yang menyatakan bahwa warna memiliki

bahasanya sendiri, dimana warna dapat menggerakkan perasaan dan

emosi. Warna juga dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kondisi,

misalnya dengan memberikan kesan rileks dipilih warna yang

lembut.

E. Promosi

(44)

Menurut David Cravens (2003:77) berarti: “Perencanaan, dan

Pengendalian komunikasi dari suatu organisasi kepada para konsumen

dan sasaran lainnya.”

Pengertian promosi yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah

sebagai berikut:

“Promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran

yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang

sifatnya membujuk promosi merupakan suatu proses komunikasi dari

penyampaian amanat atau berita tentang barang atau jasa dari penjual

kepada para pembeli potensial (konsumen)”.

2. Bentuk-bentuk promosi

a. Periklanan

David Cravens mengemukakan bahwa : “Advertising is any

forms of non personal stimulation of demand for a product, service

or selling institution throught direct mail, or a paid medium”.

Pengertian dari advertensi adalah suatu bentuk dorongan yang tidak

bersifat pribadi untuk meningkatkan permintaan atas suatu barang,

jasa, atau lembaga penjualan melalui surat-surat langsung atau

memakai media sebagai bahan perbandingan, Philip Kotler

mengatakan sebagai berikut : “Advertising: any paid torm of non

personal presentation and promotion of ideas, goods, or services by

an identified sponsor”. Pengertian advertensi adalah suatu bentuk

(45)

barang-barang, jasa-jasa atau ide-ide yang dibayar oleh sponsor yang

dikenal. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas maka

advertasi dapat diuraikan sebagai berikut: Advertensi bersifat non

personal, yang berarti bahwa advertensi ditujukan kepada konsumen

dengan menggunakan suatu media, sehingga antara promotor dengan

audience (para pendengar) tidak dapat berdialog dengan langsung.

b. Penjualan Personal

Berikut ini akan penulis kemukakan pengertian penjualan oleh

perorangan dari pendapat beberapa sarjana, antara lain: philip dan

Duncan memberikan definisi sebagai berikut : “Personal selling

involving direct personal contact of the seller or his representative

with the buyer is the oldest and most important method of selling”.

Penjualan oleh perorangan yang mencakup kontak perorangan antara

penjual atau wakilnya dengan pembeli merupakan cara penjualan

yang tertua dan terpenting.

c. Publisitas

Publisitas ini merupakan salah satu cara promosi yang ketiga,

yaitu salah satu kegiatan yang melengkapi metode-metode penjualan

seperti advertensi, promosi penjualan dan penjual oleh perorangan.

d. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan salah satu cara dari promosi yang

keempat, untuk mengetahui pengertian promosi penjualan maka

(46)

sebagai berikut: Pengertian promosi penjualan merupakan kegiatan

pemasaran selain penjualan oleh perorangan, advertensi, dan

publisitas, yang mendorong konsumen untuk membeli dan

mendorong keberhasilan agen penjual, seperti misalnya pajangan,

pertunjukan; eksibisi, demonstrasi serta berbagai usaha penjualan

yang sifatnya tidak terus menerus dan tidak dilaksanakan

secara rutin.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Promosi

Perusahaan harus dapat menentukan bagaimana kombinasi dari

advertensi, penjual perorangan, promosi penjualan dan publisitas yang

paling tepat bagi perusahaannya, meskipun hal ini merupakan suatu

pekerjaan yang sulit karena, tidak diketahuinya secara pasti sampai sejauh

mana advertensi dan alat promosi isinnya dapat membantu mencapai

tingkat yang diharapkan tapi kita harus mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi promosi tersebut yang dapat dibagi dalam: Menurut Basu

Swastha D.H. dan Irawan faktor-faktor yang mempengaruhi efektif

tidaknya promosi antara lain adalah:

a. Besarnya dana yang dipasarkan untuk promosi

b. Sifat pasar

c. Jenis produk yang dipasarkan

(47)

4. Tahap Pengembangan Promosi

Pasar sasaran menuntun keputusan promosi. Strategi promosi

mencakup menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih

saluran komunikasai, anggaran komunikasi, memilih bauran komunikasi,

dan mengevaluasi hasil strategi setiap komponen bauran.

a. Tujuan Komunikasi

Komunikator harus memutuskan respon audiens sasaran yang

diharapkan, respon terakhir tentu saja pembelian dan kepuasaan.

