• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Pendahuluan

L

aboratorium yang berkerja dengan organisnme HARUS harus dipisahkan antara laboratorium khusus hewan dan laboratorium mikrobiologi dan diberi tanda sebagai biohazard (Gambar 5.1). Bekerja dengan benda hidup bisa memiliki resiko yang rendah seperti menggunakan tanaman, hewan seperti katak, kadal dll.. Namun, jika makluk hidup tersebut bersifat infeksius maka resiko terhadap kesehatan dan keamanan kerja menjadi sangat tinggi (The University of North Carolina at Chapel Hill, 2012).

Gambar 5.1.

Symbol biohazard yang harus ditempel didepan pintu laboratorium yang bekerja dengan makluk hidup

4. Prosedur Penangan Limbah

Semua bahan kimia yang telah digunakan atau belum diguna-kan tetapi adiguna-kan dibuang maka bahan kimia tersebut dinamadiguna-kan limbah kimia. Hampir semua limbah kimia memerlukan perlakuan khusus sehingga membutuhkan perlakuan serius sehingga tidak mencemari lingkungan.

Langkah umum yang dapat dilakukan untuk menangani limbah kimia antara lain sebabagi berikut:

• Dilarang membuang bahan kimia langsung ke saluran air kecuali diijinkan oleh Dinas Lingkungan Hidup.

• Harus selalu merujuk pada penangan limbah bahan kimia sesuai dengan yang tercantum pada MSDS atau lembar data keselamatan bahan (Gambar 4.8).

• Simpan semua limbah kimia dalam tempat-tempat penyim-panan seperti kontainer atau derigen. Namun demikian, penyimpanan limbah HARUS memperhatikan kompatibilas bahan seperti telah ditunjukkan pada Gambar 4.5.

• Beri label bahan yang disimpan dengan pada masing-masing kontainer tentang isi bahan kimia beserta label bahan kimia berbahaya.

• Semua kontainer harus tertutup secara rapat

• Dilarang mengisi kontainer secara penuh, sisakan beberapa centimeter ruangan.

• Hubungi petugas dari Dinas Lingkungan Hidup untuk pembuangan limbah bahan kimia jika kontainer telah penuh.

Secara umum, bahan biologi dapat dikelompokkan menjadi empat berdasarkan resiko yang dapat ditimbulkannya.

Grup 1, mikroorganisme yang tidak menyebabkan penyakit pada hewan ataupun manusia

Grup 2, mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan maupun manusia tetapi tidak menyebabkan masalah yang serius kepada pekerja di laboratorium, masya rakat, lingkungan maupun hewan piaraan.

Grup 3, mikroorganisme patogen yang menyebabkan penyakit serius pada hewan atau manusia tetapi pada umumnya tidak menular dari satu individu ke individu lainnya. Cara pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit tersebut juga telah tersedia

Grup 4, mikroorganisme yang menyebabkan penyakit yang serius pada hewan atau manusia dan dapat menular baik langsung maupun tidak langsung. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit tersebut juga tidak tersedia.

Oleh karena sangat bervariasinya mikroorganisme yang mungkin di pelihara di laboratorium, maka persyaratan yang ketat bagi laboratorium menjadi persyaratan utama untuk memelihara mikroorganisme tertentu. Tidak semua laboratorium diijinkan untuk memelihara mikroorganisme dari group 2 sampai 4. Hanya laboratorium yang memenuhi persyaratan khusus yang diper -bolehkan memeliharan dan melakukan penelitian dengan meng-gunakan mirkoorganisme dari grup 2 sampai grup 4 tersebut.

B. Klasifikasi Laboratorium yang Bekerja dengan Bahan

Biologi

Badan kesehatan dunia (WHO), mengklasifikasikan laboratorium yang berkerja dengan benda hidup menjadi empat kelompok (World Health Organization, 2004).

