• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Informan

5.2.2 Biaya Produksi Pola Kemitraan Dan Pola Mandiri

Biaya produksi merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh peternak dalam kegiatan produksi usaha peternakan ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri, biaya yang dikeluarkan oleh peternak terdiri atas biaya tetap dan biaya

variabel. Gambaran biaya produksi pada usaha peternakan ayam potong di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba adalah sebagai berikut:

1. Biaya Tetap

Biaya tetap merupakan biaya yang besar kecilnya tidak tergantung produksi dan tidak mengalami perubahan sebagai akibat perubahan jumlah hasil yang diperoleh oleh peternak. Biaya tetap meliputi biaya penyusutan kandang, biaya penyusutan peralatan dan biaya PBB, biaya tersebut tetap dikeluarkan meskipun produksi terhenti. Bagian dari biaya tetap adalah sebagai berikut : 1.1 Biaya Penyusutan Kandang

Kandang merupakan tempat hidup bagi ternak ayam broiler. Kandang berfungsi untuk melindungi ternak dari gangguan binatang buas dan menghindari resiko kehilangan serta mempermudah pengawasan. Biaya penyusutan kandang dihitung dengan menggunakan metode garis lurus yaitu dengan cara membagi harga barang dengan lama pemakaian. Biaya penyusutan kandang yang dikeluarkan oleh peternak ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dilihat pada tabel 8

Tabel 8. Biaya penyusutan kandang pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor) Penyusutan Kandang Jumlah Ternak (ekor) Penyusutan Kandang 24.000 30.000.000 1500 4.000.000 - - 6000 7.500.000 - - 4000 20.000.000 - - 2000 10.000.000 - - 2000 9.800.000 Rata-rata 30.000.000 - 9.800.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada tabel 8 menunjukkan bahwa biaya penyusutan kandang yang dikeluarkan peternak ayam potong pola mandiri pada skala usaha 24.000 ekor adalah Rp 30.000.000. Sedangkan pada biaya penyusutan kandang yang dikeluarkan peternak ayam potong pola kemitraan pada skala usaha 1500 ekor yang terendah biaya penyusutannya yaitu sebesar Rp 4.000.000 dan biaya tertinggi yang dikeluarkan oleh peternak dengan skala 4000 ekor dan lama berusaha selama 1 tahun yaitu sebesar Rp 20.000.000. Biaya penyusutan kandang tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi

1.2 Biaya penyusutan peralatan

Tidak hanya kandang yang mengalami penyusutan tetapi peralatan kandang juga mengalami penyusutan seiring dengan berjalannya waktu, penyusutan peralatan termasuk dalam biaya tetap karena nilai peralatan kandang

dari ke tahun menyusut meskipun kandang dikosongkan. Adapun biaya penyusutan peralatan pada usaha peternakan ayam potong pada pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Biaya penyusutan peralatan pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor) Penyusutan Peralatan Jumlah Ternak (ekor) Penyusutan Peralatan 24.000 9.930.000 1500 287.000 - - 6000 835.000 - - 4000 1.998.000 - - 2000 1.572.000 - - 2000 995.000 Rata-rata 9.930.000 - 1.138.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada tabel 9 menunjukkan bahwa biaya penyusutan peralatan kandang yang dikeluarkan pada usaha ternak ayam potong pola mandiri pada skala usaha 24.000 ekor yaitu sebanya Rp. 9.930.000, sedangkan pada pola kemitraan pada skala 1500 ekor yang terendah yaitu Rp. 287.000 dan yang paling tertinggi pada skala 4000 ekor yaitu Rp. 1.998.000. Biaya penyusutan peralatan sama halnya dengan biaya penyusutan kandang, besar kecilnya penyusutan peralatan kandang yang ditanggung tiap periodenya tidak dipengaruhi oleh skala usaha.

