• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUSAHAAN LAHAN SAWAH

7. Berdasarkan nilai signifikansi dari pengujian regresi luas lahan milik (X 5 )

terhadap laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah (Y2), maka

variabel luas lahan milik (X5) signifikan pada selang kepercayaan 85,5

persen.

Berdasarkan nilai signifikansi masing-masing variabel bebas (independent variable) tersebut, maka faktor yang paling mempengaruhi laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah variabel umur petani (X2), luas lahan sawah

143 Tabel 59. Nilai Koefisien Regresi Masing-Masing Independent Variable untuk Hasil Pengujian Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Peningkatan Luas Pengusahaan Lahan Sawaha

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std.

Error Beta T Sig.

1 (Constant) .154 .122 1.269 .217 DSP .029 .045 .147 .637 .531 DSPP -.185 .115 -.379 -1.602 .123 DSPGR -.051 .035 -.297 -1.447 .161 X1 -.015 .009 -.281 -1.623 .118 X2 -.003 .002 -.334 -1.736 .096 X3 .234 .103 .774 2.284 .032 X4 .004 .001 .460 2.764 .011 X5 -.209 .139 -.474 -1.509 .145

a. Dependent Variable: Y2 (Laju peningkatan luas Pengusahaan Lahan Sawah)

Berdasarkan Tabel 64, maka rumus persamaan garis regresi yang menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah sebagai berikut:

Y2 = a + b1.D_SP+ b2.D_SPP+ b3.D_SPGR + b4.X1 + b5.X2 + b6.X3 + b7.X4 +

b8.X5

dimana:

a = konstanta = 0,154

b1 = koefisien regresi dummy status pemilik (D_SP) = 0,029

b2 = koefisien regresi dummy status pemilik dan penggarap (D_SPP) = -0,185

b3 = koefisien regresi dummy status penggarap (D_SPGR) = -0,051

b4 = koefisien regresi produktivitas padi (X1) = -0,015

b5 = koefisien regresi umur petani (X2) = -0,003

b6 = koefisien regresi luas lahan sawah yang dikuasai (X3) = 0,234

b7 = koefisien regresi umur saat menjadi petani mandiri (X4) = 0,004

144

Berdasarkan data tersebut, persamaan garis regresi yang terbentuk adalah:

Y2 = 0,154 + 0,029.D_SP - 0,185.D_SPP - 0,051.D_SPGR - 0,015.X1 - 0,003.X2

+ 0,234.X3 + 0,004.X4 - 0,209.X5

Dilihat dari model persamaan tersebut terdapat 3 variabel dummy, dengan demikian model persamaan matematika yang terbentuk adalah sebagai berikut: 1. Model untuk kelompok status pemilik, dimana D_SP = 1 , D_SPP dan

D_SPGR = 0, maka model persamaannya adalah:

YSP = 0,183 - 0,015.X1 - 0,003.X2 + 0,234.X3 + 0,004.X4 - 0,209.X5 …. (1)

2. Model untuk kelompok status pemilik dan penggarap, dimana D_SPP= 1,

D_SP dan D_SPGR = 0, maka model persamaannya adalah:

YSPP = -0,031 - 0,015.X1 - 0,003.X2 + 0,234.X3 + 0,004.X4 - 0,209.X5 .. (2)

3. Model untuk kelompok status penggarap, dimana D_SPGR= 1, D_SP dan

D_SPP = 0, maka model persamaannya adalah:

YSPGR = 0,103 - 0,015.X1 - 0,003.X2 + 0,234.X3 + 0,004.X4 - 0,209.X5 .. (3)

Dimana:

YSP = Laju peningkatan luaspengusahaan lahan sawah untuk kelompok petani pemilik

YSPP = Laju peningkatan luaspengusahaan lahan sawah untuk kelompok petani pemilik dan penggarap

YSPP = Laju peningkatan luaspengusahaan lahan sawah untuk kelompok petani pemilik dan penggarap

YSPGR =Laju peningkatan luaspengusahaan lahan sawah untuk kelompok petani penggarap X1 = produktivitas padi

X2 = umur petani

X3 = luas lahan sawah yang dikuasai X4 = umur saat menjadi petani mandiri X5 = luas lahan milik

