• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk-Bentuk Organisasi

Dalam dokumen DASAR-DASAR MANAJEMEN (Halaman 91-98)

Organisasi Dan Pengorganisasian

E. Bentuk-Bentuk Organisasi

Pada umumnya, organisasi diklasifikasikan dalam beberapa bentuk berdasarkan struktur yang digunakan sebagai berikut:

1. Organisasi Lini (Line Organization)

Menurut Herujito7 Organisasi jenis ini efektif untuk organisasi atau perusahaan-perusahaan yang belum berkembang. Setiap atasan diminta pengetahuan dan pandangannya yang luas sebab ia tidak mempunyai pembantu ahli yang dapat memberi nasihat atas saran dari berbagai bidang keahlian yang cukup kegiatan organisasi tersebut. Menurut Athoillah8 bahwa organisasi lini merupakan suatu bentuk organisasi yang memandang dan menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala keputusan/kebijakan

7 Ibid. h. 146.

8

dan tanggung jawab berada pada satu tangan, yaitu berada pada kepala eksekutif (chief axecutif).

Herujito mengatakan bahwa ciri-ciri dari organisasi lini adalah sebagai berikut:

a) Wewenang dari pucuk pimpinan mengalir langsung kepada para pemimpin unit pada tata jenjang organisasi.

b) Masing-masing unit memegang wewenang dan tanggung jawab penuh. c) Semua karyawan menerima instruksi dan petunjuk langsung dari

pimpinan unit.

d) Lalu lintas wewenang dan tanggung jawab berjalan tegak lurus dan vertikal melalui saluran tunggal

Sedangkan Athoillah berpendapat berbeda dari pendapat sebelumnya, Ia mengatakan bahwa ciri-ciri yang dimiliki organisasi lini, diantaranya: a) Organisasinya kecil;

b) Jumlah anggota yang sedikit;

c) Pemilik merupakan pimpinan organisasi atau pemegang saham utama; d) Azas kesatuan komando yang dominan;

e) Disiplin ketat;

f) Sistem pengawasan yang ketat;

g) Koordinasi antar pegawai sangat sederhana dan mudah dilakukan; h) Hubungan antar anggota yang sangat dekat dan satu lapis atau searah,

bahkan dapat dilakukan antar pribadi secara tatap muka; i) Penggunaan alat-alat yang sederhana; dan

j) Produk yang dihasilkan homogen.

Kelebihan dan keuntungan organisasi lini, dapat diuraikan sebagai berikut ini:

a) Kesatuan perintah lebih terjamin, karena pimpinan berada pada satu tangan;

b) Proses pengambilan keputusan dapat berjalan lebih cepat;

c) Rasa kesetiakawanan antar karyawan lebih tinggi karena lebih saling kenal.

Selain keuntungan dan kelebihan, organisasi lini juga memiliki kelema-han, diantaranya sebagai berikut:

a) Seluruh organisasi sangat bergantung pada satu orang sehingga jika pimpinan tersebut tidak mampu maka akan terancam jatuh organisasi tersebut;

b) Pimpinan lebih cenderung otoriter; c) Karyawan lebih sulit berkembang.

Adapun struktur organisasi lini (line organization) dapat digambarkan sebagai berikut9:

Gambar 5.1: Struktur Organisasi Garis/Lini

Sumber: Sukwiyati, dkk. (2016:13) 2. Organisasi Staf (Staff Organization)

Kristiadi (1995)10 mengatakan bahwa organisasi staf merupakan organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik berupa pikiran maupun bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan. Bentuk organisasi ini tidak memiliki garis komando ke bawah/ke daerah-daerah.

3. Organisasi Lini Dan Staf (Line And Staff Organization)

Organisasi lini/garis dan staf (line and staff organization) diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi lini dan staf merupakan kombinasi dari organisasi lini, azas komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staf, dimana staf berperan memberi masukan, bantuan pikiran, saran-saran, data informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan atau oleh bidang masing-masing (Herujito, 2001 & Athoillah, 2010). Ciri-ciri dari organisasi ini adalah sebagai berikut: a) Unit-unit organisasi disusun menurut garis lurus;

9

Sukwiaty, dkk. 2016. Ekonomi. Yogyakarta: Yudhistira. h. 13.

10

Athoillah, H.M. Anton. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Pustaka Setia. h. 178.

Direktur Utama Direktur ... Direktur ... Direktur ... Direktur ... Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag

b) Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staf; c) Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staf; d) Jumlah karyawan banyak.

Lebih lanjut Athoillah11 memaparkan kelebihan dari organisasi lini dan staf sebagai berikut:

a) Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana;

b) Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil;

c) Memudahkan untuk pengambilan keputusan yang tepat karena adanya staf ahli;

d) Kedisiplinan staf dapat dipagang teguh;

e) Cocok digunakan pada organisasi besar yang memiliki tugas dan tujuan yang luas.

f) Adanya pengembangan karier staf sesuai dengan keahliannya.

