• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA BERBAGAI TINGKAT SALINITAS

ABSTRAK

AHMAD GHUFRON MUSTOFA. Tingkat Kerja Osmotik dan Kinerja

Pertumbuhan Cacing Nereis Dendronereis pinnaticirris (Grube 1864) pada Berbagai Tingkat Salinitas. Dibimbing oleh ENANG HARRIS, EDDY SUPRIYONO, dan DEDI JUSADI.

Percobaan ini bertujuan untuk mengevaluasi zona nyamanD. pinnaticirris

dengan cara menentukan salinitas media yang optimum yang memberikan kinerja pertumbuhan terbaik pada tingkat kerja osmotik yang mendekati 1,0. Cacing uji memiliki bobot tubuh awal per individu rata-rata 147,2±0,1 mg dan telah diadaptasi dalam air bersalinitas 15 ppt dan substrat tanah asli sebelum percobaan selama 30 hari. Penelitian dilakukan melalui tiga tahap yaitu: pertama (I) uji toleransi D. pinnaticirris terhadap salinitas (0 70 ppt dengan interval 5 ppt). Tingkat salinitas yang menghasilkan tingkat kelangsungan hidup tinggi pada tahap I digunakan pada tahap II sebagai tingkat salinitas yang menghasilkan tingkat kerja osmotik isoosmotik. Tiga tingkat salinitas ditemukan dalam tahap II digunakan dalam tahap III sebagai evaluasi nilai salinitas optimum terhadap kinerja pertumbuhan. Dari uji toleransi salinitas diperoleh tingkat kelangsungan hidup tertinggi sebesar 93,3 100% pada salinitas 5 35 ppt, diikuti 46,6% pada salinitas 40 ppt, dan 40% di 45 ppt. Sedangkan pada salinitas 0 ppt dan 50 70 ppt hewan uji mati. Berdasarkan analisis tingkat aktivitas osmotik ditemukan bahwa salinitas media 15 ppt, 20 ppt, dan 25 ppt mendekati kondisi isoosmotik. Evaluasi terhadap kinerja pertumbuhan hewan uji diperoleh kesimpulan bahwa laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan, retensi protein, dan produktivitas bernilai tertinggi pada salinitas media 20 ppt. Dari tahap III diperoleh persamaan y = 0,00005778x2 - 0,032x + 1,643, (R2=0,996); y = TKO = 1, maka x = 20 ppt.

Kata kunci: salinitas, tingkat kerja osmotik, retensi protein, pertumbuhan,

ABSTRACT

AHMAD GHUFRON MUSTOFA. Osmotic Activity Rate and Growth

Performances of a Nereis Worm Dendronereis pinnaticirris(Grube 1864) in Several Salinity Levels. Supervised by ENANG HARRIS, EDDY SUPRIYONO,

andDEDI JUSADI.

This experiment was conducted to evaluate the comfort zone of D. pinnaticirris by determining the optimum salinity of media that delivered the best growth performances at a level closed to 1.0 of the osmotic activity rate. Test worms had average body weight of 147,2±0,1 mg were adapted in water 15 ppt and the native soil substrate before the experiment for 30 days. The experiment was conducted through three stages, namely: the first, (I) Tolerance test of D. pinnaticirris on salinity (0 70 ppt at interval of 5 ppt). Salinity levels generated high survival rate in stage I were used in stage II as salinity level generated the osmotic activity rate in isoosmotic. Three levels of salinity found in stage II were used in stage III as evaluation of the optimum salinity for the growth performances. From salinity tolerance test was obtained the highest survival rate as high as 93.3 100% in 5 35 ppt, followed 46.6% in 40 ppt, and 40% in 45 ppt. While in the salinity of 0 ppt and 50 70 ppt, the worms were dead. Based on the analysis of the osmotic activity rate, it was found that the media salinity of 15 ppt, 20 ppt, and 25 ppt were closed to the isoosmotic condition between body worm plasms and the media. Evaluation on the growth performances of worms was obtained that the daily growth rate, the feed efficiency, the protein retention, and the productivity were in the highest value in 20 ppt of media. From the stage III, it was found an equation as y = osmotic activity rate = y = 0.00005778x2 - 0.032x + 1.643, (R2=0,996); y = 1, so x = 20 ppt.

