• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGOLAHAN DATA, OPTIMASI DISTRIBUSI LNG DAN

4.2 Perhitungan Permintaan LNG

4.3.2 Biaya investasi terminal penerima

Biaya investasi terminal penerima dihitung berdasarkan biaya yang

dikeluarkan untuk investasi awal atau sering disebut dengan Capital Expenditure

(CAPEX) dan biaya operasi terminal penerima yang disebut dengan Operational

Expenditure (OPEX). Perhitungan CAPEX dan OPEX dilakukan dengan

mengestimasi kebutuhan peralatan dan operasional di terminal penerima. Seperti

yang dijelaskan pada bab tinjauan pustaka, terdapat 4 sistem utama yang terdapat

Jasa Labuh Rp 85.36 per GT

Jasa tambat Rp 92.84 per GT

Jasa Pemanduan

- tetap Rp 67,265.00 Kapal/Gerakan

- variabel Rp 20.64 GT/Kapal/Gerakan

Jasa Penundaan

a. 2001 s.d 3500 GT

- tetap Rp 546,260.00 Kapal/jam

- variabel Rp 10.00 GT/kapal/Jam

b. 3501 s.d 8000 GT

- tetap Rp 771,456.00 Kapal/jam

- variabel Rp 10.00 GT/kapal/Jam

c. 8001 s.d 14000 GT

- tetap Rp 1,299,100.00 Kapal/jam

- variabel Rp 10.00 GT/kapal/Jam

d. 18.001 s.d 23.000 GT

- tetap Rp 2,860,000.00 Kapal/jam

- variabel Rp 10.00 GT/kapal/Jam

51

pada terminal penerima yakni berthing system, LNG Transfer system, LNG Storage

system dan Regasification system. Untuk setiap sistem tersebut akan memiliki

beberapa peralatan utama untuk menjalankan fungsi sistem tersebut.

Kapasitas dan spesifikasi peralatan dan sistem untuk setiap terminal penerima

bergantung pada waktu berlayar kapal, ukuran kapal, serta konsumsi gas

pembangkit per hari. Daya yang dihasilkan pembangkit semakin besar, maka

konsumsi gas untuk pembangkit tersebut semakin besar pula. Terminal penerima

harus mampu memasok gas sekurang-kurangnya sesuai dengan pasokan bahan

bakar yang diperlukan pembangkit. Sedangkan terminal penerima harus memiliki

tangki penyimpanan dengan kapasitas penyimpanan LNG sesuai dengan kebutuhan

pembangkit listrik yang dilayani. Kapasitas penyimpanan ini bergantung dengan

lama waktu yang diperlukan kapal LNG untuk melakukan satu kali round trip

dalam distribusi LNG. Jadi terdapat keterkaitan antara waktu yang dibutuhkan

untuk distribusi LNG dengan ukuran kapasitas yang harus disediakan terminal

untuk menyimpan LNG. Semakin lama waktu yang diperlukan untuk

pendistribusian LNG ke terminal penerima, maka semakin besar ukuran tangki

penyimpanan yang harus disediakan di terminal penerima.

Semakin besar kemampuan terminal penerima menampung LNG, maka akan

mempengaruhi kapasitas dan spesifikasi dari peralatan di setiap terminal penerima.

Kapasitas dan spesifikasi yang dimaksud adalah dermaga terkait ukuran kapal LNG

yang melayani terminal penerima tersebut, serta tangki penyimpanan LNG yang

berhubungan dengan durasi pengiriman LNG. Disisi lainnya kapasitas regasifikasi

unit hanya beruhubungan dengan pasokan gas alam untuk setiap pembangkit dalam

satuan hari. Sebagai contoh, terminal penerima di Biak membutuhkan kapasitas

penyimpanan minimal 193.2 m3 LNG per hari untuk memasok dua pembangkit

listrik yang berada di wilayah Biak. Jika durasi pengiriman dari sumber menuju

terminal penerima di Biak dilakukan selama 10 hari, maka kapasitas minimal dari

tangki penyimpanan LNG di terminal penerima Biak adalah adalah 1932 m3.

Persyaratan tangki penyimpanan bahan bakar dari pembangkit listrik selain harus

memiliki kapasitas yang cukup untuk pasokan per hari, tangki penyimpanan juga

harus memiliki kapasitas cadangan selama minimal 3 hari kebutuhan bahan bakar

untuk pembangkit listrik. Jadi pada penelitian ini kapasitas tangki penyimpanan

52

dihitung dengan berdasarkan durasi pengiriman LNG ditambah tiga hari cadangan

kebutuhan pasokan LNG ke pembangkit listrik.

