• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II.7 Minat Belajar

II.7.1. Pengertian Minat Belajar

Kata minat mengandung pengertian yaitu kecendrungan jiwa yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas atau kegiatan (Nasution, 1995: 23). Artinya bahwa seseorang yang berminat terhadap suatu aktvitas dan memperhatikan itu secara konsisten dengan rasa senang. Dalam Kamus Besar Indonesia (KBBI) (2007: 744), minat adalah kecendrungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.

Minat belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri yang disebabkan dalam diri seseorang melalui perubahan tingkah laku. Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang yang menaruh minat pada suatu objek. Demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologi yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap.

Guna memperoleh prestasi, selain kecerdasaan dan perhatian juga terdapat minat. pemusatan perhatian yang tinggi pada objek yang sedang dipelajari. Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, siswa yang berminat terhadap pelajaran yang disenangi akan mempelajari dengan sungguh-sungguh seperti rajin belajar, merasa senang mengikuti penyajian pelajaran dan bahkan dapat menemukan kesulitan-kesulitan dalam belajar. Apabila segala kegiatan dilakukan tanpa minat, maka kurang efektif dan efisien. Minat seperti yang dipahami dan dipakai orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pencapaian hasil belajr siswa dalam bidang – bidang studi tertentu (Syah, 2003: 151).

II.7.2. Unsur – Unsur Minat

Adapun unsur – unsur minat (dalam adalah sebagai berikut:

1. Perhatian

Perhatian sangat penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat belajar anak (siswa). Menurut Gazali (dalam Slameto, 2010: 56) perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi. Selanjutnya dapat dikatakan bahwa perhatian merupkan kegiatan yang dilakukan seseorang dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya (Slameto, 2010: 105) Ada beberapa prinsip penting yang berkaitan dengan perhatian:

a. Perhatian seseorang tertuju pada hal yang baru, hal –hal yang berlawanan dengan pengalaman yang baru saja diperoleh dan pengalaman yang didapat selama hidupnya.

b. Perhatian seseorang tertuju dan tetap berada dan diarahkan pada hal – hal yang dianggap rumit, selama kerumitan tersebut tidak melampaui batas kemampuan orang tersebut

c. Orang mengarahkan perhatiaannya pasa hal yang dikehendakinya, yaitu hal – hal yang sesuai dengan minat, pengalaman, dan kebutuhannya (Slameto, 2010: 106)

2. Perasan

Setiap kegiatan dan pengalaman yang dilakukan akan selalu diliputi oleh perasaan, baik perasaan senang maupun perasaan tidak senang. Pada umumnya perasaan bersangkutan dengan fungsi mengenal, maksudnya bahwa perasaan dapat timbul karena mengamati, menganggap, mengingat – ingat atau memikirkan sesuatu. Yang dimaksud dengan perasaan di sini adalah perasaan tertarik, suka/senang, bangga dan puas. Perasaan merupakan aktivitas psikis yang didalamnya subjek menghayati nilai – nilai dari suatu objek (Winkell, 1983: 30)

3. Motivasi

Menurut Mohibin Syah (2003: 151) motivasi adalah keadaan internal organism baik manusia atau hewan yang mendorongnya berbuat sesuatu. Motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat

aladalah alat motivasi dalam belajar. Motivasi terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu:

a. Dorongan kognitif adalah kebutuhan untuk mengetahui, untuk mengerti, dan untuk memecahkan masalah.

b. Harga diri adalah ketekunan melaksanakan tugas – tugas bukan hanya karena untuk memperoleh pengetahuan atau kecakapan, melainkan untuk memperoleh status dari orang lain.

c. Kebutuhan berafiliasi yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk memperoleh pembenaran atau penerimaan dari teman – teman atau orang lain yang memberi status kepadanya (Slameto, 2010: 26) Apeace dalam blognya mengartikan penting minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah sebagai berikut:

1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta. 2. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi. 3. Minat mencegah gangguan dari luar.

4. Minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan. 5. Minat memperkecil

6. kebosanan belajar diri sendiri

II.7.3. Pendidikan Sebagai Proses Komunikasi

Komunikasi dan pendidikan merupakan unsur terpenting karena komunikasi menentukan keberhasilan pendidikan. Orang sering berkata tinggi rendahnya suatu pencapaian unsur pendidikan dipengaruhi oleh faktor komunikasi khususnya komunikasi pendidikan dan pencapaian komunikasi pendidikan dirasionalkan melaui komunikasi antarpribadi. Apabila ditinjau dari prosesnya, pendidikan adalah komunikasi dalam arti kata bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri atas manusia yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai komunikan. Secara sederhan pendidikan menurut Pawit M. Yusuf (1990) dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam suasana pendidikan. Dengan demikian, komunikasi pendidikan adalah proses perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang pendidikan atau peristiwa pendidikan. Dalam

hal ini komunikasi tidak lagi bebas atau netral tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan pendidikan.

Menurut Ngainun Naim (2010) Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi penyampaian pesan dari penghantar ke penerima. Pesan yang disampaikan berupa isi atau ajaran yang dituangkan ke dalam simbol – simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun nonverbal. Proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol – simbol komunikasi tersebut oleh siswa kemudian dinamakan decoding. Dalam dunia pendidikan, komunikasi menjadi kunci yang cukup determinan dalam mencapai tujuan. Seorang guru betapa pun pandai dan luas pengetahuannya, apabila tidak mampu mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan dan wawasannya tentu tidak akan mampu memberikan transformasi pengetahuannya kepada para siswanya. Oleh karena itu kemampuan komunikasi dalam dunia pendidikan sangat penting artinya (Dipa, 2012:14)

Menurut Yusuf (1990) komunikasi antar pribadi yang terjadi dalam proses belajar mengajar berlangsung antara pengajar dengan pengajar maupun diantara para pelajar, jadi jelas bahwa komunikasi antar pribadi melibatkan guru sebagai komunikator, siswa sebagai komunikan dan materi sebagai pesan. Oleh karenanya dalam perkembangan pendidikan selanjutnya komunikasi antar pribadi lebih ditekankan pada pengertian komunikasi yang edukatif. Komunikasi ini berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mencapai komunikasi antar pribadi. Kegiatan komunikasi antar pribadi merupakan bagian inti dari semua proses pendidikan itu sendiri. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai motor penggerak untuk pencapaian tujuan pendidikan, karena pada dasarnya komunikasi antar pribadi melibatkan interaksi langsung antara guru dengan anak didik dalam berlangsungnya proses belajar mengajar (Dipa, 2012:15)

Dokumen terkait