• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Bentuk dan Isi Balai pada Perkawinan Melayu Langkat

Balai dari zaman dalulu hingga sekarang digunakan sebagai lambang kebesaran, seni dan kebudayaan orang Melayu dalam upacara pernikahan, oleh karena itu balai memiliki fungsi dan makna didalamnya sehingga pemakaian dan isi di dalam balai tidak bole sembarangan karena dapat menggubah fungsi dan makna itu sendiri, balai adalah salah satu benda yang dianggap memiliki nilai adat serta seni dan budaya. Bagi masyarakat Melayu Langkat pemakaian balai pada upacara pernikahan merupakan suatu adat dan tradisi yang membudaya sejak dahulu kala hingga sekarang.

Dahulu hingga sekarang balai atau sering juga disebut pulut balai sangat berperan aktif dalam upacara pernikahan tidak akan berjalan sempurna apabila suatu pernikahan Melayu tidak menggunakan balai. Bagi masyarakat Melayu sampai saat ini balai tersebut masih dipertahankan dan dilestarikan hingga saat ini sesuai dengan ungkapan pantun Melayu tentang balai berikut ini :

Balai dibuat darilah kayu

25 Bunga balai ibarat sipohon bunga Tumbuh subur dihalaman rumah Cabang ranting daun berbunga Berfungsi hidup rindang dan indah Balai pulut rukun terpadu

Merawal berpaji puak Melayu Bunga telur pembangun di tuju

Bunga kemucuk berhimpun hidup bersatu Demikian falsafat bunga kemuncuk penting karena balai merupakan lambang kebesaran Melayu dan budaya Melayu, balai bentuknya persegi empat dan tingkat balai Melayu selalu ganjil 3, 5, 7 dan 9 balai yang dipakai masyarakat Melayu Langkat pada acara pernikahan selalu menggunakan tingkat 3 berwarna kuning dan bentuknya bunga yang melambangkan keindahan dan kesuburan. Balai disusun sesuai dengan urutanya yang pertama memasukan pulut kuning dengan menyusun daun pisang mengelilingi pulut agar pulut tidak berserak keluar, kedua masukan inti , ketiga ayam panggang diletakan paling atas, keempat bunga kemuncak dipacakan paling pertama dintara bunga-bunga lain pas ditengah-tengah ayam panggang, kelima bunga-bunga telur dipacakan pada tingkat kedua balai dan mangko/ tempat telur diisi dengan telur yang sudah direbus, keenam bendera/ merawal dipacakan pada tingkat ketiga balai

26 Gambar 3: Balai Lengkap

Sumber : Informan ( 16April 2017 )

Tetapi ada juga masyarakat yang menggunakan balai yang bentuknya hewan seperti balai burung merak di bawah ini lambang tumbuhan yang identik dengan kesuburan atau pohon disini sudah hilang karena sudah digantikan dengan lambang binatang yang didalam balai Melayu tidak sesuai dengan makna aslihnya.

27 Gambar 4: Balai bentuk burung merak

Sumber : Informan ( 25 Maret 2017 )

Masyarakat Melayu pada zaman dahulu hanya menggunakan balai berwarna warni seperti warna pink, biru, hijau, emas dan ungu. Untuk rakyat biasa dahulu tidak menggunakan balai warna kuning, akan tetapi pada saat ini tidak ada lagi perbedan pemakain warna balai pada masyarakat Melayu saat ini bole menggunakan balai berwarna apa saja termasuk warna kuning, tetapi saat ini masyarakat Melayu lebih sering mengunakan balai warna kuning di setiap upacara pernikahan akan tetapi masih ada juga masyarakat Melayu yang menggunakan balai selain warna kuning.

28 Gambar 5: Balai warna pink

Sumber : Informan ( 8 April 2017 )

Gambar 6 : Balai warna emas

Sumber : Informan ( 25 Maret 2017 )

29

Ada juga balai yang berwarna putih biasnya hanya dipakai untuk acara sunatan, naik haji dan khatam AL-Qurr'an balai ini tidak perna dipakai untuk upacara pernikahan Melayu, pada balai ini hanya berbeda warna bunga balai dan warna pulutnya saja tetapi isi dari balai tersebut sama semuanya berwarna putih yang melambangkan kesucian. Fungsi dan makna balai pada upacara adat Melayu berbeda-beda walaupun sama-sama balai Melayu tetapi disetiap upacara pasti memiliki perbedan fungsi dan makna di dalamnya.

Gambar 7 :Balai warna putih

Sumber : Informan ( 21 Juli 2017 ) Balai untuk sultan dan bagsawan berbeda dengan balai untuk masyarakat biasa bedanya terlihat dari tingkat karena semakin tinggi balai maka semakin tinggilah kedudukan pemilik balai dan besarnya balai juga berbeda tetapi isi

30

didalamnya sama serta fungsi dan maknaya juga sama, tetapi pemakaian balai yang terlalu tinggi sekarang sudah jarang dipakai lebih sering menggunakan tingkat tiga.

Gambar 8 : Balai bangsawan.

Sumber :www. Gambar pulut balai.com ( 22 juli 2017 )

Gambar 9 :Balai para Sultan

Sumber : Informan ( 31 Maret 2017 )

31

Balai selalu digunakan pada acara pernikahan masyarakat Melayu baik zaman dahulu hingga zaman sekarang balai masih sama fungsi dan maknanya tetapi ada juga isi dari balai itu yang ditukar sehinga hilang makna dari isi itu seperti ayam bakar menjadi ayam goreng atau daging rendang.

Isi balai ialah pulut kuning, inti, ayam panggang dan telur ayam. Pulut kuning dan inti diletakan pada balai tidak dibungkus atau dipisah harus disatukan karena memiliki makna menyatukan suatu keluarga atau memiliki hubungan yang erat, di dalam pulut dan inti itu jika dibungku maka makna menyatukan suatu keluarga itu akan hilang. Ada juga masyarakat Melayu yang membungkus pulut dan inti itu dengan alasan agar tidak kotor akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa makna di dalamnya akan hilang seperti gambar di bawah ini.

Gambar10 : Pulut kuning yang dibungkus

Sumber : Informan ( 6 Mei 2017 )

32 Gambar 11:Inti yang dibungkus.

Sumber: Informan ( 22 April 2017 ) Balai pada upacara pernikahan ini ibarat sebuah rumah yang legkap dengan atap, dinding, tiang dan pagar juga ada keluarga didalamya yang saling melengkapi satu sama lain, di upacara pernikahan balai ini biasnya dibawa oleh laki-laki dikarena balai ini berat dan akan dibawa atau diangkat dengan waktu yang cukup lama untuk melewati berbagai hempang lalu balai itu ditukar antara balai laki-laki dengan balai perempuan. Pulut balai yang dibawa kedua keluarga mempelai saat upacara pernikahan dipelaminan balai dingkat dan disembahkan kepada mempelai pengantin dan pulut kuning, telor beserta ayam pangganya disuapi kepada keduanya.Biasanya yang menpancakkan bunga kemuncuk adalah seorang wanita yang ingin segera menikah supaya harapanya agar wanita tersebut dapat menyusul untuk menikah.

33 Gambar12 : Balai yang dibawa laki-laki

Sumber : Informan ( 2 5 Maret 2017 )

4.2 Pergeseran Budaya pada Balai Perkawian Melayu Langkat

Dokumen terkait