• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bentuk dan pelaksanaan perjanjian kerjasama pengadaan barang

BAB II AKIBAT HUKUM DARI PEMBATALAN AKTA PERJANJIAN

B. Bentuk dan pelaksanaan perjanjian kerjasama pengadaan barang

101Ridwan Khirandy,Iktikad Baik dalam Kebebasan Berkontrak, Ctk. Kedua, Program pasca

Dalam ketentuan hukum terdapat suatu asas bahwa para pihak diberikan kebebasan membuat perjanjian, baik mengenai bentuk maupun pelaksanaannya. Kemudian dalam ilmu hukum bentuk perjanjian itu dapat dibuat untuk menjaga hal- hal yang tidak diinginkan dibelakang hari oleh kedua belah pihak dalam arti untuk kepentingan pembuktian.

Dalam praktek perjanjian pengadaan barang ternyata ada yang tidak mengadakan pemisahan antara perselisihan dari segi teknis dan perselisihan dari segi yuridis. Yaitu dengan mencantumkan dalam perjanjian pemborongan ketentuan- ketentuan yang menyatakan bahwa bila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak penyelesaian diselesaikan secara musyawarah. Jika dengan jalan musyawarah tidak tercapai kata sepakat maka dibentuk panitia Arbitrase yang terdiri dari seorang wakil pihak kesatu dan seorang wakil pihak kedua, kemudian mengangkat seorang ahli yang pengangkatannya disetujui oleh kedua belah pihak. Selanjutnya penyelesaian perselisihan akan diteruskan melalui pengadilan, apabila melalui cara tersebut diatas tidak dicapai penyelesaian.102

Pada prinsipnya (dengan beberapa perkecualian) tidak ada kewajiban bagi suatu perjanjian untuk dibuat secara tertulis. Asal telah dipenuhi syarat-syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana ditentukan antara lain dalam Pasal 1320 KUHPerdata, maka perjanjian tersebut sudah sah, meskipun dibuat hanya secara lisan saja. Hanya saja dengan dibuatnya perjanjian secara tertulis, maka hal tersebut akan memudahkan dari segi pembuktian dalam praktek disamping mengurangi timbulnya diputuskan tentang isi perjanjian yang bersangkutan.103

Perjanjian pengadaan barang yang dibuat oleh PT. TNC adalah dibuat secara

102Apit Nurwidijanto,Pelaksanaan perjanjian pemborongan bangunan pada PT. Purikencana

mulyapersada di semarang, Program pasca sarjana, (Semarang ; Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, 2007)

103 Munir Fuady,Hukum Kontrak (dari Sudut pandang Hukum Bisnis), (Bandung : PT. Citra

tertulis dengan akta dibawah tangan, dan tidak pernah dibuat dengan akta notariil (notaris). Jelaslah bahwa kedua belah pihak tidak menginginkan atau tidak mempermasalahkan bentuk surat perjanjian kerjasama ini baik dalam bentuk dibawah tangan atau akta notaris. Disini sebetulnya sudah menunjukkan bahwa suatu kerja sama yang dituangkan dalam bentuk perjanjian yang mengandung unsur kemitraan dan kepercayaan yang menjadi landasan hubungan kerja. Kemitraan ini hanya merupakan suatu istilah bagi penyedia barang dalam perjanjian kerja sama pengadaan barang yang digunakan oleh PT. TNC.104

Mensyaratkan adanya utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih. Menurut penjelasan Jatuh waktu harus berdasarkan pada apa yang telah diperjanjikan, termasuk dalam hal adanya percepatan waktu penagihan utang, pengenaan sanksi atau denda oleh instansi yang berwenang, atau putusan Pengadilan atau arbitrase. Dalam praktek, keadaan jatuh tempo (waktu) terjadi dalam hal terdapat ketetapan waktu, maka saat jatuh tempo adalah saat yang telah ditentukan dalam perikatannya, yang juga merupakan saat pemenuhan kewajiban oleh debitor.105

Perlindungan hukum berdasarkan kewajiban memberi ganti kerugian biaya kepada PT.TNC. Adapun perbuatan ingkar-janji penjual atau penyelenggara jasa ini memberikan hak pada pihak PT. Moratel untuk menggugat ganti rugi berupa biaya, dan kerugian. Sebagaimana diebutkan di dalam pasal 1243 KUH Perdata

104

Wawancara penulis dengan Ahmad Siregar, Jabatan VP. Legal Affair di PT. Telemedia Network Cakrawala oleh, tanggal 10 Januari 2011.

