• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. LANDASAN TEOR

2.1.2 Gaya Belajar

Gaya belajar adalah cara seseorang mempelajari informasi baru (DePorter, 2013:110). Cara belajar yang dimaksud adalah kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan mengolah informasi baru tersebut. Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Jika siswa sudah mengetahui gaya belajar mereka, maka proses pembelajaran di kelas akan berjalan optimal. Demikian juga guru sebagai seorang pendidik harus mengetahui gaya belajar yang dimiliki siswanya. Jika guru mengetahui gaya belajar siswanya, maka hal ini akan membantu guru untuk dapat mendekati semua siswa hanya dengan menyampaikan informasi dengan gaya yang berbeda-beda sehingga pembelajaran akan efektif dan optimal.

DePorter dan Hernacki (2013:112) membagi gaya belajar menjadi tiga jenis, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik atau disingkat dengan V-A-K.

Penjelasan ketiga gaya belajar tersebut adalah sebagai berikut. 1) Gaya Belajar Visual

Deporter dan Hernacki (2013:116) menyatakan bahwa orang dengan gaya belajar visual menyerap informasi baru dengan cara melihat. Orang dengan tipe gaya belajar visual lebih suka membaca dan memperhatikan ilustrasi. Selain itu, orang dengan gaya belajar visual adalah orang yang suka berbicara dengan cepat, serta lebih suka belajar dengan melihat daripada mendengarkan penjelasan.

Banyak ciri-ciri perilaku lain yang merupakan petunjuk kecenderungan orang dengan tipe gaya belajar visual. Menurut DePorter dan Hernacki (2003:116- 118), orang dengan gaya belajar visual memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Rapi dan teratur

b) Berbicara dengan cepat

c) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik d) Teliti terhadap detail

e) Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi

f) Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka

g) Mengingat apa yang dilihat daripada didengar h) Mengingat dengan asosiasi visual

j) Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan sering kali meminta orang untuk mengulangnya

k) Pembaca cepat dan tekun

l) Lebih suka membaca daripada dibacakan

m) Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain

n) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek

o) Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat p) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato

q) Lebih suka seni daripada musik

r) Sering mengetahui apa yang harus dikatakan , tetapi tidak pandai memilih kata-kata

s) Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan DePorter, et al. (2004:85) memberikan beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk mengoptimalkan siswa dengan gaya belajar visual, antara lain:

1) Gunakan kertas tulis dengan tulisan berwarna daripada papan tulis serta gantungkan grafik berisi informasi penting di sekeliling ruangan.

2) Dorong siswa untuk menggambarkan infomasi dengan menggunakan peta, diagram dan warna.

3) Gunakan salinan kata kunci yang dibagikan kepada siswa, selanjutnya siswa mendefinisikan dengan bahasanya sendiri.

5) Pergunakan setiap gambar/tulisan/benda di dalam kelas sebagai sumber pembelajaran

2) Gaya Belajar Auditorial

Deporter dan Hernacki (2013:117) menyatakan bahwa orang dengan gaya belajar auditorial menyerap informasi baru dengan cara mendengarkan. Orang dengan tipe gaya belajar auditorial lebih suka berbicara daripada menulis. Orang dengan tipe gaya ini juga suka berbicara sendiri saat bekerja.

Menurut DePotter dan Hernacki (2013:118) orang dengan tipe gaya belajar auditorial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja b) Mudah terganggu oleh keributan

c) Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca d) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan

e) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara f) Merasa kesulitan dalam menulis tapi hebat dalam bercerita

g) Berbicara dengan irama yang berpola h) Biasanya pembicara yang fasih i) Lebih suka musik daripada seni

j) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat

k) Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu yang panjang lebar l) Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi

m) Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya n) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

Beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk mengoptimalkan siswa yang memiliki gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut.

1) Variasikan vokal saat memberikan penjelasan, seperti intonasi, volume suara, ataupun kecepatannya.

2) Gunakan pengulangan, minta siswa menyebutkan kembali konsep kata kunci dan petunjuk

3) Setelah tiap segmen pengajaran, minta siswa memberitahukan teman disebelahnya satu hal yang sudah dipelajari.

4) Nyanyikan konsep kunci atau minta siswa mengarang lagu/rap mengenai konsep itu,

5) Kembangkan dan dorong siswa untuk memikirkan jembatan keledai untuk mengafal konsep kunci.

6) Gunakan musik sebagai aba-aba untuk kegiatan rutin

3) Gaya Belajar Kinestetik

Deporter dan Hernacki (2013:116) menyatakan bahwa orang dengan gaya belajar kinestetik menyerap informasi baru dengan cara bergerak, belajar dan menyentuh. Pelajar kinestetik lebih baik dalam aktivitas bergerak dan interaksi kelompok. Orang dengan tipe gaya belajar kinestetik cenderung tidak bisa duduk diam, mereka berpikir sambil bergerak atau berjalan. Selain itu, mereka sering menggerakan anggota tubuh ketika berbicara.

Menurut DePorter dan Hernacki (2013:118-120), orang dengan tipe gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

a) Berbicara dengan perlahan b) Menanggapi perhatian fisik

c) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka d) Berdiri dekat dengan orang ketika berbicara dengan mereka e) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

f) Belajar melalui memanipulasi dan praktik g) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

h) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca i) Banyak menggunakan insyarat tubuh

j) Tidak dapat diam untuk waktu yang lama

k) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka pernah berada di tempat itu

l) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

m) Menyukai buku-buku yang berorientasi dengan pada plot, mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca

n) Kemungkinan tulisannya jelek o) Ingin melakukan segala sesuatu

p) Menyukai permainan yang menyibukkan

Menurut Deporter,et al. (2004:89) guru dapat mengoptimalkan potensi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dengan cara sebagai berikut.

1) Gunakan alat bantu saat mengajar untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan menekankan konsep-konsep kunci

2) Menciptakan simulasi konsep agar siswa mengalaminya

3) Memberikan bimbingan jika siswa bekerja secara perseorangan dengan duduk di sebelah mereka

4) Mencoba berbicara kepada setiap siswa secara pribadi, sekalipun hanya salam ketika siswa masuk atau keluar kelas

5) Memperagakan konsep serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajarinya langkah demi langkah

6) Menceritakan pengalaman pribadi guru mengenai wawasan belajar dan dorong mereka untuk melakukan hal yang sama

7) Membuat aturan main agar siswa boleh melakukan banyak gerak di dalam kelas

Dokumen terkait