• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

A. Deskripsi Teoritik

1. Berpikir Kreatif

a. Pengertian Berpikir Kreatif

Berpikir adalah daya yang paling utama dan merupakan ciri khas yang membedakan manusia dari hewan.1

Pemikiran yang kreatif itu adalah pemikiran yang berusaha melahirkan sesuatu yang baru, dan disandarkan kepada prinsip – prinsip kemungkinan. Pemikiran kreatif terwujud dengan adanya beberapa sistem dan pola pandang dan mewakili salah satu kondisi otak, serta tampak sebagai suatu pemikiran yang diarahkan oleh keinginan – keinginan dalam mencari orisinalitas dan sesuatu yang benar – benar asli.

Pemikiran kreatif ini merupakan pemikiran yang disandarkan kepada gerakan nilai – nilai. Artinya dalam kreativitas tersebut, pemikiran dirinya tampak dominan, dengan tanpa menghilangkan objektivitas secara keseluruhan.2

Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru untuk dapat memotivasi dan memunculkan kreativitas siswa selama pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang bervariasi, misalnya kerja kelompok, bermain peran, dan pemecahan masalah.

Pembelajaran kreatif menuntut guru untuk merangsang kreativitas siswa, baik dalam mengembangkan kecakapan berpikir maupun dalam melakukan suatu tindakan.

1

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2010),h.43

2

Amal Abdus Salam Al- Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak,(Jakarta: Pustaka Al-Kausar, 2005),h.37-38

Pada umumnya berpikir kreatif memiliki empat tahapan sebagai berikut a. Tahap pertama: persiapan yaitu proses pengumpulan informasi untuk di

uji.

b. Tahap kedua: inkubasi, yaitu suatu rentang waktu untuk merenungkan hipotesis informasi tersebut sampai diperoleh keyakinan bahwa hipotesis tersebut rasional.

c. Tahap ketiga: iluminasi, yaitu suatu kondisi untuk menemukan keyakinan bahwa hipotesis tersebut benar, tepat dan rasional.

d. Tahap keempat: verifikasi, yaitu pengujian kembali hipotesis untuk dijadikan sebuah rekomendasi, konsep atau teori.

Siswa dikatakan kreatif apabila mampu melakukan sesuatu yang mengahsilkan sebuah kegiatan baru yang diperoleh dari hasil berpikir kreatif dengan mewujudkannya dalam bentuk sebuah hasil karya baru.3

berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus dipecahkan. Berpikir adalah sesuatu yang selalu dilakukan dan tidak dapat dihindari oleh manusia. Seorang dihadapkan pada proses berpikir ketika hendak menemukan konsep, memecahkan masalah, atau melakukan penalaran terhadap sesuatu. Dalam melakukan kegaiatan manusia dapat berpikir spontan atau berpikir tidak disengaja dan berpikir dengan sengaja. Berpikir spontan adalah ketika seseorang melakukan hal sepele atau hal yang biasa dilakukan. Sementara berpikir disengaja adalah ketika seseorang harus berpikir logis dan sistematis untuk memecahkan suatu persoalan yang seriusdan rumit.

Berpikir diasumsikan secara umum sebagai proses kognitif yaitu suattu aktivitas mental yang lebih menekankan penalaran untuk memperoleh pengetahuan, Presseinsen (Hartono, 2009).4 Berpikir merupakan proses kognitif yang berlangsung antara stimulus dan respon.5 Munandar (1999) mengatakan bahwa berpikir kreatif juga disebut berpikir divergen ialah memberikan macam –

3

Rusman, Model – model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012),h.324-325

4

http://p4mrinunpat.wordpress.com/2011/11/14/kemampuan-berpikir-kreatif-matematik/

5

macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan kesesuaian. Coleman dan Hammen (Sukmadinata, 2004:177) dijelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian, dan ketajaman pemahaman dalam mengembangkan sesuatu.6