1. Laboratorium Level 1 – Biosafety Dasar.

Laboratorium ini berfungsi sebagai laboratorium dasar

dan laboratorium pengajaran. Benda hidup yang digunakan di laboratorium ini adalah organisme yang tidak berbahaya bagi kesehatan manusia, mikroorganisme yang tidak menyebabkan penyakit bagi manusia atau hewan lain. Di laboratorium ini tidak harus tersedia peralatan keselamatan khusus. Meskipun demikian, laboratorium masih tetap harus memiliki bak cuci tangan dan alat pelindung diri yang digunakan oleh orang yang bekerja di dalamnya (The University of North Carolina at Chapel Hill, 2012).

Beberapa aturan dasar yang harus dimiliki oleh laboratorium biosafety level 1 seperti harus tersedia sistem keamanan seperti alat emergensi shawer maupun fasilitas cuci matan, laboratorium yang bersih serta mudah dibersihkan serta memiliki tempat untuk mencuci tangan seperti tampak pada Gambar 5.2.

Gambar 5.2 Model laboratorium biosfatey level 1 (WHO, 2004)

2. Laboratorium Level 2- Biosafety Dasar.

Laboratorium iniumumnya digunakan untuk penelitian, layanan diagnosis dan kesehatan dasar. Di laboratorium ini dapat dipelihara hewan uji yang telah ditanam suatu mikroorganisme. Namun mikroorganisme yang dipelihara di laboratorium type ini hanya mikroorganisme yang bersifat pathogen yang memiliki

resiko rendah untuk menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia serta memiliki resiko yang rendah terhadap orang-orang yang bekerja di laboratorium tersebut, komunitas, hewan piaraan di sekitar serta lingkungan. Hal terpenting dari laboratorium ini adalah harus tersedia alat pencegah dan pengobatan yang efektif jika terjadi infeksi serta resiko penularannya sangat terbatas. Pada laboratorium type ini peralatan keselamatan yang tersedia dapat berupa autoclave dan biosafety cabinet disamping peralatan dasar yang harus dimiliki oleh laboratorium dasar (World Health Organization, 2004).

Persyaratan umum yang wajib dimiliki oleh laboratorium level 2 hampir sama dengan persyaratan laboratium level 1, namun autoklaf maupun peralatan dekontaminan wajib tersedia di laboratoium ini (Gambar 5.3).

Gambar 5.3.

Model laboratorium biosfatey level 2 yang menyediakan autoklaf di luar laboratorium (WHO, 2004).

3. Laboratorium Level 3- Biosafety Khusus.

Laboratorium ini umumnya digunakan untuk penelitian dan layanan diagnosis khusus. Di laboratorium ini dapat dipelihara mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia yang serius tetapi tidak menyebar dari satu individu ke individu yang lain. Laboratorium type ini harus memiliki desain khusus dengan ventilasi khusus, pintu ringkap (double-door), ruangan khusus sebelum masuk ke laboratorium, autoklaf ditempat dan biosafety cabinet. Pada laboratorium ini juga harus tersedia alat pencegahan dan pengobatan yang efektif (Gambar 5.4; World Health Organization, 2004).

Gambar 5.4

Model laboratorium biosafety level 3 yang memiliki double pintu, autoklaf yang tersedia di dalam laboratorium serta udara dengan aliran ke arah dalam laboratirum (WHO, 2004)

4. Laboratorium Level 4- Biosafety Maksimum.

Laboratorium type ini hanya khusus digunakan sebagai tempat penelitian mikroorganisme pathogen yang berbahaya. Mikroorganisme yang dapat dipelihara di laboratorium ini merupakan mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia yang serious dan mikroorganisme tersebut dapat menular dari satu individu ke individu yang lain baik secara langsung maupun tidak langsung (World Health Organization, 2004). Keamanan dan keselamatan yang dibutuhkan oleh laboratorium ini bersifat maksimum, seperti laboratorium level 3 namun perlu ditambahkan biosafetycabinet khusus untuk level4, autoclave dua pintu, udara yang tersaring dengan EPA filter baik udara keluar dari laboratorium maupun udara masuk ke laboratorium (World Health Organization, 2004).

Bab VI

Dokumen terkait