• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Informan

5.2.1 Deskripsi Perusahaan (PT. Ciamos Adisatwa)

Perusahaan ini beroperasi pada bidang pengembangbiakan ayam broiler dan ayam ras yang bergerak dibidang industri peternakan dan pertanian. Ciomas beroperasi sebagai anak usaha dari PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1987 dan memiliki kantor pusat di Jakarta Indonesia.

Pertumbuhan bisnis ini menjadikan persaingan antar industri sejenis semakin ketat, selan harus berinovasi dalam setiap produk yang diciptakan untuk memenangkan persaingan juga harus berupaya mempertimbangkan biaya yang tepat sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Salah satu perusahaan produsen produk olahan daging ayam adalah PT. Ciomas Adisatwa, yang merupakan salah satu bagian dari PT. Japfa Tbk.

Pada tanggal 1 September 2011, PT. Ciomas Adi Satwa telah melakukan penggabungan usaha sebagai anak cabang dari PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk yang berpusat di Jakarta dan berdiri dengan tujuan membantu program pemerintah dalam ketenaga kerjaan, peningkatan gizi masyarakat dan alih teknologi dalam

dalam negeri seperti di Sragen, Cirebon, Makassar, Lampung, Tangerang, Cikande, Medan dan kantor di Jakarta. Untuk cabang di luar negeri yaitu di India, Myanmar, Vietnam dan kantor di Singapore. Beberapa perusahaan cabang/unit PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. antara lain ; 1) PT Indojaya, 2) PT Bintang Terang Gemilang, dan 3) PT Ciomas Adi Satwa

PT. Ciomas Adisatwa sebagai pemasok bahan baku untuk PT. So Good Food, dan juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan seperti KFC, MCdonals dan perusahaan lainnya merupakan perusahaan yang cukup besar.

Di Indonesia, PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dibagi menjadi bagian bagian yaitu ; (a) 1 wilayah memiliki 3 atau 4 region, (b) 1 region memiliki 7 perusahaan unit. Perusahaan unit memiliki beberapa usaha sub-unit yang menjalankan peran masing-masing yaitu peternakan unggas, distribusi pakan unggas, dan lain-lain.

PT. Ciomas Adisatwa harus mampu mendapatkan bahan baku utama yang cukup banyak setiap harinya untuk memenuhi permintaan pasar. PT.Ciomas Adisatwa memiliki beberapa alternatif dalam memperoleh ayam potong yang merupakan bahan baku utama, salah satunya yaitu melalui program kemitraan bersama masyarakat. Program kemitraan bersama masyarakat adalah perusahaan menjalin kerja sama dengan masyarakat dalam proses pemeliharaan ayam broiler. Dalam hal ini perusahaan menyediakan berbagai macam kebutuhan yang diperlukan dalam proses pemeliharaan ayam broiler mulai bibit ayam, pakan dan obat-obatan ayam. Masyarakat hanaya menyiapkan kandang dan tenaga kerja kemudian hasil ternak tersebut dijual kembali ke perusahaan.

1. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Usaha yang dilakukan dalam mempertahankan kontinuitas dan perkembangan perusahaan memerlukan sistem manajemen, termasuk di dalamnya pembentukan organisasi untuk mempermudah membuat suatu sistem kerja yang efektif dan efisien. Berikut merupakan struktur organisasi dan uraian tugas pada PT. Ciomas Adisatwa.

a. Marketing

Bagian marketing mengolah data pemasaran dan penjualan pakan unggas. Dokumen pemasaran tersebut menjadi tanggung jawab bagian pemasaran dan membuat laporan pemasaran pakan unggas, sebab kepala unitakan memeriksa dan melakukan pengecekan pada laporan bulanan pemasaran. Bagian ini membawahi sales yang bertugas menawarkan jasa kepada pelanggan/ calon pelanggan baru. Maka, sales dibagi ke dalam dua kategori, yaitu kolektor DO dan DO (Delivery Order). Kolektor DO akan mengumpulkan permintaan yang dilakukan pelanggan, kemudian melakukan pengaturan pengiriman permintaan DO.

b. Bagian Logistik

Bagian yang menangani permasalahan dan mengolah data penyaluran pakan unggas dari gudang ke kandang para peternak dinamakan Unit Logistik. Pakan ternak yang tersedia di gudang disalurkan oleh pemilik gudang kepada para peternak di kandang melalui permintaan kepada Penyuluh Lapangan (PL) PT. Ciomas Adisatwa. Permintaan DO oleh para peternak kepada PL harus dilakukan 2 hari sebelum pengiriman pakan. Setelah DO diterima PL, dokumen tersebut disampaikan PL ke unit logistik untuk diproses dan dilakukan pengolahan data.

Selanjutnya, unit logistik akan menghubungi pemilik gudang untuk memenuhi DO para peternak. Supir di gudang kemudian mengantar pakan ke kandang peternak menggunakan transportasi yang dimiliki gudang.

c. Bagian Teknikal Servis Produksi

Bagian Teknikal Servis Produksi mengambil peranan sebagai manager dalam produksi ternak di peternakan percontohan yang menjadi salah satu unit usaha pada PT. Ciomas Adisatwa Pekanbaru. Pakan unggas yang berasal dari perusahaan pusat Japfa Comfeed Indonesia, Tbk akan diberikan secara rutin kepada ternak di peternakan percontohan. Selain itu, bagian teknikal servis produksi juga melakukan pengecekan pada gudang penyaluran dan kandang peternak untuk menjembatani keduanya sebagai perwakilan dari admin logistik yang mengatur masalah distribusi pakan dari gudang ke kandang sekaligus sebagai perwakilan admin produksi dalam masalah transfer pakan dari peternak ke peternak di kandang.

d. Bagian Finance (Keuangan)

Bagian ini mengelola data kas keuangan perusahaan, termasuk di dalamnya pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Bagian finance membawahi admin produksi yang mengatur transfer pakan, membawahi admin sales yang juga berkorelasi dengan bagian marketing serta membawahi kasir yang berfokus pada kalkulasi data keuangan.

