• Tidak ada hasil yang ditemukan

LISTRIK 1.016.725 GAS 559.170 PACKAGING 672.315 PERAWATAN 1.573.010 Total biaya 81.743.543

Sumber :PT. Krakatau Steel (PERSERO) Tbk

4.1.6. Holding Cost

Persediaan mempunyai fungsi mengantisipasi timbulnya kenaikan permintaan pada saat-saat tertentu. Konsekwensinya dari kebijaksanaan persediaan bagi perusahaan adalah timbulnya ongkos penyimpanan (inventory cost/holding cost) yang berupa ongkos tertahannya modal, pajak, asuransi. Besarnya biaya simpan /ton adalah 25 % tiap periode perencanaan (1 Tahun) dari biaya produksi per-ton. Maka besarnya biaya simpan per ton per bulan dapat diperoleh dengan rumus :

= 1

1

Maka biaya simpan per-ton per-bulan yang diperoleh adalah :

% 817435 43

4.1.7 Biaya Tenaga Ker ja

Biaya rata- rata tenaga kerja produksi untuk regular time dan over time adalah sebagai berikut :

1. UMR di kota Cilegon Rp. 1.470.520 2. Biaya (Rp/jam/orang) untuk reguler time

= 1

= 1.470.520 = 8.500,11 – Rp. 8.500

3. Biaya (Rp/jam/orang) untuk over time

= x 2 ( selama 2 jam )

= 1.47 0.520 2 = 17.000,22 – Rp. 17.000

Tabel 4.7 Biaya Tenaga Kerja

No Jenis biaya Upah (jam/orang) 1 Reguler time Rp 8500

2 Over time Rp 17.000

4.2. Alter natif Pr oduksi

Alternatif produksi ditentukan dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan dan kebijaksanaan – kebijaksanaan yang diterapkan oleh perusahaan, Dari kondisi dan kebijakan tersebut maka rata – rata alternative produksi yang diterapkan adalah sebagai berikut :

1. Berproduksi seperti biasa atau sesuai dengan jam kerja biasa (Reguler Time). Perusahaan menggunakan 3 shift kerja dan 7 hari kerja dalam seminggu yaitu : a. Shift I : 22.00 – 06.00

b. Shift II : 06.00 – 14.00 c. Shift III : 14.00 – 22.00

2. Berproduksi dengan kerja lembur (Over Time). Dalam satu periode kapasitas overtime per tenaga kerja adalah 72 jam/bulan.

4.3. Perenca naan Agr egat J anuar i 2011 – Desember 2011

Perencanaan agregat dilakukan dengan memasukkan pertimbangan mengenai kebijakan perusahaan dan peraturan perundang – undangan yang digunakan saat ini. Perencanaan agregat dibuat dengan menggunakan metode General Linier Programming Model. Pada awal pengisian data tentang spesifikasi masalah, didefinisikan sebagai berikut :

1. Jumlah Produk yang diproduksi = 2 item

2. Kedua item tersebut mengalami proses produksi yang sam 3. Number of Planning Periods = 12

4. Planning Resource Name = employee 5. Capacity Unit of Planning resource = hour 6. Capacity Requirement per Product/Service = 0,03

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 (satu) unit/ton semen didapat dari kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.

7. Initial Number of Planning Resource = 195

Jumlah mula – mula dari sumber perencanaan (dalam hal ini employee). Kapasitas perusahaan ditentukan oleh mesin yang bekerja saat proses produksi yang memiliki output standart terkecil. Dari informasi yang ada mesin yang mempunyai output terkecil adalah Chook-cortaptor, dimana setiap mesin dioperasikan oleh 2, 3 atau 5 orang. Sehingga jumlah pekerja yang harus diisikan dalam kolom ini adalah 65 orang pada 1 shift kerja dan 195 untuk 3 shift kerja.

8. Initial Inventory (+)/ Backorder (-) of Produck = 10836 ton (Tabel 4.2) Jumlah persediaan akhir pada awal periode perencanaan yakni jumlah persediaan pada Desember 2009.

9. Overtime Allowed = diijinkan

Sesuai dengan alternative produksi yang ditetapkan maka untuk kolom overtime allowed diijinkan. Untuk kolom Hirring/Dismissal Allowed, Subcontracting Allowed, Backorder Allowed, Lost Sales Allowed tidak diijinkan.

Bila input diatas telah dimasukkan dan sudah lengkap, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data – data lain yang diperlukan untuk menyusun perencanaan agregat yakni data item.

A. Pera mamalan Per mintaan

Pada kolom Peramamalan Permintaan di isikan data permintaan Januari 2011 – Desember 2011 yaitu sebanyak 12 data (Tabel 4.1).

