• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Pendirian Perusahaan Efek dalam Pasar Moda

BAB II KEDUDUKAN PERUSAHAAN EFEK DALAM PASAR MODAL

C. Prosedur Pendirian Perusahaan Efek dalam Pasar Moda

39

pembuatan akta pendirian yang berisikan Anggaran Dasar (AD), yang selanjutnya diajukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Apabila telah dilakukan pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, maka pendiri PT harus melakukan pendaftaran dan pengumuman.

Pasal 2 UUPT menyebutkan, perseroan didirikan harus mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan yang tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, ketertiban umum dan/atau kesusilaan. Ketentuan diatas jadi benteng bahwa perseroan didirikan harus dengan maksud dan tujuan yang tidak boleh menyimpang dari aturan hukum berlaku, khususnya UUPT tidak boleh merugikan kepentingan masyarakat atau sesuai koridor ketertiban umum dan/atau kesusilaan.

Perseroan terbatas didirikan berdasarkan suatu perjanjian, oleh sebab itu untuk mendirikan sebuah perseroan terbatas paling sedikit harus ada dua orang yang mengikatkan diri dalam perjanjian. Ini sebagaimana diatur dalam pasal 1 ayat 1 UUPT, yang menjelaskan perseroan terbatas yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam

UUPT serta peraturan pelaksananya.40

Dalam Pasal 8 UUPT menjelaskan bahwa akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain berkaitan dengan pendirian perseroan. Ayat 2

menjelaskan keterangan lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 1 memuat sekurang-kurangnya :

1. Identitas para pendiri perseroan terbatas

2. Identitas anggota direksi dan dewan komisaris yang pertama kali diangkat 3. Identitas para pemegang saham, rincian jumlah saham dan nilai nominal saham

yang ditempatkan dan disetor.

Sedangkan content pembuatan anggaran dasar yang jadi bagian akta pendirian

perseroan terbatas, di Pasal 15 ayat 1 UUPT, menjelaskan harus memuat sekurang-kurangnya :

1. Nama dan tempat kedudukan perseroan terbatas

2. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan

3. Jangka waktu berdirinya perseroan

4. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor

5. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk

setiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham dan nilai nominal setiap saham

6. Nama jabatan dan jumlah anggota direksi dan dewan komisaris

7. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang

Saham ( RUPS)

8. Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota direksi dan

dewan komisaris

Pendirian perseroan terbatas juga harus mendapatkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM mengenai Pengesahan Badan Hukum Perseroan. Para pendiri bersama-sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem admministrasi badan hukum secara elektronik kepada menteri dengan mengisi format isian yang memuat sekurang-kurangnya :

1. Nama dan tempat kedudukan perseroan

2. Jangka waktu berdirinya perseroan

3. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan

4. Jumlah modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor

5. Alamat lengkap perseroan

Permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan harus diajukan kepada menteri paling lambat 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai dokumen pendukung, hal ini sebagaimana diatur dalam

UUPT.41

Untuk mendapatkan izin usaha sebagai perusahaan efek, PT yang telah

memiliki badan hukum yang sah harus mengajukan permohonan ke OJK. Permohonan izin usaha sebagai perusahaan efek harus disertai dengan beberapa

dokumen, sebagai berikut :42

41

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pasal 10 ayat 1

42

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar modal dan Lembaga Keuangan Nomor kep- 334 /bl/2007 tentang Perizinan Perusahaan Efek

2. Fotokopi akta pendirian perseroan yang telah disahkan oleh instansi yang berwenang, berikut perubahan anggaran dasar terakhir yang telah memperoleh persetujuan dari instansi yang berwenang atau telah diterbitkan surat penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang.

3. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak perseroan

4. Daftar nama dan data anggota direksi, komisaris, dan pegawai yang memiliki izin wakil perusahaan efek

5. Daftar nama dan data pemegang saham.

6. Keterangan mengenai pihak yang mengendalikan perseroan baik langsung maupun tidak langsung yang meliputi antara lain nama dan bentuk pengendalian

7. Daftar nama pegawai setingkat di bawah direksi yang tidak memiliki izin wakil perusahaan efek dan posisinya dalam struktur organisasi perseroan

8. Fotokopi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) dan Izin Kerja Tenaga Asing (IKTA) bagi warga negara asing dari instansi yang berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku

9. Laporan keuangan terakhir yang diperiksa akuntan yang terdaftar di OJK. Jangka waktu antara tanggal laporan keuangan terakhir yang diperiksa akuntan tersebut dengan tanggal pemberian izin usaha perusahaan efek tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari

10. Fotokopi perjanjian usaha patungan bagi perusahaan efek patungan 11. Rekening koran

12. Bukti penyetoran modal

13. Modal Kerja Bersih disesuaikan sesuai dengan Peraturan Nomor V.D.5

14.Surat pernyataan dari pihak yang mengendalikan perusahaan efek baik langsung maupun tidak langsung yang menyatakan bahwa yang bersangkutan:

a. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela dan atau dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang keuangan

b. Memiliki akhlak dan moral yang baik

c. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mematuhi peraturan . perundang- undangan yang berlaku

d. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional perusahaan efek yang sehat.

