• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

54. ﻢﺤﺘﺴﺗ /tastahimmu/ ‘kamu (F) sudah mandi’ ﺖﻤﻤﺤﺘﺳﺍ /istahmamti/

4.1.3 Bentuk kesalahan penggunaan afiks pada verba Imperative

Kesalahan penggunaan afiks infleksi pada verba Imperative yang dilakukan oleh santriwati kelas II Pesantren Darul Arafah sebanyak 31 buah. kesalahan ini terjadi karena santriwati masih sulit membedakan antara penggunaan morfem infleksi untuk persona kedua pada jumlah tunggal, dual dan jamak pada jender maskulin dan feminin dalam bentuk verba Imperatif dalam menyatakan suatu perintah (menyuruh). Contoh kesalahan dapat dilihat pada kalimat berikut:

(75a)* !ﻲﻫ ﻊﻤﺴﺗ ﻲﻛ ﺎﻤﻜﺗﻮﺻﺮﺒﻛ

/kabbir sowtakuma kai tasma’a hiya/ ‘besarkan suara kalian berdua biar dia dengar’

(75b) !ﻲﻫ ﻊﻤﺴﺗ ﻲﻛ ﺎﻤﻜﺗﻮﺻﺍﺮﺒﻛ

/kabbirā sowtakuma kai tasma’a hiya/ ‘besarkan suara kalian berdua biar dia dengar’

(76a)* !ﺎﻤﺘﻧﺍﻒﻗ

/qif antuma!/ ‘kalian berdua, berhenti!’ (76b) !ﺎﻤﺘﻧﺍﺎﻔﻴﻗ

/qifā antuma!/ ‘kalian berdua, berhenti!’

Ditemukan kesalahan pada kalimat (75a), dan (76a) adalah kesalahan penggunaan afiks infleksi persona kedua (TM) yaitu pada kata ﺮﺒﻛ /kabbir/, dan ﻒﻗ /qif/ yang seharusnya menggunakan sufik{-ā} untuk penanda persona kedua (DF) menjadi ﺍﺮﺒﻛ/kabbirā/, dan ﺎﻔﻗ/qifā/.

(77a)* (ﻦﺘﻧﺍ) ﻙﺎﻨﻫ ﻰﻟﺍﻱﺮﻈﻧﺍ

/undzurī ila hunaka!/ ‘(kalian) lihatlah kesana!’ (77b) (ﻦﺘﻧﺍ) ﻙﺎﻨﻫ ﻰﻟﺍﻥﺮﻈﻧﺍ

/undzurna ila hunaka!/ ‘(kalian) lihatlah kesana!’

(78a)* !ﺎﻨﻫ ﻦﻣ ﻦﺘﻧﺍ ﻻﻭﺍﻲﻠﻘﺘﻧﺍ

/intaqilī awwalan antunna min huna!/ ‘kalian pindah dulu dari sini!’

(78b) !ﺎﻨﻫ ﻦﻣ ﻦﺘﻧﺍ ﻻﻭﺍﻦﻠﻘﺘﻧﺍ

/intaqilna awwalan antunna min huna!/ ‘kalian pindah dulu dari sini!’

Pada kalimat (77a), dan (78a) kesalahan yang terjadi berupa penggunaan afiks infleksi pada persona kedua (TF) yaitu pada kata ﻱﺮﻈﻧﺍ /undzurī/ dan ﻲﻠﻘﺘﻧﺍ

/intaqilī/ yang seharusnya menggunakan sufiks {-na} untuk penanda persona

kedua (JF) menjadi ﻥﺮﻈﻧﺍ /undzurna/ dan ﻦﻠﻘﺘﻧﺍ /intaqilna/. (79a)* ﻥﺎﺤﺘﻣﻻﺍ ﻲﺗﺄﻴﺳ ﺪﻌﺑ ﻦﺘﻧﺍﻱﺪﻬﺘﺟﺍ

