• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KEPAILITAN PERUSAHAAN EFEK DALAM PASAR MODAL

D. Berakhirnya Kepailitan Perusahaan Efek…

Segera setelah kepada kreditur yang telah dicocokkan, dibayarkan jumlah penuh piutang mereka, atau segera setelah daftar pembagian penutup menjadi mengikat, maka berakhirlah kepailitan, dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan Pasal 203 UUK dan PKPU. Selanjutnya kurator melakukan pengumuman mengenai berakhirnya kepailitan dalam Berita Negara Republik

Indonesia dan surat kabar. Kurator wajib memberikan pertanggung jawaban mengenai pengurusan dan pemberesan yang telah dilakukannya kepada hakim pengawas paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah berakhirnya kepailitan. Semua buku dan dokumen mengenai harta pailit yang ada pada kurator wajib diserahkan kepada debitur dengan tanda bukti penerimaan yang sah (Pasal 202 UUK dan PKPU). Kepailitan berakhir karena :

1. Kepailitan dicabut karena harta pailit tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan (Pasal 18 UUK dan PKPU)

2. Perdamaian yang telah ditawarkan oleh debitur atau kreditur telah diterima dan disahkan oleh hakim pengawas

3. Apabila harta pailit telah dijual seluruhnya dan hasil penjualan tersebut telah dibagi seluruhnya kepada kreditur.

Penyelesaian perkara tentu diusahakan perdamaian sebagaimana dalam Hukum Acara Perdata yang bersumber dari HIR menyatakan bahwa dalam menyelesaikan perkara hakim wajib mengusahakan perdamaian terlebih dahulu. Dalam perkara kepailitan perdamaian tidak diusahakan di awal, karena hakim hanya diberi waktu 60 hari untuk mengeluarkan putusan. Dengan waktu yang sesingkat itu mana mungkin diusahakan perdamaian terlebih dahulu. Perdamaian dalam kepailitan justru diusahakan setelah putusan yang menyatakan bahwa

debitur dalam keadaan pailit.63

Berdasarkan Pasal 144 UUK dan PKPU debitur pailit berhak untuk menawarkan suatu perdamaian kepada semua kreditur. Perdamaian merupakan

Maret 2015).

perjanjian antara debitur dengan para kreditor dimana debitur menawarkan pembayaran sebagian dari utangnya dengan syarat bahwa ia setelah melakukan pembayaran tersebut dibebaskan dari sisa utangnya, sehingga ia tidak mempunyai utang lagi.

Selama berlangsungnya perundingan debitur pailit berhak memberikan keterangan mengenai rencana perdamaian dan membelanya serta berhak mengubah rencana perdamaian. Rencana perdamaian diterima apabila disetujui dalam rapat kreditur oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah kreditur konkuren yang hadir dalam rapat dan yang haknya diakui atau yang untuk sementara diakui, yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah seluruh piutang konkuren yang diakui atau yang untuk sementara diakui dari kreditur konkuren atau kuasanya yang hadir dalam rapat tersebut. Apabila lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah kreditur yang hadir pada rapat kreditur dan mewakili paling sedikit 1/2 (satu perdua) dari jumlah piutang kreditur yang mempunyai hak suara menyetujui untuk menerima rencana perdamaian maka dalam jangka waktu paling lambat 8 (delapan) hari setelah pemungutan suara pertama diadakan, diselenggarakan pemungutan suara kedua, tanpa diperlukan pemanggilan.

Pada pemungutan suara kedua, kreditur tidak terikat pada suara yang dikeluarkan pada pemungutan suara pertama. Perubahan yang terjadi kemudian, baik mengenai jumlah kreditur maupun jumlah piutang, tidak mempengaruhi sahnya penerimaan atau penolakan perdamaian. Apabila lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah kreditur yang hadir pada rapat kreditur dan mewakili paling sedikit 1/2 (satu perdua) dari jumlah piutang kreditur yang mempunyai hak suara

menyetujui untuk menerima rencana perdamaian maka dalam jangka waktu paling lambat 8 (delapan) hari setelah pemungutan suara pertama diadakan, diselenggarakan pemungutan suara kedua, tanpa diperlukan pemanggilan.

