• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO POSISI PRIA WANITA TOTAL PERSENTAS E

C. Bentuk-bentuk Perlindungan Terhadap Karyawan Di PT. TELKOM Devisi Regional I Sumatra

Di dalam memberikan perlindungan terhadap para karyawan, maka salah satu prinsip yang harus diterapkan adalah etika kerja.113 Sehingga dalam menjalankan tugasnya baik pimpinan maupun karyawan perusahaan harus berpedoman kepada etika kerja tersebut, yang salah satu diantaranya adalah hubungan antara perusahaan dengan karyawan. Di mana pihak perusahaan harus membina hubungannya dengan karyawan dengan cara: 1. Menghindari praktek diskriminasi, seperti:

a. Perusahaan menghormati hak azasi karyawan serta hak dan kewajiban karya-wan berdasarkan peraturan perusahaan dan kesepakatan dalam PKB.

b. Perusahaan memberi kesempatan yang sama tanpa membedakan umur, suku, bangsa, agama dan gender.

c. Perusahaan memperlakukan karyawan sebagai sumber daya yang berharga.

d. Perusahaan menghargai kebebasan beragama.

113

Berdasarkan Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Nomor: KD. 05/PR180/CTG-00/2005 tentang Etika Bisnis PT. TELKOM, pada Bab 2 menyebutkan etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh karyawan Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk termasuk pimpinannya dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.

e. Perusahaan adalah pemberi kerja yang memberikan perlakuan yang setara dan berkeadilan dalam hal ketenagakerjaan, menjalankan ketentuan dan pem-berian benefit dan kompensasi lainnya.

2. Memelihara keamanan dan keselamatan kerja, dalam hal ini perusahaan harus memiliki komitmen untuk menjaga keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja dengan kebijakan sebagai berikut:

a. Memberikan jaminan perlindungan hukum kepada pegawai dalam kaitannya dengan tugas-tugas di perusahaan.

b. Menyediakan lingkungan kerja yang nyaman dan memberikan jaminan kesehatan bagi karyawan dan keluarga.

c. Memberikan imbalan jasa yang layak dan jaminan pensiun sesuai kemam-puan perusahaan.

d. Memberikan jaminan bekerja terutama bagi karyawan yang memberikan kontribusi baik dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan per-usahaan.

e. Mewadahi aspirasi karyawan melalui serikat karyawan dan menjadikannya sebagai mitra dalam membangun bisnis yang bermoral dan efektif dalam pencapaian tujuan, visi dan misi korporasi.114

Bila dilihat dari uraian di atas, maka PT. TELKOM merupakan perusahaan yang anti terhadap diskriminasi, artinya PT. TELKOM telah

114

melaksanakan apa yang diamanatkan Konvensi ILO No. 111. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan bentuk-bentuk perlindungan terhadap karyawan sebagai tanggung jawab perusahaan untuk menghindari praktek diskriminasi tersebut.

Secara umum yang menjadi hak-hak karyawan (remunerasi) dan harus dipenuhi oleh pihak perusahaan bila dilihat dari sifatnya terbagi ke dalam 2 (dua) komponen, yaitu:

1. Komponen tetap (fixed component), adalah komponen kompensasi atau benefit yang diberikan kepada karyawan baik secara tunai atau natura dalam setiap periode tertentu, yang dapat dihitung selama 1 (satu) tahun. Pada prinsipnya kom-ponen tetap ini diberikan untuk menghargai peran atau pekerjaan dalam posisi yang dilakukan individu karyawan yang sesuai dengan tanggung jawab yang diemban dan kompetensi yang dibutuhkan.

Secara filosofi komponen tetap memiliki makna bahwa kompensasi atau benefit yang bersifat sebagai komponen tetap ini cenderung diberikan kepada karyawan secara periodik, dan keberadaannya relatif cenderung tidak mudah hilang atau tidak mudah berubah besarnya selama kondisi perusahaan memungkinkan.Yang termasuk dalam komponen tetap diantaranya adalah:

a. Gaji dasar;

c. Tunjangan posisi;

d. Tunjangan hari raya (THR); e. Tunjangan cuti tahunan; f. Tunjangan pajak Pph 21;

g. Tunjangan fasilitas perumahan; h. Tunjangan asuransi.