105 Wawancara penulis dengan Ahmad Siregar, Jabatan VP. Legal Affair di PT. Telemedia

Penggantian biaya, rugi, dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu perikatan, barulah mulai diwajibkan, apabila si berutang, setelah dinyatakan lalai memenuhi perikatannya, tetap melalaikannya atau jika sesuatu yang harus diberikan atau dibuatnya, hanya yang harus diberikan atau dibuatnya, hanya dapat diberikan atau dibuat dalam tenggang waktu yang telah dilampaukannya“. Bahwasanya suatu gugatan ganti rugi, dan biaya tersebut, sekalipun terbukti merupakan perbuatan wanprestasi dan kelalaiannya telah terjadi, masih dapat “digagalkan” karena adanya faktor keadaan memaksa (force majeure) atau kejadian tidak disengaja yang mengakibatkan terjadinya wanprestasi tersebut, sebagaimana di sebutkan di dalam pasal 1245 KUH Perdata ”Tidaklah biaya rugi dan bunga, harus digantinya, apabila lantaran keadaan memaksa atau lantaran suatu kejadian tak disengaja si berutang beralangan memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau lantaran hal-hal yang sama telah melakukan perbuatan yang terlarang.

Perjanjian kerjasama terjadi apabila kedua belah pihak telah menyetujui atau sah, mempunyai kesamaan pendapat dalam hal apa yang dibuat dalam perjanjian kerjasama tersebut. Perjanjian kerjasama dalam bentuk apapun dibolehkan asalkan tidak bertentangan dengan UU dan hukum yang berlaku sesuai pasal 1338 KUH Perdata, meyebutkan bahwa persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai UU bagi mereka yang membuatnya. Perjanjian yang dilakukan oleh PT. TNC dengan PT. Moratel ini termasuk dalam surat penjadwalan pertemuan dalam proyek pembangunan tower provider Internet yang termuat dalam sebuah email yang dibuat pihak PT. TNC. Berarti yang membuat isinya adalah pihak PT.TNC, sedang PT. Moratel hanya

menandatanganinya saja. Jadi tidak ada alternatif lain untuk menandatangani pembayaran tunggakan yang telah disediakan oleh pihak PT. TNC tersebut dan PT. Moratel akan membayar tagihan yang dipergunakan tersebut.106

Pihak PT. Moratel dalam hal melakukan wanprestasi baik itu berupa tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar tepat pada waktunya. Maka pihak PT. TNC akan memberikan sanksi kepada PT. Moratel tersebut berupa pemutusan mendadak/di luar jadwal link Palembang, Muara Enim dan Pelembang, Pangkal Pinang, perangkat hanya 9 (Sembilan) bulan,sehingga menghilangkan keuntungan yang diharapkan bagi PT.TNC. Sedangkan apabila dalam hal ini yang melakukan wanprestasi tersebut adalah PT.TNC, yaitu bila melakukan pemutusan link sementara secara merata, maka teguran dan pengaduan diberikan pada pihak PT. Moratel. Dengan demikian PT. Moratel tidak dapat menuntut haknya sebab PT. TNC dalam hal ini dalam keadaan overmacht yang bersifat sementara. Namun apabila tidak dapat memenuhi, maka dengan terpaksa PT. Moratel akan mengajukan tuntutan pada pihak PT. TNC agar dapat memenuhi kewajibannya. Dalam kenyataannya hal tersebut pernah dilakukan oleh pihak PT.Moratel. Kedua belah pihak diselesaikan secara kekeluargaan, dimana PT. Moratel membayar atas ganti rugi proyek pembangunan tower provider Internet. Dengan demikian, apabila ada teguran dari pihak PT. TNC, maka pihak PT. Moratel akan menyelesaikan dengan cepat dan akan memberikan fasilitas yang lebih baik dari yang selama ini dirasa kurang memuaskan pihak PT.