Berpikir kreatif adalah sebuah kebiasaan dari pikiran yang dilatih dengan memerhatikan intuisi, menghidupkan imajinasi, mengungkapkan kemungkinan – kemungkinan baru, membuka sudut pandang yang menakjubkan, dan membangkitkan ide – ide yang tidak terduga. Berpikir kreatif yang membutuhkan ketekunan, disiplin diri, dan perhatian penuh, meliputi aktivitas mental seperti:

1. Mengajukan pertanyaan

2. Mempertimbangkan informasi baru dan ide yang tidak lazim dengan pikiran terbuka

3. Membangun keterkaitan, khususnya di antara hal – hal yang berbeda 4. Menghubungkan – hubungan berbagai hal dengan bebas

5. Menerapkan imajinasi pada setiap situasi untuk menghasilkan hal baru dan berbeda

6. Mendengarkan intuisi.7

Tujuan utama seseorang berpikir adalah untuk mendapatkan jawaban dari permasalahan yang dihadapinya. Hasil dari proses berpikir dapat mengarah pada satu jawaban atau bahkan lebih.

Kemampuan berpikir dapat ditumbuhkan kembangkan dalam proses belajar, karena dalam proses inilah seseorang dihadapkan pertama kali oleh sesuatu yang membuat mereka berpikir secara sistematis dan logis untuk mendapatkan jawaban yang tepat. Proses belajar adalah proses dimana tingkah laku atau pemikiran seseorang akan berubah. Dalam proses belajar seseoarang akan melakukan banyak kegiatan, diantaranya kegiatan berpikir, menulis, menghitung, membaca, dan memahami. Proses belajar dapat dikelompokkan menjadi kegiatan fisik dan membaca, menulis, menggambar, serta menghitung, sedangkan aktivitas berpikir

6

http://p4mrinunpat.wordpress.com/2011/11/14/kemampuan-berpikir-kreatif-matematik/

7

Elaine B. Johnson, CTL Menjadikan Kegiatan Belajar Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna, (Bandung: Kaifa, 2012),h.214

adalah tingkah laku yang menggunakan ide dan merupakan suatu proses simbolis. Kegiatan berpikir selalu menggunakan simbolis, yaitu sesuatu yang dapat mewakili segala hal dalam alam pikiran. Simbol itu dapat berupa kata, angka, simbol matematika, not musik, dan lain sebagainya.

Kemampuan berpikir kreatif merupakan hal penting untuk dimiliki setiap orang. Dengan berpikir kreatif seseorang dapat mewujudkan dirinya melalui berbagai kreasi ciptaannya, baik berupa ide, gagasan, atau produk. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kreatif juga dapat memiliki kemampuan berpikir memecahkan masalah yang ada dalam pembelajaran maupun dikehidupan sehari – harinya baik permasalahan rutin maupun non rutin dengan berbagai macam cara. Dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kreatif akan menjadi pribadi yang unggul dalam pembelajaran, masyarakat, dunia pekerjaan, dan kehidupan. Kemampuan berpikir kreatif tidak bisa datang dengan sendirinya. Hal ini haruslah dilatih dan dibiasakan dalam diri seseorang sedini mungkin. Ini dapat dilakukan pendidik kepada siswanya dengan cara mengajarkan anak cara berpikir kreatif melalui pembelajaran disekolah.

Kemampuan berpikir kreatif dapat dirumuskan sebagai kemampuan seseorang dalam berpikir secara lancar yaitu banyak menghasilkan jawaban dari satu permasalahan, berpikir secara luwes (fleksibilitas) yaitu dapat melihat permasalahan dari berbagai sudut pandang, orisinalitas dalam berpikir yaitu mampu menghasilkan gagasan yang baru dan unik, serta kemampuan mengelaborasi atau mengembangkan suatu gagasan.