1.3 Biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak bumi dan bangunan (PBB) termasuk dalam biaya tetap karena peternak wajib membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) meskipun tidak ada kegiatan produksi. Adapun biaya PBB pada usaha peternakan ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Biaya penyusutan PBB pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor)

Penyusutan PBB Jumlah Ternak (ekor) Penyusutan PBB 24.000 120.000 1500 36.000 - - 6000 68.000 - - 4000 50.000 - - 2000 32.000 - - 2000 40.000 Rata-rata 120.000 - 45.200

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada tabel 10 menunjukkan bahwa pajak bumi dan bangunan yang dikeluarkan peternak pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba adalah sebanyak Rp. 120.000 dengan skala usaha 24.000, sedangkan pola kemitraan biaya yang dikeluarkan yang tertinggi pada skala usaha 6000 yaitu Rp. 68.000 dan yang terendah dengan skala usaha sebanyak 1500 dengan biaya 36.000.

Biaya pajak bumi dan bangunan (PBB) dipengaruhi oleh luas kandang maka semakin luas kandang maka semakin besar biaya PBB yang akan dikeluakan.

2. Biaya Variabel

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan peternak yang jumlahnya dipengaruhi oleh besar kecilnya produksi, artinya bahwa semakin tinggi skala produksi maka akan semakin meningkat pula biaya variabel yang harus ditanggung oleh peternak selama masa produksi berlangsung. Yang termasuk dalam komponen biaya variabel untuk usaha peternakan ayam potong yaitu biaya bibit (DOC), biaya pakan, biaya vaksin dan obat-obatan, biaya tenaga kerja, biaya listrik dan biaya lain-lain yang dikeluarkan untuk mendukung kegiatan operasional lainnya. Pada pola kemitraan biaya bibit, obat-obatan dan pakan tidak dihitung karena biayanya tidak diketahui oleh peternak tetapi hanya perusahaan, ini merupakan sala satu kontrak pada pola kemitraan dengan perusahaan dimana peternak hanya menyediakan kandang, peralatan kandang dan juga penerangannya. Adapun komponen biaya variabel yang dikeluarkan oleh peternak ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dijelaskan sebagai berikut:

2.1 Biaya Bibit

Bibit merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan, bibit ayam potong yang berkualitas baik yaitu bibit dengan produksi daging yang tinggi dengan konversi pakan yang sedikit. Bibit ayam potong yang digunakan oleh peternak dikenal sebagai DOC (day old chick) baik untuk ayam potong maupun ayam ras petelur..

Adapun biaya bibit pada usaha peternakan ayam potong pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Biaya Bibit pada usaha ternak ayam potong pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Jumlah Ternak (ekor) Biaya Bibit 24.000 31.500.000 Rata-rata 31.500.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Tabel 11 menunjukkan bahwa biaya bibit yang dikeluarkan peternak ayam potong di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba pada skala usaha 24.000 ekor dengan biaya sebanyak Rp. 31.500.000. Dimana peternak ini meggunakan bibit 42 box dengan harga per boxnya Rp.750.000, kemudian dalam satu box berisi 1000 ekor bibit ayam.

2.2 Biaya Pakan

Pakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya laju pertumbuhan ayam potong. Dalam usaha peternakan ayam potong, pakan ternak memegang peranan yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup usaha tersebut. Adapun biaya pakan usaha peternakan ayam potong pada pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Biaya Pakan pada usaha ternak ayam potong pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Jumlah Ternak (ekor) Biaya Pakan 24.000 3.360.000 Rata-rata 3.360.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada tabel 12 biaya pakan yang dikeluarkan peternak ayam potong di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba pada skala usaha 24.000 ekor dengan biaya Rp. 3.360.000.

2.3 Biaya obat-obatan

Untuk memperoleh hasil ayam potong yang menguntungkan, maka salah satu cara yang harus dilakukan dengan memperhatikan kondisi kesehatan ayam yang dipelihara. Pencegahan secara cepat dan tepat dapat menghindarkan kemungkinan terserang penyakit bagi ayam potong. Salah satu tindakan pencegahan penyakit yang dilakukan oleh peternak ayam potong pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba yaitu dengan melakukan vaksinasi guna menciptakan kekebalan tubuh terhadap virus yang dapat menular. Besarnya biaya vaksin dan obat-obatan yang dikeluarkan peternak ayam broiler pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada 13.