/ijtahidī antunna ba’du saya’ti al-imtihan/

‘kalian belajar yang rajin! Sebentar lagi ujian’ (79b) ﻥﺎﺤﺘﻣﻻﺍ ﻲﺗﺄﻴﺳ ﺪﻌﺑ ﻦﺘﻧﺍﻥﺪﻬﺘﺟﺍ

/ijtahidna antunna ba’du saya’ti al-imtihan/ ‘kalian belajar yang rajin! Sebentar lagi ujian’

(80a)* !ﻙﺎﻨﻫ ﻰﻟﺍ ﻦﺘﻧﺍﻲﺸﻣﺍ

/imsyi antunna ila hunaka!/ ‘kalian berjalan kesana!’

(80b) !ﻙﺎﻨﻫ ﻰﻟﺍ ﻦﺘﻧﺍﻦﻴﺸﻣﺍ

/imsyīna antunna ila hunaka!/ ‘kalian berjalan kesana!’

(81a)* ﻦﺘﻧﺍ ﻦﻤﻛ ﻞﻴﻠﻗﻊﺳﻮﺗ

/tawassa’ qolil kaman antunna/ ‘kalian geser lagi!’

(81b) ﻦﺘﻧﺍ ﻦﻤﻛ ﻞﻴﻠﻗﻦﻌﺳﻮﺗ

/tawassa’na qolil kaman antunna/ ‘kalian geser lagi!’

Kalimat (79a), (80a), dan (81a) terjadi kesalahan penggunaan afiks infleksi persona kedua (TM) yaitu pada kata ﺪﻬﺘﺟﺍ /ijtahid/, ﺶﻣﺍ /imsyi/, dan ﻊﺳﻮﺗ /tawassa’/ yang seharusnya menggunakan sufiks {-na} menjadi ﻥﺪﻬﺘﺟﺍ /ijtahidna/, ﻦﻴﺸﻣﺍ /imsyina/, dan ﻦﻌﺳﻮﺗ /tawassa’na/ .

(82a)* ﻙﺎﻨﻫ ﻰﻟﺍﺐﻫﺫﺍ ﻢﺘﻧﺍ

/antum idzhab ila hunaka/ ‘kalian (laki-laki) pergi kesana!’

(82b) ﻙﺎﻨﻫ ﻰﻟﺍﺍﻮﺒﻫﺫﺍﻢﺘﻧﺍ

/antum idzhabū ila hunaka/ ‘kalian (laki-laki) pergi kesana!’

Pada kalimat (82a) kesalahan yang terjadi yaitu penggunaan afiks infleksi pada persona kedua (TM) pada kata ﺐﻫﺫﺍ /idzhab/ yang seharusnya menggunakan sufiks {ū} menjadi ﺍﻮﺒﻫﺫﺍ/idzhabū/sebagai penanda persona kedua (JM).

(83a)* ﺐﻫﺫﺍﻉﺮﺳﺍ /asri’, idzhab!/ ‘cepat, pergi!’

(83b) ﺐﻫﺫﺍﻲﻋﺮﺳﺍ

/asri’ī, idzhab!/ ‘cepat, pergi!’ (84a)* ﻢﻌﻧ ﻰﻌﻣﻞﻗ

/qul ma’i na’am!/ ‘katakan kepadaku ya!’ (84b) ﻢﻌﻧ ﻰﻌﻣﻲﻟﻮﻗ

/qulī ma’i na’am!/ ‘katakan kepadaku ya!’

(85a)* ﻲﺘﻔﺸﻨﻣﺬﺧ /khuz minsayafati!/ ‘ambilkan handukku!’ (85b) ﻲﺘﻔﺸﻨﻣﻱﺫﻮﺧ /khuzī minsayafati!/ ‘ambilkan handukku!’ (86a)* ﺄﺿﻮﺗ ﺔﻋﺮﺳ /sur’ah tawaddo’!/ ‘cepat, berwudhu’!’ (86b) ﻲﺌﺿﻮﺗ ﺔﻋﺮﺳ /sur’ah tawaddo’ī!/ ‘cepat, berwudhu’!’