106 Wawancara penulis dengan Ahmad Siregar, Jabatan VP. Legal Affair di PT. Telemedia

Moratel. Selain itu pihak PT. Moratel akan selalu memberikan yang terbaik untuk PT.TNC, dalam hal ini untuk memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga dalam hal ini pihak PT. TNC sudah semestinya memberikan perlindungan hukum.107

2. Pelaksanaan Perjanjian Pengadaan Barang

Pengadaan Barang di PT. TNC merupakan dasar dari pelaksanaan kerja dapat diketahui bahwa perjanjian pengadaan barang dan jasa harus dibuat dalam bentuk tertulis, namun tidak dijelaskan lebih lanjut mengenai apakah perjanjian tersebut dibuat dalam bentuk perjanjian di bawah tangan.

Dalam praktek perjanjian pengadaan barang dan jasa dibuat dalam bentuk akta di bawah tangan bukan dalam bentuk otentik (akta notariil). Dimana draft perjanjian telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pihak pengguna jasa dalam hal ini oleh PT.TNC. Dibuatnya perjanjian pengadaan barang dan jasa tersebut dalam bentuk akta di bawah tangan didasarkan oleh efesiensi waktu dan biaya.108

Dalam merancang perjanjian panitia pengadaan barang dan jasa di lingkungan PT. TNC menggunakan standar kontrak atau contoh Surat Perjanjian Kerjasama.

Hal-hal yang menyangkut pelaksanaan perjanjian pengadaan barang merupakan ketentuan standart yang telah ditetapkan oleh PT. TNC sebagai pengguna jasa. Langkah ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan syarat dan kondisi yang sama dalam setiap perjanjian pengadaan barang kepada setiap penyedia jasa.

107

Wawancara penulis dengan Ahmad Siregar, Jabatan VP. Legal Affair di PT. Telemedia Network Cakrawala, tanggal 10 Januari 2011.

108Wawancara penulis dengan Ahmad Siregar, Jabatan VP. Legal Affair di PT. Telemedia

Sehingga tidak terdapat diskriminasi perlakuan syarat dan kondisi dalam perjanjian pengadaan barang yang harus dipatuhi oleh pihak rekanan.

Setiap kontrak pengadaan barang dibuat terdiri dari 2 (dua) rangkap yang sama isi dan kekuatan hukumnya, masing-masing bermeterai cukup dan ditanda tangani oleh para pihak terkait Dari perjanjian pengadaan barang dan jasa tersebut di atas dapat disimpulkan pihak PT. Moratel tinggal menandatangani perjanjian tersebut tanpa negosiasi yang berarti. Sehingga prinsip kepribadian yang biasa terjadi dalam suatu perjanjian standar berlaku juga terhadap perjanjian pengadaan barang, walaupun sebenarnya perjanjian pengadaan barang bukanlah perjanjian baku atau standar karena pihak PT. TNC mempunyai hak untuk ikut serta dalam merumuskan perjanjian.109

Pihak PT. Moratel cenderung mengabaikan mekanisme perancangan perjanjian kerjasama isi kontrak dan akibat-akibat hukumnya. Hal ini dapat diketahui berdasarkan hasil penelitian lapangan, pihak PT. TNC hanya berorientasi kepada proyek tower dalam arti PT. TNC hanya mempunyai target menjadi pemenang tender, sedangkan permasalahan kontrak pengadaan barang yang akan ditandatangani dalam setiap proyek yang diperolehnya dilakukan tanpa negosiasi lebih lanjut. Hal ini merupakan indikator lemahnya posisi tawar pihak PT. TNC dalam pembuatan perjanjian pengadaan barang.110

109

Perjanjian-jaminan-dan-lembaga-jaminan http://saepudinonline.wordpress.com, diakseskan tanggal 19 Mei 2011

110 Wawancara penulis dengan Ahmad Siregar, Jabatan VP. Legal Affair di PT. Telemedia

Salah satu bagian yang terpenting dalam suatu perjanjian adalah isi perjanjian itu sendiri. Dari pasal-pasal yang termuat dalam suatu isi perjanjian dapat menggambarkan kondisi dan informasi tentang apa yang disepakati oleh para pihak yang membuatnya baik secara tersurat maupun tersirat. Dalam Perjanjian pengadaan barang dan jasa di PT. TNC dapat di intisarikan isi perjanjian kerjasama sekurang kurangnya memuat ketentuan perjanjian sebagai berikut :

1) para pihak yang menandatangani perjanjian kerjasama yang meliputi nama; jabatan, dan alamat;

2) pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan jumlah barang/jasa yang diperjanjikan;

3) hak dan kewajiban para pihak yang terikat di dalam perjanjian; 4) nilai atau harga kontrak pekerjaan, serta syarat-syarat pembayaran; 5) persyaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci;

6) tempat dan jangka waktu penyelesaian/penyerahan dengan disertai jadwal waktu penyelesaian/penyerahan yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya;

7) jaminan teknis/hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan/atau ketentuan mengenai kelayakan;

8) ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi kewajibannya;

9) ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak; 10) ketentuan mengenai keadaan memaksa;

11) ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam hal terjadi kegagalan dalam pelaksanaan pekerjaan;

12) ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja;

13) ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab gangguan lingkungan; 14) ketentuan mengenai penyelesaian perselisihan.

