• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biaya operasional penangkapan ikan per armada/jenis kapal

Biaya operasional merupakan biaya yang digunakan oleh nelayan untuk memenuhi kebutuhan per trip pengoperasian penangkapan ikan sehingga mendapatkan hasil yang menguntungkan. Biaya yang digunakan umumnya untuk perbekalan seperti bahan bakar mesin, bahan bakar lampu apabila pengoperasian dilakukan pada malam hari, perbekalan ransum yang jumlahnya dapat disesuaikan dengan jumlah ABK yang dibawa saat trip pengoperasian, hingga kebutuhan seperti air tawar dan es yang digunakan untuk menjaga kualitas hasil tangkapan.

Kebutuhan bahan bakar mengambil proporsi terbesar dari setiap jenis kapal. Baik itu penggunaan bahan bakar solar untuk kebutuhan kapal jenis diesel maupun bahan bakar bensin campur bagi kapal jenis kapal motor tempel. Pembagian volume campuran antara bensin dan oli menggunakan perbandingan

4:1. Selain kebutuhan bahan bakar, pelumas merupakan salah satu kebutuhan bagi kapal motor untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak. Penggantian oli biasa dilakukan oleh nelayan pemilik kapal motor di Cilauteureun yaitu dua kali dalam sebulan walau tidak jarang hanya satu kali penggantian oli dalam satu bulan, hal itu tergantung waktu pengoperasian penangkapan dengan menggunakan kapal motor. Rincian penggunaan biaya operasional nelayan berdasarkan armada penangkapan di PPP Cilauteureun dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini:

Tabel 17 Biaya operasional total per bulan kapal motor diesel

No Jenis biaya Rata-rata

(Rp) %

Tertinggi Terendah

(Rp) (Rp)

1 Bahan bakar solar 3.150.000,00 51.1 3.600.000,00 2.700.000,00 2 Bahan bakar lampu 315.000,00 5.1 360.000,00 225.000,00 3 Perbekalan ABK 1.500.000,00 24.3 2.000.000,00 720.000,00

4 Air tawar 85.000,00 1.4 100.000,00 70.000,00

5 Es balok 1.120.000,00 18.2 1.280.000,00 800.000,00

Biaya pengeluaran total (TC) 6.170.000,00 100 7.340.000,00 4.515.000,00

Pada Tabel 17, menunjukkan komponen biaya yang dibutuhkan bagi seorang nelayan yang menggunakan kapal motor diesel sebagai salah satu unit penangkapan. Umumnya nelayan pemilik kapal motor diesel di Cilauteureun yang menanggung semua biaya operasional penangkapan ikan dalam satu kali tripnya, baik itu kebutuhan bahan bakar, perbekalan ABK, hingga penggunaan es balok ataupun air tawar. Komponen-komponen tersebut meliputi biaya kebutuhan bahan bakar solar sebesar Rp 3.150.000,00 untuk 700 liter, perbekalan ABK sebesar Rp 1.500.000,00 untuk 15-20 orang ABK, penggunaan air tawar untuk memasak ataupun mencuci hasil tangkapan sebesar Rp 85.000,00 untuk 70 balok dimana harga satu balok es ukuran 30-35 kg seharga Rp 16.000,00. Sehinga penggunaan biaya operasional secara keseluruhan rata-rata per trip dengan menggunakan kapal motor diesel adalah Rp 6.170.000,00.

Tabel 18 Biaya operasional total kapal motor tempel 40 PK

No Jenis Biaya Rata-rata

(Rp) %

Tertinggi Terendah

(Rp) (Rp)