Pada pemungutan suara kedua, kreditur tidak terikat pada suara yang dikeluarkan pada pemungutan suara pertama. Hasil dari rapat perundingan itu kemudian dibuatkan berita acara yang ditandatangani oleh hakim pengawas dan penitera pengganti. Berita acara tersebut wajib memuat antara lain sebagai berikut:

1. Isi perdamaian

2. Nama kreditur yang hadir dan berhak mengeluarkan suara dan menghadap 3. Suara yang dikeluarkan

4. Hasil pengumungutan suara

5. Segala sesuatu yangterjadi dalam rapat.

Kreditur yang telah mengeluarkan suara menyetujui rencana perdamaian atau debitur Pailit, dapat meminta kepada pengadilan pembetulan berita acara rapat dalam jangka waktu 8 (delapan) hari setelah tersedianya berita acara rapat.

Selanjutnya menurut Pasal 156 UUK dan PKPU dalam hal rencana perdamaian diterima sebelum rapat ditutup, hakim pengawas menetapkan hari sidang pengadilan yang akan memutuskan mengenai disahkan atau tidaknya rencana perdamaian tersebut. Pengesahan oleh pengadilan seperti ini disebut homologasi.Sidang pengadilan harus diadakan paling singkat 8 (delapan) hari dan paling lambat 14 (empat belas) hari setelah diterimanya rencana perdamaian

dalam rapat pemungutan suara atau setelah dikeluarkannya penetapan pengadilan dalam hal terdapat kekeliruan.

Selama sidang, kreditur dapat menyampaikan kepada hakim pengawas alasan-alasan yang menyebabkan mereka menghendaki ditolaknya pengesahan rencana perdamaian. Pada hari yang ditetapkan hakim pengawas dalam sidang terbuka memberikan laporan tertulis, sedangkan tiap-tiap kreditur baik sendiri maupun kuasanya, dapat menjelaskan alasan-alasan yang menyebabkan ia menghendaki pengesahan atau penolakan perdamaian. Dalam permohonan penetapan itu, rencana perdamaian yang diajukan dapat diterima atau bahkan

ditolak oleh pengadilan. Alasan rencana perdamaian tersebut ditolak antara lain :64

Bila penolakan pengesahan perdamaian itu terjadi, baik kreditur yang menyetujui rencana perdamaian maupun debitur pailit, dalam waktu 8 (delapan) hari setelah tanggal putusan pengadilan diucapkan, dapat mengajukan kasasi. 1. Harta debitur, termasuk benda untuk mana dilaksanakan hak untuk menahan

suatu benda, jauh lebih besar daripada jumlah yang disetujui dalam perdamaian 2. Pelaksanaan perdamaian tidak cukup terjamin

3. Perdamaian itu dicapai karena penipuan, atau persekongkolan dengan satu atau lebih kreditur, atau karena pemakaian upaya lain yang tidak jujur dan tanpa menghiraukan apakah debitur atau pihak lain bekerjasama untuk mencapai hal ini.

65

64

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban pembayaran Utang, Pasal 159 ayat 2.

65

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 160.

dikabulkan maka kreditur yang menolak perdamaian atau yang tidak hadir pada saat diadakan pemungutan suara dan kreditur yang menyetujui perdamaian setelah mengetahui bahwa perdamaian tersebut dicapai dapat mengajukan kasasi dalam waktu 8 (delapan) hari setelah tanggal pengesahan tersebut diucapkan.

Perdamaian yang disahkan berlaku bagi semua kreditur yang tidak mempunyai hak untuk didahulukan, dengan tidak ada pengecualian, baik yang telah mengajukan diri dalam kepailitan maupun tidak.Putusan pengesahan perdamaian yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap merupakan atas hak yang dapat dijalankan terhadap debitur dan semua orang yang menanggung pelaksanaan perdamaian sehubungan dengan piutang yang telah diakui, sejauh tidak dibantah oleh debitur pailit.

