• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beragam Fenomena Alam dalam Pandangan Sains dan Al- Al-Qur’an Al-Qur’an

ASAL MULA KEHIDUPAN Pendahuluan

B. Beragam Fenomena Alam dalam Pandangan Sains dan Al- Al-Qur’an Al-Qur’an

Beragamnya fenomena alam di jagat raya ini sebagian membuat kita terheran-heran bagaimana hal itu bisa terjadi. Berikut beberapa fenomena alam dalam pandangan sains dan dalam pandangan Al-Qur‟an.

1. Fenomena Ledakan Big Bang

Ledakan Bigbang bukan lagi fenomena yang asing ditelinga kita, Bigbang merupakan suatu peristiwa yang menjadi awal mula proses pembentukan alam semesta yang didasarkan dari kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.

Gambar 6. Ilustrasi Ledakan BigBang Sumber : www.zakapedia.com

Teori menyebutkan bahwa awalnya ledakan bigbang ini karena alam semesta dalam keadaan panas dan padat, yang mengembang secara terus menerus. Firman Allah SWT. Di dalam Al-Qur‟an pun telah menyebutkan di surat Al-Anbiya ayat 30:

Artinya: “ Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiadaa juga beriman?

Peristiwa ledakan bigbang ini juga diperkuat dengan firman Allah SWT. di dalam ssurat Fusihlat ayat 11-12, seperti berikut:

Artinya: “ Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,mlalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawaab: “ Kami dating dengan suka hati”. (11) Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dari Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha perkasa lagi Maha mengetahui” (12). 2. Fenomena Gerhana Matahari Total

Fenomena gerhana sering sekali terjadi baik gerhana bulan maupun matahari. Tepat 9 maret 2016 lalu Indonesia mengalami gerhana matahari total. Pada saat itu Indonesia dilewati jejak gerhana matahari total sampai 12 Provinisi di Indonesia.Gerhana matahari terjadi karena sinar matahari pada siang hari terhalang oleh bulan sehingga keadaaan yang terang berangsur-angsur

menjadi gelap seperti menjelang malam, sehingga bayangan bulan mengenai sedikit bagian permukaan bumi. Karena ukuran bulan yang lebih kecil, maka hanya sedikit saja permukaan bumi yang mengalami kegelapan.

Gambar 7. Gerhana Matahari Total Sumber : www.zakapedia.com

Peristiwa gerhana matahari total (GMT) ini menurut teori hanya akan tampak di sebuah jalur kecil di permukaan bumi, atau di sebagian wilayah saja, dan biasanya diakhiri dengan gerhana matahari sebagian. Peristiwa gerhana ini juga disebutkan di dalam AL-Qur‟an secara tersirat dalam surat Ibrahim ayat 33, seperti sebagai berikut:

Artinya : “ Dan Dia (Allah) telah menundukan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam

orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang).

Hanya Allah saja yang bias berkomunikasi dengan keduanya, gerhana adalah fenomena yang hanya dialami oleh matahari dan bulan, sebagai tanda keduanya tetap tunduk/sujud dengan apa yang Allah amanatkan. Fenomena inilah yang dapat dilihat oleh manusia baik menggunakan mata telanjang ataupun dengan bantuan alat seperti teleskop, di mana keduanya masih beredar pada garis edarnya sesuai dengan perintah Allah.

3. Fenomena Hujan Darah

Hujan berwarna merah atau hujan darah lebih umum dari pada yang dikira. Menurut para ilmuwan di NASA Earth Observatory, catatan terkait fenomena tersebut bias ditelusuri setidaknya sejak tahun 191 sebelum masehi. Saat itu, hujan berwarna merah memicu hysteria di Senat Romawi Kuno.

Bahkan hingga kini, fenomena ini juga terjadi di Siberia tahun 2018, menurut NASA sebagian besar insiden hujan merah berasal dari debu berwarna di gunung sahara, yang dapat terbawa keeropa dan laut tengah oleh angin kencang. Kadang-kadang kepulan debu tersebut tertiup di bawah awan badai, bercampur dengan hujan yang turun, dan sampai ke tanah dengan rona berkarat samar. Menurut NASA, partikel debu yang berbeda menghasilkan warna hujan yang berbeda, yang hanya terjadi ketika ada banyak senyawa oksida besi (iron oxide) yang mengambang di tengah-tengah debu di udara dan turun bersama air yang tumpah dari langit.

Gambar 8. Hujan Darah di Siberia Sumber : m.liputan6.com

Sebelumnya pada tahun 2008 di sebuah komunitas kecil di La Siera, Choco, Kolombia. hujan berwarna yang dipastikan oleh bakteriolog setempat sebagian darah jatuh. Sebagian sample yang di ambil untuk dianalisis hasilnya menunjukan bahwa itu adalah darah. Di dalam Al-Qur‟an surat Al-A‟raf ayat 133 Sesungguhnya Allah SWT. telah memperingatkan akan adanya peristiwa ini.

Artinya: “Maka kami kirimkan kepada mereka angin topan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa”.

4. Fenomena Hujan Meteor

Hujan meteor merupakan fenomena yang terjadi setiap tahun, menurut para ilmuwan di Planetarium Abrams, hujan meteor memang benar-benar terjadi beberapa kali sepanjang tahun. Menurut para ilmuwan hujan meteor merupakan peristiwa yang terjadi ketika bumi melewati puing-puing yang ditinggalkan oleh komet yang melewati orbit beberapa kali. Kemudian, mengambil partikel kecil seperti debu yang tersisa dari komet jatuh melewati atmosfer dan terbakar ketika jatuh kebumi, cahaya itulah yang biasa disebut hujan meteor.

Gambar 9. Hujan Meteor Sumber : www.zakapedia.com

Astronom juga mengklaim bahwa hujan meteor tahunan terjadi ketika puing-puing yang ditinggalkan oleh komet “swift tuttle” dan memiliki 133 tahun orbit. Hujan meteor juga Allah tuliskan secara tersirat

Artinya : “Sesungguhnya kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala”

Dokumen terkait