B. Ka pasitas J am Ker ja Biasa per Tenaga Ker ja

Untuk mengetahui berapa banyak jam kerja untuk tiap pekerja di setiap bulannya harus diketahui terlebih dahulu hari kerja produktif dalam tiap bulannya . Jam kerja produktif yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah 8 jam kerja per orang per hari. Jadi banyaknya jam kerja per – bulan untuk seorang pekerja adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Jumlah Hari Kerja dan Jam Kerja Bulan Jumlah Hari Kerja Jumlah Jam

Kerja Total Jam Kerja

Januari 21 8 168 Februari 20 8 160 Maret 22 8 176 April 22 8 176 Mei 23 8 184 Juni 22 8 176 Juli 22 8 176 Agustus 20 8 160 September 21 8 168 Oktober 23 8 184

Bulan

Jumlah Hari Kerja Jumlah Jam

Kerja Total Jam Kerja

November 22 8 176

Desember 22 8 176

Rata-rata 2080/12 = 173

Sumber :PT. Krakatau Steel (PERSERO) Tbk

C. Biaya Per Tenaga Ker ja Per J am

Biaya Per Tenaga Kerja Per Jam dalam waktu normal atau regular time. Berdasarkan sumber dari perusahaan dapat diketahui biaya regular time per tenaga kerja per jam adalah Rp 8500 (Tabel 4.5)

D. Biaya Lembur Per Tenaga Ker ja Per J am

kapasitas rata- rata biaya lembur per tenaga kerja adalah 72 jam/bulan. Dan pada kolom biaya lebur per tenaga kerja per jam diisikan 72 jam/bulan.

E. Biaya Per Tenaga Ker ja Per J am

Biaya per tenaga kerja per jam dalam waktu lembur, dapat diketahui biaya lembur per tenaga kerja per jam adalah Rp 17.000 (Tabel 4.5)

F. Persediaan Akhir

Dalam pengendalian produksi perlu ditentukan nilai persediaan akhir sebagai nilai persediaan aman yang harus diproduksi untuk periode kedepan agar semua permintaan dapat terpenuhi tepat waktu. Untuk menentukan persdiaan akhir tiap tipe produk, rumus yang digunakan yaitu :

SS = k.σ D/ atau SS = MAD X Faktor Pengaman

Diamana :

SS = Safety Stock

k = Faktor pengaman (safety factor) untuk distribusi normal k = 1,645 (untuk tingkat kepercayaan 95%)

σ D = Standart deviasi dari permintaan tiap jenis produk / MAD

=()

1

dimana ;

xi =Permintaan pada periode t

̅ = Rata – rata permintaan N= Jumlah data permintaan

Perhitungan pada periode Januari 2011 – Desember 2011 A. Diameter 5,5

1. Total permintaan diameter 2011 = 116330 ton (table 4.1) 2. Rata – rata permintaan = 11 63 30 = 9694,16˜ 96 94 /

3. Standart Deviasi

= ( ) ( ) ( )

4. Safety Stock (ton) = safety faktor x standart deviasi = 1,645 x 5973,78 = 9826,87 ton B. Diameter 6,0

1. Total permintaan diameter 6,0 = 16920 ton (table 4.1) 2. Rata – rata permintaan = 16 92 0≥

≥ ≥ = ≥ 14 10≥ ≥ ≥ ≥ / ≥ ≥ ≥≥ ≥

3. Standart Deviasi

= ≥ (145 01410) ≥ ( ≥ ≥ ≥ ≥ 1410) ≥ ( ≥ ≥ ≥ ≥ 1410)

≥ ≥ ≥ ≥

= 156,67

4. Safety Stock (ton) = safety faktor x standart deviasi = 1,645 x 156,67

= 257,77 ton

Tabel 4.9 Safety Stock Periode Januari 2011 – Desember 2011

Diameter Total Permintaan (ton/tahun) Rata – rata permintaan (ton/tahun) Safety Faktor Standart Deviasi Safety Stock (ton/bulan) 5,5 116330 9 694 1,645 5873,78 8926,87 6,0 16920 1410 1,645 156,77 257,77 Total 9184,64

Sumber :Hasil Perhitungan

G. Biaya Simpan Per Ton

Biaya simpan per ton yang berupa tertahannya modal, pajak, asuransi. Untuk berapa besar nilainya sudah dijelaskan pada subab 4.1.6 adalah Rp 1.702.990

H. Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Mempr oduksi

Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 (satu) unit atau ton produk. Besarnya nilai yang akan dimasukkan dalam kolom adalah Rp 81.743.543 (Tabel 4.4) I. Perenca naan Agr egat

Bila data – data tersebut telah lengkap dan selesai diinputkan pada program Win QSB, maka dapat diperoleh hasil perencanaan produksi dengan metode Aggregate Planning Januari 2011 – Desember 2011 dengan total biaya produksi adalah Rp 982.696.100.000 (Lampiran D)

