• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan kegiatan belajar mandiri dengan hasil akademik lima bidang studi inti siswa kelas V SD Negeri Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan kegiatan belajar mandiri dengan hasil akademik lima bidang studi inti siswa kelas V SD Negeri Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013."

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEGIATAN BELA DENGAN HASIL AKADEMIK LIM

SISWA KELAS V SD NEGERI PITURUH SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDI HUBUNGAN KEGIATAN BELAJAR MANDIRI DENGAN HASIL AKADEMIK LIMA BIDANG STUDI INTI

SISWA KELAS V SD NEGERI PITURUH SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :

ROSALINE SEKAR PAWESTRI 071134050

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013

ANDIRI K LIMA BIDANG STUDI INTI SISWA KELAS V SD NEGERI PITURUH

SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(2)

HUBUNGA

DENGAN HASIL AKADEMIK LIM

SISWA KELAS V SD NEGERI PITURUH SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Program

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDI

i

HUBUNGAN KEGIATAN BELAJAR MANDIRI DENGAN HASIL AKADEMIK LIMA BIDANG STUDI INTI

SISWA KELAS V SD NEGERI PITURUH SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH :

ROSALINE SEKAR PAWESTRI 071134050

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013

AN BELAJAR MANDIRI K LIMA BIDANG STUDI INTI SISWA KELAS V SD NEGERI PITURUH

SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(3)
(4)
(5)

iv

HALAMAN MOTTO

“ Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,

janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu;

Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong

engkau;

Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan Ku

yang memegang kemenangan.”

(6)

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahan kepada Tuhan Yesus Sang Maha

Pengasih

Kedua orang tuaku Yustinus Restuana dan MR.

Pramintarti TE

Kedua adikku Christoporus Dapunta Nararendra dan

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Rosaline sekar Pawestri

Nomor Mahasiswa : 071134050

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Hubungan Kegiatan Belajar Mandiri dengan Hasil Akademik Lima Bidang Studi inti Siswa Kelas V SD Negeri Pituruh Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal ………. Yang menyatakan

Rosaline Sekar Pawestri

(9)

viii

HUBUNGAN KEGIATAN BELAJAR MANDIRI

DENGAN HASIL AKADEMIK LIMA BIDANG STUDI INTI SISWA KELAS V SD NEGERI PITURUH S

SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

Rosaline Sekar Pawestri Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode korelasi, dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi tentang hubungan kegiatan belajar mandiri dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti siwa kelas V SD N Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013. Subyek dari penelitian ini berjumlah 44 siswa, 22 siswa berasal dari kelas VA dan 22 siswa dari VB. Masalah dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimana kegiatan belajar mandiri yang dilakukan siswa kelas V SD N Pituruh Semester II taahun ajaran 2012/2013 pada lima bidang studi inti?; (2) bagaimana hasil akademik pada siswa pada lima bidang studi inti kelas V SD N Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013?; (3) apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara kegiatan belajar mandiri siswa dengan hasil akademik siswa kelas V SD N Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013?; (4) berapa besar sumbangan kegiatan belajar mandiri terhadap hasil akademik siswa kelas V SD N Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013?.

(10)

ix

Hasil penelitian adalah (1) tingkat persentase siswa pada kegiatan belaljar mandiri rendah (34,09%), sedang (54,54%) dan tinggi (11,36%). (2) siswa dengan hasil akademik rendah (36,36%), sedang (54,54%) dan tinggi (9,09%). (3) berdasarkan uji korelasi antara kegiatan belajar mandiri dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti membuktikan bahwa tidak menunjukkan hubungan yang signifikan, dengan nillai r = 0,2664 pada taraf signifikan 5%. (4) kegiatan belajar mandiri memberi sumbangan sebesar 26,64% terhadap hasil akademik pada lima bidang studi inti.

(11)

x

ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN INDEPENDENT LEARNING IN STUDENTS ACTIVITY

AND THE FIVE CORE ACCADEMIC OUTCOMES IN SD NEGERI PITURUH IN SECOND SEMESTER OF 2012/2013

Rosaline Sekar Pawestri Sanata Dharma University

2013

This research is a descriptive study of correlation methods, in order to gather information about the relationship of independent learning activities with five core academic outcomes of SD N Pituruh grade V students in second semester of 2012/2013academic year. The subjects of this research were 44 students, 22 students from the class VA and 22 students from the VB. The problem in this study was: (1) how do the independent learning activities did on the five core subjects by grade V students of SD N Pituruh in second semester of 2012/2013? (2) How are the academic outcomes of grade V students of SD N Pituruh in second semester of 2012/2013 academic year on the five core subject areas? (3) Is there any significance and positive relation between independent learning and academic outcomes of grade V students of SD N Pituruh in second semester of 2012/1013? (4) How much the contribution of independent learning to the grade V students of SD N Pituruh in second semester of 2012/1013?

(12)

xi

The results are (1) the percentage of students in low independent learning activities (34.09%), in moderate is (54.54%) and in high is (11.36%), (2) the students with low academic results has (36.36%), moderate had (54.54%) and high had (9.09%). (3) Based on the correlation between independent learning activities with academic outcomes in five core subject areas prove that is not significant, with r = 0.2664 at 5% on significance level. (4) Independent learning activities provide contribution as much as 26.64% of the academic results in five core subject areas.

(13)

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Agung dan Pengasih atas berkat dan penyertaanNya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di program Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulisan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak baik dorongan, dukungan dan motivasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku dekan dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST.,M.A. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan ijin melakukan penelitian, memberikan banyak saran dan bimbingan serta penuh kesabaran sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

4. Bapak Drs. J. Sumedi selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan mencurahkan waktu, tenaga, dan pikiran, mambari banyak masukan dan penuh kesabaran dalam membimbing sehingga membantu penulis untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam proses penyelesaian skripsi.

5. Bapak dan ibu Dosen yang telah banyak memberikan ilmu dan pengetahuan untuk bekal penulis selama di bangku perkuliahan.

6. SD N Kendalrejo yang telah memberikan kesempatan dan menerima penulis untuk melakukan uji coba kuessioner.

(14)

xiii

8. Bapak Muhammad Tambeh selaku Kepala SD N Pituruh yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

9. Kedua orang tuaku, Bapak Y. Restuana dan Ibu Pramintarti yang tak bosan memberikan dorongan, motivasi, doa, perhatian dan biaya studi untuk segera menyelesaikan skripsi.

10. Kedua adikku, Christoporus Dapunta dan Basilius Wegig yang juga selalu mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi.

11. Pakdhe dan Budhe Soepardjo, Pakdhe Slamet Supoyo yang tak henti memberikan doktrin sehingga memacu penulis untuk segera menyelesaikan skripsi.

12. Mas Antonius Sri Wahyuno yang setia mengingatkan, memberi dorongan dan hadiah sebagai motivasi untuk setiap progresspenyelesaian skripsi.

13. Teman, adik-adik junior dan senior-seniorku KSR PMI Unit VI Universitas Sanata Dharma, atas dorongan dan semangat yang selalu diberikan.

14. Teman-teman KSR PMI Kota Yogyakarta.

15. Teman-teman seperjuangan Tiksna Purnamasari, Rochma Nur Yunita, Yulius Andi Baskoro, Alexandra Janu, Vijjayanti Minarno dan Dionisius Wibowo. 16. Mbak Annisa Septi, Elisabeth Kili, dan Reni Wahayuningtyas.