Tujuan komunikasi yang dapat dipilih untuk seluruh program

promosi dan untuk setiap komponen promosi.

b. Merancang Pesan

Merancang pesan yang baik merupakan pesan sederhana dan dapat

diterima audiens. Seluruh komunikasi pemasaran digunakan untuk

informasi dan upaya pendekatan. Setiap pesan melibatkan sponsor

atau nama merek yang pada dasarnya bersifat normatif, dan setiap

pesan secara langsung menganjurkan beberapa perubahan sikap

audiens yang pada dasarnya bersifat persuasif.

c. Memilih Saluran Komunikasi

Komunikator memilih unsur promosi yang akan digunakan saluran

komunikasi: iklan, penjualan personal atau publisitas. Dalam saluran

komunikasi ini ada dua saluran komunikasi yang digunakan,

komunikasi personal, dan komunikasi non personal.

(48)

F. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku

konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen

dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan

melalui sebuah proses di mana proses tersebut merupakan gambaran dari

bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk

mengambil keputusan dalam melakukan pembelian.

“Keterlibatan Konsumen Dan Pembuatan Keputusan Konsumen”

Mowen (2000) mengemukakan bahwa tingkat keterlibatan konsumen dalam

suatu pembelian dipengaruhi oleh kepentingan personal yang dirasakan yang

ditimbulkan oleh stimulus. Dengan perkataan lain, apakah seseorang merasa

terlibat atau tidak terhadap suatu produk ditentukan oleh apakah dia merasa

penting atau tidak dalam pengambilan keputusan pembelian produk.

1. Karakteristik yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Membeli

Kotler (2000 : 161) berpendapat bahwa pembelian konsumen

amat sangat dipengaruhi oleh beberapa karakteristik dan karakteristik

tersebut masih sulit dikendalikan oleh pemasar tetapi mereka harus

(49)

Gambar 2.1

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen

Sumber: Kotler (2000: 161)

Umur dan tahap daur hidup

a. Faktor Budaya

Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan

meyangkut segala aspek dalam kehidupan manusia. Dan pemasar

harus mengetahui peran yang dimainkan oleh:

1) Budaya

Kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, tingkah laku

yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga

dan lembaga penting lainnya.

2) Sub Budaya

Sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama

(50)

3) Kelas Sosial Pembeli

Divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para

anggotanya yang menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku

yang serupa. Menurut basu Swastha dan Irawan (Manajemen

Pemasaran Modern:107) mayarakat kita dapat dikelompokan ke

dalam tiga golongan yaitu:

a) Golongan Atas

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: para pengusaha

kaya dan para pejabat tinggi.

b) Golongan Menengah

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: karyawan intansi

pemerintah, pengusaha menengah.

c) Golongan Rendah

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain : para buruh

pabrik, pegawai rendah, tukan becak, dan pedagang kecil.

Faktor ini adalah penyebab paling mendasar dari keinginan

dan tingkah laku seseorang yang berisi kumpulan-kumpulan

nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang

dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keuarga

dan lembaga penting lainnya.

b. Faktor Sosial

Tingkah laku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh

(51)

1) Kelompok

Dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran

individu atau bersama. Kelompok ini juga mempengaruhi

perilaku seseorang dalam pembeliannya dan sering dijadikan

pedoman oleh konsumen dalan bertingkah laku. Oleh karena itu,

konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik tingkah

laku fisik maupun mentalnya. Kelompok ini contohnya antara

lain : serikat buruh, perkupulan agama, lingkungan tetangga, dan

sebagainya.

