• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat di gunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam pencapaian tujuan belajar atau mencapaian komponen tertentu.

Adapun para ahli mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai berikut :

1. Menurut Yusufhadi Miarso8 adalah segala sesuatu yang meliputi pesan orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun dapat memungkinkan terjadinya belajar.

2. Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk mefasilitasi belajar seseorang.

3. Menurut Rohani sumber belajar adalah macam sumber yang ada di luar diri seseorang ( peserta didik) dan yang memungkinkan terjadi proses belajar.

a) Macam- macam sumber belajar

8

Sumber belajar diliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan. Sumber belajar dapat berbentuk pesan, contohnya cerita rakyat, dongeng, hikayat dan sebagainya, orang seperti. contoh tokoh masyarakat, siswa, ahli, nara sumber, masyarakat dan sebagainya

Sumber belajar yang bersumber dari bahan: seperti buku, film, slide, gambar, arca, komik dan sebagainya

Sumber belajar yang besumber dari alat atau perlengkapan seperti: komputer, radio, televisi, VCD/DVD, camera, mobil, motor, alat listrik, obeng dan sebagainya.

Lingkungan seperti ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, taman, kebun, museum, pasar, toko, kantor dan sebagainya. Sedangkan metode/ teknik seperti, diskusi, pemecahan masalah, simulasi, permainan, nasehat, percakapan biasa, debat dan sebagainya.

b) Manfaat sumber belajar

Menurut Rohan9i menfaat sumber belajar antara lain :

Memberikan pengalaman belajar secara langsung dan kongkret kepada peserta didik.

1) Dapat menyajikan suatu yang tidak mungkin diadakan secara langsung dan kongkrit

2) Dapat menambah dan meperluas pengalaman dalam kelas

3) Dapat memberika informasi yang akurat dan terbaru

4) Dapat membentu memecahkan masalah pendidikan baik dalam lingkup mikro maupum makro

5) Dapat memberikan informasi positif

6) Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut

9

c) Fuingsi sumber belajar

1) Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk

menggunakan waktu secara lebih baik

2) Mengurangi beban dalam menyajikan informasi, sehingga lebih

banyak membina dan mengembangkan semangat

3) Mengurangi kontrol guru dan memberika kesempatan siswa untuk berkembang sesuai kemampuannya.

Jadi pada dasarnya sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau sistuasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar siswa belajar secara individual.

a) Pengertian pendekatan lingkungan

Beberapa pendapat mengenai pengertian pendekatan lingkungan adalah sebagai berikut:

a) Karli dan Margaretha, mengatakan bahwa: "Pendekatan lingkungan adalah suatu strategi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sasaran belajar, sumber belajar, dan sarana belajar. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah lingkungan, dan untuk menanamkan sikap cinta lingkungan".

b) Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar ".

c) Nasution, mengatakan bahwa: "Pendekatan lingkungan ialah

pendekatan melalui lingkungan siswa, mendasarkan pelajaran atas keadaan tempat sehari-hari siswa seperti: kebun, sawah, hutan, sungai, kampung, industri, alat-alat rumah dan lain sebagainya. Bahan pelajaran disusun atas dasar lingkungan itu".

d) Pendekatan lingkungan atau karyawisata adalah pendekatan yang berorientasi pada alam bebas dan nyata, tidak selalu harus ke tempat yang jauh, dapat dilakukan di alam sekitar sekolah".

Pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran mempunyai keuntungan praktis dan ekonomis. Keuntungan praktis karena mudah diperoleh, sedangkan keuntungan ekonomis karena murah dan dapat dijangkau oleh seluruh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan sekaligus juga memanfaatkan kepedulian siswa untuk mencintai lingkungan belajarnya. Hal ini akan lebih terasa bermakna, bermanfaat dan langsung dapat dirasakan oleh siswa. Dengan demikian baik sekolah yang sudah mempunyai laboratorium lengkap maupun yang sama sekali belum memiliki laboratorium, sama-sama dapat memanfaatkan laboratorium alam sebagai salah satu alternatif proses belajar, terlebih-lebih bagi konteks materi pelajaran Ilmu Pendidikan Alam (Sains).

d. Jenis-jenis Lingkungan untuk Pembelajaran

Berkaitan dengan pendekatan lingkungan ini, UNESCO,

Mulyasa10 mengemukakan jenis-jenis lingkungan yang dapat

didayagunakan oleh peserta didik untuk kepentingan pembelajaran yaitu :

1) Lingkungan yang meliputi faktor-faktor fisik, biologi, sosio ekonomi, dan budaya yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung, dan berinteraksi dengan kehidupan peserta didik.