5.2.2 Gambaran Pola Kemitraan Dan Pola Mandiri 1. Pola Kemitraan

Perusahaan yang bermitra dengan peternak di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba terdiri dari 1 perusahaan . Kemitraan yang terjalin antara para peternak dengan beberapa perusahaan mitra adalah pola inti-plasma. Persyaratan utama untuk menjadi peternak plasma adalah menyediakan kandang dan peralatannya, menyediakan air dan penerangan, lokasi mudah dijangkau dengan transportasi serta bersedia menandatangani surat perjanjian kerjasama.

Secara umum pola yang berlaku dari bentuk kemitraan dengan perusahaan mitra (inti) di Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba yaitu :

 Penawaran dan penyepakatan kontrak/perjanjian kerjasama secara tertulis oleh perusahaan kepada peternak.

 Kesepakatan atas penentuan harga kontrak oleh perusahaan yang berupa sapronak (DOC, pakan, obat-obatan dan vaksin) serta kontrak harga jual ayam hidup.

 Penyediaan jasa technical service oleh pihak perusahaan yang berperan untuk mengontrol, mengawasi, dan membina peternak.

 Hasil penjualan secara lansung akan mendapat potongan berdasarkan semua biaya sapronak pada saat pemeliharaan.

 Pemasaran hasil panen (ayam hidup) merupakan hak sepenuhnya pihak perusahaan.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan ada salah satu ilustasi dari peternak ayam potong yang bermitra dengan perusahaan yaitu sebagai berikut :

“informan A mengemukakan bahwa Selama bermitra dengan perusahaan PT.

Ciomas Adisatwa merasa lebih untung karena hanya memfasilitasi saja dengan menyediakan kandang dan peralatannya saja , kemudian hanya meyediakan uang Rp.1.000.000 sebagai modal utama yang diberikan kepada perusahaan sebagai tanda jadi kemudian perusahaan membuatkan surat perjanjian untuk ditandatangani. Setelah itu menunggu pasokan bibitnya, pakan dan obat-obatannya dan pada saat setelah panen peternak tidak pusing lagi tentang pemasaran karena perusahaan yang tetap langsung untuk membelinya. Pada sistem pembagian hasilnya setelah ayam panen baru dihitung jumlah beratnya kemudian perusahaan tersebut memberi harga per kgnya.

Dari hasil yang informan ungkapkan diatas dia memang merasa untung, tetapi setelah dihitung dari data kuantitatif tersebut dia tidak untung karena disisi lain ada beberapa hal yang mereka tidak hitung kemudian mereka hanya diberi upah pemeliharaan. Para peternak juga tidak terlalu pedulikan atau bahkan tidak menyadari ketika kondisi pasar tidak baik maka pihak perusahaan akan menunda masukya pasokan bibit sampai keadaan pasar membaik, demikian juga dengan jadwal pemanenan. Sehingga kadang peternak menganggur beberapa lama stelah panen.

2. Pola Mandiri

Pada pola mandiri seluruh usaha budidaya ayam potong dilakukan sendiri (secara mandiri) oleh peternakan tersebut. Dalam hal ini, peternakan mendatangkan langsung input-input yang dibutuhkan secara langsung dan menerapkan sistem manajerialnya sendiri, sehingga total biaya produksi ditanggung langsung oleh peternak. Pada pola usaha mandiri, seluruh bentuk risiko yang terjadi harus ditanggung oleh peternak karena besarnya kuntungan

kerjasama dengan pihak lain. Secara umum, pola usaha mandiri lebih peka terhadap total produksi, fluktuasi harga ayam potong dan harga input-input di pasaran.

Dari hasil penelitian yang saya lakukan ada salah satu ilustrasi yang diungkapkan dari peternak ayam potong yang beternak dengan pola mandiri sebagai berikut :

“ informan B mengemukakan bahwa Alasannya lebih memilih usaha ternak dengan pola mandiri dibandingkan dengan pola mitra dengan perusahaan karena dengan usaha pola mandiri yang dilakukannya lebih tau biaya-biaya yang dikeluarkan pada saat pemeliharaan ayam potong tersebut, memang awalnya dia terkendala pada modal tetapi pada saat penen itu tiba dia bebas memasarkan hasil panennya tersebut dengan harga yang lebih tinggi dibanding peternak yang bermitra dengan perusahaan yang terikat dengan kontrak perusahaan atau berada dibawah tekanan perusahaan.”

Pada hasil ungkapan informan yang berusaha ternak dengan pola mandiri sesuai dengan hasil hitung data kuantitatif dimana peternak dengan pola mandiri lebih untung dibanding dengan peternak pola mitra dengan perusahaan, dimana peternak pola mandiri tidak berada dibawah pantauan perusahaan maka dia bebas pasarkan ternaknya dengan harga yang lebih tinggi . skala usaha juga sangat berpengaruh terhadap pendapatan ataupun keuntungan yang didapatkan oleh peternak , karena semakin banyak skala usaha maka pendapatan juga bertambah.

Dokumen terkait