2) Keluarga

Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi tingkah laku

pembelian. Keluarga adalah organisasi pembelian yang paling

penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam.

Setiap anggota keluarga memiliki selera dan keinginan yang

berbeda. Perbedaan tersebut tergantung pada kerakteristik

produk dan keluarga. Perilaku pembelian dari sebuah keluarga

juga berubah-ubah sesuai dengan perkembangan tahap di dalam

siklus kehidupan keluarga. Jenis produk yang banyak dibeli

pada masing-masing tahapanya berbeda-beda.

3) Peran dan Status Sosial Konsumen

Posisi setiap individu dalam setiap kelompok dapat ditentukan

(52)

c. Faktor Pribadi

Definisi kepribadian menurut basu Swastha dan Irawan adalah

sebagai pola sifat individu yang dapat menentukan tanggapan untuk

bertingkah laku. Sebenarnya, pengaruh sifat kepribadian konsumen

terhadap pandangan dan perilaku pembeliannya adalah sangat

umum; dan usaha-usaha untuk menghubungkan norma kepribadian

dengan berbagai macam tindakan pembelian konsumen umumnya

tidak berhasil. Namun para ahli tetap percaya bahwa kepribadian itu

juga mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi

seperti:

1) Umur

Selera akan makanan, pakaian, perabotan, dan rekreasi sering

berhubungan dengan umur.

2) Pekerjaan

Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh individu tersebut juga akan

mempengaruhi barang atau jasa yang akan dibeli.

3) Situasi Ekonomi

Keadaan keuangan yang dimiliki oleh individu pada saat ini dan

di masa yang akan datang.

4) Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan faktor yang ikut mempengaruhi

(53)

mempengaruhi kepercayaan, dan kepercayaan juga akan

mempengaruhi gaya hidup seseorang.

5) Konsep diri pembeli

Faktor lain yang ikut menentukan tingkah laku pembeli adalah

konsep diri. Konsep diri merupakan cara seseorang untuk

melihat dirinya sendiri, dan pada saat yang sama ia mempunyai

gambaran tentang diri orang lain. Beberapa psikolog

membedakan konsep diri ini ke dalam: Konsep diri

sesungguhnya dan Konsep diri yang ideal (cara yang

dicita-citakan untuk melihat dirinya sendiri),

d. Faktor Psikologis

Pilihan barang yang dibeli oleh seseorang lebih lanjut dipengaruhi

oleh empat faktor psikologis yaitu:

1) Motivasi

Kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan individu

mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tadi.

2) Persepsi

Proses yang dilalui individu dalam memilih, mengorganisasikan,

dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran

yang berarti mengenai dunia.

3) Pengetahuan

Perubahan dalam tingkah laku individu yang muncul dari

(54)

4) Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seeorang

mengenai sesuatu, sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan,

dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide

yang relatif konsisten.

2. Proses Keputusan Pembelian

Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan

untuk membeli, dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses

pembelian secara keseluruhan bukan hanya pada keputusan pembeli saja

menurut Lamb, Hair dan Mcdaniel (2002: 142) adalah:

a. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)

Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana

pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan

merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang

diinginkannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen

akan segera memahami adanya kebutuhan yag belum perlu segera

dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta

kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi.

b. Pencarian Informasi (Information Seacrh)

Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih

banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan

(55)

jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Kosumen

dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain:

1) Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber Kormersial: Man, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.

3) Sumber Publik: media massa, organisasi penilai konsumen.

4) Sumber Pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan

produk.

c. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternaitves)

Tahap dari proses keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi merk alternatif dalam

perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari

pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, informasi)

maupun resiko keliru dalam pemilihan.

d. Keputusan Membeli (Purchase)

Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba saatnya

bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau

tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli,

maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang

menyangkut jenis produk, bentuk produk, merk, penjual, kuantitas,

waktu pembelian, dan cara pembayarannya.

e. Tingkah Laku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavior)

Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen

(56)

rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli

memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena

mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena

tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran.

