• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU SKIM

7.2. Biaya Persediaan Bahan Baku Skim PT X Tahun 2008

Biaya yang diperhitungkan dalam biaya persediaan terdiri dari biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Biaya pemesanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dari mulai perusahaan memesan barang hingga barang sampai di gudang perusahaan. Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyimpan bahan baku dari mulai datang hingga bahan baku digunakan untuk produksi.

7.2.1. Biaya Pemesanan Bahan Baku Skim PT X Tahun 2008

Bahan baku skim merupakan bahan baku yang diimpor langsung dari Denmark. Pemilihan bahan baku ini didasarkan pada kualitas bahan baku yang jauh lebih baik dari pemasok lain. Penggunaan bahan baku impor tentu saja akan meningkatkan harga bahan baku yang dipesan. Hal ini terjadi karena tingginya biaya transportasi yang dibutuhkan untuk mengantar bahan baku sampai ke gudang manufaktur terutama jika jarak antar negara berbeda jauh. Namun perusahaan tetap mempertahankan suplier skim yang berasal dari Denmark ini karena konsistensi dari kualitas produk ini tetap terjaga.

58 Biaya pemesanan untuk bahan baku skim ini terdiri dari biaya administrasi dan biaya clearence. Biaya administrasi pesan timbul karena perusahaan mengeluarkan dana untuk pembuatan dokumen-dokumen pesanan termasuk didalamnya biaya telpon dan biaya upah. Biaya clearence adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyelesaikan semua permasalahan administrasi di pelabuhan Indonesia tanpa melibatkan perusahaan. Hal ini dilakukan dengan asumsi jika perusahaan mengurus sendiri administrasi di pelabuha n, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk merekrut sumber daya manusia di bidang itu. Biaya clearence dikeluarkan setiap kali perusahaan melakukan pemesanan. Untuk produk susu, perusahaan tidak dikenakan ijin impor oleh bea cukai sehingga biaya ini tidak masuk ke dalam perhitungan biaya pemesanan.

Biaya administrasi dan clearence merupakan biaya tetap yang nilainya tidak bergantung pada jumlah bahan baku yang dipesan. Semakin banyak jumlah yang dipesan maka biaya yang dikeluarkan akan semakin ekonomis. Namun nilai dari biaya ini akan sejalan dengan jumlah kali pemesanan yang dilakukan. Senakin sering memesan maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar. Data-data untuk biaya pemesanan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Komponen Biaya Pemesanan Bahan Baku Skim PT X Tahun 2008

Komponen Biaya pemesanan Nilai Per 1x pesan (Rp)

A. Biaya Administrasi 100,000.00

B. Biaya Clearence 2,989,950.00

Total Biaya pemesanan 3,089, 950.00

Berdasarkan observasi di lapanga n diperoleh hasil biaya administrasi yang harus dikeluarkan oleh PT X setiap kali melakukan pemesanan adalah sebesar Rp

100.000. Biaya clearence yang dikeluarkan perusahaan setiap kali memesan bahan baku adalah Rp 2.989.950. Biaya total yang dikeluarkan perusahaan setiap kali memesan bahan baku adalah sebesar Rp 3.089.950.

7.2.2. Biaya Penyimpanan Persediaan Bahan Baku PT X Tahun 2008

Perusahaan juga mengeluarkan biaya untuk menyimpan bahan baku selain biaya pemesanan. Biaya penyimpanan ini terdiri dari biaya utilitas, biaya modal, dan biaya upah. Biaya utilitas terdiri atas biaya penyusutan gedung, biaya listrik untuk pencahayaan maupun pendingin dan biaya maintenance gudang. Biaya upah merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan karyawan dalam mengelola bahan baku di gudang. Sedangkan biaya modal adalah biaya opportunity cost yang dikeluarkan perusahaan yang dihitung sebagai alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan.

7.2.2.1. Biaya Utilitas Bahan Baku Skim PT X Tahun 2008

Biaya penyusutan gedung yang dilakukan perusahaan menggunakan metode garis lurus. Biaya yang dikeluarkan perusahaan setiap tahun selama umur gedung adalah hasil pembagian total biaya yang dikeluarkan untuk investasi gedung dengan umur gedung yang diperkirakan. Biaya ini kemudian dibebankan kepada bahan baku yang menggunakan fasilitas tersebut. Pembebanan biaya ini didasarkan pada jumlah palet yang dipakai dan jumlah Kg setiap paletnya. Dengan demikian akan diperoleh biaya penyusutan gedung yang dibebankan kepada bahan baku setiap Kg.