2. Komponen variabel (variable component), adalah komponen benefit yang diberi-kan kepada karyawan baik secara tunai maupun natura dalam setiap periode tertentu, yang dapat dihitung selama 1 (satu) tahun. Komponen variabel adalah untuk menghargai pencapaian prestasi/performansi baik oleh individu, kelompok, team kerja, bisnis unit atau kombinasinya, yang besarannya tergantung dari kinerja yang dihasilkan. Komponen variabel pada hakikatnya tidak diberikan secara tetap, karena sangat tergantung kepada variabel atau parameter prestasi/ performansi dan keberadaannya relatif cenderung mudah hilang atau mudah berubah besarannya. Yang termasuk dalam kategori komponen variabel diantara-nya adalah:

a. Insentif; b. Premi;

c. Jasa produksi;

d. Tunjangan lembur (Overtime pay);

f. Tunjangan atau reward/penghargaan lainnya yang dikemas dalam TELKOM

Employee Reward.115

Adapun bentuk-bentuk perlindungan terhadap karyawan di PT. TELKOM Divisi Regional I Sumatra, adalah:

Waktu kerja

Waktu kerja ini terbagi ke dalam: a. Waktu kerja tetap dan bergilir.

Berdasarkan Pasal 17 PKB jam kerja wajib bagi karyawan adalah 8 (delapan) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam per minggu selama 5 (lima) hari kerja. Waktu kerja dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1) Waktu kerja tetap, yang terdiri dari:

a) 5 (lima) hari karja seminggu, dengan perincian:

(1) Hari Senin sampai dengan Kamis; Pukul 08.00 – 12.00, 12.00 – 13.00 (istirahat), dan 13.00 – 17.00.

(2) Hari Jum’at; Pukul 07.30 – 11.30, 11.30 – 13.00 (istirahat), dan 13.00 – 17.00.

b) 6 (enam) hari kerja seminggu, dengan perincian:

(1) Hari Senin sampai dengan Kamis dan hari Sabtu, Pukul 08.00 – 12.00, 12.00 – 13.00 (istirahat), dan 13.00-16.00. (2) Hari Jum’at, Pukul 08.00 – 11.30, 11.30 – 13.00 (istirahat),

dan 13.00 – 14.30.

115

Lebih lanjut lihat Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Nomor: KD. 28/PS560/SDM-20/2004 tentang Sistem Remunerasi.

2) Waktu kerja bergilir/shiff, diatur sebagai berikut: a) 3 (tiga) shift, dengan perincian:

(1) Shift pagi, pukul 07.00 sampai dengan 13.00. (2) Shift siang, pukul 13.00 sampai dengan 19.00. (3) Shift malam, pukul 19.00 sampai dengan 07.00. b) 3 (tiga) shift bergandengan, dengan perincian:

(1) Shift pagi – 1, pukul 07.00 sampai dengan 13.00. (2) Shift pagi – 2, pukul 09.00 sampai dengan 15.00. (3) Shift siang – 1, pukul 13.00 sampai dengan 19.00. (4) Shift siang – 2, pukul 15.00 sampai dengan 21.00. (5) Shift malam, pukul 19.00 sampai dengan 07.00.

Karyawan yang ditugaskan dalam waktu kerja shift, mendapatkan hari libur/ istirahat selama 1 (satu) hari dalam seminggu, dan apabila dalam 1 (satu) minggu terdapat hari libur nasional, maka jumlah jam kerja seminggu dalam minggu tersebut dikurangi dengan jumlah jam kerja pada hari libur nasional tersebut (hari panjang atau hari pendek). Kemudian karyawan dinas shift yang ditugaskan bekerja pada hari libur nasional, harus mendapatkan uang lembur dan uang makan lembur minimal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan Pasal 18 PKB, PT. TELKOM dapat menugaskan keryawan bekerja melebihi waktu kerja yang telah ditentukan sebagaimana tersebut di atas, dan kelebihan waktu kerja dianggap sebagai kerja lembur. Akan tetapi pelaksanaan kerja lembur tersebut harus atas perintah atasan yang berwenang memerintahkan kerja lembur, dengan menggunakan model surat perintah kerja lembur yang diterbitkan sebelum pekerja lembur dilaksanakan.