Key words: salinity, osmotic activity rate, protein retention, growth, Dendronerreis pinnaticirris (Grube 1864)

Pendahuluan

Menurut Prevedelli dan Vandini (1997), laju pertumbuhan invertebrata laut dan perairan payau dipengaruhi oleh salinitas. Perubahan tekanan osmotik lingkungan organisme perairan payau (0,5 30 ppt), menyebabkan organisme berusaha mengatur tekanan osmotik cairan plasma atau bergerak menghindar. Usaha ini membutuhkan energi yang berasal dari pembakaran protein, lemak, dan karbohidrat tubuh sehingga dapat menurunkan jumlah energi dalam bentuk jaringan tubuh atau dapat menurunkan laju pertumbuhan dan menyebabkan kematian. Semakin besar perbedaan antara tekanan osmotik cairan plasma dan cairan lingkungannya semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk melakukan osmoregulasi (Smith 1982). Neanthes succinea, cacing satu famili dengan D. pinnaticirris, yang belum matang gonad tahan hidup dalam

perairan hingga 65 ppt dan tahan hidup pada salinitas 80 ppt dalam jangka waktu singkat (Kuhl dan Oglesby 1979). Di sisi lain terdapat informasi bahwa N. succinea padat melimpah di Teluk Chesapeake pada salinitas rendah sepanjang tahun (Holland 1985).

Salinitas media mempengaruhi energi osmoregulasi. Energi osmoregulasi paling rendah ditandai oleh nilai tingkat kerja osmotik mendekati nilai satu, yakni osmolaritas cairan plasma organisme mendekati sama dengan nilai osmolaritas cairan media lingkungannya. Energi osmoregulasi yang rendah selanjutnya akan menyebabkan jaringan tubuh bertambah relatif lebih banyak. Sebaliknya energi osmoregulasi yang tinggi dapat diperoleh dari jaringan tubuh, selain mempengaruhi aktivitas optimum metabolisme lainnya, sehingga menurunkan retensi protein dan laju pertumbuhan harian, hingga menyebabkan kematian.

Informasi aspek salinitas dan proses pengaruhnya terhadap osmolaritas, yang selanjutnya mempengaruhi retensi protein, laju pertumbuhan harian, dan produktivitas D. pinnaticirris untuk mencapai ukuran dewasa belum tersedia, oleh karenanya perlu dilakukan pengkajiannya.

Tujuan percobaan ini ialah mengevaluasi zona nyaman D. pinnaticirris

dengan cara menentukan salinitas media yang optimum yang memberikan kinerja pertumbuhan terbaik pada tingkat kerja osmotik yang mendekati 1,0. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan tiga tahap penelitian yakni: Percobaan I: Uji Toleransi D. pinnaticirris terhadap Salinitas. Percobaan ini

bertujuan untuk mengetahui kisaran toleransi hewan uji terhadap salinitas.

Percobaan II: Tingkat Salinitas yang Menghasilkan Tingkat Kerja Osmotik Isososmotik. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tiga salinitas yang menghasilkan tingkat kerja osmotik hewan uji mendekati nilai satu.

Percobaan III: Evaluasi Nilai Salinitas Optimum terhadap Kinerja Pertumbuhan. Percobaan ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai salinitas optimum terhadap kinerja pertumbuhan.

Tempat dan Waktu

Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di: (1) Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Jakarta, tempat analisis klasifikasi hewan uji; (2) Politeknik Pertanian Negeri

Pangkep, tempat percobaan, analisis proksimat, dan analisis kualitas air; (3) Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau Maros, tempat analisis osmolaritas pada bulan Nopember 2009 November 2011.

Bahan dan Metode