Kewajiban bagi para pihak untuk membuat perjanjian pengadaan barang dengan memuat minimal 14 (empat belas) klausula yang telah ditetapkan sebagai salah satu upaya perlindungan hukum bagi para pihak, dalam perjanjian proyek pembangunan tower muara enim Palembang. Dengan adanya kewajiban ini sesungguhnya memberikan batasan dalam asas kebebasan berkontrak, yang diinginkan oleh pembentuk undang-undang. Pembatasan terhadap asas kebebasan berkontrak dalam perjanjian pengadaan barang dan jasa harus dapat dimaknai dalam arti positif karena setidaknya dengan pembatasan tersebut pemerintah telah berupaya untuk memberikan “guide line” bagi penyusunan perjanjian pengadaan barang dan jasa. Keempat belas klausula tersebut bukanlah menjadi isi keseluruhan perjanjian. Para pihak dapat menambahkan klausula-klausula lain sesuai dengan kondisi yang telah disepakati.111

Dalam penyusunan isi suatu perjanjian kerjasama pada umumnya perlu diatur serangkaian “rule of game” untuk dapat mencerminkan kenyataan atau maksud perjanjian yang dibuat. Dalam pembuatan perjanjian pengadaan barang dan jasa ada beberapa aspek menurut penulis yang harus diperhatikan oleh para pihak, yaitu:

111

a. Penguasaan materi perjanjian meliputi objek dan syarat-syarat atau ketentuan yang akan disepakati;

b. Penafsiran-penafsiran klausula perjanjian; c. Bahasa dalam perjanjian;

d. Peraturan perundang-undangan yang terkait; e. Penyelesaian sengketa

Untuk menghindari kesalahan dalam perumusan dan pembuatan perjanjian dan mengantisipasi munculnya konflik, sebaiknya dipergunakan jasa konsultan hukum dan notaris. Agar kerja sama dapat berjalan dengan baik.

3. Prosedur Perjanjian Pengadaan barang

Dalam proses pembuatan perjanjian kerja sama pengadaan barang terdapat kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan sebelum terjadinya perjanjian kerjasama pengadaan barang tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat dikatakan merupakan fase yang mendahului terjadinya perjanjian (precontractuale fase). Fase ini sebelum perjanjian kerjasama atau lazim disebut prsedur pelelangan, hal ini terjadi apabila perjanjian kerja sama pengadaan dilakukan melalui pelelangan, dimulai sejak adanya pemberitahuan/pengumuman sampai dengan pelulusan dari pelelangan.112

Sebelum dilakukannya perjanjian kerjasama pengadaan barang terlebih dahulu dilakukan pengumuman berupa undangan tentang adanya terbatas yang membuat petunjuk-petunjuk antara lain,113

112Ibid 113Ibid

a. bestek yang harus diambil

b. penjelasan tentang pekerjaan (aanwijazing) akan disampaikan

c. kemungkinan adanya penambahan ataupun perubahan terhadap bestek yang telah disusun

d. tempat lokasi pekerjaan

e. tempat pendaftaran dan batas waktu pendaftaran

f. kapan dan dimana saat pelelangan diadakan prosedur pembuatan perjanjian kerja sama pengadaan barang tersebut meliputi:

b. penandatanganan perjanjian yang dilakukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya surat keputusan penunjukkan penyediaan yang jumlahnya sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam dokumen pengadaan kepada pengguna barang.