Pada penelitian ini tangki LNG untuk terminal penerima dirancang dengan

menggunakan jenis Vacuum Bullet Insulated (VCI) dengan ukuran 400 m3.

Pertimbangan menggunakan tangki ini adalah berdasarkan parameter teknis dimana

tangki jenis VCI memiliki kemampuan menahan tekanan sampai dengan 7 bar.

Selain itu dengan menggunakan VCI dari sisi biaya pembangunan dan instalasi

akan lebih murah jika dibandingkan dengan jenis tangki yang lain dengan kapasitas

penyimpanan yang sama. Jumlah tangki disetiap terminal penerima akan

dipengaruhi dengan kebutuhan penyimpanan LNG. Misalnya, pada terminal

penerima di Biak dengan kebutuhan penyimpanan 1932 m3 maka dibutuhkan 5

buah tangki tipe VCI dengan kapasitas masing-masing tangki 400 m3.

Fasilitas unit regasifikasi dihitung berdasarkan kebutuhan rata-rata gas bumi

dari pembangkit listrik. Kapasitas regasifikasi di terminal penerima merupakan

penjumlahan kebutuhan gas pada pembangkit yang dilayani. Sebagai contoh di

terminal penerima Biak akan memerlukan kapasitas minimal dari regasifikasi unit

adalah sebesar 4.2 MMSCFD yang didapatkan dari penjumlahan pembangkit Biak

1 dengan kebutuhan 1.8 MMSCFD dan pembangkit Biak 2 dengan kebutuhan 2.4

MMSCFD.

Estimasi biaya investasi terminal penerima untuk distribusi LNG ke

pembangkit listrik di wilayah Papua dilakukan dengan mempertimbangkan

kapasitas dan spesifikasi peralatan yang diperlukan di setiap terminal penerima.

Desain dari terminal penerima akan mempengaruhi biaya investasi yang harus

dikeluarkan untuk setiap terminal penerima tersebut. Daftar estimasi harga untuk

setiap peralatan dan spesifikasinya dibuat berdasarkan penelitian sebelumnya.

Biaya investasi ini akan digunakan sebagai data masukan dalam analisa

keekonomian untuk menentukan kelayakan investasi berdasarkan parameter

kelayakan finansial. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat daftar peralatan dari setiap sistem

dalam terminal penerima beserta estimasi harga peralatan.

53

Tabel 4.8. Daftar sistem beserta peralatan dan harga peralatan

Nama Sistem Peralatan satuan Estimasi

Harga ($)

LNG Transfer System

LNG Pump Skid set 900,000

LNG Metering unit set 2,300

Cryogenic Line Pipe m 770

Piping,valve,indicator,insulation,etc. set 225,768

LNG Storage System

LNG Storage Tank (ISO Container Tank) m3 2,000

LNG Pump (RU Feeder) set 80,000

Cryogenic Line Pipe m 770

Piping,valve,indicator,insulation,etc. set 20,693

Regasification System

LNG Buffer Tank set 400,000

VAPORIZER

Heat Exchanger (Ambient Air Type) set 120,000

Gas Heater (steam) set 70,000

BOG

Treatment/Utilization

System

BOG Compressor set 700,000

Piping,valve,indicator,insulation,etc. set 175,000

Gas Transfer System

Gas Heater (steam) set 70,000

NG Line Pipe m 100

Pigging (Launcher and Receiver) set 7,000

NG Metering Unit set 1,500

Piping,valve,indicator,insulation,etc. set 19,650

Electric Generator Self-Driven Electric Generator (Diesel)

skid set 1,200,000

Bangunan dan Kantor

Control Room set 20,000

Office Building set 50,000

Parking Area, Muster station, Utilization

area, etc. set 10,000

Sarana

Penanggulangan

Kebakaran

Hydrant set 2,500

Fire Alarm, Gas Detector set 5,000

Portable Fire Distinguisher set 450

Purging System Nitrogen Storage Tank set 20,000

Piping,valve,indicator,insulation,etc. set 2,000

Monitoring & Control

System

Process Control System (PCS), DCS

(Hardware & Software) set 800,000

Dokumen terkait