Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan yang tersaji dalam LKPP Tahun 2007 (Audited) ini meliputi semua
2007 Uraian APBN-P
B.2. PENJELASAN PER POS LAPORAN REALISASI APBN
B.2.2. Belanja Negara
B.2.2.1. Belanja Pemerintah Pusat
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2007 adalah sebesar Rp504.623.263.587.032 atau 101,29 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp498.172.161.850.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2007 lebih besar Rp64.591.179.017.389 atau 14,68 persen dari TA 2006.
Belanja Pemerintah Pusat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu (i) Belanja Pemerintah Pusat menurut Organisasi/Bagian Anggaran; (ii) Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi; dan (iii) Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja.
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Organisasi/Bagian Anggaran
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2007 menurut Bagian Anggaran (BA) terbesar adalah pada BA 062 (Subsidi dan Transfer) sebesar Rp179.654.408.301.489 atau 35,62 persen dari total belanja. Total realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2007 pada kementerian negara/lembaga (K/L) adalah sebesar Rp225.014.218.669.639. Realisasi belanja pada K/L terbesar adalah Departemen Pendidikan Nasional sebesar Rp40.475.796.860.038 atau 8,02 persen dari total Belanja Pemerintah Pusat atau 17,99 persen dari total realisasi Belanja Pemerintah Pusat untuk K/L.
Komposisi 5 (lima) terbesar K/L pengguna anggaran Belanja Pemerintah Pusat (dalam persentase) selain BA 061, BA 062, dan BA 069 dalam TA 2007 dapat dilihat pada Grafik 26.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2007 (Audited)
Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsi
Grafik 26: Komposisi Lima Terbesar Kementerian Negara/Lembaga Pengguna Anggaran Belanja Pemerintah Pusat TA 2007
Rincian realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut organisasi/bagian anggaran dapat dilihat dalam Daftar 2.
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat juga dapat dikelompokkan berdasarkan fungsi. Realisasi Belanja Pemerintah Pusat per Fungsi pada TA 2007 dan 2006 adalah sebagaimana terdapat dalam Tabel 5
Tabel 5
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Menurut Fungsi TA 2007 dan TA 2006
(Dalam Rupiah)
Kode Uraian Fungsi TA 2007 (Audited) TA 2006 (Audited)
01 Pelayanan Umum 316.139.260.908.537 283.343.024.696.465 02 Pertahanan 30.685.860.754.906 24.426.141.042.980 03 Ketertiban dan Keamanan 28.315.877.968.474 23.743.115.168.836 04 Ekonomi 42.221.943.292.024 38.295.620.549.454 05 Lingkungan Hidup 4.952.579.575.714 2.664.480.351.583 06 Perumahan dan Fasilitas Umum 9.134.607.348.313 5.457.205.792.482 07 Kesehatan 16.004.456.928.185 12.189.728.205.984 08 Pariwisata dan Budaya 1.851.230.677.806 905.443.154.946 09 Agama 1.884.193.559.998 1.411.200.131.019 10 Pendidikan 50.843.367.968.915 45.303.905.094.389 11 Kependudukan dan Perlindungan Sosial 2.650.370.769.523 2.303.280.818.537 Total *) 504.623.263.587.032 440.032.084.569.643
*) Termasuk realisasi sebesar minus Rp60.486.165.363 pada TA 2007 dan Rp11.060.437.032 pada TA 2006 yang tidak diketahui kelompok fungsinya.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa realisasi Belanja Pemerintah Pusat TA 2007 menurut fungsi yang terbesar digunakan untuk Fungsi Pelayanan Umum yaitu sebesar Rp316.139.231.707.397 atau 62,65 persen dari total Belanja Pemerintah Pusat. Sementara
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2007 (Audited)
Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja
itu, komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut fungsi dapat dilihat pada Grafik 27.
Grafik 27: Komposisi Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Fungsi TA 2007
Laporan Realisasi Anggaran Belanja Pemerintah menurut Fungsi dan Subfungsi dapat dilihat dalam Daftar 2.
