• Tidak ada hasil yang ditemukan

TEMUAN DAN ANALISIS

B. Pesan Moral Tentang Berbuat Baik Pada Sesama dalam Skenario Sinetron Mengintip Surga.

2. Berbuat baik pada tetangga

Rasulullah و ﻪ ﷲا ﻰ berkata : ﺣر ﺎ ﺔ ﺠ ا ﺧﺪ ﻻ “Tidak masuk sorga orang yang memutus silaturahim”. Maka barangsiapa memutus hubungan saudara-saudaranya yang dekat yang miskin, bersikap sombong dan tidak berbuat baik pada mereka padahal ia mampu, ia masuk ke dalam ancama hadits di atas, haram masuk sorga kecuali bila ia tobat dan berbuat baik kepada mereka. Disebutkan dalam hadits dari nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam :

“Bagi yang mempunyai saudara-saudara dekat yang miskin dan tidak berbuat baik kepada mereka tetapi ia mengeluarkan infaknya untuk selain mereka maka Allah Ta’ala tidak menerima sedekahnya dan tidak melihatnya pada hari kiamat. Jika ia miskin maka bisa menyambung silaturahim dengan mengunjungi dan menanyakan kabar mereka”.

Dan Rasulullah وﻪ ﷲاﻰ berkata :

مﻼﺴ ﺎﺑ

ﻮ و

ﻜ ﺎﺣرأ

اﻮ ﺻ

“Sambunglah silaturahim walaupun dengan menitip salam”. Rasulullah وﻪ ﷲاﻰ berkata :

ﻪ ﺣر

ﺮﺧ ا

مﻮ او

ﷲﺎ

نﺎآ

و

“Barangsiapa beriman kepada Alloh Ta’ala dan hari ahir maka sambunglah tali silaturahim”.45

Rasulullah وﻪ ﷲاﻰ bersabda:

ﺎﻬ و

ﻪ ﺣر

اذإ

يﺬ ا

اﻮ ا

ﻜ و

ﻓﺎﻜ ﺎ

اﻮ ا

Bukanlah orang yang menyambung silaturahim dengan membalas silaturahim yang serupa akan tetapi orang yang menyambung silaturahim adalah orang yang diputus hubungannya lalu ia menyambungnya”.

Rasulullah وﻪ ﷲاﻰ berkata : Alloh Ta’ala berkata :

ﷲا

لﻮ

:

ﺎﻬ

و

ﻪ وﺎﻬ و

ﺣﺮ ا

هو

ﺣﺮ ا

ﺎ أ

Aku Yang Maha Penyayang dan bersifat penyayang barangsiapa menyambung kasih sayang maka Aku menyambungnya dan barangsiapa memutusnya maka aku memutusnya”.

Ali bin al-Hasan berkata kepada anaknya: Hai anakku, janganlah kamu berpagi-pagi menjadi orang yang memutus silaturahim, sesungguhnya aku menemukannya dilaknat dalam kitabullah pada tiga tempat”.

45

Terdapat pesan moral dalam skenario sinetron Mengintip Surga tentang adab bertetangga dan bermasyarakat.

“Mau lapor polisi…biar warga di sini tau, kalau kejahatan itu merugikan orang lain”. (Eps 18 “Sesungguhnya Allah telah menggariskan jodoh dan umur manusia”)

a. Tidak menyakiti tetangga

Menyakiti itu macam-macam, antara lain ialah menjinahi, mencuri, mengumpat, mencela, menuduh kotor. Yang paling menyakitkan ialah menjinahi, mencuri, dan menodai kehormatan. Hal inilah yang diperkuat Rasulullah ketika beliau mengajari para sahabatnya perihal sifat-sifat mulia dan melarang mereka berbuat buruk.

Diriwayatkan oleh Imam Ah,ad dan Ath-Thabrani dari Miqdad bin Aswad r.a46 :

“Rasulullah saw. pernah bertanya kepada para sahabatnya, “Apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nyaakan tetap haram sampai hari kiamat. Berkata ia: Lalu Rasulullah bersabda, “Seseorang yang menzinahi 10 orang wanita lebih ringan baginya daripada menzinahi istri tetangga. Bagaimana pendapat kalian tentang mencuri?” tanya Nabi. “Haram,” jawab mereka. Kata Nabi, “Seseorang yang mencuri 10 rumah lebih ringan (siksanya) baginya daripada (siksa) mencuri milik tetangga.”