17. Angela Sri Handayani atas bantuan privatnya dalam mengoperasikan SPSS. 18. Dan semua pihak yang membantu proses penyelesaian skripsi ini yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat digunakan dengan semestinya. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

(15)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... x

KATA PENGANTAR ... xii

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I.PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Istilah dan Variabel... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 4

BAB II. KAJIAN TEORI ... 5

A. Pengertian Belajar ... 5

B. Belajar Mandiri ... 6

1. Pengertian Belajar Mandiri ... 6

2. Ciri Belajar Mandiri ... 8

3. Sumber Belajar ... 10

4. Cara Belajar ... 12

(16)

xv

C. Pengertian Hasil Akademik ... 16

D. Penelitian yang Relevan ... 18

E. Hubungan Kegiatan Belajar Mandiri dengan Hasil Akademik ... 19

F. Hipotesis ... 20

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Subyek Penelian ... 22

C. Tempat Penelitian ... 22

D. Waktu Penelitian ... 22

E. Instrumen Penelitian ... 22

1. Kuesioner ... 22

2. Dokumentasi ... 27

F. Uji Coba Instrumen ... 27

1. Validitas ... 27

2. Reliabilitas ... 28

G. Prosedur Pengumpulan Data ... 29

1. Tahap Persiapan ... 29

2. Tahap Pelaksanaan ... 30

H. Teknik Analisis Data ... 30

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Hasil penelitian ... 33

1. Kegiatan Belajar Mandiri ... 33

2. Hasil Akademik Siswa pada Lima Bidang Studi Inti ... 37

3. Uji Hipotesis ... 40

4. Besar Sumbangan Kegiatan Belajar Mandiri terhadap Hasil Akademik ... 47

B. Pembahasan ... 48

BAB V. PENUTUP ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(17)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 22

Tabel 2. Kisi-Kisi Kuesioner Kegiatan Belajar Mandiri ... 23

Tabel 3. Sebaran Item Kusioner Kegiatan Belajar Mandiri ... 26

Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Realibilitas ... 29

Tabel 5. Klasifikasi Interval Koefisien Korelasi ... 32

Tabel 6. Interval Kegiatan Belajar ... 33

Tabel 7. Pengelompokan Kegiatan Belajar Mandiri Siswa Kelas V ... 33

Tabel 8. Interval Hasil Akademik Siswa pada Lima Bidang Studi Inti ... 36

Tabel 9. Pengelompokan Hasil Akademik pada Lima Bidang Studi Inti ... 37

Tabel 10. Skor Kegiatan Belajar Mandiri dengan Hasil Akademik pada Lima Bidang Studi Inti ... 41

Tabel 11. Jumlah Subyek Tiap Kelompok ... 42

Tabel 12. Nilai Ordinat ... 43

Tabel 13. Tabel Kerja Guna Menghitung Korelasi Serial... 43

(18)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Diagram 1. Presentase Kegiatan Belajar Mandiri Siswa Kelas V SD N Pituruh Tahun Ajaran 2012/2013 ... 36 Diagram 2. Presentase Hasil Akademik Pada Lima Bidang Studi Inti Siswa Kelas V

(19)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kusioner Uji Coba Penelitian Tingkat Belajar Mandiri Siswa

pada Lima Bidang Studi Inti ... 56 Lampiran 2. Tabel Skoring (4 3 2 1 ) Hasil Uji Coba Kuesioner

Kegiatan Belajar Mandiri pada Lima Bidang Studi Inti ... 62 Lampiran 3. Tabel Persiapan Penghitungan Validitas Dan Realibilitas Uji

Kuesioner Kegiatan Belajar Mandiri pada Lima Bidang Studi Inti ... 67 Lampiran 4. Tabel Hasil Analisis Uji Validitas Kuesioner Kegiatan Belajar

Man-Diri Siswa Dengan Hasil Akademik pada Lima Bidang Studi Inti ... 73 Lampiran 5. Tabel Validitas Tiap Indikator dan Sebaran Item Kuesioner

Kegi-atan Belajar Mandiri Siswa ... 75 Lampiran 6. Hasil Uji Realibilitas Kuesioner Kegiatan Belajar Mandiri ... 76 Lampiran 7. Tabel Revisi Item Soal Kuesioner ... 78 Lampiran 8. Tabel Kisi-Kisi Kuesioner Penelitian Kegiatan Belajar Mandiri

pa-da Lima Bipa-dang Studi Inti ... 81 Lampiran 9. Tabel Sebaran Item Soal Kuesioner Penelitian Kegiatan Belajar

Man-Diri pada Lima Bidang Studi Inti ... 83 Lampiran 10. Kuesioner Penelitian Kegiatan Belajar Mandiri pada Lima Bidang

Studi Inti ... 84 Lampiran 11. Tabel Skoring Kuesioner Penelitian Kegiatan Belajar Mandiri pada

Lima Bidang Studi Inti Siswa Kelas V SD N Pituruh Semester II .. Tahun Ajaran 2012/2013 ... 87 Lampiran 12. Tabulasi Skor Kuesioner Hasil Penelitian Kegiatan Belajar Mandiri

pada Lima Bidang Studi Inti Siswa Kelas V SD N Pituruh Semester II Tahun Ajaran 2012/2013 ... 93 Lampiran 13. Daftar Nilai Rapor Lima Bidang Studi Inti Siswa Kelas V A

(20)

xix

Lampiran 14. Daftar Nilai Rapor Lima Bidang Studi Inti Siswa Kelas V B

SD N Pituruh Semester I Tahun Ajaran 2012/2013 ... 101

Lampiran 15. Tabel Harga Nilai r Product Moment ... 103

Lampiran 16. Tabel Ordinat Pada Kurva Normal ... 104

Lampiran 17. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 106

Lampiran 18. Surat Keterangan Penelitian ... 107

Lampiran 19. Dokumentasi ... 108

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah dasar diajarkan berbagai macam ilmu. Kelima di antaranya disebut

dengan lima bidang studi inti, yaitu bidang studi Matematika, bidang studi Bahasa

Indonesia, bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam, bidang studi Ilmu Pengetahuan

Sosial, dan bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan. Sejak diberlakukannya

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), lima bidang studi tersebut

diajarkan sejak dari kelas satu hingga kelas enam. Pembelajaran lima bidang studi

pada kelas satu hingga kelas tiga diajarkan secara tematik. Sedangkan

pembelajaran lima bidang studi pada kelas empat hingga enam diajarkan secara

terpadu. Materi yang diajarkan pada masing-masing bidang studi inti pada

dasarnya berprinsip sama, hanya saja yang membedakan adalah tingkat kesulitan

dalam tiap tingkatan kelas. Materi diajarkan secara spiral, yaitu materi yang

diajarkan pada kelas bawah masih bersifat sederhana, sedangkan materi pada

tingkat kelas atas sudah lebih kompleks.

Banyaknya anggapan para siswa bahwa kelima bidang studi adalah mata

pelajaran yang cukup sulit, terutama pada siswa kelas enam. Dimana kelima

bidang studi tersebut menjadi kunci kelulusan bagi mereka. Anggapan-anggapan

tersebut misalnya: siswa merasa mata pelajaran Matematika adalah mata pelajaran

yang sulit, sehingga mereka memiliki keengganan untuk mempelajarinya dan

mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Banyak siswa juga yang merasa

enggan untuk mempelajari mata pelajaran IPS, karena banyaknya hafalan

(22)

Selain itu faktor lain yang dapat menyebabkan adalah kemampuan seorang

guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Guru harus bisa menyampaikan dan

memberikan pemecahan masalah yang mudah oleh siswa dan semenarik mungkin

agar siswa mampu memahami masalah yang diberikan dan mampu menemukan

pemecahan yang terbaik dari setiap soal. Guru pun perlu memberikan

pembelajaran yang lebih kepada siswanya, terlebih pada siswa kelas enam, dimana

mereka sudah mendekati masa ujian nasional. Menanamkan kepercayaan diri

kepada siswa bahwa bidang-bidang studi tersebut adalah mata pelajaran yang

mudah. Selain kerja keras guru, perlu juga kerja keras dari siswa itu sendiri. Guru

perlu memberikan tugas-tugas di rumah untuk belajar siswa agar siswa lebih bisa

memahami materi tersebut. Penugasan tersebut sebagai sarana belajar mandiri

siswa. Bagi siswa sangat diperlukan untuk mengulangi materi yang telah diterima

dari sekolah. Akan lebih baik lagi jika ketika guru mengajarkan suatu materi,

siswa telah mempelajarinya di rumah pada malam harinya. Proses belajar mandiri

yang dilakukan siswa seperti ini akan lebih memudahkan bagi siswa dalam

penerimaan materi. Kedua proses belajar mandiri tersebut haruslah rutin dilakukan

untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Belajar mandiri bukan berarti belajar sendiri. Belajar mandiri berarti belajar

secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain dalam belajar. Prinsip

dari belajar mandiri adalah memposisikan pembelajar sebagai subjek, pemegang

kendali, pengambil keputusan atau pengambil inisiatif atas belajarnya sendiri.

