BAB IV : HASIL PENELITIAN
4.1. Profil Umum RSU Methodist Medan
4.2.2 Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung berasal dari biaya yang terjadi di unit-unit penunjang yang didistribusikan ke Unit Hemodialisis. Biaya yang terjadi di unit-unit penunjang terdiri dari biaya penyusutan gedung, biaya penyusutan peralatan medis lain, biaya penyusutan peralatan non-medis, gaji pegawai, biaya listrik dan biaya air yang terjadi di unit penunjang tersebut. Biaya ini didistribusikan dari unit-unit penunjang tersebut ke Unit Hemodialisis dengan menggunakan metode distribusi ganda. Distribusi ini dilakukan secara terpisah untuk masing-masing item sehingga akan selalu tampak item komponen tersebut di dalam biaya satuan yang dihasilkan. Untuk biaya-biaya
yang hanya terjadi di Unit Hemodialisis seperti biaya penyusutan mesin hemodialisis, biaya bahan habis pakai/obat, honor supervisor, insentif perawat dan biaya cucian tidak didistribusikan karena biaya-biaya tersebut merupakan biaya langsung yang hanya terjadi di Unit Hemodialisis.
Distribusi tahap pertama adalah melakukan alokasi biaya yang dikeluarkan oleh setiap unit penunjang ke unit penunjang lain dan unit produksi. Pada distribusi tahap kedua dilakukan alokasi biaya yang diterima oleh unit penunjang sebagai hasil alokasi pertama ke seluruh unit produksi. Distribusi kedua ini dilakukan secara tuntas sehingga tidak ada lagi biaya yang tersisa di unit-unit penunjang.
Distribusi biaya ini, baik pada tahap pertama maupun tahap kedua, dilakukan dengan menggunakan dasar alokasi yang berbeda-beda tergantung pada jenis pelayanan yang diberikan oleh unit penunjang yang bersangkutan dan relevan terhadap unit-unit yang menerima alokasi tersebut.
a. Biaya penyusutan gedung
Biaya penyusutan gedung dari unit-unit penunjang didistribusikan ke seluruh unit produksi dengan menggunakan metode distribusi ganda. Sebagai dasar alokasi yang dipergunakan adalah perhitungan luas lantai (Tabel 4.6). Distribusi biaya penyusutan gedung dihitung berdasarkan luas lantai dengan asumsi semakin luas lantai tempat unit tersebut semakin besar beban biaya penyusutan gedung yang dibebankan ke unit tersebut.
Dari hasil perhitungan didapatkan alokasi biaya penyusutan gedung unit-unit penunjang seperti tergambar pada Lampiran I di mana biaya yang harus dialokasikan ke Unit Hemodialisis adalah seperti yang diuraikan pada Tabel 4.19 di bawah ini.
Tabel 4.19. Alokasi Biaya Penyusutan Gedung dari Unit-unit Penunjang ke Unit Hemodialisis RSU Metodist Medan Tahun 2006
No Unit Penunjang Alokasi I Alokasi II Jumlah
1 Direktur dan Administrasi 419.188,62 76.723,67 495.912,29
2 Laundry 666.275,93 78.492,88 744.768,81
3 IPSRS 91.015,08 25.456,49 116.471,57
Jumlah 1.357.152,67
b. Biaya penyusutan peralatan medis lain
Biaya penyusutan peralatan medis lain dari unit penunjang didistribusikan ke seluruh unit produksi dengan menggunakan metode distribusi ganda. Sebagai dasar alokasi yang dipergunakan adalah jumlah pemakaian listrik seperti yang diuraikan pada Tabel 4.8. Distribusi biaya penyusutan peralatan medis lain mempergunakan jumlah pemakaian listrik dengan asumsi makin besar jumlah pemakaian listrik makin banyak peralatan medis yang dipakai di unit yang bersangkutan.
Dari hasil perhitungan distribusi biaya penyusutan peralatan medis unit-unit penunjang ke Unit Hemodialisis sesuai perhitungan pada Lampiran 2, biaya yang harus dialokasikan ke Unit Hemodialisis adalah sebagai yang diuraikan pada Tabel 4.20 di bawah ini.
