• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR BAGAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkembangnya sebuah lembaga atau organisasi sebagian besar ditentukan oleh keberhasilan lembaga atau organisasi tersebut dalam melakukan komunikasi. Komunikasi merupakan unsur pokok yang sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga atau organisasi karena komunikasi merupakan proses linear atau proses sebab akibat, yang mencerminkan pengirim pesan (komunikator) atau sumber atau encoder (yang aktif) untuk mengubah pengetahuan, sikap atau penerima pesan atau sasaran khalayak ataudecoderyang pasif (Mulyana,2002:58).

Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masing-masing lembaga atau organisasi dalam melakukan komunikasi, baik komunikasi internal ataupun komunikasi eksternal melalui surat, majalah, telepon, dan lainnya. Hal itu semua pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan publik intern ataupun publikekstern.

Menciptakan komunikasi dua arah dan mengatur arus informasi, publikasi, serta pesan dari organisasi kepada publiknya, atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif dari kedua belah pihak merupakan salah satu fungsi humas. (Cutlip

2

2007:4). Dengan kata lain, Humas berperan sebagai penghubung atau jembatan komunikasi antara organisasi dengan publik, baik itu dengan publik internal maupun publikeksternalserta merencanakan dan melakukan kegiatan komunikasi dengan seefektif mungkin agar apa yang menjadi tujuan utama dari kegiatan komunikasi tersebut dapat tercapai.

Untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut, Humas tidak hanya digunakan untuk membina hubungan dengan pihak luar (publik eksternal). Namun, penting pula bahwa humas berfungsi sebagai penghubung atau sebagai jembatan komunikasi lembaga atau organisasi untuk memberikan informasi kedalam (publikinternal), antara pimpinan kepada anggotanya. Dengan keberadaan humas sebagai jembatan komunikasi, setidaknya akan membuat hubungan antara lembaga atau organisasi dengan anggotanya berjalan dengan baik.

Komunikasi internal merupakan hal yang penting dijaga dan dikembangkan. Kegiatan komunikasi internal yang dilakukan humas haruslah dilakukan secara baik dan efektif agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dengan baik pula oleh komunikan. Dalam hal ini, dalam penyampaian informasinya sebuah lembaga atau organisasi membutuhkan suatu media komunikasi internal yang menyediakan informasi lengkap tentang lembaga atau organisasi dan berbagai aktifitasnya yang dibutuhkan untuk dapat diketahui oleh publik internalnya.

3

Informasi mengenai suatu organisasi atau lembaga sangat penting bagi anggota organisasi atau lembaga tersebut dan sekitarnya. Informasi-informasi ini berkaitan dengan perkembangan yang terjadi di dalam organisasi atau lembaga, juga aktivitas serta kebijakan yang ada perlu disampaikan kepada anggotanya, agar apa yang diinginkan oleh pimpinan dapat tersampaikan dengan tepat.

Media internal merupakan sebuah produk tulisan dari Humas sekaligus identitas organisasi atau lembaga yang dimana mampu mengirimkan nilai-nilai atau budaya dari suatu lembaga atau organisasi sehingga pada akhirnya membentuk citra lembaga atau organisasi khususnya bagi khalayak internal. Selain itu, media internal juga sebagai saluran komunikasi yang efektif untuk menjangkau seluruh khalayak internal untuk meningkatkan kualitas lembaga, dan menambah wawasan dan pengetahuan anggota lembaga tersebut dalam segala bidang yang berkaitan dengan organisasi tersebut. Dan salah satu tugas humas adalah menyampaikan informasi dan kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga atau organisasi kepada anggotanya, sehingga humas dituntut memiliki kreativitas tinggi dalam cara menyampaikan informasi tersebut kepada anggotanya.

Menurut Gamble, Teri and Michael dalam bukunya Communication works tahun 1956. Tujuan atau manfaat dari media internal adalah:

1. Sebagai media penyebarluasan informasi tentang operasional perusahaan, mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan mengangkat isu umum masalah-masalah perusahaan.

2. Saat dimanfaatkan dengan baik, media internal mampu mendekatkan karyawan dan perusahaan. Pengukuran keberhasilan media internal adalah saat karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi melalui media internal.

4

3. Dapat membantu saling pengertian antar karyawan.

4. Menanamkan budaya organisasi, mempertahankan dan mensosialisasikan perubahan.

(Gamble, Teri and Michael. Communication works. Seventh edition. C.Wright Mills, The Mass Society, Chapter in the Power Elite,1956. Dalam jurnal PR dan Media Internal oleh Fakhri Fabiansyah (http://www.scribd.com). Diakses pada 15 Januari 2016, pukul 19.00 WIB)

Anggota lembaga atau organisasi adalah aset yang terpenting di dalam sebuah organisasi atau lembaga karena mereka dapat menggerakan, melaksanakan serta merealisasikan tujuan organisasi atau lembaga. Oleh karena itu, anggota organisasi atau lembaga membutuhkan media komunikasi untuk memenuhi kebutuhan mereka akan informasi dimana tempat mereka bekerja. Agar anggotanya bisa mendapatkan informasi yang terbaru mengenai hal apa saja yang terjadi di lembaga tempat mereka bekerja, seperti event yang akan digelar, pemberian penghargaan, dan masih banyak lagi informasi yang dibutuhkan.