Belanja Pemerintah Pusat Menurut Jenis
Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja terdiri atas: (i) Belanja Pegawai; (ii) Belanja Barang; (iii) Belanja Modal; (iv) Pembayaran Bunga Utang; (v) Subsidi; (vi) Belanja Hibah; (vii) Bantuan Sosial; dan (viii) Belanja Lain-lain. Komposisi realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut jenis belanja disajikan pada Grafik 28.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2007 (Audited) Belanja Pegawai Rp90,42 triliun Belanja Barang Rp54,51 triliun Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai TA 2007 adalah sebesar Rp90.424.946.964.533 yang berarti 97,39 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp92.843.560.640.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Pegawai TA 2007 lebih besar Rp17.172.659.698.979 atau 23,44 persen dari TA 2006. Rincian Belanja Pegawai adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian TA 2007 (Audited) TA 2006 (Audited)
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 25.118.867.861.207 21.861.441.027.969
Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri 24.450.454.976.367 20.226.100.239.647
Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara 382.341.613.548 345.820.221.603
Belanja Pegawai Perjan (12.792.782) 301.310.697
Belanja Gaji Dokter PTT 391.814.755.506 634.200.949.934
Belanja Honorarium 7.087.877.927.837 4.823.371.370.112
Belanja Lembur 246.715.845.386 102.550.933.903
Belanja Vakasi 552.138.719.702 717.610.862.297
Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja
Pegawai Transito 3.644.996.661.383 782.637.835.960
Belanja Pensiun dan Uang Tunggu 27.705.672.106.579 23.271.785.238.852
Belanja Asuransi Kesehatan 675.301.964.800 436.485.393.140
Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran 53.494.390.000 49.981.881.440
Belanja Cadangan Perubahan Sharing 115.282.935.000
-Jumlah 90.424.946.964.533 73.252.287.265.554
Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang TA 2007 adalah sebesar Rp54.511.365.469.438 yang berarti 83,53 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp65.260.429.057.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Barang TA 2007 lebih besar Rp7.329.452.810.191 atau naik 15,53 persen dari TA 2006. Rinciannya adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian TA 2007 (Audited) TA 2006 (Audited) Belanja Barang Operasional 25.445.581.426.699 22.751.797.847.669 Belanja Barang Non Operasional 4.419.034.214.187 3.831.965.753.266 Belanja Jasa 9.020.493.177.002 7.785.054.455.755 Belanja Pemeliharaan 4.787.808.430.454 3.905.631.283.180 Belanja Perjalanan 9.006.938.650.353 8.907.463.319.377 Belanja Barang BLU 1.831.509.570.743 -Jumlah 54.511.365.469.438 47.181.912.659.247
Belanja Barang BLU sebesar Rp1.831.509.570.743 terdiri dari:
Belanja Gaji dan Penunjang 729.549.109.868
Belanja Barang 598.233.163.347
Belanja Jasa 34.602.688.676
Belanja Pemeliharaan 92.201.620.713
Belanja Perjalanan 5.211.162.882
Belanja Penyedia Barang dan Jasa BLU Lainnya 371.711.825.257
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2007 (Audited) Belanja Modal Rp64,29 triliun Pembayaran Bunga Utang Rp79,81 triliun Belanja Subsidi Rp150,21 triliun Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal TA 2007 adalah sebesar Rp64.288.669.050.730 yang berarti 85,66 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp75.050.813.170.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Modal TA 2007 lebih besar Rp9.336.793.635.698 atau 16,99 persen dari TA 2006. Rincian realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian TA 2007 (Audited) TA 2006 (Audited) Belanja Modal Tanah 1.489.595.690.931 1.675.902.652.399 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 21.437.459.125.258 18.523.010.677.334 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 14.501.872.881.725 12.107.707.935.319 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 23.068.817.644.545 19.156.430.213.317 Belanja Modal Fisik Lainnya 3.773.079.136.674 3.488.823.936.663 Belanja Modal BLU 17.844.571.597 -Jumlah 64.288.669.050.730 54.951.875.415.032