Tabel 4.20. Alokasi Biaya Penyusutan Peralatan Medis Lain dari Unit Penunjang ke Unit Hemodialisis Tahun 2006
No Unit Penunjang Alokasi I Alokasi II Jumlah
1 Direktur dan Administrasi 888.979,79 113.811,10 1.002.790,89
2 Laundry 19.095,45 3.278,86 22.374,31
3 IPSRS 2.908.270,01 107.312,99 3.015.583,00
Jumlah 4.040.748,20
c. Biaya penyusutan peralatan non-medis
Biaya penyusutan peralatan non-medis dari unit penunjang didistribusikan ke seluruh unit produksi dengan menggunakan metode distribusi ganda. Sebagai dasar alokasi yang dipergunakan adalah jumlah pemakaian listrik seperti yang diuraikan pada Tabel 4.8. Distribusi biaya penyusutan peralatan non medis mempergunakan jumlah pemakaian listrik dengan asumsi makin besar jumlah pemakaian listrik makin banyak peralatan non medis yang dipakai di unit yang bersangkutan.
Dari hasil perhitungan distribusi biaya penyusutan peralatan non medis unit-unit penunjang ke Unit Hemodialisis sesuai perhitungan pada Lampiran 3, biaya yang harus dialokasikan ke Unit Hemodialisis adalah sebagai yang diuraikan pada Tabel 4.21 di bawah ini.
Tabel 4.21. Alokasi Biaya Penyusutan Peralatan Non-Medis dari Unit Penunjang ke Unit Hemodialisis Tahun 2006
No Unit Penunjang Alokasi I Alokasi II Jumlah
1 Direktur dan Administrasi 195.757,38 25.061,72 220.819,10
2 Laundry 4.204,90 722,02 4.926,92
3 IPSRS 640.414,26 23.630,81 664.045,07
d. Biaya gaji pegawai
Biaya gaji yang terjadi pada unit penunjang didistribusikan ke seluruh unit produksi dengan menggunakan metode distribusi ganda. Sebagai dasar alokasi yang dipergunakan adalah distribusi jumlah pegawai seperti yang diuraikan pada Tabel 4.22 di bawah ini. Distribusi gaji pegawai berdasarkan jumlah personil dengan asumsi makin banyak personilnya makin besar beban gaji yang dibebankan di unit bersangkutan.
Tabel 4.22. Data Distribusi Gaji Berdasarkan Jumlah Pegawai di RSU Methodist Medan Tahun 2006
No. Unit Kerja Jumlah Pegawai
(Orang) Gaji (Rp)
Persentase (%) 1. Direksi dan Administrasi 25 329.152.031,05 11,42
2. Laundry 6 78.996.487,45 2,74 3. IPSRS 32 421.314.599,74 14,62 4. Dapur 16 210.657.299,87 7,31 5. Kamar Operasi 11 144.826.893,66 5,03 6. Rawat Darurat 13 171.159.056,14 5,94 7. Rawat Jalan 18 236.989.462,35 8,22 8. Kebidanan 6 78.996.487,45 2,74 9. Rawat Inap 67 882.127.443,19 30,60 10. Laboratorium 8 105.328.649,92 3,66 11. Radiologi 5 65.830.406,19 2,29 12. Farmasi 6 78.996.487,46 2,74 13. Hemodialisis 6 78.996.487,45 2,74 Jumlah 219 2.883.371.792,00 100,00
Sumber: Subbagian Keuangan dan Subbagian Personalia RSU Methodist Medan Tahun 2006 Didistribusikan Berdasarkan Jumlah Personel (Data Diolah)
Jumlah gaji seluruh pegawai RSU Methodist Medan tahun 2006 adalah Rp. 2.883.371792,00.-
Dari hasil perhitungan distribusi biaya gaji unit-unit penunjang ke Unit Hemodialisis sesuai perhitungan pada Lampiran 4, biaya yang harus dialokasikan ke Unit Hemodialisis adalah sebagai yang diuraikan pada Tabel 4.23 berikut ini.