Nilai konstanta sebesar 0,183 pada persamaan 1 menunjukkan rata-rata laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah petani pemilik adalah sebesar 0,263 ha/tahun jika tidak ada variabel X yang mempengaruhi. Nilai konstanta sebesar -0,031 pada persamaan 2 menunjukkan rata-rata laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah petani pemilik dan penggarap adalah sebesar -0,031

145

ha/tahun jika tidak ada variabel X yang mempengaruhi. Nilai konstanta sebesar 0,103 pada persamaan 3 menunjukkan rata-rata laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah sebesar 0,103 ha/tahun jika tidak ada variabel X yang mempengaruhi.

Produktivitas padi (X1) memiliki koefisien regresi bernilai negatif, maka

hubungan yang terjadi antara produktivitas padi dengan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah hubungan yang terbalik. Artinya setiap penambahan produktivitas padi akan menyebabkan penurunan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah. Kejadian ini bisa dipahami karena ketika pengusahaan lahan sawah kecil akan berimplikasi terhadap pendapatan usahatani yang diperoleh pun kecil. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk menutupi pengeluaran rumah tangga adalah dengan cara mencari pendapatan di luar usahatani, karena akses untuk untuk meningkatkan pengusahaan lahan pun sulit. Dengan demikian, ketika responden mengalami peningkatan produktivitas, maka petani akan cenderung memilih untuk mengurangi lahan sawahnya karena petani sudah merasa cukup sebab bertani padi hanya sebagai jaring pengaman keluarga (menjamin ketersediaan beras untuk konsumsi rumah tangga petani). Oleh karena itu, waktu yang tersedia karena pengurangan pengusahaan lahan dikompensasi dengan melakukan kegiatan di luar usahatani padi.

Nilai koefisien regresi sebesar -0,015 menunjukkan penurunan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah jika terjadi penambahan produktivitas padi sebesar 1 ton/ha. Dengan demikian, jika petani mengalami penambahan produktivitas padi sebesar 1 ton/ha, maka besarnya penurunan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah sebesar 0,015 ha/tahun.

Umur petani (X2) memiliki koefisien regresi bernilai negatif, maka

hubungan yang terjadi antara umur petani dengan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah hubungan yang terbalik. Artinya setiap penambahan umur petani akan menyebabkan penurunan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah. Nilai koefisien regresi sebesar -0,003 menunjukkan penurunan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah jika terjadi penambahan umur petani sebesar 1 tahun. Dengan demikian, jika petani mengalami penambahan umur sebesar 1 tahun, maka besarnya penurunan laju

146

peningkatan luas pengusahaan lahan sawah sebesar 0,003 ha/tahun. Hal ini disebabkan karena semakin tua umur petani, maka semakin tidak produktif petani dalam bekerja.

Luas lahan sawah yang dikuasai (X3) memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 0,234 menunjukkan pertambahan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah jika terjadi penambahan luas lahan sawah yang dikuasai sebesar 1 ha/musim. Dengan demikian, jika petani mengalami penambahan luas lahan sawah yang dikuasai sebesar 1 ha/musim, maka besarnya pertambahan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah sebesar 0,234 ha/musim.

Umur saat menjadi petani mandiri (X4) memiliki nilai koefisien regresi

sebesar 0,004. Nilai tersebut menunjukkan pertambahan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah jika terjadi penambahan umur saat menjadi petani mandiri lebih muda 1 tahun. Dengan demikian, jika petani mengalami penambahan umur saat menjadi petani mandiri sebesar 1 tahun, maka besarnya pertambahan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah sebesar 0,004 ha/tahun.

Luas lahan milik (X5) memiliki koefisien regresi bernilai negatif, maka

hubungan yang terjadi antara luas lahan milik dengan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah hubungan yang terbalik. Artinya setiap penambahan luas lahan milik akan menyebabkan penurunan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah. Nilai koefisien regresi sebesar -0,209 menunjukkan penurunan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah jika terjadi penambahan luas lahan milik sebesar 1 ha/musim. Dengan demikian, jika petani mengalami penambahan luas lahan milik sebesar 1 ha/musim, maka besarnya penurunan laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah sebesar 0,209 ha/tahun.

HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN

PENDAPATAN USAHATANI PADI

(Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi)

SKRIPSI

OCTIASARI H34070084

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

RINGKASAN

OCTIASARI. H34070084. 2011. Hubungan Status Pengusahaan Lahan

dengan Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan IMAN FIRMANSYAH).

Tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor beras dunia merupakan salah satu alasan mengapa upaya peningkatan produksi beras nasional melalui program intensifikasi dan ektensifikasi perlu dilakukan. Di lain sisi, salah satu hambatan program intensifikasi maupun ekstensifikasi adalah adanya alih fungsi (konversi) lahan ke penggunaan non pertanian, padahal lahan merupakan faktor produksi utama dalam usaha pertanian.

Selain adanya konversi lahan pertanian, ketersediaan gabah atau beras juga dipengaruhi oleh laju pertumbuhan penguasaan lahan sawah oleh rumah tangga petani padi. Berdasarkan data Sensus Pertanian 1983-2003, dapat diketahui rata- rata kepemilikan lahan petani pada tahun 1983 sebesar 0,23 ha dan kepemilikan ini semakin kecil karena di tahun 2003 menjadi 0,07 ha. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesejahteraan petani semakin berkurang.

Fenomena semakin kecilnya kepemilikan lahan oleh petani diindikasikan hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kota Sukabumi. Semakin sempitnya luas kepemilikan lahan, maka produksi padi yang dihasilkan per rumah tangga petani semakin berkurang, implikasinya pendapatan pun semakin berkurang. Salah satu potret rendahnya rata-rata penguasaan lahan serta rendahnya pendapatan yang di terima oleh masing-masing rumah tangga petani terjadi di Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi.

Selain itu, seringkali kecilnya kepemilikan lahan petani diikuti oleh timpangnya distribusi penguasaan dan pengusahaan lahan. Hal ini disebabkan karena terdapat sebagian kecil individu yang mempunyai akses untuk memiliki lahan dalam jumlah yang relatif luas. Sementara itu, terdapat banyak masyarakat yang tidak memiliki akses untuk menguasai lahan.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola distribusi penguasaan lahan petani padi, menganalisis pendapatan usahatani padi sawah berdasarkan status penguasaan lahan sawahnya, menganalisis hubungan antara pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengusahaan lahan sawah petani padi di Kelompok Tani Harum IV, Kel. Situmekar, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dan pengambilan responden dilakukan dengan metode sensus.

Berdasarkan nilai koefisien Gini, maka distribusi lahan berdasarkan penguasaan dan pengusahaan lahan di lokasi penelitian timpang, yang ditunjukkan dengan nilai koefisien Gini > 0,5. Berdasarkan analisis pendapatan tunai, usahatani padi memiliki pendapatan usahatani yang positif. Akan tetapi karena luas lahan yang diusahakan relatif kecil, maka pendapatan yang diterima petani relatif kecil dan tidak mencukupi kebutuhan hidup sehari hari. Berdasarkan perhitungan pendapatan bersih tunai rumah tangga per musim, maka rata-rata

pendapatan usahatani padi adalah sebesar Rp 1.725.088. artinya, mereka mendapatkan pendapatan sekitar Rp 431.272,00/bulan dan pendapatan tersebut jauh di bawah UMR.

Terdapat hubungan yang signifikan antara pendapatan petani dengan luas pengusahaan lahan sawah. Semakin besar pendapatan usahatani padi, maka luas pengusahaan lahan sawah akan semakin meningkat. Kelompok petani yang responsif dalam meningkatkan pengusahaan lahannya adalah kelompok petani pemilik dan penggarap.

Akses untuk mengusahakan lahan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengusahaan lahan sawah adalah status penguasaan lahan (terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap), laju peningkatan luas pengusahaan lahan, produktivitas padi, jumlah hari kerja, jumlah organisasi yang diikuti, pendapatan usahatani, aset, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani mandiri. Di antara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah luas lahan sawah yang dikuasai, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju peningkatan luas pengusahaan lahan sawah adalah status penguasaan lahan (terdiri dari: kelompok status pemilik, kelompok status pemilik dan penggarap, serta kelompok status penggarap), produktivitas, umur petani, luas lahan sawah yang dikuasai, umur saat menjadi petani mandiri, dan luas lahan milik. Di antara semua faktor yang mempengaruhi tersebut, faktor yang paling signifikan adalah usia, luas lahan sawah yang dikuasai, dan umur saat menjadi petani mandiri.

HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN SAWAH DENGAN

PENDAPATAN USAHATANI PADI

(Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi)

OCTIASARI H34070084

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

Judul Skripsi : Hubungan Penguasaan Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi) Nama : Octiasari NIM : H34070084 Disetujui, Pembimbing

Drs. Iman Firmansyah, MSi

NIP. 19620301 1988031 001

Diketahui

Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS

NIP. 19580908 198403 1 002

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Hubungan

Penguasaan Lahan Sawah dengan Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus Kelompok Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi)” adalah karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Agustus 2011

Octiasari H34070084

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 10 Oktober 1988. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Chair Muchlis dan Ibunda Euis Kurnia.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Polisi 4 pada Tahun 2001 dan pendidikan menengah pertama dapat diselesaikan penulis pada tahun 2004 di SLTP Negeri 4 Bogor. Pendidikan menengah atas dapat diselesaikan penulis pada tahun 2007 di SMA Negeri 5 Bogor.

Penulis diterima pada Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2007.

Selama mengikuti pendidikan, penulis tercatat sebagai Badan Pengawas Himpunan Profesi Mahasiswa Peminat Agribisnis (HIPMA) periode 2010-2011 dan aktif di berbagai kepanitian yang diadakan di Kampus Institut Pertanian Bogor

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Pengusahaan Lahan dengan Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus Kelompok

Tani Harum IV Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi)”.

Penelitian ini bertujuan menganalisis pola distribusi kepemilikan, penguasaan, dan pengusahaan lahan sawah serta menganalisis hubungan pengusahaan lahan sawah dengan pendapatan usahatani padi dan mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pengusahaan lahan sawah petani padi.

Namun demikian, sangat disadari masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun ke arah penyempurnaan pada skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Agustus 2011 Octiasari

UCAPAN TERIMA KASIH

Proses penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Drs. Iman Firmansyah, MSi sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

dorongan, dan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS atas kesediannya menjadi dosen penguji utama dalam sidang skripsi yang telah memberikan kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini.

3. Yeka Hendra Fatika, SP atas kesediannya menjadi dosen penguji komisi akademik dalam sidang skripsi dan atas segala arahan, bimbingan, waktu, motivasi yang diberikan kepada penulis, serta kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

4. Arif Karyadi, SP atas arahan, nasihat, dan waktu yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Ires dan Ibu Reni sebagai penyuluh pertanian Kota Sukabumi atas arahan, perhatian, dan waktu yang telah diberikan selama penulis mengumpulkan data.

7. Bapak Kandi dan keluarga yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data.

8. Keluarga besar Kelompok Tani Harum IV atas segala keramahan, keterbukaan, perhatian, tangis dan canda, serta segala informasi yang diberikan untuk penelitian ini.

9. H. Nenden, H. Badrudin, Mualim Jejen, Ibu Tina, Bapak Dadang, dan Ibu Titin atas kesediannya membantu penulis dalam pengujian kuisioner dan atas segala informasi yang diberikan untuk penelitian ini.

10. Seluruh dosen serta staf Departemen Agribisnis. Terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama proses perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi, seminar dan sidang.

11. Tim Kesebelasan (Venty, Anten, Putri, Tamie, Haqi, Azie, Agy, Dinar, Jihan, dan Decy) atas dukungan, semangat, dan hari-hari kebersamaan yang indah dan ceria.

12. Hatta, Yahya, Sigit, Pandu, Teh Riska atas kebersamaannya dan menemani menyelesaikan skripsi ini.

14. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungan yang selama ini telah diberikan kepada penulis.

Semoga tali silaturahmi ini akan tetap terjalin dan hanya Allah SWT yang dapat membalas segala amal kebaikan yang telah dilakukan, Amin.

Bogor, Agustus 2011