Di samping kelebihan, organisasi lini dan staf juga sama dengan bentuk organisasi lain yang memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: a) Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing

meng-anggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting;

b) Pengawasan terhadap staf yang cukup menyulitkan dan seringkali ada tindakan kolusi antarstaf demi kepentingan pribadi;

c) Solidaritas antarstaf rendah dan hubungan yang serba formalistik; d) Birokrasi yang seringkali rumit dan berbelit;

e) Efektivitas dan efisiensi kerja kurang terjamin;

f) Biaya ekonomi tinggi dalam menggaji staf dan memberi tunjangan; g) Koordinasi yang sulit dilakukan secara komprehensif.

Adapun struktur organisasi lini/garis dan staf (line an staff organiza-tion) dapat digambarkan sebagai berikut12:

11

Ibid. h. 178.

12

Gambar 5.1: Struktur Organisasi Garis/Lini dan Staf

Sumber: Sukwiyati, dkk. (2016:14) 4. Organisasi Fungsional (Functional Organization)

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasa-rkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh. Dengan kata lain bahwa dalam organisasi fungsional, pimpinan tidak memiliki staf yang jelas. Setiap atasan dapat memberikan perintah kepada para bawahan sealama masih dalam koridor wewenang tanggung jawabnya, bahkan yang paling penting adalah berada dalam lingkaran sistem organisasi bersangkutan13. Adapun ciri-ciri dari organisasi ini adalah sebagai berikut:

a) Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan; b) Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis;

c) Target-target jelas dan pasti;

d) Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.

Lebih lanjut, Athoillah memaparkan beberapa kelebihan dan keuntungan dari organisasi ini, diantaranya:

a) Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing (spesiali-sasi karyawan maksimal);

13

Athoillah, H.M. Anton. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Pustaka Setia. h. 179.

Direktur Utama Direktur ... Direktur ... Direktur ... Direktur ... Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Kabag Staf ...

b) Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi;

c) Disiplin pegawai sangat tinggi;

d) Pembagian tugas lebih jelas dan tanggung jawab atas tugasnya terjamin; dan

e) Bidang khusus diduduki oleh seorang ahli yang memungkinkan bekerja atas dasar keahlian dan potensi serta cita-citanya.

Adapun kelemahan-kelemahan dari organisasi bentuk ini adalah sebagai berikut:

a) Karyawan merasa ahli sehingga sulit bekerja sama dan lebih memen-tingkan spesialisasinya (terlalu kaku dengan spesialisasinya);

b) Koordinasi kurang menyeluruh;

c) Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja;

d) Dapat menyebabkan dispersonalisasi; e) Keahlian memimpin dapat kurang dijamin;

f) Sulit melaksanakan kegiatan yang berasal dari satu komando.

Adapun struktur organisasi fungsional (functional organization) dapat digambarkan sebagai berikut14:

Gambar 5.1: Struktur Organisasi Fungsional

Sumber: Sukwiyati, dkk. (2016:15)

14

Sukwiaty, dkk. 2016. Ekonomi. Yogyakarta: Yudhistira. h. 15.

Pimpinan/ Manajer Direktur ... Direktur ... Direktur ... Direktur ... Karyawan

5. Organisasi Lini dan Fungsional (Line and Functional Organization) Merupakan suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit di bawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu. Selanjutnya pimpinan tertinggi tadi juga melimpahkan wewenangnya kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional. Hasil dari pekerjaan pejabat fungsional diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.15 Adapun ciri-ciri dari organisasi ini adalah sebagai berikut:

a) Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan;

b) Terdapat spesialisasi yang maksimal;

c) Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja. Kelebihan dari organisasi lini dan fungsional (line and functional organization) adalah sebagai berikut:

a) Solodaritas tinggi;

b) Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal; c) Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan; d) Disiplin tinggi.

Sedangkan kelemahan dari organisasi lini dan fungsional (line and functional organization) adalah sebagai berikut:

a) Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang;

b) Spesiaisasi memberikan kejenuhan.

Adapun struktur organisasi Lini dan Fungsional (Line and Functional Organization) seperti yang digambarkan oleh Yusanto dan Widjajakusuma (2013)16 sebagai berikut:

15 Herujito, Yayat M.. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo. h. 158.

16

Lihat Mulianto, sindu, dkk. 2006. Panduan Lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif Syariah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. h. 60

Gambar 5.1: Struktur Organisasi Fungsional

Sumber: Mulianto, dkk. (2006:60)

Dalam dokumen DASAR-DASAR MANAJEMEN (Halaman 91-98)