3. Tahap-tahap Siklus Pembelian

Tiap kali konsumen membeli, konsumen akan mengalami yang

biasa kita sebut siklus pembelian. Griffin (1995:19) menyatakan ada lima

tahap siklus pembelian kembali:

a. Kesadaran (Awareness)

Langkah pertama dalam kesetian dimulai dimana pelanggan

mengetahui akan produk atau jasa dari perusahaan tersebut.

Pemberitahuan ini bisa melalui iklan, jasa pos, media cetak,

informasi dari orang lain , komunikasi, dan kegiatan pemasaran.

Pada tahap ini, pelanggan potensial mengetahui akan keberadaan

perusahaan, namun terdapat sedikit janji. Hal ini dapat menyebabkan

perusahaan lain mencari pelanggan sebelum berperusahaan semula

memulai kegiatan.

b. Pembelian Awal (Initial Purchase)

Pembelian pertama kali adalah langkah yang penting dalam

kemampuan untuk memelihara kesetian. Pertama pembelian adalah

pembelian percobaan dan perusahaan dapat mempegaruhi pelanggan

secara positif ataupun negatif dengan produk, karyawan, jasa dan

(57)

perusahaan mendapat kesempatan untuk sungguh-sungguh memulai

memelihara pelanggan yang setia.

c. Penilaian Setelah Membeli (Post Purchase Evaluation)

Setelah pembelian terjadi, pelanggan secara sadar atau tidak sadar

mengevaluasi transaksi. Jika pelanggan puas atau tidak cukup puas

akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain.

d. Keputusan untuk Membeli Kembali (Decision To Purchase)

Komitmen untuk pembelian kembali adalah sikap yang paling

penting dalam membangun kesetiaan bahkan lebih penting dari

kepuasan. Keputusan untuk membeli kembali adalah langkah alami

ketika pelanggan merasa memiliki perasaan emosional yag kuat

terhadap produk atau jasa tersebut. Salah satu cara untuk

mendapatkan keputusan pelanggan dalam membeli kembali adalah

dengan menetapkan gagasan pada pikiran pelanggan bahwa dengan

berpindah keperusahaan lain akan memakan biaya pada pelanggan.

e. Pembelian Kembali (Repurchase)

Langkah terakhir dalam tahap ini adalah pembelian kembali. Hal

dasar yang harus diperhatikan dalam kesetiaan pelanggan adalah

harus membeli lagi dan pada perusahaan yang sama. Pelanggan yang

benar-benar loyal akan menolak persaingan dan akan membeli

kembali dari perusahaan yang sama dimana sewaktu-waktu akan

(58)

G. Penelitian Terdahulu

Untuk memberikan gambaran dan kerangka pemikiran dalam

penelitian maka perlu kiranya untuk membahas hasil-hasil penelitian

terdahulu.

Hasanuddin Damis (2005) “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa

Terhadap Penjualan Pulsa Kepelanggan Bernilai pada PT. Telekomunikasi

Indonesia di Kantor Daerah Telekomunikasi Makasar”. Hasil penelitiannya

adalah bauran pemasaran jasa berpengaruh nyata dalam meningkatkan

penjualan pulsa kepelanggan bernilai pada PT. Telekomunikasi Indonesia

dikantor daerah Telekomunikasi Makasar. Kemudian pemasaran jasa

mempunyai hubungan yang signifikan dalam meningkatkan penjualan pulsa

kepelanggan bernilai pada PT. Telekomunikasi Makasar. Untuk variabel X1

(Produk) dan X6 (Sarana Fisik) mempunyai pengaruh yang lebih dominan

terhadap peningkatan penjualan pulsa kepelanggan bernilai pada PT.

Telekomunikasi Indonesia di Kantor Daerah Telekomunikasi Makasar.

