• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk-bentuk Pelanggaran yang dilakukan pelaku usaha berkaitan

BAB III : BENTUK-BENTUK PELANGGARAN YANG DILAKUKAN

C. Bentuk-bentuk Pelanggaran yang dilakukan pelaku usaha berkaitan

Usaha untuk menghindarkan konsumen dari ekses negatif pemakaian suatu produk tertentu seperti minuman kadaluwarsa maka diperlukan upaya untuk

71

Dedi harianto, Op Cit, hal 5

72

Ibid, hal 57

73

melindungi kepentingan konsumen tersebut yang mana dilakukan melalui perangkat hukum yaitu Undang-undang Perlindungan Konsumen sehingga diharapkan mampu menciptakan norma hukum perlindungan konsumen dan memberikan rasa tanggung jawab kepada dunia usaha terutama pelaku usahanya.74

1. Pelaku usaha di dalam menjual produk minuman tersebut menyembunyikan informasi kadaluwarsa produk tersebut

Dalam hal ini pelaku usaha di dalam memproduksi suatu produk seperti minuman haruslah memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya dan wajib mencantumkan informasi masa kadaluwarsa dalam produknya sebagai bentuk jaminan kesehatan dan keselamatan bagi konsumen. Apabila ini tidak dilakukan maka hukum akan menindak setiap pelanggaran yang dilakukan produsen tersebut dengan ancaman hukuman yang cukup berat sebagaimana yang diatur dalam Undang-undang Perlindungan Konsumen.

Pelanggaran yang sering dilakukan oleh pelaku usaha tersebut terkait minuman kadaluwarsa yaitu:

Dalam hal ini informasi mengenai kadaluwarsa produk minuman tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen yang mengkonsumsi minuman tersebut sehingga dapat menghindari dampak negatif dari minuman .kadaluwarsa tersebut. Biasanya produk seperti ini dijual dalam bentuk parsel yang mana setiap produk, keterangan mengenai kadaluwarsanya disembunyikan oleh produsen atau penjual agar tidak dapat diketahui oleh konsumen.

74

2. Pelaku usaha di dalam mengedarkan produknya tersebut menyembunyikan mengenai layak atau tidaknya produk tersebut dijual

Mengenai kelayakan produk tersebut khususnya minuman pada dasarnya berhubungan erat dengan karakteristik dan sifat dari produk yang diperdagangkan tersebut. Kelayakan produk tersebut merupakan standar minimum yang harus dipenuhi atau dimiliki oleh suatu produk tertentu sebelum produk tersebut dapat diperdagangkan untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas.

Standar minimum tersebut kadang-kadang sudah ada yang menjadi pengetahuan umum, namun sedikit banyaknya masih memerlukan penjelasan lebih lanjut. Untuk itu informasi tersebut menjadi suatu hal penting bagi konsumen. Informasi yang demikian tidak hanya datang dari pelaku usaha semata-mata melainkan juga dari berbagai sumber lain yang dapat dipercaya serta dapat dipertanggungjawabkan sehingga pada akhirnya konsumen tidak dirugikan dengan membeli produk yang sebenarnya tidak layak untuk diperdagangkan.

3. Pelaku usaha dalam menjual produknya sering sekali tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa produk tersebut.

Dalam hal ini masa kadaluwarsa suatu produk tersebut harus dicantumkan pada label minuman dimaksudkan agar konsumen mendapat informasi yang jelas mengenai produk yang dibelinya atau dikonsumsinya Dalam produk tersebut, tanggal yang biasanya tercantum pada label produk

tersebut tidak hanya masa kadaluwarsanya tetapi tanggal-tanggal lain. Beberapa jenis tanggal pada label adalah :

a. Diproduksi atau dikemas tanggal... (manufacturing or packing date)

b. Dijual paling lama... (sell by date)

c. Digunakan paling lama tanggal... (use by date)

d. Sebaiknya digunakan sebelum tanggal... (date of minimum durability) atau (best before)

Pencantuman tanggal kadaluwarsa pada label produk seperti minuman tersebut sangat bermanfaat bagi konsumen, distributor dan penjual maupun produsen itu sendiri yaitu :

a. Konsumen dapat memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai keamanan produk minuman tersebut.

b. Distributor dan penjual minuman dapat mengatur stok barangnya (stok rotation).

c. Produsen dirangsang untuk lebih menggiatkan pelaksanaan quality

control terhadap produknya.

Berkaitan dengan pencantuman tanggal kadaluwarsa pada label suatu produk seperti minuman, perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi salah pengertian karena tanggal kadaluwarsa tersebut bukan merupakan batas mutlak suatu produk dapat digunakan atau dikonsumsi karena tanggal kadaluwarsa tersebut hanya merupakan perkiraan produsen berdasarkan hasil studi atau pengamatannya.

Produk yang sudah melewati masa kadaluwarsa pun masih dapat dikonsumsi sepanjang dalam kenyataannya produk tersebut masih aman untuk dikonsumsi. Sebaliknya, suatu produk seperti minuman dapat

menjadi rusak atau berbahaya untuk dikonsumsi sebelum tanggal kadaluwarsa yang tercantum pada label produk tersebut.75

4. Mencantumkan tanggal kadaluwarsa dengan mempergunakan stiker sehingga dapat diganti-ganti.

Dalam hal ini pencantuman tanggal kadaluwarsa terutama terhadap produk minuman harus tercetak pada kemasan sehingga tidak mudah luntur atau dihapus, tidak diijinkan sama sekali apabila pencantumannya menggunakan stiker (ditempel). Apabila pencantuman masa kadaluwarsa ini dilakukan dengan menggunakan stiker dengan cara menempel maka sewaktu-waktu dapat diganti secara bebas oleh pelaku usaha.

Apabila hal ini dilakukan maka konsumen tidak akan mengetahui masa kadaluwarsa yang sebenarnya. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan gejala keracunan atau jika bakteri berkembang dalam produk tersebut akan menyebabkan kematian. Oleh karena itu pencantuman masa kadaluwarsa pada suatu produk tersebut harus didasarkan pada aspek keamanan serta kelayakan konsumsi.76

5. Menghasilkan makanan dengan mempergunakan bahan baku dari makanan yang sudah kadaluwarsa.

Dalam hal ini bahan baku yang dipakai oleh pelaku usaha berasal dari bahan-bahan yang sudah kadaluwarsa yang mana bahan-bahan tersebut sudah bercampur dengan jamur dan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Jamur akan tumbuh pada makanan yang basah atau lembab sehingga untuk menyamarkan makanan kadaluwarsa para pelaku

75

Ahmadi Miru, Op Cit, hal 77-78

76

“ Cermat Memperhatikan Label Pangan”, http://salimahdki.blogspot.com/.../cermat- memperhatikan-label-pangan...

usaha biasanya melakukan reformulasi makanan sehingga seperti makanan baru.

Makanan yang direformulasikan tersebut umumnya terbuat dari bahan yang relatif tidak tahan lama. Makanan kadaluwarsa yang diolah kembali dipastikan mengandung bahan kimia yang berbahaya yang sangat berbahaya bagi kesehatan konsumen. Bahkan apabila dikonsumsi secara berkepanjangan maka akan menyebabkan kematian.77

6. Menghapus, mengaburkan tanggal kadaluwarsa produk

Dalam hal ini pelaku usaha yang menghapus atau mengaburkan tanggal kadaluwarsa suatu produk dilakukan supaya konsumen tidak mengetahui dengan pasti informasi mengenai masa kadaluwarsa tersebut sehingga produk yang dijual oleh produsen tersebut dapat habis terjual. Hal ini dilakukan oleh pelaku usaha agar konsumen tidak mengetahui bahwa produk yang dijual oleh pelaku usaha tersebut merupakan produk yang kadaluwarsa.78

Bahkan untuk produk-produk barang dan/atau jasa yang secara tegas sudah diatur kelayakan penggunaan, pemakaian, maupun pemanfaatannya pun konsumen sering tidak memiliki banyak pilihan selain yang disediakan oleh

Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa konsumen memang berada pada posisi yang kurang menguntungkan dibanding dengan posisi dari pelaku usaha sebab keterlibatan konsumen dalam memanfaatkan suatu produk seperti minuman yang tersedia sangat bergantung sepenuhnya pada informasi yang diberikan oleh pelaku usaha.

77

“ Makanan Daur Ulang dapat menyebabkan kematian”,

http://healthindonesia.wordpress.com/.../makanan-daur-ulang-bisa-menyebabkan-kematian

78

pelaku usaha. Untuk keperluan itulah, undang-undang memberikan aturan yang tegas mengenai hal-hal atau pelanggaran-pelanggaran yang tidak boleh dilakukan oleh pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasanya kepada konsumen.79

D.Pengertian sanksi dan jenis sanksi yang dapat dikenakan terhadap pelaku