1 Bahan bakar bensin 1.425.000,00 52.4 1.710.000,00 1.140.000,00

2 Bahan bakar lampu 45.000,00 1.7 67.500,00 27.000,00

3 Perbekalan ABK 1.000.000,00 36.8 2.000.000,00 500.000,00

4 Es balok 240.000,00 8.8 480.000,00 96.000,00

5 Air tawar 7.500,00 0.3 10.000,00 5.000,00

Biaya pengeluaran total (TC) 2.717.500,00 100 4.267.500,00 1.768.000,00

Komponen biaya operasional untuk kapal motor tempel berbeda dengan kebutuhan kapal motor diesel, yang membedakan selain volume penggunaan komponen, juga waktu trip dalam satu bulan penangkapan yaitu 4-5 trip per bulan untuk kapal motor tempel 40 PK. Secara umum komponen biaya operasional yang dikeluarkan meliputi: bahan bakar untuk kebutuhan mesin menggunakan bensin campur dengan perbandingan antara bensin dan oli sebesar 4:1seharga Rp 5.700,00 perliternya dan untuk satu kali trip kapal motor tempel 40 PK menggunakan 250 liter atau seharga Rp 1.425.000,00. Untuk bahan bakar lampu yang digunakan sebagai penerang saat beroperasi di malam hari menggunakan minyak tanah rata-rata 10 liter atau dalam satu kali trip menggunakan Rp 45.000,00. Perbekalan ABK untuk satu kali trip untuk waktu rata-rata lima hari, umumnya disediakan oleh nelayan pemilik yang juga ikut dalam pengoperasian penangkapan ikan. Biaya yang dibutuhkan untuk perbekalan hingga lima orang ABK sebesar Rp 1.000.000,00 sehingga untuk satu kali trip dengan menggunakan kapal motor tempel berkekuatan 40 PK membutuhkan rata-rata biaya operasi sebesar Rp 2.717.500,00.

Tabel 19 Biaya operasional total kapal motor tempel 40 PK (sistem nodong)

No Jenis Biaya Rata-rata

(Rp) %

Tertinggi Terendah

(Rp) (Rp)

1 Bahan bakar bensin 456.000,00 79.4 570.000,00 45.6000,00

2 Bahan bakar lampu 13.500,00 2.3 13.500,00 13.500,00

3 Perbekalan ABK 105.000,00 18.3 120.000,00 90.000,00

Biaya operasional pada Tabel 19 menunjukkan kebutuhan biaya operasional menggunakan kapal motor tempel kekuatan 40 PK namun dengan waktu trip satu kali yaitu dengan menggunakan sistem nodong atau sehari atau semalam sehingga dalam satu bulan dapat melakukan 26 kali trip. Berbeda dengan kapal motor diesel dan kapal motor tempel yang melakukan satu kali trip lebih dari sehari, biaya perbekalan bagi ABK kapal dengan sistem nodong ini menanggung sendiri biaya perbekalannya yang umumnya sebesar Rp 105.000,00 untuk tiga orang nelayan atau Rp 35.000,00 per nelayan. Kebutuhan bahan bakar bensin campur sebesar Rp 456.000,00 untuk 80 liter. Sehingga total biaya operasional rata-rata yang digunakan kapal motor tempel (sistem nodong) per trip sebesar Rp 574.500,00.

Tabel 20 Biaya operasional total kapal motor tempel 15 PK

No Jenis Biaya Rata-rata

(Rp) %

Tertinggi Terendah

(Rp) (Rp)

1 Bahan bakar bensin 199.500,00 73.1 342.000,00 114.000,00

2 Bahan bakar lampu 13.500,00 4.9 13.500,00 13.500,00

3 Perbekalan ABK 60.000,00 22.0 90.000,00 30.000,00

Biaya pengeluaran total (TC) 273.000,00 100 445.500,00 1.57.500,00

Biaya operasional yang dibutuhkan nelayan dengan menggunakan armada penangkapan ikan jenis kapal motor tempel berkekuatan 15 PK sebesar Rp 273.000,00 untuk setiap kali trip operasi penangkapan, sehingga biaya pengeluaran total satu bulan dengan 26 kali trip sebesar Rp 7.098.000,00 tanpa biaya perawatan kapal yang sering dikeluarkan setiap satu tahun sekali sebesar Rp 300.000,00. Bahan bakar yang digunakan adalah bensin campur dengan rata-rata penggunaan sebanyak 35 liter atau membutuhkan biaya Rp 199.500,00 untuk satu kali trip. Perbekalan mengeluarkan biaya total untuk 2-3 orang sebesar Rp 60.000,00.

Tabel 21 Biaya operasional total kapal tanpa motor

No Jenis Biaya Rata-rata

(Rp) %

Tertinggi Terendah

(Rp) (Rp)

1 Perbekalan ABK 60.000 100 70.000 30.000

Berbeda dengan armada yang menggunakan alat bantu penggerak berupa mesin diesel maupun mesin motor tempel, kapal congkreng sebutan bagi kapal tanpa motor bagi nelayan Cilauteuren lebih sedikit mengeluarkan biaya untuk satu kali trip operasi penangkapan. Kebutuhan biaya hanya digunakan untuk perbekalan ABK selama operasi per trip penangkapan, yaitu sebesar Rp 60.000,00 untuk 5-6 orang nelayan dan membutuhkan biaya operasional Rp 1.560.000,00 untuk satu bulan atau 26 kali trip penangkapan ikan. Kapal congkreng dengan alat bantu penggerak dayung ini lebih digunakan untuk pengoperasian alat tangkap pukat pantai atau jaring arad, yang pengoperasiannya hanya di sekitar pantai Cilauteureun.

Dokumen terkait