Menurut Hariman, berpikir kreatif adalah suatu pemikiran yang berusaha menciptakan gagasan yang baru. Berpikir kreatif dapat juga diartikan sebagai suatu kegiatan mental yang digunakan seseorang untuk membangun ide atau gagasan yang baru. Munandar (1999) menjelaskan berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban. Pengertian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif seseorang makin

tinggi, jika ia mampu menunjukkan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah.8

Berpikir kreatif adalah penggunaan dasar proses berpikir untuk mengembangkan atau menemukan ide atau hasil yang asli (orisinil), estesis, konstruktif yang berhubungan dengan pandangan, konsep, yang penekanannya ada pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskannya dengan perspektif asli pemikir.

Kemampuan berpikir kreatif seseorang dapat ditingkatkan dengan memahami proses berpikir kreatifnya dan berbagai faktor yang mempengaruhinya serta melalui latihan yang tepat (Huda, 2011:11). Kemampuan berpikir kreatif seseorang juga dapat ditingkatkan dari satu tingkat ke tingkat yang lebih tinggi yaitu denagn cara memahami proses berpikir dan faktor – faktornya serta melalui latihan – latihan.9

Berikut beberapa strategi mengembangkan kemampuan berpikir kreatif sebagai berikut:

1. Mendefinisikan kembali suatu masalah dapat diartikan mengatakan dengan cara lain, mengubah pandangan, menyusun kembali, meninjau kembali dengan kata lain mencari duduk permasalahan mulai dari awal.

2. Mempertanyakan dan analisis asumsi – asumsi atau anggapan orang kreatif, mempertanyakan asumsi –asumsi tersebut dan akhirnya mengakibatkan orang lain ikut mempertanyakan juga. Mempertanyakan asumsi adalah bagian dari berpikir analitis yang tercakup dalam kreativitas.

3. Kemampuan melahirkan ide – ide, menciptakan, menghasilkan, menemukan gagasan kadang kala suatu gagasn datang pada saat yang tak terduga. Kadang kala juga datang membutuhkan waktu panjang untuk mengemabngkan suatu gagasan.

8 http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2253026-pengertian-berpikir-kreatif/#ixzz2JXT4SupE 20.12WIB 9 http://feryferdiansyah16.blogspot.com/2012/11/berpikirkreatif-matematis.html 20.13 WIB

4. Kemampuan membangun kecakapan diri ayitu percaya pada kemampuan sendiri, menjamin pelaksanaan tugas, melakukan apa yang perlu dilakukan, bekerja dan efektif.

5. Kemampuan mengenali minat sejati, dalam hal ini kemampuan tentang menemukan diri sendiri, menemukan semangat diri, mengetahui apa yang perlu dilakukan dan kemana harus melangkah.10

Dalam belajar kreatif siswa terlibat secara aktif dan ingin mendalami bahan yang dipelajari. Belajar kreatif tidak hanya menyangkut perkembangan kognitif (penalaran), tetapi juga berhubungan erat dengan penghayatan pengalaman yang mengasyikkan.

Belajar kreatif digunakan baik proses berpikir divergen (proses berpikir ke macam – macam arah dan mneghasilkan banyak alternatif penyelesaian) maupunproses berpikir konvergen (proses berpikir yang mencari jawaban tunggal yang paling tepat).11

Pemikiran kreatif ini menyerupai pemecahan masalah, karena pemecahan masalah itu berarti usaha mencapai produksi kreatif, inilah yang dikandung dalam pemikiran kreatif.

Dalam beberapa tempat, pemikiran kreatif menggunakan strategi dalam menyelesaikan permasalahan, mengambil keputusan, dan menciptakan suatu pemahaman.

Pemikiran kreatif mencakup kebiasaan – kebiasaan akal berikut ini:

1. Ikut memberikan perhatian dalam berbagai kepentingan, terutama ketika belum ditemukan jawaban atau solusi dengan segera.

2. Menghilangkan batasan – batasan antara wawasan dan taksiran. 3. Melahirkan, memelihara, dan mengabadikan tingkat standarisasi

4. Menciptakan cara baru untuk melihat prinsip – prinsip luar dan batasan – batasan tradisional yang diikuti.12

10

http://p4mrinunpat.wordpress.com/2011/11/14/kemampuan-berpikir-kreatif-matematik/

11

Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992),h.47-48

12

Amal Abdus Salam Al – Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, (Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2005),h.38 - 39

b. Pengertian dan Ciri Kreativitas

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur – unsur yang ada.