15. Surat pernyataan anggota direksi dan komisaris perusahaan efek yang menyatakan terpenuhinya persyaratan sebagai berikut:

a. Cakap melakukan perbuatan hukum

b. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi direktur atau komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit

c. Tidak pernah melakukan perbuatan tercela atau dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang keuangan

d. Memiliki akhlak dan moral yang baik

e. Memiliki komitmen yang tinggi untuk mematuhi peraturan perundang- undangan yang berlaku

f. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan operasional perusahaan efek yang sehat

16. Surat pernyataan direksi yang menyatakan bahwa perusahaan efek bertanggung jawab penuh secara finansial atas segala tindakan yang dilakukan atas nama perusahaan, oleh direktur, wakil perusahaan efek, pegawai, dan pihak lain yang bekerja untuk perusahaan tersebut

17. Surat pernyataan anggota direksi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak merangkap jabatan pada perusahaan lain kecuali sebagai komisaris Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan surat pernyataan komisaris yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak bekerja rangkap sebagai komisaris pada perusahaan efek lain

18. Surat pernyataan anggota direksi dan komisaris yang menyatakan bahwa yang bersangkutan mempunyai atau tidak mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan anggota direksi atau komisaris dalam perusahaan efek yang bersangkutan

19. Surat pernyataan anggota direksi dan komisaris yang menyatakan bahwa yang bersangkutan mempunyai atau tidak mempunyai hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan anggota direksi atau komisaris pada perusahaan efek lainnya atau emiten yang tercatat di bursa efek

20. Surat pernyataan pegawai yang mempunyai izin orang perseorangan sebagai wakil perusahaan efek yang menyatakan bahwa yang bersangkutan tidak bekerja rangkap pada perusahaan efek lain

21. Surat keterangan domisili dari pengelola gedung atau instansi berwenang, perjanjian jika tempat usaha bukan milik sendiri, tata letak ruangan kantor, dan foto ruangan perusahaan efek yang disertai peruntukan ruangan

22. Struktur organisasi dengan mencantumkan nama-nama pegawai pada tiap posisi jabatan dan uraian tugasnya termasuk keberadaan unit kerja atau pejabat sekurang-kurangnya satu tingkat di bawah direksi yang bertanggungjawab memastikan bahwa perusahaan selalu memenuhi dan selalu aktif mengikuti perubahan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal

23. Gambaran tentang rencana operasi dan misi perusahaan dan proyeksi keuangan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun ke depan

24. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lampiran 8 (daftar pertanyaan) dan 9 (Daftar A, B, dan C) lampiran formulir V.A.1-1 peraturan ini

25. Daftar kantor cabang dan perubahannya sesuai dengan lampiran V.D.8-1 Peraturan Nomor V.D.8

26. Prosedur dan standar operasi perusahaan efek yang sekurang-kurangnya memuat ketentuan-ketentuan sesuai dengan OJK yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan usaha yang dimohonkan.

Dilihat dari segi perizinan, izin usaha sebagai penjamin emisi efek (PEE) berlaku juga sebagai izin usaha sebagai perantara pedagang efek (PPE). Sedangkan perusahaan efek yang hanya memiliki izin usaha sebagai PPE tidak dapat melakukan kegiatan sebagai PEE. Pasal 1 angka 18 UUPM menyatakan

bahwa PPE adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.

Dilihat dari sudut kepemilikannya, perusahaan efek dapat dibedakan atas:43

Persyaratan dan ketentuan yang wajib dipenuhi dalam perolehan izin perusahaan efek merupakan salah satu upaya perlindungan bagi para investor yang nantinya menjadi nasabah perusahaan efek tersebut, sebagai jaminan bahwa dana mereka akan dikelola secara profesional oleh orang-orang yang profesional juga. Selain persyaratan dan ketentuan tersebut tedapat persyaratan permodalan yang diatur dalamPasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 153 1. Perusahaan efek nasional, yaitu perusahaan efek yang seluruh sahamnya

dimilki oleh orang perseorangan Warga Negara Indonesia (WNI) dan atau badan hukum indonesia

2. Perusahaan efek patungan, yaitu perusahaan efek yang sahamnya dimiliki oleh orang perorangan warga negara indonesia, badan hukum indonesia dan atau badan hukum asing yang bergerak di bidang keuangan.

Perusahaan efek dapat dimilki seluruhnya oleh WNI dan atau badan hukum indonesia atau perusahaan patungan yang sahamnya dimilki oleh WNI dan atau Badan hukum Indonesia dan Warga Negara Asing (WNA). Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatannya, perusahaan efek harus mendapat izin dari OJK yang diatur dalam peraturan Bapepam Nomor V.A.1 tentang Perizinan Perusahaan Efek.

43

Tjiptono Dharmadji, Henry M Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya

/pmk.010/2010 tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan Efek, mensyaratkan:

1. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah).

2. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah). 3. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek

yang tidak mengadministrasikan rekening efek nasabah wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 4. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai manajer investasi wajib

memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah).

5. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai penjamin emisi efek dan manajer investasi wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima miliar rupiah).

6. Perusahaan efek yang menjalankan kegiatan sebagai perantara pedagang efek yang mengadministrasikan rekening efek nasabah dan manajer investasi wajib memiliki modal disetor paling sedikit sebesar Rp55.000.000.000,00 (lima puluh lima miliar rupiah).

Peraturan ini berlaku bagi perusahaan efek nasional maupun patungan. Penyesuaian permodalan pada perusahaan efek akan mendorong

tumbuhnya perusahaan efek yang kuat dan efisien. Kualitas dan bonafiditas perusahaan efek yang demikian diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengembangan pasar modal di Indonesia menuju pasar modal yang berstandar dunia, teratur, efisien, dan tentunya mampu menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal. Pemberian tenggang waktu ini berguna untuk memberikan kesempatan kepada perusahaan efek untuk mengukur kapasitas dan berupaya melakukan marger. OJK tentu jauh lebih baik perusahaan efek di Indonesia tidak terlalu banyak namun kuat dari sisi sumber daya keuangan,

manusia, dan infrastruktur teknologi.44

44

Bahan kuliah hukum

online(diakses tanggal 9

Dokumen terkait