• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1Profil Perusahaan

4. Dedicated to Customer (Mengutamakan nasabah)

4.1.4 Bentuk Divisi Bank Bukopin

Sebagai bank umum devisa swasta nasional, ruang lingkup bisnis bank Bukopin terdiri dari berbagai divisi bisnis yang dijalankan, yaitu:

a. Divisi Konsumer

Segmen konsumer memiliki potensi pasar yang besar dan dikembangkan sebagai tulang punggung penghimpunan dana masyarakat. Langkah strategis bank Bukopin dalam menggali potensi pasar ini adalah dengan mengembangkan produk perbankan yang beragam dan mendekatkan diri kepada nasabah serta layanan perbankan prima (high quality banking services). Dengan langkah ini beserta dukungan infrastruktur teknologi andal (advanced banking infrastructure), nasabah akan mendapatkan keuntungan dan layanan yang tepat untuk kebutuhannya. Ciri pasar konsumer adalah tersedianya kemudahan bagi nasabah dalam menjangkau titik-titik layanan bank. Untuk itu Bank Bukopin mempersiapkan berbagai bentuk titik layanan berupa kantor, ATM serta bentuk lainnya seperti internet banking, mobile banking, phone banking dan sms banking.

Dengan demikian bank Bukopin dapat dekat dengan nasabah, sebagaimana halnya dengan langkah yang dilakukan segmen usaha kecil dan koperasi. Realisasi strategi ini dalam tahun 2002 adalah pembukaan kantor-kantor baru dengan status kantor-kantor cabang, kantor-kantor cabang pembantu maupun kantor kas. Sedangkan untuk perluasan titik layanan dalam bentuk ATM, bank Bukopin secara taktis meningkatkan jumlah ATM di seluruh penjuru nusantara menjadi lebih dari 7.200 melalui aliansi strategis dengan bank BNI dan bank BCA selain dengan ALTO dan Visa Internasional. Nasabah bank Bukopin juga dapat mengakses lebih dari 500.000 ATM yang berlogo Visa, Visa Electron, atau PLUS di seluruh dunia. Titik layanan dalam bentuk

internet banking dan phone banking telah diluncurkan namun belum dipasarkan secara besar-besaran.

b. Divisi Usaha Koperasi, Kecil dan Makro

Sampai dengan tahun 2005, bank Bukopin tetap konsisten untuk menggali potensi pasar segmen usaha kecil dan koperasi dan yang terkait yang dilakukan oleh Divisi Usaha Koperasi, Kecil & Mikro (UKKM). Karakteristik pasar ini sangat spesifik yaitu skala usaha yang relatif kecil serta tersebar hingga ke daerah-daerah. Kondisi ini dapat menjadi kendala, disamping adanya kendala lain berupa penyediaan agunan. Oleh karenanya, segmen ini perlu dihubungkan dengan segmen usaha besar yang relevan. Untuk itu, bank Bukopin memberikan dukungan dengan mengembangkan layanan yang menghubungkan kedua segmen tersebut dan yang menguntungkan bagi semua pihak. Salah satu layanan yang dikembangkan adalah layanan kepada petani dan pedagang komoditi beras di satu sisi dan pengembangan sistem teknologi informasi yang terdiri dari sistem informasi akuntansi dan sistem informasi logistik kepada badan penyangga di sisi yang lain. Dengan pendekatan dua sisi tersebut, nasabah memperoleh nilai tambah yaitu petani dan pedagang dapat memproduksi dan menyalurkan beras, sedangkan badan penyangganya dapat memantau pergerakan komoditinya secara real time on-line.

Pertumbuhan segmen usaha kecil dan koperasi dengan pola layanan yang dirancang khusus ini membuktikan bahwa segmen ini memiliki daya tahan yang baik dalam menghadapi berbagai kondisi perekonomian. Selain itu juga ditunjang oleh pengalaman bank Bukopin dalam menangani segmen ini

dengan memanfaatkan dukungan dari berbagai pihak yang berkepentingan seperti misalnya penyaluran kredit dengan jaminan pemerintah. Dengan karakterisktik segmen ini, langkah lain yang ditempuh bank Bukopin adalah dengan mendekatkan diri kepada nasabah. Untuk itu bank Bukopin menerapkan strategi memperbanyak titik layanan berupa pembukaan beberapa outlet dan berbagai model layanan lain seperti internet banking. Selain itu, bank Bukopin juga terus mengembangkan program Swamitra yang merupakan kemitraan antara bank Bukopin dengan koperasi atau lembaga keuangan mikro karena terbukti menguntungkan dan dirasakan manfaatnya bagi anggota koperasi dan masyarakat sekitarnya. Dalam pengembangan selanjutnya, bank Bukopin juga membidik kemitraan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

c. Divisi Komersial

Layanan Divisi Komersial diberikan kepada perusahaan swasta yang relatif besar, BUMN maupun instansi pemerintah. Salah satu layanan tersebut berupa cash management yang disebut Bukopin Cash Management yang telah dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan swasta maupun BUMN diantaranya yang bergerak dibidang telekomunikasi, perminyakan, kesehatan dan energi. Dengan layanan ini, perusahaan-perusahaan tersebut dapat mengelola keuangan mereka secara on-line langsung dari kantornya untuk mengetahui kinerja penerimaan dana, pembayaran/pengeluaran dana serta pemusatan keuangan perusahaan.