c. Sebelum menandatangani perjanjian hendaknya terlebih dahulu dilakukan hal- hal sebagai berikut :

a) meneliti dengan cermat mengenai kebenaran konsep perjanjian baik dair segi bahasa, isi/substansinya maupun redaksi, angka-angka dan hurufnya. b) Dalam dokumen perjanjian tidak boleh memuat hal-hal yang bertentangan

dengan perjanjian yang berlaku

c) Adanya pengaturan bila terjadi hal-hal yang diluar dugaan

d) Meneliti dengan cermat lampiran-lampiran yang menjadi bagian dokumen perjanjian untuk pengadaan barang yang bersifat kompleks dan atau

bernilai diatas 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) ditandatangani oleh pengguna barang setelah memperoleh pendapat ahli hukum perjanjian. Dalam pelaksanaan pengadaan barang, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : a) keseluruhan dokumen perjanjian harus disusun sesuai dengan ketentuan yang

berlaku

b) rekanan yang ditunjuk benar-benar memiliki reputasi yang baik c) harga yang sepakati benar-benar telah memenuhi persyaratan

d) kualitas pekerjaan dan waktu penyelesaian pekerjaan setiap perselisihan atau perbedaan dalam bentuk apapun yang timbul antara kedua belah pihak dalam perjanjian pengadaan barang sehubungan dengan atau sebagai akibat dari adanya perjanjian ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah dengan tata cara sebagai berikut :

1. Pihak yang merasa dirugikan kepentingannya mengirimkan melalui email dilengkapi dengan uraian mengenai permasalahan dan pandangan pihak tersebut tersebut mengenai permasalahan yang timbul.

2. para pihak sepakat bahwa tempat musyawarah ditetapkan melalui email. 3. musyawarah itu menyelesaikan perselisihan atau perdebatan antara para

pihak ditetapkan untuk paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak email diterima oleh pihak yang dimintakan untuk musyawarah.

Kata sepakat apabila jangka waktu yang terlewati tetapi tidak diperoleh mufakat atau apabila para pihak telah sepakat bahwa pertemuan kedua belah pihak

berhasil menghasilkan kemufakatan meskipun jangka waktu untuk bermusyawarah telah berakhir.114

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijelaskan mengenai prosedur pengadan barang pada PT. TNC tercantum pada perjanjian yaitu persetujuan tertulis antara pihak PT. TNC dengan PT. Moratel mengenai pekerjaan proyek pembangunan tower provider internet, dan surat penawaran harga dari PT. Moratel selama masa pengadaan sampai dengan terselesaikannya seluruh pekerjaan. Semua lingkup pekerjaan proyek pembangunan tower di muara enim Palembang sesuai dengan yang telah disepakati pihak PT. TNC dan PT. Moratel.

4. Syarat Sahnya perjanjian pengadaan barang

Hukum memberikan gambaran mengenai peraturan-peraturan yang mempengaruhi kehidupan dan kegiatan orang. Dalam setiap masyarakat, hukum akan berkembang untuk mengontrol hubungan-hubungan yang terjadi dalam wilayahnya. Melihat ciri-cirinya, hukum memiliki sifat lugas dan objektif itu berarti bahwa hukum secara jelas dapat dikenali dan tidak tergantung pada kehendak bebas yang subjektif. Hukum perjanjian diatur dalam buku III KUH Perdata, dumulai dari pasal 1233 KUH Perdata sampai dengan pasal 1866 KUH Perdata. Di dalam hukum perjanjian dikenal adanya dua jenis perjanjian yaitu perjanjian nominaat yaitu perjanjian yang dikenal

dalam KUH Perdata dan perjanjian innominaat yaitu perjanjian yang timbul, tumbuh, hidup dan berkembang dalam praktik kehidupan masyarakat salah satunya.115

Ketentuan-ketentuan perjanjian pengadaan barang yang PT. TNC juga mengikuti ketentuan tentang perjanjian pemborong di dalam KUHPerdata belaku bagi perjanjian pengadaan barang pada proyek perusahaan swasta. Perjanjian pemborongan KUHPerdata itu bersifat pelengkap, yang berarti bahwa ketentuan- ketentuan perjanjian pemborongan atau pihak dalam perjanjian pemborongan dapat membuat sendiri ketentuan-ketentuan perjanjian pemborongan asal tidak bertentangan dengan ketertiban umum.

Suatu perjanjian akan mengikat bagi kedua belah pihak apabila perjanjian yang dibuat memenhi syarat-syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Yang mana dalam pasal tersebut ditentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan orang, agar para pihak dapat secara sah melahirkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban mereka. Dengan kata lain agar kedua belah pihak yang saling mengadakan perjanjian tersebut dapat dikatakan sah menurut Pasal 1320 KUHPerdata tersebut.