Disinilah dibutuhkan media komunikasi internal yang tepat bagi humas dalam menyampaikan informasi seperti majalah, bulletin, majalah dinding, web portal dan lain-lain. Menurut Wilbur Schram suatu kegiatan komunikasi dapat berjalan dengan baik bila terjadinya keterkaitan atau pertautan antara minat dan kepentingan dari sumber informasi dengan yang menerima informasi (Effendy, 2006:10). Dengan kata lain, adanya kesesuaian pesan yang diterima oleh penerima dengan yang dikirimkan oleh pengirim pesan. Keberhasilan komunikasi melalui media komunikasi tercermin dari kemampuan media tersebut untuk mempengaruhi kelompok sasaran sesuai dengan yang diinginkan.

5

Saat ini, penggunaan media internal sebagai media komunikasi antara organisasi atau lembaga dengan publiknya sudah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga di Indonesia. Salah satu lembaga negara yang memanfaatkan fungsi media internal sebagai media komunikasi dua arah antara lembaga dengan publiknya yaitu Kepolisian Daerah Lampung (Polda Lampung)

Polda Lampung merupakan satuan pelaksana utama kewilayahan daerah Lampung yang memiliki beberapa cabang satuan-satuan kerja dan memiliki jumlah anggota yang banyak serta lingkup kerja yang luas. Informasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Hubungan yang harmonis antara lembaga dan publik internal tidak dapat tercipta dengan sendirinya, diperlukan adanya usaha-usaha khusus pihak lembaga untuk menciptakannya, karena itu sebagai lembaga yang besar memerlukan sebuah media komunikasi internal yang dapat menghubungkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh anggota cabang satuan kerja satu dengan anggota cabang lain. Dalam mewujudkan komunikasi internal yang baik, Polda Lampung membentuk sebuah media komunikasi internal yang salah satunya berupa majalah internal yakni majalah Tribrata News.

Majalah Tribrata News merupakan media komunikasi internal yang diterbitkan oleh Bidang Humas Polda Lampung sejak tahun 1997 dan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Humas Polda Lampung. Majalah Internal Polda Lampung ini dahulu bernama Ruwa Jurai, Namun pada September 2015 majalah internal Ruwa Jurai ini memasuki babak baru, yakni pergantian nama dari Ruwa Jurai menjadi Tribrata News. Bukan hanya Ruwa Jurai, pergantian nama menjadi Tribrata News juga dilakukan terhadap seluruh majalah yang ada di lingkungan

6

Polri dan jajaran. Pergantian nama ini dilakukan dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri

Majalah Tribrata News terbit setiap 1 bulan sekali dan memuat berbagai informasi tentang kegiatan dan aktivitas lembaga dan informasi-informasi tentang Polda Lampung. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pimpinan Redaksi Majalah Tribrata News yang juga sebagai Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Dra.Hj. Sulistyaningsih (13 Januari 2016, pukul 13.00 WIB) Majalah ini terbit satu bulan sekali dengan oplah sebanyak 3000 eksemplar setiap bulannya. 3000 eksemplar ini akan didistribusikan dan disebar oleh kurir internal kepada Polda, Satuan Kerja, Polres, Polsek, Instansi terkait yang ada di seluruh Lampung, serta Polda seluruh Indonesia dan majalah Tribrata News ini dijual dengan harga 2.500 rupiah per eksemplarnya.

Majalah Tribrata News terdiri dari 32 halaman dengan tema-tema yang berbeda setiap bulannya. Tema disesuaikan dengan kabar terbaru yang sedang berkembang di Polda Lampung. Rubrik-rubrik yang dimuat di dalam majalah Tribrata News biasanya terdiri dari laporan utama, laporan khusus, berita, wawancara, artikel dan lain sebagainya. Rubrik-rubrik yang ada di dalam majalah Tribrata News ini biasanya tidak tetap tergantung dan menyesuaikan berita apa saja yang dimuat. Di dalam majalah Tribrata News berita dan artikel yang dimuat bebas diisi oleh anggota Polda Lampung dari berbagai kesatuan, biasanya humas masing-masing kesatuan akan mengirimkan berita dan dokumentasi mengenai peristiwa atau berita terbaru di kesatuannya kepada dewan redaksi untuk dimuat di dalam

7

majalah Tribrata News dan akan dipilih dan diseleksi terlebih dahulu sebelum dimuat.