Dengan putusan perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap itu pula, maka kepailitan debitur dinyatakan berakhir. Menurut Munir Fuady, ada 10 akibat hukum yang terjadi dengan putusan perdamaian itu, yaitu :

1. Setelah perdamaian, kepailitan berakhir

2. Keputusan penerimaan perdamaian mengikat seluruh kreditur konkuren

3.Perdamaian tidak berlaku bagi kreditur separatis dan kreditur yang diistimewakan

4. Perdamaian tidak boleh diajukan dua kali 5. Perdamaian merupakan alas hak bagi debitur

6. Hak-hak kreditur tetap berlaku terhadap guarantor dan rekan debitur

7. Hak-hak kreditur tetap berlaku terhadap benda-benda pihak ketiga 8. Penangguhan eksekusi jaminan utang berakhir

9. Actio pauliana berakhir 10. Debitur dapat direhabilitasi

Kewajiban debitur, dalam hal ini perusahaan efek, selanjutnya ialah melaksanakan apa isi perdamaian dengan baik, karena bila ia lalai melaksanakan isi perdamaian maka kreditur bisa menuntut pembatalan perdamaian yang bukan tidak mungkin debitur kembali dalam keadaan pailit. Dalam hal kepailitan dibuka kembali, maka kali ini tidak dapat lagi ditawarkan perdamaian.Kurator wajib seketika memulai dengan pemberesan harta pailit. Dalam keadaan semacam ini maka harta pailit dibagi di antara kreditur dengan cara :

1. Jika kreditur lama maupun kreditur baru belum mendapat pembayaran, hasil

penguangan harta pailit dibagi di antara mereka secara pro rata.

2. Jika telah dilakukan pembayaran sebagian kepada kreditur lama, kreditur lama dan kreditur baru berhak menerima pembayaran sesuai dengan prosentase yang telah disepakati dalam perdamaian;

3. Kreditur lama dan kreditur baru berhak memperoleh pembayaran secara pro rata atas sisa harta pailit setelah dikurangi pembayaran sebagaimana dimaksud pada huruf b sampai dipenuhinya seluruh piutang yang diakui;

4. Kreditur lama yang telah memperoleh pembayaran tidak diwajibkan untuk mengembalikan pembayaran yang telah diterimanya.

Setelah berakhirnya kepailitan debitur (perusahaan efek) berhak mengajukan permohonan rehabilitasi kepada pengadilan yang telah mengucapkan putusan pernyataan pailit.rehabilitasi ini adalah pemulihan nama baik debitur seperti semula. Permohonan rehabilitasi itu harus dilampiri bukti yang

menyatakan bahwa semua kreditur yang diakui sudah memperoleh pembayaran secara memuaskan. Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari setelah permohonan rehabilitasi diumumkan paling sedikit dalam 2 (dua) surat kabar harian, setiap kreditur yang diakui dapat mengajukan keberatan terhadap permohonan tersebut, dengan memasukkan surat keberatan disertai alasan di kepaniteraan pengadilan dan panitera harus memberi tanda penerimaan. Setelah berakhirnya jangka waktu 60 (enam puluh) hari itu pengadilan harus mengabulkan atau menolak permohonan tersebut. Terhadap putusan pengadilan itu tidak tersedia upaya hukum. Putusan yang mengabulkan rehabilitasi wajib diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dan harus dicatat dalam daftar umum.

Insolvensi terjadi bila dalam suatu kepailitan tidak ditawarkan akur, dengan timbulnya insolvensi ini maka dimulailah penjualan barang-barang yang masih ada yang hasilnya untuk dibagi-bagikan kepada kreditur, lazimnya

penjualan ini dilakukan dimuka umum (lelang).66

Atas permintaan kurator dan seorang kreditur yang hadir dalam rapat tersebut sampai pada rapat yang ditentukan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 14 hari kemudian. Usulan tersebut harus diterima bila jumlah kreditur yang mewakili lebih dari setengah dari semua piutang yang diakui dan diterima Menurut pasal 168 a ayat (1), bila dalam rapat pencocokan utang piutang tidak ditawarkan perdamaian, atau bila perdamaian yang ditawarkan telah ditolak, maka kurator atau seorang kreditur yang hadir dalam rapat tersebut dapat mengusulkan agar perusahaan debitur pailit dilanjutkan.

Maret 2015).

dengan bersyarat dan tidak dijamin dengan hak tanggungan atau gadai, menyokong usulan tersebut.