Pada kalimat (83a), (84a), (85a), dan (86a) kesalahan yang terjadi adalah penggunaan afiks infleksi pada persona kedua (TM) yaitu pada kata ﻉﺮﺳﺍ /asri’/, ﻞﻗ /qul/, ﺬﺧ /khudz/, dan ﺄﺿﻮﺗ /tawaddo/ yang seharusnya menggunakan sufiks {-ī} menjadi ﻲﻋﺮﺳﺍ /asri’ī/, ﻲﻠﻗ /qulī/, ﻱﺬﺧ /khudzī/, dan ﻲﺌﺿﻮﺗ /tawaddoī/ sebagai penanda persona kedua tunggal feminin.

(87a)* !ﻻﻭﺍ ﺚﺤﺑﺍ ؟ﺖﻌﺿﻭ ﻦﻳﺍ

/aina wadho’ti? Ibhas awwalan!/ ‘dimana kamu letakkan? Cari lah dulu!’

(87b )!ﻻﻭﺍﻲﺜﺤﺑﺍ؟ﺖﻌﺿﻭ ﻦﻳﺍ

/aina wadho’ti? Ibhasī awwalan!/ ‘dimana kamu letakkan? Cari lah dulu!’

Pada kalimat (87a) terjadi kesalahan pada penggunaan afiks infleksi persona kedua (TM) pada kata ﺚﺤﺑﺍ /ibhas/ yang seharusnya menggunakan dan sufiks{-ī} menjadi ﻲﺜﺤﺑﺍ/ibhasī/ sebagai penanda persona kedua (TF) untuk verba ini.

(88a)* !ﻒﺼﻘﻤﻟﺍ ﻲﻓ ﻂﻘﻓ ﻡﺎﻌﻁ ﻱﺍ ﻻﻭﺍﺮﻛﺫﺍ

/udzkur awwalan ayyu to’amin faqot fi al-maqsof!/ ‘coba kamu sebutkan makanan apa saja yang ada dikantin!’ (88b) !ﻒﺼﻘﻤﻟﺍ ﻲﻓ ﻂﻘﻓ ﻡﺎﻌﻁ ﻱﺍ ﻻﻭﺍﻱﺮﻛﺫﺍ

/udzkurīawwalan ayyu to’amin faqot fi al-maqsof!/ ‘coba kamu sebutkan makanan apa saja yang ada dikantin!’

Kemudian pada kalimat (88a) kesalahan yang terjadi adalah penggunaan afiks infleksi persona kedua tunggal maskulin pada kata ﺮﻛﺫﺍ /udzkur/ yang seharusnya menggunakan dan sufiks {-ī} menjadi ﻱﺮﻛﺫﺍ/udzkurī/ sebagai penanda persona kedua tunggal feminin.

(89a)* !ﺖﻧﺍ ﻂﻘﻓﺮﺒﺻﺍ

/ishbir faqot anti!/ ‘kamu bersabar ya!’ (89b) !ﺖﻧﺍ ﻂﻘﻓﻱﺮﺒﺻﺍ

/ishbirī faqot anti!/ ‘kamu bersabar ya!’

Kalimat (89a) terjadi kesalahan penggunaan afiks infleksi persona kedua (TM) pada kata ﺮﺒﺻﺍ /ishbir/ yang seharusnya menambahkan sufiks{-ī} sebagai penanda persona kedua tunggal feminin.

(90a)* ﺍﺪﺣﺍﻭ ﻻﺎﺜﻣﺕﺎﻫ(ﺖﻧﺍ)

/hati mitsalan wahidan!/ ‘berikan satu contoh!’