Adapun menurut Pasal 1320 KUHPerdata yakni untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat sebagai berikut :

1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.

115 I Wayan Arthanaya, Legalitas Perjanjian Sorogasi berkaitan dengan asas Kebebasan

Yang dimaksud Hukum kontrak merupakan bidang hukum yang sangat penting di era globalisasi terutama dalam mendukung kegiatan di sektor perdagangan dan transaksi bisnis internasional. Menyatukan hubungan antara para pihak dalam lingkup internasional bukanlah persoalan yang sederhana. Hal ini menyangkut perbedaan sistem, paradigma, dan aturan hukum yang berlaku sebagai suatu aturan yang bersifat memaksa untuk dipatuhi oleh para pihak di masing-masing negara. Menurut dengan kesepakatan ialah persesuaian pernyataan kehendak antara satu orang atau lebih dengan pihak lain.116 Suatu kesepakatan kehendak terhadap suatu perjanjian dimulai dari adanya unsur penawaran salah satu pihak, diikuti oleh penerimaan penawaran dari pihak lainnya sehingga terjadilah suatu perjanjian kerjasama yang terutama untuk perjanjian bisnis sering kali dilakukan secara tertulis.

2. Cakap untuk bertindak117

Para pihak yang membuat perjanjian tersebut haruslah cakap menurut hukum. Pasal 1330 KUHPerdata menyebutkan bahwa ”pihak-pihak yang tidak cakap membuat suatu perjanjian adalah orang-orang yang belum dewasa dan orang- orang yang berada dibawah pengampuan”.

3. Suatu hal tertentu

116

Salim, HS, Hukum Kontrak, Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, (Jakarta ; Sinar Grafika, 2006), hal. 39

117 Kecakapan bertindak adalah kecakapan atau kemampuan untuk melakukan perbuatan.

Suatu perjanjian harus mengenai suatu hal tertetu, artinya apa yang akan disepakati harus menyangkut hak-hak dan keawajiban kedua belah pihak dan tanggung jawabnya bila terjadi perselisihan. Di dalam berbagai literatur disebutkan bahwa yang menjadi objek dalam perjanjian tersebut adalah prestasi.118

4. Suatu sebab yang halal119

Suatu perjanjian yang dibuat kedua belah pihak tidak boleh bertentangan dengan hukum, ketertiban umum dan kesusilaan

Mengenai syarat-syarat sahnya suatu perjanjian kerjasama tersebut diatas, maka Subekti menjelaskan bahwa : Kedua syarat yang pertama dinamakan syarat subjektif karena kedua syarat tersebut menyangkut pihak-pihak yang mengadakan perjanjian kerja sama. Sedangkan dua syarat terakhir disebutkan sebagai syarat objektif karena mengenai objek perjanjian. Apabila dalam perjanjian kerja sama tidak dipenuhinya syarat pertama dan kedua, maka perjanjian tersebut dapat dimintakan pembatalannya. Sedangkan apabila tidak dipenuhinya syarat ketiga dan keempat, maka perjanjian tersebut batal demi hukum.120

Perjanjian kerja sama pengadaan barang tersebut bersifat konsensuil artinya perjanjian pengadaan barang itu ada atau lahir sejak adanya kata sepakat antara kedua

118Prestasi adalah apa yang menjadi kewajiban debitur dan apa yang menjadi hak kreditur M.

Yahya Harahap,Op.Cit., hal. 10

119

Lihat Pasal 1337 KUHPerdata, R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1992), hal.305

belah pihak yaitu pihak yang memborongkan dengan pihak penyedia barang mengenai pembuatan suatu karya dan biaya perjanjian.

Namun yang menjadi syarat sahnya untuk pengadaan barang adalah dengan adanya kata sepakat tersebut, bahwa perjanjian kerja sama pengadaan barang itu mengikat kedua belah pihak. Para pihak tidak dapat membatalkan perjanjian kerja sama tanpa persetujuan pihak lainnya. Jika perjanjian kerja sama pengadaan barang dibatalkan atau diputuskan secara sepihak maka pihak lainnya dapat menuntutnya.

Dalam perjanjian kerja sama pengadaan barang pada PT. TNC syarat yang utama adalah bahwa adanya kesepakatan terhadapi isi perjanjian kerja sama yang dibuat oleh PT. TNC dan ditandatanganinya perjanjian kerja sama oleh pihak rekanan