Kreativias (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban.13

Supriadi (1994) menguatarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru Kreativitas adalah hal yang sering kita dengar yang berhubungan dengan hasil pemikiran atau karya seseorang. Kreativitas itu sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru atau mengkombinasikan sesuatu yang telah ada sebelumnya sehingga dapat menghasilkan suatu karya baik berupa ide atau produk nyata. Sesuatu yang baru disini adalah sesuatu yang mendapatkan apresiasi dari masyarakat, tetapi sebelumnya haruslah bermakna dan bermanfaat bagii pencipta ide itu sendiri.

James J. Gallagher (1985) mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu peoses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya).14

baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yan telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengimplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas, diferensiasi, dan integrasi antara setiap tahap perkembangan.

13

Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992),h.48

14

Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak – Kanak,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010) cet ke-1, h.13

Dari beberapa definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkan gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif yang bersifat imajinatif, estesis, fleksibel, integransi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah.15

Supriadi (1994) mengatakan bahwa ciri – ciri kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan nonkognitif. Ciri kognitif diantaranya orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran dan elaborasi. Sedangkan ciri nonkognitif diantaranyamotivasi sikap dan kepribadian kreatif. Kedua ciri ini sama pentingnya, kecerdasan yang ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan apapun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas yang memiliki kondisi psikologis ysng sehat. Kreativitas tidak hanya perbuatan otak saja namun variabel emosi dan kesehatan mental sanagt berpengaruh terhadap lahirnya sebuah karya kreatif. Kecerdasan tanpa mental yang sehat sulit sekali dapat menghasilkan karya kreatif.16

Ciri – ciri kreativitas meliputi sebagai berikut: a. Dorongan ingin tahu besar

b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik

c. Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah d. Bebas dalam menyatakan pendapat

e. Mempunyai rasa keindahan

f. Menonjol dalam salah satu bidang seni

g. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpnegaruh orang lain

h. Rasa rumor tinggi i. Daya imajinasi kuat

15

Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak – Kanak,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010) cet ke-1, h.14

16

Yeni Rachmawati, Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak – Kanak,(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010) cet ke-1, h.15

j. Keaslian (orisinalitas) tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan, karangan, dan sebagainya, dalam pemecahan masalah menggunakan cara orisinal, yang jarang diperlihatkan anak – anak lain)

k. Dapat bekerja sendiri

l. Senang mencoba hal – hal baru

m. Kemampuan mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)17

Kreativitas penting dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak, karena

pertama, dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dna perwujudan diri termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Kedua, kreativtas atau berpikir kreatif, sebagai kemampuan untuk melihat bermacam – macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam pendidikan formal (Guilford, 1957). Ketiga, bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu. Keempat, kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.18

c. Ciri – ciri Berpikir Kreatif

Ciri – ciri kepribadian kreatif biasanya anak selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan memiliki rasa percaya diri. Agar kreativitas anak dapat terwujud dibutuhkan adanya dorongan dalam diri individu maupun dorongan dari lingkungan. Berikut ciri – ciri kemampuan berpikir kreatif (aptitude).19

1. Keterampilan berpikir lancar (fluency)

Berpikir lancar dapat diartikan sebagai keterampilan dalam mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penelesaian masalah atau pertanyaan. Indikator dari keterampilan berpikir lancar yaitu:

17

Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,(Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992),h.34

18

Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,(Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992),h.45-46

19

Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,(Jakarta: PT Gramedia Widiasarana, 1992),h.88-90

a. Mengajukan banyak pertanyaan

b. Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada pertanyaan c. Mempunyai banyak gagasan