4.4. Per bandingan Biaya

Perbandingan biaya antara total biaya yang dikeluarkan perusahaan (biaya riil) dan total biaya usulan dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan metode usulan (Aggregate Planning) dapat diperoleh penghematan biaya ataukah tidak. Berdasarkan hasil perhitungan dan informasi dari perusahaan terdapat perbedaan biaya yaitu :

Tabel 4.10 Rincian Biaya Produksi Dengan Menggunakan Metode Agregat

Priode Biaya Produksi 1 81.891.340.000 2 81.891.340.000 3 81.891.340.000 4 81.891.340.000 5 81.891.340.000 6 81.891.340.000 7 81.891.340.000 8 81.891.340.000 9 81.891.340.000

Priode Biaya Produksi 10 81.891.340.000 11 81.891.340.000 12 81.891.340.000 Tot al 982.696.100.000

Tabel 4.11 Rincian Biaya Produksi Perusahaan

Produksi Biaya 1 t on

162.623 ton Rp. 7.000.000 Total 1.138.363.000.000

a. Total biaya produksi usulan (Perencanaan Agregate) tahun 2011 Total cost = Rp 982.696.100.000

b. Total biaya produksi riil tahun 2011

Total cost = 162.623 ton X Rp 7.000.000 = Rp 1.138.363.000.000 (Sumber : PT. Krakatau Steel (PERSERO) Tbk.)

c. Penghematan = Biaya riil – biaya usulan

= Rp 1.138.363.000.000 - Rp 982.696.100.000 = Rp 155.666.900.000

=13,67 %

Dapat dilihat bahwa total biaya produksi usulan lebih kecil dari total biaya produksi riil dengan persentase penghematan sebesar 13,67 % dari total biaya produksi riil. Nilai hasil perhitungan safety stock sebesar 9.184,64 sedangkan jumlah produksi riil perusahaan sebesar 162.623 ton sehingga penghematan tersebut dapat dipengaruhi oleh pengendalian dalam persediaan sehingga inventory dapat diatur untuk meminimalkan biaya simpan dan juga dengan perencanaan agregat jam lembur

tidak terlalu tinggi dengan. Sehingga perencanaan produksi agregat dapat diterima dan merupakan kontribusi yang layak diterapkan pada perusahaan untuk perencanaan produksi yang akan datang yakni tahun 2012.

4.5. Pera malan Per mintaa n J anuar i 2012 – Desember 2012

Sebelum kita melakukan peramalan kita harus melalui beberapa tahapan agar hasilnya dapat digunakan, tahapan-tahapan sebagai berikut :

A. Membuat Plot Data Per mintaan

Langkah pertama untuk menentukan metode peramalan yang akan digunakan adalah dengan melakukan plot data, plot data ini berguna untuk mengtahui karakteristik dari data. Macam-macam plot data, data Trend, Seasonal, atau Siklikal.

Gambar 4.1 Plot Data Diameter 5,5 Januari 2010 – Desember 2010

0 5000 10000 15000 20000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N il a i P e rm in ta a n Bulan

ke-Plot Data Diameter 5,5 Januari 2011-Desember 2011

Gambar 4.2 Plot Data Diameter 6,0 Januari 2011 – Desember 2011

Gambar 4.3 Plot Data Diameter 5,5 Januari 2010 – Desember 2010

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N i l a i P e r m i n t a a n Bulan

ke-Plot Dat a Diamet er 6,0 Januari 2011- Desember 2011 0 5000 10000 15000 20000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N i l a i P e r m i n t a a n Bulan

Ke-Plot Dat a Diamet er 5,5 Januari 2010 - Desember 2010

Gambar 4.4 Plot Data Diameter 6,0 Januari 2010 – Desember 2010

B. Menentukan Metode Perama la n yang sesuai

Setelah melihat diagram pencar atau pola plot data permintaan produk yang ada, ternyata pola data tersebut menunjukkan pola musiman. Berdasarkan karakteristik data tersebut, maka dilakukan peramalan dengan menggunakan metode Singgle Exponential Smoothing (SES), Doubel Exponensial Smoothing (DES), Moving Average (MA), Weigthed Moving Average (WMA) . Pengolahan data permintaan dengan peramalan menggunakan bantuan software Win QSB, hasil peramalan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

C. Memilih Mean Square Error Selisih (MSE) Ter kecil

Dari hasil pengolahan data permintaan dengan menggunakan Win QSB akan didapatkan nilai MSE, kemudian dibandingkan antar beberapa metode peramalan yang telah dilakukan uji coba untuk memilih nilai selisih MSE yang terkecil.

0 1000 2000 3000 4000 5000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N i l a i P e r m i n t a a Bulan

ke-Plot Dat a Diameter 6,0 Januuari

Dokumen terkait