Belanja Modal BLU sebesar Rp17.844.571.597terdiri dari:
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 11.119.500.685 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 606.458.000 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 299.227.500
Belanja Modal Fisik Lainnya 5.819.385.412
Total 17.844.571.597
Pembayaran Bunga Utang
Realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang TA 2007 adalah sebesar Rp79.806.377.534.753 yang berarti 95,51 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp83.555.140.000.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Pembayaran Bunga Utang TA 2007 lebih besar Rp723.814.258.612 atau 0,92 persen dari TA 2006. Rincian Pembayaran Bunga Utang TA 2007 adalah sebagai berikut:
Uraian TA 2007 (Rp)
Belanja Pembayaran Bunga Utang Dalam Negeri - Jangka Pendek 608.648.631.679
Belanja Pembayaran Bunga Utang DN - Jangka Panjang 48.437.511.570.973
Belanja Pembayaran Bunga Utang LN - Jangka Pendek
-Belanja Pembayaran Bunga Utang LN - Jangka Panjang 25.509.169.299.965
Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara Dalam Negeri 3.013.460.888.233 Belanja Pembayaran Discount Surat Utang Negara Luar Negeri 217.800.000.000 Belanja Pembayaran Loss on Bond Redemption atas pembelian
Kembali Obligasi Dalam Negeri 2.019.787.143.903
Jumlah 79.806.377.534.753
Subsidi
Realisasi Subsidi TA 2007 adalah sebesar Rp150.214.443.691.269 yang berarti 142,96 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp105.073.369.472.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Subsidi TA 2007 ini lebih besar Rp42.782.657.832.594 atau 39,82 persen dari TA 2006. Rincian realisasi Subsidi adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2007 (Audited)
Belanja Bantuan Sosial Rp49,76 triliun
Uraian TA 2007 (Audited) TA 2006 (Audited)
Subsidi BBM - 64.212.079.995.900
Subsidi Premium 25.287.122.316.398
-Subsidi Minyak Solar 19.055.027.553.466
-Subsidi Minyak Tanah 39.450.166.646.514
-Subsidi Minyak Goreng 24.624.718.000
-Subsidi Pangan 6.284.324.994.000 5.320.237.500.000
Subsidi Listrik 33.073.543.656.064 30.393.303.368.309
Subsidi Benih 478.985.800.000 131.125.500.000
Subsidi Pupuk 6.260.537.497.379 3.165.723.566.190
Subsidi Perawatan Beras 300.000.000.000
-Subsidi Bunga KPR 299.993.159.983 251.996.426.346
Subsidi Bunga Ketahanan Pangan 47.508.483.000 34.223.400.000
Subsidi PPh 837.781.003.465 1.863.753.579.000
Subsidi PPN 16.275.827.863.000
-Subsidi Lainnya 1.514.000.000.000 264.359.949.000
Subsidi PT KAI 281.250.000.000 450.000.000.000
Subsidi PT PELNI 650.000.000.000 650.000.000.000
Subsidi PT Pos dan Giro 93.750.000.000 115.000.000.000
Subsidi TVRI - 40.199.923.930
Subsidi BULOG - 394.999.996.000
Subsidi Dalam Rangka PSO Lainnya - 144.782.654.000
Jumlah 150.214.443.691.269 107.431.785.858.675
Subsidi Lainnya sebesar Rp1.514.000.000.000 merupakan subsidi BPHTB yang ditanggung Pemerintah sehubungan dengan kebijakan Pemerintah yang mengubah status Pertamina menjadi PT Pertamina (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2003 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 408/KMK.02/2003. Atas perubahan status tersebut, timbul kewajiban BPHTB berdasarkan Undang Undang No. 20 Tahun 2000 tentang BPHTB, sebagaimana ditetapkan oleh Kantor Pelayanan PBB di berbagai tempat kedudukan objek/tanah dan bangunan Pertamina. Namun, karena perubahan status tersebut bukan merupakan tindakan korporasi, melainkan merupakan kebijakan Pemerintah sebagai pemilik maka konsekuensi perpajakannya menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Karena transaksi tersebut merupakan transaksi Pemerintah ke Pemerintah, dan tidak ada aliran kas masuk dan keluar, maka transaksi tersebut diselesaikan dengan mekanisme pajak yang ditanggung Pemerintah (DTP) dan DIPA-nya dibebankan pada BA 062. Selanjutnya, karena transaksi ini secara substansi tidak menimbulkan pendapatan ril bagi Pemerintah, maka tidak ada proses bagi hasilnya kepada pemerintah daerah.