2. Keterampilan berpikir luwes (flexibility)

Keluwesan berarti kemampuan menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan yang bervariasi. Seseorang yang luwes dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda – beda sehingga mampu mencaribanyak alternatif pemecahannya. Adapun indikator dari keterampilan ini antara lain:

a. Memberikan macam – macam penafsiran (interpretasi) terhadap suatu gambar, cerita atau masalah

b. Menerapkan suatu konsep atau asas dengan cara yang berbeda – beda c. Jika diberikan suatu masalah biasanya memikirkan macam – macam

cara yang berbeda – beda untuk menyelesaikannya. 3. Keterampilan berpikir orisinil (originality)

Indikator dari keterampilan berpikir orisinil yaitu:

a. Memikirkan masalah – masalah atau hal – hal yang tidak pernah terpikirkan oleh orang lain

b. Mempertanyakan cara – cara yang lama dan berusaha memikirkan cara – cara yang baru

c. Lebih sering mensintesis dari pada menganalisa sesuatu 4. Keterampilan merinci (elaboration)

Keterampilan ini berarti kemampuan memperkaya, mengembangkan suatu gagasan dna merinci detil – detil dari suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. Indikator dari keterampilan merinci adalah sebagai berikut:

a. Mencari yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah – langkah yang terperinci

b. Mengembangkan atau memperkaya gagasan ornag lain

c. Mencoba atau menguji detil – detil untuk melihat arah yang akan ditempuh

d. Menambah garis – garis, warna dan detil – detil (bagian - bagian) terhadap gambar sendiri atau gambar orang lain

5. Keterampilan menilai (evaluation) Indikator keterampilan manilai, yaitu:

a. Menganalisis masalah atau menyelesaikan secara kritis dengan selalu menanyakan “mengapa”

b. Mempunyai alasan (rasionale) yang dapat dipertanggung jawabkan untuk mencapai suatu keputusan

c. Merancang suatu rencana kerja dari gagasan – gagasan yang tertentu d. Pada waktu tertenu tidak menghasilkan gagasan – gagasan tetapi

menjadi peneliti atau peneliti yang kritis.

Sementara Silver (Huda, 2011:11) menjelaskan bahwa untuk menilai kemampuan berpikir kreatif anak dan orang dewasa dapat dilakukan dengan menggunakan “The Torrance Test of Creative Thinking (TTCT)”. Tiga komponen yang digunakan untuk menilai kemampuan berpikir kreatif melalui TTCT adalah kefasihan (fluency), fleksibilitas (fleksibility), dan kebaruan (novelty), pengertian lebih jelas sebagai berikut:

a. Kefasihan (fluency) adalah jika siswa mampu menyelesaiakn masalah matematika dengan beberapa alternatif jawaban beragam dan benar b. Fleksibilitas (fleksibility) adalah jika siswa mampu menyelesaikan

masalah matematika dengan cara yang berbeda – beda

c. Kebaruan (novelty) adalah jika siswa mampu menyelesaikan masalah matematika dengan beberapa jawaban yang berbeda tetapi bernilai benar dan satu jawaban yang tidak bisa dilakukan oleh siswa pada tahap perkembangan mereka atau tingkat pengetahuannya.20

Berikut ini akan disebutkan dengan jelas sifat dan kondisi terpenting dari anak yang kreatif yaitu:

1. Fleksibel 2. Bebas 3. Tekun 20 http://feryferdiansyah16.blogspot.com/2012/11/berpikirkreatif-matematis.html

4. Mandiri

5. Tidak bersosialisasi dengan masyarakat 6. Gigih

7. Banyak memperhatikan sesuatu21

d. Tingkatan – tingkatan dalam Berpikir Kreatif Tingkatan – tingkatan itu adalah:

1. Persiapan (preparation), yaitu tingkatan seseorang memformulasikan masalah, dan mengumpulkan fakta – fakta atau materi yang dipandang berguna dalam memperoleh pemecahan yang baru

2. Tingkat inkubasi, yaitu berlangsungnya masalah tersebut dalam jiwa seseorang, karena individu tidak segera memperoleh pemecahan masalah 3. Tingkat pemecahan atau iluminasi, yaitu tingkat mendapatkan

pemecahan masalah, orang mengalami “Aha”, secara tiba – tiba memperoleh pemecahan tersebut