Jumlah jam kerja lembur efektif dalam 1 (satu) bulan maksimal 60 (enam puluh) jam, sedangkan jika melebihi 60 (enam puluh) jam harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pimpinan unit kerja masing-masing. Namun harus diingat pembayaran uang lembur tersebut hanya berlaku bagi karyawan Band VI dan VII (Asisten Junior Manager dan Staf), sedangkan selebihnya dianggap sebagai pengabdian dan tidak dibayarkan uang lembur.

Penggajian

a. Gaji karyawan.

Berdasarkan Pasal 19 PKB, menyangkut penggajian di PT. TELKOM, pada dasarnya setiap karyawan dalam 1 (satu) tahun takwin, berhak menerima 12 (dua belas) kali gaji bulanan ditambah THR dan tunjangan cuti tahunan. Dan pembayaran gaji dilakukan pada tanggal 1 (satu) setiap bulan sebelum kar-yawan tetap melakukan pekerjaannya, dan apabila tanggal tersebut jatuh pada hari libur maka pembayaran gaji dilakukan pada hari kerja sebelumnya. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran gaji oleh TELKOM, maka gaji yang dibayarkan kemudian ditambah dengan denda dan bunga sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Di samping gaji karyawan tersebut di atas, TELKOM juga memberikan peng-hasilan lain dalam bentuk:

1) Insentif triwulanan yang diberikan setiap 3 (tiga) bulan dengan per-hitungan berdasarkan nilai kinerja unit.

2) Premi tahunan dibagikan 1 (satu) bulan setelah rapat umum pemegang saham (RUPS) kepada karyawan yang besarannya dihitung bersama antara TELKOM dan Serikat Karyawan (SEKAR)116 berdasarkan pada pen-capaian usaha.

3) Jasa produksi/bonus sebesar 5% (lima persen) dari net income uncon-solidated dan dilaksanakan setelah RUPS dengan indeks dan besaran yang digunakan dihitung bersama antara TELKOM dan SEKAR.

4) Uang pakaian seragam yang diberikan setiap tahun berdasarkan posisi/ jabatan karyawan yang besarannya ditetapkan bersama antara TELKOM dan SEKAR.

Untuk karyawan yang dimutasikan/ditempatkan di daerah terpencil, anak per-usahaan, dan di daerah rawan konflik akan diberikan tunjangan khusus dan asuransi jiwa yang besarnya diatur oleh masing-masing kepala divisi terkait setelah dirundingkan dengan SEKAR. Sedangkan untuk karyawan non KSO yang bekerja di Representatif

116

Berdasarkan Pasal 1 angka 6 PKB yang dimaksud dengan SEKAR adalah suatu organisasi karyawan yang ada di TELKOM baik Unit KSO maupun Unit Non KSO di samping organisasi karyawan lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan Unit KSO berdasarkan Pasal 1 butir 12 PKB adalah Divisi-divisi dilingkungan TELKOM yang dioperasikan oleh mitra usaha untuk dan atas nama TELKOM berdasarkan perjanjian KSO. Dan yang dimaksud Unit Non KSO berdasarkan Pasal 1 angka 11 adalah Divisi-divisi dilingkungan TELKOM termasuk kantor perusahaan, yang dioperasikan lang-sung oleh TELKOM.

Office (RO), harus diperlakukan kesetaraan unsur dan indeks gaji, benefit, tunjangan, dengan ketentuan minimal sama dengan kebijakan remunerasi Divre KSO setempat. Untuk karyawan di Unit KSO sendiri sistem penggajiannya disesuaikan dengan perjanjian KSO, suplemen perjanjian KSO dan kesepakatan-kesepakatan lainnya yang menyangkut kebijakan remunerasi dan kompensasi karyawan.

b. Gaji dasar.