Adapun menyakiti tetangga dengan tangan dan lisan termauk orang yang tidak beriman. Sabda Nabi:

“Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah tidak beriman.” “Siapa gerangan ya Rasul?” Tanya mereka “Yaitu orang yang (karena) kejahatannya, tetangganya tidak aman” jawab Nabi.

46

Ulwan, Abdullah Nashih, Pendidikan Anak Menurut Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1990, h. 59

Memandang tetangga dengan pandangan sinis dan menghina juga merupakan hal yang menyakitkan. Misalnya orang-orang yang tidak terdidik dengan pendidikan yang utama, bila tiba-tiba mengunjungi tetangga mereka yang miskin itu.

Demikianlah Islam sangat menjaga adab berbuat baik dalam bertetangga, bahkan Rasulullah saw berujar bahwa tidak beriman seseorang jika ia sampai menyakiti tetangganya sendiri, sampai tetangganya tersebut tidak merasa ama. b. Melindungi tetangga

Melindungi tetangga dan tidak menyakitinya merupakan bagian dari pengaruh jiwa yang suci, malah termasuk bagian dari moral yang mulia dalam pandangan Islam. Hal inilah yang dapat membangkitkan seseorang untuk segera menyelamatkan tetangganya jika ia terkena musibah atau bencana. Melindungi tetangga termasuk loyalitas Islam seperti tercermin dalam gubahan syair berikut ini:

Hasan bin Tsabit r.a. berkata:

“Tamu kita harus dihormati, jangan kita biarkan jika tetangga kita dalam musibah”.

Dalam berbuat baik kepada tetangga, tidak cukup bagi seseorang hanya dengan tidak menyakitinya atau menjaganya dari perlakuan sewenang- wenang. Akan tetapi, ia harus ikut juga berduka dan merasakannya saat tetangga tertimpa musibah, mengucapkan selamat saat ia bergembira, menjenguk jika ia sakit, mengucapkan salam dan membimbingnya kepada hal yang berguna, baik dalam masalah dunia maupun agamanya

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah meneliti dan menjelaskan pesan moral yang terdapat dalam skenario sinetron religi komedi satire Mengintip Surga di RCTI, maka penulis dapat merumuskan kesimpulan sebagai berikut :

1. Program sinetron religi komedi satire Mengintip Surga ini adalah sebuah acara religi yang berisikan pesan-pesan moral tentang berbuat baik pada sesama dari kehidupan nyata masyarakat pada umumnya. Warid AS adalah penulis skenario sinetron religi Mengintip Surga, mencoba menyampaikan pesan moral kepada masyarakat melalui karya seninya dibidang sinetron, khususnya sinetron religi. Warid AS dalam menciptakan karya seninya sangat tertarik untuk menampilkan sisi moralitas masyarakat sekarang ini, ia melakukan itu karena terinspirasi dari tujuan Rasulullah Saw yang diutus untuk memperbaiki moral atau akhlak manusia. Ia sadar betul tanggungjawabnya kesesama manusia, bahwa kewajiban manusia untuk saling mengingatkan. Maka tidak heran jika ia mendapatkan penghargaan dari FFB (Festival Film Bandung) 2010 sebagai penulis skenario terpuji dengan karyanya sinetron Mengintip Surga.

