• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

B. Belajar Mandiri

1. Pengertian belajar mandiri

Kegiatan belajar mandiri lebih didasarkan adanya niat atau motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri. Kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan ataupun tanpa bantuan orang lain. Kegiatan belajar mandiri dapat mencakup kegiatan merangkum, membaca, menulis, menganalisis serta mengerjakan soal-soal latihan. Kegiatan ini memiliki manfaat untuk memupuk keterampilan dan kebiasaan belajar sendiri, tanpa bergantung pada orang lain. Kegiatan belajar

mandiri membiasakan siswa untuk belajar tanpa kekerasan ataupun paksaan dari guru maupun orangtua sekalipun. Dengan demikian maka jiwa dan mental kemandirian siswa dapat terlatih dan dapat diperoleh dengan baik.

Menurut Haris Mudjiman (belajar mandiri : 2008), “belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki.”

Dengan kata lain, kegiatan belajar mandiri ditandai dan ditentukan adanya motif dan niat yang mendorong kemauan untuk belajar. Motif tersebut mendorong siswa untuk belajar dan menguasai suatu kompetensi.

Pendapat lain mengenai belajar mandiri, dinyatakan oleh Yamin (2007:115) : “belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya, arah belajarnya, merencanakan proses belajarnya, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademik, dan melakukan kegiatan kegiatan untuk tercapainya tujuan belajarnya.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar mandiri merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan secara bebas untuk merencanakan proses belajarnya, arah dan tujuan belajarnya serta sumber belajar yang butuhkan untuk menguasai suatu kompetensi yang didasari dari suatu pengetahuan yang pernah dimiliki sebelumnya.

Siswa dapat melakukan kegiatan belajar mandiri dari sumber-sumber yang ada di sekitarnya untuk mencari informasi-informasi yang dibutuhkannya. Sumber belajar itu dapat diperoleh selain dari buku mata pelajaran sekolah. Melalui proses pembelajaran di sekolah perlu menumbuhkan perubahan pada diri siswa dalam hal keteraturan belajar. Keteraturan belajar dapat dituangkan dengan menyusun dan mengatur jadwal belajar oleh siswa sendiri. Dengan penyusunan jadwal oleh siswa sendiri akan menumbuhkan sikap kemandirian dalam diri

siswa, terutama dalam mempelajari bahan pelajaran, dan siswa terlatih berusaha sendiri untuk mencapai suatu prestasi yang baik.

2. Ciri Belajar Mandiri

Belajar mandiri merupakan cara belajar khas orang dewasa, namun akan menghasilkan hasil yang optimal ketika pembelajar meniru sikap belajar anak-anak, yaitu dengan gembira dan tanpa beban serta memiliki rasa ingin tahu. Karena itu guru perlu memahami beberapa ciri belajar orang dewasa untuk menumbuhkan motivasi pada diri siswanya. Laird menyebutkan beberapa ciri tersebut :

a. Kegiatan belajarnya bersifat self directing.

Orang dewasa belajar untuk memecahkan masalah ataupun memenuhi kebutuhannya, oleh karena itu mereka selalu ingin mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri.

b. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam proses belajar dijawab sendiri berdasarkan pengalaman.

Orang dewasa sering kali merasa mampu mengatasi masalah pembelajarannya berdasarkan pengalaman atau mencari sumber belajar yang sesuai.

c. Tidak mau didikte oleh guru.

Orang dewasa tidak senang dengan adanya paksaan dari orang lain yang memiliki otoritas.

d. Orang dewasa segera mengaplikasikan apa yang didapatnya dari proses belajar.

e. Lebih senang dengan problem centered learning.

Terkait dengan kenyataan bahwa orang dewasa lebih menyukai pembelajaran yang lebih memusatkan pada pemecahan masalah dalam kehidupan nyata.

f. Lebih senang pembelajaran aktif daripada pasif seperti mendengarkan ceramah guru, karena cenderung membosankan dan melelahkan.

g. Selalu memanfaatkan pengalaman yang telah dimiliki (konstruktivistik) h. Lebih menyenangi collaborative learning, kerena orang dewasa senang

dengan bekerja bersama orang lain, terlebih dalam pemecahan masalah.

