• Tidak ada hasil yang ditemukan

BKB Yt - Y't BKA

4.7. Perenca naan Agr egat J anuar i 2012 – Desember 2012

Perencanaan agregat dilakukan dengan memasukkan pertimbangan mengenai kebijakan perusahaan dan peraturan perundang – undangan yang digunakan saat ini. Perncanaan agregat dibuat dengan menggunakan metode General Linier Programming Model. Pada awal pengisian data tentang spesifikasi masalah, didefinisikan sebagai berikut :

1. Jumlah Produk yang diproduksi = 2 item

2. Kedua item tersebut mengalami proses produksi yang sama. 3. Number of Planning Periods = 12

Jumlah periode yang akan direncanakan selama satu horizon (1 tahun) 4. Planning Resource Name = employee

5. Capacity Unit of Planning resource = hour

6. Capacity Requirement per Product/Service = 0,03

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat 1 (satu) unit/ton semen didapat dari kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.

7. Initial Number of Planning Resource = 195

Jumlah mula – mula dari sumber perencanaan (dalam hal ini employee). Kapasitas perusahaan ditentukan oleh mesin yang bekerja saat proses produksi yang memiliki output standart terkecil. Dari informasi yang ada mesin yang mempunyai output terkecil adalah Chook-cortaptor , dimana setiap mesin dioperasikan oleh 2, 3, dan 5 orang. Sehingga jumlah pekerja yang harus diisikan dalam kolom ini adalah 65 orang pada 1 shift kerja dan 195 untuk 3 shift kerja.

8. Initial Inventory (+)/ Backorder (-) of Produck = 9184,64 ton (Lampiran D) Jumlah persediaan akhir pada awal periode perencanaan yakni jumlah persediaan pada Desember 2009 didapat dari hasil perencanaan garegat Januari 2011– Desember 2011.

9. Overtime Allowed = diijinkan

Sesuai dengan alternative produksi yang ditetapkan maka untuk kolom overtime allowed diijinkan. Untuk kolom Hirring/Dismissal Allowed, Subcontracting Allowed, Backorder Allowed, Lost Sales Allowed tidak diijinkan.

Bila input diatas telah dimasukkan dan sudah lengkap, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data – data lain yang diperlukan untuk menyusun perencanaan agregat yakni data item.

A. Pera malan Per minta an

Pada kolom forecast demand di isikan data permintaan hasil peramalan Januari 2012 – Desember 2012 yaitu sebanyak 12 data (Tabel 4.9).

B. Ka pasitas J am Biasa Per J am Per Tenaga Ker ja

Untuk mengetahui berapa banyak jam kerja untuk tiap pekerja di setiap bulannya harus diketahui terlebih dahulu hari kerja produktif dalam tiap bulannya . Jam kerja produktif yang diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah 8 jam kerja per orang per hari. Banyaknya hari kerja rata – rata untuk tiap bulannya dapat dilihat pada table 4.6.

C. Biaya Per Tenaga Ker ja Per J am

Biaya per tenaga kerja per jam dalam waktu normal atau regular time, dapat diketahui biaya regular time per tenaga kerja per jam adalah Rp 8.500 (Tabel 4.5) D. Ka pasitas Lembur Per jam Per Tenaga Ker ja

Kapasitas overtime per tenaga kerja adalah 72 jam/bulan. Dan pada kolom overtime capacity in hour per employee diisikan 72 jam.

E. Biaya Per Tenaga Ker ja Per J am

Biaya per tenaga kerja per jam dalam waktu lembur atau overtime, dapat diketahui biaya overtime per tenaga kerja per jam adalah Rp 17.000 (Tabel 4.5) F. Minimum Ending Inventor y (Safety Stock)

Dari hasil pengolahan data permintaan dengan menggunakan Win QSB akan didapatkan nilai MAD, kemudian digunakan untuk perhitungan safety stock.. Perbandingan MAD dari masing-masing ke-4 metode peramalan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15 Nilai MAD Hasil Peramalan MAD Diameter Weigthed Moving Average (WMA) Moving Average (MA) Doubel Exponential Smoothing (DES) Single Exponential Smoothing (SES) 5,5 2018,778 2025,185 2717,071 2369,81 6,0 162,7778 158,1481 133,1147 132,574

Sumber : Hasil Peramalan (Lampiran B )

Dalam pengendalian produksi perlu ditentukan nilai safety stock sebagai nilai persediaan aman yang harus diproduksi untuk periode kedepan agar semua

permintaan dapat terpenuhi tepat waktu. Untuk menentukan safety stock tiap tipe produk, rumus yang digunakan yaitu :

SS = k.σ D/ atau SS = MAD X Faktor Pengaman

Diamana :

SS = Safety Stock

k = Faktor pengaman (safety factor) untuk distribusi normal k = 1,645 (untuk tingkat kepercayaan 95%)

σ D = Standart deviasi dari permintaan tiap jenis produk / MAD

= ≥( ≥ ≥≥ ≥≥ )≥

1

dimana ;

xi =Permintaan pada periode t

≥ ̅ = Rata – rata permintaan N= Jumlah data permintaan

A. Perhitungan safety stock untuk Diameter 5,5 : Safety Stock = MAD x Faktor Pengaman

= 2018,778 x 1,645 = 3320,88 ~ 3321 ton

B. Perhitungan safety stock untuk Diameter 6,0 : Safety Stock = MAD x Faktor Pengaman = 162,7778 x 1,645

4.16 Safety Stock Periode Januari 2012 – Desember 2012

Diameter Safety Faktor Standart Deviasi Safety Stock (ton/bulan)