Gudang baku yang dimiliki PT X memiliki luasan area simpan sebesar 1.104 m2. Gudang baku ini bisa diisi oleh 766 palet yang masing- masing palet

60 mampu mengangkut bahan baku sebanyak 1.500 Kg dengan asumsi seluruh luasan gudang ini digunakan untuk menampung skim. Biaya yang dibebankan untuk 1 palet adalah sebesar Rp 56.691. Dengan demikian maka biaya yang dibebankan pada setiap Kg bahan baku skim adalah sebesar Rp 37,79/Kg/Tahun. Dengan cara yang sama, maka diperoleh biaya listrik sebesar Rp 28,27/Kg/Tahun dan biaya maintenance sebesar Rp 3,94/Kg/Tahun. Dengan demikian maka total biaya utilitas adalah sebesar Rp 70,01/Kg/Tahun.

7.2.2.2. Biaya Modal Bahan Baku Skim PT X Tahun 2008

Biaya modal atau disebut juga biaya opportunity cost of capital merupakan alternatif pendapatan atas dana yang diinvestasikan dalam persediaan. Biaya modal ini masuk ke dalam perhitungan untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan modal ini. Tujuan utama suatu perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal yang sekecilnya. Penggunaan biaya modal ini dilakukan sebagai pembanding apakah keputusan perusahaan dalam menggunakan modal ini untuk persediaan lebih menguntungkan dibandingkan jika disimpan dalam bank atau menggunakannya untuk investasi lain.

Biaya modal ini dihitung dari harga bahan baku dikalikan dengan tingkat kemungkinan keuntungan yang diperoleh perusahaan jika perusahaan menginvestasikan modal ke tempat lain. Tingkat keuntungan yang mungkin diperoleh perusahaan berdasarkan hasil perhitungan perusahaan yaitu sebesar 12 persen dengan asumsi 12 persen adalah tingkat bunga kredit manufaktur. Biaya modal ini dihitung sebagai biaya keuntungan yang hilang dari perusahaan untuk tiap Kg bahan baku yang dibeli jika modal diinvestasikan ke tempat lain. Harga

bahan baku yang digunakan adalah harga bahan baku termasuk dengan biaya pengiriman dari gudang pemasok hingga gudang perusahaan sesuai dengan kesepakatan antara pemasok dengan perusahaan. Berdasarkan perhitungan terlihat bahwa perusahaan mengeluarkan biaya modal Rp 8,593.20 dalam setiap Kg bahan baku skim.

7.2.2.3. Biaya Upah Karyawan PT X Tahun 2008

Biaya upah yang dibebankan dalam biaya persediaan ini adalah biaya yang diberikan untuk karyawan yang mengurus baha n baku dari mulai pembongkaran, penyusunan hingga bahan baku siap untuk digunakan dalam produksi, termasuk biaya pengamanan bahan baku selama ada di gudang. Besarnya biaya upah yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp 388.74 /Kg. Besarnya biaya penyimpanan bahan baku per Kg dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Komponen Biaya Penyimpanan Persediaan Bahan Baku PT X Tahun 2008

Komponen Biaya penyimpanan Satuan Nilai

A. Biaya Utilitas

1. Biaya Gudang Rp/Kg 37.79

2. Biaya listrik Rp/Kg 28.27

3. Biaya Maintenance Rp/Kg 3.94

Total Biaya Utilitas Rp/Kg 70.01

B. Biaya Modal

Harga skim Rp/Kg 71,610.00

Suku bunga bank % 0.12

Total biaya modal Rp/Kg 8,593.20

C. Biaya Upah Rp/Kg 388.74

Total Biaya penyimpanan Rp/Kg 9,051.95

Berdasarkan perhitungan diperoleh total biaya penyimpanan yang dibebankan pada bahan baku setiap Kg-nya adalah sebesar Rp 9.051,95. Nilai ini akan meningkat linier sesuai dengan banyaknya bahan baku yang disimpan.

62 Semakin banyak bahan baku yang dipesan maka tingkat biaya yang dikeluarkan pun akan semakin besar.

Dokumen terkait