Adapun ciri belajar lain seperti yang yang dinyatakan oleh Haris antara lain: a. Piramid tujuan

Bentuk dan besar piramid dari masing-masing pembelajar sangat bervariasi, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kekuatan motivasi belajar, kemampuan belajar dan ketersediaannya sumber belajar. Dengan kata lain, semakin tinggi kuat motivasi belajar, semakin tinggi kemampuan belajarnya serta semakin tersedianya sumber belajar maka semakin besar piramid tujuan belajar seseorang.

b. Sumber dan media pembelajaran

Sumber belajar dapat meliputi buku catatan sekolah, buku pelajaraan, buku ilmu, radio, televisi, bahan rekaman, dan bahan masyarakat. Ketersediaan sumber dan media belajar akan memberi pengaruh pada kekuatan motivasi belajar.

c. Tempat belajar

Kegiatan belajar mandiri dapat dilakukan di berbagai tempat, misalnya sekolah, rumah, perpustakaan, warnet, dan dimanapun yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

d. Waktu belajar

Waktu pelaksanaan kegiatan belajar mandiri dapat dilakukan pada setiap waktu yang dapat disesuaikan dengan ketersediaan waktu pembelajar.

e. Tempo dan irama belajar

Kecepatan dan intensitas belajar ditentukan sendiri oleh pembelajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan yang tersedia.

f. Cara belajar

Tiap pembelajar memiliki cara belajarnya sendiri. Hal ini bisa juga terkait dengan tipe belajar auditif, visual, kinestetik, ataupun tipe campuran.

g. Evaluasi hasil belajar

Evaluasi dalam belajar mandiri dilakukan oleh pembelajar sendiri. Dengan membandingkan tujuan belajar dengan hasil belajar maka pembelajar dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilannya.

h. Refleksi

Refleksi merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam belajar mandiri. Dengan refleksi pembelajar dapat menentukan langkah ke depan, usaha mencapai keberhasilan dan upaya-upaya untuk menghindari kegagalan.

i. Konteks sistem pembelajaran

Belajar mandiri dapat dijalankan pada sistem belajar formal maupun non formal. Sedangkan bentuk belajar dalam belajar mandiri dapat berupa format belajar individual, belajar kelompok, maupun belajar klasikal.

j. Status konsep belajar mandiri

Penekanan belajar mandiri terletak pada motif belajarnya bukan pada format ataupun wujud belajarnya. Dimaksudkan agar konsep belajar mandiri dapat dibaurkan oleh guru dalam sistem pendidikan formal tradisional yang umumnya dilaksanakan dengan format belajar klasikal.

3. Sumber Belajar

Sumber belajar dapat diperoleh siswa melalui obyek-obyek yang ada di sekeliling mereka. Semakin majunya jaman menambah keberagaman sumber

belajar yang dapat digunakan oleh siswa. Sumber belajar dapat berupa data, orang, maupun wujud yang lain yang dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sarana belajar baik secara terpisah maupun dikombinasikan sehingga mempermudah siswa dalam pencapaian tujuan belajar. Berikut ini beberapa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa, yaitu:

a. Buku catatan sekolah

Buku catatan dapat digunakan sebagai sumber belajar karena pada buku catatan berisi rangkuman materi yang telah dipelajari oleh siswa.

b. Buku pelajaran

Buku pelajaran merupakan media bahan cetak yang penyajiannya berupa tulisan atau gambar yang diilustrasikan untuk memperjelas suatu informasi. Siswa dapat mempelajari buku pelajaran dengan menggunakan metode SQ3R(survey, question, read, recite, review). Informasi yang telah didapat oleh siswa dari buku pelajaran kemudian dianalisis untuk melihat keterkaitan informasi satu dengan yang lain dan untuk mengetahui hubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Hasil analisis tersebut digunakan oleh siswa untuk menguji jawaban sementara dan penarikan kesimpulan-kesimpulan. c. Buku ilmu