(90b) ﺍﺪﺣﺍﻭ ﻻﺎﺜﻣﻲﺗﺎﻫ(ﺖﻧﺍ)

/hatī mitsalan wahidan!/ ‘berikan satu contoh!’

(91a)* ﺫﺎﺘﺳﻻﺍ ﻡﺎﻣﺍﺮﻣ (ﺖﻧﺍ)

/mur amama al-ustadz!/ ‘berjalanlah di depan ustadz!’ (91b) ﺫﺎﺘﺳﻻﺍ ﻡﺎﻣﺍﻱﺮﻣ (ﺖﻧﺍ)

/murī amama al-ustadz!/ ‘berjalanlah di depan ustadz!’

Pada kalimat (90a) dan (91a) terjadi kesalahan penggunaan afiks infleksi persona kedua (TM) pada kata ﺕﺎﻫ /hāti/ dan ﺮﻣ /mur/ yang seharusnya menambahkan sufiks{-ī} sebagai penanda persona kedua tunggal feminin menjadi

ﺗﺎﻫ

/hātī/ dan ﺮﻣ/murrī/. (92a)* (ﺖﻧﺍ) !ﻻﻭﺍ ﺎﻬﺑﺮﺿﺍ

/idribha awwalan/ ‘pukul lah dia!’

(92b) (ﺖﻧﺍ) !ﻻﻭﺍ ﺎﻬﻴﺑﺮﺿﺍ

/idribī ha awwalan/ ‘pukul lah dia!’

(93a)* (ﺖﻧﺍ) !ﺏﺎﺑ ﺐﻳﺮﻗﺲﻠﺟﺍ /ijlis qorib al-baba/ ‘duduklah di dekat pintu!’ (93b) (ﺖﻧﺍ) !ﺏﺎﺑ ﺐﻳﺮﻗﻲﺴﻠﺟﺍ

/ijlisī qorib al- baba/ ‘duduklah di dekat pintu!’

(94a)* !ﺓﺪﻣﻚﺴﻣﺍ /imsik muddah!/ ‘pegang sebentar!’ (94b) !ﺓﺪﻣﻲﻜﺴﻣﺍ /imsikī muddah!/ ‘pegang sebentar!’

Pada kalimat (92a), (93a), dan (94a) kesalahan yang terjadi adalah penggunaan afiks infleksi pada persona kedua (TM) pada kata ﺏﺮﺿﺍ /idhrib/,ﺲﻠﺟﺍ /ijlis/, dan ﻚﺴﻣﺍ /imsik/ yang seharusnya menggunakan sufiks{-ī} sebagai penanda persona kedua tunggal feminin untuk verba Imperative.

(95a) * (ﺖﻧﺍ) !ﻲﻟﺍ ﻻﻭﺍﻦﻴﺑ

/bayyin awwalan ilayya/ ‘coba jelaskan kepadaku!’ (95b) (ﺖﻧﺍ) !ﻲﻟﺍ ﻻﻭﺍﻲﻨﻴﺑ

/bayyinī awwalan ilayya/ ‘coba jelaskan kepadaku!’

(96a)* ﻚﻟﺍﺫ ﺺﻴﻤﻗﻒﻔﻟ

/laffif qomish dzalik!/ ‘lipatlah baju itu!’ (96b) ﻚﻟﺍﺫ ﺺﻴﻤﻗﻲﻔﻔﻟ

/laffifī qomish dzalik!/ ‘lipatlah baju itu!’

(97a)* !ﻲﻫ ﻊﻤﺴﺗ ﻲﻛ ﻚﺗﻮﺻﺮﺒﻛ

/kabbir soutaki kai tasma’a hiya/ ‘besarkan suaramu, agar dia bisa mendengar!’ (97b) !ﻲﻫ ﻊﻤﺴﺗ ﻲﻛ ﻚﺗﻮﺻﻱﺮﺒﻛ

/kabbirā soutaki kai tasma’a hiya/

(98a)* ﺪﻬﻌﻤﻟﺍ ﻰﻟﺍ ﻊﺟﺮﺗ ﺖﻧﺍ ﻂﻘﻓﺮﺧﺄﺗ

/ta-akhor faqot anti tarji’ ila al-ma’hadi/ ‘terlamabat saja kamu kembali ke pesantren’

(98b) ﺪﻬﻌﻤﻟﺍ ﻰﻟﺍ ﻊﺟﺮﺗ ﺖﻧﺍ ﻂﻘﻓﻱﺮﺧﺄﺗ

/ta-akhorī faqot anti tarji’ ila al-ma’hadi/ ‘terlambat saja kamu kembali ke pesantren’/

Selanjutnya pada kalimat (95a), (96a), (97a), (98a) terjadi kesalahan penggunaan persona kedua tunggal maskulin pada kata ﻦﻴﺑ /bayyin/, ﻒﻔﻟ /laffif/, ﺮﺒﻛ /kabbir/, dan ﺮﺧﺄﺗ /ta-akhhor/ seharusnya menggunakan sufiks{-ī} sebagai penanda persona kedua tunggal feminin.

(99a)* ﻡﺎﻣﻻﺍ ﻰﻟﺍﺮﻈﻧﺍ

/undzur ila al-amami/ ‘lihatlah kedepan!’ (99b) ﻡﺎﻣﻻﺍ ﻰﻟﺍﻱﺮﻈﻧﺍ

/undzurī ila al-amami/ ‘lihatlah kedepan!’ (100a)* !ﺍﺮﺧﺍ ﻥﺎﻜﻣ ﻰﻟﺍ ﺖﻧﺍﻞﻘﺘﻧﺍ

/intaqil anti ila makanin akhoro/ ‘pindalah kamu ketempat lain!’

(100b) !ﺍﺮﺧﺍ ﻥﺎﻜﻣ ﻰﻟﺍ ﺖﻧﺍﻲﻠﻘﺘﻧﺍ

/intaqilī anti ila makanin akhoro/ ‘pindalah kamu ketempat lain!’

(101a)*ﻢﻌﻧﺖﻧﺍﺪﻬﺘﺟﺍ

/ijtahid anti na’am/ ‘belajar yang rajin ya!’

(101b) ﻢﻌﻧﺖﻧﺍﻱﺪﻬﺘﺟﺍ

/ijtahidī anti na’am/ ‘belajar yang rajin ya!’

(102a)* !ﺖﻧﺍﺶﻣﺍ

/imsyi anti i la hunaka/ ‘jalanlah kamu!’

(102b) !ﺖﻧﺍﻲﺸﻣﺍ

/imsyī anti i la hunaka/ ‘jalanlah kamu!’

(103a)* ﺖﻧﺍ ﻞﻴﻠﻗﻊﺳﻮﺗ

/tawassa’ qolil anti/ ‘geser sedikit lagi!’

(103b) ﺖﻧﺍ ﻞﻴﻠﻗﻲﻌﺳﻮﺗ

/tawassa’ ī qolil anti/ ‘geser sedikit lagi!’

Kalimat (99a), (100a), (101a), dan (102a), kesalahan yang terjadi adalah penggunaan afiks infleksi persona kedua tunggal maskulin pada kata ﺮﻈﻧﺍ /undzur/ ﻞﻘﺘﻧﺍ /intaqil/, ﺪﻬﺘﺟﺍ /ijtahid, dan ﺶﻣﺍ /imsyi/ yang seharusnya menggunakan sufiks {-ī} sebagai penanda persona kedua tunggal feminin. Kalimat (103a) terjadi kesalahan penggunaan afiks infleksi persona kedua tunggal maskulin pada kata ﻊﺳﻮﺗ /tawassa’/ yang seharusnya menggunakan sufiks {-ī} sebagai penanda persona kedua tunggal feminin.

(104a)* ﻦﺒﻫﺫﺍﻢﺘﻧﺍ /

antum idzhabna!/ ‘kalian (laki-laki) pergilah!’ (104b) ﺍﻮﺒﻫﺫﺍﻢﺘﻧﺍ

/antum idzhabū!/ ‘kalian (laki-laki) pergilah!’

Dan pada kalimat (104a) kesalahan yang terjadi adalah penggunaan afiks infleksi persona kedua jamak feminin yaitu pada kata ﻦﺒﻫﺫﺍ /idzhabna/ yang

seharusnya menggunakan sufiks {ū} sebagai penanda persona kedua jamak maskulin.

Dan untuk verba Imperative pengklasifikasian data dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3 Bentuk Kesalahan Penggunaan afiks verba Imperative No

.

Verba Makna Perbaikan Makna

1. ﺮﺒﻛ /kabbir/ ‘besarkan’ (DF) ﺍﺮﺒﻛ /kabbirā/ ‘besarkan’ (DF) 2. ﻒﻗ /qif/ ‘berhentilah’ (DF) ﺎﻔﻴﻗ/qīfā ‘berhentilah’ (DF) 3. ﻱﺮﻈﻧﺍ /undzur/ ‘lihatlah’ (JF) ﻥﺮﻈﻧﺍ /undzurna/ ‘lihatlah’ (JF) 4. ﻲﻠﻘﺘﻧﺍ /intaqil/ ‘pindahlah’ (JF) ﻦﻠﻘﺘﻧﺍ /intaqilna/ ‘pindahlah’ (JF) 5. ﻯﺪﻬﺘﺟﺍ/ijtahidī/ ‘rajinlah’(JF) ﻥﺪﻬﺘﺟﺍ /ijtahidna/ ‘rajinlah’(JF) 6. ﻲﺸﻣﺍ /imsyi/ ‘berjalanlah’ (JF) ﻦﻴﺸﻣﺍ /imsyīna/ ‘berjalanlah’ (JF) 7. ﻊﺳﻮﺗ /tawassa’/ ‘merapatlah’ (TF) ﻦﻌﺳﻮﺗ /tawassa’na/ ‘merapatlah’ (TF) 8. ﺐﻫﺫﺍ /idzhab/ ‘pergilah’ (TF) ﺍﻮﺒﻫﺫﺍ/idzhabū/ ‘pergilah’ (TF) 9. ﻉﺮﺳﺍ /asri’/ ‘cepat’ (TF) ﻲﻋﺮﺳﺍ/asri’ī/ ‘cepat’ (TF) 10. ﻞﻗ /qul/ ‘katakanlah’ (TF) ﻲﻟﻮﻗ /qulī / ‘katakanlah’ (TF) 11. ﺬﺧ /khuz/ ‘ambillah’ (TF) ﻱﺬﺧ /khuzī / ‘ambillah’ (TF) 12. ﺄﺿﻮﺗ /tawaddo’/ ‘berwudhulah’ ﻲﺌﺿﻮﺗ /tawaddo’ī / ‘berwudhulah’ 13. ﺚﺤﺑﺍ /ibhas/ ‘carilah’ (TF) ﻲﺜﺤﺑﺍ /ibhasī / ‘carilah’ (TF) 14. ﺮﻛﺫﺍ /udzkur/ ‘ingatlah’ (TF) ﻱﺮﻛﺫﺍ /udzkurī / ‘ingatlah’ (TF) 15. ﺮﺒﺻﺍ /ishbir/ ‘bersabarlah’ (TF) ﻱﺮﺒﺻﺍ /ishbirī / ‘bersabarlah’ (TF) 16. ﺕﺎﻫ /hati/ ‘berikanlah’ (TF) ﻲﺗﺎﻫ /hatī / ‘berikanlah’ (TF) 17. ﺮﻣ /murra/ ‘berjalanlah’ (TF) ﻱﺮﻣ /murī / ‘berjalanlah’ (TF) 18. ﺏﺮﺿﺍ /idrib/ ‘pukullah’ (TF) ﻲﺑﺮﺿﺍ/idribī/ ‘pukullah’ (TF) 19. ﺲﻠﺟﺍ /ijlis/ ‘duduklah’ (TF) ﻲﺴﻠﺟﺍ /ijlisī / ‘duduklah’ (TF) 20. ﻚﺴﻣﺍ /imsik/ ‘peganglah’ (TF) ﻲﻜﺴﻣﺍ /imsikī / ‘peganglah’ (TF) 21. ﻦﻴﺑ /bayyin/ ‘jelasknlah’ (TF) ﻲﻨﻴﺑ /bayyinī / ‘jelasknlah’ (TF) 22. ﻒﻔﻟ /laffif/ ‘lipatlah’ (TF) ﻲﻔﻔﻟ /laffifī / ‘lipatlah’ (TF)