Tabel 4.23. Alokasi Biaya Gaji Pegawai dari Unit Penunjang ke Unit Hemodialisis Tahun 2006
No Unit Penunjang Alokasi I Alokasi II Jumlah
1 Direktur dan Administrasi 10.179.959,72 2.522.975,75 12.702.935,47
2 Laundry 2.225.253,17 911.464,43 3.136.717,60
3 IPSRS 13.518.115,50 2.544.659,05 16.062.774,55
Jumlah 31.902.427,62
e. Biaya listrik
Walaupun Unit Hemodialisis RSU Methodist Medan telah menanggung biaya listrik yang terjadi di Unit Hemodialisis sebagai biaya variabelnya, juga harus menerima biaya listrik yang terjadi di unit-unit penunjang terkait sebagai biaya tak langsung. Biaya listrik yang terjadi di unit-unit penunjang didistribusikan ke seluruh unit produksi dengan menggunakan metode distribusi ganda. Sebagai dasar alokasi yang dipergunakan adalah jumlah pemakaian listrik di masing-masing unit seperti yang diuraikan pada Tabel 4.8. Distribusi biaya listrik mempergunakan jumlah pemakaian listrik secara proporsional di masing-masing unit pelayanan.
Dari hasil perhitungan distribusi biaya listrik dari unit-unit penunjang ke Unit Hemodialisis sesuai perhitungan pada Lampiran 5, biaya yang harus dialokasikan ke Unit Hemodialisis adalah sebagai yang diuraikan pada Tabel 4.24 di bawah ini.
Tabel 4.24. Alokasi Biaya Listrik dari Unit Penunjang ke Unit Hemodialisis Tahun 2006
No Unit Penunjang Alokasi I Alokasi II Jumlah
1 Direktur dan administrasi 627.578,82 80.345,40 707.924,22
2 Laundry 13.480,51 2.314,73 15.795,24
3 IPSRS 2.053.104,80 75.758,03 2.128.862,83
Jumlah 2.852.582,29
g. Biaya air
Walaupun Unit Hemodialisis RSU Methodist Medan telah menanggung biaya air yang terjadi di Unit Hemodialisis sebagai biaya variabelnya juga harus menerima biaya air yang terjadi di unit-unit penunjang terkait sebagai biaya tak langsung. Biaya air yang terjadi di unit-unit penunjang didistribusikan ke seluruh unit produksi dengan menggunakan metode distribusi ganda. Sebagai dasar alokasi yang dipergunakan adalah luas lantai di masing-masing unit seperti yang diuraikan pada Tabel 4.6. Distribusi biaya air berdasarkan luas lantai dengan asumsi makin luas unit pelayanan makin banyak pemakaian air.
Dari hasil perhitungan distribusi biaya air dari unit-unit penunjang ke Unit Hemodialisis sesuai perhitungan pada Lampiran 6, biaya yang harus dialokasikan ke unit Hemodialisis adalah sebagai yang diuraikan pada Tabel 4.25 di bawah ini.
Tabel 4.25. Alokasi Biaya Air dari Unit Penunjang ke Unit Hemodialisis Tahun 2006
No Unit Penunjang Alokasi I Alokasi II Jumlah
1 Direktur dan Administrasi 439.349,47 80.413,69 519.763,16
2 Laundry 698.320,41 82.267,99 780.588,40
3 IPSRS 95.392,44 26.680,81 122.073,25
Jadi dari perhitungan di atas seperti yang terlihat pada Tabel 4.19, Tabel 4.20, Tabel 4.21, Tabel 4.23, Tabel 4.24 dan Tabel 4.25 dapat diketahui besarnya biaya tidak langsung yang dialokasikan dari unit-unit penunjang ke Unit Hemodialisis RSU Methodist Medan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.26 di bawah ini.
Tabel 4.26. Alokasi Biaya Tidak Langsung dari Unit-Unit Penunjang ke Unit Hemodialisis RSU Methodist Medan Tahun 2006
Asal Biaya Jenis Biaya
Dir & Adm Laundry IPSRS Jumlah %
Peny. gedung 495.912,29 744.768,81 116.471,57 1.357.152,67 3,20 Peny. peral. medis lain 1.002.790,89 22.374,31 3.015.583,00 4.040.748,20 9,52 Peny.peral. non medis 220.819,10 4926,92 664.045,07 889.791,09 2,10 Gaji pegawai 12.702.935,47 3.136.717,60 16.062.774,55 31.902.427,62 75,13 Biaya listrik 707.924,22 15.795,24 2.128.862,83 2.852.582,29 6,72 Biaya air 519.763,16 780.588,40 122.073,25 1.422.424,81 3,35
Jumlah 15.650.145,13 4.705.171,28 22.109.810,27 42.465.126,68 100,00