Buku ilmu berguna untuk menambah pengetahuan dan keterampilan siswa. Siswa dapat menambah wawasannya dengan banyak membaca buku ilmu. Buku ilmu dipelajari oleh siswa dengan metode SQ3R, sama halnya dengan mempelajari buku pelajaran.

d. Radio

Radio merupakan salah satu jenis media audio yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar. Penyampaian pesan pada media audio hanya bisa diterima melalui indera pendengaran. Media sejenis radio dapat dimanfaatkan sebagai sumber

belajar, sebab radio menyajikan informasi-informasi yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran.

e. Televisi

Televisi merupakan media audio visual, dimana kita bisa mendengarkan dan melihat pesan yang disajikan. Televisi banyak menyajikan program-program yang berkaitan dengan bahan atau materi mata pelajaran. Siswa dapat memperoleh data atau informasi kemudian data tersebut dianalisis untuk melihat keterkaitan satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang sedang dihadapi kemudian hasil analisis tersebut digunakan untuk uji jawaban sementara dan penarikan kesimpulan-kesimpulan.

f. Internet

Internet dapat digunakan untuk memperoleh banyak informasi sehingga menambah pengetahuan siswa. Siswa dapat mengunjungi website yang berkaitan dengan materi bahan mata pelajaran.

g. Bahan rekaman

Bahan rekaman dapat berupa VCD pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk memperoleh berbagai informasi tentang bahan mata pelajaran. h. Bahan masyarakat

Informasi dengan menggunakan bahan masyarakat dapat diperoleh siswa melalui observasi terhadap kejadian sehari-hari, informasi dari masyarakat dan pengalaman dalam kehidupan siswa.

4. Cara Belajar

Secara umum sumber belajar dapat dibagi menjadi sumber berupa bahan tertulis dan sumber dari masyarakat. Sumber belajar tersebut mempunyai metode penggunaan yang berbeda antara sumber belajar yang satu dengan yang lain, berikut ini penjelasannya:

Siswa dapat belajar semua mata pelajaran dengan mempelajari sumber bahan tertulis, seperti buku teks, modul, buku catatan, ataupun bahan dari media cetak lainnya. Guru membantu siswa cara menggunakan sumber belajar tersebut agar siswa dapat lebih memahami materi dari bahan mata pelajaran yang dikajinya. Metode tersebut salah satunya dengan SQ3R. langkah-langkah penggunakan metode SQ3R menurut Robinson (1946:28-31) adalah sebagai berikut :

1) Survey(Langkah Orientasi)

Pada tahapan langkah ini, siswa mengamati secara keseluruhan mengenai isi dari tiap judul bahan pelajaran kemudian memusatkan diri pada tiap bagian judul tersebut. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai bahan yang akan dipelajari.

2) Question(Langkah Bertanya)

Langkah ini merupakan tahapan untuk siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang didapatnya berdasarkan dari hasil orientasi dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dicari jawabannya secara lebih lanjut. Pertanyaan tersebut dapat berupa kosa kata baru yang belum dimengertinya, isi dari tiap alinea, ataupun isi dari tiap paragraf yang ditulis secara berurutan mengikuti bagian-bagian bahan tertulis.

3) Read(Langkah Membaca)

Siswa melakukan langkah membaca suatu bahan pelajaran untuk mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dirumuskannya. Tujuannya adalah dengan membaca siswa lebih memahami isi bacaan secara lebih terinci.

4) Recite(Langkah Merumuskan)

Pada langkah ini, siswa merumuskan kembali apa yang telah didapatnya melalui 3 tahapan diatas dengan menggunakan bahasanya sendiri. Siswa dibiasakan untuk bertanggung jawab atas pengetahuan dan pengertian

yang diperolehnya dari bacaan, sehingga pengetahuan dan pengertian siswa terhadap isi suatu bacaan lebih jelas dan tegas.