2) Sumber masyarakat yang meliputi setiap unsur atau fasilitas yang ada dalam suatu kelompok masyarakat.

3) Ahli-ahli setempat yang meliputi tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki pengetahuan khusus dan berkaitan dengan kepentingan pembelajaran.

Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara :

10

1) Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan pembelajaran. Hal ini bisa dilakukan dengan metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lai-lain.

2) Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas) untuk kepentingan pembelajaran. Sumber tersebut bisa sumber asli.Seperti benda padat, cair dan gas. Bisa juga sumber tiruan seperti model, dan gambar.

Guru sebagai pemandu pembelajaran dapat memilih

lingkungan dan menentukan cara-cara yang tepat untuk

mendayagunakan dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan tema dan lingkungannya yang akan didayagunakan hendaknya didiskusikannya dengan peserta didik.

e. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Lingkungan 1) Kelebihan Pendekatan Lingkungan

Manfaat pendekatan lingkungan dalam pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain : a) Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah

ada di lingkungan.

b)Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus seperti listrik.

c) Memberikan pengalaman yang nyata kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.

d)Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontektual.

e) Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi pelajaran yang diperoleh siswa melalui lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.

f) Pendekatan lingkungan dalam pembelajaran memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan pendekatan lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.

g)Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan

media yang dikemas (didesain)”. f. Kelemahan pendekatan lingkungan

Disamping ada beberapa kelebihan yang diperoleh dari

penggunaan pendekatan lingkungan tersebut, penulis juga

memperkirakan beberapa kendala yang perlu dicari solusinya yaitu : a) Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada

kebutuhan siswa padahal dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehingga guru akan kesulitan dalam menentukan materi pelajaran karena tingkat pencapaian siswa tadi tidak sama.

b) Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam proses belajar mengajar.

c) Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran

menggunakan pendekatan lingkungan akan nampak jelas antara siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya.

d) Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan lingkungan ini akan terus tertinggal dan sulit mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.

e) Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan pendekatan lingkungan.

f) Kemampuan yang didapat oleh siswa akan bereda-beda dan tidak merata.

g) Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam pendekatan lingkungan ini peran guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan baru di lapangan.

g. Langkah-langkah Menggunakan Pendekatan Lingkungan

1) Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya.

2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik 3) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

4) Menghadirkan model sebagai contoh belajar 5) Melakukan refleksi diakhir pertemuan.

6) Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara. Ciri kelas yang menggunakan pendekatan lingkungan :

1) Pengalaman nyata

2) Kerja sama, saling menunjang 3) Gembira, belajar dengan bergairah 4) Pembelajaran terintegrasi

5) Menggunakan berbagai sumber 6) Siswa aktif dan kritis

7) Menyenangkan, tidak membosankan 8) Sharing dengan teman

9) Guru kreatif

Tori belajar yang dapat digunakan untuk mendukung pendekatan lingkungan adalah teori belajar kontiktivisme. teori

belajar kontruktivisme menggambarkan bahwa siswa membentuk dan

membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan

lingkungannya. Teori kontruksivisme menyatakan bahwa

pengetahuan tidak dapat diberikan begitu saja dari seseorang kepada orang lain (dari guru kepada siswa), tetapi harus dibangun oleh setiap siswa melalui interprestasi informasi secara terus menerus.

Belajar berdasarkan teori kontruktivisme memiliki pengertian sebagai interaksi antara konsep, masalah, siswa dan berbagai aspek aspek dari lingkungan belajar. Jadi dalam belajar ada saling keterkaitan antara aspek yang satu dengan yang lainnya.

Berdasarkan masalah atau isu di masyarakat yang ditemukan siswa, guru mengarahkan dengan suatu pendekatan dalam pembelajaran sehingga siswa dapat mengkontruksi pengetahuannya sendiri, misalnya dengan pendekatan lingkungan. Dengan cara ini guru telah menerapkan paham kontruktivisme.

Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengkaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan, sebagai contoh untuk memahami lingkungan, dengan mengambil contoh kejadian nyata dilingkungan sekitar, siswa dapat lebih paham dari interaksi tersebut.

Lingkungan merupakan ilmu pengetahuan yang menjadi aspek teori maupun aplikasi dari kehidupan manusia.11 Sehingga erat kaitannya dengan kehidupan manusia(siswa) sehingga siswa dapat lebih memahami apa yang dipelajari dan terjadi dilingkungannya. Dalam proses pembelajaran tidak selalu siswa di ajak ke lingkungan dapat juga guru memberikan informasi yan dikaitkan dengan lingkungan , terutama lingkungan sekitar.

11

Eldon D. Enger. Envirotmental Science : a study of interrelationship (united States The Mc. Graw Hill Companices, 2004) h.5

Pendekatan lingkungan, yaitu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa dengan melalui lingkungan sebagai sumber belajar, atau dengan kata lain kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian siswa jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungannya.12Pendekatan lingkungan merupakan pembelajaran dimana siswa diajak secara langung berhadapan dengan lingkungannya dimana fakta atau gejala alam tersebut berada. Antoni Kola mengemukakan bahwa Pendekatan lingkungan adalah proses pembelajaran yang dpat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang lingkungan dan maalahyang terkait, sehingga dapat mengembangkan keterampilan dan keahlian untuk mengetahui masalah lingkungan, sikap, motivasi, dan

komitmen untuk membut keputusan dan tindakan yang

bertanggungjawab terhadap masalah yang terjadi di lingkungan.13 Beberapa alasan untuk menggunakan pendekatan lingkungan pada proses pembelajaran di kelas, adalah sebagai berikut14 :

1. Mendapatkan informasi berdasarkan pengalaman langsung

2. Mudah mencapai sasaran pembelajaran yang telah ditetapkan

3. Mengenal dan mencintai lingkungan yang pada akhirnya membuat

mengagumi penciptaannya 4. Membuat pelajaran lebih konkrit

5. Penerapan ilmu lebih mudah, sesuai dengan permasalahan yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa akan merasakan belajar IPA lebih menarik dan lingkungan sangat penting

12

Prisca Kurniawati, Memilih Se kolah untuk putra/putrid Anda.www.tunasdaud.com. 26 April 2007

13

Antoni Kola, effect ofEnvironmental Education Of African School Childeren’s wasres

Disposal Practices. http/:www.allacademic.com/. 2008 14

Jepris, Lingkungan Sebagai Sumber Belajar, http://www.jepris.wodpress.com/6 janiari 2006

Pemanfaatan lingkungan sangat penting dalam pembelajaran IPA, karena lingkungan dapat dipandang sebagai sarana belajar atau merupakan objek yang dipelajari anak. Lingkungan sebagai sumber belajar, ada bermacam-macam sumber misalnya: buku, laboratorium, tenaga ahli atau kebun sekitar sekolah. Lingkungan sebagai sarana belajar IPA, lingkungan yang alami menyediakan berbagai bahan-bahan yang tidak perlu membeli, misalnya air, udara, cahaya matahari, tumbuhan, hewan dan sebagainya15

Banyak hal yang dapat dipelajari siswa dari lingkungan yang ada disekitar. Lingkungan dapat meliputi dua aspek yaitu (1) keadaan atau kondisi suatu lingkungan organisme atau kelompok organisme dan (2) kondisi sosial dan budaya dari suatu kelompok individu.16 Dengan demikianapa yang ada dilingkungan baik kondisi lingkungan secara fisik maupun lingkungan sosial budaya yang ada disekitar siswa dpat dijadikan sebagai sumber belajar.

Menurut Semiawan ada empat sumber belajar yang berkenaan langsung dengan lingkungan sebagai berikut.

a. Masyarakat kota atau desa disekelilingnya b. Lingkungan fisik di sekitar sekolah

c. Bahan sisa yang sudah tidak terpakai yang dapat menimbulkan pemahaman lingkungan

d. Peristiwa alam yang terjadi di manfaatkan cukup menarik perhatian siswa.

Berdasarkan kutipan di atas maka dapat kita lihat bahwa disekitar sekolah terdapat berbagai macam sumber belajar yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat lebih mengenal lingkungannya. Pengetahuan

15

Prisca Kurniawati, Memilih sekolah Untuk Putra/Putri Anda, www.tunasdaud.com. 26 april 2007

siswa akan lebih bermakna, serta siswa lebih aktif dan lebih banyak belajar.

Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan mengajar yang erat kaitannya dengan apa yang diajarkan guru yaitu alam sekitar. Dengan mengunakan pendekatan lingkungan, guru dapat mengajak anak- anak untuk menyadari betapa besarnya kasih sayang Allah pada makhluk-Nya, dan dengan demikian diharapkan merekapun mau menghargai hasil ciptaan itu sebagai tanda syukur mereka kepada Allah.

Pada dasarnya belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dengan interaksi lingkungannya.

h. Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Lingkungan

Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar menajadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan bertanggungjawab. Untuk

mencapai hal tersebut. proses pembelajaran tidak hanya

mengembangkan kemampuan kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan aspek efektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara berimbang.

Penggunaan sumber belajar sangat efektif untuk menciptakan suatu kegiatan belajar yang produktif. Sumber belajar memiliki peranan lingkungan penting dalam proses belajar mengajar sehingga siswa mudah memahami pelajaran.

Melalui pendekatan lingkungan, para siswa diajak memahami konsep sains dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.

Dengan demikian diharapkan memiliki kepedulian terhadap

melakukan tindakan nyata apabila mereka suatu ketika menghadapi masalah dalam lingkungan mereka sendiri.

Selain itu, pengajaran lingkungan dapat menyatakan penjelasan untuk memperbaiki pembelajaran siswa dikelas yang bertujuan manyatukan antara lingkungan dengan konteks pembelajaran.17

Pembelajaran berdasarkan pendekatan lingkungan dapat dilakukan dengan dua cara :18

1. Membawa peserta didik ke lingkungan untuk kepentingan

pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan denga metode karyawisata, metode pemberian tugas, dan lain-lain

2. Membawa sumber-sumber dari lingkungan ke sekolah (kelas)

untuk kepentingan pembelajaran, sumber tersebut biasa berupa model dan gambar.

Kedua jenis cara tersebut di atas tidak terlepassatu sama lain, karena siswa biasanya sering mengunjungi lingkungan atau membawa benda-benda dan contoh-contoh kedalam kelas.

i. Manfaat pendekatan lingkungan

Hasil dari proses pendidikan dan pembelajaran pada akhirnya akan bermuara pada lingkungan. Manfaat keberhasilan pembelajaran akan terasa jika apa yang kita peroleh dari pembelajaran dapt diaplikasikan dan diimplementasikan dalam realitas kehidupan.19

Nilai dari suatu lingkungan sebagai sumber belajar bergantung pada kecakapan memanfaatkannya. Setiap sumber belajar harus dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan tertentu yaitu:20

17

Lynne Ferguson, Tony Angell dan Margaret Tudor, Better Test Scores Trough Enviromental Education?. http://clearingmagazine.org?.2001

18

Ray Suryo, Pendekatan Discovery, Inquiry dan STS dalam pembelajaran Fisika dalam

1. Membantu memecahkan masalah

2. Lebih dapat menjelaskan konsep dan prinsip-prinsip IPA

3. Memperbesar kecenderungan anak didik untuk menyelidiki alam sekitar

Selain itu, beberapa keuntungan yang dapat diambil dari upaya pemberdayaan lingkungan sebagai sumber belajar yaitu:21

a) Memberikan perubahan iklim dan suasana pembelajaran kepada siswa.

b) Memberikan kesempatan kepada siswa melakukan pratikum

terhadap apa yang dipelajari dikelas

c) Memungkinkan siswa belajar mandiri, sehingga mengurangi

ketergantungan siswa terhadap guru

d) Memperluas wawasan tentang berbagai fakta keilmuan yang

ditemukan di alam nyata

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:22

a) Alam sekitar merupakan sumber belajar yang sangat mudah di jangkau

b) Objek dan permasalahannya beraneka ragam

c) Dapat memupuk kesadarn dan kecintaan anak terhadap alam sekitar d) Pengetahuan yang diperoleh lebih bermakna dan sukar dilupakan

e) Anak akan dapat lebih banyak berlatih melakukan observasi dan eksperimen

Pendekatan lingkungan merupakan pendekatan mengajar yang erat dengan apa yang diajarkan guru yaitu alam sekitar. Dengan menggunakan pendekatan ini, guru dpat mengajak anak-anak untuk menyadari betapa besarnya Kasih Allah pada makhluk-Nya, dan dengan demikian merekapun menghargai hasil ciptaannya itu, dan yang