Selain layanan Bukopin Cash Management, produk lain yang telah dimanfaatkan diantaranya oleh instansi perpajakan adalah layanan

penerimaan pembayaran pajak secara on-line yang tersambung ke dalam sistem Monitoring Pelaporan Pembayaran Pajak (MP3). Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan RI serta layanan penerimaan pembayaran Pajak Impor secara On-line melalui Sistem Elektronik Data Interchange (EDI) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Dari sisi pengelolaan asset yaitu dalam bentuk penyaluran kredit, bank Bukopin mengambil langkah strategis dengan pembiayaan kepada bisnis yang dinilai memiliki prospek yang baik seperti perdagangan, kegiatan usaha yang berorientasi ekspor, industri minyak dan gas, otomotif, agribisnis, industri media dan telekomunikasi. Layanan dari sisi pengelolaan asset ini merupakan layanan terpadu yang dapat digabung dalam paket layanan sisi liabilities. Dengan demikian nasabah dapat memperoleh nilai tambah yang berkualitas dari layanan perbankan dan dari sisi bank memberikan benefit yang baik.

Strategi lain dalam menggali potensi pasar segmen komersial ini adalah peran baik bank Bukopin sebagai arranger dan facility agent kredit sindikasi, melakukan transaksi perdagangan internasional dan produk bank garansi untuk Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus (BPIH Khusus). Dari langkah strategis di atas, benefit yang diperoleh bank Bukopin cukup luas baik dari sisi pengelolaan liabilities, asset maupun fee based income.

d. Divisi Syariah

Kehadiran cabang syariah memberikan alternatif produk dan layanan perbankan syariah yang telah diterima oleh masyarakat secara baik. Produk-produk perbankan syariah yang ditawarkan bank Bukopin antara lain Produk-produk

simpanan seperti tabungan Siaga Wadiah, tabungan Haji, giro Wadiah dan deposito Mudharabah. Sedangkan produk pembiayaan yang ditawarkan antara lain Murabahah (berdasarkan prinsip jual beli), Mudharabah dan Al-Musyarakah (berdasarkan prinsip bagi hasil) serta Al-Ijarah (berdasarkan prinsip sewa). Selain produk simpanan dan pembiayaaan tersebut, Bank Bukopin juga menawarkan layanan perbankan lainnya seperti transfer, kliring, bank garansi, penerimaan dan penyaluran zakat, infaq dan sodaqoh, pembayaran gaji melalui tabungan Siaga Wadiah dan sebagainya.

Sebagaimana produk dan layanan bank Bukopin lainnya, produk dan layanan perbankan syariah tersebut juga didukung oleh infrastruktur teknologi bank Bukopin untuk memberikan kemudahan kepada nasabah. Nasabah bank Bukopin Syariah tidak hanya dapat memanfaatkan fasilitas jaringan layanan bank Bukopin Syariah, namun juga dapat memanfaatkan jaringan bank Bukopin konvensional yang tersebar di seluruh Indonesia. Demikian juga sebaliknya, nasabah bank Bukopin konvensional dapat memanfaatkan jaringan layanan bank Bukopin Syariah.

e. Divisi Treasury dan International Banking

Kepercayaan nasabah kepada bank Bukopin untuk melaksanakan transaksi perdagangan internasionalnya didukung pula oleh kepercayaan perbankan di luar negeri yang tersebar di negara-negara Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Sejalan dengan layanan kepada nasabah dan semakin beragamnya nasabah bank Bukopin yang bergerak di bidang ekspor dan impor, bank Bukopin dapat memberikan layanan untuk transaksi perdagangan

internasional yang lebih luas. Kepercayaan nasabah kepada bank Bukopin untuk melaksanakan transaksi perdagangan internasionalnya didukung pula oleh kepercayaan perbankan di luar negeri. Jaringan bank koresponden dalam tahun 2002 menjadi 162 bank yang tersebar di negara-negara Asia, Eropa, Amerika dan Australia. Berkembangnya transaksi perdagangan internasional tersebut turut mendukung pula berkembangnya transaksi perdagangan valuta asing. Namun demikian bank Bukopin menetapkan kebijakan transaksi valuta asing dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan komersial nasabah. Dengan langkah yang konservatif ini Bank Bukopin masih memperoleh nilai tambah yang memadai.

4.1.5 Bentuk Produk dan Jasa Bank Bukopin

Dokumen terkait