• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan Sumber Informas

Dalam dokumen Kultura Juni 2016.compressed (Halaman 80-84)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT DI KLINIK SUTRIANINGSIH TANJUNG MORAWA KAB DELI SERDANG TAHUN

2. Secara Tidak Langsung

3.7 Analisa Data

2.1.6 Berdasarkan Sumber Informas

Tabel 4.6

Distribusi Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi Baru Lahir Berdasrkan Sumber InformasiDi Klinik Sutrianingsih Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang Tahun 2015

No Sumber Informasi Baik Cukup Kurang Total

F % F % F % F % 1 2 Langsung Tidak Langsung 5 7 14,28 20,00 12 5 34,28 14,28 4 2 11,43 5,72 21 14 60,00 40,00 Jumlah 12 34,28 17 48,57 6 17,14 35 100

5820

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa mayoritas responden pengetahuan cukup yang mendapatkan sumber informasi secara langsung sebanyak 12 responden ( 34,28% ) dan minoritas responden berpengetahuan kurang yang mendapatkan sumber informasi secara tidak langsung sebanyak 2 responden ( 5,71% ).

4.2 . Pembahasan

Hasil penelitian dari Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Di Klinik Sutrianingsih Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang Tahun 2015 dapat dibahas sebagai berikut :

Peneliti menemukan bahwa mayoiritas 35 responden berpengetahuan cukup sebanyak 17 responden ( 48,57% ) dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden ( 17,14% ).

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah dilakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Menurut Sudiyanto Aditya (2012), pengetahuan adalah gejala yang ditemukan dan di proleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian yang tertentu yang belum pernah terlihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakn yang baru dikenalnya , ia akan mendapatkan pengetahauan tentang bentuk,rasa, dan aroma masakan tersebut.

Menurut Taufik ( 2007 ), pengetahuan merupakan penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya mata,hidung,telinga, dan lain sebagainya.

Menurut Peneliti , hasil penelitian sesuai dengan teori Notoatmodjo, karena orang akan lebih tahu setelah orang itu sendiri melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, jadi seseorang akan lebih tahu jika ada kemauan dan minat membaca yang kuat.

4.2.1 Berdasarkan Umur

Mayoritas reponden berpengetahuan cukup pada umur > 36 tahun sebanyak 6 responden (17,14%) dan minoritas berpengetahuan baik pada umur 21-24 tahun dan 33-36 tahun masing-masing sebanyak 1 responden (2,86%).

Menurut Notoatmodjo ( 2007 ), senmakin tinggi umur seseorang maka akan semakin lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Menurut Harlock ( 2011 ), umur adalah indeks yang merupakan individu-individu dalam urutan perkembangan, selama kebudayaan membagi tentang kehidupan dalam beberapa periode itu diberi nama yang berbeda tidak sama. Tiap-tiap individu menjadi tahap perkembangan secara berturut-turut meskipun dengan kecepatan yang berbeda pada usia yang berbeda pula, semakin cukup umur tingkat kematangan seseorang maka akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Menurut Peneliti, hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo karena semakin tinggi umur seseorang makan akan semakin lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

5821

Mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan pendidikan SMA sebanyak 6 responden (28,57%) dan minoritas berpengetahuan cukup dengan pendidikan PT sebanyak 1 responden (2,86%), berpengetahuan kurang dengan pendidikan SMP dan SMA masing-masing 1 responden ( 2,86% ) dari 35 responden.

Menurut Notoatmodjo ( 2007 ), pendidikan adalah suatu usaha melakukan intervensi perilaku agar sesuai dengan tutunan nilai-nilai kesehatan. Arctionry Of Education yang dikutip dalam buku Faud Ihsan ( 2008 ), pendidikan adalah proses dimana seseorang menggambarkan sikap dan bentuk tingkah laku dimana hidup proses sosial orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang datang di sekolah sehingga seseorang dapat memperoleh dan mengalami perkembangan kemampuan individu yang optimal.

Menurut Erfandi ( 2009), pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah orang tersebut menerima informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa

Menurut Peneliti teori Erfandi di atas sesuai dengan hasil penelitian semakin tinggi pendidikan seseorang itu maka semakin luas wawasan dan pengalamannya, dimana luasnya pendidikan dapat menambah wawasan setiap individu.

4.2.3 Berdasarkan Pekerjaan

Mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan pekerjaan IRT sebanyak 11 responden (31,43%) dan minoritas berpengetahuan cukup dan kurang dengan pekerjaan Wiraswasta dan PNS masing-masing sebanyak 2 responden ( 5,71% ) dari 35 responden.

Menurut Notoatmodjo ( 2007 ), pekerjaan merupakan kegiatan yang dilakukan ibu dalam kehidupan sehari- hari terutama untuk menunjang kehidupan keluarganya. Menurut Friedman ( 2005 ), pekerjaan merupakan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pekerjaan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang, semakin baik pekerjaan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.