5) Review(Langkah Merangkum)

Pada tahap ini siswa memadukan semua yang telah dirumuskan menjadi satu keseluruhan baik dalam bentuk kata-kata, kalimat maupun bahasanya sendiri. Siswa memperdalam pengetahuan dan pengertiannya tentang hubungan dari isi bahan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya, juga dengan pengetahuan dan pengertian yang dimiliki sebelumnya.

b. Menggunakan Sumber Masyarakat

Siswa dapat belajar dari sumber masyarakat yang berupa kejadian atau peristiwa yang terjadi sehari-hari ataupun berupa benda, barang manusia dll. Guru membantu siswa untuk menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh siswa di dalam kelas untuk mengolah bahan belajar dari sumber masyarakat. Sumber belajar masyarakat dapat diperoleh melalui kegiatan observasi untuk memperoleh informasi dari masyarakat. Informasi yang didapat oleh siswa dikaji dan dibandingkan dengan pemahaman yang telah ia peroleh disekolah. Dengan mengolah dan mengkaji bahan dari sumber masyarakat, siswa akan mendapat pemahaman yang lebih mendalam mengenai mata pelajaran yang dipelajari oleh tiap siswa.

5. Cara Belajar dengan Menggunakan Sumber Belajar

Pemanfaatan sumber belajar dapat dilakukan siswa sekreatif mungkin. Dalam artian, siswa dapat mengembangkan cara belajarnya dengan menggunakan sumber belajar yang ada di sekelilingnya, contohnya, siswa mengkaji informasi yang didapatnya dengan bantuan buku catatan, buku ilmu, bahkan dengan bantuan internet.

a. Cara belajar menggunakan buku catatan

Buku catatan berisi rangkuman materi yang telah dipelajari siswa. Siswa dapat menggunakan buku catatan tersebut sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan dan pengertiannya dengan membacanya kembali, merumuskan kembali dan kemudian mencatat hal-hal penting pada buku catatan. Siswa juga dapat menggunakannya dalam pemecahan masalah dengan cara latihan soal.

b. Cara belajar menggunakan buku pelajaran

Buku pelajaran ini merupakan sarana pendukung untuk siswa lebih memahami mata pelajaran. Siswa dapat menggunakan buku pelajaran ini dengan menggunakan metode SQ3R.

c. Cara belajar menggunakan buku ilmu

Siswa dapat menggunakan buku ilmu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Buku ilmu ini dapat dipelajari dengan menggunakan metode SQ3R. informasi yang siswa dapat dari buku ilmu dapat dikaji untuk melihat hubungannya satu sama lain. buku ilmu juga dapat digunakan untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi.

d. Cara belajar menggunakan radio

Cara belajar dengan menggunakan bahan radio dengan menghafalkan siaran radio yang berkaitan dengan mata pelajaran serta siswa dapat menggunakannya untuk menganalisis dan merangkum hal penting yang disiarkan sesuai dengan kebutuhannya.

e. Cara belajar menggunakan televisi

Siswa dapat melihat langsung berita ataupun siaran televisi yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan yang terkait dengan bahan mata pelajaran. Siswa dapat mencatat, menganalisis dan merangkum hal penting sesuai kebutuhannya.

f. Cara belajar menggunakan internet

Internet dapat digunakan untuk belajar siswa dengan mencari bahan mata pelajaran yang berkaitan. Cara menggunakannya adalah dengan mengunjungi website yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut. Siswa dapat mencatat atau menyimpan informasi penting yang didapatnya dari internet. Internet juga dapat membantu dalam pemecahan masalah berupa soal-soal yang dihadapi siswa.

g. Cara belajar menggunakan bahan rekaman

Siswa dapat belajar dengan menggunakan bahan rekaman dengan cara memutar dan mendengarkannya melalui media audio dan media audiovisual. Informasi yang didapat siswa dapat diingat, dihafalkan ataupun dicatat, kemudian siswa merumuskan ulang isi rekaman dan dianalisis untuk semakin memperjelas pemahaman siswa terhadap isi suatu materi.

h. Cara belajar menggunakan bahan masyarakat.

Siswa dapat belajar melalui bahan masyarakat melalui kegiatan pengamatan terhadap suatu objek atau observasi yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Informasi yang didapat, dicatat dan diolah kemudian ditarik kesimpulannya. Siswa akan mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai bahan pelajaran, selain itu pengalaman yang dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar mandiri.

Dokumen terkait