Bantuan Sosial
Realisasi Bantuan Sosial TA 2007 adalah sebesar Rp49.756.281.449.623 yang berarti 98,32 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp50.607.662.924.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Bantuan Sosial TA 2007 ini lebih besar Rp9.047.715.260.632 atau 22,23 persen dari TA 2006. Rincian realisasi Bantuan Sosial adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian TA 2007 (Audited) TA 2006 (Audited)
Belanja Bantuan kompensasi Kenaikan Harga
BBM 14.900.742.365.448 14.955.371.830.306
Belanja Bantuan langsung (Block Grant)
Sekolah/Lembaga/Guru 17.031.445.611.773 14.072.013.491.492
Belanja Bantuan Imbal Swadaya Sekolah/
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2007 (Audited) Belanja Lain-lain Rp15,62 triliun Realisasi Transfer daerah Rp253,26 triliun Realisasi dana perimbangan Rp243,97 triliun
Belanja Bantuan Beasiswa 1.856.956.254.338 920.733.173.581
Belanja Bantuan Sosial Lembaga Peribadatan 87.125.642.390 113.980.593.282
Belanja Lembaga Sosial Lainnya 11.439.711.990.036 7.890.581.367.180
Jumlah *) 49.756.281.449.623 40.708.566.188.991
*) Termasuk pengembalian belanja (MAK 613411) pada Departemen Pendidikan Nasional sebesar Rp36.000.000.
Belanja Lain-lain
Realisasi Belanja Lain-lain TA 2007 adalah sebesar Rp15.621.179.426.686 yang berarti 60,59 persen dari jumlah yang dianggarkan dalam APBN-P sebesar Rp25.781.186.587.000. Hal ini berarti realisasi Belanja Lain-lain TA 2007 lebih kecil Rp21.801.914.479.317 atau 58,26 persen dari TA 2006. Rincian Belanja lain-lain adalah sebagai berikut (dalam Rp):
Uraian TA 2007 (Audited) TA 2006 (Audited)
Belanja Kerjasama Teknis Internasional - 6.107.628.750
Belanja Pengeluaran Tak Tersangka 623.476.000
-Belanja Cadangan Umum 0 3.222.515.140.639
Belanja Pemilu/Sidang Tahunan 0 5.426.131.214
Belanja Cadangan Tunjangan Beras PNS/TNI/Polri 16.579.982.000 3.641.069.000
Belanja Cadangan Dana Reboisasi 1.946.251.971.367 3.911.997.016.852
Belanja Tunggakan dan Klaim Pihak Ketiga 120.244.000 58.489.459.545
Belanja Dana Cadangan Tanggap Darurat (Dana
Kontijensi) 697.922.519.628 26.951.255.117.883
Belanja Bagi Hasil Biaya/Upah Pungut PBB 774.102.006.321 784.914.701.630
Jasa Surveyor 151.662.828.578
-Jasa Perbendaharaan 4.947.417.597
-Belanja Lain-lain II lainnya 12.028.968.981.195 2.478.747.640.490
Jumlah 15.621.179.426.686 37.423.093.906.003