Bila dalam waktu 8 hari setelah pengesahan perdamaian secara pasti telah ditolak, kurator atau seorang kreditur yang hadir dapat mengusulkan kepada

hakim pengawas untuk melanjutkan perusahaan debitur pailit.67

Pasal 184 ayat 3 UUK dan PKPU mengatur tentang pemberian perabot rumah tangga yang ditunjuk oleh hakim pengawas untuk keperluan debitur pailit. Semua barang harus dijual dihadapan umum atau secara dibawah tangan, izin dibawah tangan tanpa izin hakim pengawasan akan mempengaruhi jual beli tersebut.

Untuk itu hakim pengawas harus mengadakan rapat untuk merundingkan usul tersebut dan mengambil keputusan. Pemanggilan terhadap kreditur oleh kurator harus dilakukan minimal 10 hari sebelum rapat diadakan.

Atas permohonan seorang kreditur atau kurator, hakim pengawas dapat memerintahkan agar kelanjutan perusahaan dihentikan. Menurut Pasal 184 ayat 1 UUK dan PKPU dalam hal ini kurator harus memulai pemberesan dan menjual semua harta pailit tanpa perlu memperoleh persetujuan atau bantuan debitur apabila:

1. Usul untuk mengurus perusahan debitur tidak diajukan dalam jangka waktu diatur dalam undang-undang ini atau usul tersebut telah diajukan tetapi ditolak atau

2. Pengurusan terhadap perusahaan debitur dihentikan.

67

Republik Indonesia , Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 181.

Menurut hakim pengawas tersedia cukup uang tunai, maka ia memerintahkan suatu pembagian kepada para kreditur yang piutangnya telah

mendapatkan pencocokan.68

Daftar tersebut berisi:

Hal ini berarti setelah kepailitan selesai, debitur pailit dapat ditagih kembali apabila ia mempunyai uang yang cukup. Kurator selalu wajib membuat suatu daftar pembayaran untuk disahkan oleh hakim pengawas.

69

68

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 188 ayat 1.

69

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang , Pasal 188 ayat 2.

1. Pertelaan tentang penerimaan dan pengeluaran (di dalamnya termasuk upah kurator)

2. Nama para kreditur

3. Jumlah pencocokan tiap piutang

4. Pembagian yang harus diterima oleh setiap piutang tersebut.

Seorang kreditur yang piutangnya tidak dicocokkan, juga seorang kreditur yang piutangnya dicocokkan untuk jumlah yang terlalu rendah menurut laporannya sendiri, boleh mengajukan perlawanan selanjutnya dalam sidang umum. Piutang atau bagian piutang yang tidak dicocokkan tadi disampaikan kepada kurator, satu salinannya dilampirkan pada surat keberatan dan dalam surat keberatan ini diajukan pula permohonan untuk mencocokkan piutang tersebut. Terhadap ketetapan pengadilan tersebut, kurator atau setiap kreditur dapat mengajukan kasasi dalam waktu 8 hari setelah ketetapan tersebut diambil. Mahkamah Agung dapat memanggil kurator atau para kreditur untuk didengar.

Menurut ketentuan Pasal 196 ayat 4UUK dan PKPU karena lampaunya tenggang waktu yang diumumkan curator pada surat kabar, tanpa ada yang mengajukan perlawanan atau perlawanan telah diputus oleh pengadilan maka daftar pembagian menjadimengikat. Selanjutnya kurator wajib segera melaksanakan pembayaran yang telah ditetapkan, kecuali bagi kreditur yang diterima dengan syarat, tidak dapat diberikan pembayaran sepanjang belum ada keputusan mengenai piutangnya. Segera setelah kepada kreditur yang telah dicocokkan, dibayarkan jumlah penuh piutang mereka, atau segera setelah daftar pembagian penutup menjadi mengikat maka berakhirlah kepailitan, dengan tidakmengurangi berlakunya ketentuan, kurator melakukan pengumuman mengenai berakhirnya kepailitan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan

surat kabar.70

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Kepailitan jo UU Nomor

37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang termasuk ke dalam hukum materil, namun bila dipelajari seluruhnya maka akan diketahui bahwa sebagian besar dari pasal undang-undang tersebut merupakan hukum formil yang berisi pengaturan proses pengajuan permohonan kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang bahkan proses upaya hukumnya dari

tingkat kasasi sampai ke peninjauan kembali.71 Berdasarkan UUK dan PKPU

mengatur tentang kasasi ke Mahkamah Agung yaitu :72

70

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 202.