4. Tingkat evaluasi, yaitu mengecek apakah pemecahan yang diperoleh pada tingkat iluminasi itu cocok atau tidak, apabila tidak cocok lalu meningkat pada tingkat berikutnya

5. Tingkat revisi, yaitu mengadakan revisi terhadap pemecahan yang diperolehnya.

e. Sifat – sifat orang yang Berpikir Kreatif

Sifat – sifat orang yang berpikir kreatif itu mempunyai beberapa macam sifat mengenai pribadi yang merupakan original person, yaitu:

1. Memilih fenomena atau keadaan yang kompleks

2. Mempunyai psikodinamika yang kompleks, dan mempunyai skope

pribadi yang luas

3. Dalam judgmentnya lebih mandiri 4. Dominan dan lebih besar pertahanan diri

5. Menolak suppression sebagai mekanisme kontrol22

21

Amal Abdus Salam Al – Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak,(Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2005),h.56-57

22

f. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Dibawah ini akan dipaparkan beberapa karakteristik dari orang – orang kreatif san inovatif. Karena karakteristik ini telah terbukti dapat menjadikan gaya mereka menjadi kreatif dan inovatf. Diantaranya karakteristik orang yang kreatif yaitu:

a. Hendaknya kepekaannya terhadap berbagai permasalahan itu sangat besar

b. Hendaknya mampu memperluas jaringan pemikirannya dari yang biasa menjadi luar biasa, dan memiliki kemampuan yang besar dalam memberikan respon yang berbeda dalam menghadapi berbagai situasi, pemikiran, dan problematika.

c. Peka terhadap keindahan23

Banyak pemikiran baru yang hadir dari pengalaman harian, setiap orang dapat mendatangkan pemikiran baru yang bermanfaat. Hal itu tercapai karena ia menggunakan pemikiran yang baik. Pada saat itulah ia disebut sebagai orang yang kreatif.

Ada dua faktor yang mempengaruhi kreativitas. Faktor – faktor tersebut adalah inkubasi dan faktor sosial.

1. Inkubasi

Inkubasi adalah cara kita dapat menyelsesaikan masalah yang sulit bila kita menunda dulu masalah tersebut jeda waktu dan kemudian bekerja lagi. Inkubasi jarang didemonstrasikan dalam penelitian yang terkontrol dengan baik.

2. Faktor sosial

Amabile (Matlin, 2003) mengemukakan bukti yang meyakinkan bahwa ekspektasi evaluasi bisa merusak kreativitas. Saat kita mengharapkan kerja kita dievaluasi, hasilnya tidak akan mengecewakan, tetapi sepertinya akan kurang kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor – faktor sosial dapat mempengaruhi kreativitas sebagai berikut: a. Ketika seseorang memperhatikan anda ketika sedang bekerja

23

Amal Abdus Salam Al – Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak,(Jakarta: Pustaka Al – Kautsar, 2005),h.52-53

b. Ketika anda ditawari penghargaan karena kreativitas anda c. Ketika anda harus berjuang untuk mendapatkan hadiah

d. Ketika seseorang membatasi pilihan – pilihan anada dalam mengekspresikan kreativitas anda24

Tabel 1

Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif Aspek KBKM Indikator

Fluency (keancaran)

1. Menyelesaikan masalah dan memberikan banyak jawaban terhadap masalah tersebut

2. Memberikan banyak contoh atau pernyataan terkait konsep atau situasi matematis tersebut Flexibility

(keluwesan)

1. Menggunakan beragam strategi penyelesaian masalah

2. Memberikan beragam contoh atau pertanyaan terkait konsep atau situasi matematis tersebut Original (orisinal) 1. Menggunakan strategi yang bersifat baru, unik

atau tidak biasa untuk menyelesaiakn masalah 2. Memberikan contoh atau pertanyataan yang

bersifat baru, unik atau tidak biasa.

2. Pembelajaran Matematika

Dokumen terkait