5,5 1,645 2018,778 3321

6,0 1,645 162,7778 268

Total 3589

Sumber : Hasil Perhitungan

G. Biaya Simpan Per Ton

Biaya simpan per ton yang berupa tertahannya modal, pajak, asuransi. Untuk berapa besar nilainya sudah dijelaskan pada subab 4.1.6 adalah Rp 1.702.990

H. Biaya Yang Dibutuhkan Untuk Mempr oduksi

Biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 (satu) unit atau ton produk. Besarnya nilai yang akan dimasukkan dalam kolom adalah Rp 81.743.543 (Tabel 4.4) I. Perenca naan Agr egat

Bila data – data tersebut telah lengkap dan selesai diinputkan pada program Win QSB, maka dapat diperoleh hasil perencanaan produksi dengan metode Aggregate Planning Januari 2012 – Desember 2012 dengan total biaya produksi adalah Rp 415.244.600.000 (Lampiran D).

J . J adwa l Pr oduksi

Jadwal Produksi adalah hasil dari perencanaan agregat yang merupakan dasar untuk membuat jadwal induk produksi. Dari hasil perencanaan produksi agregat Januari 2012 – Desember 2012 di dapatkan jadwal produksi untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

4.17 Jadwal Produksi Januari 2012 – Desember 2012

Sumber : Hasil Perhitungan Dengan Software Win QSB (Lampiran D).

Dari hasil perencanaan produksi agregat seluruh permintaan dapat dipenuhi dengan berproduksi seperti biasa tanpa jam lembur untuk periode Januari 2012 – Desember 2012 dengan total yang mampu diproduksi sebanyak 60.681,02 ton selama 12 periode (1 tahun). Dan jumlah safety stock atau persediaan pengaman sebanyak 3589 ton tiap periode.

4.8. Analisa dan Ha sil Perancanaan Pr oduksi Agr egat

Perencanaan produksi agregat dengan menggunakan program computer “Win QSB” dan memilih metode Linier Programming karena metode ini dianggap sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini. Dari hasil perencanaan produksi agregat seluruh permintaan dapat dipenuhi dari Januari 2012 – Desember 2012 dengan total yang mampu diproduksi sebanyak 60.681,02 ton dengan total biaya produksi sebesar

Rp 415.244.600.000. Maka perencanaan produksi agregat merupakan kontribusi yang layak.

Disamping itu inventory dapat diatur sesuai dengan jumlah permintaan dan jumlah Diameter yang harus diproduksi sehingga tidak menimbulkan adanya over produksi dan under produksi yang menyebabkan kerugian perusahaan. Jam kerja yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan pekerja sehingga overtime tidak terlalu tinggi, hal ini dapat membuat pekerja bekerja sebaik mungkin sedangkan perusahaan dapat memperkecil biaya overtime.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil peramalan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil perencanaan agregat Januari 2011 – Desember 2011 didapatkan total produksi sebesar 131.604 ton dan perencanaan agregat di 12 periode yang akan datang yakni Janurai 2012 – Desember 2012 diperoleh total produksi sebesar 60.681,02 ton.

2. Berdasarkan perencanaan produksi agregat Januari 2011 – Desember 2011 didapatkan total biaya produksi sebesar Rp 982.696.100.000 dan total biaya produksi riil sebesar Rp 1.138.363.000.000, maka diperoleh penghematan sebesar 13,67 % yakni Rp 155.666.900.000 Sedangkan untuk total biaya produksi di 12 periode yang akan datang yakni Januari 2012 – Desember 2012 sebesar Rp 415.244.600.000

3. Dari hasil perhitungan persediaan atau safety stock didapatkan jumlah persediaan pengaman yang harus diproduksi sebagai langkah pengendalian persediaan tiap bulan untuk 12 periode yang akan datang yakni Januari 2012 – Desember 2012 adalah sebanyak 3589 ton/bulan.

5.2. Sara n

Adapun saran-saran yang bisa kami berikan pada perusahaan yaitu antara lain : 1. Perusahaan diharapkan untuk menerapkan perencanaan produksi agregat

karena dengan metode tersebut mampu meminimasi biaya produksi sehingga dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dan dapat memenuhi seluruh permintaan dengan waktu yang tepat.

2. Untuk memudahkan perhitungan sebaiknya menggunakan software komputer sehingga lebih sistematis dan memudahkan perusahaan dalam melakukan perencanaan dan apabila ada perubahan mendadak dapat diantisipasi lebih awal.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S. 1993. Manajemen Produksi dan Operasi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Baroto, T. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Hakim, 1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Handoko T. H., 2000, Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi, BPFE Yogyakarta, 255-296.

Horngren, C. T., Foster G., and Datar S. M., 2000, 10th Edition, Cost Accounting: A Managerial Emphasis, Prentice-Hall, Inc, New Jersey, 378.

Kusuma, H., 2002, Edisi 1, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Andi, Yogyakarta, 41-42.

Sritomo, W. 2002. Pengantar Teknik dan Manajemen Industri, Penerbit Guna Widya, Jakarta .

Sumayang, L. 2003. Dasar-dasar Menejemen Produksi dan Operasi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta .

Dokumen terkait