Besaran gaji dasar yang ditetapkan oleh TELKOM dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 5. Perhitungan Gaji Dasar, Tunjangan Dasar, dan Tupos Dikaitkan Dengan Berbagai Kondisi Karyawan

NO DIKAITKAN DENGAN GAJI DASAR

(%)

TUNJANGAN DASAR (%)

TUPOS (%)

1 Saki tanpa sertifikat dokter: a. 1 s/d 2 hari karja b. ≥ 3 hari kerja 100 100 100 100 50 0

2 Sakit dengan sertifikat dokter, termasuk sakit yang berkepanjangan dengan sertifikat dokter (phisik/ mental): a. s/d 3 bulan b. > 3 bulan s/d 6 bulan c. > 6 bulan s/d 9 bulan d. > 9 bulan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 75 50 25

3 Cuti bersalin dan cuti haid 100 100 100

4 Status karyawan:

a. Karyawan dalam masa percobaan

b. Karyawan tetap

c. Masa persiapan pensiun d Karyawan meninggal dunia (selama 6 bulan setelah SK berhenti) e. Karyawan meninggal dunia biasa (6 bulan setelah SK berhenti) f. Uzur (selama 6 bulan setelah penetapan uzur)

80 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 80 100 100 100 50 50 5 Disiplin:

a. Non aktif (maksimum 5 bulan) b. Skorsing (maksimum 6 bulan) 1) Dalam proses pemeriksaan pihak berwajib

2) Ditahan pihak berwajib atas pengaduan TELKOM c. Hukuman disiplin ringan d. Hukuman disipil sedang e. Hukuman disiplin berat

75 75 75 100 100 100 75 75 75 100 100 100 75 75 75 100 100 100 6 Absensi/kehadiran: a. Cuti tahunan

b. Cuti alasan penting c. Cuti besar/cuti besar khusus melaksanakan ibadah keagamaan d. Cuti di luar tanggungan TELKOM 100 100 100 0 100 100 100 0 100 100 100 0

7 Diklat (sama dengan butir 4.b) 100 100 100

Sumber: PT. TELKOM Divisi Regional I Sumatra

Catatan: TUPOS merupakan posisi jabatan terakhir sebelum masa persiapan pensiun.

Gaji dasar merupakan komponen untuk menentukan iuran dan manfaat pansiun. Kenaikan gaji dasar diberikan minimal sebesar 8% (delapan per seratus) setiap bulan April tahun berjalan, dan akan ditinjau setiap tahun sesuai kemampuan TELKOM. Selain itu, karyawan yang diangkat sebagai karyawan tetap sejak 1 Juli 2002 diikut sertakan dalam Program Dana Pansiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang ditunjuk oleh SEKAR dan TELKOM, dengan iuran bulanan yang ditanggung oleh TELKOM.

c. Pajak penghasilan.

Berdasarkan Pasal 21 PKB, TELKOM bertanggung jawab untuk membayar tunjangan Pajak Penghasilan (Pph Pasal 21) kepada karyawan dalam masa percobaan dan karyawan tetap. Selain itu, TELKOM juga melaksanakan per-hitungan, penyetoran dan melaporkan pajak penghasilan seluruh karyawan kepada pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Gaji karyawan dalam masa percobaan.

Berdasarkan Pasal 22 PKB, karyawan diberi gaji sebesar 80% (delapan puluh persen) selama masa percobaan dari gaji yang seharusnya diterima apbila yang bersangkutan diangkat sebagai karyawan tetap. Sedangkan pembayaran gaji setiap bulan dilaksanakan pada tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah kar-yawan dalam masa percobaan tersebut melakukan pekerjaannya.

e. Gaji karyawan yang mengikuti pendidikan pelatihan (DIKLAT).

Bila dilihat ketentuan Pasal 23 PKB, setiap karyawan yang sedang mengikuti DIKLAT baik di dalam maupun di luar negeri gajinya dibayarkan sesuai dengan tingkat kehadiran dan status karyawannya. Artinya karyawan yang mengikuti DIKLAT, tetap menerima penghasilan dalam 1 (satu) tahun takwin sebanyak 12 (dua belas) kali ditambah tunjangan hari raya keagamaan, dan tunjangan cuti tahunan dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 di atas. Kemudian selain gaji, kepada karyawan yang sedang mengikuti program pendidikan mandiri (termasuk sponsorship), dan inisiatif TELKOM (perjenjangan, dan pelatihan klasikal) maka akan diberikan tunjangan tugas belajar.

Adapun biaya perjalanan dinas ke lokasi DIKLAT dalam rangka seleksi maupun mengikuti DIKLAT yang diselenggarakan di luar wilayah perjalanan dinas diberikan dengan ketentuan:

1) Untuk dalam satu pulau diberikan uang harian 2 (dua) hari lumpsum;

2) Untuk luar pulau diberikan uang harian 4 (empat) hari lumpsum. Dan biaya tersebut dibayar secara lumpsum yang termasuk dalam beban DIKLAT.117

117

Lihat Pasal 7 Peraturan Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Nomor: KD.57/PS350/SDM-20/2003 tentang Travel Management.