71

Sunarmi, Op.cit, hlm. 206.

72

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 37 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, Pasal 11.

1. Upaya hukum yang dapat dilakukan terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit, adalah kasasi ke Mahkamah Agung

2. Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diajukan dalam jangka waktu paling lambat 8 (delapan) hari terhitung sejak tanggal putusan yang dimohonkan kasasi diucapkan, dengan mendaftarkannya pada panitera pengadilan yang telah memutuskan permohonan pernyataan pailit.

3. Permohonan kasasi sebagaimana dimaksud pada ayat 2, selain dapat diajukan oleh debiturdan kreditur yang merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama, juga dapat diajukan oleh kreditur lain yang bukan merupakan pihak pada persidangan tingkat pertama yang tidak puas terhadap putusan atas permohonan pernyataan pailit

4. Panitera mendaftar permohonan kasasi pada tanggal permohonan yang bersangkutan diajukan, dan kepada pemohon diberikan tanda terima tertulis yang ditanda tangani panitera dengan tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan pendaftaran.

Jika pada tingkat kasasi ternyata putusan pernyataan pailit itu dibatalkan, maka kepailitan bagi debitor juga berakhir. Namun, segala perbuatan yang telah dilakukan kurator sebelum atau pada saat kurator menerima pemberitahuan tentang putusan pembatalan dari Mahkamah Agung, tetap sah. Dengan pembatalan putusan pernyataan pailit tersebut, perdamaian yang telah terjadi hapus demi hukum. Majelis hakim yang membatalkan putusan pernyataan pailit juga menetapkan biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator. Biaya tersebut dibebankan kepada pemohon pernyataan pailit atau kepada pemohon dan debitur

dalam perbandingan yang ditetapkan oleh majelis hakim tersebut. Dengan pembatalan putusan pernyataan pailit dibatalkan, perdamaian yang mungkin

terjadi gugur demi hukum.73

Pengadilan Niaga atas anjuran dari hakim pengawas dapat mencabut kepailitan dengan memperhatikan keadaan harta pailit. Keadaan ini terjadi bila harta pailit tidak cukup untuk membayar biaya kepailitan. Dalam memerintahkan pengakiran kepailitan tersebut, Pengadilan Niaga juga menetapkan biaya kepailitan dan imbalan jasa kurator yang dibebankan terhadap debitur. Biaya tersebut juga harus didahulukan pembayarannya atas semua utang yang tidak dijamin dengan agunan.

Putusan yang memerintahkan pencabutan pernyataan pailit, diumumkan oleh panitera pengadilan dalam berita negara Republik Indonesia dan paling sedikit 2 (dua) surat kabar harian. Putusan pencabutan pernyataan pailit ini dapat diajukan kasasi dan/atau peninjauan kembali. Dalam hal setelah putusan pencabutan pernyataan pailit diucapkan diajukan lagi permohonan pernyataan pailit, maka debitur atau pemohon wajib membuktikan bahwa ada cukup harta untuk membayar biaya kepailitan.

BAB IV

LEGAL STANDING PERUSAHAAN EFEK YANG TELAH DICABUT IZIN USAHANYA DALAM PENGAJUAN PERMOHONAN PAILIT

A. Penyebab Perusahaan Efek Dicabut Izin Usahanya

Kegiatan perusahaan efek dalam tugas dan fungsinya di Indonesia pada dasarnya ada tiga macam yakni sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek dan manajer investasi. Adapun pengertian dan fungsi dari ketiga macam kegiatan perusahaan efek ini yaitu:

1. Penjamin emisi efek (PEE)

Penjamin emisi efek adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Penjamin emisi efek biasa

disebut juga sebagai underwriter.

Penjamin emisi efek menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM) Pasal 1 angka 17 adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. Para ahli hampir senada dalam memberikan pengertian tentang Penjamin Emisi

Efek (Underwriter), mengingat dalam UUPM sudah diberikan definisi yang

cukup jelas tentangnya, yakni pihak yang membuat kontrak dengan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.