Namun untuk siswa usia SD belum dapat sepenuhnya kita bebani dengan prinsip

(23)

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok di atas dijabarkan secara rinci menjadi:

1. Bagaimana kegiatan belajar mandiri yang dilakukan siswa klas V SD Negeri

Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013 pada lima bidang studi inti?

2. Bagaimana hasil akademik para siswa pada lima bidang studi inti kelas V SD

Negeri Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013?

3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara kegiatan belajar

mandiri siswa dengan hasil akademik SD Negeri Pituruh semester II tahun

ajaran 2012/2013?

4. Berapa besar sumbangan kegiatan belajar mandiri terhadap hasil akademik

siswa kelas V SD Negeri Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013?

C. Batasan Istilah dan Variabel

1. Batasan Istilah

Istilah-istilah dalam penelitian ini adalah :

a. Belajar adalah suatu kegiatan perubahan tingkah laku manusia yang relatif

menetap.

b. Kegiatan belajar mandiri adalah suatu aktivitas siswa untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilannya tanpa bergantung pada orang lain.

c. Kegiatan belajar mandiri dalam lima bidang studi inti adalah aktivitas siswa

dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan di bidang studi inti dengan

guru atau orang lain sebagai fasilitator.

d. Hasil akademik siswa dalam lima bidang studi inti adalah hasil dari kegiatan

belajar dalam lima bidang studi inti yang berhasil dicapai siswa.

2. Batasan Variabel

a. Belajar mandiri adalah peningkatan kemampuan dan keterampilan

(24)

sehingga pada akhirnya siswa/peserta didik tidak tergantung pada

guru/instruktur, pembimbing, teman, atau orang lain dalam belajar. Orang lain

tersebut hanya bertindak sebagai fasilitator

b. Hasil akademik

- Hasil adalah sesuatu diadakan oleh suatu usaha.

- Akademik (akademis) adalah bersifat ilmu pendidikan.

- Jadi hasil akademik adalah suatu hasil pencapaian suat proses belajar dalam

aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui kegiatan belajar mandiri siswa kelas V SDN Pituruh.

2. Mengetahui hasil akademik siswa kelas V SDN Pituruh

3. Mengetahui hubungan kegiatan belajar mandiri dengan hasil akademik siswa

kelas V SDN Pituruh

4. Mengetahui besar sumbangan belajar mandiri terhadap hasil akademik siswa

kelas V SDN Pituruh

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk mengukur tingkat

pencapaian hasil akademik siswa dengan metode belajar mandiri serta guru dapat

(25)

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Belajar

Belajar memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia memerlukan suatu proses pembelajaran dengan tujuan agar memiliki kemampuan untuk menjawab tantangan dalam hidupnya. Beberapa orang menyalahartikan pengertian belajar. Belajar sering diidentikkan dengan kegiatan menghafal, menulis, mengerjakan soal-soal dan lain-lain.

Menurut Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory(Muhibbin Syah, Psikologi Belajar : 65) berpendapat bahwa “ Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior” (belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut).

Menurut Chaplin dalam Dictionary of Psychology (Muhibbin Syah, Psikologi Belajar : 65) membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama berbunyi

“…acquisition of any relatively permanent change in behavior as a result of practice and experience”(belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman). Sedangkan rumusan kedua berbunyi “process of acquiring responses as a result of special practice”(belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).

(26)

1. Wittig mendefinisikan belajar sebagai “any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that as a result of experience” (Muhibbin Syah, Psikologi Belajar : 65).

2. Reber membatasi belajar dalam dua definisi. Definisi pertama, belajar adalah “the process of acquiring knowledge”. Kedua, belajar adalah “A relatively permanent change in respons potentiality which occurs as a result of reinforced practice” (Muhibbin Syah, Psikologi Belajar : 66).

3. Cronbach, “learning is shown by a change in behavior as a result of experience”(Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar : 20). 4. Harold Spears membatasi “Learning is to observe, to read, to imitate, to try

something themselves, to listen, to follow direction” (Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar : 20).

5. Dan Geoch, memberikan pendapatnya “ Learning is a change in performance as a result of practice” (Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar : 20).

Maka dari pengertian-pengertian belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar memiliki arti proses perubahan tingkah laku atau pun penampilan yang relatif menetap dengan serangkaian kegiatan, misalnya dengan mengamati, membaca, mendengar, meniru dan lain sebagainya.

B. Belajar Mandiri

1. Pengertian belajar mandiri

(27)

mandiri membiasakan siswa untuk belajar tanpa kekerasan ataupun paksaan dari guru maupun orangtua sekalipun. Dengan demikian maka jiwa dan mental kemandirian siswa dapat terlatih dan dapat diperoleh dengan baik.

Menurut Haris Mudjiman (belajar mandiri : 2008), “belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat atau motif untuk menguasai sesuatu kompetensi guna mengatasi masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki.”

Dengan kata lain, kegiatan belajar mandiri ditandai dan ditentukan adanya motif dan niat yang mendorong kemauan untuk belajar. Motif tersebut mendorong siswa untuk belajar dan menguasai suatu kompetensi.

Pendapat lain mengenai belajar mandiri, dinyatakan oleh Yamin (2007:115) : “belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan oleh siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya, arah belajarnya, merencanakan proses belajarnya, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademik, dan melakukan kegiatan kegiatan untuk tercapainya tujuan belajarnya.”

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa belajar mandiri merupakan kegiatan belajar siswa yang dilakukan secara bebas untuk merencanakan proses belajarnya, arah dan tujuan belajarnya serta sumber belajar yang butuhkan untuk menguasai suatu kompetensi yang didasari dari suatu pengetahuan yang pernah dimiliki sebelumnya.

(28)

siswa, terutama dalam mempelajari bahan pelajaran, dan siswa terlatih berusaha sendiri untuk mencapai suatu prestasi yang baik.

2. Ciri Belajar Mandiri

Belajar mandiri merupakan cara belajar khas orang dewasa, namun akan menghasilkan hasil yang optimal ketika pembelajar meniru sikap belajar anak-anak, yaitu dengan gembira dan tanpa beban serta memiliki rasa ingin tahu. Karena itu guru perlu memahami beberapa ciri belajar orang dewasa untuk menumbuhkan motivasi pada diri siswanya. Laird menyebutkan beberapa ciri tersebut :

a. Kegiatan belajarnya bersifat self directing.

Orang dewasa belajar untuk memecahkan masalah ataupun memenuhi kebutuhannya, oleh karena itu mereka selalu ingin mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri.

b. Pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam proses belajar dijawab sendiri berdasarkan pengalaman.

Orang dewasa sering kali merasa mampu mengatasi masalah pembelajarannya berdasarkan pengalaman atau mencari sumber belajar yang sesuai.

c. Tidak mau didikte oleh guru.

Orang dewasa tidak senang dengan adanya paksaan dari orang lain yang memiliki otoritas.

d. Orang dewasa segera mengaplikasikan apa yang didapatnya dari proses belajar.

e. Lebih senang dengan problem centered learning.

(29)

f. Lebih senang pembelajaran aktif daripada pasif seperti mendengarkan ceramah guru, karena cenderung membosankan dan melelahkan.

g. Selalu memanfaatkan pengalaman yang telah dimiliki (konstruktivistik) h. Lebih menyenangi collaborative learning, kerena orang dewasa senang

dengan bekerja bersama orang lain, terlebih dalam pemecahan masalah.