Tujuan utama dari dari adanya majalah Tribrata News ini, yaitu untuk memberikan penerangan mengenai Polda dan Polres Lampung kepada pihak internal maupun pihak eksternal, sebagai sarana penghubung penyedia layanan informasi bagi anggota Kepolisian Daerah Lampung. Selain itu, majalah Tribrata News bertujuan untuk menciptakan hubungan yang baik antara lembaga atau organisasi dengan anggotanya maupun sesama anggota, Memberikan informasi-informasi yang nantinya akan menambah pengetahuan anggota serta keluarga akan kegiatan-kegiatan lembaga dan juga mengikuti segala perkembangan di lembaga. (Sumber: Hasil Wawancara dengan AKBP Dra.Hj. Sulistyaningsih selaku pimpinan redaksi majalah Tribrata News, 13 Januari 2016, pukul 13.00 WIB)

Pemilihan objek Sense of Belonging dalam penelitian ini didasarkan pada berita-berita dan artikel yang diterbitkan setiap bulannya yang selalu memuat prestasi dan pencapaian yang diraih serta penghargaan-penghargaan yang diraih oleh Polda Lampung dan anggota perseorangan yang kemudian diinformasikan melalui majalah Tribrata News untuk meningkatkan rasa bangga dan rasa memiliki karyawan kepada kesatuannya, contoh diantaranya adalah:

8

Tabel 1

Contoh Artikel Majalah Tribrata News Yang Memuat Prestasi Dan Pencapaian Serta Penghargaan-Penghargaan Yang Diraih Oleh Polda

Lampung

No Judul Berita Edisi/Halaman

1. Operasi Ketupat Krakatau 2015 sukses, Korban Meninggal, turun 5%

01, September 2015/ 8

2. Peringatan HUT Polwan di Lampung Polwan Siap Jadi Pelopor Revolusi Mental

02, Oktober 2015/ 8

3. Kabid Humas Raih Hawa Award 2015 03, November 2015/ 28 4. Kapolda Resmikan Website Tribratanews Polda

Lampung

04, Desember 2015/ 20

Sumber: Majalah TribrataNews Edisi 01-04 Desember 2015

Seorang psikolog Amerika Abraham Maslow, dalam papernya yang ditulis tahun 1943 menyatakan bahwa sense of belonging adalah “the third most important human need”. Sense of belonging sebagai pembentuk identitas dalam diri individu dan sebagai motivasi untuk mereka berpartisipasi dalam masyarakat atau kelompoknya.

(https://en.wikipedia.org/wiki/Maslow's_hierarchy of_needs. Diakses pada 15 Januari 2016, pukul 19.00 WIB)

Sense of belonging (rasa dimiliki) ini dapat memberikan dampak positif pada kehidupan dan kelangsungan lembaga. Sense of belonging merupakan sikap peranan bahwa ia termasuk didalam suatu kelompok sosial, didalamnya ia mempunyai peranan dan tugas, sehingga diapun merasa puas bahwa dia berharga sebagai anggota kelompok. Rasa memiliki akan membuat anggota memiliki etos kerja yang tinggi, profesional, dan optimal.

9

Pada penelitian ini peneliti memilih lokasi atau tempat penelitian di Perumahan Polri Hajimena. Pemilihan tempat ini dikarenakan Perumahan Polri Hajimena merupakan perumahan dimana mayoritas warganya berprofesi sebagai Anggota Kepolisian Daerah Lampung. Jumlah anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena berjumlah 58 kepala keluarga (Sumber: Arsip Kepala Dusun Perumahan Polri Hajimena tahun 2015). Selain itu, pemilihan lokasi penelitian diadakan dirumah subyek agar penelitian yang dilakukan lebih intensif dan tidak menggangu pekerjaan dari subyek selain itu subyek akan merasa lebih nyaman, jujur, terbuka, tidak ada tekanan dari atasan, sehingga data yang diperoleh lebih mendalam dan diharapkan hasil yang akan didapatkan lebih maksimal, dibandingkan dengan melakukan penelitian di kantor, subyek mungkin akan merasa terganggu dengan kesibukan pekerjaan, ada perasaan tidak enak dan terbebani atau takut dengan atasan sehingga jawaban menjadi tidak jujur.

Selain itu pemilihan lokasi penelitian ini karena anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena ini juga beragam dari berbagai kesatuan seperti anggota Pol Air, Brimob, Polwan, Anggota Bhayangkari dan lain sebagainya sehingga hasil data yang didapatkan nanti lebih beragam pula dibandingkan hanya melakukan penelitian di Polda, Polres, atau kantor kesatuan yang lain. Sehingga berdasarkan alasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Perumahan Polri Hajimena sebagai lokasi penelitian.

Dengan adanya latar belakang di atas maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti Bagaimanasense of belonging yang terbentuk pada diri anggota organisasi Polda Lampung sebagai pembaca majalah Tribrata News. Hal ini penting untuk

10

dilakukan untuk mengukur sejauh mana majalah Tribrata News telah berhasil menimbulkan efeksense of belongingdan menyentuh para pembacanya dalam hal ini anggota Polda Lampung, serta untuk mengetahui sejauh mana majalah Tribrata News ini dibaca, dinikmati serta untuk mempertahankankan kualitas atau meningkatkan kualitasnya. Dalam melakukan penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah metode kuantitatif dengan metode survey kepada 58 anggota Polda Lampung yang berdomisili di Perumahan Polri Hajimena.

Dokumen terkait