2. Pesan moral yang disampaikan di skenario sinetron religi komedi satire Mengintip Surga sangat bervariasi, semuanya berkisah tentang keseharian

masyarakat Indonesia. Kategori pesan moral dalam skenario sinetron Mengintip Surga yang terdiri dari (1) hubungan manusia dengan Tuhan adalah setiap rangkaian kata tiap-tiap kalimat dalam sinetron Mengintip Surga yang mengarah dan mengandung pesan membesarkan nama Allah, meyakini keesaan Allah atau yang mengisyaratkan pada keesaan Allah. (2) hubungan manusia dengan diri sendiri adalah setiap rangkaian kata tiap-tiap kalimat dalam sinetron Mengintip Surga yang mengarah dan mengandung pesan gambaran tingkah laku yang baik, akhlakul karimah terhadap Allah, manusia dan makhluk Allah lainnya yang diceritakan dalam sinetron tersebut. (3) hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkungan sosial adalah setiap rangkaian kata tiap-tiap kalimat dalam sinetron Mengintip Surga yang mengarah dan mengandung pesan yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lain seperti persahabatan, kesetiaan, pengkhianatan, kekeluargaan, permusuhan.

3. Hasil dari analisis penulis dalam scenario sinetron Mengintip Surga episode 1, 2, 18 dan 19 menghasilkan tentang berbuat baik terhadap orang tua, berbuat baik terhadap istri, berbuat baik terhadap tetangga.

4. Ternyata hasil dari kategorisasi pesan moral skenario sinetron Mengintip Surga di RCTI adalah isi pesan moral yang mengandung pesan hubungan manusia dengan diri sendiri dan dalam acara ini memang lebih banyak

tentang tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Nilai hubungan manusia dengan diri sendiri merupakan frekuensi yang tertinggi dibandingkan dari nilai hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan manusia lain. Tingginya frekuensi pesan hubungan manusia dengan diri sendiri dapat dilihat sebagai usaha untuk membentuk kepribadaan masyarakat mengingat masalalah ini merupakan hal penting dalam membentuk perilaku masyarakat. Hubungan manusia dengan diri sendiri sangat penting dan pengaruhnya sangat besar dalam membentuk perilaku manusia dan apa saja yanglahir dari manusia itu sendiri bahkan dapat dikatakan semua macam tindak-tanduk manusia sesuai dngan pembawaan dan sifat yang ada dalam jiwanya.

5. Kalau kita cermati sinetron Mengintip Surga garapan Warid AS kita akan merasakan hasil karya seni yang begitu dekat dengan kehidupan kita, baik dialog-dialognya, alur ceritanya ataupun setting lokasinya. Oleh karena muatan pesan yang disampaikan memang diangkat dari kehidupan sehari- hari masyarakat Indonesia. Sindiran moral serta keteladanan ia sampaikan dengan apik dan mengesankan yang selalu dibalut oleh gaya humornya.

B. Saran-saran

1. Kesuksesan dan keberhasilan Warid AS menyampaikan pesan moral melalui media audiovisual yang diraihnya, akan menjadi motivasi bagi semua kalangan sineas muslim untuk berusaha menciptakan tayangan yang bermoral sesuai dengan ajaran agama.

2. Kepada Warid AS agar terus menciptakan film atau sinetron yang berkualitas. Agar bisa menjadi cerminan kepada masyarakat bahwa moral sangat penting dalam kehidupan kita. Komedi satire dimaksudkan bukan untuk mentertawakan para pemain, tetapi menertawakan diri sendiri bahwa hal yang dijadikan humor sebagai sindira sebenarnya sebagai pengingat kalau kita pernah melakukan khilafan sepeti itu tetapi dalam bentuk bukan untuk mengggurui tetapi mengingatkan dengan cara humor.

3. Bagi mahasiswa yang menyukai dunia sinetron tau perfilman, diharapkan melalui karya Warid AS bisa menjadi motivasi untk bisa berkarya menghasilkan tontonan yangbisa menjadi tuntunan.

4. Sangat disayangkan jika masyarakat Indonesia harus selalu disajikan sinetron-sionetron yang hanya berisikan tentang percintaan, perebutan harta, permusuhan, karena apa yang dilihat masyarakat akan menjadi contoh dikehidupan masyarakat bahwa sebenarnya memperebutkan harta, saling bermusuhan adalah benar adanya. Dengan adanya sinetron religi yang mengangkat masalah moral bangsa seharusnya bisa menjadi panutan bahwa sinetron yang seperti ini yang dibutuhkan masyarakat kita.

Dokumen terkait