Menurut Peneliti, teori Friedman di atas sesuai dengan hasil penelitian karena hasil yang didapatkan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan pekerjaan IRT sebanyak 11 responden.

4.2.4 Berdasarkan Paritas

Mayoritas responden berpengetahuan cukup pada multipara sebanyak 11 responden (31,43%) dan minoritas berpengetahuan baik dan kurang pada primipara dan multipara masing-masing sebanyak 2 responden ( 5,71% ) dari 35 responden.

Menurut Notoatmodjo ( 2007 ), mengatakan bahwa terdapat kecenderungan pengetahuan ibu yang berparitas tinngi lebih baik dan pengetahuan ibu yang berparitas lebih rendah. Menurut Suprianto ( 2011 ). Paritas adalah jumlah pesalinan yang pernah dialami oleh wanita ataupun jumlah anak yang dilahirkan oleh ibu, hidup maupun mati, semakin banyak pengalaman diperoleh tentang masa persalinan sehingga akan semakin baik pula pengetahuan tentang persalinan.

Menurut Ilfa ( 2010 ), paritas adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh seseorang ibu baik lahir maupun mati. Paritas ibu bersangkutan dapat mempengaruhi kehamilan dan persalinan sehingga pada masa kehamilan dan persalinan akan mengalami masalah.

5822

Menurut Peneliti, hal ini sesuai dengan teori Notoatmadjo diatas, karena dari hasil penelitian dapat dilihat dari ibu yang berparitas rendah maka pengetahuannya kurang. Semakin banyak pengalaman diperoleh tentang masa persalinan sehinggan akan semakin baik pula pengetahuan tentang persalinan.

4.2.5 Berdasarkan Sumber Informasi

Mayoritas responden pengetahuan cukup yang mendapatkan sumber informasi secara langsung sebanyak 12 responden ( 34,28% ) dan minoritas responden berpengetahuan kurang yang mendapatkan sumber informasi secara tidak langsung sebanyak 2 responden ( 5,71% ) dari 35 responden.

Menurut Rahmat ( 2011 ), informasi adalah segala sesuatu data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata dan sesuatu yang mnejadi perantaraan dalam menyampaikan informasi, baik melalui media maupun dari orang ke orang lain.

Menurut Peneliti bahwa sumber informasi dapat mengubah seseorang untuk lebih tahu tentang berbagai hal, maka. Hal ini dikarenakan banyak atau sedikitnya informasi yang diterima oleh seseorang akan mempengaruhi pengetahuan dari yang sebelumnya, baik sumber informasi itu diperoleh secara langsung maupun tidak langsung.

Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uraian pembahasan dapat diambil kesimpulan mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Di Klinik Sutrianingsih Tanjung Morawa Kab. Deli Serdang Tahun 2015.

5.1.1 Dari 35 responden ditemukan bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup sebanyak 17 responden ( 48,57% ) dan minoritas responden berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden ( 17,14% ).

5.1.2 Dari 35 responden ditemukan bahwa mayoritas reponden berpengetahuan cukup pada umur > 36 tahun sebanyak 6 responden (17,14%) dan minoritas berpengetahuan baik pada umur 21-24 tahun dan 33-36 tahun masing-masing sebanyak 1 responden (2,86%).

5.1.3 Dari 35 responden ditemukan mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan pendidikan SMA sebanyak 6 responden (28,57%) dan minoritas berpengetahuan cukup dengan pendidikan PT sebanyak 1 responden (2,86%), berpengetahuan kurang dengan pendidikan SMP dan SMA masing-masing 1 responden ( 2,86% ). 5.1.4 Dari 35 responden ditemukan bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup dengan pekerjaan IRT

sebanyak 11 responden (31,43%) dan minoritas berpengetahuan cukup dan kurang dengan pekerjaan Wiraswasta dan PNS masing-masing sebanyak 2 responden ( 5,71% ).

5.1.5 Dari 35 responden ditemukan bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup pada multipara sebanyak 11 responden (31,43%) dan minoritas berpengetahuan baik dan kurang pada primipara dan multipara masing- masing sebanyak 2 responden ( 5,71% ).

5.1.6 Dari 35 responden ditemukan bahwa mayoritas responden pengetahuan cukup yang mendapatkan sumber informasi secara langsung sebanyak 12 responden ( 34,28% ) dan minoritas responden berpengetahuan kurang yang mendapatkan sumber informasi secara tidak langsung sebanyak 2 responden ( 5,71% ).

5823

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Klinik Sutrianingsih

Diharapkan bagi pihak di Klinik Sutrianingsih agar lebih meningkatkan penyuluhan kepada ibu post partum tentang perawatan tali pusat sesuai standart operasional prosedur sehingga pada saat kembali kerumah ibu dapat merawat tali pusat bayi.

Dalam dokumen Kultura Juni 2016.compressed (Halaman 80-84)