H. Kerangka pemikiran

Pada hakikatnya konsumen dalam memutuskan untuk melakukan

pembelian karena memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan atau

keinginannya. Dalam membuat keputusan membeli tersebut banyak faktor

yang mempengaruhinya. Selain faktor internal pada konsumen sendiri juga

faktor eksternal termasuk didalamnya bauran pemasaran. Sehingga

(59)

menarik konsumen sehingga dapat terus bertahan. Alternatifnya dengan

melakukan aktivitas pemasaran yang terdiri dari segi produk, harga, tempat,

dan aktivitas promosi.

Salah satunya adalah penetapan harga yang dilakukan oleh pihak

produsen dengan baik sehingga konsumen tidak beralih kepada perusahaan

pesaing. Karena konsumen akan merasa puas dengan apa yang mereka

dapatkan dan sesuai dengan keinginan konsumen. Kemudian yang harus

diperhatikan lagi oleh produsen adalah penetapan lokasi yang dilakukan

produsen agar dapat menarik konsumen lebih baik lagi dan berakhir pada

keputusan pembelian. Kemudian yang tidak kalah penting yang harus

dilakukan produsen adalah melakukan promosi, dengan melakukan promosi

yang efektif dan mudah dipahami oleh konsumen maka akan meningkatkan

keputusan pembelian pada konsumen.

Ketiga perangkat pemasaran tersebut jika dijalankan dengar benar dan

tepat maka akan meningkatkan keputusan pembelian pada konsumen

sehingga perusahaan akan memperoleh keuntungan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan meneliti

pengaruh penetapan harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian

di Minimarket Alfa Mart.

Kerangka berpikir dalam penelitiaan difokuskan pada hubungan

antara penetapan harga, lokasi dan promosi dengart keputusan pembelian

(60)

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Harga (X1)

Lokasi (X2)

Promosi (X3)

Keputusan Pembelian (Y)

I. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar juga salah, ia

ditolak jika faktanya menyangkal dan diterima jika faktanya membenarkan.

Jadi hipotesa merupakan dugaan sementara yang perlu dibuktikan

kebenarannya.

Hipotesis yang penulis pergunakan ini adalah:

H1 = β1 ≠0 Diduga variabel penetapan harga berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

H0 = β2 = 0 Diduga variabel Lokasi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

H2 = β2 ≠ 0 Diduga variabel Lokasi berpengaruh secara signifikan

terhadap keputusan pembelian konsumen.

H0 = β3= 0 Diduga variabel Promosi tidak berpengaruh secara

(61)

H4 = β4 ≠0 Diduga variabel Penetapan harga, lokasi, promosi

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen.

H0 = β4 ≠0 Diduga variabel Penetapan harga, lokasi, promosi

berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen.

Gambar

Gambar 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen
gambaran tentang
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Tabel 4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bila pada tutup kontener tidak ada karat, maka untuk menghilangkan kotoran yang melekat atau kemungkinan adanya kontaminasi radioaktif pada tutup kontener baik bagian luar

Penulisan Ilmiah ini bertujuan untuk membuat Website Hotel Banian Bulevar yang dapat digunakan sebagai sarana informasi promosi. Dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas

Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang / Jasa Dit Resnarkoba Polda Bali akan melaksanakan Pelelangan Sederhana dengan Pascakualifikasi Pengadaan Peralatan / Kelengkapan Bekal Kantor

(205).The Development of Innovative Chemistry Learning Material for Bilingual Senior High School Students in Indonesia. International Education Studies ; volume 8, no. An

Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem komunikasi yang dapat digunakan pada daerah terutup dengan mobilitas yang baik serta dapat melakukan

RAYA MUNCAR, DSN.SRONO RT.01/RW.02 DESA KEBAMAN SRONO KAB.. 47 BAGOREJO

The analyst(s) named in this report certifies that all of the views expressed by the analyst(s) in this report reflect the personal views of the analyst(s) with regard to any and

A fi eld survey was carried out in Selo to ask questions to biogas users (N=21) and non- users (N=5) on their energy and fertilizer consumption, as well as emissions reductions