Tabel 13. Biaya Obat-obatan pada usaha ternak ayam potong pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Jumlah Ternak (ekor) Biaya Obat-obatan 24.000 70.000 Rata-rata 70.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada tabel 13 biaya obat-obatan yang dikeluarkan peternak ayam potong di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba pada skala usaha 24.000 ekor dengan biaya Rp. 70.000. Pada pola usaha mandiri ini memiliki standar dan ketentuan dalam pemberian obat-obatan.

Adapun kadar dalam pemberian obat-obatan pada ayam potong yaitu 1:2 dimana 1 gram obat-obatan kemudian airnya 2liter, obat vaksinnya 6 sendok teh kemudian airnya 20liter . Dan ada juga vaksin untuk mata dimana diteteskan pada mata ayam, vaksinnya diberikan 1kali sampai panen sedangkan obat-obatannya 2kali dalam satu kali panen.

2.4 Biaya Gas Untuk Pemanas

Adapun biaya gas untuk pemanas pada usaha peternakan ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14. Biaya Gas untuk pemanas pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor)

Biaya Gas Jumlah Ternak (ekor) Biaya Gas 24.000 4.928.000 1500 180.000 - - 6000 525..000 - - 4000 375.000 - - 2000 320.000 - - 2000 288.000 Rata-rata 4.928.000 - 337.600

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada tabel 14 menunjukkan bahwa biaya gas untuk pemanas yang dikeluarkan peternak pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dengan skala usaha 24.000 ekor yaitu sebesar Rp 4.928.000, sedangkan peternak pola kemitraan yang paling rendah dengan skala usaha 1500 ekor dengan biaya gas yang harus dikeluarkan yaitu sebesar Rp 180.000 dan yang tertinggi dengan skala usaha 6000 ekor yaitu Rp 525.000, dengan skala 4000 dan 2000 ekor biayanya tidak bedah jauh. Biaya gas untuk pemanas dipengaruhi oleh jumlah ternak dan jumlah alat pemanas, semakin banyak jumlah ternak maka semakin banyak pula alat pemanas yang dibutuhkan, dengan semakin banyaknya jumlah alat pemanas maka otomatis semakin banyak pula gas yang digunakan.

2.5 Biaya sekam

Adapun biaya sekam pada usaha peternakan ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Biaya Sekam pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor)

Biaya Sekam Jumlah Ternak (ekor) Biaya Sekam 24.000 2.100.000 1500 125.000 - - 6000 280.000 - - 4000 280.000 - - 2000 238.000 - - 2000 175.000 Rata-rata 2.100.000 - 220.000

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada tabel 15 menunjukkan bahwa sekam yang dikeluarkan peternak pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dengan skala usaha 24.000 ekor yaitu Rp 2.100.000, sedangkan peternak pola kemitraan biaya yang dikeluarkan untuk sekam berbeda-beda karena jumlah, harga dan skala ternaknya juga berbeda. Sekam sangat diperlukan dalam usaha ayam potong terutama pada saat ayam berada pada masa brooding karena pada saat brooding, sekam dapat menyerap panas sehingga membantu menghangatkan anak ayam.

2.6 Biaya listrik

Listrik merupakan salah satu penunjang peningkatan produktivitas usaha peternakan ayam potong. Dimana besarnya biaya tergantung pemakaian tiap bulannya. Adapun biaya listrik yang dikeluarkan peternak ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada 16.

Tabel 16. Biaya Listrik pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor)

Biaya Listrik Jumlah Ternak (ekor) Biaya Listrik 24.000 1.000.000 1500 60.000 - - 6000 162.000 - - 4000 115.000 - - 2000 80.000 - - 2000 82.000 Rata-rata 1.000.000 - 99.800

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada tabel 16 menunjukkan bahwa biaya listrik yang dikeluarkan peternak pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dengan skala usaha 24.000 ekor yaitu Rp 1.000.000, sedangkan pada pola kemitraan pada skala 1500 ekor yaitu Rp.60.000, pada skala 6000 yaitu Rp. 162.000, pada skala 400 yaitu Rp. 115.000 dan skala 2000 ekor yaitu Rp. 80.000. Biaya listrik di pengaruhi oleh

besarnya pemakaian listrik dalam satu periode produksi, semakin besar skala usaha maka semakin besar pula biaya listrik yang dikeluarkan oleh peternak. 2.7 Biaya tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor pendukung dalam usaha peternakan ayam potong, Untuk menangani pekerjaan dalam usaha peternakan ayam potong seperti pemberian pakan dan minum, membersihkan kandang dan pengawasan. Adapun biaya tenaga kerja yang dikeluarkan peternak ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 17.