Adapun ciri belajar lain seperti yang yang dinyatakan oleh Haris antara lain: a. Piramid tujuan

Bentuk dan besar piramid dari masing-masing pembelajar sangat bervariasi, karena dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kekuatan motivasi belajar, kemampuan belajar dan ketersediaannya sumber belajar. Dengan kata lain, semakin tinggi kuat motivasi belajar, semakin tinggi kemampuan belajarnya serta semakin tersedianya sumber belajar maka semakin besar piramid tujuan belajar seseorang.

b. Sumber dan media pembelajaran

Sumber belajar dapat meliputi buku catatan sekolah, buku pelajaraan, buku ilmu, radio, televisi, bahan rekaman, dan bahan masyarakat. Ketersediaan sumber dan media belajar akan memberi pengaruh pada kekuatan motivasi belajar.

c. Tempat belajar

Kegiatan belajar mandiri dapat dilakukan di berbagai tempat, misalnya sekolah, rumah, perpustakaan, warnet, dan dimanapun yang memungkinkan terjadinya proses belajar.

d. Waktu belajar

(30)

e. Tempo dan irama belajar

Kecepatan dan intensitas belajar ditentukan sendiri oleh pembelajar sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan yang tersedia.

f. Cara belajar

Tiap pembelajar memiliki cara belajarnya sendiri. Hal ini bisa juga terkait dengan tipe belajar auditif, visual, kinestetik, ataupun tipe campuran.

g. Evaluasi hasil belajar

Evaluasi dalam belajar mandiri dilakukan oleh pembelajar sendiri. Dengan membandingkan tujuan belajar dengan hasil belajar maka pembelajar dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilannya.

h. Refleksi

Refleksi merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam belajar mandiri. Dengan refleksi pembelajar dapat menentukan langkah ke depan, usaha mencapai keberhasilan dan upaya-upaya untuk menghindari kegagalan.

i. Konteks sistem pembelajaran

Belajar mandiri dapat dijalankan pada sistem belajar formal maupun non formal. Sedangkan bentuk belajar dalam belajar mandiri dapat berupa format belajar individual, belajar kelompok, maupun belajar klasikal.

j. Status konsep belajar mandiri

Penekanan belajar mandiri terletak pada motif belajarnya bukan pada format ataupun wujud belajarnya. Dimaksudkan agar konsep belajar mandiri dapat dibaurkan oleh guru dalam sistem pendidikan formal tradisional yang umumnya dilaksanakan dengan format belajar klasikal.

3. Sumber Belajar

(31)

belajar yang dapat digunakan oleh siswa. Sumber belajar dapat berupa data, orang, maupun wujud yang lain yang dapat dimanfaatkan oleh siswa sebagai sarana belajar baik secara terpisah maupun dikombinasikan sehingga mempermudah siswa dalam pencapaian tujuan belajar. Berikut ini beberapa sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh siswa, yaitu:

a. Buku catatan sekolah

Buku catatan dapat digunakan sebagai sumber belajar karena pada buku catatan berisi rangkuman materi yang telah dipelajari oleh siswa.

b. Buku pelajaran

Buku pelajaran merupakan media bahan cetak yang penyajiannya berupa tulisan atau gambar yang diilustrasikan untuk memperjelas suatu informasi. Siswa dapat mempelajari buku pelajaran dengan menggunakan metode SQ3R(survey, question, read, recite, review). Informasi yang telah didapat oleh siswa dari buku pelajaran kemudian dianalisis untuk melihat keterkaitan informasi satu dengan yang lain dan untuk mengetahui hubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Hasil analisis tersebut digunakan oleh siswa untuk menguji jawaban sementara dan penarikan kesimpulan-kesimpulan. c. Buku ilmu

Buku ilmu berguna untuk menambah pengetahuan dan keterampilan siswa. Siswa dapat menambah wawasannya dengan banyak membaca buku ilmu. Buku ilmu dipelajari oleh siswa dengan metode SQ3R, sama halnya dengan mempelajari buku pelajaran.

d. Radio

(32)

belajar, sebab radio menyajikan informasi-informasi yang berkaitan dengan suatu mata pelajaran.

e. Televisi

Televisi merupakan media audio visual, dimana kita bisa mendengarkan dan melihat pesan yang disajikan. Televisi banyak menyajikan program-program yang berkaitan dengan bahan atau materi mata pelajaran. Siswa dapat memperoleh data atau informasi kemudian data tersebut dianalisis untuk melihat keterkaitan satu sama lain dan hubungan dengan masalah yang sedang dihadapi kemudian hasil analisis tersebut digunakan untuk uji jawaban sementara dan penarikan kesimpulan-kesimpulan.

f. Internet

Internet dapat digunakan untuk memperoleh banyak informasi sehingga menambah pengetahuan siswa. Siswa dapat mengunjungi website yang berkaitan dengan materi bahan mata pelajaran.

g. Bahan rekaman

Bahan rekaman dapat berupa VCD pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk memperoleh berbagai informasi tentang bahan mata pelajaran. h. Bahan masyarakat

Informasi dengan menggunakan bahan masyarakat dapat diperoleh siswa melalui observasi terhadap kejadian sehari-hari, informasi dari masyarakat dan pengalaman dalam kehidupan siswa.

4. Cara Belajar

Secara umum sumber belajar dapat dibagi menjadi sumber berupa bahan tertulis dan sumber dari masyarakat. Sumber belajar tersebut mempunyai metode penggunaan yang berbeda antara sumber belajar yang satu dengan yang lain, berikut ini penjelasannya:

(33)

Siswa dapat belajar semua mata pelajaran dengan mempelajari sumber bahan tertulis, seperti buku teks, modul, buku catatan, ataupun bahan dari media cetak lainnya. Guru membantu siswa cara menggunakan sumber belajar tersebut agar siswa dapat lebih memahami materi dari bahan mata pelajaran yang dikajinya. Metode tersebut salah satunya dengan SQ3R. langkah-langkah penggunakan metode SQ3R menurut Robinson (1946:28-31) adalah sebagai berikut :

1) Survey(Langkah Orientasi)

Pada tahapan langkah ini, siswa mengamati secara keseluruhan mengenai isi dari tiap judul bahan pelajaran kemudian memusatkan diri pada tiap bagian judul tersebut. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai bahan yang akan dipelajari.

2) Question(Langkah Bertanya)

Langkah ini merupakan tahapan untuk siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang didapatnya berdasarkan dari hasil orientasi dan pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dicari jawabannya secara lebih lanjut. Pertanyaan tersebut dapat berupa kosa kata baru yang belum dimengertinya, isi dari tiap alinea, ataupun isi dari tiap paragraf yang ditulis secara berurutan mengikuti bagian-bagian bahan tertulis.

3) Read(Langkah Membaca)

Siswa melakukan langkah membaca suatu bahan pelajaran untuk mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah dirumuskannya. Tujuannya adalah dengan membaca siswa lebih memahami isi bacaan secara lebih terinci.

4) Recite(Langkah Merumuskan)

(34)

yang diperolehnya dari bacaan, sehingga pengetahuan dan pengertian siswa terhadap isi suatu bacaan lebih jelas dan tegas.

5) Review(Langkah Merangkum)

Pada tahap ini siswa memadukan semua yang telah dirumuskan menjadi satu keseluruhan baik dalam bentuk kata-kata, kalimat maupun bahasanya sendiri. Siswa memperdalam pengetahuan dan pengertiannya tentang hubungan dari isi bahan mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya, juga dengan pengetahuan dan pengertian yang dimiliki sebelumnya.

b. Menggunakan Sumber Masyarakat

Siswa dapat belajar dari sumber masyarakat yang berupa kejadian atau peristiwa yang terjadi sehari-hari ataupun berupa benda, barang manusia dll. Guru membantu siswa untuk menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh siswa di dalam kelas untuk mengolah bahan belajar dari sumber masyarakat. Sumber belajar masyarakat dapat diperoleh melalui kegiatan observasi untuk memperoleh informasi dari masyarakat. Informasi yang didapat oleh siswa dikaji dan dibandingkan dengan pemahaman yang telah ia peroleh disekolah. Dengan mengolah dan mengkaji bahan dari sumber masyarakat, siswa akan mendapat pemahaman yang lebih mendalam mengenai mata pelajaran yang dipelajari oleh tiap siswa.

5. Cara Belajar dengan Menggunakan Sumber Belajar

(35)

a. Cara belajar menggunakan buku catatan

Buku catatan berisi rangkuman materi yang telah dipelajari siswa. Siswa dapat menggunakan buku catatan tersebut sebagai sarana untuk memperdalam pengetahuan dan pengertiannya dengan membacanya kembali, merumuskan kembali dan kemudian mencatat hal-hal penting pada buku catatan. Siswa juga dapat menggunakannya dalam pemecahan masalah dengan cara latihan soal.

b. Cara belajar menggunakan buku pelajaran

Buku pelajaran ini merupakan sarana pendukung untuk siswa lebih memahami mata pelajaran. Siswa dapat menggunakan buku pelajaran ini dengan menggunakan metode SQ3R.

c. Cara belajar menggunakan buku ilmu

Siswa dapat menggunakan buku ilmu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Buku ilmu ini dapat dipelajari dengan menggunakan metode SQ3R. informasi yang siswa dapat dari buku ilmu dapat dikaji untuk melihat hubungannya satu sama lain. buku ilmu juga dapat digunakan untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang dihadapi.

d. Cara belajar menggunakan radio

Cara belajar dengan menggunakan bahan radio dengan menghafalkan siaran radio yang berkaitan dengan mata pelajaran serta siswa dapat menggunakannya untuk menganalisis dan merangkum hal penting yang disiarkan sesuai dengan kebutuhannya.

e. Cara belajar menggunakan televisi

(36)

f. Cara belajar menggunakan internet

Internet dapat digunakan untuk belajar siswa dengan mencari bahan mata pelajaran yang berkaitan. Cara menggunakannya adalah dengan mengunjungi website yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut. Siswa dapat mencatat atau menyimpan informasi penting yang didapatnya dari internet. Internet juga dapat membantu dalam pemecahan masalah berupa soal-soal yang dihadapi siswa.

g. Cara belajar menggunakan bahan rekaman

Siswa dapat belajar dengan menggunakan bahan rekaman dengan cara memutar dan mendengarkannya melalui media audio dan media audiovisual. Informasi yang didapat siswa dapat diingat, dihafalkan ataupun dicatat, kemudian siswa merumuskan ulang isi rekaman dan dianalisis untuk semakin memperjelas pemahaman siswa terhadap isi suatu materi.

h. Cara belajar menggunakan bahan masyarakat.

Siswa dapat belajar melalui bahan masyarakat melalui kegiatan pengamatan terhadap suatu objek atau observasi yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah. Informasi yang didapat, dicatat dan diolah kemudian ditarik kesimpulannya. Siswa akan mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai bahan pelajaran, selain itu pengalaman yang dapat membantu siswa dalam melakukan kegiatan belajar mandiri.

C. Pengertian Hasil Akademik

(37)

mencapai hasil akademik yang telah ditetapkan, maka akan dipandang sebagai siswa yang memiliki kemampuan dan usaha yang tinggi oleh guru serta siswa-siswa yang lain. Namun sebaliknya, siswa-siswa yang tidak berhasil mencapai target hasil akademik dari yang telah ditetapkan, akan dianggap sebagai siswa yang tidak atau kurang mempunyai usaha dan kemampuan.

Hasil akademik dipengaruhi oleh banyak faktor, baik itu berasal dari dalam diri siswa sendiri (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Hasil akademik yang berhasil dicapai seseorang pada hakikatnya adalah hasil interaksi dari faktor-faktor tersebut. Dalam buku Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Uzer Usman. Moh dkk:1993) menuliskan bahwa faktor-faktor tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut :

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal).

1. Faktor jasmaniah (fisiologis), baik bawaan maupun yang diperoleh. Misalnya panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 2. Faktor psikologis terdiri atas faktor intelektif yang meliputi faktor

potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, dan faktor non intelektif yang meliputi sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal).

1. Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok.

2. Faktor budaya, seperti adat istiadat, IPTEK, dan kesenian.

3. Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. 4. Faktor lingkungan spiritual dan keamanan.

(38)

D. Penelitian yang Relevan

berikut ini merupakan hasil penelitian yang relevan mengenai kegiatan belajar mandiri :

1. Septiantono, Ardian (2008) dengan judul penelitian “Tingkat Belajar Mandiri Para Siswa Putra dan Putri Kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009”. Rumusan masalah yang menjadi bahasan pada penelitian ini yaitu : (1). Bagaimana tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putra kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?, (2). Bagaimana tingkat kegiatan belajar mandiri para siswa putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009?, (3). Apakah ada perbedaan antara kegiatan belajar mandiri para siswa putra kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009 dengan kegiatan belajar mandiri para siswa putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009? Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survey. Populasi penelitian berjumlah 59 orang siswa dengan rincian 33 siswa putra dan 26 siswa putri. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner tingkat belajar mandiri dengan jumlah item 80 soal. Hasil penelitian adalah (1). Jumlah siswa putra yang termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar mandiri (69,70 %) lebih banyak dari pada jumlah siswa putra yang termasuk dalam kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (30,30%), (2). Jumlah siswa putri yang termasuk kategori tinggi dalam kegiatan belajar mandiri (69,23%) lebih banyak dari pada jumlah siswa putri yang termasuk kategori rendah dalam kegiatan belajar mandiri (30,77%), (3). Uji hipotesis membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan dalam kegiatan belajar mandiri para siswa putra dan putri kelas X SMA GAMA Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009.

(39)

Pangudi Luhur Yogyakarta Semester II Tahun Pelajaran 2010/2011”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif tingkat korelasi, dengan jumlah subyek penelitian berjumlah 151 siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Masalah dalam penelitian ini yaitu: (1). Bagaimana kegiatan belajar mandiri siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011?, (2). Bagaimana prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Tahun Ajaran 2010/2011?, (3). Apakah ada hubungan antara kegiatan belajar mandiri dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011?, (4). Seberapa besar sumbangan kegiatan belajar mandiri terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 20102011?. Intrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kegiatan belajar mandiri dengan jumlah 36 item. Hasil dari penelitian itu adalah: (1). Kegiatan belajar mandiri siswa rendah (9,27%), kegiatan belajar mandiri siswa sedang (85,43%), dan kegiatan belajar mandiri siswa tinggi (5,30%), (2). Prestasi belajar matematika siswa rendah (37,09%), prestasi belajar matematika siswa sedang (32,45%), dan prestasi belajar mandiri siswa tinggi (30,46%), (3). Kegiatan belajar mandiri memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar matematika siswa, dengan r =0.507 dan signifikan pada taraf signifikan 1%, (4). Kegiatan belajar mandiri memberikan sumbangan bagi prestasi belajar siswa sebesar 50,7%.

E. Hubungan Kegiatan Belajar Mandiri dengan Hasil Akademik

(40)

dan motivasi untuk dapat menguasai kompetensi-kompetensi dalam masing-masing bidang studi tersebut akan memberi pengaruh pada hasil akademik siswa tersebut.

F. Hipotesis

(41)

21 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode korelasi. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang gejala pada saat penelitian dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk “ melukiskan variabel atau kondisi apa yang ada dalam suatu situasi” (Furchan. 2007:447).

“Studi korelasi adalah penelitian deskriptif yang sering digunakan yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antara variabel-variabel. Studi korelasi memungkinkan peneliti memastikan sejauh mana perbedaan di salah satu variabel ada hubungannya dengan perbedaan dalam variabel yang lain. Besarnya hubungan itu ditetapkan melalui koefisien korelasi.” (Furchan, 2007:463).

Penelitian metode korelasi dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau lebih variabel. Besarnya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Menurut Arikunto (Manajemen Penelitian:248), “Di dalam penelitian deskriptif koefisien korelasi menerangkan sejauh mana dua atau lebih variabel berkorelasi, sedangkan dalam penelitian generalisasi hipotesis koefisien korelasi menunjukkan tingkat signifikansi terbukti tidaknya hipotesis”

Seorang peneliti tidak dapat menginterpretasikan koefisien korelasi untuk semua sampel secara umum. Korelasi yang berlaku pada sampel tertentu tidak mesti berlaku pada sampel yang lain (Arikunto:248)

(42)

B. Subyek Penelitian

Yang menjadi subyek semua siswa kelas V SD Negeri Pituruh semester II tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari satu kelas dengan jumlah siswa sebanyak 46 siswa. Dengan jumlah siswa di kelas VA 23 siswa dan VB 23 siswa.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Pituruh yang beralamatkan di Desa Pituruh, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

D. Waktu Penelitian

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agustus

1. Proposal   

2. Pengumpulan Data 

3. Analisis Data  

4. Penyusunan

Laporan  

5. Ujian Skripsi 

6. Revisi Skripsi 

E. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur untuk mengetahui hubungan belajar mandiri siswa dengan prestasi belajar siswa kelas V SD N Pituruh. Kuesioner yang disusun merupakan jenis kuesioner bentuk tertutup. “kuesioner bentuk tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan tersebut” (Furchan, 2005:260). Siswa diminta mengisi kolom jawaban dengan memberi tanda centang (√) sesuai dengan kondisi dan keadaan yang siswa alami.

(43)

dilakukan secara kolektif dengan mendatangi sekolah yang akan diteliti, yaitu SD N Pituruh, dan siswa sebagai responden dalam penelitian ini mengisi sendiri secara langsung kuesioner tersebut.

Pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini terdiri dari 2 jenis yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif merupakan pernyataan yang mendukung kegiatan belajar mandiri. Sebaliknya, pernyataan negatif merupakan pernyataan yang tidak mendukung kegiatan belajar mandiri untuk mendukung prestasi belajar.

Masing-masing item pernyataan disediakan 4 alternatif jawaban, yaitu : “SELALU (SL)”, “SERING (SR)”, “KADANG-KADANG (KD)”,dan “TIDAK PERNAH (TP)”. Berikut adalah skor untuk item negatif dan item positif :

a. Item positif, dengan alternatif jawaban dan skor : 1) Selalu (SL) = 4

2) Sering (SR) = 3 3) Kadang-Kadang (KD) = 2 4) Tidak Pernah (TP) = 1

b. Item negatif, dengan alternatif jawaban dan skor : 1) Selalu (SL) = 1

2) Sering (SR) = 2 3) Kadang-Kadang (KD) = 3 4) Tidak Pernah (TP) = 4

Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner kegiatan belajar mandiri yang akan disebarkan pada siswa kelas V:

Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner uji coba kegiatan belajar mandiri No indikator Item positif Item negatif 1. Menggunakan

catatan

Saya membaca kembali buku catatan saya di luar jam sekolah.# Saya mencatat hal-hal penting

dari buku pelajaran pada buku

 Saya tidak pernah mencatat.  Saya mencatat apabila disuruh

oleh guru.

(44)

catatan saya.#

Saya membuat kesimpulan materi pelajaran dari buku catatan saya. Saya berlatih kembali soal-soal

dari buku catatan saya.

catatan saya apabila disuruh oleh orang lain (orang tua, saudara, dll) #

 Saya tidak berlatih kembali soal-soal pada buku catatan saya kecuali apabila disuruh oleh orang lain (orang tua, saudara,dll)#

2. Menggunakan buku pelajaran

Saya membaca materi pelajaran dari buku pelajaran saya.* Saya membuat ringkasan materi

dari buku pelajaran pada buku catatan saya

Saya mencatat hal penting dari buku pelajaran saya.*

Saya berdiskusi dengan teman-teman mengenai isi materi pelajaran.#

Saya membuat kesimpulan tentang materi pelajaran dari buku pelajaran.

Saya berlatih soal-soal dari buku pelajaran.*

Saya malas membaca buku pelajaran kecuali jika disuruh oleh orang lain.

Saya malas berlatih soal-soal dari buku pelajaran kecuali jika disuruh.#

. 3. Mengunakan buku ilmu

Saya membaca yang berkaitan dengan materi pelajaran dari buku ilmu.*

Saya membuat catatan dari buku ilmu yang berkaitan dengan materi pelajaran.

Saya berdiskusi dengan teman-teman mengenai isi materi dari buku ilmu

Saya berlatih soal-soal dari buku ilmu yang berkaitan dengan materi pelajaran.*

Saya malas membaca buku ilmu selain buku pelajaran dari sekolah.

 Saya berlatih soal-soal dari buku ilmu hanya jika disuruh orang lain.

. 4. Menggunakan radio

Saya hafal siaran radio yang berkaitan mata pelajaran.* Saya mendengarkan siaran radio

yang berkaitan dengan mata pelajaran.#

Saya membuat catatan informasi dari siaran radio yang berkaitan dengan mata pelajaran.# Saya merangkum kembali isi

informasi dari siaran radio yang

(45)

berkaitan dengan mata pelajaran dengan kata-kata sendiri.# 5. Menggunakan

televisi

Saya menghafalkan siaran televisi yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.#

Saya melihat siaran televisi yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.*

Saya mencatat informasi dari siaran televisi yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.# Saya membuat kesimpulan dari

informasi siaran televisi dengan menggunakan bahasa saya sendiri.

Saya melihat televisi hanya berupa hiburan dan sinetron.

6. Menggunakan internet

saya mengakses informasi dari internet yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.#

Saya mencatat informasi yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran, yang saya dapat dari internet.

Saya mencari bahan mata pelajaran dari internet untuk membantu saya mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan mata pelajaran.#

Saya menganalisis informasi dari internet yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.#

Saya membuat rangkuman dengan bahasa saya sendiri yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran dari internet.

Saya mencatat hal penting dari internet yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.

Saya menyimpan file-file dari internet yang berkaitan dengan bahan pelajaran.#

Saya tidak tahu cara mengakses internet Saya hanya mengakses

internet untuk mencari hiburan.#

Saya hanya menyimpan file yang bersifat hiburan.#

7. Menggunakan bahan rekaman

Saya mencari bahan rekaman yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.#

Saya menganalisis informasi dari bahan rekaman yang

(46)

berhubungan dengan bahan mata pelajaran.*

Saya membuat catatan informasi penting yang saya terima dari bahan rekaman yang

berhubungan dengan bahan mata pelajaran.#

Saya membuat rangkuman dari bahan rekaman yang berkaitan dengan bahab mata pelajaran dengan bahasa saya sendiri. 8. Menggunakan

bahan masyarakat

Saya mengamati objek-objek yang ada di sekitar saya yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.*

Saya mencari tahu informasi dari objek-objek yang ada di sekitar saya yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran

Saya mencatat informasi dari objek-objek yang ada di sekitar saya yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran,

Saya menyimpulkan informasi yang saya dapat dari objek di sekitar saya yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.

Saya acuh terhadap objek yang ada di sekitar saya yang berkaitan dengan bahan mata pelajaran.#

Saya malas mencari tahu informasi dari objek yang ada di sekitar yang berkaitan dengan mata pelajaran.#

Keterangan :

(*) item dari Ardian Septiantono yang telah dimodifikasi oleh peneliti. (#) item dari Elisabeth Kili yang telah dimodifikasi oleh peneliti.

Berikut ini adalah sebaran item kuesioner hubungan kegiatan belajar mandiri dengan prestasi belajar siswa:

Tabel 3. Sebaran item kuesioner uji coba kegiatan belajar mandiri

No Indikator Item positif Item negatif

(47)

2. Menggunakan

buku pelajaran 9,10,12,13,15,16 11,14 6 2 8 3. Menggunakan

buku ilmu 17, 18, 20, 22 19,21 4 2 6 4. Menggunakan

radio 23,24,25,27 26 4 1 5

5. Menggunakan

televisi 29,30,31,32 28 4 1 5

6. Menggunakan

internet 34,35,36,38,39,41,42 33,37,40 7 3 10 7. Menggunakan

bahan rekaman 43,44,46,47 45 4 1 5 8. Menggunakan

bahan masyarakat 48,49,51,52 50,53 4 2 6

2. Dokumentasi

Menurut Sukardi (2003:81), cara lain untuk mendapatkan data dari responden adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi ini merupakan pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti misalnya arsip, yang mencakup buku tentang teori, dalil, hukum dan lain sebagainya yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Sumber dokumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah rapor yang dikeluarkan oleh sekolah.

F. Uji Coba Instrumen

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validityyang berati ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran/penelitian tersebut. Validitas yang digunakan dalam pengujian tiap item menggunakan rumus Produk Moment dari Pearson, dengan rumus angka kasar :

xy= N∑XY-(∑X)(∑Y)

(48)

Keterangan :

rxy = koefisien validitas N = Jumlah subyek

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

∑X = Jumlah seluruh skor sebaran X (item skor per butir) ∑Y = Jumlah seluruh skor sebaran Y (item skor total) ∑X² = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X ∑Y² = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

2. Reliabilitas

Menurut Furchan (1982), “reliabilitas suatu alat ukur menunjuk pada derajat keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa saja yang diukur”. Suatu alat ukur yang reliabel akan memberikan hasil yang sama meski telah berkali-kali dilakukan pengukuran. Penghitungan koefisien reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik belah dua, menggunakan korelasi Product Momentdari Pearson, dengan rumus :

xy= N∑XY-(∑X)(∑Y)

{ ∑ ²−(∑ )²}{ ∑ ²−(∑ )²}

keterangan rumus :

rxy = koefisien reliabilitas N = Jumlah subyek

(49)

Taraf reliabilitas yang diperoleh disebut dengan koefisien reliabilitas, dilambangkan dengan rtt. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam bilangan koefisien antara -1,00 sampai 1,00. Berikut ini tabel kualifikasi koefisien korelasi reliabilitas suatu tes menurut Masidjo (2010:209):

Tabel 4. kualifikasi koefisien korelasi reliabilitas Koefisien korelasi kualifikasi

Perhitungan reliabilitas dengan teknik korelasi product moment dari Pearson dibagi dalam dua bagian yaitu gasal dan genap, maka koefisien dari korelasi dua bagian tersebut merupakan taraf reliabilitas separo atau setengah tes. Agar menjadi taraf reliabilitas satu tes maka perlu menggunakan rumus koreksi dari Spearman-Brown, yaitu :

Rtt= 2 x Rgg 1 + Rgg Keterangan :

Rtt = koefisien Reliabilitas Rgg= koefisien gasal genap

Peneliti telah melakukan uji coba kuesioner kegiatan belajar mandiri pada lima bidang studi inti pada 20 September 2012 di SD N Kendalrejo. Peneliti menggunakan taraf signifikan 5 %. Berikut ini merupakan hasil penghitungan uji coba reliabilitas, dengan besar koefisien reliabilitas (rtt) sebesar 0,611, termasuk dalam kualifkasi cukup.

G. Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

(50)

b. Menyusun kuesioner kegiatan belajar mandiri siswa. c. Mengkonsultasikan kuesioner dengan Dosen Pembimbing. d. Merevisi kuesioner kegiatan belajar mandiri siswa.

e. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi PGSD. f. Menyerahkan surat pengantar penelitian

g. Melakukan uji coba penelitian terhadap siswa kelas V SD lain untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner.

2. Tahap Pelaksanaan.

a. Datang ke sekolah sesuai jadwal yang telah ditentukan b. Masuk ke kelas dan memperkenalkan diri pada siswa.

c. Membagikan kuesioner dan menjelaskan tujuan pengisian kuesioner kepada siswa.

d. Mempersilahkan siswa untuk mengisi kuesioner.

e. Mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi siswa.

H. Teknik Analisis Data

Peneliti dalam melakukan analisis data mengggunakan teknik korelasi serial. Korelasi serial ini mengelompokkan sampel menjadi tiga kelompok kategori yaitu siswa dengan kelompok belajar mandiri rendah, siswa dengan kelompok belajar mandiri sedang dan siswa dengan kelompok belajar mandiri tinggi. Data-data tersebut kemudian dikorelasikan dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti yang diperoleh dari nilai rapor siswa. Rumus serial menurut Arikunto (1991:214) adalah sebagai berikut :

rser= ∑{(0r-0t) (M)} SDtot∑[(0r−0 )²] Keterangan :

(51)

0t = ordinat yang lebih tinggi

M = mean

SDtot = standar deviasi total

P = proporsi individu dalam golongan

Penggunaan rumus di atas tersebut berarti memerlukan ordinat yang lebih tinggi, ordinat yang lebih rendah, mean, standar deviasi dan proporsi individu dalam golongan. Adapun langkah-langkah penghitungannya adalah sebagai berikut :

1. Mendaftar nilai tiap kelompok dari masing-masing kategori. 2. Menentukan proporsi individu dalam kelompok.

3. Menghitung banyaknya subjek setiap kelompok, dengan rumus : p= , dengan keterangan:

P = proporsi

nk = banyak subyek dalam kelompok N = banyak subyek seluruhnya

4. Menghitung nilai rata-rata pada masing-masing kategori dengan membagi seluruh jumlah nilai siswa pada masing-masing kelompok kategori dengan jumlah siswa pada kelompok kategori tersebut.

M = ∑nilai siswa banyaknya siswa

5. Menentukan ordinat, yaitu ordinat yang lebih tinggi dan ordinat yang lebih rendah. Ordinat yang lebih tinggi dan ordinat yang lebih rendah dapat dilihat dari kurva. Kedua istilah ordinat menunjuk pada batas-batas daerah pada kurva normal, yaitu garis tegak yang membatasi bagian-bagian kurva yang besarnya ditunjukan oleh proporsi tiap-tiap kategori.

6. Membuat tabel kerja tabel ini digunakan untuk menghitung korelasi serial. 7. Mencari standar deviasi. Standar deviasi dapat dihitung dengan memasukkan

(52)

SD = 1

N ∑

2( dimana,

SD = standar deviasi N = jumlah siswa ∑X = skor total siswa

8. Menghitung korelasi serial. Peneliti menggunakan korelasi triserial karena membagi dalam 3 kategori, dengan rumus yang ada yaitu :

rser = ∑{(0r-0t) (M)} SDtot∑[(0r−0 )²]

Dari penghitungan di atas akan didapatkan hasil rser yang menggambarkan hubungan kegiatan belajar mandiri siswa dengan hasil akademik lima bidang studi inti. Tingkat hubungan tersebut diinterpretasikan dari hubungan yang rendah hingga tinggi. interpretasi hubungan menggunakan tabel klasifikasi menurut Sugiyono (2007).

Tabel 5. klasifikasi interval koefisien Interval Koefisien Interpretasi

0,00 – 1,99 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Nilai rser digunakan pula untuk mencari besar sumbangan kegiatan belajar mandiri terhadap hasil akademik lima bidang studi siswa kelas V SD N Pituruh tahun ajaran 2012/2013. Besar sumbangan (dalam bentuk %) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

dengan keterangan :

KP = koefisien penentu rser = koefisien korelasi serial

(53)

33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subyek penelitian mengenai kegiatan belajar mandiri siswa terhadap hasil akademik pada lima bidang studi inti siswa kelas V SD N Pituruh kelas sejumlah VA 23 anak dan pada kelas VB sejumlah 23 anak. Masing-masing kelas satu anak tidak masuk karena berhalangan, sehingga jumlah siswa yang mengikuti penelitian sejumlah 44 anak.

1. Kegiatan Belajar Mandiri Siswa

Kegiatan belajar mandiri siswa dibagi menjadi tiga kategori yaitu siswa dengan tingkat belajar mandiri tinggi, sedang, dan rendah. Untuk lebih mempermudah melihat berapa banyak siswa pada masing-masing kategori, maka peneliti membuat interval ,masing-masing kategori kegiatan belajar mandiri, sebagai berikut :

Tabel 6. Interval Kegiatan Belajar Mandiri Siswa

INTERVAL KATEGORI

53 -67 Rendah

68 – 82 Sedang

83 – 97 Tinggi

Berdasarkan klasifikasi kategori tersebut di atas maka kegiatan belajar mandiri siswa kelas V dapat dikelompokkan ssebagai berikut:

Tabel 7. Pengelompokkan Kegiatan Belajar Mandiri Siswa Kelas V No kode siswa Total Skor Kategori

1 A4 53 Rendah

2 A19 53 Rendah

3 A13 56 Rendah

4 A11 58 Rendah

5 A12 59 Rendah

(54)
(55)

42 B9 86 Tinggi

43 B12 87 Tinggi

44 A9 94 Tinggi

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa : a. Siswa dengan tingkat belajar mandiri rendah.

Siswa dengan tingkat ini merupakan siswa dengan skor antara 53 sampai 67, dengan jumlah 15 siswa. Presentase siswa dapat dihitung dengan :

persentase (%) = banyak siswa pada belajar mandiri rendah

jumlah siswa seluruhnya x 100% =15

44x 100%

= 34,09 % dibulatkan menjadi 34%

b. Siswa dengan tingkat belajar mandiri sedang.

Siswa pada tingkat belajar mandiri sedang adalah siswa yang berada pada skor antara 68 sampai 82 dengan jumlah 24 siswa. Presentase siswa pada tingkat belajar mandiri sedang adalah :

persentase (%) = banyak siswa pada belajar mandiri sedang

jumlah siswa seluruhnya x 100%

= 24

44x 100%

= 54,55 % dibulatkan menjadi 55%

c. Siswa dengan tingkat belajar mandiri tinggi.

Siswa pada tingkat belajar tingi adalah siswa dengan skor antara 83 – 97 dengan jumlah siswa 5 anak. Presentase siswa pada tingkat ini adalah :

persentase (%) = banyak siswa pada belajar mandiri tinggi

(56)

= x 100%

= 11,36 % dibulatkan menjadi 11%

Berdasarkan pengelompokkan di atas dapat kita peroleh bahwa persentase siswa dengan kegiatan belajar rendah, sedang dan tinggi masing-masing adalah 34% , 55 %, dan 11 %. Untuk memperjelas maka dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut :

Diagram 1. Persentase Kegiatan Belajar Mandiri Siswa Kelas V SD N Pituruh

2. Hasil Akademik Siswa Pada Lima Bidang Studi Inti.

Hasil akademik siswa pada lima bidang studi inti ini diambil dari data nilai rapor siswa kelas VA dan VB semester 1. Hasil akademik siswa dibagi menjadi tiga kelompok kategori yaitu siswa dengan hasil akademik tinggi, sedang dan rendah. Peneliti membuat daftar interval hasil akademik siswa kelas V, yaitu sebagai berikut :

Tabel 8. Interval Hasil Akademik Siswa Pada Lima Bidang Studi Inti

Interval Kelompok prestasi belajar lima bidang studi inti

60 – 71 Rendah

72 – 83 Sedang

84 – 95 Tinggi

34%

55% 11%

Kegiatan Belajar Mandiri Siswa

(57)

Berdasarkan tabel interval di atas, maka dapat diperoleh pengelompokan hasil akademik siswa kelas V sebagai berikut :

Tabel 9. Pengelompokan Hasil Akademik Siswa Kelas V No Kode

siswa

Rata-rata hasil akademik siswa pada lima bidang studi inti

(58)

37 A15 80 Sedang

38 B7 81 Sedang

39 A16 83 Sedang

40 B18 83 Sedang

41 A11 84 Tinggi

42 B11 85 Tinggi

43 A21 86 Tinggi

44 A9 93 Tinggi

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Siswa dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti tingkat rendah.

Siswa pada tingkat rendah ini merupakan siswa dengan nilai rata-rata dari hasil akademik pada lima bidang studi inti antara 60 sampai 71, dengan jumlah siswa sebanyak 16 siswa. Dapat di persentasekan dengan cara :

persentase (%) = banyak siswa dengan hasil akademik rendah

jumlah siswa seluruhnya x 100% = 16

44x 100

= 36,36 % dibulatkan menjadi 36%

b. Siswa dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti tingkat sedang.

Siswa pada tingkatan ini merupakan siswa dengan rata-rata hasil akademik pada lima bidang studi ini berkisar antara 72 sampai 83, dengan jumlah siswa 24 siswa. Persentase siswa dapat dihitung sebagai berikut :

persentase (%) = banyak siswa dengan hasil akademik sedang

jumlah siswa seluruhnya x 100% = 24

44x 100 %

(59)

c. Siswa dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti tingkat tinggi.

Siswa dengan hasil akademik berkategori tinggi merupakan siswa dengan rata-rata hasil akademik lima bidang studi inti antara 84 sampai 95, dengan jumlah siswa 4 orang. Dapat dihitung secara persentase sebagai berikut :

persentase (%) = banyak siswa dengan hasil akademik tinggi

jumlah siswa seluruhnya x 100% = 4

44x 100 %

= 9,09 % dibulatkan menjadi 9%

Berdasarkan hasil penghitungan di atas maka dapat diperoleh bahwa siswa dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti dengan tingkat rendah, sedang dan tinggi masing-masing adalah 36%, 55% dan 9%. Maka dapat digambarkan pada suatu diagram sebagai berikut :

Diagram 2. Presentase hasil akademik lima bidang studi inti siswa kelas V SD N Pituruh

36%

55% 9%

Hasil Akademik Siswa Kelas V

(60)

3. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan dua macam hipotesis. Berikut ini merupakan hipotesis yang diajukan oleh peneliti yang berhubungan dengan kegiatan belajar mandiri dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti siswa kelas V SD N Pituruh :

a. Hipotesis alternatif

Terdapat hubungan antara kegiatan belajar mandiri siswa dengan hasil akademik lima bidang studi inti siswa kelas V SD N Pituruh Semester II tahun ajaran 2012/2013.

b. Hipotesis nol

Tidak terdapat hubungan antara kegiatan belajar mandiri siswa dengan hasil akademik lima bidang studi inti siswa kelas V SD N Pituruh Semester II tahun ajaran 2012/2013.

Hipotesis alternatif dapat diterima jika nilai r tabel < dari nilai r hitung. Sedangkan hipotesis alternatif ditolak jika nilai pada r tabel > dari nilai r hitung. Hasil membandingkan nilai koefien r hitung dan r tabel dapat dilihat pada tabel harga r Product Momentdari Pearson.

Penghitungan hasil penelitian ini menggunakan korelasi serial, dalam hal ini peneliti menggunakan korelasi triserial. Korelasi ini membagi siswa dalam tiga kelompok, dimana tiga kelompok tersebut merupakan siswa dengan tingkat belajar mandiri rendah, sedang dan tinggi seperti yang sudah diuraikan di atas. Kemudian data-data tersebut dikorelasikan dengan hasil akademik pada lima bidang studi inti yang bisa peneliti peroleh dari nilai rapot. Penghitungan untuk mencari hubungan kegiatan belajar mandiri dengan hasil akademik pada lima bidang studi ini dilakukan dengan tahap-tahap :

Gambar

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 2. Kisi-kisi kuesioner uji coba kegiatan belajar mandiri
Tabel 3. Sebaran item kuesioner uji coba kegiatan belajar mandiri
Tabel 4. kualifikasi koefisien korelasi reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, tumbuh 25,0% menjadi Rp19,6 triliun pada semester I 2014 dari Rp15,7

Untuk medukung penyuluhan kepada masyarakat yang dilakukan oleh dinas peternakan kabupaten magelang maka dibutuhkan sebuah media pendukung yang bisa memberikan

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “ Model Pembelajaran

Pengadilan Negeri Cikarang tidak hanya berfungsi sebagai peradilan umum yang menangani perkara perdata dan pidana, tetapi juga memiliki pengadilan khusus yang

Optimalisasi Monev atas kompetensi wartawan juga perlu dilakukan lembaga-lembaga lain yang berkorelasi dengan tata kelola jurnalisme seper- ti Dewan Pers, Komisi Penyiaran Indonesia,

Sedangkan beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut: peninjauan kembali atas pemisahan tanggung jawab dari setiap divisi dalam perusahaan untuk mencegah penyalahgunaan

Pembelajaran matematika yang diharapkan dalam praktek pembelajaran di kelas adalah (1) pembelajaran berpusat pada aktivitas siswa, (2) siswa diberi kebebasan berpikir

Untuk menentukan kapasitas produksi yang direncanakan, akan menggunakan data referensi dari Unit Usaha fillet ‘Patin Kita’ yang merupakan unit usaha yang sejenis dengan