Perjalanan dinas

Perjalanan dinas terbagi kepada:

a. Perjalanan dinas dalam negeri.

Berdasarkan Pasal 24 PKB, pihak TELKOM dapat menugaskan karyawan untuk melaksanakan perjalanan dinas keluar lingkungan kerja sehari-hari dalam batas wilayah dalam negeri dengan biaya ditanggung oleh TELKOM. Perjalanan dinas dalam negeri terdiri dari:

1) Perjalanan dinas umum meliputi; pelaksanaan pekerjaan sehari-hari yang harus diselesaikan di luar tempat kedudukan karyawan, serta pendidikan dan pelatihan.

2) Perjalanan dinas khusus meliputi; perjalanan pindah, perjalanan peng-obatan, perjalanan melaksanakan perkawinan pertama, perjalanan meng-hadiri pemakaman orang tua/mertua atau anak, dan perjalanan untuk kegiatan IBO atas biaya TELKOM, serta perjalanan untuk kegiatan TELKOM yang melibatkan SEKAR.

Perjalanan dinas diberikan apabila karyawan melakukan perjalanan dinas dalam negeri dari tempat kedudukan karyawan ke lokasi kerja/tujuan dengan jarak sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) Km. Akan tetapi TELKOM dapat menetapkan ketentuan jarak yang menyimpang dari ketentuan tersebut dengan mempertimbangkan: 1) Hal-hal khusus/kondisi setempat;

3) Jarak dari tempat kedudukan karyawan kelokasi kerja sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) Km.

4) Jarak tersebut dapat menyimpang dengan memperhatikan kondisi alam/ geografis yang ditentukan lebih lanjut oleh TELKOM.

Untuk karyawan yng melakukan pekerjaan di wilayah perjalanan dinas yang jaraknya sesuai dengan ketentuan tersebut di atas menyelesaikannya dalam waktu jam kerja yang telah ditetapkan, maka akan diberikan biaya perjalanan dan uang harian dengan tarif khusus perjalanan pulang pergi (PP), sedangkan bilamana tidak dapat diselesaikan dalam waktu jam kerja maka diberikan biaya perjalanan dan uang harian dengan tarif penuh saja.

b. Perjalanan dinas luar negeri.

Dalam rangka penyelesaian pekerjaan-pekerjaan yang berskala internasional, maka TELKOM dapat menugaskan karyawan untuk melaksanakan perjalanan dinas ke luar negeri dengan biaya ditanggung oleh TELKOM. Perjalanan dinas tersebut harus atas ijin TELKOM atau pejabat yang diberi wewenang oleh TELKOM, sedangkan pemberian ijin perjalanan dinas ke luar negeri untuk karyawan di unit KSO diatur oleh kepala divisi masing-masing.

Bagi karyawan yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri diberikan biaya transportasi, fiskal, visa dan paspor atau perpanjangan paspor, terkecuali apabila semua biaya tersebut telah diberikan oleh

instansi/perusahaan lain yang menjadi mitra kerja TELKOM, maka biaya tersebut tidak dibayarkan kepada karyawan. Selain biaya tersebut karyawan juga mendapatkan uang harian sebesar 40% (empat puluh per seratus) dari tarif uang harian dan mendapatkan biaya untuk pembuatan pakaian sipil secara lengkap.118

Pengembangan karir dan pembinaan karyawan a. Pengembangan karir.

Berdasarkan Pasal 26 PKB, pola karir karyawan berbasis kompetensi yang direncanakan dan dikembangkan berdasarkan kemitraan partisipatif antara karyawan, Manajer Lini dan TELKOM yang dilakukan sebagai berikut:

1) Karyawan bertanggung jawab terhadap pengembangan karirnya, karena-nya harus merencanakan karir yang hendak dicapainya pada masa yang akan datang dengan diikuti pengembangan kompetensi sesuai dengan per-syaratan jabatan/pekerjaan (job requirement) yang hendak dicapainya itu;

2) TELKOM berperan dalam menyediakan fasilitas pengembangan kom-petensi dan karir bagi seluruh karyawan;

118

3) Manajer Lini berperan dan bertanggung jawab dalam membimbing, meng-arahkan dan membina karyawan untuk meningkatkan dan mengembang-kan kompetensinya sehingga mampu menjadi kader yang profesional;

4) Khusus bagi karyawan TELKOM yang dipekerjakan/diperbantukan di JVC/Afiliasi, harus mendapat perlakuan yang sama dengan karyawan TELKOM lainnya dalam aspek pengembangan karirnya. b. Pendidikan dan pelatihan (DIKLAT).