21

Muh. Hamzah Zaidin , Sekolah Masa Depan, Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar, bulletin Pelangi Pendidikan, Vol 3 No.2 Tahun 2000 hal 44-45

22

Wayan Rinda suardika, Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dalam meningkatkan motivasi siswa pada Pembelajaran IPA kelas V Sd No 1

paling diharapkan ialah sejak dini mereka mau mancuptakan mengerjakan segala perintah ilahi sebagai tanda syukur pada-Nya.

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar yang dikemas melalui keterampilan proses dapat disajikan dalam proses pembelajaran IPA dan akan menciptakan interaksi yang lebih tinggi karena fisik maupun mental siswa terlibat langsung di lingkungan. Antara guru dan siswa dapat bekerja sama dalam proses belajar, memilih lingkungan sekitar sebagai subyek atau sumber belajar misalnya sawah, sungai, rawa atau hutan. Dampak positif penerapan pendekatan lingkungan yaitu dapat memacu sikap rasa ingin tahu serta partisipasi belajar siswa akan semakin meningkat.

Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPA sangat diperlukan dalam memotivasi siswa belajar IPA.

Belajar pada hakekatnya adalah suatu interaksi antara individu dengan lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Muhibin Syah23 mengatakan bahwa: "Belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif'. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar”.

Berdasarkan Maria Habiba, “Berkaitan dengan pentingnya lingkungan dalam pengajaran, ada suatu asas dalam pengajaran yaitu asas-asas didaktik atau asas-asas mengajar yang disebut dengan asas

23

Syah Muhibin. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dalam interaksi siswa pembelajaran IPA kelas V hal 42-44

lingkungan, yaitu suatu asas yang mengaitkan pengajaran dengan lingkungan siswa. Bagi seorang guru, menguasai asas mengajar adalah sangat penting dan merupakan suatu keharusan, karena dengan menguasai asas-asas mengajar ini akan dapat membantu guru dalam meningkatkan dan mengembangkan praktek pengajaran di kelas untuk tercapainya tujuan pengajaran yang diharapkan. Akan tetapi dengan hanya menguasai asas-asas mengajar belum merupakan suatu jaminan bahwa guru dengan sendirinya akan berhasil dalam mengajarnya.

Dalam hal ini Nasution ,mengatakan bahwa: "Menguasai asas-asas didaktik belum merupakan suatu jaminan bahwa seseorang dengan sendirinya akan menjadi guru yang baik. Mengajar itu sangat kompleks dan dipengaruhi oleh macam-macam faktor, antara lain pribadi guru sendiri, suasana kelas, hubungan antar manusia di sekolah, keadaan sosial ekonomi negara, organisasi kurikulum dan sebagainya. Akan tetapi seseorang pasti tidak akan menjadi guru yang baik kalau mengabaikan asas-asas didaktik. Itu sebabnya didaktik perlu dipelajari oleh setiap pengajar ".

Berdasarkan Jurnal Pendidikan oleh Maria Habiba “bahwa untuk menjadi guru yang baik salah satu usahanya ialah dengan menguasai asas-asas didaktik atau asas-asas mengajar, dan salah satu asas itu ialah asas lingkungan. Dalam pelaksanaannya asas lingkungan ini digunakan melalui pendekatan lingkungan di dalam proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan tujuan dan materi pelajaran yang telah ditetapkan. Betapa pentingnya penggunaan atau pemanfaatan lingkungan dalam pengajaran. Namun demikian, dengan berbagai alasan disinyalir masih banyak para guru yang melupakan pentingnya lingkungan ini dalam pengajaran sebagai sumber belajar. Kiranya hal ini merupakan hambatan dalam pembelajaran yang berlangsung di sekolah, karena sebenarnya banyak keuntungan yang diperoleh dengan memanfaatkan lingkungan ini.

Hasil penelitian oleh Anggaraini) “Apabila kita memperhatikan pembelajaran yang terjadi di sekolah sebagian besar guru hanya menstransfer ilmu pengetahuan saja kepada siswa tanpa berusaha untuk

Dokumen terkait