Tabel 17. Biaya Tenaga kerja pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor) Biaya Tenaga Kerja Jumlah Ternak (ekor) Biaya Tenaga Kerja 24.000 24.000.000 1500 -- - 6000 1.200.000 - - 4000 1.000.000 - - 2000 -- - 2000 -Rata-rata 24.000.000 -

-Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018

Pada 17 menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja yang dikeluarkan peternak pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dengan skala usaha 24.000 ekor yaitu Rp. 24.000.000 dengan jumlah tenaga kerja yaitu

sebanyak 20 orang dengan masing-masin gaji Rp.1.200,000,. Sedangkan pada pola kemitraan dengan skala 600 ekor yaitu Rp. 1.200.000 dengan tenaga berjumlah 1 orang, dan skala 4000 ekor yaitu Rp. 1.000.000 dengan tenaga kerja berjumlah 1orang. Berbeda dengan skala 1500 ekor dan skala 2000 ekor yang memiliki tenaga kerja yang terdiri dari dalam keluarga. Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar (2009) yang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan oleh peternak dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu tenaga kerja dalam keluarga dan tenaga kerja luar keluarga (upahan).

2.8 Biaya Koran

Adapun biaya koran pada usaha peternakan ayam potong pada pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dilihat pada tabel 18. Tabel 18. Biaya Koran pada usaha ternak ayam potong pola kemitraan di

Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba. Pola Mitra Jumlah Ternak (ekor) Biaya Koran 1500 -6000 105.000 4000 56.000 2000 35.000 2000 35.000 Rata-rata 46.200

Pada tabel 18 menunjukkan bahwa biaya koran yang dikeluarkan peternak pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dengan skala usaha 6000 ekor yaitu Rp 105.000 , pada skala usaha 4000 yaitu Rp. 56.000 kemudian pada skala usaha 2000 ekor Rp.35.000. Koran ini pengganti jaring pada kandang.

3. Total Biaya Produksi

Total biaya produksi merupakan biaya yang diperoleh dari hasil keseluruhan biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh peternak ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri. Adapun total biaya yang dikeluarkan oleh peternak ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 19.

Tabel 19. Total Biaya produksi pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor) Total Biaya Produksi Jumlah Ternak (ekor) Total Biaya Produksi 24.000 107.008.000 1500 4.688.000 - - 6000 10.681.000 - - 4000 23.874.000 - - 2000 12.277.000 - - 2000 8.977.000 Rata-rata 107.008.000 - 12.099.400

Pada tabel 19 menunjukkan bahwa biaya produksi yang dikeluarkan peternak ayam potong pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dengan skala usaha 24.000 ekor yaitu Rp. 107.008.000, sedangkan peternak ayam potong pola kemitraan yang terendah adalah dengan skala usaha 1500 ekor yaitu Rp. 4.688.000, dan yang tertinggi skala usaha 4000 ekor yaitu Rp. 23.874.000. Hal ini disebabkan karena biaya penyusutan kandang dan alat lebih tinggi. Semakin banyak biaya tetap dan biaya variabel yang dikeluarkan maka semakin banyak total biaya yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiarto dkk., (2005), yang menyatakan bahwa biaya total adalah keseluruhan biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau dengan kata lain biaya total ini merupakan jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel.

4. Penerimaan Usaha Ternak Ayam Potong Pola mandiri dan Pola Kemitraan. Penerimaan merupakan seluruh hasil yang diperoleh dari proses produksi selama satu periode yang dapat dilihat dari jumlah ternak yang terjual. Penerimaan yang diperoleh peternak selanjutnya digunakan untuk menutupi biaya total yang telah dikeluarkan. Penerimaan dari usaha ayam potong pola kemitraan dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba diperoleh dari penjualan daging dan penjualan feses.