TELKOM merencanakan dan melaksanakan program DIKLAT yang efektif bagi karyawan dengan tujuan untuk membentuk SDM yang profesional dan produktif melalui proses pendidikan dan pelatihan sehingga mampu men-dukung daya saing TELKOM secara berkesinambungan. Untuk itu, biaya DIKLAT ditetapkan minimal sebesar 1,5% (satu setengah prosen) dari revenue tahunan.

Untuk mendukung hal tersebut, setiap karyawan diberi kesempatan yang sama untuk mengikuti program DIKLAT yang disediakan oleh TELKOM maupun program pendidikan mandiri guna menghindari terjadinya kesenjangan kom-petensi dengan rata-rata 20 (dua puluh) hari kerja pertahun dan memperhati-kan skala prioritas sesuai kebutuhan.

Program pendidikan penjenjangan, pendidikan mandiri dan program pelatihan dilakukan secara periodik setiap tahun serta diumumkan

secara terbuka kepada seluruh karyawan. Sedangkan program pendidikan inisiatif TELKOM yang disediakan TELKOM dan pendidikan mandiri terdiri dari:

1) D-3, usia maksimum : 40 tahun; 2) S-1, usia maksimum : 45 tahun; 3) S-2, usia maksimum : 47 Tahun;

4) S-3, usia maksimum : 50 tahun, khusus bagi yang berminat dan mem-punyai kompetensi sebagai Widya Iswara.

Kemudian TELKOM harus memberikan kesempatan kepada karyawan yang telah menyelesaikan pendidikan tertentu dan kompetensinya dibutuhkan oleh TELKOM, untuk diakuai dalam level pendidikan Strata-1, Strata-2, dan Strata-3 serta tidak ada pembatasan usia.

Sebagai pelaksana secara nyata, bagi karyawan yang memperoleh bantuan (sponsorship), biaya sendiri dan atau bea siswa dari institusi lain dengan per-setujuan TELKOM, guna menempuh pendidikan lanjutan yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan TELKOM, diberikan hak sebagaimana karyawan tetap aktif dengan status tugas belajar.

Adapun sasaran penyelenggaraan DIKLAT adalah:

1) Mengembangkan kompetensi karyawan agar sesuai dengan tuntutan kom-petensi pada jabatan/pekerjaan yang sedang

dipangkunya agar dapat mengikuti perkembangan bisnis TELKOM dan perkembangan teknologi telekomunikasi/teknologi imformasi; 2) Meningkatkan kompetensi karyawan agar sesuai dengan

persyaratan jabatan/pekerjaan (job requirement) yang direncanakan akan dipangkunya;

3) Mempersiapkan karyawan sejak dini agar memiliki kompetensi dalam mengelola bisnis TELKOM masa depan, mengikuti perkembangan tek-nologi telekomunikasi/teknologi imformasi.

Selain itu, TELKOM juga wajib memfasilitasi pelatihan pembekalan per-siapan pensiun bagi karyawannya.

c. Pembinaan iman taqwa, budaya dan olah raga.

Pembinaan sumber daya manusia yang berwawasan nasional, sehat jasmani dan rohani yang dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku di TELKOM. Untuk itu, TELKOM menyelenggarakan pola pembinaan yang terdiri dari:

1) Pembinaan mental dan rohani karyawan menurut agama dan keper-cayaannya masing-masing;

2) Pembinaan budaya bangsa dalam rangka meningkatkan kecintaan terhadap nilai-nilai budaya bangsa yang menunjang produktivitas; 3) Pembinaan olah raga dengan prioritas pada cabang olah raga

Sedangkan sasaran atau ruang lingkup pembinaan iman, taqwa, budaya dan olah raga adalah karyawan beserta keluarganya dengan tidak menutup kemungkinan mengikutsertakan anggota masyarakat.

