• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan-perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu sebagai seorang konsumen, dalam memutuskan pembelian yangdipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang di antaranya terdapat pada kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis (Sunarto, 2004 : 96). Konsumen akan bersedia melakukan keputusan pembelian apabila memiliki faktor pribadi yang baik tentang produk.

Faktor pribadi adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai (Kotler, 2007 : 172). Karena banyak dari karakteristik pribadi ini yang mempunyai dampak yang sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara seksama. Selain faktor pribadi, hal yang membuat konsumen melakukan keputusan pembelian adalah faktor sosial.

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi seperti kelompok referensi, keluarga serta peran dan status sosial konsumen (Kotler, 2007 : 170). Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi.Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok keluarga, klub, organisasi.

Buavita merupakan merek minuman sari buah dan es krim dari Indonesia. Merek ini diluncurkan oleh PT. tahun 1971. Merek ini telah diakuisisi oleh Buavita minuman buah yang memberikan kesegaran dengan citra rasa buah yang lezat dan baik untuk di konsumsi. Dihadirkan dengan kemasan pack dan botol praktis yang sangat cocok untuk konsumsi di luar rumah.

Minuman buah telah diketahui menjadi salah satu pilihan minuman yang dapat memberikan rasa segar setelah melakukan berbagai aktivitas yang melelahkan tetapi tetap baik untuk dikonsumsi. Seiring dengan bertambahnya berbagai aktivitas yang dilakukan di luar rumah, maka terjadilah perubahan cara mengkonsumsi minuman, yaitu semakin banyak konsumsi minuman yang dilakukan di luar rumah.

Buavita minuman buah yang memberikan kesegaran dengan citra rasa buah yang lezat dan baik untuk di konsumsi. Dihadirkan dengan kemasan pack dan botol praktis yang amat cocok untuk konsumsi di luar rumah. Berdasarkan Top brand index kategori minuman sari buah dalam kemasan siap minum Buavita menguasai pangsa minuman sari buah yang pertamadi Indonesia dan menjadi top brand ditahun 2012 hingga 2014.

Tabel 1.1

Top brand index katego ri Minuman Sari buah dalam kemasan Bag 2012

Merek TBI TOP

Buavita 32,30% TOP

Ale-ale 28,10% TOP

ABC 11,80% TOP

Frutang 7,30%

Nutrijeruk 4,80%

Minute Maid Pulpy Orange 4,10%

Country Choice 1,40%

Happy Jus 1,10%

Sumber:

Tabel 1.2

Top brand index kategoriMinuman Sari buah dalam kemasan Bag 2013

Merek TBI TOP

Buavita 38,60% TOP

Ale-ale 25,10% TOP

ABC 12,70% TOP

Frutang 5,40%

Nutrijeruk 2,20%

Minute Maid Pulpy Orange 2,00%

Country Choice 1,00%

Happy Jus 0,90%

Tabel 1.3

Top brand index katego riMinuman Sari buahdalam kemasan Bag 2014

Merek TBI TOP

Buavita 33,60% TOP

Ale-ale 24,60% TOP

ABC 13,90% TOP

Minute Maid Pulpy Orange 4,70%

Frutang 4,60%

Sumber:

Menurut tabel Top Brand Indeks minuman sari buah dalam kemasan siap minum diatas dapat diketahui bahwa brand indeks Buavita pada tahun 2012 adalah 32,30% yaitu pada posisi pertama. Pada 2013 brand indeks Buavita masih tetap dalam urutan pertama dimana persentase naik menjadi 38,60%. Pada tahun 2014 brand indeks Buavita mengalami penurunan penjualan menjadi 33,60%.

Sumber:

Gambar 1.1 Top Brand Index Buavita 2012-2014

Dari Gambar 1.1 terlihat bahwa Top Brand Index Buavita pada tiga tahun terakhir 2012-2014 terlihat bahwa meskipun secara umum masih menjadi Top Brand peringkat pertama untuk kategori minuman sari buah dalam kemasan, namun terlihat bahwa market share Buavita fluktuatif dari tahun 2012-2014. Bahkan mengalami penurunan di tahun 2014.

Kondisi ini tentunya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya faktor pribadi dan faktor sosial. Pada pra penelitian yang dilakukan, dengan mewawancarai beberapa Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang pernah membeli dan mengkonsumsi Buavita beberapa responden menilai bahwa beberapa kekurangan produk Buavita diantaranya adalah harganya yang lebih mahal dibanding beberapa minuman sejenis lainnya, sehingga beberapa mahasiswa/i lebih memilih minuman lainnya karena lebih terjangkau, selanjutnya, isi minuman Buavita dalam kemasan kotak relatif lebih sedikit dibanding minuman lainnya serta kemasan Buavita yang tersedia umumnya dalam kemasan kotak sehingga bagi sebagian Mahasiswa/i kurang fleksibel untuk dibawa beraktivitas sehari-hari.

Hal lainnya beberapa Mahasiswa menilai bahwa minuman Buavita kurang cocok dinikmati saat berkumpul dengan teman-teman atau saat sedang bepergian, selain karena porsinya yang umumnya sedikit, juga kurang praktis terlebih saat bepergian diluar ruangan. Pada Tabel 1.4 berikut dapat dilihat rata-rata harga produk minuman dalam kemasan pada beberapa minimarket yang disurvey di sekitar Kampus Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.4

Kemasan dan Harga beberapa Produk Minuman Sari Buah Dalam Kemasan

Minuman Dalam Kemasan Kemasan Harga

Minute Maid Pulpy Orange Botol Rp 6.850

Frestea Botol Rp 6.000 C1000 Botol Rp 6.500 Fruitamin Botol Rp 8.200 ABC Kotak Rp 6.300 Buavita Kotak Rp 8.300 My Tea Botol Rp 6.900 Yogurt Kotak Rp 9.200

Dari Tabel 1.4 terlihat bahwa kemasan beberapa produk minuman sari buah didominasi kemasan dalam botol. Kemasan dalam botol digemari karena praktis dibawa saat beraktivitas dan dapat dikonsumsi hingga beberapa kali sesuai keinginan konsumen. Sedangkan minuman dalam kemasan kotak umumnya dikonsumsi sekali pemakaian. Selanjutnya harga beberapa produk minuman dalam kemasan terlihat bahwa harga produk Buavita relatif lebih mahal dibanding beberapa produk sejenis lainnya dengan harga tertinggi sebesar Rp. 8.300. Produk Buavita berada pada urutan kedua termahal setelah minuman sari buah Yogurt yang mencapai Rp. 9.200. Selanjutnya harga tertinggi diurutan ketiga adalah minuman Fruitamin sebesar Rp. 8.200.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul“Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Buavita Pada MahasiswaFakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah“Apakah faktor pribadi dan faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian Buavita”?

Dokumen terkait