Peran dari penjamin emisi adalah peran dari perusahaan efek untuk

melakukan penjaminan emisi atau disebut underwriting bagi emiten atau

perusahaan yang ingin mendapatkan dana dari para investor di masyarakat. Kesanggupan penjamin emisi efek itu mengandung resiko, maka sebelum menyatakan kesanggupannya, penjamin emisi haruslah mempelajari dulu kemampuan emiten dan juga memperkirakan kemampuan investor yang akan tertarik pada saham atau obligasi yang dijaminkan tersebut.

Proses atau mekanisme yang ditempuh calon emiten untuk go public pada

pasar modal tunduk pada Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-122/BL/2009 Pasal 1 tentang Tata Cara Pendaftaran dalam Rangka Penawaran Umum, dipaparkan secara singkat sebagai berikut:

a. Tahap Internal, dalam tahap ini calon emiten akan meninjau kembali tentang keadaan rumah tangganya berkaitan dengan kesiapannya untuk memasuki pasar modal, yang kemudian dilanjutkan dengan RUPS.

b. Tahap pra emisi efek, dalam tahap ini calon emiten sudah merasa siap untuk memasuki dan menunjuk para pihak terkait sesuai dengan hasil kesepakatan dari RUPS, dalam memasuki pasar modal

c. Tahap emisi efek, yakni tahap dimana efek sudah resmi terbit dan siap dicarikan pembeli, tahap ini terjadi selama masa penawaran umum

d. Tahap setelah emisi efek, yakni tahap dimana penawaran umum telah selesai, pasar perdana bagi emiten telah berlalu, dan merupakan masa pertanggungjawaban bagi para pihak terkait.

2. Perantara pedagang efek (PPE)

Perantara pedagang efek adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau kepentingan orang lain. Dalam bahasa sehari-hari masyarakat lebih mengenal istilah pialang atau broker dibandingkan istilah perantara pedagang efek. Istilah perantara pedagang efek merupakan istilah yang dapat kita temukan di dalam Undang-Undang Pasar Modal. Istilah tersebut

mengandung dua makna, yaitu:74

Perantara pedagang efek berperan penting dan dominan agar pasar modal berfungsi. Oleh karena itu sebagai salah satu pihak yang terkait dengan pasar modal, dituntut untuk bersikap jujur dan dapat dipercaya dalam melaksanakan

tugasnya (my word is my bond-motto dalam industri pasar modal). Wakil

Perantara Perdagangan Efek (WPPE) adalah orang perorangan yang telah mendapatkan izin dari OJK untuk bertugas mewakili kepentingan perusahaan efek

a. Perantara dalam jual beli efek, artinya bertindak sebagai perantara dalam aktivitas jual beli efek, karena investor tidak boleh melakukan kegiatan jual beli secara langsung tanpa melalui perantara atau broker atau pialang. Jadi setiap transaksi jual dan beli harus melalui perantara. Untuk jasa sebagai perantara tersebut maka perantara mendapatkan komisi dari investor baik untuk kegiatan jual maupun beli.

b. Pedagang efek, artinya di samping bertindak sebagai perantara maka perusahaan efek juga dapat melakukan aktivitas jual beli saham untuk kepentingan perusahaan efek tersebut.

74

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,

untuk melaksankan perdagangan efek. Dalam memiliih perantara (pialang) yang

baik investor sebaiknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 75

a. Kejujuran pialang dalam bertugas untuk kepentingan pemodal b. Mempunyai standar profesionalisme yang tinggi.

c. Melaksanakan pekerjaan dengan penuh dedikasi serius dengan penuh dedikasi serius dengan berkonsentrasi penuh pada tugas tanpa terpengaruh oleh pihak lain berkepentingan

d. Mendahulukan kepentingan nasabah. e. Menjaga ketat rahasia nasabah.

f. Berhati-hati atas kebenaran informasi yang diberikan dan tidak

menganjurkan nasabah agar membeli saham mereka sendiri yang tidak diketahui dan diyakini manfaat bagi pemodal

g. Menaati hukum yang berlaku dan segala peraturan yang berhubungan dengan usaha sekruitas serta tidak ikut serta bersama orang lain melakukan pelanggaran di bidang pasar modal.

h. Tidak mengambil kesempatan yang dapat merugikan nasabah.

Dokumen terkait