Jaminan sosial dan kesejahteraan

Jaminan sosial dan kesejahteraan ini dapat dilihat dalam Bab IX dari Pasal 29 sampai dengan Pasal 42 PKB, yang terdiri dari:

a. Fasilitas kesehatan.

TELKOM memberikan fasilitas kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, kegairahan dan ketenangan kerja bagi karyawan dan keluar-ganya.

Yang berhak mendapatkan fasilitas kesehatan adalah:

1) Karyawan beserta keluarga yang menjadi tanggungannya, yaitu 1 (satu) isteri/suami dan maksimal 3 (tiga) orang anak;

2) Pensiunan beserta keluarga yang menjadi tanggungannya, yaitu 1 (satu) isteri/suami dan maksimal 3 (tiga) orang nak;

3) Janda/duda karyawan beserta anaknya yang menjadi tanggungannya.

Ketentuan anggota keluarga yang dapat didaftarkan untuk mendapatkan fasilitas dan tunjangan dari TELKOM adalah sebagai berikut:

1) TELKOM hanya menanggung 1 (satu) orang suami/isteri dan maksimal 3 (tiga) orang anak;

2) Karyawan yang mempunyai suami/isteri kedua dan seterusnya, serta anak-anak yang lahir dari perkawinan tersebut dapat didaftarkan kepada TEL-KOM dan mendapatkan hak serta fasilitas sesuai ketentuan yang berlaku sepanjang memenuhi ketentuan 1 (satu) orang suami/isteri dan maksimal 3 (tiga) orang anak. Adapun ketentuan untuk melakukan pendaftaran agar mendapatkan tanggungan fasilitas kesehatan dari TELKOM, dapat dilaku-kan dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Isteri/suami pertama tetap mendapatkan prioritas tanggungan fasilitas kesehatan;

b) Anak-anak dari isteri/suami pertama tetap mendapatkan prioritas tang-gungan fasilitas kesehatan;

c) Dalam hal terjadi anak keempat dan seterusnya baik dari perkawinan pertama, kedua dan seterusnya mengalami sakit-sakitan, maka kar-yawan diberikan kesempatan untuk mengalihkan hak fasilitas kese-hatan atas anaknya kepada anak yang sakit-sakitan tersebut.

Adapun jumlah anak yang menjadi tanggungan TELKOM dapat ditambah/ diganti maksimum 2 (dua) kali oleh anak keempat dan seterusnya dengan ketentuan maksimal 3 (tiga) orang anak.

Bagi karyawan yang diangkat sebagai calon karyawan sebelum tanggal 1 Nopember 1995 akan diberikan fasilitas seumur hidup jika telah mencapai masa kerja minimal 20 tahun, dan berhenti bekerja bukan karena hukuman disiplin. Sedangkan karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai/karyawan dalam masa percobaan terhitung sejak 1 Nopember 1995, pada saat pensiun tidak diberikan fasilitas kesehatan akan tetapi diberikan uang santunan asuransi kesehatan yang dibayarkan selama yang bersangkutan aktif bekerja.

Karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sebelum tanggal 1 Nopember 1995 dan pada saat berhenti bekerja memiliki masa kerja kurang dari 20 tahun akan diberikan:

1) Asuransi kesehatan pensiun yang sepenuhnya ditanggung oleh TELKOM yang dibayarkan sekaligus pada saat yang bersangkutan berhenti bekerja;

2) Biaya kompensasi kesehatan pensiun bagi mereka yang berhenti bekerja karena hukuman disiplin yang dibayarkan secara sekaligus pada saat yang bersangkutan berhenti bekerja. Ketentuan ini diberlakukan juga kepada karyawan yang berhenti karena hukuman disiplin dan telah memiliki masa kerja 20 (dua puluh) tahun atau lebih.

Sedangkan untuk karyawan yang diangkat sebagai calon pegawai sejak tanggal 1 Nopember 1995, yang pada saat berhenti bekerja

memiliki masa kerja kurang dari 20 (dua puluh) tahun diberikan santunan asuransi kesehatan yang sepenuhnya ditanggung oleh TELKOM.

Untuk fasilitas perawatan/opname di rumah sakit dan restitusi diberikan