• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

4. Bentuk-bentuk Komunikasi

Seperti halnya definisi komunikasi, maka bentuk komunikasi dikalangan para ahli juga berbeda satu sama lain. Bentuk itu didasarkan atas sudut pandang masing-masing ahli, dan menurut pengalaman dan bidang studinya, maka bentuk komunikasi diantaranya sebagai berikut:

a. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata baik yang dinyatakan secara oral atau lisan maupun secara tulisan. Komunikasi verbal ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.

Kemampuan menggunakan komunikasi verbal secara efektif adalah penting bagi seorang guru dan murid. Dengan adanya komunikasi verbal memungkinkan pengidentifikasian tujuan, pengembangan pembelajaran dan tingkah laku untuk mencapai tujuan. Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut,

19

yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita16.

Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi tulisan. Komunikasi lisan dapat didefinisikan sebagai suatu proses seorang pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima. Adapun komunikasi tulisan yaitu komunikasi yang disampaikan berupa simbol-simbol. Komunikasi tertulis ini dapat berupa surat, memo, buku petunjuk, gambar, laporan. Sedangkan komunikasi lisan dapat berupa percakapan interpersonal secara tatap muka atau melalui telepon, radio, televisi, dan lain-lain.17

b. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal sama pentingnya dengan komunikasi verbal karena keduanya itu saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan adanya komunikasi non verbal dapat memberikan penekanan, pengulangan, melengkapi dan mengganti komunikasi verbal, sehingga lebih mudah ditafsirkan maksudnya.

Komunikasi non verbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata seperti komunikasi yang menggunakan gerak tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan. Atau dapat

16

Djuarsa Sendjaj, Teori Komunikasi,(Jakarta: Universitas Terbuka,2005),Cet.9.h.63

17

juga dikatakan bahwa semua kejadian disekeliling situasi komunikasi yang tidak berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan. 18

Ada beberapa bentuk perilaku non verbal yakni:

1) Kinesik, adalah yang berkaitan dengan bahasa tubuh, yang terdiri dari posisi tubuh, orientasi tubuh, tampilan wajah, gambaran tubuh, dll. Tampaknya ada perbedaan antara arti dan makna dari gerakan-gerakan tubuh atau anggota tubuh yang ditampilkan tersebut.

2) Okulesik, adalah studi tentang gerakan mata dan posisi mata.

3) Haptik, adalah tentang perabaan atau memperkenankan sejauh mana seseorang memegang dan merangkul orang lain.

4) Proksemik, adalah tentang hubungan antar ruang, antar jarak, dan waktu berkomunikasi.

5) Kronemik, adalah tentang konsep waktu.

6) Tampilan, adalah cara bagaimana seseorang menampilkan diri telah cukup menunjukkan atau berkolerasi sangat tinggi dengan evaluasi tentang pribadi.

7) Posture, adalah tampilan tubuh waktu sedang berdiri dan duduk. 8) Pesan-pesan paralinguistic antarpribadi adalah pesan komunikasi yang

merupakan gabungan antar perilaku verbal dan non verbal.19 Ada tiga fungsi yang diperankan pesan non verbal, yaitu:

1) Sebagai pengganti pesan verbal, seperti aba-aba yang dipakai dalam melaksanakan upacara-upacara, pesta dan olah raga.

18 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Penghantar,h.97

19

Alo Liliweri, Dasar-dasar Komunikasi Antarbudaya, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar , 2007), h.34

21

2) Sebagai fungsi memperkuat pesan verbal, contoh selain diucapkan “Mohon perhatian dan pengertian terhadap persoalan tersebut seraya bersalaman atau menundukkan kepala”.

3) Mempunyai tujuan menindakkan kata-kata yang diucapkan, contoh seorang Bapak yang memberi komentar terhadap nilai buruk anaknya” kamu ini memang anak yang rajin sekali belajar!Tetapi wajah Bapak merah dan menakutkan.

c. Komunikasi Intrapribadi

Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Dia berbicara kepada dirinya sendiri. Dia bertanya kepada dirinya dan dijawab oleh dirinya.

Sedangkan menurut Deddy mulyana” komunikasi intrapribadi adalah komunikasi dengan diri kita, baik kita sadari atau tidak. Contohnya berpikir, komunikasi ini merupakan landasan komunikasi pribadi dan komunikasi dalam konteks yang lainnya, meskipun dalam disiplin komunikasi tidak dibahas secara rinci dan tuntas. Dengan kata lain, komunikasi intrapribadi ini melekat pada komunikasi dua orang, tiga orang dan seterusnya, karena sebelum berkomunikasi dengan diri sendiri ( mempersepsi dan memastikan makna pesan orang lain), hanya saja caranya sering tidak disadari. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri.20

d. Komunikasi Antarpribadi

Komunikasi Antarpribadi adalah komunikasi antar orang lain dengan orang lain yang seseorang diri juga secara pribadi. Komunikasi antarpribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seseorang dan diterima oleh orang lain atau sekelompok orang lain dengan efek dan

20

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:

umpan balik langsung.21 Dari pengertian komunikasi antarpribadi tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam komunikasi antarpribadi setiap orang yang berkomunikasi akan membuat predikat tentang efek atau perilaku komunikasi.

Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi lainnya, komunikasi antarpribadi dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.22 Alasannya adalah komunikasi berlangsung tatap muka ( Face to face).23 Oleh karena komunikator dengan komunikan itu saling bertatap muka, maka terjadilah kontak pribadi ( Personal contact). Ketika penyampaian pesan, umpan balik berlangsung seketika (Immadiete feedback), komunikator mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang dilontarkan.

Menurut sifatnya, dikutip dari Onong Ucyana dalam bukunya Ilmu Teori dan Filsafat komunikasi memaparkan bahwa komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni:

1) “ Komunikasi diadik ialah proses komunikasi antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara.”24

2) “ Komunikasi triadic ialah komunikasi antarpribadi yang perilakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang komunikator dan seorang komunikan atau lebih.25

21

Alo Liliweri, Komunikasi Antarpribadi, ( Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,1991). Cet

ke-1.h. 72

22

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h.81

23

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h.81

24

23

Adapun karakteristik komunikasi antarpribadi, yaitu antara lain: 1) Sifatnya yang dua arah atau timbale balik, karena dilakukannya secara

langsung, sehingga masalah cepat dapat diatasi dan dipecahkan bersama.

2) Feed back-nya langsung tidak tertunda, karena berlangsungnya komunikasi tersebut langsung, maka umpan baliknya dapat diketahui seketika itu juga.

3) Komunikator dan komunikan dapat bergantian fungsi, sekali waktu menjadi komunikator begitupun sebaliknya.

4) Bila dlakukan secara spontanitas, maksudnya tanpa direncanakan terlebih dahulu.26

e. Komunikasi Massa ( Mass Communication)

Yang dimaksud dengan komunikasi massa ( mass communication) ialah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym dan heterogen. Pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik). Komunikasi antarpribadi, komunikasi

25

Onong Uchyana Effendy, , h.63

26

kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.27

Menurut Zulkarnaen Nasution dalam bukunya yang berjudul sosiologi

komunikasi massa mengatakan bahwa komunikasi massa adalah proses

penyampaian pesan atau informasi yang ditujukan kepada khalayak massa dengan karakteristik tertentu. Sedangkan media massa hanya sebagai salah satu komponen atau sarana yang memungkinkan berlangsungnya proses yang dimaksud.28

Definisi yang paling sederhana tentang komunikasi massa dirumuskan Bittner yang dikutip oleh Jalaludin Rakhmat bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang ( mass communication is message communicated through a mass medium to a barge number of people).29

5. Metode Komunikasi

Istilah metode atau dalam bahasa Inggris “method” berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti rangkaian yang sistematis dan yang merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan, dan logis pula.30

Berdasarkan pengertian diatas metode komunikasi meliputi kegiatan-kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:

a. Jurnalisme/Jurnalistik 1) Jurnalisme cetak

27

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h.75

28

Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, ( Jakarta: Universitas Terbuka)

29

Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi,( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005),

Cet.Ke-2.h,180

30

Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi¸( Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,2003),h.56

25

2) Jurnalisme elektronik a) Jurnalisme radio b) Jurnalisme televise

b. Hubungan masyarakat (public relations) c. Periklanan (advertising)

d. Propaganda e. Perang urat syaraf f. Perpustakaan

6. Hambatan-hambatan komunikasi

Hambatan komunikasi tidak hanya menyebabkan komunikasi berhenti, tetapi ia menimbulkan kesulitan pada aliran pesan itu. Rintangan (hambatan) komunikasi adalah adanya hambatan yang membuat proses komunikasi tidak berlangsung sebagaimana harapaan komunikator dan penerima.31 Adapun hambatan-hambatan komunikasi, di antaranya:

a. Hambatan teknis

Hambatan teknis yaitu terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang ditransmisi melalui saluran mengalami kerusakan.

b. Hambatan semantik

Hambatan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan.

c. Hambatan Psikologis

31

Phil. Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT. Bina Cipta, 1974) Cet. Ke-1, h. 145

Hambatan psikologis yaitu terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu.

d. Hambatan Fisik

Hambatan fisik ialah hambatan yang disebabkan karena kondisi geografis.

e. Hambatan status

Hambatan status ialah hambatan yang disebabkan karena jarak sosial diantara peserta komunikasi.

f. Hambatan kerangka berpikir

Hambatan kerangka berpikir ialah hambatan yang disebabkan adanya perbedaan persepsi antara khalayak komunikator terhadap pesan yang digunakan dalam berkomunikasi.

g. Hambatan budaya

Hambatan budaya ialah hambatan yang terjadi disebabkan karena adanya perbedaan norma, kebiasaan dan nilai-nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.32

Dokumen terkait