23. ﺮﺒﻛ /kabbir/ ‘besarkanlah’ (TF) ﻱﺮﺒﻛ/kabbir ī / ‘besarkanlah’ (TF) 24. ﺮﺧﺄﺗ /taakhor/ ‘lambatkanlah’ (TF) ﻱﺮﺧﺄﺗ/taakhor ī / ‘lambatkanlah’ (TF) 25. ﻞﻘﺘﻧﺍ /intaqil/ ‘pindahlah’ (TF) ﻲﻠﻘﺘﻧﺍ/intaqil ī / ‘pindahlah’ (TF) 26. ﺪﻬﺘﺟﺍ /ijtahid/

‘bersungguh-sungguhlah’ (TF)

ﻱﺪﻬﺘﺟﺍ/ijtahid ī / ‘bersungguh-sungguhlah’ (TF) 27. ﺶﻣﺍ /imsyi/ ‘berjalanlah’ (TF) ﻲﺸﻣﺍ /imsyī / ‘berjalanlah’ (TF) 28. ﻊﺳﻮﺗ /tawassa’/ ‘rapatkanla’ (TF) ﻲﻌﺳﻮﺗ /tawassa’ī / ‘rapatkanla’ (TF) 29. ﻦﺒﻫﺫﺍ /idzhabna/ ‘pergilah’ (JM) ﺍﻮﺒﻫﺫﺍ /idzhabū/ ‘pergilah’ (JM)

Dari tabel di atas ditemukan jumlah data dalam kesalahan penggunaan morfem infleksi dalam verba Imperative berjumlah 29 buah, yang terdiri dari kesalahan pada sufiks {ī} sebanyak 4 buah, kemudian sufiks {-na} 1 buah, dan penggunaan verba pada persona kedua maaskulin sebanyak 24 buah.

Selanjutnya, dari hasil penelitian di atas data akan ditabulasi untuk menjelaskan persentase jumlah kesalahan berdasarkan taksonomi linguistik berdasarkan yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4 Persentase Jumlah Kesalahan berdasarkan Taksonomi linguistik

No. JENIS KESALAHAN JUMLAH PERSENTASI (%)

1. Kesalahan pada verba Perfect 15 15% 2. Kesalahan pada verba Imperfect 59 57% 3. Kesalahan pada verba Imperative 29 28%

Jumlah 104 100%

Berdasarkan tabel tersebut jelas terlihat bahwa jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh santriwati kelas II Pesantren Darul Arafah adalah kesalahan penggunaan afiks pada verba Imperfect yakni sebanyak 57% dengan jumlah 59 kesalahan, kemudian kesalahan penggunaan afiks pada verba Imperatif

dilakukan adalah kesalahan penggunaan afiks pada verba Perfect yakni sebanyak 15% dengan jumlah 15 kesalahan. Dan jumlah seluruh kesalahan berdasarkan taksonomi linguistik penggunaan afiks pada 3 verba ini sebanyak 104 kesalahan. 4.2 Kesalahan Berdasarkan Taksonomi siasat permukaan

Dokumen terkait