Apabila hasil produksi peternakan dijual ke pasar atau ke pihak lain, maka diperoleh sejumlah uang sebagai produk yang terjual tersebut. Besar atau kecilnya uang diperoleh tergantung dari pada jumlah barang dan nilai barang yang dijual. Barang yang dijual akan bernilai tinggi bila permintaan melebihi penawaran atau

produksi sedikit. Jumlah produk yang dijual dikalikan dengan harga yang ditawarkan merupakan jumlah uang yang diterima sebagai ganti produk peternakan yang dijual inilah yang dinamakan penerimaan (Rasyaf, 2002). Adapun total penerimaan peternak ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20. Total Penerimaan pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor) Total Penerimaan Jumlah Ternak (ekor) Total Penerimaan 24.000 837.165.000 1500 35.000.000 - - 6000 155.248.000 - - 4000 100.320.000 - - 2000 65.234.000 - - 2000 60.876.000 Rata-rata 837.165.000 - 83.346.400

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2018.

Pada tabel 20 menunjukkan bahwa total penerimaan yang diperolah peternak ayam potong pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dengan skala usaha 24.000 ekor yaitu Rp 837.165.000, sedangkan peternak ayam potong pola kemitraan total penerimaan yang diperoleh peternak yang tertinggi pada skala usaha 6000 ekor yaitu Rp 155.248.000 , kemudian di ikuti yang paling terendah dengan skala usaha 1500 yaitu Rp 35.000.000 dimana

pada skala ini peternaknya tidak melakukan penjualan feses maka otomatis tidak ada penerimaan fese.

5. Pendapatan Usaha Ternak Ayam Potong Pola mandiri dan Pola Kemitraan. Pendapatan atau keuntungan merupakan tujuan setiap jenis usaha. Keuntungan dapat dicapai jika jumlah penerimaan yang diperoleh dari hasil usaha lebih besar daripada jumlah pengeluarannya. Semakin tinggi selisih tersebut, semakin meningkat keuntungan yang dapat diperoleh. Bisa diartikan pula bahwa secara ekonomi usaha tersebut layak dipertahankan atau dilanjutkan. Jika situasinya terbalik, usaha tersebut mengalami kerugian dan secara ekonomis sudah tidak layak dilanjutkan. Adapun pendapatan peternak ayam potong pola kemitraan dan pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dapat dilihat pada tabel 21.

Tabel 21. Pendapatan pada usaha ternak ayam potong pola mandiri dan pola kemitraan di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba.

Pola Mandiri Pola Mitra

Jumlah Ternak (ekor)

Total Pendapatan Jumlah Ternak (ekor) Total Pendapatan 24.000 730.157.000 1500 30.366.000 - - 6000 144.567.000 - - 4000 76.446.000 - - 2000 52.957.000 - - 2000 51.899.000 Rata-rata 730.157.000 - 71.247.000

Pada tabel 21 menunjukkan bahwa total pendapatan yang diperolah peternak ayam potong pola mandiri di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba dengan skala usaha 24.000 ekor yaitu Rp 730.157.000, sedangkan peternak ayam potong pola kemitraan total yang tertinggi pada skala usaha 6000 ekor yaitu Rp 144.567.000 dan yang terendah dengan skala usaha 1500 ekor yaitu Rp 30.366.000.

Perbedaan pendapatan yang diperoleh peternak yang pola mandiri dan pola kemitraan dengan perusahaan disebabkan oleh adanya perbedaan biaya produksi yang dikeluarkan , selain adanya perbdaan pada biaya produksi, perbedaan pendapatan yang diperoleh oleh peternak yang mandiri dan bermitra dengan perusahan juga disebabkan harga jual daging ayam yang berbeda. Harga jual daging ayam peternak mandiri lebih tinggi yaitu Rp. 35.000/kg, sedangkan yang bermitra dengan perusahaan harga jual daging ayam yang paling tertinggi hanya Rp. 17.800/kg.

Usaha ternak ayam potong yang mandiri dan yang bermitra dengan perusahaan sangat mempengaruhi tingkat pendapatan peternak. Selain itu skala usaha juga mempengaruhi pendapatan peternak, semakin besar skala usaha maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh. Hal ini sesuai dengan pendapat Gusasi dan Saade (2006) bahwa perbedaan pendapatan pada setiap tingkatan skala usaha sangat nyata sehingga manfaat dan keuntungan dapat diperoleh pada skala usaha yang lebih besar.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait